YULIANA DEWI ERNANINGTYAS ( D1609090 )

(1)

commit to user

i

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) 2012

“STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN

PRODUK GROOVIA

TV

PADA PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY”

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna

Memperoleh sebutan Ahli Madya ( A,Md ) DIII Bidang Keahlian Humas

Komunikasi Terapan

Disusun Oleh :

YULIANA DEWI ERNANINGTYAS

( D1609090 )

D III PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012


(2)

commit to user

ii


(3)

commit to user

iii


(4)

commit to user

iv

MOTTO

·

Kegagalan adalah sebuah awal untuk mencapai keberhasilan.

·

Hidup cuma sekali, bahkan kesempatan pun juga sekali, untuk itu janganlah

menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada sebelum penyesalan datang nantinya.

·

Janganlah berputus asa dan menyerah terlebih dahulu jika belum mencobanya.

·

Di Dunia ini manusia tidaklah selalu beruntung dan selalu berada di atas,

terkadang jika Allah berkehendak maka manusia tersebut dalam sekejap mata bisa

berada di bawah. Karena dalam hidup ini roda kehidupan selalu berputar, dan

itulah merupakan patokan dalam menentukan nasib dalam hidup seseorang di

Dunia.

·

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang

tidak mungkin, akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin dicapai.

·

Jika hanya mengerjakan yang sudah diketahui, kapankah seseorang akan

mendapat pengetahuan yang baru? Melakukan yang belum diketahui adalah pintu

menuju pengetahuan.


(5)

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

·

Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia serta anugerah yang diberikan

selama ini.

·

Bapak & Ibu atas segala doa, kasih sayang serta dukungan yang diberikan

selama ini.

·

Leo selaku adik tercinta yang selalu memberikan motivasi dan kasih

sayangnya.

·

Ibu Nur selaku pemilik rumah yang telah bersedia rumahnya untuk ditempati

selama magang di TELKOM Indonesia Semarang.

·

Terima kasih juga kepada Erna, Dewi dan Dyah atas dukungan, semangat dan

bantuannya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

·

Mbak Ressa, mbak Yunda, mbk Dyah, Ocha, Mega, Sabrina, dian, selly,

nurul, lia dan Ade selaku teman-teman magang ditelkom.

·

Dosen – dosen yang telah berjiwa besar mendidik serta membimbing saya

selama kuliah.

·

Pegawai-pegawai Telkom Indonesia yang telah membantu saya selama

magang, memberikan banyak pengalaman, pelajaran yang berharga serta sifat

kekeluargaan yang sangat berkesan.


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala Rahmat, Ridho serta Karunia yang diberikan

Allah SWT sehingga saya bisa melaksanakan serta menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir dengan judul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENDUKUNG

PEMASARAN PRODUK GROOVIA

tv

PADA PT TELKOM DIVRE IV JATENG &

DIY”.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) adalah merupakan

sebuah perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia

pelayanan jasa jaringan telekomunikasi terbesar di indonesia. Saat ini Telkom

merupakan public dengan pemegang saham mayoritas adalah pemerintah

Indonesia. PT Telkom, yang dahulu berbasis T(Telecommunication) menjadi

T.I.M.E( Telecommunication, Information, Media, Edutainment). Telkom

menyadari bahwa kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan selalu berkembang

sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang selain itu, gaya hidup masyarakat

pun juga terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan juga

perubahan gaya hidup (tren) global. Peta persaingan di pasar Telecommunication,

information, Media dan Edutainment (TIME) pun senantiasa berubah.

Agar dapat terus memberi pelayanan terbaik dalam dinamika

perubahan tersebut. Telkom telah melakukan transformasi di segala bidang,


(7)

commit to user

vii

telecommunication, information, Media dan Edutainment. Perubahan tersebut

mendorong terjadinya transformasi infrastruktur dan system operasi dalam

Telkom secara group. Selanjutnya dalam system dan infrastruktur yang barupun

menuntut adanya transformasi dlam aspek human capital agar dapat menangani

teknologi baru sekaligus memberikan playanan optimal. Sementara portofolio

strategi bisnis baru tersebut telah mendorong adanya ttransformasi organisasi

yang dibutuhkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan stakeholders. Agar

perubahan dalam organisasi beserta human capital yang telah dilakukan Telkom

berjalan maksimal maka perlu didukung oleh adanya tansformasi budaya yang

sekaligus menjadi fondasi bagi suksesnya keseluruhan agenda transformasi.

Penyusunan Tugas Akhir ini dibuat guna untuk memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya ( A.Md ) D III Komunikasi Terapan

khususnya Jurusan Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini dibuat tidak lepas dari dukungan serta

bantuan dari berbagai pihak. Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada :

1.

Bapak Prof. drs. Pawito, Ph. D selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Bapak Drs. Aryanto Budhy S, M.Si selaku ketua Program D III Humas

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakata.


(8)

commit to user

viii

3.

Kepada Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Akademik.

4.

Kepada Drs. Nuryanto M.Si, penulis mengucapkan terima kasih karena

kesediaannya menjadi pembimbing untuk tugas akhir ini.

5.

Bapak dan Ibu untuk doa, kasih sayang, dukungan dan juga telah membiayai

penulis selama menjalankan kuliah hingga proses Kuliah Kerja Media

selesai dilaksanakan.

6.

Adikku tersayang Leo Hidayat, yang selalu memberi motivasi dan kasih

sayangnya.

7.

Bapak Widyoko SW selaku Officer Manager Communication PT

Telekomunikasi Indonesia Divre IV Semarang.

8.

Bapak Sujono selaku Officer I Communication PT Telekomunikasi

Indonesia Divre IV Semarang, yang telah berkenan menerima penulis untuk

melaksanakan Kuliah Kerja Media di TELKOM Semarang.

9.

Bapak Madiman yang telah membantu dan menerima penulis selama

magang dan juga memberikan ilmu dan sharing pengetahuan yang telah

diberikan kepada penulis.

10.

Mas Agung yang telah membimbing Penulis untuk melakukan Kuliah Kerja

Media selama dua bulan.

11.

Semua staf TELKOM INDONESIA Semarang atas perkenalan, bimbingan

& kerjasama, yang telah mengajarkan banyak hal dan memberikan

pengalaman kepada penulis.


(9)

commit to user

ix

12.

Teman – teman PUBLIC RELATION 2009 yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu terima kasih atas suka duka selama kuliah.

Dengan penuh kesadaran serta kerendahan hati penulis mengakui

Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan yang jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi

kebaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga bantuan dari semua pihak diberkati Allah SWT. Penulis

berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan arti

tersendiri bagi semua.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

YULIANA DEWI E.

D1609090


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….

i

PERSETUJUAN………

ii

PENGESAHAN……….

iii

MOTTO……….

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………

v

KATA PENGANTAR………...

vi

DAFTAR ISI………..

x

DAFTAR TABEL………..

xiii

DAFTAR GAMBAR……….

xiv

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah………

1

B.

Tujuan Kuliah Kerja Media………...

3

C.

Waktu Pelaksanaan………

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian

Public Relations

………...

5

B.

Fungsi

Public Relations

dalam Perusahaan………...

6

C.

Strategi

Public Relations

………

7

D.

Pengertian Pemasaran ………...

8

E.

Strategi Pemasaran……….

9

F.

Pengertian

Marketing Public Relations

……….

10


(11)

commit to user

xi

H.

Peranan

Marketing Public Relations

……….

11

BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

A.

Data Perusahaan……….

14

B.

Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia. Tbk………..

14

C.

Profil Umum PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY…………

26

D.

Produk dan Layanan Unggulan………..

28

E.

Visi dan Misi Perusahaan………...

29

F.

Slogan TELKOM………...

30

G.

LOGO TELKOM………...

31

H.

Maskot TELKOM………..

35

I.

Budaya Perusahaan………

36

J.

Bidang Usaha TELKOM………...

38

K.

Struktur Organisasi………

48

BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A.

Pelaksanaan Magang………..

50

A.1 Pekerjaan yang dilakukan magang………..

50

A.2 Kendala dalam Pelaksanaan Magang………..

57

A.3 Cara Mengatasi Kendala……….

58

B.

Focus Interest……….

58

1.

Strategi Pemasaran Groovia

tv

………...

