Studi komparasi kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung Provinsi kalimantan Tengah.

(1)

viii ABSTRAK

STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRIBUMI (DAYAK) DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI (JAWA) DI DESA SUMBER

GARUNGGUNG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Yunita Kristina

101324032

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah.

Penelitian ini adalah penelitian komparatif yang dilaksanakan Di Desa Benua Tengah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah selama bulan Desamber 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) yang ada di Desa Sumber Garunggung yang berjumlah sekitar 180 Kepala Keluarga. Sampel penelitian adalah Masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) yang berjumlah 66 responden, yang terdiri dari 33 responden masyarakat pribumi (Dayak) dan 33 responden masyarakat transmigrasi (Jawa). Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji beda dengan menggunakan t-test (independent sample t-test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan tingkat pendapatan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig = 0,480 > 0,05), dan t hitung =3,369 > t tabel= 3,01, rata-rata pendapatan masyarakat pribumi dayak sebesar Rp 2716060,61 dan rata- rata pendapatan masyarakat transmigrasi jawa sebesar Rp 2975757,58 dengan (sig = 0,480 > 0,05), t hitung= 0,436 < t tabel= 5,29). (2) tidak ada perbedaan tingkat pendidikan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig = 0,297 > 0,05), dengan t hitung= 3,369 > t tabel= 3,34) dan (sig= 0,297 > 0,05 ), di mana t hitung= 3,369 > 3,01). (3) terdapat perbedaan jenis pekerjaan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig 0,000 > 0,05) dengan t hitung= 3,331 > t tabel 3,01. dan (sig= 0,000 > 0,05), dengan t hitung= 3,331 > 3,39.


(2)

ix ABSTRACT

THE COMPARATIVE STUDY OF THE ECONOMIC AND SOCIAL LIFE OF INDIGENOUS DAYAKNESE PEOPLE AND JAVANESE COMMUNITY TRANSMIGRATION IN THE VILLAGE OF SUMBER GARUNGGUNG CENTRAL

KALIMANTAN Yunita Kristina

101324032 Sanata Dharma university

Yogyakarta 2010

The aims of this study are to know the differences between income level, education level, the type of work among indigenous Dayaknese people and the Javanese community transmigration in Sumber Garunggung village, Dusun Tengah District, Barito Timur Regerency, Central Kalimantan.

This study is a comparative study in Sumber Garunggung Village, Dusun Tengah District, Barito Timur Regerency, Central Kalimantan Province in December 2014. The population in this study were 180 family heads indigenous Dayaknese people and Javanese community transmigration in the Village of Garunggung. The samples were 66 respondents, taken from 33 indigenous Dayaknese communities and 33 respondent javanese transmigration. The technique of taking the samples was purposive sampling. The techniques of gathering data were questionnaire and interview. The data were analysed by t-test (independent sample t test)

The results of this reaserch are : (1) there is no difference in income levels between indigenous Dayaknese people and Javanese community transmigration (sig = 0.480> 0.05), and t = 3.369> t table = 3.01, mean. The average income of the indigenous Dayaknese people is Rp 2,716,060.61 and the average income of Javanese transmigrants is Rp 2,975,757.58 with (sig = 0.480> 0.05), t = 0.436 <t table = 5.29); (2) there is no difference in the level of education between the Dayaknese indigenous people and Javanese community transmigration (sig = 0.297> 0.05), with t = 3.369> t table = 3.34) and (sig = 0.297> 0 , 05), where t = 3.369> 3.01); (3) there are differences in the type of work among the dayaknese indigenous people and Javanese community transmigration (Java) (sig 0.000> 0.05) with t = 3.331> t table 3.01. and (sig = 0.000> 0.05), with t = 3.331> 3.39.


(3)

STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT PRIBUMI ( DAYAK ) DAN MASYARAKAT

TRANSMIGRASI ( JAWA ) DI DESA SUMBER GARUNGGUNG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanEkonomi BidangKeahlianKhususPendidikan Ekonomi

Oleh Yunita Kristina

101324032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

i

STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT PRIBUMI ( DAYAK ) DAN MASYARAKAT

TRANSMIGRASI ( JAWA ) DI DESA SUMBER GARUNGGUNG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanEkonomi BidangKeahlianKhususPendidikan Ekonomi

Oleh Yunita Kristina

101324032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk mereka yang selalu bersama ku baik dalam duka maupun suka dan yang selalu senantiasa memberikan dukungan dan semangat disaat sedang lemah dan tidak semangat, yang selalu memberikan doa dan restu, serta bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan kebanggaan dan kepuasaan bagi diriku dan bagi mereka semua yaitu :

Tuhan Yesus Kristus

Kedua Orang Tua ku Kristo Purnomo dan Kasmi

Saudara Perempuan ku satu-satunya Maya Apriliani

Keluarga Besar ku Di Kalimantan Selatan-Tengah

Sepupu-sepupu ku Terkasih Alma de radat, Disa, dan Syea

Sahabat ku tercinta Dwie, Hesti, Meii, Melan, Dona, Lia, dan ika

Teman-teman PPL 2014 dan Pendidikan Ekonomi 2010

Teman-teman kos podang 9


(8)

v

Motto

“ Belajar dari setiap kesalahan “

“ Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendirian “

“ Berjalan di kegelapan bersama teman, lebih baik dari pada

berjalan sendirian saat terang

Hellen keller-

“ God Always Listening Always Understanding”

“ if you can’t to be the first so you can to be the best in your

life”

“ belajar untuk mengucapkan tiga hal ini “ maaf, terimakasih

dan tolong” “

“ cintailah seseorang yang selalu ada untukmu dan bertahan


(9)

vi

Pernyataan keaslian karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 maret 2015


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yunita Kristina

Nomor Mahasiswa : 101324032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Studi Komparasi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pribumi (Dayak) dan Masyarakat Transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan demikian saya memberikan kepda Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 maret 2015 Yang menyatakan


(11)

viii ABSTRAK

STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRIBUMI (DAYAK) DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI (JAWA) DI DESA SUMBER

GARUNGGUNG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Yunita Kristina

101324032

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah.

Penelitian ini adalah penelitian komparatif yang dilaksanakan Di Desa Benua Tengah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah selama bulan Desamber 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) yang ada di Desa Sumber Garunggung yang berjumlah sekitar 180 Kepala Keluarga. Sampel penelitian adalah Masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) yang berjumlah 66 responden, yang terdiri dari 33 responden masyarakat pribumi (Dayak) dan 33 responden masyarakat transmigrasi (Jawa). Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji beda dengan menggunakan t-test (independent sample t-test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan tingkat pendapatan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig = 0,480 > 0,05), dan t hitung =3,369 > t tabel= 3,01, rata-rata pendapatan masyarakat pribumi dayak sebesar Rp 2716060,61 dan rata- rata pendapatan masyarakat transmigrasi jawa sebesar Rp 2975757,58 dengan (sig = 0,480 > 0,05), t hitung= 0,436 < t tabel= 5,29). (2) tidak ada perbedaan tingkat pendidikan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig = 0,297 > 0,05), dengan t hitung= 3,369 > t tabel= 3,34) dan (sig= 0,297 > 0,05 ), di mana t hitung= 3,369 > 3,01). (3) terdapat perbedaan jenis pekerjaan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) (sig 0,000 > 0,05) dengan t hitung= 3,331 > t tabel 3,01. dan (sig= 0,000 > 0,05), dengan t hitung= 3,331 > 3,39.


