Terima kasih dalam harian kompas

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2011 dapat diselesaikan penyusunannya agar bisa diketahui oleh masyarakat luas.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2010 merupakan gambaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang mencakup urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan yang penyusunannya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung ini disusun dalam bentuk ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007 tentang Tatacara Penyampaian Informasi dan Tanggapan Atau Saran Dari Masyarakat Atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan tujuan agar dapat diketahui oleh masyarakat luas sehingga nantinya diharapkan mendapat masukan yang konstruktif dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah pada tahun-tahun mendatang.

Terima Kasih.

8. Ketransmigrasian ............................................................. 48 ii BAB IV

TUGAS PEMBANTUAN .................................................................. 49

BAB V TUGAS UMUM PEMERINTAHAN .................................................. 57

A. Kerjasama Antar Daerah ........................................................... 57

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga .................................. 59

C. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ............................ 65

D. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.............. 68 BAB VI

PENUTUP ...................................................................................... 70

BAB I

iii

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Pemberian otonomi luas kepada Pemerintah Daerah adalah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah maka pelaksanaan pembangunan daerah termasuk Kabupaten Klungkung harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Keberhasilan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah akan dinilai dari sejauh mana daerah mampu mengelola kewenangannya dan meminimalkan resiko untuk mencapai tujuan dari otonomi daerah itu sendiri. Dimana pada akhirnya kemampuan tersebut akan tampak dalam kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang wajib dilaporkan oleh Kepala Daerah. Di sisi lain, Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah pusat dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Adapun ketentuan pelaksanaan bagi Kepala Daerah dalam memberikan laporan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, yang mana ruang lingkup laporannya mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan.

Secara geografis, Kabupaten Klungkung terletak pada posisi titik koordinat 115 0 21’ 28” - 115 0 37’ 43” Bujur Timur dan 8 0 27’ 37” - 80 0 49’ 00” Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah yaitu :

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gianyar

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bangli dan Karangasem

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karangasem dan Selat Lombok

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten paling kecil di antara sembilan Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali setelah Kota Denpasar. Secara fisik wilayah Kabupaten Klungkung dengan luas wilayah 315 Km 2 , sepertiganya (112,16 Km 2 atau 11.216 Ha) terletak di daratan Pulau Bali dan dua pertiganya (202,84 Km 2 atau 20.284 Ha) merupakan wilayah kepulauan yaitu Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Wilayah Kabupaten Klungkung secara administrasi terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dawan dan Kecamatan Nusa Penida. Di samping itu Kabupaten Klungkung terdiri atas 53 (lima puluh tiga) desa dinas dan 6 (enam) kelurahan. Sebagaimana halnya dengan daerah lain di Bali, Klungkung juga terbagi atas 106

desa pekraman dengan 395 banjarnya. Kecamatan Banjarangkan dengan luas wilayah 45,73 Km 2 terdiri dari 13 (tiga belas) desa, Kecamatan Klungkung dengan luas wilayah 29,50 Km 2 , terdiri dari 6 (enam) desa pekraman dengan 395 banjarnya. Kecamatan Banjarangkan dengan luas wilayah 45,73 Km 2 terdiri dari 13 (tiga belas) desa, Kecamatan Klungkung dengan luas wilayah 29,50 Km 2 , terdiri dari 6 (enam)

12 (dua belas) desa. Sedangkan satu Kecamatan yang berada pada wilayah Kepulauan yaitu Kecamatan Nusa Penida mempunyai luas wilayah terluas dengan tiga pulau (Pulau Nusa Penida, Lembongan dan Ceningan) dan alam yang berbukit-bukit yang terdiri dari 16 (enam belas) desa. Panjang pantai sekitar 97,6 km yang terdapat di Klungkung daratan 14,10 km dan di Kepulauan Nusa Penida 83,50 km, sehingga merupakan potensi perekonomian laut dengan budidaya rumput laut dan penangkapan ikan laut. Permukaan tanah sebagian besar bergelombang dan berbukit-bukit terjal yang kering dan tandus.