59

1)

Product

Groovia

tv

………..

59


(12)

commit to user

xii

3)

Promotion

Groovia

tv

………..

67

4)

Place

Groovia

tv

………..

67

BAB V. PENUTUP

A.

Kesimpulan………

68

B.

Saran………..

70

DAFTAR PUSTAKA………

71


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Mitra KSO………

20

Tabel 1.2 Produk&Layanan Telkom………..

29


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Slogan Telkom………...

30

Gambar 1.2 Logo PT. Telkom Indonesia………...

31

Gambar 1.3. Maskot PT. Telkom Indonesia………..

35


(15)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pada masa yang sudah berkembang seperti saat ini. Khususnya

perkembangan pada bidang teknologi komunikasi mengakibatkan perkembagan

cara berfikir masyarakat. Masyarakat cenderung berfikir pada perkembangan

teknologi yang mengarah pada asas efisiensi, baik efisiensi tenaga, waktu maupun

biaya merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi komunikasi

yaitu dengan adanya telepon.

Dewasa ini kegiatan ekonomi pada masyarakat tidak lagi mengenal

masalah kendala seperti jarak, waktu dan pelaksanaannya serta lainnya sehingga

terjadi globalisasi ekonomi yang merupakan salah satu factor penting yang

mendukung terjadinya keadaan tertentu yaitu revolusi yang terjadi pada bidang

telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi dan jaringan informasi global yang

digunakan dalam kegiatan ekonomi masyarakat telah menciptakan dunia tanpa

batas.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung oleh

teknologi modern maka barang-barang yang dihasilkan semakin melimpah.


(16)

commit to user

2

Akhirnya timbul suatu kegiatan untuk memasarkan hasil-hasil produksi tersebut

kepada konsumen. Kegiatan ini dikenal dengan istilah ‘Pemasaran’. Adapun yang

dimaksud dengan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan tujuan

menciptakan permintaan yang efektif. Dari sinilah penulis membatasi pada

masalah permasaran, sebab apabila ditinjau dari kepentingan perusahaan

kebijakan perusahaan yang tepat akan sangat membantu untuk tercapainya tujuan.

Dimana juga tidak terlepas dari adanya koordinasi dan integrasi fungsi-fungsi

lainnya yaitu fungsi produksi, keuangan, personalia dan sebagainya yang terdapat

dalam perusahaan karena pertumbuhan perusahaan-perusahaan semakin pesat

maka didalam memasarkan barang-barang yang dihasilkan mengakibatkan

persaingan yang cukup tajam khususnya bagi perusahaan yang menghasilkan

barang sejenis.

Dengan demikian perusahaan tersebut harus mencari dan menentukan

alternative yang tepat untuk memasarkan barang-barang yang dihasilkan,

berhasilnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi jumlah permintaan terhadap

barang-barang hasil produksinya. Dalam memasarkan barang hasil produksi

secara efektif dan efisien maka perusahaan yang bersaing mulai melakukan

kegiatan pemasaran. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan adalah


(17)

commit to user

3

dengan menggunakan strategi marketing mix yang terdiri dari

price, product,

promotion,

dan

place

. Harapannya tujuan dari perusahaan akan direalisir dan

dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan diatas penulis tertarik meneliti strategi Marketing Mix ini pada PT

Telkom Indonesia Divre IV Jateng & DIY Semarang yang bergerak dibidang jasa

telekomunikasi dengan mengajukan permasalahan: “Bagaimana Bentuk Strategi

Public Relations dalam Mendukung Pemasaran Produk Groovia

tv

pada PT

Telkom Indonesia Divre IV Jateng & DIY”.

B.

Tujuan Kuliah Kerja Media

Tujuan Dilaksanakannya Kuliah Kerja Media adalah :

1.

Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md)

D III Komunikasi Terapan Jurusan Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh selama melaksanakan proses

kuliah yang diterapkan didalam dunia kerja selama proses magang di PT

Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng & DIY Semarang. Meningkatkan

kreativitas, produktivitas, kemandirian serta profesionalitas di dalam dunia

kerja dalam bidang tugas Public Relations.


(18)

commit to user

4

3.

Serta menumbuhkan rasa solidaritas, tanggung jawab, kedisiplinan,

ketrampilan, serta kemandirian bahkan kerjasama antara penulis dengan pihak

rekan kerja selama proses magang. Sehingga mahasiswa nantinya dapat lebih

siap dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang sesungguhnya.

4.

Supaya dapat sedikit memaksakan mahasiswa untuk dapat memanfaatkan

sarana serta prasarana yang telah tersedia dalam dunia kerja untuk dapat

memajukan perekonomian serta kemajuan di dalam dunia pemasaran dan

public relations nantinya.

C.

Waktu dan Pelaksanaan KKM

Kuliah Kerja Media ini dilakukan selama dua bulan berturut-turut

yang dimulai pada:

Tanggal

: 1 Februari – 31 Maret 2012

Hari Kerja : Senin – Jumat

Pukul

: 08.00 – 17.00 WIB

Tempat

: PT Telkom Divre IV Jateng & DIY


(19)

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian Public Relations

Dalam dunia bisnis, public relations lebih dari sekedar kata-kata atau

simbol-simbol dan meningkatkan pemasaran. Tetapi menurut hasil survey yang

telah diadakan oleh majalah

Public Relations News

di Amerika Serikat pada tahun

1947, yang menyatakan bahwa pendapat tentang definisi public relation satu sama

lain berbeda sebab masing-masing mempunyai dasar pemikiran dan pandangan

sendiri-sendiri. Disamping itu di pengaruhi pula oleh faktor-faktor tempat dan

waktu. (suhandang, 2004: 43).

Adapun pendapat-pendapat dari beberapa pakar tentang definisi public

relation yaitu:


(20)

commit to user

6

1.

Menurut Cutli-Center-Broom

Public relation

s sebagai

the planned effort to

influence opinion through good character and responsible performance,

based on mutually satisfactory two-way communications

yaitu usaha

terencana untuk memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta

tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang

saling memuaskan. (Morissan, 2008:7)

2.

Menurut Glenn dan Denny Griswold,

Public Relations

merupakan suatu

fungsi manajemen yang menilai sikap public menyatakan kebijaksanaan dan

prosedur pelaksanaan. Seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan

public, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan

pengakuan yang baik dari public. Dalam definisi tersebut ditunjukan betapa

pentingnya kedudukan public, kepentingan public, dan opini public. Public

Relation berusaha agar kebijaksanaan dan prosedur suatu organisasi sesuai

dengan kepentingan public, serta pelaksanaan kerjanya diarahkan untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan public. (Suhandang, 2004:45)

3.

Menurut Howard Bonham,

“public relation is the art of bringing about better

public understanding which breeds greater public-confidence for any

individual or organization”. Public relation

adalah suatu seni untuk

menciptakan pengertian public yang lebih baik sehingga dapat memperbesar

kepercayaan public terhadap seseorang atau organisasi. (Suhandang, 2004:

44).

4.

Menurut John E. Marston

public relations

adalah fungsi manajemen yang

melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap public, mengidentifikasi kebijakan

dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya,

menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk

memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. (Kasali, 1994:7)

5.

Menurut Edward L. Berney

public relations

sebagai

inducing the public to

have understanding for and goodwill

yaitu membujuk public untuk memiliki


(21)

commit to user

7

Jadi definisi public relations adalah usaha memengaruhi, membujuk, mengevaluasi,

dan mengidentifikasi kebijakan maupun karakter public yang dilakukan oleh seorang

PR. Publik Relations juga merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai

bagaimana sikap public, opini public dan bagaimana PR dalam menyusun rencna srta

mnjalankan program kerja untuk memperoleh citra positif dari public tentang

perusahaan tersebut.

B.

Fungsi Public Relation dalam Perusahaan

Pada umumnya semua perusahaan bertujuan untuk mencari laba

sebesar-besarnya dengan memberikan manfaat bagi orang-orang yang

membutuhkannya. Dengan demikian secara teknis-ekonomis, perusahaan itu

harus:

1.

Memproduksi barang-barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat.

2.

Membuat barang-barang atau jasa dengan biaya yang sesuai dengan

kemampuan atau daya beli orang-orang yang membutuhkan barang atau jasa

tersebut. Dalam hal ini diusahakan adanya penekanan terhadap harga pokok

dari barang atau jasa tersebut.

