KTSP SMAN 2 SMG TAHUN 2016 2017 2OK

(1)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan

pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan.

Rencana Strategis Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2016 merencanakan menambah sekolah sasaran sebanyak 2.049 SMA, yang pada tahun 2015 telah mencapai 2.251 SMA, sehingga pada tahun 2016 ini diharapkan akan ada 49.500 guru telah memperoleh pelatihan kurikulum 2013 termasuk para guru SMAN 2 Semarang yang telah menjalankan kurikulum ini mamasuki tahun ke 4 pata tahun pelajaran 2016/2017 ini. Mengingat mulai tahun pelajaran 2016/2017 banyak dokumen pendukung pengimplementasian kurikulum 2013 yang direvisi maka SMAN 2 Semarang pada penyusunan KTSP perlu memperhatikan dan mencermati regulasi yang berlaku sekarang. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum tahun sebelumnya (kurikulum 2015-2016), maka SMA Negeri 2 Semarang perlu melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.


(2)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 2

Memperhatikan kondisi tersebut SMA Negeri 2 Semarang yang berada di lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain di Kota Semarang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang tahun pelajaran 2016-2017 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang;

2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 2 Semarang yang didasarkan pada hasil analisis riil, analisis keunggulan lokal serta potensi internal sumber daya sekolah dan minat peserta didik;

3. Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2015-2016, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013 berdasarkan revisi pada tahun 2016;

4. Kalender pendidikan SMA Negeri 2 Semarang disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif mengacu pada Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah maupun Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun pelajaran 2016-2017.

Kurikulum ini menjadi acuan bagi sivitas akademika SMA Negeri 2 Semarang dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil yang dimiliki dan analisis kondisi lingkungan sekolah.

Memasuki tahun ke 11 sebagai sekolah pelaksana KTSP dan mantan RSBI, pada tahun pelajaran 2016/2017, SMA Negeri 2 Semarang mengedepankan sebagai sekolah adiwiyata dan revitalisasi pelaksanaan pendidikan karakter yang mengarah pada peningkatan penelitian bagi pembelajaran peserta didik, guna mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang terus melakukan analisis secara riil untuk merancang dan menyusun kembali kurikulum yang memiliki ciri khusus melalui peningkatan penelitian, sehingga mampu mempersiapkan peserta didik untuk dapat


(3)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 3

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan dunia global, dapat memenuhi kebutuhan lingkungan , dunia usaha, dunia industri, dan memiliki ketrampilan meneliti serta kesadaran sebagai warga Indonesia dalam upaya pelestarian daya dukung lingkungan.

Program-program khusus yang berkaitan dengan upaya SMA N 2 Semarang sebagai SMA adiwiyata dilaksanakan untuk mewujudkan : Kebijakan sekolah yang perduli dan berbudaya lingkungan ; Kurikulum Pendidikan yang berbasis lingkungan; Kegiatan yang berbasis partisipasif ; dan Pengelolaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan dengan meningkatkan pengalaman meneliti fenomena di lingkungan. Secara garis besar, program-program tersebut dapat dikelompokkan menjadi : 1). Sosialisasi program dan pembekalan ; 2). Pengelolaan sampah dan limbah ; 3). Penghematan energi dan SDA lainnya ; 4). Penataan ulang lahan kebun, taman, dan halaman sekolah ; 5). Berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan ; 6). Pendidikan lingkungan, karakter dan budaya serta kegiatan ilmiah peserta didik yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran.

Pendidikan karakter dimaknai sebagai upaya internalisasi nilai-nilai luhur bangsa seperti yang diamanatkan tujuan nasional dalam aline ke 4 Pembukaan UUD 1945 dan tujuan pendidikan nasional dalam pasal 31 amandemen UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang mengacu kepada : Olah Rasa, Olah Otak, Olah Karsa, dan Olah Raga. Dan dilaksanakan secara terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Nilai-nilai luhur yang diinternalisasikan meliputi : religius, jujur, toleransi, disipilin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, cinta lingkungan, perduli sosial, dan tanggung jawab.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(4)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 4

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

11. SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang muatan lokal Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah.

12. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah;


(5)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 5

13. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014, tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan

Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,

SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA/SMK dan MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah;

14. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor

156928/MPK.A/KR/2013, tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013.

15. Surat Edaran bersama Menteri Dagri No 420/176/SJ dan Mendikbud No 0258/MPK.A/KR/2014 tgl 9 Januari 2014 perihal Implementasi kurikulum 2013

16. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 2 Semarang tahun Pelajaran 2016-2017.

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP SMA/MA

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstra kurikuler

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


(6)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 6

25. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017;

26. Surat edaran Gubernur Jawa Tengah No. 420/006752/2015 tentang sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan belajar 5 hari dalam seminggu (Senin – Jumat) bagi sekolah-sekolah di Jawa Tengah, sesuai pasal 8 Surat Keputusan (SK) Kemendiknas Nomor 125/U/2002;

27. Panduan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dari Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2015;

28. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015;

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;

32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

C. Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang disusun dengan tujuan agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Dengan semakin berkembangnya peradaban yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan dan layanan pendidikan maka Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :


(7)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 7

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 2 Semarang dilaksanakan juga program keputrian, pendalaman kajian agama, pembinaan ekstrakurikuler agama (rohis, rohkat, rokris) dengan kegiatan rutin, dan memberikan siraman rohani melalui kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten dan atau memanfaatkan warga sekolah dalam pengamalan agamanya seperti melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peningkatan di bidang ini dilakukan melalui program penjaringan sejak PPDB, hasil identifikasi dan bimbingan BK, serta rekomendasi para guru pengampu mata pelajaran yang terkait.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah Semarang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 2 Semarang muat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang memperhatikan

keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Muatan lokal Bahasa Jawa serta Seni dan Budaya Jawa dan Pendidikan Kewirausahaan dengan mengakomodir potensi dan peluang


(8)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 8

pembangunan dan pengembangan ciri khas Kota Semarang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan peserta didik dan warga sekolah dengan Teknologi Informatika dan Komunikasi yang lebih ke arah praktis yang dilayani melalui kegiatan ekstrakurikuler.

