PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERKEMBANGAN

PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH

DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II

SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

RAFIDATU MASALIS

  

NIM: 11113195

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERKEMBANGAN

PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH

DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II

SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

RAFIDATU MASALIS

  

NIM: 11113195

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

Doa di saat Tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran.

  

(Imam Syafi’i)

PERSEMBAHAN

  

Ku persembahkan karya sederhana ini untuk:

Ayah dan Ibuku yang selalu memberikan kasih sayang, do’a dan dukungan.

  

Kakak-kakakku tercinta Arina Hanifah, Ahmad Ikhsanil Ahda, Wahyu Tyas

Nugroho, Inna Kurniawati, adikku tersayang M. Abdul Hamid, dan keponakanku

Dahayu Cetta Nareswari yang ku sayangi.

Teman sejatiku Muhammad Ishaq yang selalu membantu, memberikan nasihat

dan yang selalu memotivasi.

  

Sahabatku Qonik yang telah berjuang bersama.

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah Dengan Metode Everyone Is a Teacher Here Pada Siswa Kelas

  VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau selalu dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga;

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

  5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pdi. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingannya;

  6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;

  

ABSTRAK

  Masalis, Rafidatu. 2017. Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Perkembangan

  Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah Dengan Metode Everyone Is a Teacher Here Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 . Skripsi. Jurusan

  Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar SKI, Metode Everyone Is a Teacher Here

  Kemampuan belajar Sejarah Kebudayaan Islam bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga pada tahun 2016/2017 pencapaian rata-rata masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dilaksanakan secara monoton dan tidak efektif. Dalam hal ini peran guru pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kurang begitu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, metode yang digunakan pun sebatas pada metode ceramah.

  Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah penerapan metode Everyone Is a

  

Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi Perkembangan

  Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah pada siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017?.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP MuhammadiyahSalatiga yang berjumlah 32 siswa meliputi 28 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaituobservasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah tahun pelajaran 2016/2017. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus ke siklus I adalah 25% dan siklus I ke siklus II adalah 18,5%. Hal ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 44% siswa tuntas belajar, siklus I 69% siswa tuntas belajar dan siklus II 87,5% siswa tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

  

DAFTAR ISI

  Sampul .......................................................................................................... i Lembar Berlogo ............................................................................................ ii Halaman Judul ............................................................................................... iii Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iv Pengesahan Kelulusan ................................................................................... v Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... vi Motto Dan Persembahan ............................................................................... vii Kata Pengantar .............................................................................................. viii Abstrak .......................................................................................................... x Daftar Isi ........................................................................................................ xi Daftar Tabel .................................................................................................. xiv Daftar Gambar ............................................................................................... xv Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 D. Hipotesis Tindakan......................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................... 8 G. Metode Penelitian........................................................................... 10

  H. Sistematika Penulisan ................................................................... 17

  3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Everyone Is a Teacher Here ……………………………………………………………….. 40 E.

  2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 57

  1. Deskripsi Siklus I .................................................................. 55

  C. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolahan …………………………………... 48 B. Subjek Penelitian ………………………………………………. 54

  F. Penelitian yang Relevan …………………………………………. 43

  Kerangka Berpikir …………………………………………….... 41

  2. Prosedur Metode Everyone Is a Teacher Here …………….. 39

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan …………………………………………………….. 19

  1. Pengertian Metode Everyone Is a Teacher Here …………… 39

  …………………………..... 37

  3. Ruang Lingkup Sej arah Kebudayaan Islam ………………... 36 D. Metode Everyone Is a Teacher Here

  2. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam …………... 34

  Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam …………………….. 32

  Sejarah Kebudayaan Islam …………………………………….. 32 1.

