SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PENDEK INFUSA DAUN
Macaranga tanarius L. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
TERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PENDEK INFUSA DAUN Macaranga tanarius L. PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTARTERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
”Iman membuka pintu kepada prestasi
yang paling tinggi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atasberkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Infusa Daun M. tanarius pada
Tikus Jantan Galur Wistar Terinduksi Parasetamol ” ini dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu
penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat, kekuatan, tuntunan, dan
pertolongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana-Nya.2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
3. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing skripsi ini atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis
atas bantuan, masukkan, pendampingan dan dukungan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.
7. Rini Dwiastuti, M.Si., Apt., selaku Kepala Penanggungjawab Laboratorium
Fakultas Farmasi yang telah memberi izin dalam penggunaan fasilitas laboratorium Farmakologi-Toksikologi dan Farmakognosi-Fitokimia demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Mas Parjiman dan Mas Heru selaku laboran Laboratorium Farmakologi, Mas
Kayat dan Mas Ratijo selaku laboran Laboratorium Hayati, Mas Wagiran, selaku laboran Farmakognosi-Fitokimia, serta mas Andri selaku laboran di kebun obat, atas segala bantuan dan kerjasama selama di laboratorium.
9. Rekan-rekan penelitian tim macaranga, Ariyanti Prima Andini, Elisa Eka,
Dina Wulandari, Andreas Arry Mahendra, dan Aloysia Yossi Kurniawati atas bantuan, kerjasama, perjuangan dan suka duka yang telah kita alami bersama selama penelitian.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan demi
kemajuan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat memiliki manfaat
sekecil apapun bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kefarmasian, serta semua pihak, baik mahasiswa, lingkungan akademis, maupun
masyarakat.Yogyakarta, 2 Januari 2010 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………….......... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………........ ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………............ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………........ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………................. vi
PRAKATA..............................................…............................................................. vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….......... xDAFTAR TABEL………………………………………………………….......... xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….......... xvi
INTISARI…………………………………………………………………........... xii
ABSTRACT………………………………………………………………............. xiii
B. Kerusakan Hati.................................................................................................... 9
C. Hepatotoksin.......................................................................................................10 D. Parasetamol.........................................................................................................
10 E. Metode Uji Hepatotoksisitas...............................................................................
13 F. Macaranga tanarius L.........................................................................................
14
1. Sinonim………………………………………………………......................
14
2. Nama daerah…………………………………………………………..........
14
3. Taksonomi dari daun Macaranga tanarius L. ........ ……………………........ 15
4. Morfologi……………………………………………………………….......
15
5. Kandungan tanaman...................................................................................... 15
J. Landasan Teori.....................................................................................................18 K. Hipotesis ............................................................................................................
19 BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................
20 A. Jenis dan Rancangan Penelitian..........................................................................
20 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................................... 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tata Cara Penelitian ............................................................................................ 23
1. Determinasi daun M. tanarius...................................................................... 23
2. Pengumpulan bahan uji................................................................................. 23
3. Pembuatan serbuk daun M. tanarius............................................................ 23
4. Pembuatan infusa daun M. tanarius............................................................. 24
5. Pembuatan CMC-Na 1%.............................................................................. 24
6. Pembuatan suspensi parasetamol.................................................................. 24
7. Uji pendahuluan........................................................................................... 25
8. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji.................................................... 25
9. Pembuatan serum......................................................................................... 26
10. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST................................................ 26
F. Tata Cara Analisis Hasil……………………………………...................…........ 27
BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 28
A. Hasil Determinasi Tanaman……….................................................................... 28B. Orientasi Waktu Pencuplikan Darah Hewan Uji................................................. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 45 A. Kesimpulan.......................................................................................................... 45
B. Saran..................................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 46
LAMPIRAN............................................................................................................. 49
BIOGRAFI PENULIS............................................................................................ .... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Aktivitas serum ALT dan Perbandingan Antar Waktu Pencuplikan Darah pada Parasetamol Dosis 2,5 g/kgBB........................................................... 29 Tabel II. Aktivitas serum AST dan Perbandingan Antar Waktu Pencuplikan Darah pada Parasetamol Dosis 2,5 g/kgBB........................................................... 30 Tabel III. Pengaruh perlakuan jangka pendek infusa daun M. tanarius 5g/kg BB di lihat dari aktivitas serum ALT pada berbagai variasi waktu terhadap hepa toksisitas parasetamol.................................................................................. 33 Tabel IV. Pengaruh perlakuan jangka pendek infusa daun M. tanarius 5g/kg BB di lihat dari aktivitas serum AST pada berbagai variasi waktu terhadap hepa toksisitas parasetamol.................................................................................. 34PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur mikroskopik hati.................................................. ..............6 Gambar 2. Struktur parasetamol.......................................................................... 10 Gambar 3. Metabolisme parasetamol dan pembentukan metabolit NAPQI serta mekanismenya pada terjadinya kematian sel ............................................