(12)

ix ABSTRACT

THE COMPARATIVE STUDY OF THE ECONOMIC AND SOCIAL LIFE OF INDIGENOUS DAYAKNESE PEOPLE AND JAVANESE COMMUNITY TRANSMIGRATION IN THE VILLAGE OF SUMBER GARUNGGUNG CENTRAL

KALIMANTAN Yunita Kristina

101324032 Sanata Dharma university

Yogyakarta 2010

The aims of this study are to know the differences between income level, education level, the type of work among indigenous Dayaknese people and the Javanese community transmigration in Sumber Garunggung village, Dusun Tengah District, Barito Timur Regerency, Central Kalimantan.

This study is a comparative study in Sumber Garunggung Village, Dusun Tengah District, Barito Timur Regerency, Central Kalimantan Province in December 2014. The population in this study were 180 family heads indigenous Dayaknese people and Javanese community transmigration in the Village of Garunggung. The samples were 66 respondents, taken from 33 indigenous Dayaknese communities and 33 respondent javanese transmigration. The technique of taking the samples was purposive sampling. The techniques of gathering data were questionnaire and interview. The data were analysed by t-test (independent sample t test)

The results of this reaserch are : (1) there is no difference in income levels between indigenous Dayaknese people and Javanese community transmigration (sig = 0.480> 0.05), and t = 3.369> t table = 3.01, mean. The average income of the indigenous Dayaknese people is Rp 2,716,060.61 and the average income of Javanese transmigrants is Rp 2,975,757.58 with (sig = 0.480> 0.05), t = 0.436 <t table = 5.29); (2) there is no difference in the level of education between the Dayaknese indigenous people and Javanese community transmigration (sig = 0.297> 0.05), with t = 3.369> t table = 3.34) and (sig = 0.297> 0 , 05), where t = 3.369> 3.01); (3) there are differences in the type of work among the dayaknese indigenous people and Javanese community transmigration (Java) (sig 0.000> 0.05) with t = 3.331> t table 3.01. and (sig = 0.000> 0.05), with t = 3.331> 3.39.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini berjudul “Studi Komparasi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pribumi (Dayak) dan Masyarakat Transmigrasi (Jawa) di

Desa Sumber Garunggung Provinsi Kalimantan Tengah”

Penulisan penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari:

1. Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Bapak Y.M.V. Mudayen S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan skripsi ini. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan selaku pembimbing II, atas segala bimbingan, kepercayaan, kebaikan dan pengarahan dari awal penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Joko Wicoyo., M.Si., selaku dosen pembimbing abstrak bahasa inggris.

6. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.


(14)

xi

7. Masyarakat desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito timur, Kalimantan Tengah terutama masyarakat Dayak RT 01 dan Masyarakat Jawa RT 02.

8. Bapak Kristo Purnomo, Ibu Kasmi, dan segenap keluarga besar atas kasih sayang, doa serta dukungan yang telah diberikan selama ini hingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini.

9. Saudara perempuanku satu - satunya Maya Apriliani yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa.

10. Sepupu ku tercinta Alma De Radat, Disa, Tuti Damayanti, Vita dan Syea

11. Sahabat ku Dwi Ratnasari, Hesti Puspitasari, Fransiska Dona, Melania Irawanti, Natalia Dwi Susanti, Meidika Elianasari, Yuliana Gelu Waleng, Ika Septiani, Yustina Widiawati, Agnes Fitri Lestari, Zane Gloria dan Rendy Wiranata yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-Teman kos Podang 9 yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini

13. Semua teman-teman pendidikan ekonomi 2010 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi semakin sempurna.


(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... .. vii

ABSTRAK ……….. viii

ABSTRACT………. ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ……….. xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1


(16)

xiii

C. Tujuan Masalah ... 7

D. Manfaat Masalah ... 7

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Tingkat Pendapatan ... 10

1. Pengertian Pendapatan ... 10

2. Jenis – jenis Pendapatan ... 12

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Pendapatan ... 13

4. Pengertian Tingkat Pendapatan Penduduk ……….. 14

B. Tingkat Pendidikan ... 15

1. Pengertian Pendidikan ……… . 15

2. Unsur-unsur Pendidikan ……… .. 17

C. Jenis Pekerjaan ... 21

1. Pengertian Pekerjaan ……….. . 21

2. Jenis Pekerjaan ………... . 23

D. Penelitian Terdahulu ... 27

E. Kerangka Berpikir ……….. . 28

F. Hipotesis ………. . 30

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis penelitian ... 31

B. lokasi dan Waktu Penelitian, subyek dan Objek Penelitian ... 31

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ... 32

D. Data yang Dicari ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 38

G. Teknik Analisis ……….. ... 39


(17)

xiv

2. Independent Sampling T-test ………. ... 40

BAB 4 HASIL TEMUAN LAPANGAN ... 43

Gambaran Umum Desa Sumber Garunggung ... 43

A. Kondisi Geografi Desa Sumber Garunggung dan Luas Wilayah Desa Sumber Garunggung ……… ... 43

B. Keadaan Iklim dan Curah Hujan ……… . 47

C. Jumlah Penduduk Desa Sumber Garunggung ………. 48

D. Pendidikan Masyarakat Desa Sumber Garunggung ………… 49

E. Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Sumber Garunggung ……….. 50

F. Pendapatan Masyarakat Desa Sumber Garunggung ………... 51

BAB 5 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Analisis Data ... 54

B. Pembahasan ... 65

BAB 6 KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan ... 71

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan,

Dan Jenis Pekerjaan... 37

Tabel 4.1 Batas Wilayah ... 44

Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut Penggunaannya……… 45

Tabel 4.3 Tanah Sawah, Tanah Kering dan Tanah Fasilitas Umum dan Tanah Hutan ... 46

Tabel 4.4 Orbitasi ... 47

Tabel 4.5 Iklim ... 49

Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Desa Sumber Garunggung ………. 49

Tabel 4.7 Pendidikan ... 50

Tabel 4.8 Mata Pencaharian Penduduk ... 51

Tabel 4.9 Pendapatan Perkapita / Pendapatan Perkapita Menurut Sektor Usaha……….. 52

Tabel 4.10 Pendapatan Riil Keluarga ... 54

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Frequency tingkat Pendapatan orang Dayak…55 Tabel 5.2 Statistik Deskriptif Frequency Tingkat Pendapatan Orang Jawa… 56 Tabel 5.3 Statistik Deskripsi Frequency Pendidikan Orang Dayak ...…. 57


(19)

xvi

Tabel 5.4 Statistik Deskripsi Frequency Pendidikan Orang Jawa ... 58 Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Frequency Jenis Pekerjaan orang Dayak…….59 Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Frequency Jenis Pekerjaan Orang Jawa……. 60 Tabel 5.7 Independent Sample T-test (Group Statistics) ...…. 60 Tabel 5.8 Independent Sample T-test... 61


(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 29


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 77

Lampiran 2 Data Penelitian ... 78

Lampiran 3 Data Identitas Responden ... 79

Lampiran 4 Hasil Uji t ... 80

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ... 81

Lampiran 6 Tabel f ... 82

Lampiran 7 Tabel t ... 83

Lampiran 8 Hasil Deskripsi Responden ... 84


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesadaran akan kekurangan tanah di Pulau Jawa yang menimbulkan kemelaratan bagi mereka yang tidak mempunyai tanah, telah berumur lebih dari 70 tahun, ketika penduduk Pulau Jawa belum lebih daripada 30 juta jiwa. Setelah terjadi serangkaian peristiwa, termasuk usul van Deventer agar

“pendidikan, irigasi dan emigrasi” dimajukan untuk memperbaiki taraf hidup

penduduk Pulau Jawa. Residen Sukabumi H.G Heyting memperoleh intruksi pada bulan september 1902 dari Pemerintah Hindia Belanda untuk mempelajari sedalam-dalamnya perihal pemindahan Penduduk Jawa ke daerah seberang. (Heeren, 1979:VII).