3.

Mencari orang-orang yang membutuhkan barang atau jasa tersebut.

4.

Dapat menarik simpati orang agar uangnya dibelikan pada barang atau jasa

yang diproduksi, bukan untuk suatu saat saja melainkan untuk selamanya.

(Suhandang, 2004:161).

Didalam sebuah perusahaan fungsi PR sangat dibutuhkan selain untuk dapat

menarik simpati dari public. Sesuai dengan prinsip ekonomi, pengusaha akan

berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan pengorbanan


(22)

sekecil-commit to user

8

kecilnya. Dengan prinsip demikian, perusahaan-perusahaan saling berebut untuk

mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi dirinya sendiri bagi

masyarakat. Disamping itu perusahaan berusaha pula untuk dapat memberikan

kepuasan yang terbanyak bagi masyarakatnya dengan modal yang ada. Didalam

memberikan kepuasan bagi masyarakat, fungsi PR perusahaan yang sangat

berperan dalam menjalankan tujuan perusahaan.

C.

Strategi Public Relations

Menurut Stephen Robbins mendefinisikan strategi adalah penentuan

jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan

sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Berfikir strategis

meliputi tindakan memperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang

diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan merumuskan rencana

untuk mencapai keadaan yang diinginkan.

Menurut Cutlip-Center-Broom, perencanaan strategi bidang humas meliputi

kegiatan:

·

Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program

·

Melakukan identifikasi khalayak penentu(

key publics

);

·

Menentukan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan

dipilih.

·

Memutuskan strategi yang akan digunakan. (Morissan, 2008:152-153)

Startegi

public relation

merupakan rencana strategis perusahaan untuk

menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun

waktu tertentu kedepan. Didalam strategi public relation terdapat kontribusi

rencana kerja jangka panjang pada tujuan dan misi perusahaan, adapun rencana

kerja jangka panjang sebagai berikut:

Ø

Menyampaikan fakta dan opini yang ada didalam maupun diluar perusahaan

mengenai berita perusahaan tersebut.

Ø

Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang

terjadi secara historis. (Kasali, 1994:34)


(23)

commit to user

9

Strategi Publik relations adalah bagaimana seorang PR merencanakan program

kerja perusahaan dalam jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. Dan

dalam perencanaan strategi Publik relations, seorang PR juga harus

menyampaikan fakata dan opini kepada masyarakat mengenai berita perusahaan

maupun perubahan yang dialami oleh perusahaan itu sendiri. Strategi Public

relations tidak dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan yang cenderung

tertutup. Pelaksanaan strategi membutuhkan keterbukaan agar dapat dilaksanakan

dengan baik. suatu proses yang memungkinkan setiap organisasi-perusahaan,

asosiasi, lembaga nonprofit dan pemerintah-mengenal peluang dan ancaman

jangka panjang mereka, memobilisasi seluruh asset untuk menangkap peluang

dan menghadapi tantangan, serta menerapkan satu strategi pelaksanaan yang

berhasil.

D.

Pengertian Pemasaran

Pemasaran meupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan

oleh pengusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan

mendapatkan laba. Pemasaran dikembangkan dari kata pasar yang berarti sarana

atau tempat berkumpulnya orang yang terlibat dalam pemasaran. Ada beberapa

definisi pemasaran menurut para ahli sebagi berikut:

1.

Menurut Kotler pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial

dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

usahakan melalui penciptaan, pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan,

keinginan dan permintaan seseorang atau kelompok.

2.

Dalam praktiknya pekerjaan pemasaran meliputi antara lain melakukan

penelitian, mendesain produk, mengemas produk (

packaging

), menentukan

harga (

pricing

), melakukan promosi dan distribusi produk. Tujuan pemasaran

adalah untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka

panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan. Tanggung jawab

utama pemasaran adalah membangun dan mempertahankan pasar bagi barang

dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.


(24)

commit to user

10

3.

Menurut Sofyan Assauri pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

4.

Menurut William J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan

kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

5.

Proses hubungan antara perusahaan dan pelanggannya ini sering disebut

dengan istilah hubungan pemasaran atau marketing relations atau costumer

relations. Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi

produknya dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk

malaksanakan hal ini karena biasanya orang humas lebih mengetahui

bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana

menangani wartawan daripada orang pemasaran, namun kegiatan publisitas

merupakan upaya pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan

pelanggan atas produk perusahaan. (Morissan, 2008:20)

Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran merupakan

proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak

ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau iginkan melalui proses

menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Selain itu, pemasaran sebagai suatu

sistem dari kegiatan yang saling berhubungan satu dan yang lainnya, yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang atau jasa kepada pembeli secara individual maupun

kelompok pembeli.

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan melakukan

pengkoordinasian agar tujuan dan sasaran yang diharapkan dalam bidang

pemasaran khususnya dan perusahaan umumnya dapat tercapai secara etektif dan

efisien. Pengkoordinasian yang dapat menciptakan sinergi dilakukan dengan

manajemen yang baik, yang dikenal dengan istilah manajemen pemasaran.

E.

Strategi Pemasaran

Strategi

pemasaran

didefinisikan

sebagai

analisis,

strategi

pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi pasar sasaran

produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran pengembangan,

pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran penentuan posisi pasar

dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.


(25)

commit to user

11

Strategi pemasaran merupakan strategi pengembangan proses orientasi pasar yang

terlibat dalam lingkungan bisnis yang berubah terhadab kebutuhan untuk

mencapai tingkat kepuasan konsumen. Fokus dari strategi pemasaran adalah

kinerja keuangan yang berbanding dengan fokus tradisional terhadap peningkatan

penjualan. Strategi pemasaran membandingkan keunggulan bersaing dengan

mengkombinasikan strategi untuk mempengaruhi konsumen dan bisnis, untuk

menjadi suatu kumpulan kegiatan yang berfokus pada pasar yang terpadu.

(Cravens, 1996:79)

Jadi strategi pemasaran berfungsi untuk mengembangkan membandingkan

keunggulan bersaing dengan mempengaruhi konsumen sasaran. Strategi

pemasaran menghubungkan organisasi dengan lingkungan dan memandang

pemasaran sebagai tanggung jawab seluruh organisasi.

F.

Pengertian Marketing Public Relations

Marketing public relation yang dikemukakan Thomas L. Harries

adalah

bagaimana

humas

merencanakan

dan

menjalankan

program

komunikasinya untuk mendukung unit pemasaran. Marketing

Public Relation

merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian

program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui

komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan

positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau

produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi

para konsumennya.

Konsep MPR tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (

Three

Ways Strategy

) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (

goals

),

yaitu: pertama bahwa

Public Relations

merupakan potensi untuk menyandang

suatu taktik

pull strategy

(menarik), sedangkan kedua adalah

power

(kekuatan)

sebagai penyandang,

push strategi

(untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan

taktik ketiga,

pass strategi

sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini

public yang menguntungkan. Pemasaran berkaitan dengan aspek-aspek perluasan

pengaruh,

informative, persuasive

dan

edukatif

, baik segi perluasan pemasaran

(makes a marketing) atas suatu produk barang atau jasa yang diluncurkan,

maupun yang berkaitan dengan “perluasan” suatu pengaruh tertentu (

makes an

influence

) dari suatu kekuatan (

power

) lembaga atau terkait dengan citra dan

identitas suatu perusahaan (

corporate image and identity

). Kemudian termasuk

aspek lainnya, yaitu “pass strategi” sebagi upaya untuk menciptakan citra public


(26)

commit to user

12

yang ditimbulkan melalui berbagai kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan

kemasyarakatan atau tanggung jawab sosial, serta kepeduliannya

masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial dan lingkungan hidup. (Ruslan,

1998:241).

Jadi Marketing

Public Relation

merupakan proses perencanaan, pelaksanaan dan

pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan

kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat

dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan. Marketing public

relation juga merupakan unit yang mendukung kegiatan pemasaran dalam

memasarkan sebuah produk di perusahaan.

G.

Strategi Marketing Public Relations

Didalam marketing

public relations

memiliki strategi untuk

meningkatkan pemasaran produk. Adapun strategi tersebut sebagai berikut:

Ø

Pull strategy

:

Public Relations

memiliki dan harus mengembangkan

kekuatan untuk menarik perhatian publik.

