EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMAN I Garut tahun Ajaran 2013-2014.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri 1 Garut Kelas XI Tahun Ajaran 2013-2014)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan

oleh

NINAH HASANAH NIM 1101602

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Efektivitas Model Pembelajaran

Aktif Tipe

Trading Place

Berorientasi

Berpikir Kritis dalam Pembelajaran

Membaca Artikel Ilmiah Populer

Oleh

Ninah Hasanah, M.Pd. UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

© Ninah Hasanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Halaman Persetujuan dan Pengesahan Tesis

NINAH HASANAH

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Garut Tahun Pelajaran 2013-2014)

Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.Vismaia S. Damaianti, M.Pd. Dr.Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 196704151992032001 NIP 196008091986012001

Ketua Prodi

Pendidikan Bahasa Indonesia,

Dr.Sumiyadi, M.Hum NIP 196603201991031004


(4)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

ABSTRAK

NINAH HASANAH. 2013. EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH POPULER (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMAN I Garut tahun Ajaran 2013-2014)

Pembelajaran membaca pada hakikatnya mengembangkan kemampuan membaca siswa. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan membaca pada siswa yaitu melalui model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Pembelajaran membaca yang dilakukan berupa pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer melalui bertukar pikiran antar siswa untuk menemukan gagasan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru terkait isi artikel yang telah dibaca. Bertukar gagasan atau ide ini dilakukan sebanyak mungkin.

Penelitian ini untuk mengetahui tiga hal: (1) profil pembelajaran membaca kritis siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014; (2) profil kemampuan membaca kritis siswa SMA Negeri I Garut tahun ajaran 2013-2014; (3) proses pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer dengan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014; (4) keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis efektif dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer pada siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen. Adapun populasi pada penelitian ini yaitu kelas XI SMA Negeri I Garut tahun ajaran 2013-2014. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 2 kelas dengan cara diundi yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 8. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel random kelas.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data diperoleh kesimpulan, bahwa: (1) profil pembelajaran membaca kritis siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014 menggunakan model pembelajaran ekspositori; (2) profil kemampuan membaca kritis siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014 termasuk dalam kategori baik; (3) proses pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer dengan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014 dilaksanakan melalui tiga kali perlakuan dengan langkah-langkah pembelajaran membaca kritis berupa tahap prabaca, membaca, dan pascabaca; (4) model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis efektif dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer pada siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014 karena hasil uji signifikansi dengan uji t diperoleh hasil t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0,041 .


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt.

yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tesis sebagai

tugas akhir untuk memperoleh gelar pada pascasarjana. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada panutan umat, nabi besar Muhammad Saw.

beserta seluruh keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku pengikutnya.

Penyusunan tesis dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis pada Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Garut

Tahun Pelajaran 2013-2014) ini mempunyai dua tujuan utama. Pertama, sebagai

upaya untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian pascasarjana. Kedua,

penelitian ini dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran membaca bagi

tenaga pelaksana pendidikan khususnya guru bahasa Indonesia. Dengan

penerapan model yang tepat dapat menunjang keefektifan pembelajaran

sehingga anak didik merasa senang mengikuti pembelajaran dan hasil

pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangannya. Meskipun

demikian, semoga ada kontribusi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt.

yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada panutan umat, nabi

besar Muhammad Saw. beserta seluruh keluarga, sahabat, sampai kepada kita

selaku pengikutnya.

Penyusunan tesis dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer (Studi

Eksperimen pada Mahasiswa Siswa Kelas XI SMAN I Garut Tahun Pelajaran

2013-2014) ini mempunyai dua tujuan utama. Pertama, sebagai upaya untuk

memenuhi salah satu syarat menempuh ujian pascasarjana. Kedua, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi pada proses pembelajaran membaca di

tingkat SMA.

Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankanlah saya ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr.Vismaia S. Damaianti, M.Pd. selaku pembimbing I dan dosen yang penuh

perhatian. Terimakasih yang tak terhingga atas motivasi dan bimbingan

dalam proses pembuatan tesis. Semoga perhatian yang Ibu berikan menjadi

amal baik. Amin;

2. Dr.Yeti Mulyati, M.Pd. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan baik


(8)

berbobot menjadikan inspirasi bagi saya. Semoga menjadi amal kebaikan

bagi Ibu. Amin;

3. Dr.Agus Hamdani, M.Pd. Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan

rasa terima kasih atas masukan yang diberikan ketika penulis mengalami

hambatan dalam penyusunan tesis. Terima kasih juga telah mengajarkan

cara menggunakan SPSS, semoga segala kebaikan yang bapak berikan

mendapat balasan dari Allah Swt.;

4. Faiz Nauval Ramadhan. Terima kasih atas pengertianmu anakku, dan

maafkan Ibu tidak sepenuhnya mengikuti perkembanganmu, semoga Allah

menjadikanmu sebagai anak shaleh, dan tetap tegar menjalani kehidupan.

Amin;

5. Mohammad Taufik Nurjaman, terima kasih telah menjadi teman dan suami

dalam hidupku. Terima kasih atas perhatian yang telah diberikan. Semoga

kita selalu ada dalam lindungan Allah Swt. Amin;

6. Prof.Dr.Didi Suryadi, M.Ed., selaku pimpinan SPs UPI. Terima kasih telah

memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu pada Sekolah Pascasarjana

yang Bapak pimpin;

7. Dr.Sumiyadi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Sekolah Pascasarjana UPI Bandung;

8. H.Imid Hamid, M.Pd., selaku Ketua STKIP Garut. Terima kasih Bapak

sehingga saya dapat melanjutkan kuliah ke jenjang S2;

9. Dr.Asep Nurjamin, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan


(9)

10.Bapak dan Ibu penimbang ahli (judger), terima kasih atas kontribusi Bapak

dan Ibu sebagai penimbang ahli dalam bahan pembelajaran untuk penelitian

tesis;

11.adik-adik siswa SMA Negeri I Garut, terima kasih atas partisipasi pada

penelitian yang penulis lakukan. Kontribusi adik-adik sungguh sangat berarti;

12.para dosen SPs UPI (Prof.Yus Rusyana, Bapak Prof.Kosadi Hidayat,

Prof.Dr.Iskandarwassid, Prof.Samsuddin, Prof.Dr.Dadang Sunendar, M.Hum,

Prof.Dr.Syihabudin, Dr.Sumiyadi, Dr.Andoyo Sastromihardjo, M.Pd, Prof.Dr.

