Judul Skripsi :HUBUNGAN ANTARA PROGRAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DI PONDOK PESANTREN AN-NIDA SALATIGA TAHUN 2017 - Test Repository

  HUBUNGAN ANTARA PROGRAM MENGHAFAL AL- QUR’AN

DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET

DI PONDOK PESANTREN AN-NIDA SALATIGA

  

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

  

Oleh

NUR KHASANAH

11113075

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  HUBUNGAN ANTARA PROGRAM MENGHAFAL AL- QUR’AN

DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET

DI PONDOK PESANTREN AN-NIDA SALATIGA

  

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

  

Oleh

NUR KHASANAH

11113075

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  .

  

MOTTO

“BERIKAN AKU 1000 ORANG TUA, NISCAYA AKAN KUCABUT SEMERU DARI AKARNYA, BERIKAN AKU 1 PEMUDA, NISCAYA AKAN KUGUNCANGKAN DUNIA”

  

(IR. SOEKARNO)

ْ ْ ْ ْ ْ ِْهيِف ْ ْ ْ ْ اًمْلِع ُْبُلْطَي َْكَلَس ْْنَم َْلَّهَس ِْهِب َُّْاللّ اًقي ِرَط اًقي ِرَط

  

َْةّْنَجْلاِْْقُرُطْْْنِم

“BARANG SIAPA YANG MENAPAKI SUATU JALAN

DALAM RANGKA MENUNTUT

ILMU MAKA,

  

ALLAH AKAN MEMUDAHKAN BAGINYA

JALAN KE SURGA

(H.R. IBNU MAJJAH & ABU DAUD)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Nakman & Ibu Murni yang telah membesarkanku dengan penuh cinta dan kesabaran serta menjadi motivasi dalam setiap langkah hidupku.

  2. Kakak-kakakku tersayang Sri Maryanti, Anis Mustakhiroh, Mas Tuhri, Mas Roni semua keponakan bulek Nung : Sigied, Rahma, Erlin yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis untuk kesuksesan penulis.

  3. Kepada keluarga besar yayasan An-nida dan seluruh santri Pondok Pesantren An-Nida terimakasih atas semangat dan motivasinya dalam membantu saya menyelesaikan skripsi.

  4. Kepada adik-adikku Ulfi dan Trisna, W terimakasih telah memberikan motivasi serta semangatnya, khususnya untuk Trisna yang selalu mau aku repotkan, sukses buat kalian berdua.

  5. Kepada Muhammad Syaekhu terimakasih walaupun terhalang jarak tetapi selalu memberikan memotivasi dan semangat kepada penulis.

  6. Kepada sahabat-sahabatku Widi, Dea, Restu, Asep dan untuk penghuni kamar

  8 Ma‟had : Qisty, Restu, Isti, Empok, Nurma, serta teman kamar penulis mbak lala, Ita terimaksih motivasinya sukses untuk kita semua.

  7. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2013 terimakasih untuk semangat dan motivasi yang telah diberikan. Sukses buat semuanya.

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb Alhamduli llairabbil‟alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir. Aamiin.

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Program Menghafal Al-Qur‟an

  Terhadap Intensitas Penggunaan Gadget Di Pondok Pesantren An-Nida Salatiga Tahun 2017” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi Pendidikan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

  Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M, Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

  Terimakasih atas bimbingannya selama empat tahun membimbing penulis.

  6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Kepada kedua orang tua penulis bapak Nakman dan Ibu Murni terimakasih atas segala motivasi, dukungan , dan do‟a restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  8. Kakak-kakakku tersayang Sri Maryanti, Anis Mustakhiroh, Mas Tuhri, Mas Roni semua keponakan bulek Nung : Sigied, Rahma, Erlin yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis untuk kesuksesan penulis.

  9. Yayasan An-nida, khususnya Pondok Pesantren An-Nida yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian,

  10. Seluruh santriwan-santriwati Pondok Pesantren An-Nida terimakasih untuk motivasi dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  11. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  12. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat belajar dan motivasi.