Telah berlalu 80 tahun sejak rombongan transmigran (kolonis) pertama sebanyak 155 kepala keluarga diberangkatkan dari Pulau Jawa ke Lampung pada bulan November 1905.Mereka ditempatkan di desa inti pertama yang dibangun di Gedong Tataan, di tepi jalan Kota Agung, 25 kilometer sebelah barat Tanjungkarang. Mungkin banyak pihak (termasuk pemerintah) yang belum puas dengan apa yang telah kita capai selama 80 tahun ini. Namun beberapa prestasi perlu kita kemukakan sebagai hasil positif selama ini (Swasono & Singarimbun, 1985 : xi).

Makin disadari perlunya terkaitkan secara langsung dan integratif dengan proyek-proyek pembangunan oleh kalangan yang makin luas dan formal (setelah perlajuan sejarah yang cukup panjang dalam mencari bentuk pendekatan realita) patut disebut prestasi pertama. Dapat disebut sebagai prestasi kedua untuk dikemukakan adalah makin memasyarakatnya transmigrasi. Transmigrasi bukan lagi monopoli petani-petani miskin, tetapi telah menjadi milik dan tumpuan dari harapan bagi kalangan luas. Kedua prestasi di atas merupakan prestasi non fiskal. Berikut ini adalah prestasi yang


(23)

kurang lebih bersifat fisikal. Sebagai prestasi ketiga mungkin dapat dikemukakan luas tanah pertanian (sawah dan ladang) yang dibuka oleh proyek-proyek transmigrasi/eks-transmigrasi. Data sementara yang diolah dari Departemen Transmigrasi menunjukkan angka sekitar 8% dari angka nasional, dengan produksi padinya sekitar 5,5% dari angka nasional. Data sementara ini masih perlu di kaji lebih lanjut. Prestasi keempat ditunjukkan oleh hasil penelitian dari BPS (1985) bahwa persepsi dari sekitar 66,9% transmigran menunjukkan pendapatan/penerimaan di lokasi transmigran lebih besar daripada di daerah asal, 15,1% menyatakan sama besar, 16,2% menyatakan lebih kecil dan 1,8% menyatakan sama kecil. Demikian pula persepsi mereka terhadap kondisi dan fasilitas rumah, 55,7% menyatakan lebih baik, 24,4% menyatakan sama baik, 17,9% menyatakan lebih buruk dan 1,9% menyatakan sama buruk. Namun patut dicatat bahwa 67,5% dari mereka mendapatkan sumber pendapatannya dari luar usaha pertanian, dan 32,5% saja dari usaha pertanian, yang berarti mereka lebih banyak berusaha di luar fasilitas tanah transmigrasi. Data dilakukan terhadap para transmigran asal Pelita II dari provinsi-provinsi Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah dan transmigran asal Pelita III dari propinsi-propinsi Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. (Swasono & Singarimbun 1985: xii).

Di Indonesia terdapat banyak sekali suku-suku bangsa yang tersebar disetiap penjuru daerah. Dari sekian banyak suku yang ada, suku Jawa adalah suku yang paling banyak tersebar keseluruh penjuru daerah (dominan). Suku Jawa banyak sekali yang menjadi transmigrasi ke beberapa penjuru daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi pusat transmigrasi oleh suku Jawa adalah daerah Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Timur Kecamatan Dusun Tengah Desa Sumber Garunggung.

Dari data Penyebaran penduduk Kalimantan Tengah masih belum merata khususnya di daerah pedesaan karena masih kurangnya sarana jalan


(24)

darat, sehingga daerah sepanjang aliran sungai menjadi daerah pemukiman penduduk. Dengan luas wilayah sekitar 153.564 Km², tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2013 mencapai 15 orang per km2. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk untuk periode tahun 2000-2013 berada pada kisaran 2 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menekan angka kelahiran melalui program Keluarga Berencana (KB). Penduduk laki-laki Provinsi Kalimantan Tengah lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2013, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki. (BPS Kalimantan Tengah, 2000-2013).

Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan Desember 2013 membawahi 13 kabupaten dan 1 kota, terdiri atas 136 kecamatan dan 1.569 desa/kelurahan termasuk Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). Dari total 1.569 desa/kelurahan tersebut, 1.512 desa/kelurahan memiliki Badan Pemusyawaratan Desa/Lembaga Musyawarah Kelurahan, sisanya belum memiliki. Selama periode Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 terjadi penambahan 10 desa/kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah. (BPS Kalimantan Tengah, 2013).

Di Desa Sumber Garunggung suku Dayak yang terkenal adalah Dayak Maanyan Lawangan. Kehidupan sosial ekonomi suku Dayak Maanyan Lawangan sangat beragam dikarenakan masyarakat dayak sendiri memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Namun jenis pekerjaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Dayak adalah bertani dan bercocok tanam. Sedangkan masyarakat transmigrasi (Jawa) jenis pekerjaan yang banyak dilakukan adalah berdagang atau berwiraswasta. Berwiraswasta yang dimaksud adalah membuka usaha toko kecil atau warung kelontong yang lebih menghasilkan keuntungan yang lebih banyak.

Dalam hal ini masyarakat pribumi (Dayak) pun mencoba peruntungan yang sama dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) dengan cara membuka


(25)

usaha sampingan yang sama yaitu membuka toko kecil atau warung kelontong. Dengan membuka jenis usaha yang sama dengan masyarakat transmigrasi (Jawa), masyarakat pribumi (Dayak) berharap mampu memperoleh pendapatan yang lebih banyak dari usaha sampingan tersebut. Dari hal tersebut muncullah persaingan dalam hal jenis pekerjaan yaitu berdagang atau berwiraswasta.

Dari persaingan tersebut masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) saling menonjolkan kemampuan masing-masing dalam hal berdagang, dan sama-sama saling memperlihatkan kemampuan dalam jenis pekerjaan (dalam hal ini berdagang) yang dianggap memberikan pengaruh besar didalam kehidupan sosial ekonomi mereka yaitu pendapatan (penghasilan) yang cukup besar yang mampu meringankan sedikit kehidupan mereka karena pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar dari pendapatan yang diperoleh jika melakukan jenis pekerjaan bertani atau bercocok tanam.

Definisi pendapatan adalah merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas barang dan jasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju-mundurnya suatu perusahaan. Pendapatan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Sementara keuntungan mungkin timbul dan tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan, pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Oleh karena itu, pos tersebut tidak dipandang sebagai unsur terpisah dalam kerangka dasar ini. Definisi pendapatan juga mencakup keuntungan yang belum direalisasi, yang timbul dari revaluasi sekuritas yang dapat dipasarkan (marketable) dan dari kenaikan jumlah aktiva jangka panjang. (Bastian, 2006 : 106). Tingkat pendapatan adalah seberapa besar jumlah uang yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan.


