PERATURAN STANDAR DAN SERTIFIKASI UNTUK (1)

Produsen Dan Ekportir Dari Asia

PERATURAN, STANDAR DAN SERTIFIKASI

UNTUK EKSPOR PRODUK PERTANIAN

Buku petunjuk ini merupakan hasil kerjasama Divisi Perdagangan dan Pasar (EST) dan Kantor Regional FAO untuk Wilayah Asia dan Pasifik (RAP) dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Editor dan penulis :

Pascal Liu, Divisi Perdagangan dan Pasar, FAO

Penulis Pendamping :

Siobhán Casey, Divisi Infrastruktur Pedesaan dan Agro-Industri, FAO Jean-Joseph Cadilhon, RAP, FAO Peter Sousa Hoejskov, RAP, FAO Nancy Morgan, RAP, FAO

Dengan kerjasama dari :

Penasehat Ekonomi dan Perdagangan, Kedutaan Besar Perancis di Asia Penyusun Format Teks : Daniela Piergentili, Divisi Perdagangan dan Pasar, FAO

Penterjemah : Diandra Language Services - Jakarta, Indonesia Tata Letak : Embun Pagi Grafika, Jakarta Indonesia

Koreksi versi Bahasa Indonesia :

Ilustrasi : Earth Net Foundation/Green Net, Thailand Penghargaan Lain : Departemen Pertanian dan Perikanan Perancis memberikan bantuan pendanaan bagi proses editing dari buku ini melalui proyek FAO MTF/RAS/212/FRA

Suparta Rivai dan Mitra Astari, FAO Project OSRO/INS/604/USA

Penyebutan atau penghilangan nama dari beberapa perusahaan tertentu, produk mereka atau nama merek tidak berarti merupakan dukungan atau penilaian dari Organisasi Pertanian dan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai pandangan yang diutarakan dalam penerbitan ini merupakan pandangan dari para penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai sebutan dan presentasi atas informasi produk bukan merupakan pendapat apa pun dari pihak Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status pembangunan atau hukum dari suatu negara, wilayah, kota atau daerah atau para pihak yang berwenang, atau mencakup pengurangan pembatasan atas berbagai batas wilayah yang ada. Hak cipta dilindungi undang-undang. Reproduksi dan penyebaran bahan yang tercantum dalam produk informasi ini bagi tujuan pendidikan atau non-komersial lain diijinkan walaupun tanpa adanya ijin tertulis terlebih dahulu dari pihak pemegang hak cipta dengan catatan bahwa sumber informasi tersebut dikutip. Tidak diperkenankan untuk melakukan reproduksi dari berbagai bahan yang ada dalam produk informasi ini untuk dijual kembali atau untuk tujuan komersial lainnya tanpa adanya ijin tertulis dari pemegang hak cipta. Permohonan ijin tersebut harus diajukan kepada: the Chief, Publishing Policy and Support Service, Information Technology Division (KCT), FAO, Viale delle Terme di Caracalla, 00100 Rome, Italy atau melalui e-mail kepada : copyright@fao.org

Penyebutan atau penghilangan nama dari beberapa perusahaan tertentu, produk mereka atau nama merek tidak berarti merupakan dukungan atau penilaian dari Organisasi Pertanian dan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai pandangan yang diutarakan dalam penerbitan ini merupakan pandangan dari para penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berbagai sebutan dan presentasi atas informasi produk bukan merupakan pendapat apa pun dari pihak Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status pembangunan atau hukum dari suatu negara, wilayah, kota atau daerah atau para pihak yang berwenang, atau mencakup pengurangan pembatasan atas berbagai batas wilayah yang ada. Hak cipta dilindungi undang-undang. Reproduksi dan penyebaran bahan yang tercantum dalam produk informasi ini bagi tujuan pendidikan atau non-komersial lain diijinkan walaupun tanpa adanya ijin tertulis terlebih dahulu dari pihak pemegang hak cipta dengan catatan bahwa sumber informasi tersebut dikutip. Tidak diperkenankan untuk melakukan reproduksi dari berbagai bahan yang ada dalam produk informasi ini untuk dijual kembali atau untuk tujuan komersial lainnya tanpa adanya ijin tertulis dari pemegang hak cipta. Permohonan ijin tersebut harus diajukan kepada: the Chief, Publishing Policy and Support Service, Information Technology Division (KCT), FAO, Viale delle Terme di Caracalla, 00100 Rome, Italy atau melalui e-mail kepada : copyright@fao.org

© FAO 2007

Mengapa Buku Petunjuk ini ada ?

Tujuan

Memberikan informasi kepada para produsen dan eksportir mengenai: ! Peraturan yang terdapat pada negara pengimpor utama ! Program sertifikasi utama sukarela ! Berbagai informasi dimana peraturan impor dan program sertifikasi

dapat ditemukan Banyak produsen dan eksportir yang merasa bahwa pasar bagi produk pertanian yang

bersertifikat adalah sangat rumit dan bahwa kesempatan serta persyaratan yang berhubungan dengan program sertifikasi ini tidak semuanya jelas. Selain itu, produsen tidak selalu mengetahui apakah berbagai persyaratan tersebut bersifat wajib (yang ditetapkan dalam peraturan resmi negara pengimpor) atau bersifat sukarela. Sesudah membaca buku petunjuk ini, pembaca diharapkan memiliki pengetahuan mengenai program sertifikasi sukarela, kegunaan program tersebut, perbedaan diantara berbagai program yang ada serta berbagai keuntungan dan pembatasan yang terkait. Guna dapat mengekspor produk mereka, seorang produsen atau eksportir wajib mematuhi berbagai peraturan yang ada di negara pengimpor. Oleh karena itu, pembaca akan dapat menemukan berbagai informasi dalam buku petunjuk ini mengenai peraturan impor utama di Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan berbagai negara terpilih di wilayah Asia-Pasifik. Namun, beberapa praktek seperti praktek pertanian dan kegiatan paska-panen tidak akan dibahas dalam buku petunjuk ini.

Buku petunjuk ini terdiri atas dua bagian: ! Berbagai standar pemerintah atau peraturan dan persyaratan impor (Bagian 1) ! Standar Utama Program Sertifikasi Sukarela (bagian 2)

Sangat sulit untuk menyediakan informasi lengkap mengenai berbagai peraturan impor dan program sertifikasi karena berbagai sebab, seperti adanya perubahan peraturan di berbagai negara pengimpor dan keanekaragaman produk dan karakteristik yang menyertainya. Maka, dalam buku ini disertakan berbagai alamat situs internet dimana berbagai informasi tambahan dapat diperoleh bilamana diperlukan. Di bagian akhir buku petunjuk ini anda akan menemukan sebuah halaman kosong yang memungkinkan anda untuk memperbaiki atau menambah situs internet yang anda temukan selama proses pencarian anda.

Kami harap buku petunjuk ini dapat memenuhi kebutuhan anda.