Ø

Push strategy

:

Public Relations

memiliki kekuatan untuk mendorong

berhasilnya pemasaran.

Ø

Pass strategy

:

Public Relations

memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan

menciptakan opini public yang menguntungkan. Marketing

Public Relation

s

berkaitan dengan aspek perluasan pemasaran atas suatu produk atau jasa

secara tidak langsung akan terkait dengan citra suatu perusahaan.

Ø

Power Strategy

:

Public Relations

memiliki kekuatan lembaga dengan citra

dan

identitas

suatu

perusahaan.(http://marketeens.blogspot.com/2011/06/strategi-marketing-public-relations.html)

Didalam strategi marketing public relations dari semua strategi yang paling

digunakan oleh seorang PR adalah bagaimana mempengaruhi dan menciptakan

opini public untuk melakukan perluasan pemasaran yang menguntungkan bagi

perusahaan serta memberikan citra yang baik pula bagi perusahaan.


(27)

commit to user

13

H.

Peranan Marketing Public Relation

Marketing

public relations

merupakan perpaduan antara pelaksanaan

program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja humas dalam

upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya.

Fungsi pemasaran tersebut sebagaimana dijabarkan dalam bauran

pemasaran (Marketing Mix) yaitu:

product, place, price, promotion

yang

merupakan sarana untuk mencapai tujuan pemasaran sebagai berikut:

Ø

Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Ø

Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut.

Ø

Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.

Ø

Menentukan dan memilih target konsumen.

Ø

Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi yang akan diluncurkan,

serta mampu bersaing di

marketplace

dan cukup menarik, baik dari segi

kemasan maupun kualitas produk yang ditawarkan terhadap konsumen.

Ø

Komitmen terhadap pelayanan purna jual dan kepuasan pelanggan akan

terpenuhi yang mengacu kepada

“ Marketing is the idea of satisfying the

needs of customers by means of the product and the whole cluster of thing

associated with creating, delivering and finally consumming it”

. (Ruslan,

1998:245).

Jadi peranan Marketing

Public Relation

dalam upaya mencapai tujuan utama

organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi yaitu;

Ø

Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang

tengah diluncurkan itu.

Ø

Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat

atas produk yang ditawarkan.

Ø

Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan

manfaat suatu produk.


(28)

commit to user

14

Ø

Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun

media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.

Ø

Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya

mengatasi keluhan-keluhan demi tercapainya kepuasan pelanggannya.

Ø

Membantu dalam mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan

sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.

Ø

Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (

House

PR

Journal

)

tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial

dan lingungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat.

Ø

Membina dan mempertahankan citra perusahaan, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.

Ø

Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang

mungki akan muncul dimasa mendatang. (Ruslan, 1998:250).

Setiap perusahaan berhak menetukan strategi apa yang akan diambil dalam

memasarkan sebuah produk baru agar produk tersebut banyak dikenal dan

diminati oleh konsumen. salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan

dalam memasarkan produk adalah strategi marketing mix yaitu strategi yang

menggunakan 4P, 4P itu sendiri adalah

Product, Price, Place, Promotion

. Dengan

menggunaka strategi tersebut diharapkan suatu perusahaan dapat memasarkan

produk barunya dengan baik. Selain menggunakan 4P, biasanya perusahaan juga

memperhatikan bagaimanacara menekan biaya produksi, bagaimana mambina

hubungan dan mempertahankan citra perusahaan terhadap konsumen serta

bagaiman mengkampanyekan subuah produk agar produk itu banyak diminati

public.


(29)

commit to user

15

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

A.

Data Perusahaan

Nama Lembaga Penyiaran

: PT. Telekomunikasi Indonesia Divre IV

Jateng & DIY

Alamat Kantor

: Jl. Pahlawan No. 10 Semarang

Kab / Kota

: Semarang

Provinsi

: Jawa Tengah

Nomor Telepon

: 024 – 8303900

Fax

: 024 – 8449980

Website

:

www.telkom.co.id

B.

SEJARAH PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) adalah merupakan

sebuah perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia


(30)

commit to user

16

pelayanan jasa jaringan telekomunikasi terbesar di indonesia. Saat ini Telkom

merupakan public dengan pemegang saham mayoritas adalah pemerintah

Indonesia. Sejarah penyelenggaraan Telekomunikasi di Indonesia diawali dengan

adanya sebuah badan usaha bernama Post-en telegraafdients yang didirikan

dengan staatsblad No.52 tahun 1884. Penyelenggara Telekomunikasi di Hindia

Belanda (Indonesia) pada waktu itu awal mulanya diselenggarakan oleh swasta.

Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telekomunikasi yang pada

tahun 1960 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan staatsblad

No. 395 tahun 1906.

Sejak itu berdirilah Post Telegraaft en Telefoondients atau disebut

PTT-Dients. PTT Dients ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan

staatsblad No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijvenment (I.B.W

Undang-undang perusahaan Negara).

Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan

pemerintahan pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 oleh

Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu perusahaan Negara dan

PTT Dients memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara.

Kemudian berdasarkan pemerintah No. 240 tahun 1961, tentang pendirian

perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya


(31)

commit to user

17

pemerintah memandang perlu untuk membagi pos dan telekomunikasi menjadi 2

perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 29

tahun 1965, maka berdirilah perusahaan Negara Pos dan Giro dan perusahaan

Negara Telekomunikasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun

1965. Milik Negara (BUMN) sekaligus perusahaan public, sebagai penyedia

jasa layanan

Telecommunication, Information, Media dan Edutainment

(TIME)

dengan jaringan tersebar dan wilayah cakupan terluas di Indonesia yang

senantiasa berupaya untuk memberikan layanan terbaik dalam meningkatkan

kualitas hidup masyarakat.

Bentuk perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi perusahaan

Umum (perum) Telekomunikasi melalui peraturan pemerintah No. 36 tahun 1974.

Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula perusahaan umum telekomunikasi

(perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk

umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negri maupun luar negri. Tentang

hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga diselenggarakan oleh PT

Indonesian Satelite Corporate (Indosat)yang masih berstatus perusahaan asing,

yakni dari American Cable & Radio Corporation suatu perusahaan yang didirikan

berdasarkan perundang-undangan dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980

dibeli oleh Indonesia dari American Cable & Radio Corporation.


(32)

commit to user

18

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk

umum pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 53 tahun 1980 tentang

Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas peraturan

pemerintah No.52 tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 53 tahun

1980,

Perumtel

ditetapkan

sebagai

badan

usaha

yang

berwenang

menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum internasional.

Memasuki repelita V pemerintah merasakan periuhnya percepatan

pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastrktur diharapkan dapat

memacu

pembangunan

sektor

lainnya.

Selain

itu,

penyelenggaraan

telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih professional sehingga perlu

meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah

No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi perseroan

terbatas(PT), sejak itulah berdiri PT Telekomunikasi Indonesia (PT TELKOM).

Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur

wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi.

Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional

dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi

diwilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network mnyelenggarakan jasa

telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan utama


(33)

commit to user

19

nasional. Adapun Divisi Regional Telkom membagi wilayah-wilayah sebagai

berikut:

1.

Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera.

2.

Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

3.

Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat.

4.

Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa

Yogyakarta.

5.

Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur.

6.

Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan.

7.

Divisi Regional VII, untuk daerah kawasan Timur Indonesia yang meliputi

Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.

Bentuk organisasi fungsional divisional yang diterapkan pada saat itu

berdasarkan geografis yang bersifat product centric bukan customer cendric

seperti yang sekarang ini diterapkan PT Telkom pada waktu itu belum dibentuk

berdasarkan segmentasi pelanggan tetapi masih berdasarkan fungsional. Dalam

struktur organisasi yang berbasis geografis, divisi regional mempunyai otoritas

dalam mengatur unit-unit bisnis dan divisi-divisi lain diwilayah regionalnya.


(34)

commit to user

20

Divre berlaku sebagai “kantor pusat” Telkom dalam suatu regional tertentu yang

menjalankan dan mengatur operasional bisnis PT Telkom sehari-hari. Sedangkan

kantor pusat Telkom berfungsi sebagai coordinator dan pengatur kebijaksanaan

secara menyeluruh.