(26)

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar. Pekerjaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh orang pribadi agar dapat memenuhi kebutuhan hidup nya dengan cara memperoleh uang dengan bekerja. Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuan, bakat dan minat seseorang. Contoh jenis pekerjaan beberapa diantaranya adalah: Petani, Pedagang, Guru.

Selain masalah pendapatan dan jenis pekerjaan yang berbeda yang menimbulkan perseteruan diantara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa), hal itu juga mengakibatkan persaingan usaha yang menimbulkan kecemburuan sosial diantara kedua suku tersebut. Jika dikaitkan dengan masalah pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing suku juga dapat menimbulkan ketidakpercayaandiri oleh salah satu pihak, karena merasa pendidikan salah satu pihak dari suku lebih unggul dari suku satunya.

Pendidikan adalah proses penemuan dan peningkatan kualitas hidup sehingga pola pikir seseorang menjadi lebih luas dan berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya. Jadi Tingkat Pendidikan adalah suatu urutan pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi yang ditempuh oleh seseorang.

Penduduk laki-laki di Kalimantan Tengah seperti di Daerah lain memiliki kemampuan baca tulis lebih tinggi di banding penduduk perempuan. Angka partisipasi sekolah untuk usia 7-12 (jenjang SD) cenderung meningkat, sedangkan partisipasi sekolah usia 13-15 dan 16-18 mengalami penurunan. Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah selama tahun 2010-2013 menunjukkan keberhasilan dalam upaya memperluas pelayanan pendidikan.


(27)

Dari rata-rata lama sekolah terlihat bahwa pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah baru berjalan sekitar 8 tahun. Pada jenjang pendidikan SD/MI di Provinsi Kalimantan Tengah untuk tahun ajaran 2012/2013 seorang guru rata-rata mengajar 11 murid. Sama halnya untuk jenjang pendidikan SLTP/MTs rata-rata seorang guru juga mengajar 11 murid. Sedangkan jenjang SLTA/MA beban seorang guru mengajar adalah 10 murid. Kemampuan daya tampung sekolah tingkat SD/MI di Kalimantan Tengah mencapai 120 murid, SLTP/MTs 138 murid dan SLTA/MA 209 murid. (BPS Kalimantan Tengah, 2010-2013).

Tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat (Jawa) yang tinggi sangat berpengaruh didalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Tingginya tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat akan membuat tingkat kesejahteraan masyarakat lebih sejahtera dan dapat dinilai masyarakat tersebut memiliki kesejahteraan yang baik dan mampu memenuhi keperluan kehidupannya sehari-hari.

Tingkat pendidikan seseorang dimasyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat (Jawa) juga mampu membuat seseorang tersebut memiliki pekerjaan yang layak dan memperoleh tingkat pendapatan yang sesuai dengan harapan serta dapat membantu seseorang tersebut memiliki tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik dan lebih sejahtera.

Jenis pekerjaan seseorang didalam masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) tentunya juga mempengaruhi tingkat pendapatan, mayoritas jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) lebih banyak yang berprofesi sebagai petani sedangkan masyarakat transmigran (Jawa) mayoritas jenis pekerjaannya lebih banyak yang berprofesi sebagai pedagang.

Dari permasalahan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) tersebut, apakah


(28)

terdapat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan sosial ekonomi kedua suku tersebut.

Dilihat dari semua fenomena atau masalah yang terjadi tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRIBUMI (DAYAK) DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI (JAWA) DI DESA SUMBER GARUNGGUNG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH”

A. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) ? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pendidikan masyarakat

pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) ?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)?

B. Tujuan Masalah

1. Mengetahui perbedaan yang signifikan tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa).

2. Mengetahui perbedaan yang signifikan tingkat pendidikan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa).

3. Mengetahui perbedaan yang signifikan jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa).

C. Manfaat Masalah 1. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi untuk masyarakat agar dapat mengetahui dan memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat dayak yang ada di


(29)

daerah kalimantan khususnya Kalimantan Tengah. Serta mengetahui bagaimana para transmigran bertransmigrasi dari daerah asalnya ke daerah lain. Dan juga sebagai bahan referensi untuk di jadikan bahan bacaan maupun bahan penelitian jika masyarakat ingin melakukan penelitian juga ke daerah kalimantan khususnya Kalimantan Tengah.

2. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan informasi untuk pemerintah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam membantu masyarakat untuk melakukan transmigrasi yang baik sehingga dapat mencegah hal-hal yang malah merugikan masyarakat transmigrasi. Serta sebagai bahan acuan untuk pemerintah dalam mengatur dan memikirkan matang-matang proses transmigrasi yang akan di lakukan sehingga dapat menghasilkan masyarakat yang sejahtera kehidupannya.

3. Bagi Universitas

Penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dari peneliti untuk universitas serta sebagai salah satu koleksi dan bahan bacaan untuk perpustakaan universitas.

4. Bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan studi pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan program studi pendidikan ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini sebagai penerapan dan sebagai ujian untuk diri sendiri dalam mengukur tingkat kemampuan penulis dan pemahaman penulis selama masa perkuliahan, serta sebagai pedoman untuk penulis dalam mengetahui sejauh mana kemampuan diri yang dimiliki oleh penulis sendiri.


(30)

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi Operasional

1. Tingkat Pendapatan adalah sejumlah uang yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan atau melakukan pekerjaan, Selama 1 bulan. Indikator : Jumlah uang yang diterima oleh seseorang dalam waktu 1 bulan.

2. Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang dimiliki oleh seseorang.

Indikator : TK , SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi (S1, S2, S3). 3. Jenis Pekerjaan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang untuk mendapatkan penghasilan.


(31)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap anggota rumah tangga dalam bentuk uang atau natura yang diperoleh baik sebagai gaji atau upah usaha rumah tangga atau sumber lain. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. (Samuelson dan Nordhaus, 2002).

Pendapatan (revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Mengingat pentingnya sangat sulit mendefinisikan pendapatan sebagai unsur akuntansi pada dirinya sendiri. Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Seperti laba pendapatan adalah proses arus penciptaan barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu. Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan uang. (Tuanakotta, 2000: 152)

Menurut pengertian Akuntansi Keuangan, pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Meskipun demikian, ada perbedaan antara pengertian pendapatan untuk perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada perusahaan jasa, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa, pendapatan pada perusahaan dagang diperoleh dari


(32)

penjualan barang dagangan, sedangkan pendapatan perusahaan manufaktur berasal dari penjualan produk selesai. (Fuad dkk, 2000 : 168).

Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara. 2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Menurut Sobri (1987:50) pendapatan disposibel adalah suatu jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan atau dikonsumsikan. Besarnya pendapatan disposibel yaitu pendapatan yang diterima dikurangi dengan pajak langsung (pajak perseorangan) seperti pajak penghasilan.

Masalah pendapatan tidak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi bagaimana distribusi pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi arah gejala distribusi pendapatan dan pengeluaran di Indonesia; pertama, perolehan faktor produksi, dalam hal ini faktor yang terpenting adalah tanah. Kedua, perolehan pekerjaan, yaitu perolehan pekerjaan bagi mereka yang tidak mempunyai tanah yang cukup untuk memperoleh kesempatan kerja penuh. Ketiga, laju produksi pedesaan, dalam hal ini yang terpenting adalah produksi pertanian dan arah gejala harga yang diberikan kepada produk tersebut.