KATA PENGANTAR

Konferensi Regional Asia Pasifik FAO ke-28 yang diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2006 menghimbau kepada para negara anggota dan FAO untuk memberikan bantuan kepada para produsen kecil dengan cara menyediakan dukungan bagi pengembangan perusahaan dan kegiatan pemasaran. Konferensi ini juga meminta kepada FAO untuk meneruskan pemberian bantuan kepada para negara dalam meningkatkan kemampuan untuk memenuhi standar kualitas makanan internasional dan kebersihan serta standar phytosanitary - dalam hal ini memfasilitasi perdagangan dan menjaga kesehatan dan kebersihan pabrik, satwa dan manusia - serta membantu menyusun dan memastikan pelaksanaan berbagai peraturan, kegiatan pemantauan dan pengawasan guna memastikan kualitas dan keamanan pangan.

FAO mempromosikan berbagai praktek yang memungkinkan terciptanya lingkungan pengembangan perusahaan yang kondusif di Asia. Meningkatkan kemampuan perusahaan yang bergerak di bidang agro-industri adalah merupakan komponen teratur dari pemberian bantuan teknis FAO di bidang pembangunan ekonomi pedesaan kepada para negara anggota. Kantor regional untuk kawasan Asia Pasifik juga turut terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan pangan di berbagai negara Asia melalui berbagai kegiatan intervensi.

Buku petunjuk yang memuat berbagai standar, sertifikasi dan peraturan bagi ekspor pertanian ini merupakan hasil dari kerja keras tim multidisiplin. Buku ini secara resmi diluncurkan dalam Konsultasi Teknis Regional bagi sertifikasi independen yang diorganisir oleh FAO pada bulan Oktober 2007 di Nakhonpathom, Thailand, guna meningkatkan kesadaran bagi para pemangku kepentingan pangan pertanian atas berbagai perangkat pemasaran yang tersedia bagi mereka guna meningkatkan aspek kompetitif, kualitas dan keamanan produk mereka.

Proses yang berkelanjutan atas berbagai pengalaman teknis dan pengetahuan mengenai pengembangan perusahaan pertanian serta kualitas dan keamanan pangan akan digabungkan menjadi satu dan berbagai kebijakan utama akan dipresentasikan di depan para Menteri Pertanian dari para negara anggota dalam Konferensi Regional FAO untuk kawasan Asia Pasifik ke-29 yang akan diselenggarakan di Pakistan pada tahun 2008, dalam sebuah makalah yang berjudul "Agribisnis dan agro industri yang kompetitif dalam kaitannya dengan globalisasi dan perdagangan bebas" dan sebuah dokumen informatif mengenai "Keamanan pangan dan perdagangan di Asia-Pasifik". Kami berharap bahwa proses ini akan mengarah kepada pembentukan rekomendasi kebijakan di tingkat yang lebih tinggi dan keputusan serta berbagai langkah tindakan guna membentuk perusahaan pertanian yang lebih kompetitif serta kegiatan produksi produk pangan yang berkualitas tinggi dan aman di wilayah ini.

He Changchui Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional Kantor Regional FAO Untuk Wilayah Asia dan Pasifik

PENDAHULUAN

Sebuah komponen penting dari mandat kepada Divisi Perdagangan dan Pasar (EST) FAO adalah untuk melakukan identifikasi berbagai permasalahan yang berdampak pada perdagangan komoditas serta mengusulkan berbagai jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut, baik melalui tindakan internasional maupun nasional. EST memberikan pelatihan teknis kepada berbagai negara berkembang guna membantu mereka memahami dan mengatasi berbagai hambatan dalam perdagangan. EST juga turut terlibat dalam berbagai masalah yang berhubungan dengan berbagai standar swasta dan sertifikasi seiring dengan peningkatan kegiatan analisis atas berbagai masalah perdagangan dan ekonomi yang berhubungan dengan pasar komoditas pertanian.

EST telah berhasil menelurkan beberapa studi teknis dan dokumen informatif mengenai berbagai standar dan sertifikasi yang ada guna membantu para pengambil keputusan di tingkat pemerintah dan swasta. Pada bulan April 2004, EST mengorganisir Konferensi mengenai Standar Sukarela dan Sertifikasi yang dihadiri oleh 120 pemangku kepentingan dari sektor swasta dan pemerintah guna mendiskusikan berbagai kesempatan dan hambatan yang terkait dengan standar swasta serta mencari berbagai solusi yang diperlukan. Sejak saat itu, EST juga telah berhasil menerbitkan sebuah seri buku petunjuk regional yang ditujukan bagi para organisasi produsen, pelatih, agen penunjang dan eksportir yang menjelaskan dengan rinci berbagai peraturan impor yang ditetapkan oleh beberapa pasar ekspor utama dan standar swasta serta program sertifikasi sukarela. Terdapat buku petunjuk bagi setiap wilayah berikut ini: Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Barat dan Afrika Timur. Dengan buku petunjuk yang ada saat ini, pihak EST berusaha memperluas cakupan dari seri buku ini ke wilayah Asia.

Semua buku petunjuk ini dan juga berbagai laporan serta hasil kajian lain yang dilakukan oleh EST atas berbagai standar dan sertifikasi swasta dapat didownload dari situs internet yang terkait dengan produksi dan perdagangan pertanian: www.fao.org/es/ESC/en/20953/22218/highlight_44152en.html.

Alexander Sarris Direktur Divisi Perdagangan dan Pasar (EST)

DAFTAR ISI

BAGIAN 1 PERATURAN TEKNIS DAN PENGATURAN IMPOR

1. Kualitas Perdagangan dan Peraturan Pelabelan

2. Peraturan Keamanan Pangan

3. Peraturan Phytosanitary

4. Jasa kepabeanan

5. Peraturan Impor di Beberapa Negara Asia Pasifik

6. Organisasi Pendukung Ekspor dan Kualitas di Asia

BAGIAN 2 SERTIFIKASI SUKARELA 21

1. Berbagai Pertanyaan mengenai Sertifikasi

2. Sertifikasi Lingkungan

2.1 Pertanian Organis

2.2 ISO 14001 Sertifikasi

3. Sertifikasi Sosial

3.1 Perdagangan yang adil

4. Keamanan Pangan dan Sertifikasi Praktek yang Baik

4.1 Praktek Pertanian yang Baik

4.2 Sertifikasi Proses Produksi yang Baik

5. Sertifikasi bagi Kualitas Pangan Intrinsik

5.1 Indikasi Geografis

5.2 Sertifikasi Halal 64

6. Sertifikasi atas produk tambak di Asia

BAGIAN 1

PERATURAN TEKNIS DAN PENGATURAN IMPOR

Guna melakukan ekspor atas produk mereka ke pasar internasional, pihak produsen dan eksportir diwajibkan untuk mematuhi berbagai peraturan teknis (standar wajib) yang dikeluarkan oleh berbagai institusi pemerintah guna menjamin kualitas produk, perlindungan lingkungan dan kesehatan konsumen. Berbagai peraturan ini berbeda satu sama lain tergantung pada produk dan negara pengekspor dan pengimpor. Beberapa peraturan didasarkan pada kebijakan standar pangan international, sedangkan peraturan-peraturan lainnya dibuat oleh masing-masing negara. Pelanggaran atas berbagai persyaratan ini dapat berdampak pada pengenaan karantina atau penolakan produk tersebut oleh negara yang mengimpor.