Masing-masing Divisi dikelola oleh satu tim manajemen yang terpisah

berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (untuk

Divisi Regional) dan pusat keuntungan (untuk Divisi Network) serta mempunyai

laporan keuangan yang terpisah.

Sejak

1

Januari

1996,

berdasarkan

KSO

Agreement

No.223/HK.810/UT-00/1995 tanggal 20 Oktober 1995, terjadi perubahan status

yang semula sebagai usaha Telkom murni menjadi status usaha bersama dengan

system kerjasama operasional(KSO) antara PT Telkom dengan Mitra Global

Telekomunikasi Indonesia (MGTI). Sejak saat itu pula beberapa Divisi Regional

dalam pengelolaannya bekerja sama dengan pihak MGTI, yaitu:

1.

Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera.

2.

Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat.

3.

Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa

Yogyakarta.


(35)

commit to user

21

4.

Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan.

5.

Divisi Regional VII, untuk daerah kawasan Timur Indonesia yang meliputi

Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.

Sedangkan yang dikelola PT Telkom murni adalah:

1.

Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

2.

Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur.

KSO (Kerjasama Operasi) merupakan salah satu upaya yang ditempuh

pemerintah dan PT Telkom untuk mengembangkan jumlah saluran telepon

dengan mengikutsertakan swasta. Terdapat 5 konsorium yang terlibat dalam

pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorium swasta yang terlibat dalam pelaksanaan

KSO ini memperoleh kewenangan dan hak untuk mengembangkan dan mengelola

divisi regional PT Telkom.

Untuk dan atas nama PT Telkom. Mitra KSO untuk masing-masing

wilayah pada awal perjanjian KSO adalah:

Gambar 1.1 tabel mitra KSO


(36)

commit to user

22

Divre I

PT Pramindo Nusantara

Sumatera

Divre III

PT Aria West Internasional

Jawa Barat & Banten

Divre IV

PT Mitra Global Telekomunikasi

Jawa Tengah & DIY

Divre V

PT Daya Mitra Malindo

Kalimantan

Divre VI

PT Bukaka Singtel Internasional

Indonesia Timur

Sumber tahun 2004

Masa KSO ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak

kepemilikan dan kepentingan mitra KSO yang berkaitan dengan sarana/jaringan

baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan harus dialihkan kepada PT

Telkom. Dari 5 juta SST yang harus dibangun selama repelita VI, 2juta SST

dilaksanakan oleh mitra KSO. Program KSO ini sebenarnya adalah langkah

gemilang PT Telkom. Program ini diharapkan akan menguntungkan seluruh

stakeholders PT Telkom dengan tercapainya kepentingan masing-masing secara

seimbang. Pertama, dari sisi karyawan diharapkan akan menguntungkan seluruh

stakeholders PT Telkom yang memiliki kapabilitas kelas dunia melalui alih

teknologi, mengingat salah satu mitra KSO adalah perusahaan global terkemuka

di dunia. Kedua, dari sisi perusahaan PT Telkom akan memperoleh pendapatan


(37)

commit to user

23

tetap berupa minimum Telkom Revenue (MTR) atas penyerahan pengoperasian

perangkat yang ada dan Distrubuted Telkom Revenue (DTR) dari bagian

keuntungan pengoperasian. Ketiga, dari sisi mitra KSO, mereka akan mendapat

profit berupa DTR yang mencukupi untuk pengembalian investasi yang mereka

tanamkan. Dari sisi pelanggan, mereka diharapkan akan mendapa pelayanan

berkelas dunia karena KSO dikelola oleh perusahaan berkelas dunia.

Pola KSO ini pada mulanya berjalan cukup baik, namun krisis

ekonomi yang mnghadang dipertengahan tahun 1997 membuat mitra KSO

kesulitan dalam melaksanakan komitmen mereka ke PT Telkom dan menghambat

pola kemitraan ini. Para mitra KSO mempunyai beban utang yang membengkak

akibat melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu persoalan lain

datang dari pihak karyawan. Menurut mereka implementasi KSO tidak

memberikan dampak yang positif malah cenderung merugikan Telkom. Alih

teknologi yang diharapkan berlangsung pada kenyataannya tidak sesuai dengan

kenyataan.

Setelah mengalami proses penyelesaian yang cukup panjang, akhirnya

PT Telkom memutuskan untuk membeli (buy out) beberapa mitra KSO. Divisi

KSO yang sudah di buy out PT Telkom sampai semester 1 tahun 2003 adalah


(38)

commit to user

24

Divre I Sumatera dan Divre VI Kalimantan, sedangkan Divre III Jawa Barat di

buy out pada semester II tahun 2003.

Kelemahan KSO selama ini terletak pada pola kerjasama yang

temporer dan kaku. Hal ini mengakibatkan terbatasnya minat mitra KSO untuk

melakukan investasi lain yang diperlukan, karena kontrak yang mereka miliki

mempunyai batas waktu tertentu. KSO yang kaku juga akan menyulitkan PT

Telkom ataupun mitra KSO dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang

diperlukan dengan berubahnya iklim bisnis dan kompetisi. Sehingga

mengakibatkan tidak fleksibelnya strategi bisnis yang dapat diterapkan PT

Telkom maupun mitra KSO.

Pada tahun 2004 PT Telkom Divre IV juga melakukan pnyelarasan

organisasi akibat pemutusan kerjasama dengan mitra KSO. Penyelenggaraan ini

dituangkan dalam Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT Telkom Nomor

KD.04/PSI150/CTG-10/2004

bahwa

sesuai

dengan

amandemen

No.

Tel06/HK.810/UTA00/2004 tentang perubahan dan pernyataan kembali

perjanjian KSO antara PT Telkom dan mitra global Telekomunikasi Indonesia

bahwa control dan pengendalian operasional Divre IV sepenuhnya oleh PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk.


(39)

commit to user

25

Pada tanggal 23 oktober 2009, PT Telkom mengubah identitas

perusahaannya yang berlatar belakang antara lain:

1.

Perubahan gaya hidup pelanggan.

2.

Perubahan teknologi yang dahulu narrowband menjadi broadband.

3.

Perubahan peta kompetisi.

4.

Telekomunikasi sudah menjadi komuditas biasa.

Perubahan identitas perusahaan ini yang merupakan transformasi

bisnis PT Telkom, yang dahulu berbasis T(Telecommunication) menjadi T.I.M.E(

Telecommunication, Information, Media, Edutainment). Telkom menyadari

bahwa kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan selalu berkembang sesuai dengan

kebutuhan di masa mendatang selain itu, gaya hidup masyaraka pun juga terus

berubah seiring dengan perkembangan teknlogi dan juga perubahan gaya hidup

(tren) global. Peta persaingan di pasar Telecommunication, information, Media

dan Edutainment (TIME) pun senantiasa berubah.

Agar dapat terus memberi pelayanan terbaik dalam dinamika

perubahan tersebut. Telkom telah melakukan transformasi di segala bidang,


(40)

commit to user

26

telecommunication, information, Media dan Edutainment. Perubahan tersebut

mendorong terjadinya transformasi infrastruktur dan system operasi dalam

Telkom secara group. Selanjutnya dalam system dan infrastruktur yang barupun

menuntut adanya transformasi dlam aspek human capital agar dapat menangani

teknologi baru sekaligus memberikan playanan optimal. Sementara portofolio

strategi bisnis baru tersebut telah mendorong adanya ttransformasi organisasi

yang dibutuhkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan stakeholders. Agar

perubahan dalam organisasi beserta human capital yang telah dilakukan Telkom

berjalan maksimal maka perlu didukung oleh adanya tansformasi budaya yang

sekaligus menjadi fondasi bagi suksesnya keseluruhan agenda transformasi.

Semua itu disempurnakan dengan mobilisasi sinergi diseluruh jajaran

Telkom group sehingga Telkom dapat meningkatkan dan memberdayakan

pelanggan ritel maupun korporat dengan menghadirkan kualitas, kecepatan,

keandalan dan layanan terbaik bagi semua.

Kini, Telkom Indonesia telah siap untuk memasuki sebuah perubahan

besar dalam sejarah saat era komunikasi & informasi telah berubah menjadi era

kreativitas. Telkom terus berupaya untuk menyediakan kekayaan terbaik,

sekaligus untuk menunjukkan daya saingnya, terutama dalam kawasan regional.

