Penyelenggaraan Ketentraman dan Dan Ketertiban Umum

D. Penyelenggaraan Ketentraman dan Dan Ketertiban Umum

Sampai dengan akhir Tahun 2011 secara umum tidak terjadi gangguan ataupun konflik yang berbasis sara, anarkisme, separatisme atau yang lainnya yang menyebabkan terganggunya ketentraman dan ketertiban masyarakat. Namun perlu dicermati adanya beberapa indikasi yang mengarah kepada konflik yang berbasis sara, namun dengan pendekatan yang intens dari pihak keamanan, KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah), pihak terkait dan para tokoh masyarakat hal tersebut tidak sampai berlanjut. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani penyelenggaran Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat khususnya pada Bidang Penanganan Konflik dan Bidang Perlindungan Masyarakat khususnya Sub Bidang SDM dan Satuan Linmas dengan berkoordinasi dengan Instansi terkait.

Penanggulangan terhadap ancaman maupun gangguan ketentraman dan ketertiban umum tidak akan mencapai hasil yang optimal bila dilakukan sendiri-sendiri tanpa dilakukan koordinasi dengan instansi terkait antara lain Polres, Kodim dan Satpol PP serta Instansi terkait lainnya. Terkait dengan hal tersebut maka dibentuklah wadah sebagai sarana untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam menangani berbagai ancaman dan gangguan ketentraman dan ketertiban

umum di Wilayah Kabupaten Klungkung, yaitu : KOMINDA ( Komunitas Intelijen Daerah ) dan FKDM ( Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ). Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengintensifkan peran KOMINDA. Selain itu juga perlu melibatkan unsur masyarakat ( tokoh masyarakat, tokoh agama ) dan Organisasi Kemasyarakatan ( seperti ORMAS, LSM, Pecalang dll dalam mendeteksi kemungkinan tindak kejahatan.

Sebagai upaya untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum sekaligus untuk memfasilitasi kegiatan KOMINDA dan FKDM, pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat Kabupaten Klungkung disusun Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal yang dituangkan dalam Kegiatan Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan Kejahatan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan yang dijabarkan dalam Kegiatan Pembentukan Satuan Keamanan Di Masyarakat

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum juga dilaksanakan oleh Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klungkung dengan uraian sebagai berikut :

Selama kurun waktu satu tahun ini di wilayah Kabupaten Klungkung secara umum dalam permasalahan konflik yang berbasis sara, anarkisme separatisme, atau lainnya belum pernah mengalami gangguan tersebut mengingat kerja keras kesigapan aparat keamanan dan instansi terkait yang bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat. Ada beberapa kasus Adat seperti Banjar Budaga dan Banjar Kemoning yang bermula dari sengketa Pengempon Pura kemudian meluas menjadi sengketa tapal batas, sempat terjadi bentrokan yang mengakibatkan meninggalnya 1 (satu) orang warga dari Banjar Budaga yang terkena peluru karet aparat kepolisian. Begitu juga dengan kasus adat di Desa Sulang yang menimpa sekelompok warga yang dilatar belakangi oleh perubahan nama Si menjadi Pragusti atau Gusti sehingga pihak adat menjatuhkan sangsi Kasepekang kepada kelompok warga Si. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Klungkung sudah memediasi pertemuan dengan kedua belah pihak untuk sama-sama mencari jalan keluar sehingga ditemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Dalam upaya penanggulangan penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum sudah dilaksanakan secara maksimal baik itu melalui kegiatan operasi langsung ke lapangan bersama-sama dengan Tim dan juga kegiatan operasi keliling yang secara mengkhusus dilaksanakan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja namun hasilnya belum memuaskan karena masih terkendalanya dengan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Peraturan-Peraturan Daerah yang secara langsung melibatkan masyarakat sehingga secara umum kendala yang dialami adalah terbatasnya dana yang dialokasikan, terbatasnya sarana dan prasrana operasional dan sulitnya melaksanakan koordinasi terutamanya kepada unsur PPNS mengingat mereka berada di luar lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja serta tidak adanya tempat penyimpanan barang bukti maupun ruangan khusus untuk melaksanakan pemeriksaan/penyidikan terhadap pelanggar. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Klungkung Nomor

35 Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim Yustisi Pemerintah Kabupaten Klungkung, maka dalam Tim 35 Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim Yustisi Pemerintah Kabupaten Klungkung, maka dalam Tim