...................................................................... 12
Gambar 4. Struktur senyawa dalam tanaman M. tanarius.................................. 17
Gambar 5. Diagram batang aktivitas ALT tikus setelah induksi parasetamol 2,5 g/kg BB pada pencuplikan darah 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.......... 30 Gambar 6. Diagram batang aktivitas AST tikus setelah induksi parasetamol 2,5 g/kg BB pada pencuplikan darah 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.......... 31 Gambar 7. Diagram batang pengaruh praperlakuan IDM dosis 5 g/kg BB pada aktivitas ALT tikus........................................................................... 35 Gambar 8. Diagram batang pengaruh praperlakuan IDM dosis 5 g/kg BB pada
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto daun M. tanarius...................................................................... 49
Lampiran 2. Foto infusa daun M. tanarius……................................................... 49
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi tanaman M. tanarius........................ 50
Lampiran 4. Hasil Analisis Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan Anova One-Way data ALT pada orientasi waktu pengambilan cuplikan darah sete- lah pemberian parasetamol dosis toksik (2,5 g/kgBB).................... 51Lampiran 5. Hasil Analisis Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan Anova One-Way data AST pada orientasi waktu pengambilan cuplikan darah sete- lah pemberian parasetamol dosis toksik (2,5 g/kgBB)................... 54
Lampiran 6. Hasil analisis statistik data ALT perlakuan infusa daum M. tanarius
(5 g/kgBB) pada tikus jantan terinduksi parasetamol dosis toksik (2,5g/kgBB)..................................................................................... 57
Lampiran 7. Hasil analisis statistik data AST perlakuan infusa daum M. tanarius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Telah dilakukan penelitian tentang efek hepatoprotektif jangka pendekinfusa daun Macaranga tanarius L. pada tikus jantan terinduksi parasetamol.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah pemberian jangka
pendek infusa daun M. tanarius dapat memberikan efek hepatoprotektif, dan
seberapa lama waktu efektif yang diperlukan untuk berefek hepatoprotektif.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan
rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pengukuran aktivitas serum Alanin Aminotransferase
(ALT) and serum Aspartat Aminotransferase (AST). Sebanyak 40 tikus jantan
galur Wistar dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif
(parasetamol dosis 2,5 g/kg BB), kelompok kontrol negatif (hanya diberikan
aquadest 5 g/kg BB), kelompok kontrol infusa daun M. tanarius dosis 5 g/kg BB,
dan 5 kelompok perlakuan yang diberi dosis infusa M. tanarius 5 g/kg BB
berturut-turut selama ½, 1, 2, 4, dan 6 jam, kemudian diberi parasetamol. Pada 48
jam setelah pemberian parasetamol, diambil cuplikan darah melalui sinus orbitalis
mata. Darah yang diambil ditetapkan aktivitas serum ALT dan AST-nya.Praperlakuan jangka pendek infusa daun M. tanarius 5 g/kg BB mampu
menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi parasetamol 2,5
g/kg BB dengan waktu ½, 1, 2, 4, dan 6 jam. Waktu paling efektif dalam
menghasilkan efek hepatoprotektif yaitu pada waktu 1 jam.