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Muatan lokal atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan tuntutan perkembangan serta perubahan kurikulum yang berlaku.

7. Agama

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah dan masyarakat sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

8. Dinamika perkembangan global

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari di lingkungan dan masyarakat.

9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik yang mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta didik, untuk mengakomodir dan mengembangkan potensi peserta didik dengan berbagai kegiatan yang memiliki nilai kompetisi dalam mengangkat prestasi sekolah. Disamping itu sesuai Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014,


(9)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 9

dinyatakan Pendidikan Kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi semua peserta didik dalam proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai tersebut selain diimplementasikan melalui pembelajaran mata pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Akhlak mulia juga didukung oleh kegiatan aktualisasi pendidikan kepramukaan pada semua mata pelajaran di sekolah.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya yang tumbuh dan berkembang di kota Semarang.

13. Kesetaraan Gender.

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender antara siswa laki-laki maupun perempuan sesuai potensi dan minat yang dimiliki.

14. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMA Negeri 2 sebagai institusi pendidikan yang unggul dan bermartabat.

15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen akademik yang diimplementasikan baik melalui pembelajaran di kelas, dalam kehidupan sekolah maupun pada lingkungan kehidupan di luar sekolah.


(10)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 10

BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Visi SMAN 2 Semarang

Berdasarkan hasil musyawarah dari seluruh komponen sekolah, dengan pertimbangan pengembangan SMA Negeri 2 Semarang sebagai mantan Rintisan SMA Bertaraf Internasional, maka segenap sivitas akademik SMA Negeri 2 Semarang

sepakat mengarahkan visi sekolah pada : “Menjadi sekolah unggul dalam prestasi,

luhur dalam budi pekerti, berwawasan kebangsaan dan lingkungan”.

Visi ini diharapkan tidak terlalu jauh dengan harapan segenap sivitas akademika sebelumnya ketika masih menjadi penyelenggara rintisan SMA bertaraf Internasional yang sudah direduksi pada 28 Februari 2013 oleh Mahkamah Konstitusi. Namun keluarga besar SMA Negeri 2 Semarang pada tahun 2016/2017 ini tetap memegang komitmen ingin menjaga kualitas dengan memberikan layanan terbaik dengan tidak merubah kualitas layanan sebagaimana layanan ketika masih menjadi rintisan sekolah bertaraf Internasional.

C. Misi SMA Negeri 2 Semarang

Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 2 Semarang mengembangkan misi sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dalam membina potensi siswa untuk meraih prestasi dalam bidang akademik (UN, OSN, SNMPTN, SBMPTN, UM dan Pendidikan kedinasan sesuai minat siswa) peserta didik;

2. Mengoptimalkan pembinaan potensi dan prestasi non akademik untuk meraih prestasi (OOSN, FLSSN, KIR, dan Rekayasa teknologi).

3. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


(11)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 11

4. Mengoptimalkan interaksi sosial dengan membudayakan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5-S) dalam kehidupan.

5. Mewujudkan sistem pengelolaan sekolah yang berciri manajemen berbasis sekolah dalam upaya optimalisasi layanan masyarakat

6. Mengembangkan sekolah menjadi “Community School” dalam pengembangan sikap nasionalisme, patriotisme, kepedulian sosial, dan pencitraan sekolah. 7. Mengoptimalkan sarana prasarana yang dapat mendukung terwujudnya

sekolah yang berwawasan wiyata mandala.

8. Mengembangkan sekolah menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan sikap dan kepedulian terhadap penyelamatan serta pelestarian lingkungan hidup.

9. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah dengan pagelaran seni, budaya dan karya siswa di sekolah;

10.Menumbuhkembangkan Gerakan Literasi Sekolah dengan pembiasaan 15 menit pada awal tatap muka secara serentak melakukan membaca dan menanggapi informasi dari sumber atau buku.

D. Tujuan SMA Negeri 2 Semarang

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan pekembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.

2. Memberikan bekal yang memadai kepada peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. Memberikan pengetahuan life skill kepada peserta didik yang tidak dapat langsung melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

4. Menciptakan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan


(12)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 12

berdasarkan norma dasar kehidupan yang meliputi kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam. 5. Memberikan ruang seluas-luasnya tumbuhnya kreativitas peserta didik melalui

pembiasaan gerkan literasi sekolah pada awal tatap muka setiap harinya.

Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan pendidikan SMA Negeri 2 Semarang Pada akhir tahun pelajaran 2016/2017 sekolah adalah mengantarkan peserta didik untuk :

a. Memperoleh peningkatan Nilai Ujian Nasional (gain score achievement) 0.1 (misalnya dari 8.0 menjadi 8.1);

b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning), antara lain CTL, PAIKEM, SETS, serta layanan bimbingan dan konseling;

c. Meraih kejuaraan dalam bidang Karya Ilmiah Remaja di tingkat provinsi, Nasional, dan internasional;

d. Memperoleh kejuaraan olimpiade sain, dan olimpiade lainnya pada tingkat Kota, provinsi dan nasional;

e. Melestarikan budaya daerah melalui muatan lokal bahasa jawa dan pendidikan seni budaya;

f. Menjadikan peserta didik memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup dan menjaga kebersihan lingkungan serta memiliki kepedulian memlihara dan mengadakan penghijauan lingkungan sekolah dan sekitarnya ;

g. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui semua mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan;

h. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga dan seni di tingkat kota , provinsi, nasional, dan internasional;

i. Mengembangkan sikap toleransi antar umat beragama dan tekun melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.


(13)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 13

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Landasan Filosofi

Berdasarkan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006, dinyatakan bahwa Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

a)Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b)Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh


(14)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 14

lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c)Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d)Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi memiliki kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis

Secara teoritis sebagaimana Permendikbud nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikum, dinyatakan bahwa Kurikulum yang disusun sekolah berfungsi sebagai acuan dalam mengembangkan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Olehkarena itu dalam kurikulum SMAN 2 Semarang ini juga mengakomodir karakteristik dan tuntutan lingkungan sekolah dan


(15)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 15

masyarakat untuk semaksimal mungkin memperkaya wawasan dan pengalaman melalui pemberdayaan potensi lokal dalam pembelajaran bagio peserta didik di sekolah.