  13. Teman-teman KKN yang slalu memberikan motivasi kepada penulis.

  14. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

  Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 09 September 2017 Penulis

  Nur Khasanah NIM : 11113075

  

ABSTRAK

  Khasanah, Nur 2017. HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DENGAN PROGRAM MENGHAFAL AL-

QUR‟AN DI PONDOK

  PESANTREN AN-NIDA SALATIGA TAHUN 2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci : Program Menghafal Al- Qur’an dan Intensitas Gadget

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara program menghafal Al- Qur‟an dengan Intensitas Gadget di Pondok Pesantren An-Nida

  Salatiga tahun 2017. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara program menghafal Al-

  Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di Pondok Pesantren An-Nida Salatiga?. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian sebanyak 36 responden yang merupakan seluruh santri Pondok Pesantren An-Nida. pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yang berbentuk angket untuk menjaring data tentang program menghafal Al-

  Qur‟an dan intensitas gadget. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan product

  moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara program menghafal Al- Qur‟an terhadap intensitas penggunan gadget di

  Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga Tahun 2017. Hal ini dapat dilihat dari:

1) Program menghafal Al-

  Qur‟an tergolong pada kategori tinggi dengan persentase 16,66%,kategori sedang 83,34%, dan kategori rendah sebesar 0%. 2) Persentase intensitas gadget di Pondok Pesantren An-Nida tergolong pada kategori tinggi 8,4%, kategori sedang 88,9%, dan kategori rendah 2,7%. Analisis selanjutnya menggunakan rumus product moment diperoleh r < r tabel yaitu

  xy hitung r = 0,085 < r = 0,329 pada taraf signifikansi 5%. xy tabel

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ................................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... v DEKLARASI ............................................................................................................ vi MOTTO..................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 E. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 8 F. Definisi Operasional.......................................................................... 8 G. Metode Penelitian.............................................................................. 10

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................................ 10

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 12

  3. Populasi ....................................................................................... 12

  4. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 12

  5. Instrumen Penelitian.................................................................... 13

  6. Analisis Data ............................................................................... 15

  H. Sistematika Penulisan........................................................................ 16

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Program Menghafal Al- Qur‟an .............................. 19

  1. Pengertian Menghafal Al- Qur‟an ................................................ 19

  2. Manfaat dan Keutamaan Menghafal Al- Qur‟an ......................... 22

  3. Etika Seorang Hafizh .................................................................. 24

  4. Syarat-syarat Menghafal Al- Qur‟an ............................................ 27

  5. Metode Al-Qosimi dalam Menghafal Al- Qur‟an ........................ 31

  B. Ruang Lingkup Program Menghafal Al- Qur‟an .............................. 39

  1. Pengertian Intensitas Penggunaan Gadget ................................. 39

  2. Fasilitas dalam Gadget ............................................................... 40

  3. Manfaat dan Dampak Menggunakan Gadget ............................. 41

  4. Tujuan Penggunaan Gadget ........................................................ 42

  5. Waktu Menggunakan Gadget ..................................................... 42

  C. Penelitian yang Relevan ................................................................... 43

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ............................. 48 B. Temuan Penelitian ............................................................................. 59

  1. Daftar Nama Responden ............................................................. 60

  2. Daftar Perolehan Hafalan ............................................................ 62

  3. Data Jawaban Angket .................................................................. 64

  BAB IV :ANALISIS PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ............................................................................ 70 B. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 88 C. Analisis Hipotesis.............................................................................. 92 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 94 B. Saran-saran ..................................................................................... 95 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1.Kisi-kisi Menghafal Al- Qur‟an dengan Metode al-Qosimi ...................... 14

Tabel 1.2. Kisi-kisi Instrumen Intensitas Penggunaan Gadget ................................. 15Tabel 2.1. Batasan Menghafal dalam 1 Halaman ..................................................... 32Tabel 2.2. Cara Membaca 40 Kali ............................................................................ 32Tabel 2.3. Cara Membaca “Setengah Dosis” ........................................................... 33Tabel 3.1. Daftar Asatidz/Asatidzah Pondok Pesantren An-Nida ............................ 54Tabel 3.2. Daftar Santriwan-santriwati Pondok Pesantren An-Nida ........................ 55Tabel 3.3. Jadwal Pembelajaran Pondok Pesantren An-Nida ................................... 57Tabel 3.4. Daftar Nama Respoden ............................................................................ 60Tabel 3.5. Daftar Gadget Santri ................................................................................ 62Tabel 3.6. Jawaban Angket Program Menghafal Al-