Kata kunci : jangka pendek, hepatoprotektif, parasetamol, infusa daun M. tanarius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
An investigation of hepatoprotective effects of short-term leaves of
Macaranga tanarius L. aqueous extract paracetamol induced in male rats. This
study aimed to obtain information on whether the provision of short term leaves
of M. tanarius infusa can provide hepatoprotective effects, and how many time
most effective to produce the hepatoprotective effects.This research is a pure experimental design with randomized complete
unidirectional pattern. The method used in this research is a method of measuring
the activity of serum Alanine Aminotransferase (ALT) and serum Aspartate
Aminotransferase (AST). A total of 40 male Wistar rats were divided into 8
groups: positive control (paracetamol dose of 2,5 g / kg BB), negative control
group (given only distilled water 5 g / kg BB), control group leaves aqueous
extract M. tanarius dose of 5 g / kg BB, and 5 treatment groups were given doses
of aqueous extract M. tanarius 5 g / kg BB consecutively for ½, 1, 2, 4, and 6
hours, then given paracetamol. At 48 hours after administration of paracetamol,
blood samples were taken through the eye orbital sinus. Blood serum taken
specified activity ALT and AST it.Leaves short-term pre-treatment aqueous extract M. tanarius 5 g / kg BB
is able to produce hepatoprotective effects in male rats induced paracetamol 2,5 g
/ kg BB with a time of ½, 1, 2, 4, and 6 hours. The most effective time in the
hepatoprotective effect at the time of 1 hour.
Key words : short-term, hepatoprotective, paracetamol, leaf aqueous extract M.
tanariusPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hati berperan utama dalam metabolisme dari lemak, karbohidrat, dan protein
serta dalam detoksifikasi. Aktivitas hati tersebut didukung dengan memiliki kapasitas
cadangan yang besar pula serta hanya memerlukan 10%-20% fungsi jaringan untuk
mempertahankan kerjanya (Price and Wilson, 1984). Adanya kapasitas cadangan hati,
menyebabkan kerusakan hati tampak ketika hati telah dirusak lebih dari 80%.
Kerusakan sel hati dapat dibagi menjadi dua, yaitu kerusakan sel hati akut dan
kerusakan sel hati kronis. Kerusakan sel hati akut umumnya diakibatkan nekrosis sel
hati yang dapat disebabkan oleh virus hepatitis, obat dan bahan kimia yang toksik.
Kerusakan sel hati kronis biasanya diakibatkan oleh sirosis (Chandrasoma and Taylor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pada pengobatan penyakit hati dapat dilakukan antara lain dengan terapi
suportif seperti diet, pengeluaran racun (akibat overdosis obat, parasetamol, atau
alkohol) kemudian dilakukan terapi aktif. Penggunaan obat tradisional dari bahan
tumbuhan baik di Barat maupun Cina membuktikan secara farmakologi dan klinis
memberikan efek menguntungkan pada perbaikan hati (Williamson, David, dan Fred,
1996).Saat ini penggunaan parasetamol dalam masyarakat sendiri sudah sangat luas.
Pada umumnya parasetamol aman jika diberikan pada dosis terapetik, yaitu 1 – 4
gram per hari (Forrest, 2006). Dosis parasetamol yang dapat menyebabkan toksik
pada manusia normal adalah 15 g (Madan, 1977). Penggunaan overdosis dapat
menginduksi terjadinya kerusakan pada hati pada pasien akibat salah satu
metabolismenya, yaitu NAPQI (N-asetil-p-benzoquinoneimine) yang sangat reaktif
dan menimbulkan hepatotoksisitas (Forrest, 2006). Oleh sebab itu, parasetamol dapat
digunakan sebagai salah satu senyawa model dalam penelitian, seperti pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Indonesia sendiri pemanfaatan tanaman ini sangat sedikit, sehingga tanaman ini sangat menarik dieksplorasi lebih lanjut.
Phommart, Pakawadee, Nitirat, Somsak, dan Somyote (2005) melaporkan
salah satu konstituen dari ekstrak n-heksan dan kloroform dari daun M. tanarius
berupa flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan nymphaeols
B sebagai agen antiinflamasi pada uji siklooksigenase-2. Matsunami, dkk (2006) dan
Matsunami, dkk (2009) melaporkan adanya senyawa glikosida, yaitu macarangioside
A-C dan mallophenol B yang diisolasi dari ekstrak metanol M. tanarius menunjukkan
aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH.Dari uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji efek
hepatoprotektif dari daun M. tanarius ini secara jangka pendek. Penelitian efek
hepatoprotektif M. tanarius jangka pendek ini dilakukan untuk membandingkan
dengan penelitian efek hepatoprotektif jangka panjang (Mahendra, 2011) yang juga
dilaksanakan secara bersama. Eksplorasi tanaman tersebut yang dimungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Keaslian penelitian
Sejauh pengamatan penulis, telah dilakukan penelitian oleh Phommart, dkk
(2005) melaporkan kandungan senyawa baru, yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C,
dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh kandungan yang telah diketahui, yaitu
nymphaeolA, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanon B, blumenol A
(vomifoliol), blumenol B (7,8 dihydrovomifoliol), dan annuionone yang antara lain
dapat digunakan sebagai antiinflamasi, antioksidan dan antitumor yang diperoleh
dari ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dan kloroform dari daun M. tanarius.