Pengambilan Contoh dan Pengujian atas kualitas produk

Berbagai lembaga antar pemerintah bekerjasama guna mencapai harmonisasi atas berbagai standar secara internasional. Hal ini mencakup :

! Komisi Codex Alimentarius (The Codex Alimentarius Commission), yang diprakarsai oleh FAO (Organisasi Pangan Dunia) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) guna membuat standar pangan, petunjuk dan berbagai dokumen terkait seperti Kode Etik Praktis berdasarkan Program Standar Gabungan FAO/WHO.

Lihat : www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp

! Komisi T indakan Phytosanitary (The Commission on Phytosanitary Measures atau CPM) yang mengadopsi standar internasional bagi tindakan phytosanitary dan mengatur mengenai Konvensi Internasional Mengenai Perlindungan Tanaman (International Plant Protection Convention atau IPPC).

Lihat : www.ippc.int/ipp/en/default.jsp

! Organisasi Dunia bagi Kesehatan Hewan (The World Organization for Animal Health atau OIE), yang menyusun standar kesehatan bagi perdagangan hewan dan produk hewan.

Lihat : www.oie.int/eng/en_index.htm

Bagian dari buku petunjuk ini berfokus pada berbagai peraturan teknis utama dan persyaratan impor dari tiga pasar besar impor: Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Tetapi, pasar Asia juga memberikan kesempatan pasar yang menarik bagi para eksportir Asia. Pembaca akan dapat menemukan di bagian akhir dari bagian ini daftar nomor kontak dimana informasi mengenai berbagai peraturan impor di beberapa negara Asia dapat ditemukan. Selain itu, buku petunjuk ini juga menyediakan sebuah penghubung (link) ke sebuah situs internet yang memuat daftar nama-nama organisasi lokal, yang memberikan dukungan bagi para eksportir serta dapat memberikan informasi mengenai pasar regional.

1. KUALITAS KOMERSIAL DAN PERATURAN PELABELAN

Kepedulian konsumen semakin tinggi atas kesehatan mereka, negara asal dan kualitas produk yang mereka konsumsi. Berbagai peraturan yang paling populer terfokus pada tingkatan mutu, ukuran, berat dan pelabelan paket. Berkenaan dengan pelabelan, berbagai informasi yang dibutuhkan adalah: negara asal, nama produk, variasi dan jumlah. Berbagai persyaratan yang terkait dengan kualitas komersial adalah mengenai variasi, warna, tanggal kadaluwarsa, kerusakan eksternal dan bentuk.

Rantai dingin, pemeringkatan, dan pemilihan guna memenuhi kualitas utama ekspor.

Amerika Serikat

Amerika Serikat mewajibkan bahwa impor produk pertanian diberikan peringkat sesuai dengan standar American Marketing Service yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture atau USDA).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeringkatan produk dan persyaratan kualitas yang dikeluarkan oleh USDA, silahkan mengunjungi: USDA : www.ams.usda.gov/standards/stanfrfv.htm USDA : www.ams.usda.gov/fv/moab-8e.html FDA : www.cfsan.fda.gov/~dms/lab-ind.html

Salah satu komponen dari Undang-Undang Pertanian tahun 2002 (Undang-Undang Keamanan dan Investasi Pertanian tahun 2002) adalah implementasi dari kewajiban Pelabelan Nama Negara Asal. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program ini, silahkan mengunjungi: USDA : www.ams.usda.gov/cool/

Uni Eropa

Pihak Uni Eropa mensyaratkan bahwa produk buah- buahan dan sayuran segar impor memenuhi standar pemasaran Uni Eropa atas kualitas dan pelabelan. Pengontrolan dilakukan oleh sebuah badan inspeksi pada lokasi impor atau bagi beberapa negara ketiga yang telah disetujui dilakukan di lokasi ekspor. Untuk

mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai standar pemasaran Uni Eropa silahkan mengunjungi situs internet Departemen Urusan Lingkungan, Pangan dan Pertanian Inggris (United Kingdom Department of Environment, Food dan Rural Affairs atau DEFRA) : www.defra.gov.uk/hort/hmi.htm

Saluran Penerangan Ekspor Uni Eropa bagi negara berkembang : www.export-help.cec.eu.int/

Jepang

Jepang mensyaratkan bahwa produk yang diimpor haruslah memenuhi syarat peraturan dari Undang- Undang Sanitasi Pangan, yaitu Undang-Undang Standar Pertanian Jepang (Japan Agricultural Standards atau JAS) dan Undang-Undang Pengukuran/Tera ( The Measurement Law). Untuk informasi lebih lanjut

mengenai berbagai standar dan prosedur impor atas berbagai produk tertentu, silahkan mengunjungi : Japan External Trade Organization: www.jetro.go.jp/en/market/regulations/

Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries): www.maff.go.jp/soshiki/syokuhin/hinshitu/e_label/index.htm

2. PERATURAN KEAMANAN PANGAN

Pihak produsen perlu untuk memastikan tentang kualitas dan keamanan dari hasil produksi mereka dan untuk menghindari berbagai potensi hazards seperti resiko dari pencemaran air atau dari mikroba atau kontaminasi kimia.

Batas Maksimum Residu Pestisida

Berbagai peraturan mengenai batas maksimum residu dari pestisida (herbisida, insektisida, fungisida dan lain-lain) berlaku efektif baik di tingkat nasional maupun internasional. Pihak produsen dan eksportir wajib mematuhi berbagai peraturan di negara masing-masing (terutama ketika mereka memiliki peraturan mengenai batas maksimum residu pestisida) dan berbagai peraturan yang ada di berbagai negara tujuan impor. Mereka hanya dapat menggunakan berbagai bahan kimia yang telah terdaftar untuk digunakan pada jenis tanaman tertentu dan harus mematuhi secara ketat berbagai petunjuk yang tertera di lembar petunjuk atau kontainer (kotak dan botol).