  Qur‟an .................................... 64

Tabel 3.7. Jawaban Angket Intensitas Gadget .......................................................... 65Tabel 3.8. Poin Jawaban Angket Program Menghafal Al-

  Qur‟an ............................ 66

Tabel 3.9. Poin Angket Intensitas Gadget ................................................................. 67Tabel 4.1. Data Nilai Angket Program Menghafal Al-

  Qur‟an.................................. 70

Tabel 4.2. Kriteria Program Menghafal Al-

  Qur‟an .................................................. 71

Tabel 4.3. Hasil Skor dan Klasifikasi Program Menghafal Al-

  Qur‟an ..................... 74

Tabel 4.4. Interval Program enghafal Al-

  Qur‟an ...................................................... 76

Tabel 4.5. Persentase Program Menghafal Al-

  Qur‟an .............................................. 77

Tabel 4.6. Data Nilai Angket Intensitas Gadget ....................................................... 79Tabel 4.7. Kriteria Intensitas Gadget ........................................................................ 81Tabel 4.8. Hasil Skor dan Klasifikasi Intensitas Gadget ........................................... 83Tabel 4.9. Interval Intensitas Gadget ..........................................................................85Tabel 4.10. Persentase Intensitas Gadget....................................................................87Tabel 4.11. Koefesien Program Menghafal Al-

  Qur‟an dengan Intensitas Gadget.......................................................................................................89

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al- Qur‟an adalah kalam Allah SWT atau wahyu Ilahi sebagai

  mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir dengan perantaraan Malaikat Jibril yang tertulis dalam mushhaf-mushhaf yang dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah dengan membacanya dan dihukum kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

  Al- Qur‟an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah SWT yang sungguh tepat, karena tidak ada satu bacaan pun yang dapat menandingi Al-Qur

  ‟an Al-Karim bacaan sempurna lagi mulia itu.

  Tidak ada bacaan seperti Al- Qur‟an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksinya dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya.

  Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran. Al-

  Qur‟an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing masing (Quraish Shihab, 1996:3). Al- Qur‟an adalah satu-satunya kitab yang sangat menarik untuk dibaca dan dihafal, baik untuk tujuan ibadah saja maupun untuk tujuan memahami lebih lanjut kandungan yang ada didalamnya karena membaca Al-

  Qur‟an adalah ibadah. Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Faathir ayat 29-30:

  

          

         

     

  Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya.

  Sesungguhnya Allah M aha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

  (Kemenag, 2009:437) Keistimewaan terbesar Al-

  Qur‟an adalah menjadi satu-satunya kitab suci yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Nabi Muhammad adalah seorang hafizh pertama yang sangat baik. Pada waktu itu Al-

  Qur‟an dihafal dalam dada, ditempatkan dan dihayati dalam hati kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh Nabi Muhammad SAW (Munjahid, 2007:26).

  Pada masa Nabi Muhammad SAW bangsa Arab sebagian besar buta huruf. Mereka belum banyak mengenal kertas sebagai alat tulis seperti sekarang. Oleh karena itu setiap Nabi menerima wahyu selalu dihafalnya, kemudian beliau sampaikan kepada para sahabat dan diperintahkannya untuk menghafalkannya dan menuliskan di batu-batu, pelepah kurma, kulit-kulit binatang dan apa saja yang bisa dipakai untuk menulisnya.

  Seiring berkembangnya zaman banyak yang berubah dari dunia baik perubahan sistem pemerintahan, sistem pendidikan, sistem komunikasi dan struktur pembangunan. Meskipun dunia mengalami perubahan Al-

  Qur‟an masih tetap sama ketika diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak ada penambahan maupun pengurangan sehingga terjaga kemurnian kalimat dan bacaannya.

  Meskipun dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat namun Al- Qur‟an sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang tidak mengalami perubahan. Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Fushilat:

  41-42:

  

             

           

  Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Qur'an ketika

  Al Qur'an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Qur'an itu adalah kitab yang mulia.Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 2009:481).

  Ayat ini menyatakan bahwa Al- Qur‟an dijaga dari segi hal yang mengurangi kemuliaannya, dan Allah SWT yang menjaganya. Karena Al- Qur‟an menunjukkan kepada yang benar. Al-Qur‟an merupakan satu- satunya kitab suci yang mampu bertahan dalam waktu yang lama tanpa mengalami perubahan dan pergantian.