Ketinggian tanah didominasi antara 100-500 m di atas permukaan laut yakni sebesar 227,49 Km 2 atau 72,21% dari total luas wilayah dan hanya sebagian kecil darinya merupakan dataran rendah. Kemiringan tanah didominasi pada 15-40 0 (miring) dengan tekstur tanah didominasi oleh tekstur “katagori sedang”. Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil registrasi jumlah penduduk Kabupaten Klungkung Tahun 2010 adalah 188.040 jiwa. Untuk tahun 2010 penyebaran penduduk tidak merata di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Nusa Penida 48.075 jiwa, Kecamatan Banjarangkan 39.292 jiwa, Kecamatan Klungkung 59.978 jiwa dan Kecamatan Dawan 40.075 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2010 sebesar 83,31%. Dilihat dari lapangan pekerjaan pada tahun 2010 jumlah yang bekerja di Kabupaten Klungkung sebanyak 102.337 orang meliputi sektor pertanian sebesar 50,90%, sektor perdagangan sebesar 18,45%, sektor perdagangan, hotel dan rumah makan dan sektor lainnya masing- masing tidak lebih dari 10,92% belum dapat mengimbangi peningkatan jumlah penduduk pencari kerja. Upaya pembangunan kualitas manusia tetap menjadi perhatian penting. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan yang mencakup seluruh siklus hidup manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Klungkung senantiasa menunjukkan perkembangan yang lebih baik dengan ditandai peningkatan IPM tahun 2006 sebesar 68,90 menjadi 69,01 pada tahun 2007 dan 69,66 pada tahun 2008. Pada tahun 2010 jumlah murid terbanyak adalah murid SD sebanyak 19.170 orang, diikuti murid SMP sebanyak 8.396 orang, SMU sebanyak 8.277 orang dan murid TK sebanyak 3.985 orang. Tingginya murid SD dan SMP karena adanya program wajib belajar 9 (Sembilan) tahun yang dicanangkan oleh pemerintah.

Pembangunan di bidang kesehatan menunjukkan masyarakat Klungkung dalam status kesehatan yang relatif baik tercermin antara lain dari meningkatnya perilaku pola hidup sehat masyarakat, turunnya prosentase balita gizi buruk, angka kematian bayi berbanding kelahiran hidup, dan angka kematian ibu melahirkan, yaitu angka kematian bayi (AKB) sampai Nopember 2010 sebanyak 17 orang (5,95/1000 LH) menurun dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 26 orang (8,96 per 1000 LH). Penurunan angka kematian bayi juga diikuti oleh penurunan angka kematian anak balita (0-59 bl) di Kabupaten Klungkung tahun 2010 sebesar 6,30 per 1000. Di samping itu pembentukan Desa Siaga Kesehatan dalam rangka kemandirian desa dalam mendeteksi dini berbagai permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya meliputi antara lain pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, prilaku hidup bersih dan sehat, dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan. Tahun 2009 telah terbentuk sebanyak

59 desa/kelurahan siaga kesehatan. Peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu sudah cukup baik, ini tercermin dari 289 posyandu yang aktif melakukan kegiatan dengan sistem 5 meja. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Klungkung di bidang pendidikan telah menunjukan hasil yang bermakna, meskipun belum dapat menuntaskan seluruh permasalahan dibidang Pendidikan. Sampai dengan tahun 2011 Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) : SD/MI 103,04 SMP/MTs 99,12 SMA 71,93 dan SMK 38,07. Pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) : SD/MI 90,43 SMP/MTs 78,46 SMA 50,75 dan SMK 26,99 Angka Melanjutkan Pendidikan : SD/MI 102,44 SMP/MTs 105,15 Secara umum capaian APK/APM melebihi target namun mangalami penurunan dibanding tahun 2010.

Dari segi struktur perekonomian, Kabupaten Klungkung dengan corak budaya masyarakat agraris masih didominasi oleh sektor primer bidang pertanian. Gambaran potensi unggulan pertanian tanaman pangan pada tahun 2010 produksi padi sebanyak 32.132 ton gabah kering giling (96,08%), jagung 11.821

ton pipilan kering (88,84%), kedele 1.585 ton biji kering (68,59%), kacang tanah 2.457 ton biji kering (49,72%), kacang hijau 71 ton biji kering (94,67%), ubi kayu 27.660 ton umbi basah (87,64%), dan ubi jalar 1.270 ton umbi basah (30,60%). Produksi padi dan palawija tahun 2010 rata-rata mengalami penurunan 19,03% yang disebabkan oleh menurunnya produktivitas sebesar 8,56% dan menurunnya luas panen sebesar 12,56% akibat dari menurunnya luas tanam 10,27%. Pada tahun 2010 luas areal tanaman perkebunan seluas 3.961,06 ha (102,21%) mengalami peningkatan 2,04%. Potensi unggulan perkebunan dapat dilihat dari luas areal tanaman kelapa seluas 2.989 ha dengan produksi mencapai 2048.75 ton. Di samping itu, tanaman kopi dengan luas tanam 82 ha dengan produksi mencapai 33 ton. Potensi unggulan peternakan diantaranya sapi, kuda, kambing, babi, itik, ayam dan lainnya. Ada pula budidaya rumput laut yang hanya diusahakan di Kecamatan Nusa Penida. Potensi unggulan bidang industri kecil dan perdagangan meliputi industri kecil kacang kace kara, industri kecil gong/musik tradisional, industri kecil batok kelapa, industri kecil emas, perak, kuningan, industri kecil uang kepeng, industri kecil pemindangan ikan, industri kecil payung adat, industri kecil tenun ikat, cagcag, industri kecil lukisan wayang khas kamasan, industri kecil gula merah dan lainnya. Jumlah perusahaan industri sedang pada tahun 2010 sebanyak 18 perusahaan yang didominasi golongan industri tekstil, pakain jadi dan kulit (66,67%). Perusahaan industri yang dominan di Kabupaten Klungkung adalah golongan industri rumah tangga dan industri kecil. Perusahaan industri rumah tangga di Kabupaten Klungkung selama tahun 2010 sebanyak 5.021 dan industri kecil sebanyak 399 unit. Berdasarkan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 335 Tahun 1998 tentang Penetapan Obyek – obyek Pariwisata dan tempat – tempat obyek yang dikenakan retribusi, maka di Kabupaten Klungkung terdapat 17 obyek wisata 8 (delapan) diantaranya ditetapkan sebagai obyek wisata yang dikenakan retribusi yaitu Kertha Gosa/Taman Gili, Museum Semarajaya, Monumen Puputan Klungkung, Goa Lawah, Kawasan Wisata Nusa Penida, Kawasan Wisata Tukad Melangit, Kawasan Wisata Tukad Unda, dan Desa Wisata Kamasan/Gelgel. Penetapan sebagai ODTW tersebut kemudian ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor 233 Tahun 2002. Jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2010 mencapai 248.898 orang.