Penggunaan pestisida yang berlebihan adalah berbahaya dan dapat berakibat pada penolakan pengiriman produk oleh negara pengimpor

Berbagai penghubung (link) dibawah ini memuat informasi lengkap mengenai berbagai peraturan tentang keamanan pangan di tingkat internasional (misalnya: Standar Codex dan Peraturan WHO) atau di tingkat nasional:

www.ipfsaph.org/En/default.jsp www.fao.org/ag/agn/agns/index_en.asp

Website Komisi Codex Alimentarius (The Codex Alimentarius Commission):

www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp

Buku Petunjuk Prosedural dari Codex Alimentarius Commission:

www.codexalimentarius.net/web/procedural_manual.jsp

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, peraturan batas maksimum residu pestisida disusun oleh Environmental Protection Agency (EPA) dan diawasi oleh Food and Drug Administration (FDA) di tempat tujuan impor yang berlaku bagi semua produk pertanian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan batas maksimum residu

pestisida yang diijinkan oleh Environmental Protection Agency (EPA), silahkan mengunjungi : www.access.gpo.gov/nara/cfr/waisidx_04/40cfr180_04.html www.epa.gov/pesticides/food/viewtols.htm www.epa.gov/fedrgstr/EPA-PEST/index.html

Situs internet berikut ini memungkinkan para pengguna mendapatkan batas maksimum residu yang berlaku di Amerika Serikat dan berbagai negara pengimpor sesuai dengan jenis tanaman, bahan aktif pestisida, atau jenis pestisida dan negara: www.fas.usda.gov/htp/MRL.asp

Uni Eropa

Pihak Uni Eropa terus menerus mengurangi limit maksimum residu pestisida yang dapat terkandung dalam berbagai produk. Untuk berbagai jenis pestisida, saat ini terdapat batas umum yang berlaku di semua negara anggota Uni Eropa. Tetapi, untuk beberapa pestisida batas residu ini berbeda dari satu negara

lainnya. Tiap negara memberikan verifikasi bahwa berbagai peraturan telah dipatuhi (pada umumnya melalui departemen pertanian) di lokasi masuknya produk. Apabila terdapat beberapa negara anggota Uni Eropa yang belum menentukan batas maksimum, para eksportir diminta untuk mendapatkan ijin toleransi impor.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai batas residu pestisida di negara anggota Uni Eropa silahkan mengunjungi: www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/pesticides/index_en.htm www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/index_en.htm www.europa.eu.int/scadplus/leg/en/lvb/l21289.htm

Untuk keterangan pihak yang dapat dihubungi di negara anggota: www.europa.eu.int/comm/food/plant/protection/evaluation/contact_dec.xls

Untuk informasi mengenai pelaksanaan prosedur toleransi impor: www.pesticides.gov.uk/applicant_guide.asp?id=1239

Jepang

Di Jepang, Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial dan Departemen Lingkungan bertanggung jawab atas penetapan dan pengujian batas residu. Berbagai ambang batas ini didasarkan pada Undang-Undang Sanitasi Pangan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai keamanan pangan: www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/index.html

Penelusuran Produk

Untuk menjawab berbagai permasalahan keamanan pangan yang terjadi baru- baru ini (misalnya: penyakit sapi gila) dan terorisme global, banyak pemerintah yang meningkatkan pengawasan atas semua aspek produksi makanan, kegiatan pemrosesan dan distribusi guna melindungi konsumen dari makanan yang telah terkontaminasi secara kimiawi, biologis dan lingkungan. Penelusuran (penelusuran atas sebuah produk) adalah kemampuan untuk mengikuti pergerakan makanan di berbagai tingkatan yang spesifik dalam kegiatan produksi, pemrosesan dan distribusi. Hal ini juga memberikan kemampuan untuk menarik kembali produk secara efisien jika terjadi kontaminasi produk. Selain itu, penelusuran membantu menentukan penyebab dari masalah keamanan pangan yang terjadi, mematuhi berbagai persyaratan hukum dan memenuhi harapan konsumen atas keamanan dan kualitas produk yang dibeli.

Dokumentasi pada masa panen dan pemberian kode di paket merupakan komponen sistem

penelusuran

Semakin banyak pemerintah dan pengecer yang mensyaratkan penggunaan Prinsip HACCP bersama-sama dengan pelaksanaan dari Praktek Higienis yang Baik (Good

Hygienic Practices atau GHP) dan Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices atau GAP) telah diterapkan dalam proses produksi makanan. www.fao.org/ag/agn/food/food_fruits_en.stm www.fao.org/ag/agn/food/quality_haccp_en.stm Petunjuk HACCP:www.fao.org/docrep/w8088e/w8088e00.htm

Amerika Serikat

Pihak Amerika Serikat telah mengadopsi Undang- Undang Bioterorisme, yang mensyaratkan bahwa semua eksportir melakukan pendaftaran kepada Food and Drug Administration (FDA) dan memberi pemberitahuan sebelum produk tersebut tiba di Amerika Serikat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Undang-Undang

Bioterorisme, silahkan mengunjungi : Food and Drug Administration : www.cfsan.fda.gov/~dms/ffsbtac5.html www.access.fda.gov/

Program pemberian Label Negara Asal (Country Of Origin Labeling atau COOL) mensyaratkan bahwa mulai tanggal 30 September 2008 nama negara asal harus dicantumkan pada beberapa jenis produk pertanian. COOL akan berdampak pada persyaratan penelusuran (traceability) yang dikeluarkan oleh pihak Amerika Serikat untuk negara pemasok. Informasi umum mengenai program ini dapat ditemukan di: USDA: www.ams.usda.gov/cool/ang

Uni Eropa

Peraturan penelusuran dari Uni Eropa mulai diberlakukan pada bulan Januari 2005. Guna mematuhi peraturan ini, sangat penting bagi para importir Uni Eropa untuk menjelaskan asal produk. Akibatnya, para importir tersebut dapat meminta pihak eksportir untuk mematuhi persyaratan penelusuran walaupun

pihak eksportir berasal dari negara mitra yang tidak memiliki kewajiban hukum untuk memenuhi persyaratan penelusuran di Uni Eropa. Informasi umum mengenai kegiatan penelusuran dapat ditemukan di: www.europa.eu.int/comm/food/food/foodlaw/guidance/guidance_rev_7_en.pdf www.europa.eu.int/comm/food/food/foodlaw/traceability/index_en.htm www.europa.eu.int/scadplus/leg/en/lvb/132041.htm

Penjelasan mengenai persyaratan higienis, silahkan mengunjungi: www.europa.eu.int/comm/food/food/biosafety/hygienelegislation/guidance_doc_852- 2004_en.pdf

Jepang

Pada saat penyusunan buku petunjuk ini, belum terdapat persyaratan mengenai kegiatan penelusuran bagi para eksportir di Jepang.

3. PERATURAN PHYTOSANITARY

Produsen wajib mematuhi peraturan phytosanitary untuk mencegah pemasukan dan penyebaran penyakit tanaman dan serangga ke berbagai wilayah baru. Berbagai negara pengimpor di dunia melakukan analisa resiko hama (pest) guna menentukan tingkat resiko dari sebuah produk impor dan memeriksa produk pada saat kedatangan guna memastikan bahwa tingkat resiko tersebut tidak terlampaui.