Dengan terus berinovasi , Telkom tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan


(41)

commit to user

27

masyarakat di saat ini, namun juga selalu menemukan terobosan baru yang dapat

mendorong kemajuan bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa besar lain di dunia,

serta menuju pada kehidupan yang lebih bermakna.

Telkom terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk

senantiasa memberikan layanan maksimal. Masyarakat dan semua stakeholders

akan dapat merasakan manfaat dari transformasi yang telah dijalankan dalam

tubuh Telkom group pada setiap produk dan layanannya yang semakin kaya dan

memenuhi kebutuhan pelanggan baik dari aspek fungsional maupun emosional

semua itu didasari prinsip “Telkom 5C”, sebagai kesatuan tata nilai perusahaan

yang didedikasikan untuk memberi kepuasan kepada stakeholders yaitu:

commitment to long term, customer first, caring-moritocracy, co-creation of

win-win partnership dan collaborative innovation. Telkom percaya bahwa semua

upaya dab agenda transformasi yang telah dilakukan dan didasari oleh

prinsip-prinsip tersebut akan menjadi daya dorong yang kuat untuk maju dan memastikan

eksistensinya.

Dalam melayani kebutuhan masyarakat, Telkom terus menghadirkan

produk serta layanan terbaik dan terpadu yag meliputi Telecommunication,

Information, Media, & Edutainment, yang diperkuat dengan dukungan jaringan

terbesar dan wilayah cakupan terluas yang mampu menyatukan dan


(42)

commit to user

28

menghubungkan setiap pulau, kota hingga desa diseluruh pelosok Nusantara

shingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh mayarakat Indonesia di mana pun

mereka berada.

Jika ditinjau secara teknis, struktur jaringan Telkom sudah 100% siap

unuk menghadapi persaingan secara global karena didukung IP backbone dan tera

router yang sangat memadai. Satelit milik Telkom pun diandalkan oleh berbagai

Negara di Asia Pasifik dan Telkom juga telah bekerja sama dengan beberapa

konsorsium penyedia jaringan global terbaik. Dengan kesiapan tersebut, Telkom

dapat menjamin kualitas komunikasi terbaik untuk semua dan menjangkau

seluruh belahan dunia.

C.

PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY

Gedung PT. Telkom Divre IV Jateng-DIY berlokasi di Jalan

Pahlawan No. 10 Semarang, dengan orientasi ke arah barat. Sebelah timur

berbatasan dengan jalan, sebelah selatan berbatasan dengan gedung Kesejahteraan

Sosial, sebelah utara berbatasan dengan jalan Imam Bonjol dan sebelah barat

berbatasan dengan jalan Pahlawan. Gedung PT. Telkom Divre IV Jateng-DIY

terdiri dari dua gedung. Gedung lama berlantai dua yang terletak di depan gedung

baru. Gedung baru terdiri dari 9 lantai dengan tinggi bangunan 50,10 meter,

panjang bangunan 79,74 m dan lebar 32,40 m.Total luas gedung PT. Telkom


(43)

commit to user

29

Divre IV Jateng DIY adalah 18.634,27 m2 untuk gedung baru dan 1.293,06 m2

untuk gedung lama. Jadi, luas total gedung PT. Telkom Divre IV Jateng-DIY

adalah 19.927,33 m2. Luas Bangunan yang dikondisikan sebesar 16.120,12 m2

dan luas bangunan yang tidak dikondisikan sebesar 3.807.21 m2.

Divisi Regional IV Jateng & DIY merupakan salah satu unit bisnis PT

TELKOM yang mengemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan

komunikasi (infocom) diwilayah provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 8 area. Sedangkan luas pelayanannya

sekitar 35.731 km persegi dengan densitas telephone 2,39 per 100 penduduk pada

tahun 2004.

Adapun 8 area tersebut adalah:

Ø

Area Semarang berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah

pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran, Ambarawa,

Demak.

Ø

Area Yogyakarta berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah

pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta, Purworejo, Kebumen,

Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman, Wonosari, Wates.

Ø

Area Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah pemerintahan kota


(44)

commit to user

30

Ø

Area Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah

pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan, Brebes, Tegal, Pemalang, dan

Batang.

Ø

Area

Purwokerto,

berkedudukan

di

Purwokerto

dan

membawahi

pemerintahan kota dan kabupaten Purwokerto, Purbalingga, Banyumas,

Banjarnegara, dan Cilacap.

Ø

Area Salatiga, berkedudukan di Salatiga dan membawahi pemerintahan kota

dan kabupaten Salatiga, Kendal, Boyolali, Klaten

Ø

Area Kudus, berkedudukan di Kudus dan membawahi wilayah pemerintahan

kota dan kabupaten Kudus, Demak, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan.

Ø

Area Magelang, berkedudukan di Magelang dan membawahi wilayah

pemrinahan kota dan kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo,

Kebumen, Purworejo.

D.

PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN

Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah

menyediakan produk layanan dan jaringan telekomunikasi yang berstatus:

1)

Sebagai product owner (PO) yang menyediakan produk utama TELKOM

Lokal yang memberikan layanan voice dengan menggunakan Fixed Wired

Acces.


(45)

commit to user

31

2)

Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan

berbagai produk yang dimilki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai

TELKOM Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless Division.

3)

Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam melayani

Corporate Costumer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi pelanggan

dari Enterprice Service Center (ESC), dan dipresentasikan oleh UCC yang

berada dalam area Telkom Divre IV.

4)

Selain itu juga Other Lisence Operator (OLO) yang menjadi pelanggan

Corporate Interconction Service Center (CISC), dan yang dipresentasikan oleh

representative Office (RO) CISC.

5)

Berdasarkan area bisnisnya tersebut, Telkom Divre IV menentukan 8 produk

utamanya yang dipilih berdasarkan prospek bisnis dan kontribusinya terhadap

pendapatan perusahaan antara lain:

Gambar 1.2 produk & layanan Telkom.

No.

Produk&Layanan Umum

Pemilik Produk

DC

1

Telkom Lokal

Divre IV

DIVRE

2

Telkom SLJJ

TLD

DIVRE

3

TIC-007

TLD

DIVRE


(46)

commit to user

32

5

Telkom Flexi

FWN Multi

DIVRE

6

Telkom Net

Media Multi

DIVRE

7

Telkom Save

Media

DIVRE

8

Telkom Global 017

Media Multi

DIVRE

E.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Sepanjang keberadaannya, Telkom telah melayani bangsa dan sukses

mendekatkan jarak melalui komunikasi di Negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Didukung oleh pengalaman sebagai pemain utama di Indonesia,

potensi dan kapabilitas Telkom yang masih sangat besar serta peluang pasar Asia

Pasifik yang masih terbuka lebar, mengantarkan Telkom untuk mencanangkan

visi dan misi sebagai berikut:

1.

Visi Perusahaan

Menjadi

perusahaan

yang

unggul

dalam

penyelenggaraan

Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) dikawasan

regional.


(47)

commit to user

33

a)

Menyadiakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga

kompetitif.

b)

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

F.

SLOGAN TELKOM

Gambar 1.1 slogan Telkom

Asumsi

The World is in Your Hand

mempunyai makna bahwa dunia

sekarang sudah tidak sulit untuk di jangkau dengan speedy dan POTS jarak yang ber

mil-mil jauhnya kini jaraknya hanya dalam genggaman tangan.

G.

LOGO TELKOM


(48)

commit to user

34

Life in Touch

Ø

Makna logo

Logo baru telkom mencerminkan brand positioning “Life Confident”

dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk

mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini

didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured,

progressive dan heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple.

Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada didepan tangan berwarna

kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru selanjutnya disebut

dengan “life in touch” dan diperkuat dengan tagline baru baru pengganti

“committed 2U” yakni the world is in your hand.

Ø

Brand Values


(49)

commit to user

35

Keahlian yang dicapai dari pengetahuan yang dalam dan pengalaman yang teruji.

Telkom berusaha terus menerus belajar untuk menjadi pakar nomor satu

dibidangnya.

·

Empowering

Memberdayakan pelanggan, mitra dan karyawan dalam menggapai aspirasi

mereka. Telkom selalu berusaha memahami pelanggan untuk mempertahankan

dan meningkatkan kepercayaan bagi pelanggan dan masyarakat.