Rohaeti, Dr.Isah Cahyani, dan Dr.Yoce Aliah Darma. Terima kasih atas ilmu

yang telah Bapak dan Ibu diberikan selama perkuliahan sehingga menambah

wawasan pengetahuan penulis;

13.teman-teman SPs UPI kelas B angkatan 2010, kebersamaan dan

kekeluargaan kita tidak akan terlupakan, kapan bisa kumpul lagi?;

14.Ari Kartini, S.Pd., teman indekost, teman seperjuangan dalam perkuliahan di

sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Terima kasih atas kebersamaan kita

juga motivasi dengan mengucapkan kata “semangat”, ketika kelelahan melanda penulis;

15.Ibu dan Bapak kost, semoga segala perhatian dan kebaikan Ibu juga Bapak

menjadi amal baik. Amin

Ucapan terima kasih secara khusus, penulis ucapkan kepada kakak

tercinta, Ansor Gozali, M.Pd. Terima kasih atas dorongan moril maupun materi


(10)

Semoga segala dukungan, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan

oleh semua pihak yang telah penulis sebutkan satu-persatu di atas dijadikan amal

baik oleh Allah Swt. Amin.

Garut, 18 Juni 2010


(11)

DAFTAR ISI

Hal. ABSTRAK ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

xiii xvi DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... B. Identifikasi Masalah ...

1 4 C. Perumusan Masalah ... 5 D. Tujuan Penelitian ...

E. Manfaat Penelitian ...

6 6 F. Anggapan Dasar ... 7 G. Hipotesis ...

H. Definisi Operasional ... BAB II MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, IHWAL TRA-

DING PLACE, BERPIKIR KRITIS, PEMBELAJARAN

MEMBACA, DAN ARTIKEL ILMIAH POPULER

8 8

A. Model Pembelajaran Aktif ... 1. Pentingnya Model Pembelajaran Aktif ... 2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Aktif ... 3. Karakteristik Model Pembelajaran Aktif ... 4. Aplikasi Model Pembelajaran Aktif ... 5. Peran Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Aktif .... B. Ihwal Trading Place ... 1. Hakikat Teknik Trading Place... 2. Prinsip Teknik Trading Place ... 3. Keunggulan dan Kelemahan Teknik Trading Place

9 11 12 14 14 15 16 18 18 18


(12)

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Teknik Trading Place ... C. Berpikir Kritis ... 1. Hakikat Berpikir Kritis ... 2. Aspek-aspek Keterampilan Berpikir Kritis Beserta Indikatornya ... 3. Tahapan Berpikir Kritis ... 4. Melatih Keterampilan Berpikir Kritis ... D. Pembelajaran Membaca ...

1. Hakikat Pembelajaran Membaca ... 2. Tujuan Pembelajaran Membaca ... 3. Bahan dan Metode dalam Pembelajaran Membaca ..

19 19 21 22 27 28 29 29 35 38 4. Klasifikasi/Jenis Membaca ...

5. Model-Model Membaca ... 6. Teknik Membaca ... 7. Efisiensi dan Efektivitas Membaca ...

37 46 47 50 E. Artikel Ilmiah Populer ... 51

1. Pengertian Artikel Ilmiah Populer ... 2. Ciri-ciri Artikel Ilmiah Populer ... 3. Karakteristik Artikel Ilmiah Populer ... 4. Topik Artikel Ilmiah Populer ... 5. Bentuk Artikel Ilmiah Populer ...

51 56 56 57 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. Metode dan Desain Penelitian ... 1. Metode Penelitian ... 2. Desain Penelitian ...

58 58 58 B. Prosedur Penelitian ... 60 C. Teknik Pengumpulan Data ...

D. Instrumen Penelitian ... 1. Instrumen Perlakuan...

1.1Ancangan Model Pembelajaran aktif Tipe

62 64 64


(13)

Trading Place dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer ... 1.2RPP ... 2. Instrumen Pengumpul Data ... 2.1Kisi-kisi Angket, Observasi, dan Wawancara ... 2.1.1 Kisi-kisi Angket ... 2.1.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi ... 2.1.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 2.1.4 Kisi-kisi Soal Tes ... 2.2Soal Instrumen Tes Pengumpul Data ...

2.2.1 Soal Pedoman Observasi ... 2.2.2 Soal Angket ... 2.2.3 Soal Pedoman wawancara ... 2.2.4 Soal Tes Kemampuan Membaca ... 2.3Pedoman Penilaian Instrumen ...

2.3.1 Pedoman Penilaian Tes ... 2.3.2 Pedoman penilaian Angket ... 2.3.3 Pedoman Penilaian Observasi ... 2.3.4 Pedoman Penilaian Wawancara ... 3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 4. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... E. Teknik Pengolahan Data ... F. Populasi dan Sampel ...

64 68 104 105 105 106 107 108 112 112 115 117 118 130 130 131 131 131 131 135 137 138

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELII-TIAN... A. Profil Pembelajaran Membaca Artikel ... B. Profil Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer... 1. Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer Hasil Pretest ...

141 141

141


(14)

1.1 Kemampuan Membaca Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 1.2 Kemampuan Membaca Hasil Pretest Kelas

Kontrol ... 2. Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer

Hasil Posttest ... 2.1 Kemampuan Membaca Hasil Posttest Kelas

Eksperimen ... 2.2 Kemampuan Membaca Hasil Posttest Kelas

Kontrol ... 2.3 Peningkatan Kemampuan Membaca Kelas

Kontrol ... C. Deskripsi Proses Pembelajaran ... 1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ...

1.1 Perlakuan Ke-1 ... 1.2 Perlakuan Ke-2 ... 1.3 Perlakuan Ke-3 ... 2. Deskripsi Analisis Kualitas Pembelajaran ...

2.1 Soal Tes ... 2.2 Angket ... 2.3 Persepsi Guru Model terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis ... 2.4 Observasi ... 2.4.1 Observasi di Kelas Eksperimen ... 2.4.2 Observasi di Kelas Kontrol ...

142 145 149 149 152 155 163 163 163 165 168 170 171 172 181 184 184 186 D. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...

E. Pengujian Hipotesis ... F. Pembahasan Hasil Penelitian ...

1. Pembahasan Profil Pembelajaran Membaca Artikel 2. Pembahasan Profil Kemampuan Membaca Artikel

187 196 197 197 198


(15)

3. Pembahasan Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis ... 4. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Model

Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis ... BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

200

205 208 A. Simpulan ...

B. Saran ...

208 209 DAFTAR PUSTAKA ... 211 LAMPIRAN ... 216 BIODATA PENULIS ... 417


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.2 Rumpun Model Pemrosesan Informasi ... 10

2.2 Keterampilan Berpikir Kritis, Sub Keterampilan Berpikir Kritis serta Indikator Berpikir Kritis ...

23

3.2 Keterampilan Berpikir Kritis dan Indikator Berpikir Kritis ...

26

4.2

5.2

Jenjang Kemampuan Membaca dan Kata Kunci yang Digunakan untuk Setiap Jenjang Kemampuan ...

Aspek Membaca Kritis Berdasarkan Taksonomi Bloom ...

35

39

1.3

2.3

Design Pretest-Posttest ...