(33)

Definisi pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas barang dan jasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju-mundurnya suatu perusahaan. Pendapatan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Sementara keuntungan mungkin timbul dan tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan, pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Oleh karena itu, pos tersebut tidak dipandang sebagai unsur terpisah dalam kerangka dasar ini. Definisi pendapatan juga mencakup keuntungan yang belum direalisasi, yang timbul dari revaluasi sekuritas yang dapat dipasarkan (marketable) dan dari kenaikan jumlah aktiva jangka panjang. (Bastian, 2006 : 106).

2. Jenis-jenis Pendapatan

Pendapatan terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:

a. Pendapatan bersih (disposable income): adalah pendapatan seseorang sesudah dikurangi pajak langsung.

b. Pendapatan diterima di muka (unearned revenues): adalah uang muka untuk pendapatan yang belum dihasilkan.

c. Pendapatan lain-lain: adalah pendapatan yang berasal dari sumber-sumber diluar kegiatan utama perusahaan, tidak termasuk dalam pendapatan operasi, misalnya: pendapatan bunga, pendapatan sewa, pendapatan deviden dan laba penjualan aktiva tetap.

d. Pendapatan permanen (permanent income): adalah pendapatan rata-rata yang diharapkan rumah tangga konsumsi selama hidupnya.

e. Pendapatan uang (money income): adalah pendapatan rumah tangga konsumsi atau rumah tangga produksi dalam bentuk suatu kesatuan moneter.


(34)

f. Pendapatan usaha (operating revenue): adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan.

g. Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue or income): 1) Pendapatan (atau penghasilan) yang diterima di muka tetapi belum

diakui sebagai pendapatan (dicatat sebagai utang pendapatan) pada saat penerimaannya, dan baru akan diakui sebagai pendapatan manakala perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya berupa pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pihak yang bersangkutan pada waktu yang akan datang. Unearned revenue dapat diakui secara bertahap sesuai dengan penyelesaian kewajiban oleh perusahaan; deferved revenue. Disebut juga dengan pos-pos transitoris pasif.

2) (pajak) pendapatan dari sumber-sumber selain jasa-jasa pribadi. h. Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues or accrued

receivable): adalah pendapatan yang sudah dihasilkan (earned) walaupun piutang yang bersangkutan belum jatuh tempo (belum saatnya ditagih).

3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan

Mulyanto dan Hans (1985:98) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah:

a. Jenis pekerjaan atau jabatan

Semakin tinggi jabatan seseorang dalam pekerjaan maka pendapatannya juga semakin besar.

b. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka mengakibatkan jabatan dalam pekerjaan semakin tinggi dan pendapatan yang diperoleh semakin besar.


(35)

c. Masa Kerja

Masa kerja yang lama berpengaruh terhadap pendapatan, dimana masa kerja semakin lama maka pendapatan semakin besar.

d. Jumlah anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga bekerja yang banyak mempengaruhi jumlah pendapatan karena jika setiap anggota keluarga bekerja maka pendapatan yang diperoleh semakin besar.

4. Pengertian Tingkat Pendapatan Penduduk

Tingkat pendapatan penduduk suatu negara merupakan faktor penting untuk melihat kualitas penduduk dari aspek ekonomi. Tingkat pendapatan pendapatan di suatu negara diperoleh dari hasil usaha berbagai sektor lapangan kerja. Oleh karena itu, tingkat pendapatan berkaitan dengan jenis mata pencaharian penduduk. Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencarian utama di bidang pertanian sehingga Indonesia disebut sebagai negara agraris. Untuk mengetahui tingkat pendapatan penduduk suatu negara, PBB telah membuat suatu patokan didasarkan pada rata-rata pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang dalam suatu negara selama satu tahun. Untuk menghitung pendapatan perkapita digunakan rumus sebagai berikut :

PI = pendapatan per kapita (income percapita)

GNP = pendapatan negara dalam 1 tahun (gross national product) P = jumlah penduduk (population)

Contoh :

Suatu negara memiliki jumlah penduduk sekitar 100 juta jiwa. Jumlah seluruh pendapatan negara tersebut dalam satu tahun, yaitu 150 miliar dolar Amerika Serikat. Pendapatan per kapita penduduk di negara tersebut, yaitu:


(36)

Jadi, rata-rata pendapatan penduduk di negara tersebut, yaitu 1.500 US $ per orang per tahun. Berdasarkan pendapatan per kapita, Indonesia jauh tertinggal oleh negara-negara maju di dunia. Pendapatan per kapita Indonesia per orang pada 2000, yaitu 640 US $ per tahun. Sebagai perbandingan, pendapatan per kapita jepang per orang pada 2000, yaitu 32.350 US $ per tahun. Upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatan pendapatan penduduk, antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan bantuan modal usaha dengan berbagai bentuk kredit kepada masyarakat.

2. Memberikan bantuan bagi desa-desa tertinggal, baik dalam subsidi maupun Inpres Desa Tertinggal (IDT).

3. Peningkatan dan perluasan lapangan kerja melalui berbagai sektor usaha, seperti industri, pertambangan, pertanian, dan perikan.

4. Peningkatan pendidikan kejuruan, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun nonformal. (Supriatna dkk, 2006 : 48 & 49).

Dari beberapa teori tentang pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah hak setelah seseorang menyelesaikan atau melakukan pekerjaannya. Baik dari bekerja dengan pendapatan bulanan, mingguan, harian, dan jam kerja. Jadi Tingkat Pendapatan adalah seberapa besar jumlah uang yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan.

B. Tingkat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan

Menurut Ihsan (2003 : 05), pendidikan dapat diartikan sebagai :

a) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan; b) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam


(37)

c) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat;

d) Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan.

Pengertian pendidikan menurut (Good 1997: 1) pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

Pengertian pendidikan menurut (Thomson, 1997: 2) Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya.

Pengertian pendidikan menurut (Brameld, 1999: 2) „’Education as power means copetent and strong enough to enable us,the majority of people,to decide what kind of a world„‟. (Pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu).

UNESCO menyebutkan bahwa: “education is now engaged is

preparinment for a tife Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture


(38)

value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang. (UNESCO 1999: 2)

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Notoatmodjo. 2003 : 16)

Definisi pendidikan – Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1)

2. Unsur-unsur Pendidikan

a. Input yaitu Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat

b. Pendidik yaitu pelaku pendidikan

c. Proses yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain

d. Output yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Notoatmodjo. 2003 : 16)


(39)

3. Tujuan pendidikan menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep mengubah sikap dan persepsi menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru (Notoatmodjo. 2003 : 68)

4. Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan terdiri atas: a. Pendidikan Formal terdiri atas:

1) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

2) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat.

3) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.


(40)

b. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal deselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang ayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

c. Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan

Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :

a) Ideologi

Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.

b) Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.


(41)

c) Sosial Budaya

Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.

d) Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.

e) Psikologi

Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.

6. Tingkat Pendidikan

Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran (Ihsan 2005 :18). Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain yang sederajat (undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 17 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Menurut Ihsan (2003:22) , pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan menengah merupakan kelanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat


(42)

(Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 18 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan (Ihsan 2003:23). Pendidikan tertinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas (Undang-undang No. 23 Tahun 2003 Pasal 19 dan 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan menurut jenjang pendidikan yang telah ditempuh, melalui pendidikan formal di sekolah berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.

C. Jenis Pekerjaan

1. Pengertian Pekerjaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 488), Pekerjaan didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan, menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya (hal 12), pekerjaan dibedakan menjadi:


(43)

a) Pekerjaan Pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah tetap.

b) Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Pekerjaan sering disebut sebagai profesi. Biasanya manusia bekerja dengan tujuan mendapat imbalan berbentuk uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Alasan bekerja selain untuk mendapatkan uang adalah untuk mengembangkan potensi atau kemampuan diri.