Petugas setempat melakukan pemeriksaan barang impor

Sangat penting untuk memberlakukan sertifikat phytosanitary bagi beberapa produk yang diatur seperti tanaman, bibit, buah-buahan dan sayuran serta bunga potong.

Guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai sertifikat phytosanitary: www.ippc.int/IPP/EN/default.jsp (dapat ditemukan pada bagian peraturan phytosanitary)

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, petugas pemeriksa dari Dinas Inspeksi Kesehatan Satwa dan Tanaman (Animal and Plant Health Inspection Service) (yang merupakan badan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat) wajib melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan atas semua pengiriman yang masuk sebelum mereka

dikeluarkan dari wilayah pabean. Jika ditemukan tanda adanya serangga atau penyakit, maka produk tersebut dapat disemprot anti hama (atau dirawat dengan menggunakan cara

lain), dikembalikan ke negara asal, atau dimusnahkan. Untuk keterangan lebih lanjut

mengenai sistem karantina tanaman di Amerika Serikat , silahkan mengunjungi: USDA: www.aphis.usda.gov/ppq/permits mengenai Undang-Undang

Uni Eropa

Untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa, pihak produsen dan eksportir wajib mematuhi peraturan kesehatan tanaman yang berlaku di Uni Eropa. Berbagai peraturan ini diberlakukan di pintu masuk. Untuk informasi lebih lanjut mengenai peraturan kesehatan tanaman di Uni Eropa, silahkan mengunjungi situs internet

Phytosanitary internasional di: www.ippc.int/IPP/En/nppo.jsp Atau untuk dokumen gabungan atas persyaratan phytosanitary di Komisi Eropa (Petunjuk Council 2000/29/EC dan perubahannya) silahkan mengunjungi: www.europa.eu.int/eur-lex/en/consleg/pdf/2000/en_2000L0029_do_001.pdf

Jepang

Pemerintah Jepang mensyaratkan para negara pemasok untuk mematuhi Undang-Undang Perlindungan Tanaman, Undang-Undang Kesehatan Tanaman dan Undang-Undang Sanitasi Pangan. Berbagai peraturan ini berada di bawah pengawasan dari Divisi Perlindungan Tanaman pada Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Ministry of Agriculture,

Forestry and Fisheries atau MAFF). Informasi lebih lanjut mengenai peraturan phytosanitary di Jepang atau sistem karantina Jepang dapat ditemukan di: Stasiun Perlindungan Tanaman: www.pps.go.jp/english/ Japan External Trade Organization: www.jetro.go.jp/en/market/regulations/pdf/plant2003apr-e.pdf Karantina hewan: www.maff-aqs.go.jp/english/ryoko/index.htm

4. JASA KEPABEANAN

Persetujuan akhir bagi masuknya suatu produk tergantung pada petugas bea cukai di negara pengimpor. Agar dapat lolos dari bea cukai ini, eksportir diwajibkan mengisi berbagai formulir penting (komersial, pengiriman) dan membayar semua biaya terkait (bea masuk, pajak). Pemrosesan berbagai formulir ini biasanya berlangsung lama, dan beberapa negara kini menawarkan program pre-clearance untuk menghemat waktu. Hal ini berarti produk tersebut dapat lolos dari pemeriksaan bea cukai di negara asal oleh petugas yang dapat menjamin bahwa semua peraturan yang berhubungan dengan produk tersebut telah dipatuhi.

Pelanggaran atas salah satu dari berbagai peraturan di negara pengimpor ini dapat menyebabkan ditolaknya produk tersebut.

Amerika Serikat

Para petugas bea cukai hanya dapat memberikan ijin atas masuknya berbagai produk ke Amerika Serikat sesudah adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak APHIS dan FDA di pintu masuk. Pihak eksportir juga diwajibkan untuk membayar bea disana, yang disesuaikan dengan jumlah, nilai, penjelasan produk

dan negara asal. Guna mempercepat waktu pemrosesan di perbatasan, para eksportir dapat menyelesaikan beberapa prosedur kepabeanan sebelum pengiriman dilakukan. Sebagai contoh, melalui Jasa APHIS International Services beberapa negara kini dapat memperoleh pre-clearance untuk dokumen impor seperti sertifikat phytosanitary.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pengaturan pre-clearance di Amerika Serikat: www.aphis.usda.gov/ppq/preclearance/

Pihak eksportir juga dapat menggunakan Sistem Komersial Otomatis (Automated Commercial System) yang dibuat oleh pihak bea cukai Amerika Serikat untuk memproses dokumen secara elektronik.

Untuk keterangan lebih lanjut: www.cbp.gov/xp/cgov/import/operations_support/automated_systems/ams/

Uni Eropa

Prosedur untuk Jasa kepabeanan di Uni Eropa bervariasi sesuai dengan negara yang bersangkutan. Tetapi, sebagian besar negara-negara tersebut memiliki sistem pabean elektronik dan program lain yang dapat mempercepat waktu pemeriksaan (clearance). Guna mendapatkan informasi spesifik mengenai prosedur

kepabeanan dan tarif biaya (untuk setiap negara), kunjungi : Perpajakan dan Bea Cukai (Taxation and Customs Union) : www.europa.eu.int/comm/taxation_customs/common/about/welcome/index_en.htm

Pusat Promosi Impor dari Negara Berkembang (Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries atau CBI): www.cbi.nl

Jepang

Sebelum produk tiba, pihak eksportir wajib memberitahu kepada stasiun karantina di pintu masuk melalui sistem elektronis yang dioperasikan oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan. Guna mengurangi waktu yang dihabiskan di bea cukai, sebuah contoh produk dapat dibawa ke laboratorium resmi di

Jepang atau di negara pengekspor dan hasilnya diserahkan untuk memperoleh pre- clearance. Pajak dan bea konsumsi harus sudah dibayarkan sebelum persetujuan akhir diberikan. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai prosedur impor, silahkan mengunjungi: www.mhlw.go.jp/english/topics/importedfoods/index.html Bea cukai Jepang: www.customs.go.jp/english/index.htm

Bagaimana Menghadapi Pengiriman yang Ditolak?