  Di era global ini teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, perkembangan itu ditandai dengan kemajuan informasi dan teknologi.

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (2007:1158)

  Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia untuk memperoleh hiburan dan komunikasi dengan orang yang jauh. Salah satu bentuk perkembangan teknologi saat ini adalah Gadget.

  Seiring berjalannya waktu istilah gadget sekarang lebih berasosiasi dengan istilah-istilah produk-produk teknologi seperti telepon genggam, perangkat GPS, perangkat permainan ataupun mobil-mobilan yang menggunakan radio jarak jauh. Selain untuk memudahkan kegiatan manusia gadget juga menjadi gaya hidup masyarakat modern. Salah satu gadget yang hampir setiap orang memilikinya adalah handphone.

  Perkembangan teknologi mengubah cara hidup manusia dalam berbagai bidang kehidupan, dimulai dari komunikasi antar manusia, mengisi waktu luang hiburan dan lainnya. Banyak waktu dihabiskan untuk menghadap paparan layar gadget dibandingkan dengan mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti belajar, dan membaca Al- Qur‟an. Untuk mengurangi dampak negatif dari ketergantungan penggunaan gadget yaitu dengan mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat salah satunya adalah menghafal Al- Qur‟an.

  Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat setempat, dengan sistem asrama dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian yang sepenuhnya dibawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal (Yasin, 2008:242).

  Salah satu lembaga pendidikan pesantren yang membuka kesempatan untuk menghafal Al- Qur‟an adalah pondok pesantren An-

  Nida Salatiga. Pondok pesantren ini terletak di Jln. Jendral Sudirman 239 Salatiga. Pondok pesantren An-Nida adalah pondok pesantren modern yang mana santri tidak hanya nyantri saja akan tetapi juga bersekolah dan kuliah dengan begitu para santri diperbolehkan membawa gadget untuk mempermudah kegiatan pembelajaran di sekolah, kampus maupun di pesantren.

  Program menghafal Al- Qur‟an adalah salah satu kebijakan baru dari lembaga pondok pesantren An-nida yang tentu banyak berdampak pada aktifitas dan kebiasaan santri baik dalam perbuatan maupun dalam penggunaan fasilitas elektronik.

  Program menghafal Al- Qur‟an yang diterapkan di pondok pesantren An-Nida menggunakan metode al-Qosimi. Di mana dalam pelaksanaannya membaca minimal 40x sebelum proses menghafal. Membaca 40x sebelum menghafal tanpa kita sadari sebenarnya sudah termasuk dalam proses menghafal. Setelah membaca 40x kita menghafalnya, kemudian mengulanginya sampai ajal menjemput (Abu Hurri, 2014:36).

  Kelebihan dari metode ini adalah bisa diterapkan untuk semua usia, baik anak-anak maupun yang sudah dewasa, dengan berbagai kecerdasan yang berbeda-beda dan bisa mempercepat hafalan Al-

  Qur‟an. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah terkadang membosankan terutama bagi anak-anak karena harus mengulang banyak kali dan anak yang kurang aktif (malas) hafalannya menjadi sedikit.

  Terkait dengan rutinitas santri yang seluruhnya pelajar dan untuk mempermudah kegiatan pembelajaran santri diperbolehkan membawa elektronik hal ini menjadi salah satu dampak dari penggunaan gadget yang berlebihan baik positif maupun negatif maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan antara Program Menghafal Al-

  Qur‟an dengan Intensitas Penggunaan Gadget Di Pondok Pesantren An-N ida Salatiga Tahun 2017”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian tersebut maka untuk memberikan arahan operasional dalam rangka mengupayakan penentuan langkah-langkah penarikan kesimpulan secara nyata. Maka secara operasional penulis merumuskan permasalahannya adalah :

  Apakah ada hubungan antara program menghafal Al- Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An-Nida

  Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara program menghafal Al- Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An-Nida

  Salatiga kota Salatiga Tahun 2017.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain:

  1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang hubungan antara program menghafal Al-

  Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An- Nida Salatiga.

  2. Manfaat Praktis Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara program menghafal Al-

  Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An-Nida Salatiga. Sehingga program menghafal Al-

  Qur‟an dapat berjalan secara maksimal dan mengurangi kegiatan santriwan-santriwati dalam penggunaan gagdet.

E. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hipo yang berarti di bawah dan tesis yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis berarti dibawah kebenaran. Artinya kebenaran yang masih berada di bawah ( belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai bukti-bukti (Nurul, 2009:162).

  Berdasarkan penelitian yang akan penulis lakukan memiliki dua variabel yaitu Program Menghafal Al-Q ur‟an dan Intensitas penggunaaan gadget maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

  1. Ada variasi variabel program menghafal Al- Qur‟an di Pondok Pesantren An-Nida Salatiga Tahun 2017.

  2. Ada variasi variabel Intensitas Penggunaan gadget di Pondok Pesantren An-Nida Salatiga Tahun 2017.

  3. Ada hubungan antara program menghafal Al- Qur‟an dengan intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An-Nida

  Salatiga Tahun 2017”

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi ini yaitu:

1. Metode al-Qosimi dalam Menghafal Al-

  Qur‟an Menghafal dalam bahas Arab berasal dari kata hafizho-

  yahfazhu-hifzhon yang berarti memelihara, menjaga, dan

  menghafalkan (Munjahid, 2007:73) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Menghafal berasal dari akar hafal yang berarti telah masuk dalam ingatan atau dapat mengucapkan diluar kepala.(1990:380)

  Metode Al-Qosimi adalah metode yang digunakan untuk memudahkan para penghafal al- Qur‟an untuk pemula diantaranya adalah metode MMUSBOB (Metode Menghafal Untuk Sebodoh-

  Bodoh Orang Bisa) atau MMUSUB (Metode Menghafal Untuk Umur Bisa) yang memiliki tiga putaran. Di mana dalam pelaksanaannya membaca minimal 40x sebelum proses menghafal. Membaca 40x sebelum menghafal tanpa kita sadari sebenarnya sudah termasuk dalam proses menghafal. Setelah membaca 40x kita menghafalnya, kemudian mengulanginya sampai ajal menjemput (Abu Hurri, 2014:36).

  Al- Qur‟an dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (1990, 33).

  Jadi menghafal Al- Qur‟an adalah suatu kegiatan membaca, melafalkan, menghafal Al-

  Qur‟an sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf mulai dai al-Fatihah hingga an-Nas dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT.

  2. Intensitas Gagdet Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya (1990, 438). Intensitas yang di maksud dalam penelitian ini adalah tingkat lamanya (durasi) dan seringnya (frekuensi) seseorang dalam melakukan kegiatan secara berulang-ulang.

  Gagdet adalah piranti (alat) untuk komunikasi lisan jarak jauh, yang terdiri dari komponen pemancar dan penerima pada piranti masing-masing di pihak komunikator dan pihak komunikan (Alex, 1994:630-631).

  Jadi intensitas gadget adalah tingkat keseringan seseorang dalam menggunakan media gagdet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam bidang komunikasi.

  3. Pondok Pesantren Kata pesantren berasal dari kata santri yang diberi awalan pe dan akhiran an yang menunjiuk arti tempat. Kata santri merupakan gabungan dua suku kata yaitu sant (manusia baik) dan tra ( suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan untuk membina manusia menjadi orang baik (Hasbi Indra, 2005:193).

  Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga lainnya.

  Pendidikan pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis.

  Para peserta didik pada pesantren disebut santri yang umumnya menetap di pesantren. Tempat dimana para santri menetap di lingkungan disebut dengan istilah Pondok. Maka dari sinilah timbul istilah Pondok Pesantren (Departemen Agama RI, 2003:1).

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data yang akurat, untuk itu diperlukan adanya suatu metode penelitian. Untuk memperoleh pemahaman tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penelitian yang melibatkan pengumpulan data untuk mengkaji hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi objek yang diteliti pada saat melakukan penelitian.

  Sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional. Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel dengan variabel interval lainnya (Darmawan, 2013:179). dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam variabel yaitu variabel terikat yaitu intensitas penggunaan gadget dan variabel bebas yaitu program menghafal Al- Qur‟an.

  Analisis hubungan adalah bentuk analisis variabel (data) penelitian untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah hubungan diantara variabel-variabel, dan besarnya pengaruh variabel yang satu (variabel bebas, variabel independen) terhadap variabel lainnya yaitu variabel terikat, variabel dependen (Iqbal, 2004:42).