Ada banyak alasan mengapa orang harus bekerja, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi Kebutuhan Hidup

Sebagian besar kehidupan kita saat ini dibiayai dari hasil pekerjaan yang kita lakukan. Pekerjaan yang kita lakukan tentunya untuk mendapatkan uang. Uang tersebut digunakan untuk memnuhi kebutuhan hidup. Seperti kebutuhan makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan yang lain. Kebutuhan yang lain contohnya rekening listrik dan telepon. Sebagian besar kebutuhan hidup itu memerlukan biaya. Jika tidak memiliki pekerjaan, tentu sulit memenuhi kebutuhan hidup. Setiap orang yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik tentu kesejahteraan keluarganya


(44)

dapat meningkat. Apabila kesejahteraan keluarga tercapai, maka hidupnya lebih tenteram dan nyaman.

b. Meningkatkan Pendapatan

Untuk meningkatkan pendapatan kadang-kadang seseorang memiliki lebih dari satu pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan itu disebut kerja sampingan. Kerja sampingan adalah pekerjaan di luar pekerjaan pokok yang biasanya dikerjakan pada waktu luang.

c. Memperoleh Kehidupan yang Layak

Orang bekerja agar kehidupannya lebih layak. Hidup layak artinya dapat tercapai semua kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan perumahan, keadaan kebutuhan pokok tersebut harus memadai dan layak untuk digunakan. Misalnya, makanan yang dikonsumsi harus sehat dan bergizi; pakaian yang dimiliki harus layak dikenakan, yaitu rapi, bersih, dan sesuai. Rumah juga harus layak huni, yaitu memenuhi syarat kesehatan dan layak untuk ditempati. Untuk mencapai hidup layak itu harus didukung oleh penghasilan atau pendapatan yang memadai. Oleh karena itu, banyak orang bekerja agar hidupnya lebih layak.

2. Jenis Pekerjaan

Jenis-jenis pekerjaan yang kita kenal adalah sebagai berikut. a. Pedagang

Pedagang adalah orang yang bekerja menjual barang untuk memperoleh keuntungan. Pedagang ada yang berdagang secara menetap, misalnya membuka warung di rumah atau toko di pasar. Ada pula pedagang yang berjualan dengan cara berpindah tempat seperti pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Seorang pedagang biasanya menjual barang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Contoh barang yang diperdagangkan, misalnya makanan/minuman,


(45)

pakaian, sayuran, buah-buahan, dan berbagai kebutuhan pokok (minyak goreng, gula pasir, dan sabun mandi).

b. Penjahit

Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit pakaian, seperti baju dan celana. Dalam pekerjaannya seorang penjahit memotong bahan pakaian (kain) sesuai dengan pola dan ukuran pakaian yang akan dibuat. Rancangan pakaian tersebut selanjutnya dijahit dengan menggunakan mesin jahit. Setelah selesai, pakaian siap digunakan. c. Petani

Petani adalah orang yang bekerja di bidang pertanian. Usaha di bidang pertanian biasanya dilakukan di lahan persawahan. Selain itu, bisa juga dilakukan di lahan perladangan dan lahan pegunungan. Hasil yang diperoleh dari lahan persawahan adalah padi. Hasil yang diperoleh dari lahan perladangan berupa tanaman palawija, seperti kasang-kacangan, jagung, dan ubi. Dasil yang diperoleh dari lahan pegunungan biasanya buah-buahan dan sayur-sayuran.

d. Peternak

Peternak adalah orang yang bekerja memelihara dan mengembangbiakan hewan ternak. Hewan-hewan yang biasanya diternak adalah ayam, sapi, kambing, bebek, ikan, dan kelinci. Peternak biasanya menjual hasil ternaknya berupa daging, susu, telur, atau kulit untuk dimanfaatkan konsumen dalam beragam bentuk. Contohnya, daging hewan ternak dikonsumsi untuk lauk pauk dan kulit ternak digunakan untuk membuat sepatu dan tas.

e. Nelayan

Banyak penduduk di Indonesi yang bekerja sebagai nelayan karena 2/3 wilayah Indonesi terdiri atas lautan. Nelayan adalah sebutan bagi orang yang sehari-hari bekerja menangkap ikan dan hasil laut lainnya. Sebagian besar nelayan di Indonesia bekerja secara sederhana. Alat


(46)

yang digunakan adalah kail atau jala untuk menangkap ikan. Setelah memperoleh hasil tangkapan biasanya mereka membawa hasilnya langsung ke tempat pelelangan ikan. Ada juga yang terlebih dulu mengolah dan mengawetkannya, seperti dibuat ikan asin.

f. Perajin

Perajin adalah orang yang bekerja dengan mengandalkan keterampilan tangan. Contohnya, perajin yang membuat peralatan rumah tangga, seperti perlengkapan dapur, hiasan rumah tangga, seperti perlengkapan dapur, hisan rumah tangga, mebel, tikar, kain, tas, sepatu, perhiasan, gerabah, dan cenderamata.

g. Karyawan/Pegawai

Karyawan atau pegawai adalah orang yang bekerja di kantor pemerintah atau swasta. Pegawai yang bekerja di kantor pemerintah disebut pegawai negeri. Pegawai yang bekerja di kantor swasta disebut pegawai swasta. Pegawai negeri bertugas melayani masyarakat. Mereka memperoleh penghasilan atau gaji dari pemerintah. Sementara pegawai swasta mendapatkan penghasilan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

h. Sopir

Sopir adalah orang yang bekerja mengendarai kendaraan untuk mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Sebutan untuk sopir bermacam-macam tergantung dari kendaraan yang dikendarainya. Orang yang mengendarai bus dan taksi disebut sopir bus dan sopir taksi. Sementara sopir yang mengendarai pesawat terbang disebut pilot, kapal laut disebut nakhoda, dam kereta api disebut masinis. Sopir yang bekerja mengantarkan penumpang dengan sepeda motor atau sepeda disebut tukang ojek. Untuk menjadi sopir, harus melewati uji keterampilan dan memiliki surat izin mengemudi (SIM).


(47)

i. Paramedis dan dokter

Paramedis dan dokter bekerja di bidang kesehatan. Dokter bertugas melayani dan mengobati orang sakit. Paramedis seperti perawat bekerja di lingkungan kesehatan sebagai pembantu dokter. Mereka mengabdi untuk kepentingan kemanusiaan. Dokter dan paramedis ada yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Mereka bekerja di rumah sakit pemerintah atau puskesmas. Dokter dan paramedis yang bekerja untuk perusahaan swasta biasanya bekerja di rumah sakit swasta atau klinik. Ada juga dokter dan paramedis yang bekerja membuka klinik pribadi.

j. Guru

Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar, mendidik dan membimbing siswa dalam belajar di sekolah. Guru mengajarkan ilmu pengetahuan agar siswanya bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.

k. Polisi dan TNI

Di Indonesia kita mengenal Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia. Polisi Republik Indonesia (Polri) adalah orang yang bekerja untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah orang yang bekerja untuk menjaga keamanan negara dan mempertahankan negara dari serangan musuh yang datang dari dalam atau luar. TNI terdiri atas 3 angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Untuk menjadi anggota TNI dan Polri harus melewati sekolah tertentu. Anggota TNI dan Polri mendapat penghasilan dari pemerintah sesuai dengan pangkatnya masing-masing.