Matsunami, dkk (2006; 2009) melakukan penelitian dan diketahui bahwa
kandungan glikosida, yaitu macarangioside A-C dan mallophenol B pada daun M.
tanarius yang diisolasi dari esktrak metanol mempunyai aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH.Selain itu, oleh James, dkk (2003), pada penelitian ini dilakukan analisis
terhadap dosis hepatotoksik dari asetaminofen (parasetamol) dengan subyek uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tanarius dengan tikus jantan terinduksi parasetamol belum pernah dilakukan
sebelumnya.3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian mengenai infusa daun M. tanarius yang
memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek.b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
akan manfaat daun M. tanarius yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya efek hepatoprotektif
pada tikus jantan terinduksi parasetamol dengan praperlakuan jangka pendek dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Hati Hati adalah kelenjar terbesar yang memiliki berat rata-rata 1500 g
atau 25% dari berat tubuh. Hati merupakan organ plastis lunak yang dicetak oleh
struktur sekitarnya. Permukaan superior adalah cembung dan terletak di bawah
kanan diafragma dan sebagian kubah-kubah kiri. Bagian bawah hati adalah
cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung, pankreas, dan usus (Price
and Wilson, 1984).Terdapat dua lobus utama yang menyusun hati yaitu lobus kanan dan
lobus kiri. Lobus kanan dibagi lagi menjadi segmen anterior dan posterior,
sedangkan lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum
farsiforme. Ligamentum farsiforme ini berjalan dari hati ke diafragma dan dinding
depan abdomen (Price and Wilson, 1984).7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hepatosit (sel parenkim hati) merupakan sebagian besar dari organ hati.
Hepatosit bertanggung jawab terhadap peran sentral hati dalam metabolisme. Sel-
sel ini terletak di anatara sinusoid yang terisi darah dan saluran empedu seperti
tampak pada gambar 1. Sel Kupffer melapisi sinusoid hati dan merupakan bagian
penting dari sistem retikuloendotelial tubuh (Lu, 1995). Sel Kupffer ini memiliki
fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah. Oleh sebab itu,
hati merupakan salah satu organ utama sebagai pertahanan terhadap invasi bakteri
dan agen toksik (Price and Wilson, 1984).Selain cabang-cabang vena porta dan arteria hepatika yang melingkari
bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu seperti ditunjukkan pada
gambar 1. Saluran emepedu interlobular membentuk kapiler empedu yang sangat
kecil dinamakan kanalikuli, yang berjalan ditengah-tengah lempengan sel hati
(Price and Wilson, 1984).Hati memiliki kapasitas fungsi cadangan. Pada hati normal 80% dari
bagian hati tersebut bekerja tanpa batas. Hati memiliki fungsi dalam sintesis,
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari jaringan adiposa dan rangkaian medium atau pendek asam lemak yang
diabsorbsi oleh usus dibawa menuju hati. Trigliserid, kolesterol, dan fosfolipid
disintesis dalam hati dari asam lemak dan kompleksnya dengan protein aseptor
lipid spesifik untuk membentuk lipoprotein dengan densitas sangat rendah yang
masuk ke dalam plasma. Hati juga memetabolisme lipoprotein dengan densitas
intermediet dan rendah (Chandrasoma and Taylor, 1995).Pada metabolisme karbohidrat, hati merupakan sumber utama glukosa
plasma. Setelah makan, glukosa berasal dari absorbsi oleh usus. Pada saat
berpuasa, glukosa dihasilkan dari glikogenolisis dan glukonogenesis dalam hati.