Sektor pertanian menunjukkan peranan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Klungkung. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Klungkung masih bercorak agraris. Sektor pertanian menunjukkan peranan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Klungkung. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Klungkung masih bercorak agraris. Peranan sektor pertanian tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 31,89% pada tahun 2009 menjadi 30,77% pada tahun 2010. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya peranan masing-masing sub sektor pertanian seperti sub sektor perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya serta kehutanan dan perikanan.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, menduduki urutan kedua, dimana peranannya pada tahun 2010 adalah 20,77% terhadap PDRB Kabupaten Klungkung. Sub sektor yang mendukung sektor ini adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran serta sub sektor restoran/rumah makan masing-masing sebesar 13,49% dan 7,22% sedangkan sub sektor hotel memberikan sumbangan paling rendah yaitu 0,06%.

Sektor jasa yang terdiri dari jasa pemerintahan umum dan jasa swasta menempati urutan ketiga. Nilai tambah sektor ini didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum dimana pada tahun 2010 peranannya sebesar 8,79% dari total 15,84% sektor jasa. Sub sektor jasa swasta paling banyak disumbangkan oleh jasa perorangan dan rumah tangga yaitu sebesar 6,41%. Sedangkan jasa sosial Sektor jasa yang terdiri dari jasa pemerintahan umum dan jasa swasta menempati urutan ketiga. Nilai tambah sektor ini didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum dimana pada tahun 2010 peranannya sebesar 8,79% dari total 15,84% sektor jasa. Sub sektor jasa swasta paling banyak disumbangkan oleh jasa perorangan dan rumah tangga yaitu sebesar 6,41%. Sedangkan jasa sosial

Urutan keempat ditempati oleh sektor industri, dimana peranannya tahun 2010 sebesar 10,40%. Kegiatan industri di Kabupaten Klungkung umumnya lebih banyak didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Sektor bangunan menempati urutan ke lima, dimana peranannya mengalami sedikit peningkatan dari 7,44% pada tahun 2009 menjadi 7,68% pada tahun 2010. Peningkatan sektor bangunan disebabkan karena adanya pembangunan kompleks perumahan (BTN) di Kecamatan

Klungkung. Sektor pengangkutan dan komunikasi, menempati urutan yang keenam, dimana pada tahun 2010 peranannya 6,29%. Sumbangan terbesar berasal dari sub sektor angkutan jalan raya yaitu sebesar 5,96% diikuti jasa penunjang angkutan sebesar 1,00% dan angkutan sungai danau dan penyeberangan sebesar 0,06%. Sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sumbangannya pada tahun 2010 masing-masing sebesar 1,62% dan 2,99%, hal ini disebabkan kondisi geografis Kabupaten Klungkung khususnya Nusa Penida yang berbukit belum sepenuhnya bisa terlayani PLN dan PDAM. Secara umum sektor pembentuk PDRB dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel PDRB Per Sektor Kabupaten Klungkung Tahun 2010 (terakhir)

Harga Berlaku

No

Sektor

Harga Konstan

(Jutaan Rp)

Ket

1 Pertanian, perkebunan, peternakan,

kehutanan dan perikanan 2 Pertambangan dan penggalian

48.892,74 3 Industri pengolahan

122.222,06 4 Listrik, gas dan air bersih

76.626,97 6 Perdagangan, hotel dan restauran

298.735,01 7 Pengangkutan dan komunikasi

66.955,98 8 Keuangan, real estate dan jasa perusahaan

Total PDRB

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung Tahun 2011

Tabel Harga Konstan, Harga Berlaku dan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Klungkung Tahun 2008-2010 ( dalam milyar rupiah )

Pertumbuhan Tahun Harga berlaku

PDRB Perkapita (Rp)

Harga Konstan

Harga berlaku Harga Konstan

5,20 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung Tahun 2011

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KLUNGKUNG

A. VISI DAN MISI

Dinamika perkembangan daerah baik dalam dimensi waktu dan ruang yang terakselerasi melalui sumbangan pendidikan, teknologi, persaingan sumber daya manusia dan perdagangan bebas, akan mempengaruhi pembangunan Kabupaten Klungkung sehingga akan dihadapkan kepada berbagai peluang dan tantangan.