Pengiriman berbagai produk pertanian dapat ditolak masuk di pelabuhan tujuan di negara pengimpor karena tidak memenuhi salah satu atau lebih persyaratan seperti yang telah dijelaskan diatas. Jika masalah yang ditemukan bersifat serius, maka pengiriman tersebut bersama-sama dengan pembungkusnya akan dihancurkan dengan biaya yang ditanggung oleh pihak eksportir. Jika masalah Pengiriman berbagai produk pertanian dapat ditolak masuk di pelabuhan tujuan di negara pengimpor karena tidak memenuhi salah satu atau lebih persyaratan seperti yang telah dijelaskan diatas. Jika masalah yang ditemukan bersifat serius, maka pengiriman tersebut bersama-sama dengan pembungkusnya akan dihancurkan dengan biaya yang ditanggung oleh pihak eksportir. Jika masalah

Sebagian besar negara maju kini memiliki peraturan impor yang sama, sehingga menjadi sangat sulit untuk memindahkan tujuan pengiriman tersebut ke negara lain, terutama hasil produksi alam yang mudah rusak. Selain itu, pihak Uni Eropa juga memiliki sistem peringatan keamanan pangan yang secara otomatis akan menginformasikan kepada para negara anggota atas pengiriman yang ditolak; dimana hal ini akan mencegah pengiriman yang sama memasuki Uni Eropa melalui pelabuhan lain. Sama halnya, Patriot Act di Amerika Serikat juga mencegah adanya pengiriman yang masuk kembali ke negara tersebut terutama jika sebelumnya telah dicegah masuk di salah satu pelabuhan.

Sesudah berhasil melewati bea cukai, sebuah pengiriman tetap dapat ditolak oleh pihak importir jika tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; dan kemudian pengiriman tersebut akan dihancurkan dengan biaya yang ditanggung oleh pihak eksportir. Sehingga, penolakan pengiriman sangat merugikan para eksportir. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memastikan bahwa produk yang diekspor telah memenuhi semua peraturan yang ada di negara pengimpor dan telah pula sesuai dengan semua persyaratan yang ditetapkan oleh pihak importir sebelum produk tersebut meninggalkan negara pengekspor. Hal yang penting dilakukan juga adalah kegiatan mendokumentasikan prosedur penolakan untuk digunakan sebagai bahan referensi di masa datang. Terdapat pula beberapa mekanisme untuk menghadapi keputusan penolakan, tetapi hal ini tidak berlaku bagi produk makanan yang mudah rusak.

Jika anda mencurigai bahwa salah satu dari pengiriman anda mungkin memiliki masalah yang dapat mengakibatkan terjadinya penolakan, akan lebih baik bila produk tersebut segera ditarik atau informasikan kepada pelanggan anda segera. Hal ini menunjukkan adanya tindakan proaktif dan penelitian mendalam guna memastikan keamanan pangan tersebut. Harap diingat bahwa berbagai produk yang ditolak tersebut akan membawa reputasi buruk tidak hanya kepada usaha anda, tetapi juga kepada seluruh industri, dan pada akhirnya kepada semua produk yang diproduksi di negara anda!

5. PERATURAN IMPOR DI BEBERAPA NEGARA ASIA PASIFIK

Pemerintah anda adalah sumber informasi utama mengenai peraturan ekspor dan impor di pasar luar negeri. Silahkan menghubungi Departemen Pertanian atau Departemen Perdagangan Luar Negeri di negara anda masing-masing. Kantor ekonomi atau perdagangan di kedutaan besar negara pengimpor juga dapat memberikan informasi mengenai berbagai peraturan impor.

Selain itu, dibawah ini anda dapat menemukan berbagai sumber informasi di negara pengimpor. Harap diingat bahwa daftar ini tidaklah lengkap dan tidak mencerminkan kebijakan apa pun dari pihak FAO terhadap berbagai organisasi atau situs internet yang telah atau belum dicantumkan.

AUSTRALIA

Peraturan Kebersihan dan phytosanitary: www.daffa.gov.au/aqis/import

BHUTAN

Badan Pengatur Pertanian dan Pangan Bhutan (Bhutan Agriculture and Food Regulatory Authority atau BAFRA), Departemen Pertanian (Ministry of Agriculture), Thimphu, Bhutan Tel.: +975 2 327 031 Fax: +975 2 327 032

REPUBLIK RAKYAT CINA

Administrasi Umum atas Pengawasan Kualitas, Pemeriksaan dan Karantina (General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine of the People's Republic of China atau AQSIQ) : www.aqsiq.gov.cn/ e-mail: webmaster@aqsiq.gov.cn Tel.: +86 10 8226 0001 or +86 10 8226 1600

Departemen Perdagangan (Ministry of Commerce atau MOFCOM) : www.mofcom.gov.cn/ Tel.: +86 10 6512 1919

Departemen Pertanian (Ministry of Agriculture atau MOA) : www.agri.gov.cn/ Tel.: +86 10 6419 36

HONG KONG, SAR

Departemen Kebersihan Lingkungan dan Pangan (Food and Environmental Hygiene Department) : www.fehd.gov.hk/

Kepala Inspektur Kesehatan (Impor / Ekspor) (Chief Health Inspector) (Import/Export) Tel.: +852 2867 5570 Fax: +852 2521 4784 Situs internet dari Pertanian, Perikanan dan Konservasi dari Departemen Informasi Impor (The Agriculture, Fisheries and Conservation Department for Information on Imports) : www.afcd.gov.hk/

INDIA

Peraturan impor bagi produk pertanian : www.exim.indiamart.com/

MALAYSIA

Informasi dan peraturan impor : www.agrolink.moa.my

SELANDIA BARU

Badan Kesehatan Pangan Selandia Baru (New Zealand Food Safety Authority) : www.nzfsa.govt.nz/labelling-composition/

PAKISTAN

Informasi mengenai peraturan impor produk pertanian dan perikanan darat (Information on rules for importing agriculture and aquaculture products) : www.cbr.gov.pk

FILIPINA

Biro Pangan dan Obat-obatan dari Departemen Kesehatan (Bureau of Food and Drugs from Department of Health) : www.bfad.gov.ph Tel.: +63 (2) 807 072; 842 56 06; 842 4538 Fax: +63 (2) 842 4603 Hubungi: Direktur Eksekutif (director@bfad.gov.ph)

Departemen Pertanian : www.da.gov.ph Tel.: +63 (2) 928 8741 to 65 Fax: +63 (2) 929 8183; 928 5140 Hubungi: Sekretaris Pertanian, Kepala Divisi Hubungan Internasional

SINGAPURA

Peraturan Impor : www.customs.gov.sg/leftNav/info/imp/Import+Requirements.htm

THAILAND

Peraturan Impor bagi produk pertanian : www.doa.go.th/en/ www.nfi.or.th/nfi/home.php?form[module]=links&form[index]=index&form[la ng]=eng

Peraturan Impor bagi produk perikanan darat : www.fisheries.go.th/english/index.php

VIETNAM

Departemen Bea Cukai Vietnam : www.itpc.hochiminhcity.gov.vn/english/trade_guide/vn_tariff/vn_index.html

Departemen Pertanian : www.agroviet.gov.vn/en/default.asp

Departemen Perikanan : www.mofi.gov.vn

6. ORGANISASI PENDUKUNG EKSPOR DAN KUALITAS DI ASIA

Sangat penting bagi para produsen dan eksportir untuk membiasakan diri dengan berbagai peraturan teknis dan persyaratan impor yang pada mulanya tampak rumit. Tetapi, terdapat beberapa organisasi nasional maupun internasional yang berlokasi di tiap negara Asia yang membantu para produsen dalam mematuhi persyaratan dari berbagai peraturan ini. Jangan ragu-ragu untuk menghubungi mereka. Mereka dapat menyediakan informasi tambahan atau pelatihan yang sesuai.