3. Landasan Yuridis

Landasan pedagogis Kurikulum 2013, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya.

Landasan Sosiologis Kurikulum 2013, kurikulum dikembangan dengan bertumpu pada kondisi masyarakat dimana kurikulum itu dikembangkan. Permendikbud No 69 tahun 2013 menjelaskan landasan-landasan di atas berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah Atas.

Berdasarkan konsep di atas, maka struktur dan muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang di tinjau kembali, direvisi, dan dikembangkan. Secara rinci struktur dan muatan kurikulum tersebut dikembangkan mengacu pada Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum 2013 dan Panduan pengembangan kurikulum yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015.

B. Struktur Kurikulum

Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32 tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 69 tahun 2013, secara tegas dinyatakan bahwa Struktur kurikulum sebagai pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan.


(16)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 16

Tahun Pelajaran 2016-2017 SMA Negeri 2 Semarang telah memasuki tahun ke-11 pengembangan kurikulum sekolah, dan telah melaksanakan kurikulum 2013 memasuki tahun ke empat. Sehingga pada tahun pelajaran ini kelas X, kelas XI maupun kelas XII semuanya telah menggunakan Kurikulum 2013 untuk diimplementasikan pada pembelajaran di sekolah. Mengingat pada tahun 2016 telah terjadi revisi terhadap pelaksanaan kurikulum 2013, maka sesuai dengan revisi dan perubahan ketentuan penerapan kurikulum seperti : taksonomi berfikir, penilaian sikap, 5 M dan intrumen penilaian, maka SMA Negeri 2 Semarang harus menerapkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Walaupun demikian khusus kelas XI dan kelas XII dalam penerapannya tetap menggunakan silabus yang lama agar tidak terjadi tumpang tindih bahan pembelajaran. Sedang kelas X tetap menggunakan silabus, instrument dan ketentuan sebagaimana regulasi yang telah direvisi.

Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Semarang kelas X dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang Kelas X memiliki 46 jam pelajaran yang terdiri atas 42 jam pelajaran dari pusat, 2 jam pelajaran untuk bimbingan siswa dan 2 jam untuk pembelajaran mata pelajaran muatan lokal dari provinsi Jawa Tengah dan yang terkait dengan prioritas kebijakan pembangunan kota Semarang.

2) Program peminatan yang dipilih disediakan sekolah terdiri atas peminatan matematika dan ilmu alam dan peminatan ilmu-ilmu sosial.

3) Struktur Kurikulum kelas X terdiri atas mata pelajaran kelompok wajib A, kelompok mata pelajaran wajib B, kelompok mata pelajaran peminatan C yang terdiri atas kelompok mata pelajaran peminatan akademik dan kelompok mata pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan, dan mata pelajaran muatan lokal wajib yang dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran wajib B.

4) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

5) Alokasi waktu setiap satu jam pembelajaran mengikuti ketentuan waktu pembelajaran bagi peserta didik SMA yaitu 45 menit.


(17)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 17

6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38-40 minggu. Berdasarkan kurikulum 2013 peserta didik harus dapat mencapai kompetensi lulusan yang mencakup dumain sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagaimana kelompok mata pelajaran sesuai dengan program studi yang dipilihnya. Strategi yang digunakan adalah dengan menjabarkan kompetensi Inti dalam kurikulum ke dalam Kompetensi Dasar yang selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan indikator pencapaian kompetensi pada setiap mata pelajaran.

Adapun struktur program kurikulum dan beban belajar bagi peserta didik dijabarkan sebagaimana tabel 1 sampai dengan tabel 6 berikut ini.

a. Sistem paket beban belajar bagi semua peserta didik SMA Negeri 2 kelas X baik untuk peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebagaimana pada struktur program kurikulum pada tabel 1 dan 2 sebagai berikut:

Tabel 1 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS X MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Matematika MIPA 3 3


(18)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 18

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

13 Fisika 3 3

14 Kimia 3 3

Jumlah Jam Pminatan 9 atau 12 9 atau 12

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15 Memilih dua atau tiga mata pelajaran pada peminatan IPS dan atau Bahasa dan Budaya

3 atau 6

9

3 atau 6

9

16 3 3

Bimbingan Karier dan Konseling 2 2

TOTAL 46 46

Tabel 2 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS X IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Sejarah Dunia 3 3

12 Geografi 3 3

13 Sosiologi 3 3

14 Ekonomi 3 3

Jumlah Jam Pminatan 9 atau 12 9 atau 12

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15 Memilih dua atau tiga mata pelajaran pada peminatan IPA dan atau Bahasa dan Budaya 3 atau 6

9

3 atau 6

9


(19)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 19

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Bimbingan Karier dan Konseling 2 2

TOTAL 46 46

b. Di SMA Negeri 2 Semarang, beban belajar menggunakan sistem Paket bagi peserta didik kelas XI baik peminatan MIPA maupun IPS adalah mengacu pada struktur program kurikulum yang tercantum pada tabel 3 dan 4 sebagai berikut:

Tabel 3 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XI MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Matematika MIPA 4 4

12 Biologi 4 4

13 Fisika 4 4

14 Kimia 4 4

Jumlah Jam Pminatan 12 atau 16 12 atau 16

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15 Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPS dan atau Bahasa dan 4 4

atau 4

4


(20)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 20

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Budaya 8 8

Bimbingan Karier dan Konseling

TOTAL 46 46

Tabel 4 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XI IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Sejarah Dunia 4 4

12 Geografi 4 4

13 Sosiologi 4 4

14 Ekonomi 4 4

Jumlah Jam Pminatan 12 atau 16 12 atau 16

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15

Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPA dan atau Bahasa dan Budaya 4 4 atau 8 4 4 atau 8

Bimbingan Karier dan Konseling

TOTAL 46 46

c. Struktur Program Kurikulum untuk kelas XII sama persis dengan struktur program kelas XI, yang membedakan keduanya adalah