Berdasarkan Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 150 ayat (3) huruf a menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat dengan RPJPD untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJPD Nasional. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Klungkung telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klungkung 2005-2025. RPJP Daerah tersebut dijabarkan lagi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 7 Tahun 2010 tentang RPJMD Kabupaten Klungkung 2008-2013.

Dalam rangka penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Klungkung secara sinergis, terarah dan terencana, maka Visi Kabupaten Klungkung yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode 2008 –2013 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya masyarakat Klungkung yang Sejahtera, Aman, Damai , Bermartabat,

Bermoral dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana”

Yang dimaksud dengan Masyarakat Klungkung yang Sejahtera, Aman, Damai, Bermartabat, Bermoral dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Masyarakat Klungkung yang sejahtera, yaitu menciptakan masyarakat yang cukup pangan, sandang, papan dan kualitas hidupnya meningkat secara lahir batin.

2. Masyarakat Klungkung yang Aman, yaitu masyarakat Klungkung yang teratur secara sekala niskala serta terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana. Seperti : terorisme dan anarkhisme.

3. Masyarakat Klungkung yang Damai, yaitu masyarakat Klungkung yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir dan batin, baik di desa maupun perkotaan yang ditunjukkan dengan suasana briyag-briyug, pekedek pekenyem. Hal ini merupakan indikator optimisme masyarakat menatap masa depan.

4. Masyarakat Klungkung yang Bermartabat, yaitu masyarakat Klungkung yang disegani dan dihormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. Masyarakat Klungkung yang bermoral, yaitu masyarakat Klungkung yang dalam berpikir, bertutur- kata, dan bertingkah laku yang sopan dan santun dalam kehidupan sehari-hari.

6. Masyarakat Klungkung yang Berbudaya, yaitu masyarakat Klungkung yang mampu secara konsisten mempertahankan nilai-nilai luhur budaya daerah dan nasional, serta secara cerdas berkreativitas dan berinovasi serta mengadopsi nilai-nilai positif budaya baru, yang dipergunakan untuk meningkatkan kualitas hidup.

7. Berlandaskan Tri Hita Karana, yaitu berlandaskan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan lingkungannya.

Untuk mewujudkan secara baik dan terencana Visi tersebut di atas, maka disusunlah Misi Kabupaten Klungkung sebagai berikut :

1. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan.

2. Mewujudkan peningkatan pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat.

3. Mewujudkan peningkatan pendidikan dan keterampilan masyarakat.

4. Mewujudkan pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah.

5. Menunjukkan bakti yoga dan jnana marga serta dana punia dalam kehidupan keagamaan.

6. Mewujudkan peningkatan usaha pertanian, industri/kerajinan, kepariwisataan, usaha kecil dan menengah, koperasi serta kemampuan kewirausahaan masyarakat.

7. Mewujudkan peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup.

8. Mewujudkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

9. Mewujudkan peningkatan stabilitas, ketentraman, ketertiban dan penegakan hukum.

10. Mewujudkan kebersihan keindahan dan penataan lingkungan pemukiman.

B. PRIORITAS DAERAH

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan diatas, maka prioritas pembangunan daerah tahun 2011 dapat dijabarkan dalam 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan sebagai berikut :

Prioritas 1 : Peningkatan aksesibilitas, pelayanan pendidikan dan kualitas pendidikan Prioritas 2 :

Peningkatan infrastruktur Prioritas 3 :

Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan penyakit menular : demam berdarah, flu burung, malaria, rabies dan muntaber

Prioritas 4 : Penanggulangan kemiskinan Prioritas 5 :

Pemberdayaan perekonomian wilayah dan ekonomi kerakyatan

Prioritas 6 : Peningkatan kesempatan kerja (membuka peluang investasi dan pengembangan dunia usaha)

Prioritas 7 : Pemberdayaan dan pengembangan pariwisata, pelestarian kebudayaan daerah Prioritas 8 :

Peningkatan ketentraman, ketertiban, keamanan dan penegakan hukum dan HAM

Prioritas 9 :

Peningkatan kualitas aparatur, pelayanan publik dan IPTEK

Prioritas 10: Meningkatkan pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, dan industri kecil yang sinergis.