Sintaks Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place ... 59 67 3.3 4.3 5.3 6.3 7.3 8.3 9.3

Kisi-kisi Angket Pendapat Siswa terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

Kisi-kisi Pedoman Observasi ...

Kisi-kisi Pedoman wawancara ...

Kisi-kisi Soal Tes ...

Soal Pedoman Observasi ...

Soal Angket ...

Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Empat... 105 106 107 108 112 115 130

10.3 Kriteria Kualifikasi Persepsi Siswa terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi

Berpikir Kritis ... 131

11.3

12.3

Derajat Realibilitas serta Klasifikasinya ...

Hasil Penghitungan Reliabilitas Berdasarkan SPSS


(17)

1.4

Versi 16.0 ...

Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen pada Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

134

142

2.4

3.4

Rekapitulasi Profil Kemampuan Membaca Kritis Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen ...

Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol pada Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

144

145

4.4

5.4

Rekapitulasi Profil Kemampuan Membaca Kritis Hasil Pretest Kelas Kontrol ...

Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

147

149

6.4

7.4

Rekapitulasi Profil Kemampuan Membaca Kritis Hasil Posttest Kelas Kontrol ...

Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

151

152

8.4

9.4

10.4

Rekapitulasi Profil Kemampuan Membaca Kritis Hasil Posttest Kelas Kontrol ...

Peningkatan Nilai Pretest – Posttest Berdasarkan Kategori ...

Skor Rata-rata Kemampuan Membaca Awal dan Akhir Ilmiah Populer pada Kelas Kontrol ...

154 157 159 11.4 12.4 13.4

Peningkatan Nilai Pretest – Posttest Kemmapuan Membaca Artikel Ilmiah Populer dalam Persentase ...

Skor Rata-rata Kemmapuan Membaca Awal dan Akhir Artikel Ilmiah Populer Kelas Kontrol ...

Skor Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer...

161

162

172

14.4 Sebaran Jawaban Siswa terhadap Setiap Pertanyaan


(18)

15.4 Transkripsi Hasil Wawancara dengan Guru Model .... 182

16.4 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Skor Awal dan Skor Akhir pada Kemampuan Membaca Artikel

Ilmiah Populer ... 189

17.4 Hasil Uji Homogenitas Variansi Data Skor Gain Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol... 191

18.4

19.4

20.4

21.4

Hasil Uji t Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Membaca Artikel Ilmiah Populer Kelompok Eksperimen ...

Hasil Uji Normalitas Sebaran data Skor Kemmapuan Awal dan Akhir Membaca Artikel Ilmiah Populer ....

Hasil Uji t Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Membaca Artikel Ilmiah Populer Kelompok Kontrol ...

Hasil Uji t Skor rata-rata Gain Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelompok Kelas Kontrol ...

192

193

196


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.3 Alur Penelitian ... 61

2.3 Alur Paradigma Penelitian ... 140

1.4

2.4

3.4

4.4

5.4

Rekapitulasi Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen ...

Rekapitulasi Nilai Posttest Siswa Kelas eksperimen ....

Rekapitulasi Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol ...

Rekapitulasi Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Persentase dan Kategori ...

Grafik Peningkatan Jumlah Skor dan Persentase Pretest Posttest pada Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer Kelas Eksperimen ...

145

148

151

155

156

6.4 Skor Siswa Sebelum dan Sesudah Tes pada

Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ... 157

7.4 Peningkatan Perolehan Nilai Pretest-Posttest ... 158

8.4 Grafik Peningkatan Jumlah Skor dan Persentase Pretest dan Posttest pada Kemmapuan Membaca artikel Ilmiah Populer pada Kelas Kontrol ...

160

9.4

10.4

11.4

12.4

13.4

Peningkatan Skor Soal Pretest - Posttest Siswa Kelompok Kelas Kontrol ...

Peningkatan Nilai Pretest - Posttest Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer dalam Persentase ...

Jumlah Penjawab Angket dalam Persentase Tiga Opsi

Grafik Kenormalan Data pada Kelompok Kelas Eksperimen ...

Grafik Kenormalan data pada Kelompok Kelas Kontrol ...

160

161

189


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.3 2 3 4 5 6 7 8

Lembar Judgment (Penilaian Kelayakan Bahan Tes Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer) ...

Lembar Judger RPP Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place dalam Pembelajaran ...

Pedoman Observasi Proses Pembelajaran ...

Daftar Hadir Siswa pada Pelaksanaan Pretest, Perlakuan Ke-1 sampai dengan Ke-3, dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...

Lembar Jawaban Tes Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca artikel Ilmiah Populer ...

Perolehan Skor Ujicoba Soal Bentuk Pilihan Ganda

Hasil Penghitungan Reliabilitas Tes Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer dengan Menggunakan Perangkat Lunak SPSS Versi 16.0 ...

216 229 233 236 246 248 249 251

9 Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Kemampuan

Membaca ... 252

10

11

Hasil Penghitungan Validitas Butir Soal Tes Penguasaan Kemampuan Membaca Melalui Perangkat Lunak SPSS Versi 16.0...

Hasil Analisis Tingkat Kesulitan dan Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda Kemampuan Membaca dalam Ujicoba terhadap 34 Orang Siswa pada Ujicoba Ke-2 ...

253

259

12 Analisis Hasil Ujicoba Butir Tes Soal Bentuk Esai .... 260


(21)

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Analisis Jawaban Soal Uraian Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah Sebagai Persiapan Penghitungan

Skor Total Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah

Analisis Tingkat Kesulitan dan Daya Pembeda Tes Uraian ...

Artikel Bahan Pembelajaran Perlakuan Ke-1 sampai dengan Ke-3 ...

Foto-foto Kegiatan Penelitian ...

Lembar Jawaban Tes Kemampuan Membaca Artikel Ilmiah Populer ...

Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia tentang Perpanjangan Pembimbing Penulisan Tesis Program Pascasarjana Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia Angkatan Tahun 2011...

Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ...

Biodata Penulis ...

263

264

265

266

271

281

414

416


(22)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam

Pembelajaran Membaca artikel Ilmiah Populer (Studi Eksperimen pada Siswa

Kelas XI SMA Negeri I Garut tahun Ajaran 2013-2014) ini benar-benar karya

saya sendiri. Pengutipan dari sumber lain, telah saya lakukan berdasarkan

kaidah-kaidah pengutipan yang sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku

sehingga isi tesis serta semua kelengkapannya ini merupakan karya asli.

Apabila kemudian ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan

ini, saya bersedia menerima resiko atau sanski apapun.

Garut, 18 Juni 2013

Yang membuat pernyataan,


(23)

(24)

(25)

(26)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Kegiatan membaca memegang peranan yang sangat penting untuk pemerolehan pengetahuan. Nurgiyantoro mengungkapkan (2001:247), “dalam dunia pendidikan aktivitas membaca dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar”. Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang wajib dikuasai oleh setiap siswa di samping tiga keterampilan lainnya, yaitu menyimak, berbicara, dan menulis.