Untuk pengiriman ke Belgia, anda butuh dokumen berikut ...

Terima Kasih

Petani teh mendapat informasi mengenai pembatasan dan peraturan impor di Eropa dari sebuah LSM yang memberikan dukungan kepada para organisasi petani.

Di tingkat internasional

Meja Informasi Ekspor di Uni Eropa bagi negara berkembang : www.export-help.cec.eu.int/

Petunjuk guna memfasilitasi perdagangan : www.europa.eu.int/comm/food/fvo/pdf/guide_thirdcountries_en.pdf

Pusat Perdagangan Internasional : www.intracen.org/menus/itc.htm Database Akses Pasar : www.mkaccdb.eu.int

APEC : Zona Kerjasama Ekonomi Asia-Pacific Situs internet terpadu untuk informasi mengenai peraturan impor bagi semua anggota APEC: www.apec.org/apec/apec_groups/committees/committee_on_trade/market_ access_group/import_regulations/australia.html

Di tingkat nasional

Pemerintah anda kemungkinan besar memiliki berbagai program yang dimaksudkan untuk membantu para eksportir produk pertanian dan para petani yang hasil produksinya hendak diekspor. Silahkan menghubungi Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan Luar Negeri di negara anda.

Selain itu, situs internet berikut ini memberikan daftar beberapa organisasi di Asia yang dapat membantu memberikan informasi dan bantuan ekspor: www.fao.org/es/esc/en/20953/21020/highlight_35950en.html

BAGIAN 2

SERTIFIKASI SUKARELA

Bagian awal dari buku petunjuk ini memuat berbagai peraturan teknis penting dan persyaratan impor yang berlaku di Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik. Berbagai peraturan ini adalah peraturan yang wajib dipatuhi oleh para eksportir dan produsen yang bermaksud menjual produk mereka ke pasar ini.

Bagian ini akan membahas mengenai standar swasta sukarela dan sertifikasi. Standar yang sukarela bukan merupakan kewajiban. Para petani, eksportir dan berbagai perusahaan dapat memutuskan apakah akan mematuhi standar ini atau tidak, serta menerima konsekuensi ekonomis atas tindakan mereka.

Bagian ini memberikan informasi umum mengenai beberapa program sertifikasi pertanian swasta sukarela yang tersedia di Asia, termasuk berbagai kontak yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Kenapa aku tidak mengajukan sertifikasi?

Sebuah pameran produk pangan internasional dimana para pembeli menunjukkan minat mereka terhadap produk yang telah menerima sertifikasi.

1. BERBAGAI PERTANYAAN MENGENAI SERTIFIKASI

Apa yang dimaksud dengan sertifikasi sukarela?

Terdapat tiga cara untuk melakukan verifikasi bahwa sebuah standar telah terpenuhi. Dalam kasus pertama, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengadopsi sebuah standar dan menunjuk beberapa karyawannya untuk melakukan verifikasi bahwa semua departemen yang ada telah mematuhi ketentuan tersebut. Hal ini disebut dengan verifikasi pihak pertama. Dalam kasus kedua, sebuah perusahaan dapat meminta bahwa para pemasoknya telah mematuhi standar dan melakukan pengawasan sendiri. Hal ini disebut dengan verifikasi pihak kedua. Yang terakhir, sebuah perusahaan dapat meminta para pemasoknya untuk mematuhi sebuah standar dan meminta sebuah organisasi independen yang tidak memiliki hubungan usaha sama sekali untuk mengawasi tingkat kepatuhan para pemasok. Hal ini disebut dengan verifikasi pihak ketiga, atau disebut juga dengan sertifikasi. Sehingga, berdasarkan pengertiannya, kegiatan sertifikasi sebaiknya selalu melibatkan pihak ketiga yang independen. Idealnya, organisasi yang telah menyusun sebuah standar tidak dapat melaksanakan kegiatan sertifikasi tersebut. Tetapi, mereka wajib memberikan kewenangan badan sertifikasi independen yang kompeten untuk melakukan pekerjaan ini sesudah menjalani proses uji kemampuan.

Para petani dan staf pendukung belajar mengenai proses sertifikasi

Sertifikat adalah sebuah jaminan tertulis yang diberikan oleh sebuah badan sertifikasi independen yang menyatakan bahwa suatu proses produksi telah mematuhi beberapa standar tertentu. Berbagai standar ini dapat terfokus pada masalah lingkungan (seperti misalnya konservasi tanah, perlindungan air, penggunaan pestisida, atau manajemen limbah), atau masalah sosial (seperti pendapatan produsen, hak-hak para pekerja, kesehatan dan keselamatan kerja) atau terhadap berbagai aspek produksi seperti keamanan pangan.

Mengapa Program ini ada?

Program sertifikasi memberi kesempatan kepada para produsen seperti misalnya akses pasar, perlindungan atas sumber daya setempat, peningkatan kesehatan para pekerja dan peningkatan tingkat kehidupan di lingkungan pedesaan. Program ini juga menjamin kesehatan para konsumen.

Para konsumen semakin memiliki kesadaran akan permasalahan sosial dan lingkungan yang berhubungan dengan produksi dan

Untung kita punya

perdagangan bahan pangan

sertifikasi organik

yang mereka konsumsi. Sebagai respon atas berbagai permasalahan ini, berbagai jenis program sertifikasi telah

Iya, kau tahu kan harga pasar leci

disusun oleh berbagai

konvensional jatuh

organisasi swasta atau

sangat rendah?

pemerintah.

Mengapa perlu melakukan sertifikasi?

Sertifikasi digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah produk telah diproduksi dengan menggunakan metode tertentu atau memiliki karakteristik tertentu yang telah memenuhi standar. Sertifikasi ini pada umumnya digunakan ketika pihak produsen dan konsumen tidak dapat bertemu secara langsung, seperti misalnya di pasar internasional dimana pihak konsumen tidak dapat secara mudah melakukan verifikasi bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan apa yang disebutkan oleh pihak produsen.

Sertifikasi dapat membantu membedakan suatu produk dengan produk yang lain, yang dapat berguna untuk mempromosikan produk tersebut di pasar. Sertifikasi dapat juga membantu meningkatkan akses pasar, dan di banyak kasus, membuat harga produsen menjadi lebih tinggi.