Sasaran Prioritas 1 :

1. Tuntas rintisan wajib Belajar 12 tahun melalui pengembangan mutu dan jumlah sarana dan prasarana pendidikan di setiap jenjang dan meningkatkan mutu SDM dan relevansi pendidikan melalui upaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidikan dan pamong belajar melalui berbagai pelatihan, pemberian bea siswa maupun tugas belajar bagi para guru/ non guru.

2. Terwujudnya kualitas sumberdaya manusia dalam penyediaan tenaga terampil yang kompetitif di pasar kerja serta meningkatkan kualitas pendidikan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Terwujudnya pengembangan kreasi generasi muda dan olahraga, melalui penyediaan sarana dan prasarana yang representative.

Sasaran Prioritas 2 :

1. Terwujudnya manajemen penataan ruang yang efektif, guna meningkatnya percepatan pembangunan di wilayah pertumbuhan; terkendalinya pertumbuhan wilayah perkotaan; pemanfaatan 1. Terwujudnya manajemen penataan ruang yang efektif, guna meningkatnya percepatan pembangunan di wilayah pertumbuhan; terkendalinya pertumbuhan wilayah perkotaan; pemanfaatan

2. Terwujudnya percepatan pembangunan wilayah perkotaan dan perdesaan yang seimbang, berkelanjutan, dan sinergistas keterpaduan kebijakan dan program pembangunan.

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya akan fungsi strategis lingkungan sebagai upaya konservasi hutan dan rehabilitasi lahan; pengendalian dan penanggulangan pencemaran lingkungan; dan penegakan hukum lingkungan untuk mengurangi perusakan dan pencemaran lingkungan.

4. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat

Sasaran Prioritas 3 :

1. Peningkatan persentase perilaku hidup sehat dan bersih, tatanan rumah sehat dan persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan melalui pengembangan lingkungan sehat dan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

2. Penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu dan angka kesakitan serta angka kematian akibat penyakit menular melalui penyediaan obat dan berbekalan kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta perbaikan gizi masyarakat

3. Peningkatan indeks pelayanan kesehatan yang memenuhi standar mutu pada setiap jenjang pelayanan kesehatan dan terjangkau oleh masyarakat.

4. Peningkatan pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin secara bertahap dalam rangka pemerataan kesehatan masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan dimulai dengan subsidi kesehatan kepada masyarakat.

Sasaran Prioritas 4 :

1. Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial.

2. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan

3. Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat

Sasaran Prioritas 5 :

1. Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang tangguh

2. Berkembangnya industri kecil dan industri rumah tangga yang berdaya saing tinggi

3. Meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah

4. Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian Bali

5. Meningkatnya kerjasama pengembangan budidaya, pelatihan dan pemanfaatan teknologi pertanian

6. Meningkatnya kerjasama kemitraan pembangunan pertanian dengan sektor pariwisata

7. Berkembangnya kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan

8. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan energi untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat

Sasaran Prioritas 6 :

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan lembaga pendidikan ketenagakerjaan

2. Meningkatnya minat investasi dengan menyederhanakan kebijakan dan regulasi

3. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat dan daya saing daerah.

4. Peningkatan tata kelola perekonomian daerah yang responsif dan adaptif.

5. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan energi untuk masyarakat.

Sasaran Prioritas 7 :

1. Terwujudnya pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat

2. Meningkatnya kesadaran akan perbedaan, toleransi dan kerjasama antar umat beragama

3. Meningkatnya keharmonisan hubungan antar masyarakat dan antar kelembagaan tradisional Bali

4. Meningkatnya kesadaran akan perbedaan, toleransi dan kerjasama antar umat beragama

5. Meningkatnya keharmonisan hubungan antar masyarakat dan antar kelembagaan tradisional Bali

Sasaran Prioritas 8 :

1. Terwujudnya kondisi keamanan, kenyamanan dan ketentraman yang kondusif dalam mendukung pembangunan

2. Mantapnya peran pemerintah sebagai fasilitator dan mediator yang kredibel dan adil dalam mejaga dan memelihara keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat;

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan;

4. Meningkatnya kesadaran, ketaatan dan kepatuhan hukum masyarakat, dunia usaha dan aparatur pemerintah; dan

5. Meningkatnya penegakan hukum serta perlindungan HAM

Sasaran Prioritas 9 :

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa

2. Terwujudnya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, profesional, responsif dan akuntabel, yang dilaksanakan melalui manajemen pengelolaan keuangan daerah yang mantap; sistem dan manajemen partisipatif yang legitimate, dan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan yang mampu menurunkan praktek KKN; meningkatnya kualitas pelayanan publik; dan akses informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

4. Terwujudnya konsistensi hukum daerah yang selaras dengan peraturan perundang-undangan di atasnya;

5. Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat

6. Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat

Sasaran Prioritas 10 :