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti adalah di Pondok Pesantren An-Nida

  Salatiga yang terletak di Jln. Jendral Sudirman 239 Salatiga. Karena Pondok pesantren An-Nida menerapkan program menghafal Al- Qur‟an. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan bulan Juli 2017.

  3. Populasi Populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan (Kasiram, 2010:257).

  Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh santriwan-santriwati pondok pesantren An-Nida Salatiga yang berjumlah 36 santriwan dan santriwati.

  4. Metode Pengumpulan Data Adapun dalam memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut: a. Metode Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 142).

  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang program menghafal yang ada di pondok pesantren An-Nida Salatiga dan hubungannya terhadap intensitas penggunaan gaget santriwan-santriwati pondok pesantren An-Nida Salatiga.

  b. Metode Wawancara Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden (Singarimbun dan Sofian, 1989:192).

  Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui pelaksanaan program menghafal yang diterapkan di pondok pesantren Salatiga.

  c. Metode Dokumentasi Dokumen merupakan kumpulan data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dsb

  (Suharsimi, 1996:236).

  Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang lokasi dan subjek penelitian yaitu seluruh santriwan-santriwati pondok pesantren An-Nida Salatiga.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2011:102). Jumlah instrumen penelitian menyesuaikan jumlah variabel penelitian.

  Instrumen dalam penelitian ini adalah angket dengan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang sekelompok orang tentang sebuah fenomena.

  Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Berikut kisi-kisi instrumen dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Menghafal Al- Qur’an dengan Metode al-

  

Qosimi

Indikator No Soal No

  1. Respon santri terhadap program 1,2,5,14 menghafal Al- Qur’an

  

2. Kegiatan dalam proses menghafal Al- 3,4,6,7,8,9,10,11,12,13

Qur’an Kegiatan setelah menyetorkan hafalan 15,16,17 3. kepada Ustadz

  4 Motivasi dalam menghafal Al- 18,19,20 Qur’an

  Jumlah global 20 soal Tabel 1.2

  

Kisi-kisi Instrumen Intensitas Penggunaan Gadget

No Indikator No Soal

  

1. Kegiatan pemanfatan gadget dalam 1,2,3,4,5,6,7,10,11

kegiatan sehari-hari

2. Pemanfatan gadget dalam komunikasi 8,9

  3. Manfaat gadget dalam menghafal Al- 12,13,14,19 Qur’an

  4. Dampak gadget terhadap program 15,16,17,18,20 menghafal Al- Qur’an Jumlah global 20 soal

6. Analisis Data

  Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan ini dimulai dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

  Adapun tahap analisis serta rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

  Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui persentase skor program menghafal Al- Qur‟an dan intensitas gadget. Untuk mengetahui persentase skor masing-masing dari kedua variabel tersebut adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  P = x 100%

b. Analisis pengolahan data

  X XY N          

  Adapun untuk mengetahui tentang hubungan yang signifikan dari program menghafal Al- Qur‟an dilakukan dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yaitu sebagai berikut: r xy =

  2

  2

  

2

  Keterangan: P = Persentase perolehan F = Frekuensi N = Jumlah sampel

2 Y Y N

  X X N Y

  xy

  = Koefisien hubungan antara X dengan Y

  X  = Jumlah nilai X Y  = Jumlah nilai Y

  N = Jumlah subyek (Suharsismi, 2002:146)

  H. Sistematika Gambaran Penelitian

  Sistematika pembahasan dibutuhkan untuk membatasi dan mengarahkan penelitian pada hasil yang jelas, akurat, holistik. Peneliti membagi pembahasan ke dalam beberapa bab pokok yang saling berkaitan

  } ) ( }{ ) ( { ) )( (

  Keterangan : r

  dalam suatu penelitian yang terarah. Setiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok bahasan yang bersangkutan. Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat dibawah ini:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, kajian teoritik, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yaitu tentang pengertian menghafal Al-

  Qur‟an, manfaat, etika, syarat menghafal Al- Qur‟an, dan metode al-Qasimi dalam menghafal Al-

  Qur‟an. Serta ruang lingkup gagdet yang berupa pengertian, fasilitas, manfat, dan waktu penggunaan gadget. Selain dua variabel tersebut dalam bab ini di jelaskan penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan

  BAB III HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, yakni tentang profil lokasi penelitian, keadaan responden, lokasi, keadaan guru, keadaan santri, keadaan sarana prasarana, keadaan struktur organisasi pondok pesantren serta data mengenai program menghafal Al-

  Qur‟an serta intensitas penggunaan gagdet di pondok pesantren An-Nida Salatiga.

BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ini membahas tentang analisis pendahuluan, analisis lanjut dan analisis hipotesis. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian terakhir daftar pustaka, daftar riwayat hidup, dan lampiran- lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Program Menghafal Al- Qur’an

1. Pengertian Menghafal Al-

  Qur‟an

  Menghafal berasal dari kata yang berarti

  َ َ َ اظْفِح َُظِفْحَي ََظْيِف ََح memelihara, menjaga, menghafalkan (Munawwir, 2007: 302).

  Menghafal dalam kamus besar bahasa Indonesia berasal dari akar hafal yang berarti telah masuk dalam ingatan atau dapat mengucapkan diluar kepala.(1990:380)

  Menurut Mujahid (2007:73) hafalan atau menghafal merupakan bahasa Idonesia yang berarti menerima, mengingat, menyimpan dan memproduksi kembali tanggapan-tanggapan yang diperolehnya melalui pengamatan.

  Menghafal adalah suatu aktifitas menanamkan materi di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat di produksi (diingat) kembali secara harfiah sesuai dengan materi asli. Menghafal merupakan proses mental untuk mencamkan dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya suatu saat bila diperluakan dapat diingat kembali ke alam sadar (Syaiful, 2002:29).

  Menurut Alex Sobur (2003:261), menghafal itu sangat erat hubungannya dengan mengingat, yaitu proses untuk menerima, menyimpan, dan memproduksikan tanggapan-tanggapan yang telah diperolehnya melalui pengamatan (antara lain melalui belajar). Menghafal adalah kemampuan untuk memproduksi tanggapan-tanggapan yang telah tersimpan secara tepat dan sesuai dengan tanggapan-tanggapan yang diterimanya.

  Apabila ditinjau dari aspek psikologi, kegiatan menghafal sama dengan proses mengingat (memori). Ingatan pada manusia berfungsi memproses informasi yang diterima setiap saat. Secara singkat memori melewati tiga proses yaitu perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.

  Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal. Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa berupa aktif atau pasif. Kita menyimpan secara aktif, bila menambahkan informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas desus menyebar lebih banyak dari volume yang asal). Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan. Pemanggilan (retrieval) dalam bahasa sehari-hari mengingat lagi adalah menggunakan informasi yang disimpan (Jalaluddin, 1994:63).

  Al- Qur‟an adalah bentuk mashdar dari kata kerja qara‟a berarti

  “bacaan”. Yang berarti kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Said, 2002: 4).

  Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qiyamah: 18

       Artinya:

  “Apabila kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya” (Kemenag, 2009:577)

  Al- Qur‟an adalah kalam Allah yang lafazhnya merupakan mu‟jizat, diturunkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, dinukilkan secara mutawatir sebagai ibadah bagi yang membacanya diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas (Budihardjo, 2012:3-4).

  Sedangkan menurut Muhammad Ali Ash-Shaabuuny (1999:15) Al- Qur‟an adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nash dan ditulis dalam mushaf-mushaf serta mempelajarinya merupakan ibadah.

  Menurut Wiwi (2015) kegiatan menghafal Al- Qur‟an juga merupakan sebuah proses, mengingat seluruh materi ayat (rincian bagian- bagiannya, seperti fonetik, waqaf, dan lain-lain) harus dihafal dan diingat secara sempurna. Sehingga seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan bagian-bagiannya dimulai dari proses awal hingga pengingatan kembali (recalling) harus tepat.

  Jadi Hifzhi al-

  Qur‟an adalah usaha sadar dan terencana utuk

  menghafal al- Qur‟an sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 - Test Repository

0 0 105

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR PESANTREN KILAT DENGAN SIKAP SOSIAL MAHASISWA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 139

KONTRIBUSI PONDOK PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KUALITAS MAHASISWA IAIN SALATIGA (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA SALATIGA DAN SEKITARNYA)

0 2 278

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 - Test Repository

0 0 110

MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 - Test Repository

0 0 164

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015

1 0 107

HUBUNGAN INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DAN SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL- MUNTAHA KEL.CEBONGAN KEC.ARGOMULYA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 98

IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 121