  B. Hakikat Hasil Belajar …………………………………………… 19 C.

  D. Teknis Analisis …………………………………………………. 60

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Persiklus 1. Deskripsi Pra Siklus …………………………………………. 61

  2. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 63

  3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................ 65

  B. Pembahasan ................................................................................. 68

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 71 B. Saran ............................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Salatiga .......... 51Tabel 3.2. Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga .................... 53Tabel 3.3. Daftar Siswa Kelas VIII D SMP Muhammadiyah Salatiga ............ 53Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................................ 61Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................ 63Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................. 66Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus - Siklus II .................. 68

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK ............................................................ 12Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus - Siklus II .......... 70

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Lampiran 5. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 8. Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 9. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran 12. Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 13. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II Lampiran 14. Materi Pembelajaran Lampiran 15. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 16. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian Lampiran 17. Daftar Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang berencana dan berlangsung secara

  terus menerus sepanjang hayat untuk membina peserta didik menjadi manusia yang bermanfaat dan berbudaya. Selain itu, pendidikan merupakan satu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan. Untuk itu, Islam menganggap pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia. Sehingga Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, tujuannya yaitu agar menjadi umat yang cerdas, jauh dari kejahilan atau kebodohan. Dengan berilmu Allah mengangkat derajatnya. Sebagaimana Q.S. Al-Mujadilah : 11

  ِ ِهّاللَ ِ ري بَخَِنوهلَمْعَتِاَم بِه ّاللَ َوٍِتاَجَرَدَِمْل عْلاِاوهتوهأَِني ذّلا َوِْمهكْن مِاوهنَمآَِني ذّلاِ ِ عَف ْرَي

  Artinya

  : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al- Qur’an dan Terjemah, Al-Mujadilah: 11).

  Ayat tersebut menggambarkan betapa tingginya nilai dan derajat orang yang berilmu. Dengan berilmu manusia akan mendapatkan segala kebaikan, dan dengan ilmu pula manusia akan memperoleh kedudukan yang mulia.

  Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melaui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu sejarah juga perlu diketahui karena manusia bisa belajar dari sejarah. Manusia dapat belajar dan menganalisis kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu. Sejarah merupakan cerminan dari kehidupan masa lalu kita dan dapat dijadikan sebagai introspeksi diri.

  Salah satu mata pelajaran yang terhimpun dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan yang berkarakterkan Islami adalah Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

  Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam juga menekankan pada kemampuan mengambil Ibrah atau hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan pada masa yang akan datang.

  Kebanyakan orang berfikir bahwa pembelajaran sejarah kurang menarik dan membosankan. Salah satu faktornya bisa jadi karena karakter sejarah itu sendiri yang selama ini dianggap sebagai ilmu yang membahas kejadian-kejadian masa lalu, yang bisa jadi tidak menarik minat peserta didik. Khususnya mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam yang di dalam materinya banyak disebutkan nama-nama kalifah dan juga tahun-tahun terjadinya suatu peristiwa. Rendahnya kreatiftas guru di dalam mengajar juga mengakibatkan siswa kurang berminat untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam dengan sungguh-sungguh. Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran ini, setiap guru dituntut untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan diterapkannya. Tentu saja keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan strategi pembelajaran. Namun, masih banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran masih kurang variatif, proses pembelajaran memiliki kecenderungan pada metode tertentu, dan tidak memperhatikan tingkat pemahaman siswa terhadap informasi yang disampaikan. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam proses belajar, siswa lebih banyak mendengar dan menulis, menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya.

  Pemilihan strategi dalam proses pembelajaran yang tepat sangatlah penting, untuk itu guru memilih strategi yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan lingkungan. Artinya, dibutuhkan kreativitas dan ketrampilan guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, yaitu disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan sesuai kondisi yang diharapkan. Guru juga harus kreatif dalam memproses pembelajaran agar menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik. Salah satu strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran adalah dengan pembelajaran aktif. Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pemebelajaran yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif antar pesera didik, peserta didik dengan guru atau peserta didik dengan sumber belajar lainnya. Dengan strategi pembelajaran yang aktif ini diharapkan akan tumbuh dan berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka.