1. Terwujudnya swasembada pangan

2. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani dalam arti luas

3. Tumbuhnya industri kecil dan industri rumah tangga serta mampu bertahan dari krisis ekonomi

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Klungkung dari tahun ke tahun pada dasarnya merupakan bagian dari tahapan pencapaian visi yang merupakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mewujudkan visi tersebut disadari akan membutuhkan periode waktu yang cukup panjang, namun Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Klungkung dari tahun ke tahun pada dasarnya merupakan bagian dari tahapan pencapaian visi yang merupakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mewujudkan visi tersebut disadari akan membutuhkan periode waktu yang cukup panjang, namun

A. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. PENDIDIKAN

Adapun realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011 berkaitan dengan bidang pendidikan adalah :

1. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan buku administrasi siswa TK PAUD berupa buku raport TK PAUD. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu diadakan pendataan jumlah siswa baru TK PAUD setiap tahunnya. Kendala yang dialami adalah pergerakan arus siswa di tingkat TK PAUD ini masih tinggi karena pendidikan TK PAUD ini bersifat pendidikan Informal sehingga terkadang jumlah buku raport yang disediakann kurang atau bahkan tersisa.

2. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kompetensi tenaga pendidik

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi bidang tugas pendidik bagi tenaga pendidik PAUD. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun karena pendidikan Tenaga Pendidik PAUD yang masih bersifat informal, karena keterbatasan dana kegiatan ini hanya dilaksanakan untuk 60 orang tenaga pendidik setiap tahunnya.

3. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Kegiatan ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD rintisan di 4 kecamatan, berupa pemberian insentif bagi 216 orang tenaga pendidik, yang perbulannya sebesar Rp. 120.000,-. Insentif ini diberikan untuk memberikan stimulus bagi pendidik informal karena mereka tidak mendapat gaji tetap setiap bulannya.

4. Peningkatan angka melanjutkan siswa SD ke SMP

Angka melanjutkan dari SD ke SMP merupakan salah satu indikator keberhasilan penuntasan wajar dikdas sembilan tahun dimana angka ini adalah perbandingan dari jumlah lulusan siswa SD dan jumlah siswa baru SMP pada tahun tertentu. Pada Tahun 2011 terdapat 2907 jumlah lulusan siswa SD, sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SD yang masuk ke SMP adalah sebanyak 2922 orang.

5. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

Kegiatan ini adalah kegiatan yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk rehabilitasi sekolah serta pemenuhan sarana prasarana di sekolah. Penggunaan dana ini harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak/juknis) dari kementerian pendidikan nasional. Untuk tahun 2011 dana DAK yang dikelola adalah dana DAK tahun 2010 dan 2011 hal ini disebabkan pada tahun 2010 juklak dan juknis terlambat diterbitkan oleh kemdiknas, sehingga baru dilaksanakan tahun 2010.

6. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kompetensi siswa berprestasi

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba-lomba diantaranya lomba siswa berprestasi, lomba Mata Pelajaran IPA(MIPA) SD dan lomba Olahraga Siswa Nasional (OSN) SMP. Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat sekolah hingga kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat propinsi untuk nantinya akan mewakili propinsi di tingkat nasional. Sejak tahun

2010 dana yang dikelola di Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

7. Angka Putus Sekolah Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Penurunan angka putus sekolah adalah sasaran dari program penuntasan wajar sembilan tahun, namun setiap tahun masih ada angka putus sekolah di Kabupaten Klungkung. Faktor penyebabnya antara lain adalah faktor ekonomi dimana rendahnya tingkat penghasilan masyarakat menjadi penyebabnya, anak putus sekolah dari masyarakat tidak mampu ini lebih memilih untuk bekerja membantu orangtuanya daripada melanjutkan sekolah padahal seluruh biaya pendiidkan telah digratiskan. Pada tahun 2011 terdapat sekitar 15 orang siswa SD yang tidak melanjutkan pendidikan dan pada tigkat SMP terdapat 22 orang siswa.

8. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba-lomba diantaranya lomba festival kompetensi dan kreativitas anak/guru TK dan siswa SD, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat sekolah hingga kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Sejak tahun 2010 dana yang dikelola di Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

9. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba sekolah

diantaranya lomba gugus TK&SD, Lomba UKS SD&SMP, Lomba Perindangan SD dan SMP serta Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMP Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Selain lomba juga dilaksanakan pembinaan dalam rangka persiapan lomba tersebut.

10. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kegiatan ini adalah pelaksanaan Ujian nasional siswa SD, SMP dan SMA/K yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendiidkan Nasional setiap tahun, bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa selama mengikuti kegiatan akademik pada tingkatan pendidikan tertentu dan juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pendidikan. Pada tahun 2011 jumlah peserta ujian untuk masing-masing jenjang adalah sebagai berikut : -

Peserta siswa SD sebanyak 2097 orang dan yang berhasil lulus sebanyak 2901 orang -

Peserta siswa SMP sebanyak 2478 orang dan yang berhasil lulus sebanyak 2744 orang -

Peserta siswa SMA/K sebanyak 2254 seluruhnya berhasil lulus

11. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-daerah perdesaan, terpencil dan kepulauan

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung pengembangan SMP-SMA Satu Atap di Kecamatan Nusa Penida yaitu SMP-SMA Satu Atap Nusa Penida yang berada di SMP 5 Nusa Penida dan SMP-SMA Satu Atap Klumpu yang terletak di Desa Klumpu berdirinya kedua sekolah tersebut karena kondisi geografis Kecamatan Nusa Penida dimana jarak SMA yang sangat berjauhan, sehingga dengan berdirinya SMA tersebut lebih memperpendek jarak tempuh siswa SMA di Nusa Penida. Program ini dilaksanakan sebagai Program Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah.

Angka melanjutkan siswa ke SMA/K

Angka melanjutkan dari SMP ke SMA/K merupakan salah satu indikator keberhasilan Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Rintisan Wajar 12 Tahun dimana angka ini adalah perbandingan dari jumlah lulusan siswa SMP dan Jumlah siswa baru SMA/K pada tahun tertentu. Pada Tahun 2011 terdapat 2944 jumlah lulusan siswa SMP, sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SMP yang masuk ke SMA 1767 orang dan ke SMK.

15. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba-lomba diantaranya lomba Olimpiade, lomba siswa berprestasi, lomba debat bahasa inggris, Peserta O2SN. Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat sekolah hingga kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Sejak tahun 2010 dana yang dikelola di

Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

16. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi

Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan standar kualifikasi pendidikan bagi tenaga pendidik di sekolah. Bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) diharapkan semakin banyak tenaga pendidik yang melanjutkan studinya hingga minimal S1 sehingga memenuhi kualifikasi tenaga pendidik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

17. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pelaksanaan sertifikasi guru, pelaksanaan lomba guru berprestasi, lomba kepala sekolah berprestasi serta lomba pengawas sekolah berprestasi. Disamping itu kegiatan ini juga memberikan insentif bagi guru TK Formal untuk 111 orang guru TK.

18. Pemenuhan pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidikan dan tenaga kependidikan

Dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik maka setiap tahun dilaksanakan penilaian angka kredit guru agar para guru dapat mencapai jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Pada tahun 2011 jumlah tenaga pendidik yang dinilai angka kreditnya sebanyak 380 orang.

19. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan evaluasi kinerja bidang pendidikan

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba sekolah diantaranya Lomba UKS tingkat SMA/K, Lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat SMA/K Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Selain lomba juga dilaksanakan pembinaan dalam rangka persiapan lomba tersebut. Urusan wajib bidang pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Klungkung.

2. KESEHATAN

Salah satu pilar penting dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indicator kesehatan yang diukur dengan umur harapan hidup (Eo). Umur harapan hidup (UHH) dalam 4 (empat) tahun terakhir cenderung meningkat secara signifikan (proyeksi BPS Prov Bali). Umur Harapan Hidup terus Salah satu pilar penting dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indicator kesehatan yang diukur dengan umur harapan hidup (Eo). Umur harapan hidup (UHH) dalam 4 (empat) tahun terakhir cenderung meningkat secara signifikan (proyeksi BPS Prov Bali). Umur Harapan Hidup terus

Secara umum realisasi pencapaian program pokok kesehatan yang menggambarkan angka morbiditas dan status gizi dapat dijabarkan dalam masing-masing bidang sebagai berikut :

1) Bidang Kesehatan Masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu membudayakan perilaku hidup sehat, meningkatkan akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan status gizi masyarakat terutama ibu hamil, bayi dan anak balita. Bidang kesehatan masyarakat meliputi program, yaitu:

a) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

Upaya pelayanan dan program kesehatan ibu maternal difokuskan pada peningkatan aksesibilitas serta kualitas pelayanan kesehatan terkait dengan berbagai faktor risiko yang menjadi penyebab utama terjadinya kematian maternal. Upaya peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dilakukan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui puskemas dan puskesmas pembantu (Pustu). Namun dari aspek kebutuhan SDM kesehatan masih kendala dalam pendistribusian bidan desa di pelosok desa khususnya di Puskesmas Nusa Penida I dan Puskesmas nusa Penida III. Dari aspek peningkatan kualitas pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan (PONED/PONEK) serta berbagai program intervensi seperti peningkatan cakupan pelayanan kesehatan bu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional, deteksi dini risiko tinggi dan rujukan pada kelompok risti yang ditemukan (1) Pelayanan antenatal (K1 dan K4).