Bagi kebanyakan pembaca, membaca identik dengan proses mengingat sehingga tidak melibatkan aspek berpikir dan hanya melibatkan proses mengingat. Aktivitas membaca yang dilakukan, yaitu membaca kata demi kata dan baris demi baris kemudian informasi yang tertulis tersebut disimpan dalam ingatan sehingga selesai membaca buku ia dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana seperti dalam bacaaan. Kegiatan membaca yang demikian merupakan membaca berpikir dasar. Di samping itu, kegiatan membaca sekadar membaca tanpa melibatkan memahami, menganalisis bahkan mengevaluasi bacaan sehingga tidak ada hasil dari kegiatan membaca.

Membaca merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang menggunakan media berupa teks dengan tujuan memperoleh keterangan atau informasi tertentu. Membaca merupakan keterampilan yang bersifat apresiatif, rumit, dan kompleks. Dikatakan kegiatan yang kompleks, karena membaca bukan hanya memandangi lambang-lambang tertulis semata, melainkan berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi bermakna. Hal ini dikarenakan membaca merupakan faktor yang saling berhubungan dan berkoordinasi dalam menunjang terhadap pemahaman. Selain proses mengingat, membaca juga melibatkan aspek-aspek berpikir, memahami, membandingkan, membedakan, menganalisis, dan mengorganisasikan untuk menangkap makna yang terkandung dalam apa yang dibaca secara utuh atau menyeluruh.


(27)

2

Dalam pembelajaran membaca, siswa harus diarahkan untuk dapat berpi-kir kritis agar pembelajaran menjadi efektif. Berpiberpi-kir kritis memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Berpikir kritis merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan simpulan yang akan diambil ketika menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan.

Surat kabar dan majalah ditujukan untuk masyarakat umum yang berisi artikel-artikel berkala dan informatif. Artikel-artikel yang dimuat di antaranya, yaitu artikel ilmiah populer. Artikel yang dimuat di surat kabar memuat informasi yang bersifat aktual, hangat dibicarakan orang. Membaca artikel ilmiah populer dapat menambah wawasan pengetahuan. Dalam kegiatan membaca artikel tersebut diperlukan membaca kritis untuk menangkap uraian karena artikel-artikel tersebut ditulis oleh para ahli yang mengetahui bagaimana cara menyampaikan pesan dengan jelas dan singkat.

Dari wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri I Garut diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran membaca artikel, guru kurang mendayagunakan siswa. Melalui pembelajaran ekspositori, guru menjelas-kan materi secara verbal kemudian dilanjutmenjelas-kan dengan latihan melalui diskusi kelompok. Hasil dari diskusi kelompok tersebut dipresentasikan ke depan dan tidak ada respons atau interaksi antar siswa melalui tanggapan atas presentasi kelompok maupun tanggapan dari guru.

Dalam hal kemampuan siswa pun, siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kekurangaktifan diperlihatkan dalam bentuk kurangnya interaksi antar siswa dan respons siswa sekaitan dengan pertanyaan-pertanyaan artikel yang telah dibaca. Siswa kurang mereaksi secara kritis artikel yaitu berupa kekurangaktifan dalam menyampaikan kritik, menyatakan pendapat ataupun ide-ide dalam memahami makna tersirat maupun makna tersurat dalam diskusi kelompok.

Dari hasil wawancara mengenai profil pembelajaran maupun profil kemampuan membaca dalam pembelajaran membaca artikel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa mengalami permasalahan membaca artikel.


(28)

Keteram-pilan membaca untuk memahami bentuk-bentuk tertulis merupakan hal yang sangat mendasar dan diperlukan siswa dalam kegiatan belajar. Lemahnya tingkat kemampuan membaca kritis siswa merupakan kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang sesuai apalagi jika model pembelajaran yang ditetapkan guru kurang tepat. Membaca kritis (critical reading) merupakan “kegiatan mengolah bacaan secara kritis untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh atas isi bacaan yang kemudian diikuti oleh sikap yang tegas atas gagasan penulisnya” (Nurhadi, 2009:99). Apakah manfaat yang diperoleh ketika membaca kritis? Mengapa harus membaca kritis? Tarigan (2008:92) mengemukakan mengenai manfaat membaca kritis. Pertama, dengan membaca kritis, membaca yang dilakukan bukan sekadar berupaya memahami makna secara keseluruhan melainkan juga menemukan alasan-alasan untuk mengetahui apa yang dikatakan penulis dan mengapa hal itu dilakukan. Kedua, membaca kritis merupakan modal bagi siswa untuk mencapai kesuksesan studinya. Dengan demikian, membaca kritis tidak sebatas membaca makna-makna yang terkandung dalam baris-baris bacaan melainkan membaca untuk menghasilkan sebuah keputusan dan penilaian atas fakta-fakta yang tersaji dalam bacaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam kegiatan belajar mengajar diungkapkan Dudung (Jurnal Wacana Pendidikan: Media Ilmiah Pendidikan STKIP Garut Edisi 9 Tahun ke-V/Desember 2011) yaitu harus senantiasa memahami bacaan secara kritis melalui berpikir kritis sehingga siswa dapat memahami konsep dari suatu bacaan melalui bekerja dan belajar pada situasi atau masalah yang diberikan. Siswa dapat bertukar pendapat untuk memecahkan masalah berupa mengaitkan pengetahuan dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya, dan mengkonstruksi pemahamannya sendiri. Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan dalam memecahkan masalah.

Untuk melibatkan aspek-aspek berpikir ketika membaca diperlukan suatu teknik pembelajaran sehingga siswa dapat menangkap makna tersebut. Teknik pembelajaran merupakan bagian dari model pembelajaran atau lebih dikenal


(29)

4

strategi yaitu “suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan” (Djamarah, 2006:5). Begitu juga dikatakan Sanjaya (2007:125) strategi pembelajaran diartikan sebagai “perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Mel Silberman (2009:44), mengungkapkan mengenai teknik trading place yaitu suatu strategi yang memungkinkan peserta saling tukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan atau nilai atau mencari ide-ide baru tentang berbagai masalah. Teknik trading place memungkinkan peserta didik untuk tukar-menukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan dan pemecahan masalah terhadap berbagai sudut pandang melalui bertukar ide atau gagasan dalam diskusi kelompok kecil. Bekerja kelompok, merupakan aktivitas belajar aktif, memahami sebuah teks, mengkritik atau pun memberikan penilaian. Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa belajar kelompok berpengaruh signifikan terhadap keterampilan akademik dan kognitif siswa. Dikatakan Huda (2011:328), “belajar kelompok meningkatkan pembelajaran dan pencapaian siswa, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan memaksimalkan transfer pembelajaran. Belajar kelompok juga membantu pengembangan skill-skill sosial, seperti pemecahan-masalah”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang fokus penelitian ini perlu diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut.

1) Membaca Artikel Ilmiah Populer

Kesulitan yang terjadi dalam membaca artikel ilmiah populer yaitu menyimpulkan isi artikel karena kurang memperhatikan fakta-fakta pendukung serta kesulitan dalam menentukan pikiran pokok. Membaca artikel ilmiah populer memerlukan keseriusan seperti halnya membaca buku karena artikel ilmiah populer memuat ide-ide bersifat argumentatif dan persuatif yang dikemukakan penulis.


(30)

2) Pembelajaran Membaca

Pembelajaran membaca yang hanya melibatkan kemampuan mengingat akan menjadikan ketidakefektifan dalam memahamai bacaan. Memahami artikel ilmiah populer diperlukan membaca kritis dengan melibatkan kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis dipandang sebagai suatu kompetensi dasar seperti membaca yang harus dikuasai. Kemampuan berpikir kritis ini berupa menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi gagasan dan argumen yang dapat diaplikasikan pada kegiatan membaca sehingga membaca tidak hanya proses mengingat.

Berdasarkan kajian empiris dan literatur, penelitian ini dianggap penting untuk dilaksanakan karena alasan-alasan sebagai berikut ini.

a) Penelitian ini berusaha memberikan informasi bahwa membaca kritis dapat menunjang siswa untuk memahami bacaan lebih efektif;

b) Penelitian ini berusaha memberikan solusi mengenai teknik untuk meningkat-kan kemampuan membaca kritis artikel ilmiah populer;

c) Membaca kritis perlu dikuasai oleh siswa karena dengan membaca kritis, siswa dapat memahami ide-ide atau gagasan yang diungkapkan penulis secara cermat dan mendalam;

d) Berpikir kritis diperlukan siswa sebagai untuk memahami bacaan dengan menggunakan daya nalar. Berpikir kritis dapat menjadikan triger (dorongan) untuk mencari solusi atau pemecahan masalah.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

1) Bagaimana profil pembelajaran membaca kritis siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014?

2) Bagaimanakah profil kemampuan membaca kritis siswa SMA Negeri I Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014?


(31)

6

3) Bagaimanakah proses pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer dengan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun pelajaran 2013-2014?

4) Apakah model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis efektif dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer pada siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menyodorkan alternatif teknik pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer, sedangkan tujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang:

1) profil pembelajaran membaca kritis siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014;

2) profil kemampuan membaca kritis siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014;

3) proses pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer dengan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun pelajaran 2013-2014;

4) keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer pada siswa SMA Negeri 1 Garut kelas XI tahun ajaran 2013-2014.

D. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif teknik pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Adapun manfaat secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yaitu sebagai berikut.

1) Guru. Ditemukannya keunggulan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer ini dapat memberikan sumbangan bagi pembelajaran membaca artikel ilmiah


(32)

populer yang cocok untuk diterapkan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran sehingga guru memperoleh wawasan dari hasil penelitian ini mengenai adanya model alternatif pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.

2) Siswa. Terdapat dua hal manfaat bagi siswa. Pertama, dapat menjadikan pembelajaran yang menyenangkan karena pembelajaran aktif yang diujicobakan pada pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa. Melalui pembelajaran aktif ini, siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan diskusi dengan berbagai teman sehingga aktivitas pembelajaran tidak monoton. Dengan tumbuhnya rasa senang dalam pembelajaran maka siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar. Kedua, dapat menambah wawasan kepada siswa melalui pertukaran ide atau gagasan dalam diskusi sehingga dapat menambah wawasan ide dan pengetahuan.

3) Peneliti. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui teknik pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.

G. Anggapan Dasar

Teknik trading place merupakan satu dari 101 jenis model pembelajaran aktif. Melalui teknik ini siswa dapat bertukar ide atau gagasan dan memecahkan masalah melalui diskusi sehingga diperoleh wawasan pengetahuan. Adapun kemampuan membaca kritis merupakan kemampuan membaca yang sangat diperlukan ketika melakukan kegiatan membaca. Dengan membaca kritis, pembaca dapat merespons ide-ide yang dikemukakan penulis kemudian dipahami oleh pembaca berdasarkan skemata pengetahuan yang dimiliki pembaca. Kegiatan membaca kritis harus melibatkan kemampuan berpikir kritis. Fisher (2009:13) mengemukakan, “proses berpikir kritis berbeda dengan berpikir tidak reflektif, jenis berpikir yang langsung mengarah ke kesimpulan atau menerima beberapa bukti, tuntutan atau keputusan begitu saja tanpa sungguh-sungguh memikirkannya”. Selain itu, melalui kemampuan berpikir kritis, siswa dapat


(33)

8

memahami bacaan dan mencari solusi alternatif pemecahan masalah atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.

H. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian, dirumuskan peneliti sebagai berikut ini. 1) Ho: Model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis

tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. 2) H1: Model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis

efektif digunakan dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.

I. Definisi Operasional

Variabel pada penelitian ini yaitu, efektivitas model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis sebagai variabel terikat dan pembelajaran membaca artikel ilmiah populer sebagai variabel bebas. Definisi operasional variabel-variabel yang digunakan peneliti yaitu: Pertama, efektivitas model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer yaitu mengetahui sejauhmana keefektifan sebuah model yang dirancang untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar agar saling tukar pendapat, mempertimbangkan gagasan, dan nilai atau mencari ide baru tentang berbagai masalah dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer melalui pertukaran aktif terhadap berbagai sudut pandang sebagai dorongan alternatif menemukan gagasan terhadap pemecahan masalah. Berpikir kritis merupakan kemampuan yang melibatkan daya nalar terhadap bacaan yang menghasilkan penilaian, pendapat, dan evaluasi yang objektif.

Kedua, kemampuan membaca kritis artikel ilmiah populer. Maksudnya, yaitu kemampuan membaca mendalam dan telaah isi bacaan melalui respons atas ide-ide yang ditulis pengarang dalam artikel ilmiah populer yang dibaca berupa kemampuan membaca dengan melibatkan aspek, menginterpretasikan makna tersirat, mengaplikasikan konsep, menganalisis, mensintesis, dan menilai bacaan.


(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metodologi penelitian yang akan dikemukakan terlebih dahulu oleh penulis yaitu metode penelitian dan desain penelitian. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut ini.

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan dua variabel atau lebih atau untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya dengan diberikannya perlakuan yang dikenakan pada subjek penelitian.

Metode eksperimen yang digunakan tersebut sejalan dengan apa yang

diungkapkan Ruseffendi (1998:32) yaitu, “penelitian eksperimen adalah penelitan

yang benar-benar dilakukan untuk melihat hubungan sebab akibat variabel bebas

terhadap variabel terikat”. Begitu juga dikemukakan Rianto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.

2. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini yaitu “ Pretest-Posttest Control Group Desain (Rancangan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Kelompok Kontrol)”. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca awal pada kelompok eksperimen maupun kelompok kelas kontrol. Begitu juga posttest untuk mengetahui kemampuan membaca akhir. Adapun digunakannya


(35)

59

kelompok kelas kontrol sebagai pembanding untuk mengetahui efektivitas pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer.

Pembelajaran membaca artikel ilmiah populer pada kelompok kelas kontrol diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis. Kedua kelompok diberikan materi pembelajaran yang sama. Sebelum membahas pokok bahasan, pada masing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan pretest untuk mengukur kemampuan membaca pada kelompok kelas kontrol dan kelompok kelas eksperimen. Begitu pula setelah selesai pembelajaran melalui tiga kali perlakuan pada kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen diadakan posttest kemudian dihitung nilai rata-rata pencapaian (gain). Pengaruh perlakuan diperhitungkan melalui perbedaan antara hasil pretest dan posttest pada kedua kelompok dan kedua hasil rata-rata pencapaian posttest atau gain tersebut kemudian dibandingkan. Hasil dari gain tersebut diasumsikan sebagai ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap model yang diterapkan pada kelas eksperimen sehingga dapat diketahui keefektifan model pembelajaran tersebut.

Pola desain penelitian dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini.

Tabel 1.3

Petest-Posttest Control Group Design

Treatment Group O1 X O2

Control Group O3 C O4

(Taniredja, 2011:56)

Keterangan:

O1 = Pretest pada kelas eksperimen O2 = Posttest pada kelas eksperimen


(36)

03 = Pretest pada kelas kontrol 04 = Posttest pada kelas kontrol

X = Perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa kegiatan pembelajaran mem-baca menggunakan model pembelajaran aktif tipe trading place yang berorientasi berpikir kritis.

C = Pembelajaran membaca menggunakan model pembelajaran ekspositori.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan selengkapnya yaitu: 1) studi pendahuluan;

2) perumusan masalah penelitian; 3) studi literatur;

4) judgment bahan pembelajaran; 5) judgment RPP;

6) penyusunan instrumen penelitian; 7) ujicoba, revisi, validasi soal tes; 8) pretest;

9) pemberian perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol; 10) posttest;

11) melakukan observasi, menyebarkan angket tanggapan siswa, dan wawancara dengan guru model;

12) mengolah data dan analisis data tes dan nontes; 13) temuan dari pengolahan data;

14) menarik kesimpulan.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada gambar 1.3.


(37)

61

Gambar 1.3 Alur Penelitian

Judgement RPP Studi Pendahuluan

Rumusan Masalah

Studi Literatur

Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place,

Pemahaman Konsep Berpikir Kritis dan Materi Artikel Ilmiah Populer

Penyusunan Instrumen

Judgement Bahan Pembelajaran Membaca Kritis Artikel Ilmiah Populer

Wawancara

Angket

Kelas Eksperimen Observasi

Soal Tes

Pretest Ujicoba

Kelas Kontrol

Olah Data

Posttest

Hasil


(38)

C. Teknik Pengumpulan Data

Data utama pada penelitian ini berupa data kuantitatif berupa nilai yang diperoleh dari hasil kemampuan membaca artikel ilmiah populer dengan teknik trading place berorientasi berpikir kritis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes.

a. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan peneliti bertujuan untuk memperoleh data kemampuan membaca artikel ilmiah populer pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang merupakan data utama dalam penelitian ini. Kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing menggunakan model yang berbeda. Perlakuan model dilaksanakan sebanyak tiga kali baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Model yang diterapkan pada kelas eksperimen berupa model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model ekspositori.

Pada kelas eksperimen, teknik tes yang digunakan sebelum perlakuan (pretest) digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca sebelum diberikan perlakuan berupa model pembelajaran aktif tipe trading place pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer sedangkan teknik tes yang dilaksanakan sesudah diberikan perlakuan (postest) digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca setelah diberikan perlakuan. Pada kelas kontrol, teknik tes juga dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran. Akan tetapi, model yang diterapkan bukan model pembelajaran aktif tipe trading place melainkan model pembelajaran ekspositori. Tes awal (pretest) digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum model ekspositori dilaksanakan. Begitu juga setelah diberikan perlakuan sebanyak tiga kali dengan menggunakan model ekspositori dilaksanakan tes akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan membaca setelah diberikan model ekspositori tersebut. Penerapan model yang berbeda dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dimaksudkan untuk membandingkan keefektifan model yang digunakan pada kelas eksperimen atau model yang digunakan kelas kontrol pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.


(39)

63

Adapun tes yang peneliti gunakan berupa tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda dan tes uraian berupa kemampuan membaca kritis berorientasi berpikir kritis. Tes tertulis jenis pilihan ganda dan esai ini dilaksanakan sebelum dan sesudah proses belajar mengajar berlangsung pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis tes ini disusun berdasarkan indikator yang tersusun dalam RPP.

Ujicoba soal tes pilihan ganda dan esai sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu diujicobakan pada siswa SMA Negeri I Garut kelas XI yang bukan kelas eksperimen ataupun kelas kontrol dengan jumlah subjek sebanyak 34 orang yaitu di kelas XI Ipa 3. Tujuan tes ini diujicobakan yaitu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal tes.

b. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, angket, dan wawancara. Observasi digunakan untuk melihat atau mengamati proses pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer dengan menggunakan teknik trading place berorientasi berpikir kritis. Observasi dilakukan terhadap aktivitas pembelajaran pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Observasi ini dilakukan pada pada saat pembelajaran membaca artikel ilmiah populer berlangsung yang secara langsung dilakukan oleh peneliti. Pedoman observasi berisi aspek-aspek proses belajar mengajar kegiatan guru. Hal-hal yang diobservasi meliputi kegiatan guru model dalam proses pembelajaran yaitu berupa: keterampilan guru model dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran.

Angket. Angket digunakan untuk menggali informasi mengenai persepsi siswa terhadap pembelajaran membaca artikel ilmiah populer menggunakan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis. Hasil angket ini diharapakan dapat digunakan untuk mengukur keefektifan model pembelajaran yang dilakukan. Pelaksanaan angket dilakukan setelah perlakuan ke-3 pada kelas eksperimen.

Angket yang digunakan peneliti merupakan jenis angket tertutup karena sudah disediakan jawaban dengan mencek list salah satu jawaban menurut


(40)

responden yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, kurang setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun aspek-aspek yang ingin diperoleh dari angket ini yaitu tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.

Pedoman wawancara. Instrumen non tes ini digunakan peneliti untuk menggali dan menghimpun pendapat model pelaksana yaitu guru bidang studi bahasa Indonesia tentang keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place yang berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Hal-hal yang ditanyakan dalam wawancara berkaitan dengan pendapat model pelaksana mengenai model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Kegiatan wawancara dilaksanakan setelah model pelaksana mengimplemen-tasikan model pembelajaran aktif tipe trading place dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Kegiatan wawancara ini direkam dengan menggunakan ponsel blacberry.

D. Instrumen Penelitian

Jenis instrumen pada penelitian yang dilakukan terdiri dari instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Instrumen perlakuan terdiri dari ancangan model pembelajaran membaca artikel ilmiah populer berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Adapun instrumen pengumpulan data terdiri dari kisi tes kemampuan membaca, kisi-kisi pedoman angket, kisi-kisi-kisi-kisi pedoman observasi, dan kisi-kisi-kisi-kisi serta pedoman wawancara serta soal tes.

1. Instrumen Perlakuan

1.1 Ancangan Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer a. Rasional

Berdasarkan temuan awal di lapangan, dalam proses pembelajaran siswa kurang berinteraksi dengan siswa lain begitu juga dalam


(41)

65

pembelajaran membaca kritis siswa kurang aktif merespons artikel, menyampaikan kritik, dan menyampaikan ide/pendapat. Teknik trading place merupakan salah satu teknik pembelajaran aktif yang dikemukakan oleh Silberman. Teknik trading place yaitu suatu strategi yang memungkinkan peserta didik lebih mengenal, saling tukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau mencari ide baru tentang berbagai masalah. Strategi tersebut merupakan cara yang baik untuk mengembangkan penyingkapan diri atau sebuah pertukaran aktif terhadap berbagai sudut pandang. Dengan demikian, metode ini memungkinkan peserta didik lebih mengenal, tukar menukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau pemecahan baru terhadap berbagai masalah.

b. Tujuan

Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini yaitu untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran membaca artikel ilmiah populer. Jenis pembelajaran membaca pada penelitian ini yaitu membaca kritis. Dalam membaca kritis, pembaca harus menggunakan daya nalar. Jadi, kegiatan membaca yang dilakukan tidak hanya proses mengingat melainkan melibatkan pemahaman, analisis, sintesis, evaluasi serta menyimpulkan bacaan.

Berdasarkan teori perkembangan kognitif, Jean Piaget (Surya, 2004:37-40). Dikatakan, perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berpikir logis dari masa bayi hingga dewasa melalui empat peringkat yaitu: 1) peringkat sensori motor usia 0-1,5 tahun

2) peringkat pre-operational, usia 1,5 -6 tahun

3) peringkat concentrate operational, usia 6-12 tahun

4) peringkat formal operational, usia 12 tahun ke atas. Dikatakan, pada usia 12 tahun ke atas, perkembangan kognitif pada peringkat ini,


(42)

berpikir dalam peringkat yang lebih tinggi. Peringkat berpikir ini sangat

diperlukan dalam pemecahan masalah” (Surya, 2004:39)

Berdasarkan peringkat formal operational, berpikir kritis dapat diterapkan pada siswa sekolah SMA kelas XI yang termasuk kategori formal operational yaitu usia 12 tahun ke atas. Implikasi dari teori perkembangan

kognitif Piaget ini, maka dalam pengajaran di dalam kelas, “anak-anak hendaknya banyak diberi peluang untuk saling berbicara dengan teman-temannya dan saling berdiskusi” (Surya, 2004:40).

Adapun formula keterbacaan untuk pembelajaran membaca kritis dengan menggunakan media artikel ilmiah populer menggunakan uji grafik fry hasilnya sebagai berikut:

NO. JUDUL ARTIKEL JUMLAH SUKU KATA

JUMLAH KALIMAT

WILAYAH

1. Racik kotoran Sapi Jadi Pengharum Ruangan

251 7,44 11

2. Selayang Pandang Supersemar

244 8,19 11

3. Kecanduan Face-book Berdampak Buruk bagi Kese-hatan Mental

256 4,56 11

c. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer Dalam kegiatan pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer, siswa dilatih untuk menyelesaikan soal dengan cara bekerjasama dengan siswa lain yang bukan teman sebangku. Pertukaran ini terus dilakukan, semakin banyak berdiskusi dengan siswa lain semakin banyak siswa tersebut bertukar pikiran/berdiskusi. Guru juga memperhatikan dan memandu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

d. Sintaks Pembelajaran Aktip Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Membaca Artikel Ilmiah Populer


(43)

67

Sintaks pembelajaran aktif tipe trading place dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3

Sintaks Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis

No.

Tahap Kegiatan Aktivitas

(1) (2) (3)

1. Pendahuluan - Guru menyampaikan apersepsi yang berkaitan dengan artikel ilmiah populer secara umum

- Guru menyampaikan informasi tentang tujuan pembelajaran

2. Penyajian Data a. Tahap Prabaca

-Guru model membagikan artikel ilmiah populer dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Tahap Membaca

-Salah seorang siswa membaca artikel ilmiah populer melalui membaca nyaring

-Guru memandu siswa dalam memahami makna baris, antar baris, dan di balik baris dari bacaan yang dibaca

c. Tahap Pascabaca

-Siswa menyampaikan kritik, memberi-kan alasan, dan menghubungmemberi-kan sebab-akibat melalui diskusi dengan siswa lain

3. Penguasaan

Kemampuan Membaca

- Siswa berpindah tempat berdiskusi dengan siswa lain untuk bertukar ide atau gagasan

- Siswa melakukan berpindah tempat sebanyak mungkin

- Siswa menyampaikan kritik - Siswa memberikan alasan

- Siswa menghubungkan sebab-akibat 4. Pemantapan - Salah seorang siswa membacakan

hasil diskusi dan siswa lainnya menanggapi

5. Penutup - Siswa dan guru berusaha menyimpul-kan hasil kegiatan pembelajaran membaca artikel ilmiah populer


(44)

e. Evaluasi

Evaluasi melalui tes esai dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca kritis berorientasi berpikir kritis artikel ilmiah populer melalui penerapan teknik trading place. Tes bentuk soal esai dikerjakan terlebih dahulu oleh masing-masing siswa kemudian siswa berpindah tempat untuk menjawab soal-soal melalui berdiskusi dengan siswa lainnya untuk bertukar ide atau pendapat.

1.2 RPP

RPP dibuat untuk kepentingan penelitian. RPP ini digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada kelas eksperimen. Bahan pembelajaran artikel ilmiah populer serta RPP yang akan digunakan terlebih dahulu di judge-kan kepada ahli. Adapun judgment ahli dapat dilihat pada lampiran 1.3


(45)

69

RPP Ke-1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE TRADING PLACE BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA

ARTIKEL ILMIAH POPULER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Gambaran Umum Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang akan dikemukakan pada RPP ini menyangkut skenario, orientasi model, dan prinsip reaksi. Ketiga hal tersebut akan penulis kemukakan di bawah ini.