·

Assured

Keyakinan dalam tindakan kita, nilai-nilai dan jaringan yang meningkatkan

kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Telkom menerapkan tata karma kepada

karyawannya untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggannya.

Telkom juga menjamin hasil yang terbaik dari pelanggannya bagi semua

stakeholder internal maupun eksternal.

·

Progressive

Progressive dan terdepan dalam teknologi, pemikiran, produk dan costumer

service. Telkom menciptakan zona pembelajaran sebagai transformasi yang

membawa perubahan positif. Dalam hal ini setiap karyawan Telkom diharuskan


(50)

commit to user

36

memperluas zona belajar agar terbiasa menerima perubahan-perubahan yang

akan datang dan peka dalam situasi apapun.

·

Heart

Dengan hati melayani kebutuhan pelanggan dalam semua yang kita lakukan.

Telkom menerapkan kepada semua karyawannya untuk dapat meningkatkan

keintiman atau menjalin hubungan yang baik terhadap pelanggan agar pelanggan

merasa nyaman atas produk dan pelayanan yang kita berikan.

Ø

Typography Rational

Jenis tulisan memiliki kepribadian dan menunjukkan fungsi tertentu.

Penggunaan yang konsisten dari jenis tulisan tertentu membuat audiens dengan

mudah mengenali brand.

Font Gotham Rounded merupakan font atau typhography Telkom

Indonesia. Penulisan karakter Gotham Rounded dengan tipe huruf dengan sudut

bulat, disertai kombinasi huruf besar dan kecil mencerminkan suatu keseimbangan

yang natural. Penggunaan huruf kecil juga merupakan upaya untuk lebih akrab dan

bersahabat.


(51)

commit to user

37

Gotham Reguler akan menjadi tulisan utama yang didukung bentuk

lainnya (misalnya huruf miring) jika diperlukan. Font alternative yang digunakan

untuk penulisan surat dan yang lainnya adalah arial Regular.

Ø

Color Rational

Warna yang dipilih membantu membangun perhatian dan asosiasi

dengan brand. Warna dasar utama adalah putih yang didukung oleh 3 warna

identitas corporate. 3 warna tersebut dipilih untuk mendukung dan menonjolkan

seluruh warna sebagai satu kesatuan.

·

Expert Blue

Expert blue represent long standing experience. Dengan adanya warna biru

dapat mewakili lamanya Telkom berdiri dan banyaknya pengalaman yang

didapat dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat

Indonesia.

·

Vital Yellow

Vital yellow provides attractive contrast and action element. Vital

kuning dalam gambar genggaman tangan memberikan kontras warna dengan

lambangbumi yang berbentuk bulatan ring yang berwarna biru. Vital kuning


(52)

commit to user

38

tersebut dapat memberikan kesan kontras dan tindakan mnarik element.

Dalam symbol warna ini dimaksudkan bahwa dunia dapat diraih didalam

genggaman tangan yang selalu berharap dan berusaha untuk meraih

kesuksesan. Vital yellow merupakan element attractive yang hangat,

mengundang dan dinamis. Warna vital yellow juga untuk melambangkan

expert blue pada logo.

·

Infinite Blue

Infinite sky blue suggest limitless possibilities for the future. Melambangkan

pengalaman

dan

keahlian

Telkom

yang

tinggi

bidangnya

yaitu

Telecommunications, Information, Media dan Edutainment.

H.

MASKOT TELKOM


(53)

commit to user

39

Ø

Makna Maskot

Maskot “Be Bee”

·

Antena lebah sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan

·

Mahkota kemenangan

·

Mata yang tajam dan cerdas

·

Sayap lincah dan Praktis

·

Tangan kuning memberikan karya yang terbaik


(54)

commit to user

40

Telkom baru saja melakukan information bisnis dari Telecommunication

menjadi TIME (Telecommunication, information, Media and Edutaiment)

dalam informasi bisnis tersebut Telkom membentuk budaya perusahaan yang

baru yaitu 5C:

1.

Commitment to long term

Melakukan sesuatu tidak hanya untuk masa kini tapi juga untuk masa

mendatang.

Key Behaviors : - target yang stretch

- Hasil yang berkelanjutan

- Terus bertransformasi

2.

Costumer first

Selalu mengutamakan pelanggan terlebih dahulu baik untuk pelanggan

internal maupun eksternal.

Key Behaviors : - membangun hubungan baik

- Proakif memenuhi kebutuhan pelanggan


(55)

commit to user

41

3.

Caring Meritocracy

Memberikan reward dan consequences yang sesuai dengan kinerja dan

perilaku yang bersangkutan.

Key Behaviors : - mencari feedback individual

- mengembangkan orang lain

- penghargaan atau konsekuensi sesuai kinerja

4.

Co-creation of win – partnership

Memperlakukan mitra bisnis sebagai rekanan yang satara

Key Behaviors : - proaktif menangkap peluang kemitraan

- kreatif bernegosiasi

- aktif mencari feedback dan mengelola kinerja mitra

5.

Collaborative Innovation

Menghilangkan internal silos dan terbuka terhadap ide – ide dari luar.

Key Behavior : - membagi sumber daya


(56)

commit to user

42

- mempengaruhi lingkungan eksternal

J.

BIDANG USAHA PT TELKOM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, adalah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang berada dibawah naungan Departement Komunikasi dan Informasi

yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam

negeri. Keikhlasan dan kejujuran adalah inti dari pelayanan yang paling dinantikan

oleh setiap pelanggan dan pengguna jasa infokom (informasi dan komunikasi).

Kredo Telkom the world is in your hand meneguhkan semangat pelayanan Telkom

untuk mmberikan layanan dan produk yang terbaik kepada masyarakat.

Berikut ini ragam dan jenis produk layanan Telekomunikasi pada PT

Telkom Divre IV Jateng & DIY, antara lain:

1.

Jasa Telekomunikasi dasar merupakan jasa telekomunikasi yang dapat dilayani

hanya dengan perangkat jaringan telekomunikasi dasar (network element)

terdiri dari :

a.

Telepon adalah layanan telekomunikasi melalui suara yang dihubungkan

dengan transmisi baik kabel, radio ataupun satelit. Jasa telepon yang

dikelola Telkom diantaranya:


(57)

commit to user

43

·

Lokal

·

SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh)

·

SLI (Sambungan Langsung Internasional)

b.

Teleks adalah layanan telekomunikasi untuk pengiriman berita tertulis baik

lingkup lokal, SLJJ maupun Internasional.

c.

Telegram adalah layanan telekomunikasi secara tertulis tanpa harus

berlangganan dan tidak diharuskan memiliki pesawat sendiri.

2.

Sirkuit langganan adalah suatu sambungan saluran dan atau saluran

telekomunikasi dengan koneksi permanen maupun virtual, digunakan untuk

pemakaian eksklusif antara dua lokasi terpisah.

3.

Jasa telekomunikasi bukan dasar, merupakan pengembangan dari fasilitas yang

ada (dasar). Lebih dikenal dengan fasilitas telekomunikasi.

a.

Fitur telepon (feature) merupakan fasilitas tambahan yang dimiliki sentral

telepon

guna

memaksimalkan

fungsi

pesawat

telepon

yang

memungkinkan masyarakat memperoleh informasi secara cepat dan akurat

serta dapat menciptakan peluang untuk memicu laju bisnis kepuncak

sukses. Fitur yang tersedia diantaranya:


(58)

commit to user

44

·

Fitur lacak

·

Fitur Sandinala

·

Fitur Andara (angka dan bicara)

·

Fitur nadasela

·

Fitur trimitra

·

Fitur hunting system

·

Fitur KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil)

b.

Direct Inward Dialing adalah fasiitas komunikasi antar unit kerja/orang di

dalam satu gerbang kantor tanpa melalui operator. Dalam hal ini

pelanggan memiliki jaringan khusus intern perusahaan.

c.

IN – Japati (jaringan pintar Teknologi informatika) adalah fasilitas telepon

langsung point to point tanpa melalui trunk memiliki Telkom. Jasa Japai

terdiri dari:

·

Free call/layanan bebas pulsa


(59)

commit to user

45

·

Vote call

4.

Kartu Ponpin adalah kartu prabayar yang dapat digunakan unuk menelepon

rumah maupun telepon umum yang berlogo dapat digunkn untuk ponpin tanpa

dikenai biaya pulsa lagi.

5.