l. Wartawan

Wartawan adalah orang yang bekerja mencari dan menyusun berita untuk disajikan kepada pembaca media cetak, pendengar radio, dan


(48)

penonton televisi. Dengan adanya wartawan, kita menjadi lebih mudah dan lebih cepat mengetahui setiap kejadian penting di seluruh dunia. m. Pramuniaga

Pramuniaga adalah orang yang bekerja melayani pembeli di toko, toko serbaada, atau pasar swalayan. Pramuniaga selalu siap membantu jika pembeli membutuhkan bantuan mencarikan barang yang dibutuhkan. (Sofianty dkk, 2007: 2,4-5,7-16)

D. Penelitian Terdahulu

1. Nababan (2013), Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah Tahun ajaran 2012/2013. Sksipsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tujuan Penelitian ; Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orangtua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013, Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013, Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013. 2. Jayanti (2011), Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, dan

Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tujuan Penelitan ; Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan orang tua berhubungan signifikan dengan minta berwirausaha pada mahasiswa,


(49)

Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa, Untuk mengetahui apakah jenis pekerjaan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

3. Delila (2012), Pengaruh Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Daerah Tempat Tinggal, dan Sikap Konsumerisme Terhadap Keputusan Menabung. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung.

E. Kerangka Berpikir

Di zaman modern seperti sekarang ini kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat tentunya berkaitan erat dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan oleh masyarakat tersebut. Kehidupan sosial ekonomi yang semakin berkembang pesat mempengaruhi masyarakat dalam memilih jenis pekerjaan yang akan dilakukannya. Dengan jenis pekerjaan yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan yang banyak dan semakin beragam, tentunya masyarakat akan memilih suatu jenis pekerjaan yang memiliki tingkat pendapatan jauh diatas rata-rata atau bisa dikatakan besar atau tinggi. Dengan tingkat pendapatan tinggi tersebut masyarakat berharap mampu memenuhi semua kebutuhannya dan memperoleh kehidupan yang layak dan sejahtera. Namun jenis pekerjaan yang dipilih oleh masyarakat tentunya tidak luput dari tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut, apabila masyarakat berpendidikan rendah tentunya tidak bisa memiliki jenis pekerjaan yang mengharuskan atau mewajibkan (disini maksudnya bersyarat) masyarakat tersebut beperndidikan minimal S1. Contoh


(50)

jenis pekerjaan: staff accounting di sebuah Bank. Akan tetapi jika jenis pekerjaan yang tidak ada syarat dan dapat dilakukan oleh masyarakat berpendidikan rendah sekalipun tentunya hal ini tidak jadi masalah. Contoh: Petani,Pedagang. Dengan begitu tingkat pendidikan dapat menjadi sebuah tolak ukur untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat jika dilihat diri jenis pekerjaan yang dilakukan di dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. (khususnya disini masyarakat pribumi Dayak dan masyarakat transmigrasi Jawa).

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Dayak Jawa

Jenis Pekerjaan

Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendapatan


(51)

F. Hipotesis

Dari beberapa teori diatas maka dapat dituliskan hipotesis sebagai berikut : : Terdapat perbedaan tingkat pendapatan antara masyarakat pribumi

(Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) dalam kehidupan sosial ekonomi.

: Terdapat perbedaan tingkat pendidikan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) dalam kehidupan sosial ekonomi.

: Terdapat perbedaan jenis pekerjaan antara masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) dalam kehidupan sosial ekonomi.


(52)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Rancangan waktu yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan untuk mengobservasi variabel-variabel pada waktu yang sama (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengidentifikasi perbedaan tingkat tingkat pendapatan, pendidikan, persaingan usaha dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung, kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian

1. Penelitian dilakukan di desa Sumber Garunggung, Kalimantan Tengah 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada (bulan Desember 2014 - Januari

2015)

3. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah

4. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kemungkinan terjadinya perbedaan tingkat pendapatan, perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan jenis pekerjaan di dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa)


(53)

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki suatu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama (Dajan, 1984:10). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat pribumi (Dayak) di desa sumber garunggung RT 01 dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di desa sumber garunggung RT 02 yang keseluruhan berjumlah 180Kepala Keluarga, dengan ciri yang dinggap mempunyai hubungan erat dengan populasi sebagai berikut: a) Responden adalah masyarakat pribumi (Dayak)

b) Responden adalah masyarakat transmigrasi (Jawa)

c) Responden memiliki tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan yang berbeda (dalam hal ini masyarakat pribumi Dayak dan masyarakat transmigrasi Jawa)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak Responden dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin:


(54)

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran popolasi

d = nilai presisi 10% atau sig 0,1

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 180 orang, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :

Jadi sampel yang digunakan adalah 66 kepala keluarga sebagai sampel. 66 kepala keluarga yang terdiri dari dua suku yaitu 33 suku pribumi (Dayak) dan 33 suku transmigrasi (Jawa). Dalam pengambilan sampel peneliti melakukannya dengan cara mendatangi responden (masyarakat pribumi Dayak dan masyarakat transmigrasi Jawa) ke tempat tinggal responden yang tidak berjauhan dengan


(55)

tempat tinggal peneliti di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling untuk menentukan pengambilan sampel. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Arikunto (2006) pengambilan sampel dengan teknik ini bertujuan cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) maka sampel datanya adalah masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa).

D. Data yang Dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Data Primer

Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002). Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :


(56)

a. Tingkat pendapatan b. Tingkat pendidikan c. Jenis pekerjaan

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data kedua yang diperlukan dalam melengkapi data primer yang diperlukan, data sekunder diperoleh dari data tempat penelitian, yang meliputi gambaran umum tempat peneliti melakukan penelitian, dalam hal ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah .

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka pengumpulan data yang akan dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002).

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari subjek penelitian (responden), tetapi diperoleh dari data dari kantor Kecamatan Dusun Tengah tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa).


(57)

1. Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket. Metode angket adalah pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner yang berisi beberapa item pertanyaan tentang perbedaan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa). Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan terbuka. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Disini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan

Variabel Penelitian

Definisi Operasional & Indikator

Tingkat Pendapatan sejumlah uang yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan atau melakukan pekerjaan, selama 1 bulan.

Indikator : Jumlah uang yang diterima oleh seseorang dalam waktu 1 bulan.


(58)

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang diberikan oleh Kantor Kecamatan Dusun Tengah berupa data yang berisi tentang gambaran umum kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Independent Sample t-Test. Independent Sample t-Test digunakan untuk menganalisis tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa) di kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah. Pada penelitian ini mencoba membandingkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi (Dayak) dan masyarakat transmigrasi (Jawa). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisis studi

Variabel Penelitian

Definisi Operasional & Indikator

Tingkat Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang dimiliki oleh seseorang.

Indikator : TK , SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi (S1, S2, S3).

Jenis Pekerjaan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan penghasilan. Indikator : Petani, Pedagang, peternak, Nelayan, Guru, dll.


(59)

perbandingan (comparative study). Dalam hal ini untuk membandingkan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pribumi dan masyarakat transmigrasi (Jawa) digunakan analisis uji t: Independent Sample t-Test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda.

Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda (unequal variance), bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. (Sugiyono, 2005)

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara berkelompok dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti (Suryana, 2010 : 30). Analisis deskriptif memberikan gambaran atau


(60)

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, dan modus dari setiap variabel.