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan antenatal care (ANC) dan kualitas pelayanan ANC di Kabupaten Klungkung sudah cukup baik, hal ini terlihat dari pencapaian cakupan kunjungan baru ibu hamil (K1) dan kunjungan ibu hamil dalam triwulan ketiga (K4). Cakupan pencapaian kinerja ANC pada tahun 2011 kunjungan baru Bumil (K1) sebesar 98,2 % dan K4 sebesar 95,5 %. Walaupun mudahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Ibu Hamil baik di puskesmas maupun puskesmas pembantu namun faktor pengetahuan dan mobilitas penduduk serta laporan pelayanan kesehatan di praktisi swasta yang belum optimal akan mempengaruhi pencapaian target program.

(2) Pertolongan persalinan oleh Tenaga kesehatan profesional Cakupan pertolongan persalinan pada tahun 2011 sudah melampaui target program sebesar 92,6% dari 90% target . Walaupun demikian masih terjadi Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun atau anggota keluarga terutama pada beberapa wilayah di Kecamatan Nusa Penida (Puskesmas Nusa Penida III dan Puskesmas Nuda Penida I bagian atas).

b) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

(1) Neonatus risti/komplikasi yang ditangani. Penanganan neonatus risti/komplikasi meliputi: asfiksia, tetanus neonaturum, sepsis, BBLR (BB lahir < 2.500 gram), sindrom gangguan pernafasan dan kelainan neonatal yang mendapat pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Cakupan neonatal resti yang ditangani oleh petugas kesehatan pada tahun 2011 sebesar 63,0%.

(2) Kunjungan neonatus (KN1 dan KN2). Bayi berumur hingga kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling besar. Kunjungan neonatus (K2) pada tahun 2011 sebesar 97,5% (2) Kunjungan neonatus (KN1 dan KN2). Bayi berumur hingga kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling besar. Kunjungan neonatus (K2) pada tahun 2011 sebesar 97,5%

c) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin.

Pelayanan program JPKM (Jamkesmas) lebih diarahkan pada terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga sasaran secara berhasil guna dan berdaya guna. Program ini menjadi vital mengingat masih banyak penduduk berada dibawah kemiskinan dan cendrung meningkat. Pelayanan kesehatan yang dicakup meliputi rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama di puskesmas dan di rumah sakit pemerintah dengan hak perawatan di kelas III. Jumlah keluarga sasaran yang mendapat pelayanan kesehatan rawat jalan pada tahun 2011 sebesar 62% (31.084) meningkat dari tahun 2010 sebesar 43,6%. Sedangkan keluarga sasaran yang memanfaatkan pelayanan kesehatan rujukan hanya 4% dari target 12% dengan tingkat pencapaian kinerja sebesar 33,3%.

d) Program perbaikan gizi masyarakat.

1) Pemantauan pertumbuhan balita. Kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat hasil pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui pengukuran berat badan balita menurut umur (BB/U). Dari segi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dan pelayanan kesehatan gizi balita menunjukkan penurunan dimana balita dengan BB naik sebesar 75,9% (2011) dibandingkan tahun 2010 (81,1%) dari target 85%.

2) Upaya perbaikan gizi Upaya perbaikan gizi dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat seperti : kekurangan vitamin A dan anemia. Cakupan vitamin A (2x per tahun) yang diberikan pada bulan februari dan Agustus 2011 sebesar 100%. Cakupan pemberian tablet besi (Fe3) pada ibu hamil pada tahun 2011 sebesar 91,6% dari target seesar 90%.

3) Pemantauan gizi buruk Kasus gizi buruk yang ditemukan pada tahun 2011 sebanyak 14 Ks dan sudah di intervensi dengan pemberian paket PMT penyuluhan dan PMT pemulihan. Upaya perbaikan gizi dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.

2) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan. Tujuan program adalah mencegah (menurunkan angka kesakitan dan kematian) dan meminimalkan terjadinya transmisi penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Bidang ini meliputi 3 program yaitu :

a) Program pencegahan penyakit menular.

(1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi. Surveilans epidemiologi penyakit ini dilakukan terhadap surveilans vektor dan kegiatan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilan vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik berkala untuk vektor DBD (demam berdarah dengue), vektor malaria, Rabies dan penyakit baru (new emerging disiase).

(2) Pelaksanaan imunisasi.

Program imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang dicakup dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Disamping pelaksanaan imunisasi rutin juga dilaksanakan crass program imunisasi campak dan bulan

imunisasi anak sekolah (BIAS) serta pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Kegiatan imunisasi sudah berjalan dengan baik dengan trend cakupan kegiatan terus meningkat, ini tercermin dari cakupan pencapaian kinerja imunisasi pada bayi (imunisasi dasar) tahun 2011 sebesar 100% dan pencapaian kinerja Universal Child Immunisation (UCI)

sebesar 100% seluruh desa.

b) Program pemberantasan penyakit menular