TELKOM Teleconference adalah saran telekomunikasi melalui telepon yang

melibatkan peserta mulai dari 5 sampai dengan 30 orang dalam waktu yang

sama secara bersamaan, seolah-olah dalam situasi konferensi atau diskusi.

6.

Fasilitas telekomunikasi untuk umum. Tlkom menyediakan sarana-sarana bagi

masyarakat umum untuk memenuhi kebuuhan akan jasa telekomunikasi,

sarana-sarana tersebut adalah:

a.

Warung telekomunikasi (Wartel)

b.

Telepon umum tunggu(TUT)

c.

Telepon umum kartu (TUK) chip dan magnetic

d.

Telepon umum kartu kredit(TUKK)

e.

Telepon umum coin (TOIC)


(60)

commit to user

46

a.

Pasang baru

b.

Mutasi

c.

Pembayaran tagihan telepon

d.

Pengaduan fastel

8.

Pelayanan informasi

Jasa layanan informasi ini antara lain:

a.

Penerangan lokal (108)

b.

Info rekening telepon(109)

c.

Penerangan interlokal melalui operator (106) atau internasional(102)

d.

Permintaan sambungan interlokal(100)

e.

Informasi waktu(103)

f.

Permintaan sambungan interlokal tanpa tunda(105)

g.

CJY-Net adalah layanan internet public yang merupakan penerapan dari

konsep internet instant yang disediakan oleh TELKOM Divre IV

bekerasam denga divisi multimedia PT Telkom.


(61)

commit to user

47

h.

Telkom memo adalah fasilitas perekam pesan yang masuk pada saat

telepon tidak diangkat karena sedang rusak, sedang dipakai atau tidak ada

dirumah untuk disimpan dalam mailbox sentral telepon.

i.

Wakerpon

j.

ROSS

k.

Telkom memo pelajar

l.

Pager memo

m.

Kartu chip dan magnetic

n.

Pengaduan gangguan

o.

Call center 147

9.

TELKOMNET instant

Telkomnet instant adalah sebuah dial up akses internet mudah dan

tidak perlu berlangganan. Mudah dan konsep sederhana.

Fitur dan tariff


(1)

commit to user

72

·

Groovy Hobby : Rp 70.000 per bulan

·

Groovy Dinasty : Rp 50.000 per bulan

·

Groovy Moovy : Rp 90.000 per bulan

·

Groovy Sporty : Rp 90.000 per bulan

c.

Tariff berlangganan Combo packs Groovia Tv sebagai berikut:

·

Combo Packs 1 : Rp 170.000 per bulan

·

Combo Packs 2 : Rp 120.000 per bulan

·

Combo Packs 3 : Rp 140.000 per bulan

·

Combo Packs 4 : Rp 150.000 per bulan

d.

Tariff berlangganan Ultimate Packs sebagai berikut:

Ultimate Packs atau yang lebih dikenal dengan Groovy Maxxy adalah Rp 400.000

per bulan. Tarif berlaku untuk semua kota.

e.

Untuk berlangganan Groovia dapat menghubungi:

Ø

Telpon melalui 147

Ø

Telepon melalui line khusus untuk Groovia tv (misal: Semarang (024) 830

3366


(2)

commit to user

73

Ø

Email khusus untuk jalur pasang Groovia tv (misal:

grooviatv-jatengdiy@telcom.co.id)

3)

Promotion Groovia

tv

Untuk memberikan akselerasi penjualan Groovia TV, Telkom telah

meluncurkan berbagai program promosi yang memberikan benefit kepada

perusahaan maupun pelanggan Groovia. Adapun promosi tersebut ialah:

·

Program Promo Via 147 Mudah Berhadiah yaitu salah satu bentuk promosi

Telkom dalam memberikan reward kepada pelanggan maupun calon pelanggan.

4)

Place

Untuk saluran distribusi pada Groovia TV sebagai berikut:

·

Plasa Telkom

·

Groovia Center

·

Acount Manager


(3)

commit to user

74

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian yang penulis buat diatas, untuk mengetahui

bagaimana “strategi

public relations untuk mendukung pemasaran produk

Groovia

tv

pada PT TELKOM Divre IV Jateng & DIY”, maka dapat ditarik

kesimpulan :

A.

Selama pelaksanaan KKM penulis diberi berbagai macam tugas diantaranya

yaitu mengkliping surat kabar, menganalisa tariff iklan, menganalisa morning

issue, menganalisa resume competitor, menganalisa monitoring, membantu

meliput kegiatan internal dan eksternal perusahaan serta Membantu

memasarkan produk groovia melalui media surat dan penyebaran brosur.

Kegiatan membantu memasarkan produk groovia melalui media surat dan

brosur adalah salah satu bentuk dukungan Public relation dalam menarik

minat pelanggan yang merupakan salah satu kegiatan penulis dalam

pelaksanaan KKM. penulis diminta membantu di bagian Marketing dalam

memasarkan produk baru Telkom yaitu Groovia

tv

melalui media surat yang

ditujukan kepada pelanggan setia Telkom. Media surat yang pada awalnya


(4)

commit to user

75

hanya teguran bagi pelanggan yang menunggak tagihannya, oleh perusahaan

dijadikan salah satu alat komunikasi untuk memasarkan produk terbaru

Telkom yaitu Groovia

tv

. Dalam memasarkan produknya PT. Telkom juga

meminta penulis membantu menyebarkan brosur Groovia di Plasa Telkom,

yang kebanyakan calon pelanggan maupun pelanggan Telkom melakukan

transaksi pembayaran tagihan atau menanyakan informasi tentang

produk-produk Telkom. Kegiatan tersebut dilakukan perusahaan sebagai salah satu

bentuk pemasaran produk Groovia

tv

.

2.

Pada dasarnya dalam strategi pemasaran tercakup juga adanya strategi produk

dan strategi pasar, dimana kesemuanya ini merupakan usaha yang dilakukan

oleh suatu perusahaan untuk membiasakan diri secara teratur dalam memilih

pasar beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan

pada situasi lingkungannya, dan berdasarkan inilah para manejer akan

berusaha untuk memutuskan tindaka-tindakan yang akan diambil sesuai

dengan kondisi serta perkembangan lingkungan.

3.

Penulis dapat memahami serta mendalami mengenai dunia

Public Relations

yang sesungguhnya didalam dunia kerja sehingga penulis dapat dituntut

tanggung jawab akan hasil dari strategi pemasaran yang dibuatnya.

4.

Strategi public relations untuk mendukung pemasaran produk Groovia

tv

merupakan salah satu bentuk partisipasi seorang public relations dalam


(5)

commit to user

76

membantu pemasaran produk yang biasanya dilakukan oleh seorang

marketing. Selain itu Groovia

tv

merupakan produk terbaru dari PT TELKOM

yang didistribusikan dalam bentuk sinergi antara internet dengan web dan

Groovia sendiri merupakan televise protocol internet pertama di Indonesia.

B.

SARAN

Bagi PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY:

2.

Untuk lebih meningkatkan kegiatan strategi pemasaran produk baru Groovia

tv

secara baik.

3.

Lebih meningkatkan lagi kualitas serta kinerja pegawainya khususnya

pegawai pada unit costumer servise karena masih ada beberapa pegawai yang

kinerjanya tidak professional.

4.

Dalam proses editing video liputan jika ada anak-anak yang PKL yang belum

bisa mohon dibimbing dalam belajar proses editing.

5.

Supaya dalam pembuatan press realess anak PKL diberi kepercayaan untuk

ikut membantu membuat.

6.

Meningkatkan tingkat kinerja karyawan,tanggung jawab dan menjaga image

perusahaan agar lebih baik lagi.

Bagi Prodi DIII Komunikasi Terapan :

a.

Lebih memberikan ilmu ketrampilan bagaimana menjadi public relation

dalam mengahadapi public.


(6)

commit to user

77

b.

Untuk lebih ditingkatkan dalam proses pembelajaran yang lebih terperinci dan

jelas sehingga dapat dipahami oleh mahasiswanya dan membuat para

mahasiswanya lebih giat dalam mengikuti proses belajar mengajar.

c.

Lebih diajarkan dalam pembelajaran di lapangan supaya mahasiswa lebih

memahami pembelajaran yang sebenarnya jika dihadapkan dengan dunia

kerja yang sesungguhnya.