  Kemampuan belajar Sejarah Kebudayaan Islam bagi siswa kelas

  VIII SMP Muhammadiyah Salatiga pada tahun 2016/2017 pencapaian rata-rata masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Terbukti dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI yaitu dari 32 siswa hanya 14 (44%) siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 18 (56%) siswa masih di bawah KKM. Presentase ketuntasan siswa kelas VIII masih jauh dari presentase indikator keberhasilan yaitu 85%. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dilaksanakan secara monoton dan tidak efektif. Dalam hal ini peran guru pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kurang begitu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, metode yang digunakan pun sebatas pada metode ceramah.

  Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan arti penting metode pembelajaran guna mencapai hasil belajar atau prestasi belajar yang maksimal bagi peserta didik. Untuk itu, peneliti bermaksud meneliti masalah tersebut dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu dengan memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan pembelajaran aktif melalui metode Everyone Is a Teacher Here yaitu sebuah metode yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Cara ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain (Silberman, 2009: 171). Dengan demikian, pembelajaran akan lebih aktif dan tidak membosankan. Metode pembelajaran ini akan diapresiasikan peneliti melalui penelitian tindakan kelas dengan judul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS

  VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN

  PELAJARAN 2016/2017 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: apakah penerapan metode

  Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi

  Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah pada siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar SKI materi Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah dengan metode Everyone Is a Teacher Here pada siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun

  Pelajaran 2016/2017. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Penerapan Metode Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Adapun indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:

  1. Secara Individu Siswa dapat mencapai skor ≥ 75 pada materi perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah.

  2. Secara Klasikal Siklus akan berhenti apabila mendapat nilai ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 75.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar SKI dapat dilakukan menggunakan metode Everyone Is a Teacher Here.

  2. Manfaat Praktis Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: a. Bagi siswa:

  1) Agar siswa dapat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran SKI.

  2) Siswa dapat lebih kreatif dalm kegiatan pembelajaran SKI. 3) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran

  SKI dengan menggunakan metode Everyone Is a Teacher Here .

  b. Bagi peneliti: 1) Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang

  Penelitian Tindakan Kelas. 2) Peneliti dapat mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang tepat.

  3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya.

  c. Bagi guru: 1) Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran SKI.

  2) Meningkatkan motivasi guru untuk menciptakan pembelajaran SKI yang aktif dan inovatif.

  3) Memberi alternatif model pembelajaran bagi guru dalam membelajarkan SKI.

  d. Bagi Sekolah 1) Memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil belajar SKI pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

  Salatiga. 2) Meningkatkan kualitas sekolah dengan termotivasinya guru- guru untuk berinovasi dalam pembelajaran.

F. Definisi Operasional

  Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena ada perbedaan penafsiran maka disampaikan definisi operasional sebagai batasan pengertian dalam penelitian sebagai berikut:

  1. Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak (Poerwodarminto, 1999: 103). Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya (Poerwodarminto, 1999: 413).

  2. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5), bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Susanto, 2013: 15-18), yaitu:

  a. Faktor Internal 1) Kecerdasan anak 2) Kesiapan atau kematangan 3) Bakat anak 4) Kemauan belajar 5) Minat

  b. Faktor Eksternal 1) Model penyajian materi pelajaran 2) Pribadi dan sikap guru 3) Suasana pengajaran 4) Kompetensi guru 5) Masyarakat

  3. Metode Everyone Is a Teacher Here Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapi tujuan pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2002: 53).

  Metode Everyone Is a Teacher Here yaitu sebuah metode yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Cara ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebag ai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain (Silberman, 2009: 171).

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Sesuai dengan jenis masalahnya, penelitian ini adalah penelitian

  Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan di kelas dengan tujuan (1) meningkatkan dan/ atau memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Perbaikan dan peningkatan di kelas dipandang sebagai tumpuan peningkatan pendidikan dan hasil belajar siswa serta efesiensi pendidikan. (2) meningkatkan relevansi pendidikan, karena suatu proses pembelajaran dapat dinyatakan meningkat kualitasnya, antara lain apabila ada unsure-unsur yang terdapat di dalamnya menjadi sesuai (relevan) dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) meningkatkan mutu pendidikan. (4) meningkatkan efesiensi pengelolaan pendidikan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 52-54). Manfaat dari penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan situasi tempat pengalaman praktik berarti guru berani menggunakan hal-hal yang baru dengan segala resiko yang mungkin terjadi dalam mencobakan hal-hal yang baru diduga akan memberikan perbaikan serta peningkatan.

  Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara menerapkan metode Everyone Is a Teacher

  

Here sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata

  pelajaran SKI materi perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah. PTK yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.

  Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

  

SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK

  (Sumber: Arikunto, dkk, 2014: 16)

  2. Subjek Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek dan objek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

  Salatiga.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Salatiga.

  4. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal bulan Mei sampai dengan awal bulan Juni, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di kelas.

  5. Langkah-langkah Penelitian Melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas diharapkan meningkatnya profesionalisme guru yang sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan serta sumber daya manusia. Salah satu kegiatan untuk mengatasi masalah yang terdapat di dalam kelas yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas.

  Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakn dengan bagan yang berbeda, namun pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (Arikunto, dkk, 2014: 16).

  a. Perencanaan (planning), dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan (Arikunto, dkk, 2014: 17).

  b. Pelaksanaan (acting), tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat pada tahap ini adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk, 2014: 18). Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah dan Dwitagama 2010: 39).

  c. Pengamatan (observing), observasi adalah alat untuk memotret seberpa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan data (Suyadi, 2010: 63). Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan lain-lain (Daryanto, 2011: 27).

  d. Refleksi, Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, hambatan yang dijumpai, dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan (Aqib, 2008: 32). Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection, yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (Arikunto, 2014: 19-20).

  6. Instrument Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  a. Tes: instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar peserta didik yaitu dengan melalui tes tertulis.

  b. Skala sikap: instrumen untuk mengukur kecenderungan sikap peserta didik terhadap pembelajaran yang diikutinya.

  c. Lembar observasi: instrumen untuk mengetahui kemampuan guru pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran SKI dengan menggunakan metode Everyone Is a Teacher Here.

  d. Dokumentasi: instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan.

  7. Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui: a. Test

  Digunakan untuk memperoleh data prestasi siswa kelas

  VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

  b. Observasi Digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru pengampu pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam mengelola proses pembelajaran dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran SKI dengan menggunakan metode

  Everyone Is a Teacher Here .

  c. Dokumentasi Digunakan untuk memperoleh data sekolah, siswa, guru pengampu pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan data lain sebagai bahan pertimbangan penelitian.

  8. Analisis Data Analisis data ini hanya menggunakan perbandingan sebelum dan sesudah kegiatan penelitian yang dilakukan. Menghitung peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai SKI kelas VIII pada siklus I dan II dengan menggunakan rumus:

  ∑ FX M =

  ∑ N Keterangan : M = Nilai rata-rata Σ FX = Jumlah frekuensi Σ N = Jumlah data (Daryanto, 2005: 109)

  Menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus: F

  P = x 100% N

  Keterangan : P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, 2005: 264-265) H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

  1. Bagian awal Skripsi yang memuat halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti skripsi yang terdiri dari:

  BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang Metode PTK yang menjadi landasan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu hasil belajar dan metode Everyone Is a Teacher Here .

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data, dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II dan seterusnya.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan)

  BAB V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan penutup

  3. Bagian akhir Skripsi yang memuat: Daftar pustaka, Lampiran- lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha,

  kegiatan (KBBI, 2007: 1198). Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak (Poerwodarminto, 1999: 103). Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya (Poerwodarminto, 1999: 413).

  Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa sesuatu yang mengalami peningkatan artinya mengalami perubahan menjadi lebih. Kata menjadi lebih dapat berarti lebih baik, lebih tinggi, lebih maju dan sebagainya tergantung kata sifat yang menyertainya.

B. Hakikat Hasil Belajar

  1. Belajar

  a. Pengertian Belajar Menurut E.R. Hilgard dalam Susanto (2013: 5) belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.

  Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya. Menurut Ibnu Khaldun dalam Majid (2014: 107) belajar merupakan suatu proses mentrasformasikan nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman untuk dapat mempertahankan eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat. Goodman dalam Majid (2014: 107) menyatakan bahwa siswa belajar dengan menggunakan tiga cara, yaitu melalui pengalaman (dengan kegiatan langsung atau tidak langsung), pengamatan (melihat contoh atau model), dan bahasa. Dengan cara seperti ini, siswa belajar melalui kehidupan secara langsung.

  Islam menggambarkan belajar dengan bertolak dari Firman Allah dalam Q.S An-Nahl: 78:

  

َِعْمّسلاِهمهكَلَِلَعَج َوِاًئْيَشَِنوهمَلْعَتِلاِْم ِهك تاَهّمهأِ نوهطهبِْن مِْمهكَج َرْخَأِه ّاللَ َو

َِنو هرهكْشَتِْمهكّلَعَلَِةَد ئْفلأا َوِ َراَصْبلأا َو

  Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu

  

dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur

  (Al- Qur’an dan Terjemah, An-Nahl: 78).

  Makna dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa pada mulanya manusia tidak memiliki pengetahuan atau tidak mengetahui sesuatu pun, maka belajar adalah perubahan tingkah laku lebih merupakan proses internal siswa dalam rangka menuju tingkat kematangan.

  Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari pengetahuan, pengalaman dan pembiasaan.

  b. Prinsip-Prinsip Belajar 1) Perhatian dan Motivasi

  Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, dperlukan untuk lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehrai-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Sedangkan motivasi itu sendiri adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

  Motivasi mempunyai kaiktan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikina timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42). 2) Keaktifan

  Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik maupun psikis. Kegiatan fisik berupa membaca, menulis berlatih ketrampilan dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis berupa pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan khasanah pengetahuan (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 44).

  3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secra langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Keterlibatan langsung dapat diartikan keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 45).

  4) Pengulangan Menurut teori Psikologi Daya, bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 46).

  5) Tantangan Tantangan yang diahadapi dalam bahan belajar ,e,buat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan mebuat siswa tertantang untuk mempelajarinya (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 47). 6) Balikan dan Penguatan

  Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Begitu juga jika siswa mendapatkan nilai jelek akan merasa takut tidak naik kelas, maka ia terdorong untuk belajar lebih giat lagi. Dengan menggunakan metode-metode belajar maka akan memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 48). 7) Perbedaan Individual

  Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenya, perbedaan individu perlu diperhatiakn oleh guru dalam upaya pembelajaran. Dalam hal tersebut guru dapat menggunakan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi sehinggan perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. Penggunaan media juga akan membantu melayani perbedaan siswa dalam cara belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 49).

  Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan prinsip-prinsip belajar mencakup perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

  2. Hasil Belajar

  a. Pengertian Hasil Belajar Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha (KBBI, 2007: 39). Menurut Nawawi dalam Susanto

  (2013: 5), bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar diukur melalui bagaimana proses itu dilakukan, apakah sesuai dengan prosedur atau kaidah yang benar, bukan pada produk saat itu, karena proses yang benar kelak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat sebagai outcome/keluaran (Hosnan, 2014: 4).

  Sedangkan Djamarah dan Zain dalam Susanto (2013: 3) menetapkan bahwa hasil belajar telah tercapai apabila telah terpenuhi dua indikator berikut, yaitu: 1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

  2) Perilaku yang digariskam dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal, bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemampuan prestasi beajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Susanto, 2013: 5).

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE E V E R Y O N E IS A TEA CH E R HERE PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010 SKRIPSI

0 1 137

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 150

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN MASA ABBASIYAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP IT AL-MA’RUF CANDISARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untu

0 2 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI DINASTI AYYUBIYAH MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VIII MTS MA’ARIF 03 GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

1 2 169

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 6 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA RASUL DENGAN METODE QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER II SMPN 6 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 177

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI ZAKAT DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTs ASWAJA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 215