(21)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 21

macam pilihan mata pelajaran program peminatan atau lintas minat. Beban belajar untuk kelas XII baik peminatan MIPA maupun IPS juga menggunakan sistem paket yang harus ditempuh oleh peserta didik. Adapun beban belajar yang dimaksud sebagaimana struktur program kurikulum pada tabel 5 dan 6 sebagai berikut:

Tabel 5 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XII MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Matematika MIPA 4 4

12 Biologi 4 4

13 Fisika 4 4

14 Kimia 4 4

Jumlah Jam Pminatan 12 atau 16 12 atau 16

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15

Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPS dan atau Bahasa dan Budaya

4

4

atau

8

4

4

atau

8

Bimbingan Karier dan Konseling


(22)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 22

Tabel 6 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XII IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika Umum 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahas Inggris 2 2

II KELOMPOK WAJIB B (WAJIB)

7 Seni Budaya 2 2

8

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

9 Prakarya dan Kwirausahaan 2 2

10 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Jam Pelajaran kelompok Wajib 26 26

III KELOMPOK C (PEMINATAN)

11 Sejarah Dunia 4 4

12 Geografi 4 4

13 Sosiologi 4 4

14 Ekonomi 4 4

Jumlah Jam Pminatan 12 atau 16 12 atau 16

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat

15

Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPA dan atau Bahasa dan Budaya

4

4

atau

8

4

4

atau

8

Bimbingan Karier dan Konseling

TOTAL 46 46

1) Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan. 2) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.

Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut: 1) Kelas X : 46 Jam pelajaran.


(23)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 23

2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran. 3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran.

1. Pengaturan Waktu Belajar.

Menindaklanjuti edaran Gubernur Jawa Tengah No. 420/006752/2015

tentang himbauan bagi sekolah-sekolah di Jawa Tengah dapat

menyelenggarakan kegiatan belajar 5 hari dalam seminggu (Senin – Jumat), sesuai dengan pasal 8 Surat Keputusan (SK) Kemendiknas Nomor 125/U/2002 yang telah diundangkan sebelumnya. Kemudian ditindaklanjuti olehterbitnya Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017. Maka berdasarkan anlisis dan musyawarah warga sekolah bersama komite sekolah serta pertimbangan pejabat terkait diputuskan bahwa mulai tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 Semarang mengikuti 5 (lima) hari kegiatan belajar, yaitu mulai hari senin sampai dengan jumat.

Adapun kegiatan pembelajar harian diatur sebagai berikut :

1) Kegiatan pembelajaran di mulai pukul 06.30 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB;

2) Periode jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit per jam pelajaran; 3) Khusus hari Senin pembelajaran berlangsung 10 jam pelajaran di tambah

dengan waktu penyenggaraan upacara bendera pada setiap pekannya; 4) Hari Selasa sampai dengan hari Kamis berlangsung 10 jam pelajaran,

sedang hari Jumat hanya berlangsung 6 jam pelajaran agar memungkinkan peserta didik yang beragama islam dapat menjalankan ibadah sholat jumat dan tidak harus dilakukan di sekolah;

Total jam pelajaran berjumlah 46 jam pelajaran pada setiap pecan yang pendistribusiannya mengikuti struktur kurikulum sekolah sebagaimana hasil analisis dari tim pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang.


(24)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 24

Berdasarkan SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang mata pelajaran muatan lokal wajib untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB /SMK/ MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Diperkuat dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa; Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 menegaskan tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah.

Mengacu pada peraturan perundangan di atas, maka SMA Negeri 2 Semarang menggunakan muatan lokal bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal dengan durasi 2 (dua) jam perminggu. Bahasa jawa mengandung nilai-nilai karakter yang ”adhi luhung” (unggul) dari nenek moyang pendahulu masyarakat Jawa Tengah yang telah terbukti dan diakui oleh para tokoh-tokoh pendidikan. Oleh karena itu dalam mewujudkan visi dan misi SMA Negeri 2 Semarang segenap sivitas akademika berkomitmen : melalui pembelajaran muatan lokal bahasa jawa akan menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda para peserta didik agar memiliki semangat nasionalisme dan cinta tanah air melalui semangat mempelajari bahasa dan budaya daerah, mencintainya, melestarikan serta pengembangan budaya lokal yang dimiliki.

C. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran

Cakupan muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X sampai dengan kelas XII struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran, yang selanjutnya dijabarkan dalam indikator pencapaian kompetensi khusus masing-masing mata pelajaran sebagaimana petunjuk teknis dalam


(25)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 25

pengimplementasian kurikulum 2013 di sekolah. Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat kelas tercantum pada muatan kurikulum.

Untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 belum memberikan layanan pendalaman materi peminatan pada mata pelajaran peminatan bagi peserta didik kelas XII. Hal ini dilakukan karena sekolah belum mendapatkan kesepahaman dan melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri yang diminati peserta didik kelas XII SMA Negeri 2 Semarang. Kecuali itu, tim pengembang kurikulum masih menunggu petunjuk teknis dari kementrian tentang prosedur dan dasar hukum operasional tentang pelaksanaan pendalaman materi peminatan tersebut. Memasuki tahun ke tiga pelaksanaan kurikulum 2013, walaupun belum mengembangkan sistem kredit semester (SKS), maupun melaksanakan pendalaman materi peminatan. Namun SMA Negeri 2 tetap mengimplementasikan kurikulum 2013 sesuai dengan standar pendidikan.

Adapun muatan kurikulum yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarang sesuai dengan struktur kurikulum sekolah seperti yang sudah direncanakan dalam mata pelajaran dan tingkat maupun peminatan sebagai berikut :

1) Muatan Kurikulum Kelas X (kurikulum 2013)

Berdasarkan hasil analisis (SDM) internal sekolah pada tahun pelajaran 2016/2017 ini kelas X SMA Negeri 2 Semarang sebenarnya mampu membuka 10 -11 rombongan belajar MIPA, 3-4 rombongan belajar IPS, dan 1-2 rombongan belajar Ilmu Bahasa. Berdasarkan angket peminatan diputuskan melayani peminatan MIPA dan IPS, ditambah dengan mata pelajaran Lintas Minat yang memungkinkan pelayanan pilihan peserta didik.