Hati merupakan tempat penyimpanan utama glikogen tubuh. Ketika terjadi
kekurangan glukosa, asam lemak dimetabolisme hati menjadi bentuk keton yang
berperan sebagai sumber energi alternatif dari banyak jaringan (Chandrasoma and
Taylor, 1995).Selain itu, hati merupakan organ utama dalam katabolisme dan sintesis
urea. Urea akan disekresikan oleh hati ke dalam plasma, yang kemudian akan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kerusaka n Hati
Adanya kapasitas cadangan hati, menyebabkan kerusakan hati tampak
ketika hati telah dirusak lebih dari 80%. Kerusakan sel hati dapat dibagi menjadi
dua yaitu kerusakan sel hati akut dan kerusakan sel hati kronis (Chandrasoma and
Taylor, 1995).Kerusakan sel hati akut umumnya diakibatkan nekrosis sel hati yang luas
dan akut yang dapat disebabkan oleh virus hepatitis, obat dan bahan kimia yang
toksik. Kerusakan hati akut dapat digolongkan menjai jaundice (kuning),
hipoglikemia, kecenderungan untuk perdarahan yang disebabkan kegagalan
sintesis faktor pembeku darah dalam hati, gangguan elektrolit dan asam basa,
hepatik ensefalopati, sindrom hepatorenal, dan kenaikkan serum enzim yang
berhubungan dengan kasus nekrosis sel hati. Kerusakan sel hati akut memiliki
angka kematian yang tinggi (Chandrasoma and Taylor, 1995).Kerusakan sel hati kronis biasanya diakibatkan oleh sirosis, yang
berkaitan dengan nekrosis sel hati, fibrosis, dan regenerasi nodular. Efek dari
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hepatotoksin
Banyak obat dan senyawa kimia dapat menyebabkan kerusakan hati
dengan mekanisme yang bervariasi. Obat dan senyawa kimia yang menyebakan
kerusakan hati dapat dibagi menjadi 2, yaitu toksisitas yang dapat diprediksi
(tergantung dosis) dan toksisitas yang tidak dapat diprediksi (idiosinratik)
(Chandrasoma and Taylor, 1995).Menurut Forrest, 2006 obat yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
hati diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu tipe yang dapat diprediksi (tipe A) dan
tidak dapat diprediksi (tipe B). Reaksi hepatik yang dapat diprediksi akibat obat
(tipe A) bergantung kepada dosis obat dan bila diberikan dapat mempengaruhi
sebagian besar orang yang menelan obat tersebut dalam jumlah yang cukup dalam
menimbulkan efek toksik. Contoh dari obat tersebut seperti parasetamol, salisilat,
tetarsiklin, dan metotrexat.Idiosinkratik atau reaksi hepatik tidak dapat diprediksi (tipe B) terjadi
dengan frekuensi rendah (1 : 1000). Tipe ini tidak bergantung pada osis dan
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Parasetamol atau N-asetil-p-aminofenol dengan struktur senyawa seperti tampak pada gambar 2, memiliki rumus molekul C
8 H
9 NO 2 dan bobot molekul
151,16. Senyawa ini memiliki bentuk berupa serbuk hablur, putih, tidak berbau,
dan rasa sedikit pahit. Parasetamol dapat larut dalam air mendidih, natrium
hidroksida 1N, dan mudah larut dalam etanol (Anonim, 1995).Obat ini merupakan analgesik dan antipiretik yang efektif, akan tetapi
tidak memiliki efek antiinflamasi seperti aspirin. Parasetamol berguna untuk nyeri
ringan sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri pasca kelahiran, dan
keadaan lain. Dosis nyeri akut dan demam dapat dapat ditatalaksana dengan 325-
500 mg 4 kali sehari dan untuk anak-anak dalam dosisnya sebanding yang lebih
kecil (Katzung, 1989).Pada pemakaian dosis terapi, kadang-kadang timbul peningkatan ringan
dalam enzim hati tanpa ikterus, keadaan ini reversibel bila obat dihentikan.