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk masing-masing penghasilan Masyarakat Pribumi (Dayak) dan Masyarakat Transmigrasi (Jawa). Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2008)

Keterangan:

= rerata = jumlah skor = jumlah responden

2. Independent Sampling T-test

Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan statistik Parametris yaitu Independent T-Test.


(61)

Rumusnya :

t=

Keterangan :

= rerata sampel 1 = rerata sampel 2

s

1 = simpang baku sampel 1

s

2 = simpang baku sampel 2

s

12 = varians sampel 1

s

22 = varians sampel 2

r = korelasi antara dua sampel Hipotesis yang diajukan adalah:

a. Ada perbedaan tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung RT 01 dan RT 02, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Ho: tidak terdapat perbedaan tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)

Ha: terdapat perbedaan tingkat pendapatan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)


(62)

sKriteria pengujian hipotesis:

1) Jika X hitung < X tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2) Jika X hitung > X tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Atau bisa melihat signifikansinya, dengan melihat kolom Sig (ρ): 1) Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

2) Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Ada perbedaan tingkat pendidikan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung RT 01 dan RT 02, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Ho: tidak terdapat perbedaan tingkat pendidikan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)

Ha: terdapat perbedaan tingkat pendidikan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)

Kriteria pengujian hipotesis:

1) Jika X hitung < X tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2) Jika X hitung > X tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Atau bisa melihat signifikansinya, dengan melihat kolom Sig (ρ): 1) Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima


(63)

c. Ada perbedaan jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa) di Desa Sumber Garunggung RT 01 dan RT 02, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Ho: tidak terdapat perbedaan jenis pekerjaan masyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)

Ha: terdapat perbedaan jenis pekerjaan msyarakat pribumi (Dayak) dengan masyarakat transmigrasi (Jawa)

Kriteria pengujian hipotesis:

1) Jika X hitung < X tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2) Jika X hitung > X tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Atau bisa melihat signifikansinya, dengan melihat kolom Sig (ρ): 1) Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima


(64)

43

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Desa Sumber Garunggung

1. Kondisi Geografi Desa Sumber Garunggung dan Luas Wilayah Desa Sumber Garunggung

Desa Sumber Garunggung adalah sebuah desa yang terletak di antara dataran tinggi dan dataran rendah serta berbukit-bukit. Desa sumber garunggung adalah satu dari 102 desa, 3 kelurahan, dan 10 kecamatan. Di bawah ini akan lebih diperjelas tentang keadaan Desa Sumber Garunggung dalam bentuk tabel.

Tabel IV. 1 Batas Wilayah

Batas Desa/Kelurahan Kecamatan Sebelah utara Netampin dan

M.Awang

Dusun Tengah

Sebelah selatan Ciandrung Paku

Sebelah timur Dampung Dusun Tengah

Sebelah barat Rodok dan Saing Dusun Tengah Sumber : Data Profil Desa dan Kelurahan Desa Sumber Garunggung 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa batas-batas wilayah Desa Sumber Garunggung terbagi menjadi empat batas wilayah. Yang pertama batas wilayah sebelah utara ada desa/kelurahan Netampin dan M.Awang dengan kecamatan Dusun Tengah. Yang kedua batas


(65)

kecamatan Paku, yang ketiga batas wilayah sebelah timur ada Desa/Kelurahan Dampung dengan Kecamatan Dusun Tengah. Dan yang terakhir Batas wilayah sebelah barat ada desa Rodok dan saing dengan kecamatan Dusun Tengah.

Tabel IV. 2 Luas wilayah menurut penggunaan

Wilayah Luas

Luas Pemukiman 15 ha/m2 Luas Persawahan 123 ha/m2 Luas perkebunan 16000 ha/m2 Luas kuburan 4 ha/m2 Luas pekarangan 1914 ha/m2

Perkantoran 0,08 ha/m2

Luas prasarana umum lainnya 0,7 ha/m2

Sumber : Data Profil Desa dan Kelurahan Desa Sumber Garunggung 2013

Luas wilayah Desa Sumber Garunggung terbagi menjadi beberapa wilayah menurut penggunaannya. Yang pertama luas pemukiman seluas 15 ha/m2, yang kedua luas persawahan seluas 123 ha/m2, yang ketiga luas perkebunan seluas 16000 ha/m2, yang keempat luas kuburan seluas 4 ha/m2, yang kelima luas pekarangan seluas 1914 ha/m2, yang keenam perkantoran seluas 0,08 ha/m2 dan yang terakhir luas prasarana umum lainnya seluas 0,7 ha/m2.


(66)

Umum dan Tanah Hutan

Wilayah Luas

Sawah irigasi teknis 68 ha/m2 Sawah tadah hujan 52 ha/m2

Pemukiman 598 ha/m2

Pekarangan 19 ha/m2

Tanah perkebunan perorangan 2473 ha/m2 Tempat pemakaman desa/umum

Bangunan Sekolah/Perguruan Tinggi

0,8 ha/m2

Jalan 6,1 ha/m2

Hutan Lindung 60 ha/m2 Hutan Produksi 5200 ha/m2 a. Hutan Produksi Tetap 5000 ha/m2 b. Hutan terbatas 200 ha/m2

Hutan Adat 5000 ha/m2

Hutan Asli 60 ha/m2

Sumber : Data Profil Desa dan Kelurahan Desa Sumber Garunggung 2013

Luas wilayah Desa Sumber Garunggung juga terbagi atas tanah-tanah yang digunakan oleh masyarakat desa. yang pertama adalah tanah sawah yaitu sawah irigasi teknis seluas 68 ha/m2, dan sawah tadah hujan seluas 52 ha/m2. Yang kedua tanah kering yaitu pemikiman seluas 598 ha/m2, dan pekarangan seluas 19 ha/m2. Yang ketiga tanah perkebunan yaitu tanah perkebunan swasta selus 2473 ha/m2. Yang keempat yaitu Tanah fasilitas umum yaitu tempat pemakaman desa/umum seluas 4 ha/m2, bangunan sekolah/perguruan tinggi seluas 0,8 ha/m2, dan jalan seluas 6,1 ha/m2. Yang kelima yaitu tanah hutan yaitu hutan lindung seluas 60


(67)

yaitu hutan produksi tetap seluas 5000 ha/m2 dan hutan terbatas seluas 200 ha/m2. Hutan adat seluas 5000 ha/m2 dan hutan asli seluas 60 ha/m2.

Tabel IV. 4 Orbitasi

Orbitasi Jarak

Jarak ke ibu kota kecamatan ± 6 km Lama jarak tempuh ke ibu kota

kecamatan dengan kendaraan bermotor

1/4 jam Lama jarak tempuh ke ibu kota

kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor

1 jam

Jarak ke ibu kota

kabupaten/Kota

42 km Lama jarak tempuh ke ibu kota

kabupaten dengan kendaraan bermotor

1 jam Lama jarak tempuh ke ibu kota

kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor

12 jam Jarak ke ibu kota provinsi ± 300 Km Lama jarak tempuh ke ibu kota

provinsi dengan kendaraan bermotor

5 jam Lama jarak tempuh ke ibu kota

provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor

48 am

Sumber : Data Profil Desa dan Kelurahan Desa Sumber Garunggung 2013

Orbitasi atau jarak dengan pusat pemerintahan desa Sumber Garunggung terbagi menjadi beberapa yaitu : jarak dari Desa Sumber Garunggung ke ibu kota kecamatan ± 6 Km dan lama jarak tempuh dari Desa Sumber Garunggung dengan kendaraan bermotor


(1)

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI