PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut Tahun Ajaran 2014-2015).

(1)

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN

MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut

Tahun Ajaran 2014-2015)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh IIN INDRIYANI

NIM 1303347

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA (S-2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN

MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut

Tahun Ajaran 2014-2015)

oleh Iin Indriyani UPI Bandung, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

©Iin Indriyani, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN

MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut

Tahun Ajaran 2014-2015)

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing,

Dr. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 1960080991986012001

Ketua Prodi

Pendidikan Bahasa Indonesia,

Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 196603201991031004


(4)

i

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut Tahun Ajaran 2014-2015)

Pembelajaran apresiasi cerpen pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk dapat menggauli sebuah karya sastra. Banyak nilai-nilai karakter positif dalam cerpen yang dapat dijadikan cerminan kehidupan bagi siswa. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan siswa agar dapat mengapresiasi cerpen dengan baik adalah dengan memilih model pembelajaran yang mampu mengaktifkan serta mengasah karakter positif dalam diri siswa. Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter dalam pembelajaran apresiasi cerpen mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat belajar aktif dan mandiri.

Penelitian ini dilakukan untuk dapat menemukan tiga hal: (1) profil pembelajaran apresiasi cerpen yang selama ini berlangsung di kelas XI SMAN 16 Garut; (2) proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerpen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di kelas XI SMA N 16 Garut; (3) efektivitas pembelajaran apresiasi teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di kelas XI SMAN 16 Garut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMAN 16 Garut tahun ajaran 2014-2015. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas yaitu kekas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 4.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data diperoleh kesimpulan bahwa: (1) profil pembelajaran apresiasi cerpen siswa SMAN 16 Garut kelas XI tahun ajaran 2014-2015 kurang mengaktifkan siswa dalam belajar, karena masih menggunkan model pembelajaran ekspositori; (2) proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerpen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di kelas XI SMA N 16 Garut tahun ajaran 2014-2015 dilaksanakan dengan tiga kali perlakuan mengikuti tahapan-tahapan sesuai dengan konsep yang tertera dalam model pembelajaran Discovery Learning yaitu: Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah), Data Collections (pengumpulan data), Data Processing (pengolahan data), Verification (pembuktian), dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi); (3) model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter efektif diterapkan dalam pembelajaran apresiasi cerpen pada siswa SMAN 16 Garut kelas XI tahun ajaran 2014-2015 karena hasil uji signifikansi dengan uji t, diperoleh hasil t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0,000<0,05.


(5)

ii

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

INDRIYANI, IIN 2015. THE LEARNING OF APPRECIATION TO SHORT STORY THROUGH DISCOVERY LEARNING MODEL BASED ON

CHARACTERISTICS VALUE

(Quasi Experimental Study in Class XI SMAN Garut 16 Academic Year 2014 -2015)

Appreciation learning stories is essentially an activity to be able to have intercourse with a literary work. Many positive character values in the stories that can be used as a reflection of lifes for students. One of the efforts to develop the capabilities of students to be able to appreciate the stories well is to choose a learning model that is able to activate and hone positive character in students. Usage -based learning model Learning Discovery character values in appreciation learning stories develop students' ability to learn actively and independently.

This research was conducted to find three things: (1) short stories appreciation learning profile that has been taking place in class XI SMAN 16 Garut ; (2) execution of the learning process that uses short stories appreciation Discovery Learning-based learning model character values in class XI SMA N 16 Garut; (3) the effectiveness of the short story text appreciation learning by using model-based Learning Discovery character values in class XI SMAN 16 Garut.

The method used in this study is quasi-experimental. The population in this study is a class XI student of SMAN 16 Garut 2014-2015. Of the population sample taken two classes of grade XI IPA 1 and XI IPA 4. The sampling technique is done by selecting two classes for the research sample.

Based on the analysis and discussion of the data we concluded that: (1) profile stories appreciation learning SMAN 16 Garut class XI 2014 -2015 is lack to enable students to learn, because they use the model of expository; (2) execution of the learning process that uses short stories appreciation Discovery Learning -based learning model character values in class XI SMA N 16 Garut 2014-2015 implemented by three stages of treatment to follow in accordance with the concept stated in the learning model Discovery Learning namely: stimulation (stimulation / administration stimulus), problem Statement (statement / identification problem), data Collections (collecting data), data Processing (data processing), verification (verification), and generalization (draw conclusions / generalizations); (3) discovery Learning-based learning model character values effectively applied in appreciation of stories on student learning SMAN Garut 16 class XI 2014-2015 because the results of tests of significance with the t test, t count result is smaller than t table is 0.000 < 0.05.


(6)

ix

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

( Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut Tahun Ajaran 2014-2015 )

Hal.

LEMBAR PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Struktur Organisasi ... 10

F. Definisi Operasional... 11

BAB II IKHWAL MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING, PENDIDIKAN NILAI-NILAI KARAKTER, APRESIASI CERPEN, CERPEN, STRUKTUR CERPEN, PENDEKATAN ANALISIS STRUKTUR CERPEN, INTRERPRETASI SASTRA, NILAI SOSIAL DAN NILAI BUDAYA A. Ihwal Model Pembelajaran Discovery Learning ... 14


(7)

x

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning ... 15

2. Konsep Pembelajaran Discovery Learning ... 16

3. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning ... 16

4. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning ... 17

5. Keunggulan Model Pembelajaran Discovery Learning ... 19

6. Kelemahan Model Pembelajaran Discovery Learning ... 20

B. Pendidikan Nilai-nilai Karakter... 21

1. Hakikat Pendidikan Karakter ... 21

2. Pengertian Pendidikan Karakter ... 22

3. Tujuan Pendidikan Karakter ... 23

4. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 24

5. Indikator Nilai-nilai Karakter di Sekolah... 26

C. Apresiasi Cerpen... 28

1. Hakikat Apresiasi Cerpen ... 28

2. Tingkatan Apresiasi Cerpen ... 30

3. Cara Pengukuran Kemampuan Apresiasi ... 31

4. Kedudukan Pengajaran Apresiasi Cerpen ... 32

D.Cerpen ... 34

1. Pengertian Cerpen ... 34

2. Pembagian Cerpen menurut Bentuknya ... 35

3. Pembagaian Cerpen menurut Sifatnya ... 35

4. Pembagian Cerpen menurut Jumlah Kata ... 35

5. Struktur Cerpen ... 36

6. Pendekatan Analisis Struktur Cerpen ... 40

E. Interpretasi Teks Sastra ... 42

1. Jenis-jenis Interpretasi ... 43

2. Tahap-tahap Interpretasi ... 45

F. Nilai Sosial dan Nilai Budaya ... 45

1. Konsep Nilai ... 45

2. Nilai Sosial ... 46


(8)

xi

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53

A. Metode dan Desain Penelitian ... 53

1. Metode Penelitian ... 53

2. Desain Penelitian ... 53

B. Populasi dan Sampel ... 55

C. Teknik Pengumpulan Data ... 55

D. Instrumen Penelitian ... 58

1.Instrumen Perlakuan... 58

1.1 Ancangan Model Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter ... 58

1.2 RPP ... 66

2. Instrumen Pengumpul Data ... 77

2.1 Kisi-kisi Angket, Observasi, dan Wawancara, Soal Tes, dan Pengamatan Sikap/Karakter ... 76

2.1.1 Kisi-kisi Angket ... 76

2.1.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi... 80

2.1.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara... 82

2.1.4 Kisi-kisi Soal Tes ... 83

2.1.5 Kisi-kisi Pedoman Pengamatan Sikap/Karakter ... 84

2.2 Soal Instrumen Tes Pengumpul Data ... 88

2.2.1 Soal Pedoman Angket... 88

2.2.2 Soal Pedoman Observasi ... 90

2.2.3 Soal Pedoman Wawancara ... 97

2.2.4 Soal Tes Pembelajaran Apresiasi Cerpen... 99

2.2.5 Soal Pedoman Penilaian Sikap/Karakter ... 100


(9)

xii

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Pedoman Penilaian Angket ... 102

2.3.2 Pedoman Penilaian Observasi... 102

2.3.3 Pedoman Penilaian Wawancara... 102

2.3.4 Pedoman Penilaian Tes ... 104

2.3.5 Pedoman Penilaian Sikap/Karakter ... 115

2.3.6 Hasil Analisis Cerpen “Ratap Gadis Suayan” Karya Damhuri Muhammad ... 116

E. Prosedur Penelitian ... 124

F. Teknik Analisis Data ... 127

G. Variabel Penelitian ... 127

BAB IV PENELITIAN TENTANG PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS XI DI SMAN 16 GARUT ... 128

A.Analisis Data Penelitian ... 128

1. Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Pretest ... 129

1.1 Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Pretest Kelas Eksperimen... 129

1.2 Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 131

2. Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Posttest ... 133

2.1Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Posttest Kelas Eksperimen ... 133

2.2Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Hasil Posttest Kelas Kontrol ... 135

3. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 137

B. Deskripsi Hasil Analisis Kualitas Pembelajaran ... 140

1. Soal Tes... 140


(10)

xiii

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apresiasi Cerpen ... 145

4. Observasi ... 148

4.1 Observasi Aktivitas Guru ... 148

4.2 Observasi Aktivitas Siswa ... 152

5. Deskripsi Nilai Karakter Siswa... 155

C. Pengujian Analisis Data ... 157

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 164

BAB V PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER... 173

A. Rancangan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter ... 173

1. Sintak Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Pembelajaran Discovery Learning ... 173

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 179

B.Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter ... 190

C.Perbaikan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai karakter ... 195

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN ... 198

B. IMPLIKASI ... 199

C. REKOMENDASI ... 200

DAFTAR PUSTAKA ... 202 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

xiv

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa... 25

3.1 Desain Eksperimen ... 54

3.2 Pola Penelitian Eksperimen ... 54

3.3 Sintak Pembelajaran Struktur Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter... 60

3.4 Kisi-kisi Angket ... 77

3.5 Kisi-kisi Pedoman Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Apresiasi Cerpen... 80

3.6 Kisi-kisi Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Apresiasi Cerpen ... 80

3.7 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 82

3.8 Kisi-kisi Soal Tes Awal dan Tes Akhir pada Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter ... 83

3.9 Kisi-kisi Soal Pedoman Pengamatan Sikap/Karakter ... 84

3.10 Soal Pedoman Angket ... 88

3.11 Soal Pedoman Observasi Guru ... 90

3.12 Soal Pedoman Observasi Siswa ... 94


(12)

xv

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.16 Pedoman Penilaian Sikap/Karakter ... 115

4.1 Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen pada Kemampuan Pembelajaran Mengapresiasi Cerpen ... 129

4.2 Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol pada Kemampuan Pembelajaran Mengapresiasi Cerpen... 131

4.3 Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen pada Kemampuan Pembelajaran Mengapresiasi Cerpen ... 133

4.4 Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Kemampuan Pembelajaran Mengapresiasi Cerpen ... 135

4.5 Skor Rata-rata Kemampuan Mengapersiasi Cerpen Awal dan Akhir Kelas Eksperimen... 138

4.6 Besaran N-gain dan Interpretasinya ... 139

4.7 Skor Rata-rata Kemampuan Mengapersiasi Cerpen Pratest-Posttest Kelas Kontrol ... 139

4.8 Sebaran Jawaban Siswa terhadap Setiap Pertanyaan Angket ... 141

4.9 Transkripsi Hasil Wawancara dengan Observer... 145

4.10 Data Sikap/Karakter Siswa ... 155

4.11 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Skor Kemampuan Awal Mengapresiasi Cerpen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 158

4.12 Tabel Uji Homogenitas dan Uji t Skor Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 160

4.13 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Skor Kemampuan Akhir Mengapresiasi Cerpen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 161


(13)

xvi

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahapan alur... 37

3.1 Alur Penelitian... 136

4.1 Grafik Peningkatan Jumlah Skor Pretest dan Posttest pada Pembelajaran Apresiasi Cerpen di Kelas Eksperimen dan Kontrol.... 137

4.2 Gambar Grafik Kenormalan Data Pretest pada Kelas Eksperimen... 159

4.3 Grafik Kenormalan Data Pretest pada Kelas Kontrol ... 159

4.4 Gambar Kenormalan Data Posttest Kelas Eksperimen ... 162


(14)

1

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu genre sastra yang berbentuk prosa. Cerita yang ada di dalam cerpen dikemas dengan ringkas. Oleh karena itu, orang sering menyebut cerpen dengan istilah bacaan sekali duduk. Artinya, proses membaca cerpen tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi intinya dapat langsung kita temukan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumardjo dan Saini ( 1988, hlm. 37) mengatakan, “ Secara umum dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja) serta relatif pendek”.

Banyak hal yang bisa diresapi dari hasil membaca cerpen, salah satunya adalah nilai-nilai kemanusiaan atau sosial yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Perenungan melalui nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen memberikan suatu amanat yang dapat dijadikan cerminan untuk kehidupan siswa.

Swingewood (1972, hlm. 16) mengatakan, “Sastra merupakan refleksi masyarakat”. Dengan demikian, cerpen sebagai salah satu produk sastra memuat cerita berdasarkan kejadian-kejadian yang terkait dengan nilai-nilai sosial budaya yang sering terjadi dalam kehidupan nyata di dalam lingkungan masyarakat.

Cerita yang ada di dalam cerpen sebagaian besar adalah fiktif belaka, walaupun demikian, cerita yang ada di dalam cerpen mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, karena sumber cerita yang terjadi dalam cerpen sebagian bersumber dari kehidupan manusia. Pembaca dapat belajar banyak melalui alur cerita atau alur kehidupan yang ada di dalam cerpen tersebut dengan kemungkinan-kemungkinan akhir cerita yang bervariasi. Menurut Yasa (2012, hlm. 23) mengatakan, ”Sastra merefleksikan langsung berbagai segi sosial,


(15)

2

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan keluarga, konflik kelas, dan mungkin kecenderungan pemisahan susunan masyarakat”.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Swingewood (1972, hlm. 24) berkait dengan isi sebuah karya sastra bahwa, “Karya sastra adalah suatu jagat yang merupakan tumpuan kecemasan, harapan, dan aspirasi manusia, karena di samping sebagai mahluk individu, manusia adalah makhluk sosial, maka dinamika sosial budaya akan sangat sarat dalam karya sastra”. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan hasil dari refleksi kehidupan manusia. Masalah-masalah yang terjadi dalam sebuah cerita yang ada dalam cerpen pun tidak terlepas dari masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya pembelajaran apresiasi sastra di sekolah diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta anak terhadap hasil karya sastra. Rasa cinta atau menyenangi itu tumbuh kalau guru dapat membiasakan siswa untuk belajar dalam mengapresiasi karya sastra dan menciptakan suasana belajar yang kreatif. Senada dengan pendapat Endraswara (2003, hlm. 16) bahwa

“Kegiatan pembelajaran sastra di sekolah harus kreatif seperti halnya menyelenggarakan kegiatan ziarah sastra, wisata sastra, kemping sastra, dan atau bengkel sastra dengan tujuan agar siswa mampu benar-benar memahami, menghayati, dan mencipta sastra”.

Dari pernyataan tersebut tersirat bahwa pembelajaran sastra seharusnya diberikan oleh guru dengan cara merancangnya sedemikian rupa, sehingga tumbuh minat siswa terhadap karya sastra. Penciptaan suasana belajar yang kreatif menjadikan sebuah pembelajaran tidak monoton, justru sebaliknya akan membuat proses pembelajaran yang menyenangkan.

Cerpen tidak hanya dapat dijadikan sebagai media untuk hiburan saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk membentuk watak anak didik supaya lebih baik. Menurut Sudjana (1989, hlm. 29) mengatakan bahwa, “Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu”. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran bukan hanya sekedar guru menyampaikan materi saja, tetapi ada tahapan-tahapan proses yang harus dilalui oleh siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.


(16)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perkembangan karakter yang terjadi pada setiap tokoh di dalam cerpen dapat tergambar dengan jelas, sehingga bukan hanya nilai kehidupan sosial budayanya saja yang dilihat, tetapi rangkaian setiap unsur yang terdapat di dalam cerpen tersebut. Banyak pesan yang bisa kita dapatkan dari hasil membaca cerpen, dan untuk mendapatkannya itu, maka butuh penghayatan sehingga dapat menambah pengetahuan untuk orang yang menghayatinya. Menurut Rahmanto (1988, hlm. 17) mengatakan bahwa, “Setiap karya sastra selalu menghadirkan sesuatu dan kerap menyajikan banyak hal yang apabila dihayati benar-benar akan semakin menambah pengetahuan orang yang menghayatinya”.

Dewasa ini melihat perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan dan nantinya berdampak buruk bagi perkembangan psikologis remaja. Pengaruh tersebut berdampak pada perkembangan karakter para remaja. Salah satu dari dampat negatif tersebut adalah sifat individualistis pada masyarakat. Merasa tidak membutuhkan batuan dari orang lain karena merasa bahwa kebutuhannya sudah dapat terpenuhi oleh kehadiran teknologi. Dengan demikian, banyak karakter bangsa kita yang hilang tergerus oleh kemajuan zaman. Kenakalan-kenakalan remaja yang sering terjadi pada saat ini, menunjukkan semakin merosotnya nilai-nilai kehidupan yang mereka pahami.

Pengajaran apresiasi sastra diharapkan mampu memberikan sumbangan pendidikan pada anak-anak bangsa Indonesia, karena di dalam pengajaran apresiasi sastra bukan hanya untuk memperlihatkan keindahan sebuah karya saja, tetapi membantu dalam memberikan sumbangan nilai pendidikan karakter.

Rahmanto (1988, hlm. 16) mengatakan bahwa

“...dalam pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi empat manfaat, yaitu: membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak”. Dari pernyataan tersebut, maka kita ketahui bahwa pengajaran sastra mencakup berbagai hal, baik itu keterampilan berbahasa, pengetahuan budaya, pengembangan cipta dan rasa serta pembentukan watak. Selama proses pembelajaran, siswa diarahkan supaya dapat menemukan pengalaman dari hasil


(17)

4

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca dan meresapi berbagai kejadian, lalu menuangkan hasil temuannya itu secara lisan atau tulisan. Hal tersebut dapat mengasah keterampilan siswa dalam kebahasaannya. Selain itu juga, proses pembelajaran apresiasi sastra (cerpen) melatih kepekaan siswa dalam menggunakan perasaannya untuk menginterpretasikan setiap makna yang terkandung dalam cerita. Dalam pembelajaran sastra, siswa diarahkan untuk belajar memaknai kehidupan, karena sesungguhnya di dalam sebuah karya sastra mengandung unsur-unsur kehidupan yang sangat berguna.

Abidin (2012, hlm.209) mengemukakan bahwa

“ Isi karya sastra merupakan muatan yang terkandung dalam karya sastra yang akan memberikan pengalaman dan pengetahuan penting bagi pembaca. Pengalaman dan pengetahuan ini akan timbul karena pada dasarnya isi karya sastra dihasilkan pengarang melalui kontemplasi sehingga di dalamnya terkandung berbagai unsur pemaknaan hidup yang sangat berguna bagi pengarang. Unsur pemaknaan hidup yang dimaksud adalah ajaran agama, nilai, norma, moral, pendidikan, psikologis, ekonomi, politik, dan dimensi sosial budaya lain yang menjadi isi karya sastra”.

Untuk dapat mencapai keterampilan-keterampilan yang diharapkan dalam pembelajaran apresiasi sastra tersebut, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat. Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat selama proses belajar, memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Rusman (2013, hlm. 1) mengatakan bahwa

“Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain”.

Seorang guru harus mampu menyusun keempat komponen tersebut dengan baik supaya tercapai tujuan pembelajaran. Sebuah pembelajaran harus dirancang dengan matang oleh seorang guru, mulai dari menentukan tujuan pembelajaran, menentukan materi yang akan diberikan kepada siswa, memilih metode yang


(18)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta membuat alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan sebuah pengajaran.

Rusman (2013, hlm. 72) mengatakan bahwa

“Tugas guru dalam menilai pembelajaran meliputi melakukan penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah dikembangkan pada waktu merencanakan pembelajaran, melakukan modifikasi, dan penskoran, dan memberikan masukan serta tindak lanjut perbaikan proses dan memberikan pembelajaran remedial”.

Peneliti sudah melakukan studi pendahuluan berkaitan dengan pencarian masalah yang terjadi di dalam pembelajaran cerpen, yaitu dengan menyebarkan angket yang berisi beberapa pertanyaan dan pernyataan pada siswa-siswa sekolah kelas XI SMAN 16 Garut. Adapun hasil permasalahan yang peneliti temukan dalam pembelajaran cerpen tersebut adalah: 90% siswa menyukai pelajaran cerpen tetapi, sebanyak 95 % siswa mengatakan bahwa ada kesulitan di dalam menganalisis struktur isi cerpen, banyaknya ditemukan kata-kata yang sulit untuk dipahami menyebabkan mereka merasa malas memahami struktur alur ceritanya, Mereka masih kebingungan bagaimana cara menganalisis tema yang ada di dalam cerpen dan juga menentukan sudut pandang cerpen. Selain itu, 100 % siswa menjawab bahwa banyak hikmah yang dapat diperoleh setelah dia membaca cerpen, dan sebanyak 100 % siswa mengatakan bahwa dari hasil membaca cerpen ternyata isi ceritanya dapat berpengaruh terhadap perkembangan karakter mereka. Selain itu, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap minat pembelajaran apresiasi cerpen, dan hasilnya ternyata sangat positif, tetapi mereka merasa kesulitan dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam cerpen tersebut.

Melihat permasalahan yang muncul berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa antusias siswa terhadap pembelajaran cerpen sangat tinggi, tetapi terkendala di dalam memahami


(19)

6

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

struktur isi, serta tidak tahu bagaimana cara untuk menginterpretasikan makna cerita yang terjadi di dalamnya, penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapakan mampu untuk membimbing siswa di dalam memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menggali kemampuan siswa melalui peningkatan kemampuan apresiasi cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter. Penggunaan model Discovery Learning diharapkan dapat membantu kesulitan siswa di dalam memecahkan masalah tersebut.

Pembelajaran dengan mengunakan model ini diharapkan mampu menambah pengetahuan atau pengalaman mereka mengenai penelusuran nilai-nilai kehidupan sosial budaya yang terdapat di dalam cerpen, dan siswa diberikan kemudahan di dalam melakukan proses pembelajarannya. Selain itu juga, diharapkan hasil penelaahan yang dilakukan oleh siswa tidak hanya dijadikan sebagai pengisi kemamapuan kognitifnya saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai suatu cara untuk pengembangan afektif dan psikomotornya. Siswa tidak hanya pandai secara kognitifnya saja, akan tetapi mereka juga memiliki moral dan akhlak yang baik.

Pembelajaran ini sengaja diberikan kepada siswa SMA kelas XI, karena sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Pada usia ini siswa sudah masuk dalam tahap masa remaja, dan mengalami masa pertumbuhan yang paling pesat. Oleh karena itu, untuk menghadapi dan memasuki usia dewasa, maka siswa diperlukan bimbingan karakter yang baik dari lingkungannya untuk mencapai kematangan emosinya.

Pada saat menginjak masa remaja, peserta didik mengalami perkembangan-perkembangan yang meliputi perkembangan bahasa, perkembangan emosi, serta perkembangan nilai, moral, dan sikap. Perkembangan tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada tahap selanjutnya. Salzman (dalam Yusuf, 2008, hlm. 184) mengemukakan bahwa, “ Remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (depedence) terhadap orang tua ke arah kemadirian (idependence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral”. Dalam masa remaja ini,


(20)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak tidak hanya ingin membuktikan bahwa dia sudah tidak bergantung lagi kepada orang tua, tetapi juga anak sudah mulai memperhatikan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu moral yang dia hadapi dari lingkungan tempat dia bersosialisasi.

Pendapat lain yang menjelaskan mengenai tahapan kebutuhan remaja menurut Wardani ( dalam Sutirna, 2013, hlm.27) membagi tahapan di dalam masa remaja menjadi tiga tahapan yaitu

“Tahap pertama, remaja pada tahap ini merindukan sesuatu yang dianggap bernilai namun bentuknya belum jelas (pada tahap ini sering menulis-nulis puisi yang memuja alam atau bentuk lain). Tahap kedua, remaja mulai menemukan pengidolaan, yaitu pribadi-pribadi yang dikagumi (teman sepermainan, teman lawan jenis, idola artis pujaannya). Tahap ketiga, remaja mulai dengan menentukan pilihan nilai dengan mengujinya dalam kehidupan nyata atau dengan berjalan berdasarkan pengalaman”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam masa remaja ini anak sudah mulai mencari jati diri, yaitu salah satunya dengan memperhatikan apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan menyerapnya. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pola pikir atau cara pandang anak terhadap kehidupan yang akan dijalaninya kelak. Oleh karena itu, peneliti berharap dengan adanya pembelajaran apresiasi cerpen yang di dalamnya mengkaji mengenai struktur, interpretasi teks cerpen yang berorientasi pada nilai-nilai sosial budaya, serta memberikan penilaian terhadap cerpen, juga diharapkan mampu untuk menjadikan cerpen yang dibacanya itu sebagai media pendidikan bagi para siswa dalam hal memaknai realitas kehidupan dan mengambil hikmah yang cukup besar dari kejadian-kejadian yang ada dalam cerpen.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul: Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter. Sebagai bahan perbandingan terdapat beberapa penelitian yang relevan yang sudah dilakukan dengan pembelajaran cerpen, yaitu: Keefektifan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Cerpen karya Sri Teti Herawati pada pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2008, Pendekatan


(21)

8

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi Nilai dalam Pembelajaran Menulis Cerpen sebagai Pola

Pengembangan Nilai-nilai Karakter karya Yatini pada Program Pendidikan Bahasa Indonesia SPs-UPI tahun 2014, Model Pengajaran Advance Organizer dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek karya Rahmi Rahmawati pada Jurusan Pendidikan Bahasa SPs. UPI 2012, Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Pembelajaran Struktur Isi Cerpen SMP

Kelas VII (Suwarsini Saja,

2014: http://edukasi.kompasiana.com/2014/08/06/penerapan-model-pembelajaran-

discovery-learning-pada-pembelajaran-struktur-isi-cerpen-smp-kelas-vii-667338.html).

Penelitian ini peneliti lakukan untuk menerapkan pembelajaran apresiasi cerpen melalui model pembelajaran Discovery Learning yang berbasis nilai-nilai karakter. Perbedaan antara penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menerapkan pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih mengasah kemampuan siswa untuk dapat menemukan pengetahuannya sendiri mengenai berbagai aspek, baik yang berhubungan dengan struktur cerpen, penelusuran terhadap nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalam cerpen yang dianalisis, juga penilaian terhadap cerpen yang dibaca. Proses penemuan yang dilakukan oleh siswa dilandasi pula dengan nilai-nilai karakter yang dapat membentuk sikap positif pada siswa. Penelitian ini dilakukan atau diterapkan pada siswa SMA kelas XI di salah satu kabupaten Garut.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimanakah profil pembelajaran apresiasi cerpen yang selama ini berlangsung di kelas XI SMAN 16 Garut?

2) Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerpen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di kelas XI SMA N 16 Garut?


(22)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Apakah model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai karakter efektif untuk pembelajaran apresiasi teks cerpen di kelas XI SMAN 16 Garut?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan sebagai alternatif yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran apresiasi cerpen, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

1) profil pembelajaran apresiasi cerpen yang selama ini berlangsung di kelas XI SMAN 16 Garut;

2) proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan model Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di kelas XI SMAN 16 Garut;

3) efektif tidaknya model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter dalam pembelajaran apresiasi cerpen di kelas XI SMAN 16 Garut.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat bagi peneliti, guru, sekolah dan lembaga terkait. Manfaat tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Manfaat bagi Peneliti

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini, khususnya bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini di antaranya:

a. mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen;

b. mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter dalam pembelajaran apresiasi cerpen.

2. Manfaat bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu untuk:

a. dapat memanfaatkan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter dalam pembelajaran apresiasi cerpen.


(23)

10

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. dapat mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter di dalam kelas.

3. Manfaat bagi Sekolah

Sekolah adalah satu lembaga untuk menyelenggarakan pendidikan, maka manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi sekolah yaitu:

a. menjadikan salah satu referensi model pembelajaran yang dapat dikembangkan bagi guru-guru mata pelajaran lainnya;

b. mengetahui keunggulan penggunaan model pembelajaran Discovery Learning, ketika diterapkan dalam sebuah mata pelajaran, khususnya mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang disusun dalam penulisan penelitian ini terbagi ke dalam enam bab, di antaranya sebagai berikut ini.

1) Bab I, di dalam bab ini memuat: Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (manfaat teoritis, manfaat praktis, dan manfaat bagi peneliti).

2) Bab II, di dalam bab ini membahas beberapa teori yang dijadikan sebagai landasan oleh peneliti di dalam melakukan penelitiannya. Berhubungan dengan masalah penelitian ini, maka peneliti menyusun landasan teori yang berkaitan dengan: Model Pembelajaran Discovery Learning (hakikat, konsep, tujuan, langkah-langkah pembelajaran, keunggulan model, dan kelemahan model); Pendidikan Nilai-nilai Karakter (hakikat pendidikan karaktert, tujuan pendidikan karakter, jenis-jenis nilai pendidikan karakter, dan indikator pendidikan karakter di sekolah); Apresiasi Cerpen (hakikat apresiasi cerpen, tingkatan apresiasi cerpen, cara pengukuran kemampuan apresiasi, dan kedudukan pembelajaran apresiasi cerpen di sekolah); Cerpen (hakikat cerpen, pembagian cerpen menurut bentuknya, pembagian cerpen menurut sifatnya, pembagian cerpen menurut jumlah katanya, struktur cerpen, pendekatan analisis cerpen); Interpretasi Teks Cerpen (jenis-jenis interpretasi, tahap-tahap


(24)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interpretasi); Nilai Sosial dan Nilai Budaya ( hakikat nilai, pengertian nilai sosial, dan pengertian nilai budaya).

3) Bab III, di dalam bab ini membahas tentang rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif yang di dalamnya membahas tentang: Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, dan Analisis data. 4) Bab IV, di dalam bab ini membahas tentang temuan-temuan peneliti selama

proses pembelajaran di antaranya berdasarkan temuan hasil penerapan model, temuan hasil observasi, temuan hasil pembagian angket, dan temuan hasil wawancara dengan guru berkaiatan dengan model yang diterapakan. Hasil temuan-temuan tersebut kemudian dideskripsikan dalam bentuk pembahasan setiap instrumen penilaian.

5) Bab V, di dalam bab ini membahas mengenai pembelajaran apresiasi cerpen melalui model Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter. Pembahasan dalam bab ini behubungan dengan: sintak model pembelajaran, RPP, proses pelaksanaan, dan perbaikan model pembelajaran.

6) Bab VI, di dalam bab ini terdiri atas: simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Di dalam simpulan, akan membahas hasil temuan-temuan di lapangan berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat peneliti pada bab I. Di dalam implikasi dan rekomendasi, akan membahas tentang keefektifan penggunaan model Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter setelah diterapkan di dalam pembelajaran apresiasi cerpen, serta saran-saran yang akan disampaikan kepada lembaga atau peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis di sekolah.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu: model Discovery Learning dalam pembelajaran apresiasi cerpen, model Discovery Learning berbasis nilai karakter dalam pembelajaran apresiasi cerpen dan cerpen. Penjelasan mengenai beberapa definisi operasional tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.


(25)

12

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kemampuan Mengapresiasi Cerpen

Pemahaman kegiatan apresiasi dalam pembelajaran ini adalah untuk memahami struktur intrinsik yang ada di dalam cerpen yang melibatkan aspek kognitif, emotif, dan evaluatif. Struktur cerpen dalam penelitian ini, berkaitan dengan unsur yang membangun langsung cerpen itu sendiri. Unsur yang membangun cerpen ini sering disebut juga dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik dalam cerpen di antaranya: alur, tema, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat. Selain itu siswa belajar untuk membuat sinopsis cerita dari cerpen yang disediakan, serta mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang berkaitan dengan nilai- nilai sosial budaya.

Pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam penelitian ini yaitu siswa akan dihadapkan pada sebuah teks cerpen, lalu disuruh untuk menemukan dan mengelompokkan unsur-unsur cerpennya, dan dibuat kesimpulan mengenai konsep yang ditemukan dari unsur-unsur cerpen tersebut.

2. Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Apresiasi Cerpen

Mengacu pada pendapat Joyce dan Weil (1980, hlm. 1) mengemukakan bahwa "Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”. Yang dimaksud dengan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran apresiasi cerpen dalam penelitian ini adalah suatu rencana atau pola pembelajaran yang diterapkan untuk memberikan bimbingan kemudahan kepada siswa dalam menemukan suatu konsep atau pemahaman dari contoh-contoh peristiwa yang ditemukan dalam cerpen. Peristiwa yang ditemukan dalam cerpen tersebut, lalu diasimilasikan dengan konsep mengenai suatu nilai sosial atau budaya.

Sesuai dengan prinsip dari model pembelajaran Discovery Learning itu sendiri, bahwa Discoveri Learning menurut Sund (dalam Roestiyati 2008) adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau


(26)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prinsip. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Di dalam proses mental yang dilakukan oleh siswa itu, lalu diterapkan pula beberapa prinsip dasar yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter seperti: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, tanggung jawab, dan lain-lain. Dengan adanya model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter diharapkan yang dapat menggiring siswa dalam menggali pengetahuannya secara mandiri, juga diharapkan supaya siswa memperoleh pengalaman di dalam mengembangkan karakter-karakter positif selama proses pembelajaran.

3. Cerpen

Cerpen yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan cerita pendek yang di dalamnya memuat cerita yang bertemakan sosial budaya. Cerpen-cerpen yang dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran apresiasi ini diambil dari kumpulan cerpen-cerpen Kompas pilihan pada tahun 2008. Judul cerpen yang diambil sebagai sumber belajar terdiri dari dua yaitu, cerpen yang berjudul “Ratap Gadis Suayan” karya Damhuri Muhammad, dan “Senja di Pelupuk Mata” karya Ni Komang Ariani.


(27)

53 Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Metodologi penelitian ini meliputi: metode penelitian dan desain penelitian. Adapun penjelasan lebih lanjut, akan peneliti jelaskan berikut ini.

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen Kuasi. Metode ini digunakan untuk mencari pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap pembelajaran apresiasi cerpen dalam kelas yang diberikan perlakuan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiono (2013, hlm. 107) yaitu, “ Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan”. Dalam penelitian ini, peneliti akan menyelidiki kelas yang diberi perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen. Penelitian kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan model pembelajarn Discovery Learning dalam pengajaran apresiasi cerpen, sedangkan kelompok kontrol adalah siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam pengajaran apresiasi cerpen. Kedua kelompok tersebut melaksanakan pretest dan posttest. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen The matching only pretest-posttest control group.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen yang peneliti gunakan pada penelitian ini yaitu dengan The matching only pretest-posttest control group. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan mengapresiasi cerpen pada kelompok eksperimen maupun kelas kontrol. Begitu juga posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir setelah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen. Adapun


(28)

kelas kontrol digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui efektivitas pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan model Discovery Learning.

Pembelajaran apresiasi cerpen pada kelompok kelas kontrol diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter. Pola desain dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

Tabel. 3.1 Desain Eksperimen

Treatment group M O X O Control group M O C O

(Fraenkel & Wallen, 2007: 275) Keterangan:

M = kelas yang tidak dirandom O = tes awal dan tes akhir

X = perlakuan di kelas eksperimen berupa pembelajaran apresiasi cerpen melalui model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter.

C = perlakuan dikelas kontrol pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui model ekspositori.

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka diadaptasikan ke dalam desain penelitian sesuai dengan kebutuhan yang akan peneliti gunakan berikut ini.

Tabel 3.2

Pola penelitian eksperimen Kategori

kelompok

Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Kel. Eksperimen T1 X T2


(29)

55

Keterangan:

T1 = tes awal pada kedua kelompok sampel

X

= perlakuan (treatment) yang diberikan terhadap sampel kelompok eksperimen

C = perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang berlangsung.

T2 = Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes dapat diketahui dari perbandingan T1 dan T2.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sugiono ( 2013, hlm. 117) mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan hal tersebut, maka penentuan populasi dalam penelitian ini yaitu pada siswa-siswa kelas XI di SMAN 16 Garut.

2. Sampel

Berdasarkan populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa-siswa kelas XI di SMA 16 Garut, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara memilih dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yang pertama, kelas XI IPA 4 digunakan sebagai kelas kontrol, dan yang ke dua, kelas XI IPA 1 digunakan sebagai kelas eksperimen.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan berkaitan dengan penelitian ini, maka diperlukan teknik pengumpulan data untuk mencapai tujuan penelitian. Maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa tes dan nontes. Data yang yang dijadikan sebagai data utama untuk melihat


(30)

efektifitas penerapan model Discovery Learning dalam penelitian ini yaitu data tes, sedangkan data pendukung dalam penelitian ini berupa data-data berdasarkan hasil observasi, angket dan wawancara.

1. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan peneliti bertujuan untuk memperoleh data dalam pembelajaran apresisi teks cerpen pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing menggunakan model yang berbeda. Perlakuan model dilakukan sebanyak tiga kali untuk pembelajaran apresiasi cerpen, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Model pembelajaran yang diterapakan di kelas eksperimen berupa model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter, sedangkan model yang digunakan di kelas kontrol berupa model pembelajaran yang berlangsung atau ekspositori.

Pada kelas eksperimen, teknik tes digunakan sebelum diberikan perlakuan (pretest) berupa model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter untuk mengetahui kemampuan awal pada pembelajaran apresiasi teks cerpen, sedangkan teknik tes dilaksanakan sesudah diberikan peralakuan (posttest) digunakan untuk mengetahui kemampuan pembelajaran apresiasi teks cerpen setelah diberikan perlakuan. Pada kelas kontrol teknik tes juga digunakan sebelum dan sesudah pembelajaran. Kelas kontrol tidak menggunakan perlakuan berupa model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter, tetapi menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pretest dan posttest pada kelas kontrol digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah penggunaaan model pembelajaran yang digunakan. Penerapan model yang berbeda dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, digunakan untuk membandingkan keefektifan penggunaan model yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pembelajaran apresiasi cerpen.

Tes yang peneliti gunakan berupa tes uraian. Alasan peneliti menggunakan tes uraian yaitu supaya siswa mampu merumuskan, mengorganisasi, dan menyajikan jawabannya dalam bentuk uraian. Tes tertulis berupa tes uraian dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung pada


(31)

masing-57

masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis tes ini disusun berdasarkan indikator yang tersusun dalam RPP.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, angket, dan wawancara. Observasi digunakan untuk melihat dan mengamati proses pembelajaran apresiasi cerpen melalui model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter. Observasi digunakan untuk melihat aktivitas pembelajaran pada kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran apresiasi cerpen yang secara langsung dilakukan oleh observer. Pedoman observasi berisi aspek-aspek proses kegiatan belajar mengajar kegiatan guru. Hal-hal yang diobservasi berupa: kegiatan guru dalam proses kegiatan awal, proses kegiatan inti, dan proses kegiatan akhir pembelajaran, selanjutnya yaitu observasi untuk melihat kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan juga observasi terhadap karakter-karakter siswa di dalam menerapkan model Discovery Learning dalam pembejaran apresiasi cerpen.

Teknik angket digunakan untuk menggali informasi mengenai persepsi atau pendapat siswa terhadap pembelajaran apresiasi cerpen menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai karakter. Hasil angket ini diharapakan dapat digunakan untuk mengukur keefektifan model pembelajaran yang dilakukan. Pembagian angket dilakukan setelah perlakuaa ke-3 pada kelas eksperimen. Angket yang digunakan peneliti berupa angket tertutup dengan jawaban-jawaban yang sudah disediakan. Aspek-aspek yang ingin diperoleh dari angket ingin yaitu tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran apresiasi cerpen yang dengan menggunakan model pembalajaran Discovery Learning berbasis nilai karakter. Cara pengisian jawaban yaitu dengan mencentang salah satu jawaban menurut responden yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, kurang setuju, dan sangat tidak setuju.

Pedoman wawancara. Instrumen ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pendapat guru bidang studi bahasa Indonesia yang bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu keefektifan penggunaan model Discovery Learning berbasis nilai karakter pada pembelajaran apresiasi


(32)

cerpen. Kegiatan wawancara dilaksanakan setelah observer mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan sendiri oleh peneliti yaitu pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter. Kegiatan wawancara ini dilakukan di ruangan guru dengan menggunakan alat rekam berupa ponsel Xio Mi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto ( 2006, hlm. 149) “Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi mudah karenanya”.

Instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian dapat berupa angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, lembar pengamatan soal tes, skala, dan lain sebagainya. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket, pedoman wawancara, pedoman analisis, pedoman observasi, lembar tes, dan pedoman penilaian.

Jenis instrumen yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Instrumen perlakuan terdiri atas ancangan model pembelajaran apresiasi cerpen melalui model Discovery Learning berbasis nilai karakter. Adapun instrumen pengumpulan data terdiri atas kisi-kisi kemampuan memahami struktur isi cerpen, kisi pedoman observasi, dan kisi-kisi serta pedoman wawancara serta soal tes.

1. Instrumen Perlakuan

1.1 Ancangan Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter

a. Rasional

Berdasarkan temuan awal di lapangan, dalam proses pembelajaran apresiasi cerpen banyak siswa yang kurang mampu dalam memahami isi cerpen, menganalisis alur cerpen serta melakukan interpretasi terhadap nilai-nilai yang ada di dalam cerpen. Model Discovery Learning merupakan suatu model


(33)

59

pembelajaran yang lebih mengutamakan pemberian stimulus kepada siswa untuk menemukan suatu informasi yang ingin diketahui kemudian pada bagian akhir, siswa mengorganisasikan atau merekontruksi hasil penemuannya menjadi sebuah konsep. Penemuan mengenai informasi-informasi yang ingin didapatkan oleh siswa tersebut dapat dilakukan melalui pencarian dalam internet, membaca buku-buku sumber, atau dapat juga dengan melakukan wawancara kepada orang-orang yang kira-kira tahu mengenai informasi yang dimaksud. Siswa dapat saling tukar-menukar informasi lalu menyimpulkan hasil temuannya sehingga terbentuklah suatu kesimpulan.

b. Tujuan

Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini yaitu untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter pada pembelajaran apresiasi cerpen. Pembelajaran apresiasi cerpen ini bertujuan untuk menggali kemampuan siswa dalam membuat sinopsis cerpen, menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen, menemukan kandungan nilai-nilai sosial budaya yang terkandung dalam isi cerpen dan dikaitannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan penilaian dan pendapat terhadap cerpen beserta alasan/argumen yang mendukung jawaban.

Adapun cerpen yang dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran apresiasi ini diambil dari kumpulan cerpen-cerpen Kompas pilihan pada tahun 2008. Judul cerpen yang diambil sebagai sumber belajar yaitu cerpen yang berjudul “Ratap Gadis Suayan” karya Damhuri Muhammad.

c. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Apresiasi Cerpen melalui Model Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter

Proses kegiatan pembelajaran apresiasi cerpen melalui model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter, siswa dilatih untuk menyelesaikan soal dengan cara bekerja sama untuk saling membantu mencari informasi baik dari internet, membaca buku sumber atau berani untuk bertanya kepada orang-orang yang mengetahuinya. Penelusuran-penelusuran yang harus di lakukan oleh siswa berupa pencarian informasi mengenai unsur-unsur intrinsik


(34)

cerpen, menemukan konsep nilai-nilai sosial budaya, lalu menerapkan penemuannya di dalam cerpen yang sudah disediakan.

d. Sintaks Pembelajaran Struktur Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning.

Sintak mengenai pembelajaran apresiasi cerpen melalui model Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Sintak Pembelajaran Struktur Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Nilai-nilai Karakter

No Sintaks Model Discovery Learning Berorientasi Nillai-nilai Karakter Tujuan

Kegiatan Belajar Mengajar

Guru Siswa

1. Menstimulus siswa dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan seputar cerpen yang pernah dibaca dan siswa mengungkapkannya dengan komunikatif dan penuh rasa percaya diri

Siswa dapat mengungkapkan judul-judul cerpen, ciri-ciri cerpen, hal-hal yang menarik dari cerpen melalui diskusi secara komunikatif dan demokratif serta penuh percaya diri.

a. Guru membagi kelompok diskusi menjadi 5-6 kelompok yang terdiri atas 6-7 orang. b. Guru memberikan arahan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran apresiasi cerpen c. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang siswa mengungkapkan judul-judul cerpen yang pernah dibaca. d. Guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang siswa mengungkapkan ciri-ciri cerpen.

a. Siswa berkelompok menjadi 5-6 kelompok yang terdiri atas 6 orang. b. Siswa

mendengarkan arahan dan bimbingan guru berkait dengan tujuan

pembelajaran apresiasi cerpen. c. Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan guru berkaitan dengan judul-judul cerpen yang pernah dibaca.

d. Siswa menjawab pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri cerpen. e. Siswa mengungkapkan hal-hal yang menarik dari cerpen yang pernah dibaca.


(35)

61 e. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang siswa mengungkapakan hal-hal menarik dari cerpen yang pernah dibaca

2. Membaca cerpen serta menemukan unsur-unsur intrinsik di dalamnya berupa pencarian tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat, nilai-nilai sosial dan budaya yang terdapat dalam cerpen disertai dengan bukti-bukti yang mendukung jawaban melalui kegiatan diskusi dengan menanamkan karakter mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin.

Siswa secara mandiri membaca cerpen dan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), nilai-nilai sosial dan budaya beserta bukti-bukti yang mendukung, dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. a. Guru memberikan cerpen kepada siswa untuk dibaca b. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan unsur-unsur instrinsik (tema, alur, latar, sudut pandang, amanat) yang terdapat di dalam cerpen yang dibaca beserta bukti-bukti yang mendukung jawaban.. c. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai-nilai sosial dalam cerpen yang dibaca beserta bukti-bukti yang mendukung jawaban. d. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai-nilai budaya dalam cerpen yang dibaca beserta

bukti-a. Siswa membaca cerpen yang disediakan guru. b. Siswa

mendengarkan instruksi yang disampaikan guru untuk menemukan unsur-unsur intrinsik (tema, alur, latar, sudut pandang, amanat) yang terdapat di dalam cerpen yang dibaca beserta bukti-bukti yang mendukung jawaban. c. Siswa

mendengarkan intruksi yang disampaikan guru untuk menemukan nilai-nilai sosial dalam cerpen yang dibaca beserta bukti-bukti yang mendukung jawaban. d. Siswa

mendengarkan instruksi yang disampaikan guru untuk menemukan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam cerpen yang dibaca beserta


(36)

bukti yang mendukung jawaban e. Guru membimbing dalam pemilihan aktivitas yang dapat mendukung penyelesaian proyek (membaca buku kumpulan cerpen, membuka

internet, dll).

bukti-bukti yang mendukung jawaban. e. Siswa mengikuti

arahan dari guru untuk memilih aktivitas yang dapat mendukung penemuan konsep (membaca buku, wawancara, membuka internet, dll).

3 Mencari dan

membaca cerpen lain yang relevan untuk menghimpun data serta menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), nilai-nilai sosial dan budaya dari cerpen tersebut disertai dengan bukti-bukti yang mendukung jawaban serta dengan penuh rasa tanggung jawab dan mandiri.

Siswa mampu mencari dan menemukan informasi berkaitan dengan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), nilai-nilai sosial dan budaya yang terdapat di dalam cerpen dengan rasa tanggung jawab, disiplin dan

demokratis. a. Guru membimbing siswa dalam mencari informasi berkaitan dengan tugas yang sudah diberikan yaitu mencari sumber bacaan cerpen lain yang relevan, lalu menemukan unsur-unsur intrinsik di dalamnya berupa pencarian tema yang terdapat dalam cerita, penokohan dan perwatakan yang terdapat dalam cerita, tahapan alur dalam cerita, latar yang

digunakan dalam cerita, sudut pandang yang digunakan dalam cerita, serta amanat yang digunakan dalam cerita beserta bukti-bukti yang mendukung jawaban. b. Guru

membimbing siswa untuk

a. Siswa mencari dan membaca cerpen yang relevan, lalu menemukan unsur-unsur intrinsik berupa tema yang ditemukan dalam cerita, penokohan dan perwatakan yang ditemukan dalam cerita, alur yang ditemukan dalam cerita , latar yang ditemukan dalam cerita, sudut pandang yang digunakan dalam cerita, serta amanat yang ingin

disampaikan pengarang dari cerpen yang dibaca dengan sikap penuh rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. b. Siswa mengidentifikasi nilai-nilai sosial yang ditemukan dari cerpen yang dibaca dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat,


(37)

63

menemukan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam cerpen tersebut, lalu mengaitkannya dengan

kehidupan sehari-hari

c. Guru membimbing siswa untuk menemukan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam cerpen tersebut, lalu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

disiplin, dan tanggung jawab. c. Siswa

mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang ditemukan dari cerpen yang dibaca dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat, disiplin, dan tanggung jawab.

4 Melakukan pengolahan data yang sudah ditemukan

berakaitan dengan unsur intrinsik cerpen (tema, alur, latar, sudut pandang, dan amanat), nilai-nilai sosial dan budaya dari berbagai sumber dan

mempresentasikanny a di depan kelas dengan penuh rasa tanggung jawab, percaya diri, disiplin, mandiri, bersikap sopan, dan demokratif..

Siswa mampu mengolah data yang sudah ditemukan berkaitan dengan unsur intrinsik cerpen (tema, alur, latar, sudut pandang, amanat), nilai-nilai sosial dan budaya melalui berbagai sumber dan

mempresentasikanny a di depan kelas dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin, mandiri, bersikap sopan, dan demokatif.

a. Guru memberikan arahan atau intruksi kepada siswa untuk berdiskusi dalam mengolah data yang sudah ditemukan berkaitan dengan tema cerita, alur cerita, latar cerita, sudut pandang cerita, amanat yang terdapat di dalam cerita, serta nilai-nilai sosial dan budaya yang ada di dalam cerpen. b. Guru menjadi

fasilitator dalam kegiatan proses belajar mengajar.

a. Siswa berdiskusi untuk mengolah data yang sudah ditemukan berkaitan dengan tema cerita, alur cerita, latar cerita, sudut pandang cerita, amanat yang terdapat dalam cerita, serta nilai-nilai sosial dan budaya yang terdapat di dalam cerpen dengan sikap demokratif, kreatif, dan toleransi. b. Siswa berdiskusi

untuk

membandingkan temuan-temuan dari cerpen yang disediakan oleh guru dengan cerpen lain yang berasal dari kelompok masing-masing dengan penuh


(38)

rasa tanggung jawab,

demokratif, dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan setiap pendapat .

5 Melakukan tahapan pembuktian terhadap penemuan-penemuan dengan konsep-konsep mengenai unsur intrinsik cerpen (tema,penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat), nilai-nilai sosial dan budaya yang sudah ditemukan dari berbagai sumber dengan isi cerpen yang telah dibaca dengan penuh keberanian serta tanggung jawab.

Siswa mampu membuktikan hasil temuan-temuannya berkaiatan dengan konsep-konsep unsur intrinsik cerpen (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat), nilai-nilai sosial dan budaya yang sudah ditemukan dari berbagai sumber dengan isi cerpen yang telah dibaca dengan penuh keberanian serta tanggung jawab.

a. Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk untuk berdiskusi melakukan pembuktian terhadap penemuan-penemuan yang sudah dilakukan pada cerpen-cerpen yang sudah dibaca dengan konsep unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), serta nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam masyarakat Indonesia. b. Guru mengawasi

kegiatan siswa dalam melakukan pembuktian terhadap informasi yang ditemukan dari berbagai sumber dengan cara mengidentifikasi data yang terdapat dalam cerpen. c. Guru

a. Siswa berdiskusi untuk melakukan pembuktian terhadap penemuan-penemuan yang sudah dilakukan pada cerpen-cerpen yang sudah dibaca dengan konsep unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), serta nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam masyarakat Indonesia berdasarkan sumber informasi yang diperoleh (membaca buku, wawancara, membuka internet, dll) dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin kreatif, dan demokratif. b. Siswa melakukan

pembuktian terhadap informasi yang ditemukan dari berbagai sumber


(39)

65

memberikan intruksi kepada siswa untuk mempresentasika n hasil diskusi kelompok berkaitan dengan

temuan-temuannya. d. Guru menjadi

fasilitator ketika siswa mempresentasika n laporan dengan cara mengidentifikasi data yang terdapat dalam cerpen dengan penuh tanggung jawab.

c. Siswa secara berkelompok melakukan presentasi berkaitan dengan hasil penemuan dan pembuktiannya pada cerpen yang dibaca dengan penuh kejujuran, tanggung jawab, toleransi, demokratif, dan cinta damai.

6 Melakukan tahapan untuk membuat simpulan mengenai konsep unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang,dan amanat), serta konsep nilai-nilai sosial dan budaya yang sudah ditemukan dari berbagai sumber dan dibuktikan pada cerpen yang dibaca serta melakukan penilaian terhadap isi cerpen yang dibaca dengan penuh tanggung jawab, berani, jujur, serta komunikatif. Siswa mampu menarik simpulan mengenai konsep unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang,dan amanat), serta konsep nilai-nilai sosial dan budaya yang sudah ditemukan dari berbagai sumber yang dihimpun dari kegiatan diskusi beberapa kelompok serta melakukan penilaian terhadap cerpen yang dibaca secara tanggung jawab, demokratis, jujur, dan

bersahabat/komunika tif..

a. Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk memberikan penilaian terhadap cerpen yang dianalisis. b. Guru mengawasi

kegiatan siswa untuk saling mengoreksi penemuannya c. Guru

bersama-sama siswa menarik simpulan mengenai konsep unsur-unsur intrinsikcerpen (tema,

penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), serta konsep-konsep nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang a. Siswa memberikan penilaian terhadap cerpen yang dianalisis dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. b. Siswa

bersama-sama guru menarik simpulan mengenai konsep unsur-unsur intrinsik cerpen (tema,

penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), dan konsep nilai-nilai sosial budaya lalu dikaitkan dengan kebudayaan bangsa Indonesia dengan penuh semangat kebangsaan dan demokratif. c. Siswa


(1)

199

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(stimulasi/pemberian rangsangan), Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah), Data Collections (pengumpulan data), Data Processing (pengolahan data), Verification (pembuktian), dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi).

Keempat, keefektifan model pembelajaran Discovery Learning berbasis

nilai-nilai karakter pada pembelajaran apresiasi cerpen. Hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan statistik menunjukkan bahwa model ini efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran cerpen pada siswa kelas XI. Hal ini dapat dibuktikan dari uji t melalui SPSS versi 21.0. nilai probabilitas (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikasi (α) 0,05 atau 0,000<0,05. Sehingga Ha: Pembelajaran apresiasi cerpen melalui model

Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter efektif untuk pembelajaran

apresiasi cerpen.

B.IMPLIKASI

Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter pada pembelajaran apresiasi cerpen, membawa pengaruh yang cukup baik terhadap keefektifan belajar, hal tersebut tercermin dari hasil belajar dan yang cukup siginfikan dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol yang tidak hanya mendapat perlakuan ekspositori. Kegiatan belajar dalam model ini, menuntut siswa untuk berfikir kritis, aktif, kreatif dan mandiri, karena siswa betul-betul mengalami proses belajar berdasarkan pengalaman yang diperolehnya sendiri. Siswa aktif mencari dan menemukan informasi sesuai dengan konsep yang ingin ditemukannya. Peranan guru dalam model pembelajaran Discovery

Learning adalah sebagai pembimbing dan pemantau kegiatan belajar yang

dilakukan siswa, sehingga mengubah kebiasan dari asalnya teacher oriented menjadi student oriented.

Dalam model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter yang diterapkan dalam pembelajaran apresiasi cerpen, pertama-tama siswa diarahkan untuk membaca sebuah cerpen, lalu siswa dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan seputar cerpen yang dibaca. Dalam hal ini, siswa sedang


(2)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diarahkan oleh guru bukan hanya untuk menikmati ceritanya saja tetapi juga supaya mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang membangun sebuah cerita. Dari konsep inilah siswa mulai diarahkan oleh guru supaya mencari dan menemukan konsep-konsep yang terdiri atas unsur-unsur intrinsik cerpen dari berbagai sumber. Setelah itu, hasil dari penemuan tersebut didiskusikan dalam kelompok diskusi lalu dipresentasikan di depan kelas.

Seorang guru hendaknya mampu memilih model pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan siswa, sehingga kreatifitas siswa dalam belajar dapat terlihat dengan jelas. Dalam setiap pembelajaran tidak harus selalu guru saja yang berbicara di depan kelas, tetapi berikan siswa kesempatan untuk mencoba menemukan pengalaman belajarnya sendiri, sehingga wawasan keilmuan siswa semakin bertambah.

Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan lebih banyak lagi buku-buku tentang kesusastraan Indonesia di perpustakaan sekolah, supaya siswa dapat menggali lebih banyak lagi informasi yang diperlukan sehingga pencarian informasi tidak hanya terpaku pada internet saja.

C. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penemuan-penemuan yang sudah penulis deskripsikan dalam kesimpulan, ada beberapa saran yang penulis ajukan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1. Cerpen merupakan salah satu genre sastra yang dapat dijadikan sebagai sumber ajar untuk menambah pengetahuan siswa di dalam menggali informasi berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan. Selain itu dapat pula dijadikan sebagai salah satu sumber informasi untuk dapat mengetahui kehidupan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

2. Nilai-nilai kehidupan yang terdapat di dalam cerpen dapat dijadikan sebagai salah satu pembelajaran karakter bagi para siswa.

3. Model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter sebaiknya dijadikan sebagai salah satu alternatif model yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan pembelajaran apresiasi cerpen. Melalui model


(3)

201

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Discovery Learning ini, siswa diajarkan untuk mampu berfikir kritis, kreatif,

serta mandiri sehingga akan berpengaruh positif pada perkembangan karakter siswa.

4. Guru sebaiknya memilih cerpen-cerpen yang akan dijadikan sebagai sumber ajar kepada siswa, alangkah lebih baik kalau jenis cerpen yang disajikan berkaitan dengan keadaan sosial budaya bangsa Indonesia.

5. Waktu pelaksanaan tes sebaiknya dialokasikan sebanyak 3 x 45 menit. Hal ini dikarenakan bentuk tes dalam tes akhir menggunakan tes berbentuk uraian yang menuntut siswa untuk dapat mengembangkan jawabannya secara maksimal.

6. Penelitian lanjutan sebaiknya model pembelajaran Discovery Learning berbasis nilai-nilai karakter ini, tidak hanya diterapkan di dalam kegiatan pembelajaran mengapresiasi cerpen saja, tetapi harus mencoba menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran kebahasaan atau sastra yang lainnya. Selain itu, dapat juga mencoba diterapkan pada tingkatan kelas yang lain.


(4)

202

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012) Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.

Aminuddin. (2013) Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, S. (2006) Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bagun, R. (2009) Smokol, cerpen kompas pilihan 2008. Jakarta: Buku Kompas. Bell. (1978) Model pembelajaran discovery. [Online]. Tersedia di:

http://www.academia.edu/6644958. Diakses 10 November 2014.

Depdiknas. (2003) Undang-undang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. (2013) Permendikbud 81A. Jakarata: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Endaswara, S. (2003) Membaca, menulis, mengajarkan sastra. Yogyakarta: Kota Kembang.

Fraenkel, dan Wallen. (2007) How to design and evaluate research in education. New York: The Mc Graw Hil Higher Education.

Hamdani. (2010) Strategi belajar mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hake. (1999). Analizing. [Online]. Tersedia:

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain pdf. Hasanuddin. (1996) Drama dalam karya dua dimensi. Bandung: Angkasa. Jacob & Saini. (1988) Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Joyce., Bruce., & Marsha Weil. (1980) Models of teaching, fith edition. USA: Allyn and Bacon A Simon & Scuter Company.

Cahyani, I (2012) Pembelajaran menulis berbabis karakter dengan pendekatan

eksperimental. Bandung: CV. Nurani.

Kemendikbud. (2014). Modul pelatihan guru bahasa indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Kesuma, D, dkk (2009) Suplement kurikulum pendidikan karakter sekolah


(5)

203

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (2014) Modul pelatihan guru bahasa

indonesia SMA/SMK. Jakarta: Kemendikbud.

Kridianto & Sulistyowati. (2013) Bahasa indonesia kebanggaan bangsaku 2. Surakarta: Platinum.

Koentjaradiningrat. (1982) Kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Kurniawan, S. (2013) Pendidikan karakter; konsepsi, implementasi, secara

terpadu di lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi,, da masyarakat. Jakarta: Aa-Ruzz Media.

Luxemburg., Bal., & Weststeijn. (1982) Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Megawangi, R. (2004) Pendidikan karakter ; solusi yang tepat untuk membangun

bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

Muhammad, A. (2011) Ilmu sosial budaya dasar. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Nurgiantoro, B. (2001) Penilaian otentik. Yogyakarta: UGM Press. Rahmanto. (1988) Metode pengajaran sastra. Yogyakarta: Kanisius. Rosidi, A. (1959) Cerita pendek indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Rusman. (2013) Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme

guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusyana, Y. (1984) Bahasa dan sastra indonesia dalam gamitan pendidikan. Bandung: C.V Dipenogoro

Sanjaya, W. (2011) Kurikulum dan pembelajaran.. Jakarta: Kencana Praneda Media Grup.

Satoto, S. (2012) Analisis drama dan teater. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soelaeman, M. (1992) Ilmu budaya dasar: suatu pengantar. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sudjana, N. (1989) Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiono. (2013) Metode penelitian pendidikan; pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Iin Indriyani, 2015

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI -NILAI KARAKTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutirna. (2013) Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Suwarsini, S. (2014). Tersedia

:http://edukasi.kompasiana.com/2014/08/06/penerapan-

model-pembelajaran-discovery- learning-pada-pembelajaran-struktur- isi-cerpen-smp-kelas-vii-667338.html. Diakses pada tanggal 20 November 2014) Swingewood., Alan., & Diana. (1972) The sociology of literature. London: Paladin.

Roestiyah N.K. (2008) Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, S.( 2003) Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

pembangunan jangka panjang 2005-2025. Jakarta: Sekertariat Negara.

Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Waluyo, H. J (2006) Apresiasi dan pengkajian prosa fiksi. Salatiga: Widyasari Press.

Yasa, I .(2012) Teori sastra dan penerapannya. Bandung: Karya Putra Darwati. Yusuf, S. (2008) Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

http://nazama.blogspot.com/2013/06/teori-penelitian-sastra-hermenautik.html (Diakses pada tanggal 11 Desember 2014)


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA KOMIK STRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL : penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMAN 1 Rancaekek tahun ajaran 2014-2015.

0 2 61

PENERAPAN STRATEGI PARTISIPATIF DENGAN MEDIA BLOG DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN: penelitian eksperimen kuasi pada siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 56

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KURIOSITAS BERBASIS KECERDASAN LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

0 10 137

Penerapan Teknik Clustering Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen : penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMAN 24 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 50

PENDEKATAN KLARIFIKASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SEBAGAI POLA PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung.

1 6 323

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMAN I Garut tahun Ajaran 2013-2014.

3 13 126

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut Tahun Ajaran 2014-2015) - repository UPI T IND 1303347 Title

0 0 3

Penerapan Teknik Clustering Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen : penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMAN 24 Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S IND 1102482 Title

0 0 3

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI : Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S IND 1104840 Title

0 0 4

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

0 0 19