Pada pasar impor yang besar seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa, terdapat pasar yang luas bagi produk yang telah disertifikasi oleh pihak organisasi standardisasi swasta. Berbagai produk yang disertifikasi seperti produk organik atau perdagangan yang adil (fair-trade), misalnya, cenderung untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis yang belum mendapatkan sertifikasi. Berbagai negara ini mengimpor produk organik dalam jumlah besar dari berbagai negara di Asia, sebagai contoh teh organik dari Republik Rakyat Cina dan India, kopi organik dari Timor Leste, pisang organik dan dari pasar bebas dari Filipina dan sayuran organik dari Republik Rakyat Cina dan Thailand. Tetapi, para eksportir Asia tidak dapat mengabaikan pasar regional. Tetapi, dengan pembangunan yang terjadi di berbagai kota besar, kemunculan kaum menengah perkotaan dan pertumbuhan supermarket di berbagai negara Asia menumbuhkan pasar nasional bagi produk yang berkualitas.

Buku petunjuk ini juga memberikan informasi mengenai sertifikasi kualitas di tingkat nasional dan mendorong para pembaca untuk berpikir mengenai memasarkan produk mereka di pasar lokal dan pasar ekspor regional, dimana persyaratan kualitas yang ada tidak begitu ketat dibandingkan dengan pasar di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang.

Biaya?

Terdapat dua jenis biaya yang harus dibayarkan: (i) biaya pemenuhan standar dan untuk mendapatkan sertifikasi, yang tergantung pada jenis perubahan yang harus dilakukan oleh pihak produsen pada tanah pertaniannya dan atas jenis program sertifikasi yang dipilih; (ii) biaya sertifikasi, yang tergantung pada waktu yang dihabiskan oleh pihak inspektur ketika melakukan pemeriksaan di tanah pertanian (audit lahan) dan bagi biaya perjalanan mereka.

Pihak produsen dapat memilih diantara berbagai jenis sertifikasi yang berbeda. Keputusan untuk mendapatkan sertifikasi serta jenis sertifikasi yang dipilih merupakan keputusan penting yang mempengaruhi manajemen pertanian, investasi dan strategi pemasaran. Tetapi, karena setiap program sertifikasi memiliki tujuan yang berbeda, maka persyaratan yang ada pun berbeda.

2. SERTIFIKASI LINGKUNGAN

Pertanian Organik

Pertanian organik adalah sebuah metode produksi yang mengatur lahan pertanian dan lingkungannya sebagai satu sistem. Sistem ini menggunakan pengetahuan tradisional dan ilmiah untuk meningkatkan kesehatan ekosistem pertanian dimana lahan tersebut berada. Pertanian organik menggantungkan diri pada penggunaan sumber daya alami setempat dan manajemen ekosistem dibandingkan dengan bahan baku pertanian eksternal seperti pupuk mineral dan bahan kimia pertanian. Sistem pertanian organik menolak penggunaan bahan kimia buatan dan bahan baku yang telah dimodifikasi secara genetis. Sistem ini mempromosikan penggunaan praktek pertanian tradisional yang mempertahankan kesuburan tanah seperti fallow.

Keseimbangan ekologis dalam komunitas pertanian organik

Persyaratan Utama?

Terdapat beberapa persyaratan khusus bagi sebagian besar tanaman yang mendapatkan sertifikasi organik seperti juga dengan peternakan, budidaya ikan, peternakan lebah, kehutanan dan panen atas tumbuhan liar. Standar organik mensyaratkan adanya masa konversi (atau suatu periode dimana sebuah lahan pertanian harus menggunakan metode produksi organik sebelum memperoleh sertifikasi, biasanya sekitar 2 - 3 tahun).

Beberapa Kriteria Pertanian Organik

Persyaratan produksi tanaman Persyaratan produksi pada hewan pangan berlaku untuk :

berlaku untuk :

! Pemilihan bibit dan bahan baku ! Kesehatan dan kesejahteraan tanaman

hewan,

! Pemeliharaan kesuburan tanah ! Gizi dan pengembangbiakan dan kegiatan daur ulang dari

! Transportasi dan prosedur bahan baku organik

pemotongan ! Larangan penggunaan bahan baku yang telah mengalami rekayasa genetika

! Keanekaragaman tanaman di pertanian ! Kegiatan pemrosesan pertanian, pengepakan, dan penelusuran dari suatu produk

! Penggunaan pupuk organik dan kompos guna mengontrol hama, penyakit dan rumput liar.

Bagaimana mendapatkan sertifikasi?

Berbagai standar pertanian organik telah disusun oleh berbagai badan sertifikasi swasta tetapi terdapat pula beberapa negara Asia juga memiliki peraturan dan standar organik nasional tersendiri (misalnya: Jepang, Republik Rakyat Cina, Malaysia, Republik Korea, Thailand). Selain itu, terdapat pula beberapa inisiatif yang mempromosikan pertanian organik (misalnya: The Green Net/Earth Net Foundation di Thailand). Negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang semua memiliki berbagai peraturan nasional mengenai pelabelan produk organik dan jika para produsen bermaksud untuk mengekspor produk mereka ke berbagai negara ini, maka mereka harus mematuhi berbagai peraturan ini.

Pemilihan atas sebuah badan sertifikasi adalah sangat penting. Badan sertifikasi yang dipilih adalah sangat penting. Badan sertifikasi yang dipilih oleh produsen Pemilihan atas sebuah badan sertifikasi adalah sangat penting. Badan sertifikasi yang dipilih adalah sangat penting. Badan sertifikasi yang dipilih oleh produsen

Periode konversi selama 2 - 3 tahun pada umumnya memakan biaya yang tinggi bagi pihak produsen karena produk yang dihasilkan akan dijual pada harga normal walaupun menggunakan metode organik yang dapat menyebabkan biaya produksi yang tinggi dan hasil yang lebih rendah, setidaknya pada permulaan. Di beberapa negara, terdapat pula permintaan pasar atas berbagai produk dari lahan pertanian konvensional yang diubah menjadi produksi organik tetapi belum mendapatkan sertifikasi. Berbagai produk ini terkadang dapat ditemukan menggunakan label “dalam transisi menuju organik”. Guna mengurangi biaya dan memiliki sistem pendukung bersama yang akan meningkatkan produksi dan kepatuhan terhadap berbagai standar yang ada, sekelompok produsen dapat bergabung bersama-sama dan menciptakan sistem kontrol internal mereka sendiri. Untuk melakukan hal ini, sangatlah penting bahwa pihak produsen dapat mempercayai dan bekerja sama satu sama lain, karena mereka akan saling tergantung satu sama lain.

Petunjuk bagi pembentukan dan operasional kelompok penanam ini dapat diperoleh dari Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (International Federation of Organik Agriculture Movements) (lihat informasi alamat dibawah ini).

Pertanian organik dapat memberikan kesempatan menarik bagi banyak produsen di wilayah Asia terutama bagi yang saat ini tidak menggunakan banyak produk kimia pertanian. Sebagai contoh, pihak Republik Rakyat Cina mengekspor organik teh, Filipina mengekspor pisang dan mangga organik, sedangkan Timor Leste mengekspor kopi organik.

Kesempatan dan hambatan