Kelas X memuat 16 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk 1 mata pelajaran muatan lokal, 4 mata pelajaran pilihan minat, dan 2 mata pelajaran lintas minat. Pada tahun pelajaran 2016/2017 ini mata pelajaran peminatan diberikan keleluasaan


(26)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 26

untuk memilih mata pelajaran peminatan 3 dari 4 mata pelajaran dan menambahkanya pada mata pelajaran lintas minat (2 sampai 3 mata pelajaran dari 8 yang disediakan) sesuai yang dikehendaki dengan rekomendasi dan pertimbangan dari guru pembimbing dan orang tua peserta didik. Walaupun demikian jumlah mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik kelas X tetap berjumlah 16 mata pelajaran. Kegiatan pengembangan diri peserta didik dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler dan Bimbingan konseling-karier. Dalam hal ini Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas X yang rencananya akan dikemas melalui kegiatan aktualisasi, kegiatan blok, dan kegiatan reguler bagi yang memiliki minat tersendiri.

2) Muatan Kurikulum Kelas XI (Kurikulum 2013)

Kelas XI terdiri atas peminatan MIPA dan IPS sebagai kelanjutan dari peminatan di kelas X. Pada penentuan mata pelajaran lintas minat siswa kelas X dijaring melalui angket penentuan pilihan lintas minat yang sesuai bagi siswa. Sehingga dipergunakan sebagai dasar penataan kelas dengan komposisi peserta didik yang memiliki pilihan lintas minat yang sama. Jumlah mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk mata pelajaran muatan lokal wajib, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.

Sedangkan Pengembangan diri pada kelas XI tersebut melalui kegiatan ekstra kurikuler dan BP/BK, serta Pendidikan Kepramukaan.

3) Muatan Kurikulum kelas XII (Kurikulum 2013)

Muatan kurikulum kelas XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat sebagai kelanjutan pilihan di kelas sebelumnya. Jumlah mata pelajaran di kelas XII : 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk muatan lokal wajib, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.


(27)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 27

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler dan BP/BK, serta Kegiatan Pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas XII pada semester ganjil.

Berkaitan dengan muatan kurikulum yaitu tentang adanya perubahan muatan alternatif pilihan peminatan dan lintas minat bagi peserta didik kelas XI dan XII. Tim pengembang kurikulum menyarankan agar mereka melanjutkan pilihan minat sebagaimana yang telah dipilih sebelumnya, agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Dengan demikian jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas XI dan kelas XII adalah tetap 15 mata pelajaran yang terdiri atas : 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk muatan lokal wajib, 4 mata pelajaran peminatan dan 1 mata pelajaran lintas minat.

Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 2 Semarang belum menggunakan sistem kredit semester (SKS) melainkan menggunakan sistem paket yaitu semua peserta didik diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran pada satu satuan semester berjalan sesuai dengan pilihan minat maupun lintas minat yang sediakan oleh sekolah.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Dengan mengacu pada visi SMA Negeri 2 Semarang yang didukung hasil analisis potensi dan kebutuhan lingkungan, serta potensi sekolah yang meliputi sumber daya manusia (pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik) serta ketersediaan sarana prasarana yang terdapat di sekolah, SMA Negeri 2 Semarang menentukan, bahwa bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah. Muatan lokal ini sekaligus menjadi salah satu bagian dari keunggulan SMA Negeri 2 Semarang sesuai kebutuhan peserta didik dan


(28)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 28

Berdasarkan SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang muatan lokal wajib untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Diperkuat dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Kemudian dipertegas oleh Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah. Maka SMA Negeri 2 Semarang menyelenggarakan muatan lokal Bahasa Jawa sebagai upaya

mengembangkan budaya daerah dan tutuntan masyarakat. Tujuan

pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa secara khusus adalah :

1) menerapkan penggunaan bahasa Jawa yang santun di lingkungan sekolah sesuai dengan hari yang ditentukan, yaitu hari berbahasa Jawa setiap hari Kamis pada setiap pekannya, sesuai himbauan Gubernur kepala daerah Provinsi Jawa Tengah pada semua instansi pemerintah di wilayah Jawa Tengah, termasuk institusi pendidikan.

2) membentuk sikap budi pekerti yang luhur dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

3) melestarikan budaya Jawa di kalangan pelajar agar tidak terkontaminasi oleh budaya asing yang memprihatinkan.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk merealisasikan muatan lokal Bahasa Jawa adalah dengan menyusun program pembelajaran yang tergabung dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Semarang yang meliputi lima aspek, antara lain membaca, berbicara, menulis, mendengarkan dan kesusasteraan. Kelima aspek tersebut dirancang secara sistematis dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan materinya disusun secara sistematis dan berjenjang.

Kelima aspek tersebut mendasarkan pada materi yang bertemakan budaya Jawa yang mencerminkan adat-istiadat Jawa, perilaku kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai yang berkembang sebagai tatanan dan ciri khas masyarakat Jawa. Harapan akhir yang diinginkan adalah peserta didik menjiwai sebagai


(29)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 29

manusia Jawa yang berkepribadian dan mempunyai wawasan yang luas dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Secara garis besar bahan kajian muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 meliputi:

No Kelas Bahan Kajian Muatan Lokal

1. X

MIPA/IPS

Mendengarkan dan memahami serta menaggapi berbagai bentuk wacana lisan non sastra berupa pengumuman, berita, cerita

2. XI

MIPA/IPS

Mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai bentuk wacana lisan nonsastra berupa sambutan/khotbah, pembicaraan dalam wawancara dan musyawarah dalam berbagai ragam bahasa jawa

3. XII

MIPA/IPS

Mendengarkan dan menaggapi berbagai berita dengan berbagai lapisan masyarakat

Menulis berbagai teks serta menanggapi bentuk wacana sastra

Berdasarkan analisis ketersediaan tenaga pendidik, SMA Negeri 2 Semarang tidak menentukan mata pelajaran muatan lokal tambahan. Hasil analisis potensi ketenagaan sekolah dan minat peserta didik mengarah pada kegiatan ketrampilan fotografi dan desaign grafis maupun bahasa peprograman komputer banyak diminati. Dengan hasil analisis ini sekolah akan menindaklanjuti melalui pelayanan kegiatan ekstrakurikuler unggulan yang dilakukan diluar jadwal pembelajaran.