Pemakaian 15 g parasetamol bisa menyebabkan kematian disebabkan
hepatotoksisitas yang parah dengan nekrosis lobulus sentral, kadang-kadang
12
metabolit NAPQI. Komponen tersebut akan mengikat secara langsung pada sel
hati, sehingga dapat menyebabkan nekrosis (Forrest, 2006).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UDP-glucoronosyl- transferase RENAL EXCRETION RENAL EXCRETION
Phenolsulfotransferase Glucoronide
Acetaminophen
Acetaminophen
Cytochrome P-450
Glutathione Glutathione-S- transferase
N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI)
APAP-mercaptate
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Uji Hepatotoksisitas
Zimmerman (1978) mengemukakan beberapa parameter yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi kerusakan hati antara lain : (1) uji enzim serum ;
(2) pemeriksaan asam amino dan protein; (3) perubahan penyusun kimia dalam
hati; (4) uji ekskretori hati; dan (5) analisis histologi.1) Uji enzim serum Pengukuran enzim serum (atau plasma) dilakukan untuk mendeteksi
ketoksikan pada hati yang kemudian didukung dengan analisis histologi. Apabila
terjadi kerusakan hati, enzim akan dilepaskan ke dalam darah dari sitosol dan
organela subsel, seperti mitokondria, lisosom, dan nukleus (Zimmerman, 1978).
Enzim-enzim transaminase adalah contoh yang paling utama kelompok enzim hati
yang level serumnya berubah selama gangguan hepatoseluler. Transaminase
terdiri atas alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransaminase (AST).
Sebagian besar AST terdapat di hati dan otot rangka, serta tersebar ke seluruh
jaringan. Meskipun enzim ALT terdapat pula pada beberapa bagian jaringan,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pemeriksaan asam amino dan protein Pemeriksaan asam amino dan protein penting dilakukan karena
metabolisme asam amino di hati membentuk ammonia dan ureum terjadi secara
lebih lambat dan meningkatkan kadar globulin (Zimmerman, 1978).3) Perubahan penyusun kimia dalam hati Perubahan penyusun kimia dalam hati menjelaskan mekanisme kerusakan
hati. Pengukuran jumlah lemak di dalam hati mempunyai hubungan yang dekat
dengan terjadinya steatosis (Zimmerman, 1978).4) Uji ekskretori hati Kemampuan hati untuk mensintesis urea, kolesterol, plasma protein, dan
mempertahankan kadar glukosa darah serta asam amino merupakan sebagian
contoh fungsi hati. Adanya ketidaknormalan dari beberapa fungsi hati tersebut
dapat menunjukkan terjadinya kerusakan hati. Perubahan kecepatan metabolisme
obat yang terjadi di hati dapat dijadikan parameter hepatotoksisitas (Zimmerman,
1978).15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Taksonomi dari daun Macaranga tanarius L.
Kingdom : Plantae Sub-kingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta Sub-divisio : Magnoliophyta Classis : Magnoliopsida Sub-classis : Rosidae Ordo
: Euphorbiales Familia : Euphorbiaceae Genus : Macaranga Spesies : Macaranga tanarius L. (Anonim, 2008).
4. Morfologi M. tanarius pohon kecil sampai sedang, dengan dahan agak besar. Daun
berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh. Perbungaan
bermalai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul berkokus 2, ada
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kimia dari tanin dalam daun M. tanarius MUELL., et ARG. (Euphorbiaceae)
melaporkan tujuh hydrolyzable tannin yang baru (22-28), bersama dengan dua
puluh satu tanin yang telah diketahui sebelumnya (Lin, Gen-ichiro dan Itsuo,
1990). Selain itu, juga ditemukan ditemukan tiga kandungan baru yaitu
tanarifuranonol, tanariflavanon C, dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh
kandungan yang telah diketahui yaitu nimfaeol A, nimfaeol B, nimfaeol C,
tanariflavanon B, blumenol A (vomifoliol), blumenol B (7,8 dihidrovomifoliol,
dan annuionone). Salah satu konstituen dari ekstrak n-heksan dan kloroform dari
daun M. tanarius berupa flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan terhadap
DPPH dan nymphaeols B sebagai agen antiinflamasi pada uji siklooksigenase-2.
Adanya kandungan macaranga sebagai senyawa antioksidan dari M. tanarius yang
berpeluang sebagai agen antiinflamasi, dapat mencegah terjadinya oksidasi
parasetamol menjadi metabolit NAPQI (Phommart dkk, 2005).17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
macarangioside A macarangioside B macarangioside C
tanariflavanon C tanariflavanon D nymphaeol A nymphaeol B nymphaeol C mallophenol BGambar 4 . Struktur senyawa dalam tanaman M. tanarius (Phommart dkk., 2005 dan
Matsunami dkk., 2006)
18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90°C sambil berkali-kali diaduk.
(Anonim, 1995).
H. Landasan Teori
Kerusakan hati dapat menghasilkan nekrosis maupun sirosis pada sel-sel
hati. Pada kerusakan hati ini salah satunya dapat diketahui dari adanya
peningkatan aktivitas enzim tertentu yang dilepaskan ke dalam darah. Enzim
tersebut seperti alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransaminase
(AST) yang menunjukkan adanya nekrosis pada sel hati. Peningkatan aktivitas
serum enzim tersebut dapat mencapai 10-100 kali dari normal (Zimmerman, 1978)
Parasetamol merupakan salah satu senyawa model hepatotoksik yang
dapat menginduksi terjadinya hepatotoksik, terutama bila dipakai pada dosis
berlebih yaitu 15 g pada individu normal. Hal ini disebabkan adanya pembentukan
metabolit NAPQI (N-asetil-p-benzoquinoeimine) melalui oksidasi yang sangat
reaktif dan dapat berikatan langsung dengan sel-sel hati (Forrest, 2006).19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan penggunaan air sebagai pelarut infusa, maka dapat diperoleh lebih banyak
senyawa yang memiliki aktivitas menangkap radikal bebas tersebut.Adanya kandungan glikosida dalam M. tanarius sebagai senyawa
penangkap radikal bebas, dimungkinkan dapat menangkap radikal bebas seperti
NAPQI. Hal ini mencegah NAPQI merusak sel hati seperti terjadinya nekrosis sel.
Penangkapan radikal bebas oleh senyawa glikosida dalam M. tanarius seperti
macarangioside A-C dan mallophenol B dimungkinkan dilakukan dalam jangka
panjang (selama 6 hari) ataupun jangka pendek (kurang dari 6 jam).I. Hipotesis
Infusa daun M. tanarius memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek
pada tikus jantan terinduksi parasetamol. Hal ini dapat diketahui dari adanya
penurunan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus jantan.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dimana
dilakukan perlakuan terhadap sejumlah variabel penelitian. Rancangan penelitian ini
termasuk rancangan acak lengkap pola searah.B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas Lama pemberian infusa daun M. tanarius, yaitu variasi jam pemberian infusa daun M. tanarius dosis tertentu pada tikus jantan terinduksi parasetamol.
b. Variabel tergantung Efek hepatoprotektif jangka pendek infusa daun M. tanarius. Terhadap sel
Bahan daun M. tanarius yang dipanen dari Kebun Obat Fakultas Farmasi
Sanata Dharma Yogyakarta pada 10 Agustus 2010, cara penyimpanan serbuk daun M.
tanarius , rute pemberin infusa secara per oral.d. Variabel pengacau tak terkendali Kondisi patologis hewan uji
2. Definisi operasional
a. Infusa daun M. tanarius , merupakan serbuk kering daun M. tanarius. yang direbus dengan air pada suhu 90 selama 15 menit dengan konsentrasi 100% b. Efek hepatoprotektif infusa adalah kemampuan infusa daun M. tanarius. dosis tertentu melindungi hati dari hepatotoksin c. Jangka pendek, yaitu penelitian dilakukan dalam selang waktu ½ jam, 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam.
C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bahan kimia
a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah parasetamol, yang diperoleh dari PT. Konimex Solo b. Kontrol negatif berupa aquadest yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
c. Pelarut untuk infusa dengan aquadest yang diperoleh Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
d. Bahan untuk mengukur aktivitas serum ALT dan AST berupa reagen SGPT dan SGOT dyasis yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
e. Aquabidest yang dipergunakan dalam uji serum darah diperoleh dari PT.
IKAPHARMINDO PUTRAMAS Jakarta-Indonesia.
D. Alat Penelitian
1. Alat pembuatan infusa daun M. tanarius PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
user manual (E.merck, Darmsadt, Germany), stopwatch, vortex (Genie, Wilten,
Holland), dan sentrifuse.