3. Pengelolaan Pendidikan Agama

Pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ini data agama peserta didik di SMANegeri 2 Semarang sebagai berikut :

NO AGAMA KELAS JUMLAH

X XI XII


(30)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 30

NO AGAMA KELAS JUMLAH

X XI XII

2 Kristen 40 30 18 88

3 Katolik 10 20 13 43

4 Hindu 0 2 0 2

5 Budha 0 0 0 0

Jumlah 504 516 520 1540

Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dilaksanakan sesuai jadwal pembelajaran efektif. Setiap kelas atau ro,bongan belajar diatur hanya maksimal memiliki peserta didik dari 1-3 kelompok Agama. Artinya pada jadwal pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti terjadwal, peserta didik yang beragama Islam melakukan pembelajaran di kelasnya sedang secara bersamaan peserta didik non muslim melakukan pembelajaran di ruangan yang disediakan oleh sekolah khusus untuk Pembelajaran Agama non islam peserta didik tersebut bersama guru pendidikan agama yang sama dengan peserta didik yang disusun dalam kegiatan akademik sekolah. Pembelajran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti ini mengacu pada pasal 3 Permenag nomor 16 Tahun 2010 yang menyatakan

bahwa “setiap peserta didik berhak memperoleh pendidikan agama sesuai

dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.

Dimana guru pendidikan agama dan budi pekerti di SMA Negeri 2 non Islam adalah guru agama ber NIP dari Kemenag, Kemendikbud, maupun GTT yang telah mendapat rekomendasi dari Kementrian Agama Kota Semarang.

Sesuai dengan jumlah peserta didik maka rombongan belajar untuk mapel Pendidikan Agama Kristen ada 9 (Sembilan) rombongan belajar ( 27 JP) dengan rincian : kelas X, XI, dan XII masing-masing MIPA 2 klas dan IPS 1 kelas. Pendidikan Agama Katolik ada 5 (lima) rombongan belajar (15 JP) dengan rincian : kelas X MIPA 1 kelas, XI MIPA dan IPS maupun XII MIPA dan IPS masing-masing 1 rombongan belajar. Pendidikan Agama Hindu ada 1 rombonga belajar ( 3 JP) yaitu di kelas XI MIPA-1 hanya terdiri atas 2 peserta didik saja. Sedang Pendidikan Agama Budha tidak ada jam karena tidak memiliki peserta didik yang beragama tersebut.


(31)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 31

4. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam kurikulum 2013 ditegaskan bahwa ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI, maupun kelas XII, kecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Berdasarkan hasil analisis potensi, minat, dan bakat peserta didik, serta keberadaan pembina kegiatan, SMA N 2 Semarang memfasilitasi berbagai jenis kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri di SMA N 2 Semarang meliputi:


(32)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 32

1) Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Semarang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

2) Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreativitas peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan :

a) Keagamaan (Rohani Islam , Katolik, Rohani, Kristen, Hindu dan budha)

b) Olah Raga dan bela diri ( basket, bola voli, perisai diri,sepak bola, dll)

c) Kewiraan (Latihan Dasar Kepeminpinan Peserta didik/LDKS, Paskibra , Palang Merah Remaja, Pramuka)

d) Seni ( Paduan Suara, Band, Seni Tari tradisional, seni tari modern , Cheer leader, BTA, fotography )

e) Karya Ilmiah Remaja, kelompok Majalah Dwi Adisma, Forum Debat Ilmiah, ECC, Kelompok Peduli lingkungan (Pelangi).

3) Pengembangan sikap dan ketrampilan melalui Pendidikan Kepramukaan Menurut Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, dinyatakan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah ekstrakurikuler wajib bagi semua peserta didik pada Kurikulum 2013. Melalui Pendidikan Kepramukaan diharapkan proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Dalam hal ini kegiatan kepramukaan dijadikan sebagai salah satu kegiatan mengaplikasikan konsep-konsep mata pelajaran melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Para tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 memprogramkan kegiatan pendidikan kepramukaan melalui tiga strategi sebagaimana yang diamanatkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013, yaitu :

a) Kegiatan Blok, melalui kegiatan perkemahan atau pusat kegiatan yang

dilaksanakan pada awal tahun pelajaran selama 36 jam (kl 3 hari) bagi siswa kelas X, XI, dan kelas XII yang dilakukan secara terpisah.


(33)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 33

Dengan menitik beratkan pada indikator sikap dan ketrampilan peserta didik seperti : disiplin, jujur, saling menghormati, dapat memimpin, kerja sama, sabar, dan kreatif serta dapat menghasilkan produk dari kegiatan berupa karya tulis ataupun laporan sebagai dasar pemberian nilai ekstrakurikuler.

b) Kegiatan aktualisasi, diberlakukan kepada peserta didik kelas X dan

XI, sedang kelas XII cukup dengan pemberian kegiatan blok saja. Peserta didik kelas X dan XI yang tidak berminat menjadi anggota pramuka oleh sekolah di tangani oleh bidang akademik dan kisiswaan dalam pembinaan sikap dan ketrampilan 2 jam per minggu melalui

kegiatan aktualsasi pendidikan kepramukaan. Rencana kedepan

kegiatan ini akan dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran secara bersama-sama dan terjadwal untuk mengatualisasikan materi pembelajaran yang memungkinkan dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan kepramukaan. Rencana pelaksanaannya adalah melalui analisis KI-KD setiap mata pelajaran, linierisasi materi ajar dengan materi syarat kecakapan umum (SKU) pramuka, melakukan sinkronisasi kegiatan latihan, menyusun jadwal latihan, mengikutkan

guru dalam kegiatan Kursus Pembina Mahir Dasar,

Pengimplementasian aktualisasi secara massal. Untuk merealisasikan kegiatan ini perlu ada petunjuk teknis dan kerjasama antar instansi induk seperti Dinas Pendidikan dan Kwartir Gerakan Pramuka agar pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan.

Sebelum adanya petunjuk teknis tersebut dan kebijakan sekolah mengenai kewajiban guru mengikuti Kursus Mahir Dasar Pramika yang selanjutnya secara terjadwal melaksanakan aktualisasi sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, SMA Negeri 2 mempercayakan

pelaksanaan aktualisasi pendidikan keparamukaan ini kepada

pembina pramuka bersama pembantu pembina dan beberapa guru yang telah memiliki ijazah KMD dibantu anggota pramuka reguler untuk menangani kegiatan latihan bagi seluruh peserta didik. Evaluasi dan penilaian kegiatan ekstrakurikuer Pendidikan Keparamukaan ini diatur


(34)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 34

dan dikoordinasikan oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum, urusan kesiswaan dan pelaksanaannya akan dilakukan evaluasi dan pengembangan secara berkelanjutan. Agar dapat meningkatkan layanan pendidikan baik pada aspek sikap dan ketrampilan bagi peserta didik melalui jalur aktualisasi tersebut.

c) Reguler Pramuka, adalah jalur ekstra kurikuler pendidikan

kepramukaan bagi peserta didik yang dengan suka rela bersedia menjadi anggota pramuka. Para peserta didik pada jalur ini harus menyelesaiakan kurikulm pramuka yang berupa syarat kecapakan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) pramuka yang dilaksanakan 2 jam per minggu.

SMA Negeri 2 Semarang pada tahun ini merencanakan kegiatan aktualisasi terintegrasi dengan kegiatan reguler, yang berarti seluruh siswa kelas X dan kelas XI yang tergabung pada jalur aktualisasi melakukan kegiatan bersama dengan annggota pramuka reguler dalam kegaiatan latihan. Dimana anggota parmuka reguler dipandu pembina dan pembantu pembina ikut menangani pelaksanaan kagiatan aktualisasi pada setiap kegiatan latihan.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler di lakukan pada sore hari di luar jam pelajaran intra kurikuler. Sekolah memberikan kebebasan kepada seluruh peserta didik untuk mengekspresikan pengembangan dirinya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang telah disediakan. Bagi peserta didik kelas X diberi kebebasan untuk memilih dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal 2 macam, salah satunya adalah pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib yang nilainya harus tercantum dalam buku rapor sebagai laporan hasil penilaian kompetensi masing-masing peserta didik. Khusus kelas X masih dimungkinkan menambah satu jenis kegiatan ekstra kurikuler atas persetujuan dan mengetahui orang tua / wali yang bersangkutan. Dalam hal ini yang akan diakui sebagai ektra kurikuler yang tertera pada buku raport hanya pendidikan kepramukaan dan salah satu jenis ekstra kurikuler pilihan yang terdaftar sebagai prioritas pilihan. untuk


(35)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 35

kelas X (Pramuka (wajib) dan satu jenis ekstra lain sebagai pilihan), sedangkan bagi kelas XI wajibmemilih salah satu jenis kegiatan ekstra kurikuler yang telah disediakan oleh sekolah. Semua aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan pembina yang ditugasi oleh Kepala Sekolah. Setiap pembina kegiatan ekstra kurikuler membuat program kegiatan pengembangan diri dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut terhadap hasil evaluasi kegiatan yang diampunya.

5. Pengaturan Beban Belajar.

a. SMA Negeri 2 Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas menggunakan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan sesuai dengan struktur program pilihan minat dan lintas minat yang telah diambilnya.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMA Negeri 2 Semarang sesuai dengan ketentuan adalah selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di SMA Negeri 2 Semarang untuk semua tingkat (X, XI, dan XII) adalah 46 jam pelajaran pembelajaran. Sesuai dengan Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang nomor 05 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 pada lampiran 5 hari sekolah disajikan perhitungan hari efektif belajar. Berdasarkan hari belajar efektif tersebut beban belajar bagi peserta didik dapat diperhitungkan. Adapun perhitungan jumlah beban belajar bagi


(36)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 36

peserta didik sesuai dengan hari efektif dengan lima (5) hari pembelajaran yang tersedia untuk SMA Negeri 2 Semarang dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7.

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka di SMA Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Satuan Pendi-dikan Kelas Satu jam pemb. tatap muka (menit) Jumlah jam pemb. Per minggu Pekan Efektif per Tahun Pelajaran Waktu pembel ajaran per tahun Jumlah jam per tahun (@60 menit) SMA Negeri 2 Semara ng X s.d. XII

45 46 36-39 1656-1794 jam pembela-jaran (74520 – 80730 menit)

1242 - 1345 jam

d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 60%.

e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang harus dikuasai. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru pendidik tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu semester.

f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni 46 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta


(37)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 37

didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik peserta didik.

g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket di SMA Negeri 2 Semarang 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Pada pelaksanaan kegiatan ini perlu diatur oleh urusan kurikulum semaksimal mungkin demi kenyamanan dan efektifitas pelayanan peningkatan kompetensi bagi peserta didik secara umum.

h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah selama tiga tahun dan lama maksimum sampai 6 tahun. SMA Negeri 2 Semarang tidak melaksanakan program percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

i. Alokasi waktu untuk praktik adalah dua jam pelajaran kegiatan praktik di sekolah setara dengan dua jam tatap muka (jam pelajaran efektif). Sedang waktu dua jam efektif (2 x 60 menit) kegiatan bimbingan atau tatap muka teori maupun praktik di luar jam tatap muka efektif setara dengan 2 jam tatap muka teori atau praktik @ 45 menit. Sebagaimana pembelajaran pada aktualisasi pendidikan kepramukaan yang dilakukan oleh ibu/bapak guru yang menjadi Pembina dalam latihan pendidikan kepramukaan di sekolah.

6. Ketuntasan Belajar

Menurut lampiran Permendikbud nomor 23 tahun 2016 dinyatakan bahwa : Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Pada pelaksanaannya ketuntasan belajar ini dimulai dari kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pendidik pada setiap mata pelajaran,


(38)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 38

seluruh mata pelajaran pada tingkat kelas, dan seluruh capaian ketuntasan belajar dari semua tingkat di suatu institusi pendidikan atau sekolah. Dan selanjutnya secara nasional dapat diketahui tingkat pencapaian kompetensi suatu sekolah melalui hasil ujian nasional suatu sekolah yang menunjukkan capaian kompetensi mata pelajaran yang diujikan tersebut secara nasional. a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan Pengembangan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes, nontes ataupun penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik sebagai berikut: Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran

sejenis pada satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan

pengembangan indikator pencapaian melalui analisis KD, Pengembangan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai, pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD, penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata pelajaran melalui


(39)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 39

analisis indikator dengan memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana). Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik.

Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan pedoman penskoran. Hal-hal lain yang belum diatur dikembangkan dalam peraturan akademik.

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi:

1) Penilaian akhir berlaku untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran wajib A, wajib B, peminatan, dan pilihan lintas minat. Penilaian akhir dipergunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang harus mempertimbangkan hasil penilaian individual peserta didik yang dilakukan oleh pendidik. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kriteria kelulusan peserta didik diatur dalam ketentuan tersendiri dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai berikut: Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan pendataan KKM setiap mata pelajaran, penentuan kriteria kenaikan kelas (bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket) atau penetapan kriteria program pembelajaran (untuk satuan pendidikan yang melaksanakan Sistem Kredit Semester), penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran wajib A, wajib B, pilihan


(40)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 40

minat, dan pilihan lintas minat dengan mempertimbangkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh pendidik untuk kepentingan memperoleh nilai capaian kompetensi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, maupun ujian akhir bagi peserta didik.

3) Sekolah membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah) yang meliputi pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat indikator soal), Pengembangan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir soal, penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran sejenis dengan butir soal yang ditelaahnya, perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes. Pelaksanaan evaluasi sekolah dilakukan oleh sekelompok kepanityaan yang bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.

Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, (c) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.


(41)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 41

Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Ketuntasan peserta didik di mulai dari keberhasilan yang bersangkutan mencapai kriteria ketuntasan minimal suatu mata pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga untuk mencapai ketuntasan semester dapat dilihat dari capaian kompetensi peserta didik tersebut pada semua mata pejaran yang ditempuh pada kurun waktu semester berlangsung. Ketuntasan yang dimaksud meliputi capaian ketuntasan kompetensi pada ke tiga aspek pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek ketrampilan

Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel 8 berikut.

Tabel 8.

Nilai Ketuntasan aspek penilaian sikap

No Nilai Ketutasan Kiteria Nilai

1 2 3 4

SB B C K

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Ketuntasan Belajar untuk aspek sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).

Nilai ketuntasan aspek kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 0 – 100 untuk angka sedang kriteria yang digunakan mengacu pada kriteria ketuntasan minimal (KKM)


(42)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 42

yang dituliskan dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel 9 berikut.

Tabel 9. Rentang nilai pada penilaian aspek penegtahuan dan aspek ketrampilan

No Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Katrampilan

Rentang Angka Rentang Huruf

1 90 ≤ A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 < 70 K

Pada tahun pelajaran 2016/2017 Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) bagi peserta didik SMA Negeri 2 Semarang kelas X, XI, dan XII pada aspek pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 70, pada mata pelajaran wajib dan peminatan, maupun mata pelajaran lintas minat. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal pada aspek ketrampilan baik mata pelajaran wajib, peminatan, maupun lintas minat ditetapkan dengan capaian optimum pada skor 70.

Kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan akan ditinjau kembali setelah diberlakukan selama satu tahun pelajaran dengan memperhatikan dan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Semua pendidik dan pimpinan sekolah SMA Negeri 2 Semarang memiliki komitmen akan selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar minimal ini secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai ketuntasan belajar ideal sesuai dengan perkembangan peserta didik baru pada setiap tahunnya.

d. Teknik dan Instrumen Penilaian

Menurut Permendikbud nomor 23 tahun 2016, tentang penilaian pada Kurikulum 2013 adalah menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan,


(1)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 97 PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN

SMA 2 SEMARANG

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Jl. Sendangguwo Baru No.1 Tlp TU ( 024 ) 6715994, KS/Fax 6731778 SEMARANG

Kode Pos 50191

BERITA ACARA PENYERAHAN DRAF DOKUMEN KURIKULUM SMA 2 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pada hari ini : Jumat tanggal Tujuh belas bulan Juni tahun dua ribu enam belas, bertempat di SMA 2 Semarang, telah dilakukan Serah terima draf Dokumen

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang hasil review dan evaluasi Tim Pengembang

Kurikulum untuk di ajukan sebagai kurikulum SMA Negeri 2 Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Dari Ketua Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang :

1. Nama : Drs. Moch Ansori, M.Si.

NIP : 19650425 199003 1 012.

Jabatan : Koordinator TPK SMA 2 Semarang

Alamat Kantor : Jln. Sendangguwo Baru No. 1 Semarang

Selanjutnya disebut Pihak Pertama,

2. Nama : Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M.

NIP : 19560615 197903 2 005.

Jabatan : Plt. Kepala SMA Negeri 2 Semarang.

Alamat Kantor : Jln. Sendangguwo Baru No. 1 Semarang.

Selanjutnya disebut Pihak Kedua, Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Pihak Pertama menyerahkan kepada Pihak Kedua berupa Dokumen Draf

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang untuk tahun pelajaran 2016/2017 sebagaimana terlampir.


(2)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 98

2. Pihak Kedua menerima Dokumen Draf Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang

tersebut untuk dilakukan finalisasi untuk melengkapi beberapa bagian yang diperlukan sebagai dokumen penting sekolah, agar dapat segera mendapat persetujuan dan disyahkan sebagai Dokumen Kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 2 Semarang untuk tahun pelajaran 2016/2017.

Berita acara ini berlaku bila sudah ditanda tangani oleh para pihak yang terlibat dalam acara serah terima dokumen yang dimaksud.

Pihak kedua, Pihak Pertama,

Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M. Drs. Moch Ansori, M.Si.


(3)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 99


(4)

(5)

(6)