1. Skenario

Pembelajaran membaca artikel ilmiah populer ini direncanakan menggunakan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis. Skenario pembelajaran yang dilakukan yaitu menginformasikan tujuan penelitian. Untuk mengetahui profil kemampuan membaca kritis siswa dilakukan dengan memberikan pretest. Selanjutnya, diberikan beberapa kali perlakuan. Setelah itu diberikan posttest untuk melihat kemampuan membaca kritis setelah diberi perlakuan.

Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer berorientasi berpikir kritis dalam proses pembelajaran diterapkan teknik trading place yaitu dengan cara, siswa menjawab soal-soal yang diberikan guru. Pertama-tama soal tersebut dijawab sendiri setelah itu siswa bekerjasama dengan siswa lain yang bukan teman sebangku. Kerjasama ini dilakukan dengan berpindah tempat untuk berdiskusi menjawab soal-soal.


(46)

Selain teknik tes yang digunakan, instrumen penelitian lainnya yaitu angket yang ditujukan kepada siswa, observasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh guru model, dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru model setelah pelaksanaan perlakuan terakhir.

2. Orientasi Model

Model pembelajaran aktif tipe trading place merupakan satu dari 101 model pembelajaran aktif yang dikemukakan Silberman. Melalui teknik trading place, yaitu suatu strategi yang memungkinkan peserta didik lebih mengenal, saling tukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau mencari ide baru tentang berbagai masalah. Strategi tersebut merupakan cara yang baik untuk mengembangkan penyingkapan diri atau sebuah pertukaran aktif terhadap berbagai sudut pandang.

Dengan demikian, model ini memungkinkan peserta didik lebih mengenal, tukar menukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau pemecahan baru terhadap berbagai masalah. Dengan model pembelajaran aktif tipe trading place, siswa dapat bekerjasama untuk bertukar informasi, gagasan. Diskusi melalui kelompok kecil direkomendasikan sebagai strategi yang dapat meningkatkan berpikir kritis.

3. Prinsip Reaksi

Dalam kegiatan pembelajaran membaca kritis artikel imiah populer, siswa dilatih untuk menyelesaikan soal dengan cara bekerjasama dengan siswa lain yang bukan teman sebangku. Pertukaran ini terus dilakukan, semakin banyak berdiskusi dengan siswa lain semakin banyak siswa tersebut bertukar pikiran/berdiskusi. Guru juga memperhatikan dan memandu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.


(47)

71

B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini yaitu untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis pada pembelajaran membaca artikel ilmiah populer.

Jenis pembelajaran membaca pada penelitian ini yaitu membaca kritis. Dalam membaca kritis, pembaca harus menggunakan daya nalar. Jadi, kegiatan membaca yang dilakukan tidak hanya proses mengingat melainkan melibatkan pemahaman, analisis, sintesis, evaluasi serta menyimpulkan bacaan.

Berdasarkan teori perkembangan kognitif, Jean Piaget (Surya, 2004:37-40). Dikatakan, perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berpikir logis dari masa bayi hingga dewasa melalui empat peringkat yaitu:

1) peringkat sensori motor usia 0-1,5 tahun 2) peringkat pre-operational, usia 1,5 -6 tahun

3) peringkat concentrate operational, usia 6-12 tahun

4) peringkat formal operational, usia 12 tahun ke atas. Dikatakan, pada usia 12

tahun ke atas, perkembangan kognitif pada peringkat ini, “merupakan ciri

perkembangan remaja dan dewasa menuju ke arah proses berpikir dalam peringkat yang lebih tinggi. Peringkat berpikir ini sangat diperlukan dalam

pemecahan masalah” (Surya, 2004:39)

Berdasarkan peringkat formal operational, berpikir kritis dapat diterapkan pada siswa sekolah SMA kelas XI yang termasuk kategori formal operational yaitu usia 12 tahun ke atas. Implikasi dari teori perkembangan kognitif Piaget ini, maka dalam pengajaran di dalam kelas, “anak-anak hendaknya banyak diberi peluang untuk saling berbicara dengan teman-temannya dan saling


(48)

Adapun formula keterbacaan untuk pembelajaran membaca kritis dengan menggunakan media artikel ilmiah populer menggunakan uji grafik fry dan hasilnya sebagai berikut:

NO. JUDUL ARTIKEL JUMLAH SUKU KATA

JUMLAH KALIMAT

WILAYAH

1. Racik kotoran Sapi Jadi Pengharum Ruangan

251 7,44 11

2. Selayang Pandang Supersemar

244 8,19 11

3. Kecanduan Facebook Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental

256 4,56 11

C. Sumber Bahan Pembelajaran

Bahan atau materi pembelajaran membaca artikel ilmiah populer yaitu berupa artikel ilmiah populer yang dimuat di surat kabar. Artikel ilmiah populer merupakan artikel ilmiah yang dipublikasikan di media cetak yaitu surat kabar dan majalah. Artikel ilmiah populer dalam gaya tulisannya tidak menggunakan bahasa baku dan dari segi penulisannya juga tidak menggunakan sistematika seperti pada tulisan ilmiah. Namun, artikel ilmiah populer merupakan opini penulis yang ditunjang dari sumber literatur juga hasil temuan ahli. Dengan demikian, untuk memperoleh pemahaman tentang isi artikel diperlukan argumen yang didukung oleh fakta yang ada pada bacaan. Sehingga, pembelajaran membaca artikel ilmiah populer harus melibatkan aspek berpikir kritis.

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada perlakuan pertama yaitu mengenai artikel ilmiah populer, berpikir kritis, dan membaca kritis.


(49)

73

1. Artikel Ilmiah Populer

Artikel ilmiah populer merupakan perpaduan penulisan ilmiah dan populer. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soeseno, 1982:1). Perbedaan antara artikel ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Artikel ilmiah ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.

Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Kalau dirumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari. Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.

2. Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang berguna dalam melakukan kegiatan membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, berdiskusi, dan sebagainya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan tingkat tinggi. Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa. Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif, independen, jernih dan rasional. Berpikir kritis meliputi pemikiran dan penggunaan alasan yang logis, mencakup keterampilan membandingkan, mengklasifikasi, melakukan pengurutan (sekuensi),


(50)

menghubungkan sebab dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian, memberi alasan secara deduktif dan induktif, perumusan hipotesis, dan penyampaian kritik. Berpikir kritis mencakup penentuan tentang makna dan kepentingan dari apa yang dilihat atau dinyatakan, penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan ditarik berdasarkan bukti-bukti pendukung yang memadai.

3. Membaca Kritis

Beberapa pemahaman membaca kritis akan dijelaskan di bawah ini.

a. Membaca kritis memaknai apa yang terdapat pada baris dan apa yang di luarnya, yang tersurat dan tersirat. Kemampuan membaca kritis diperlukan jika kita akan mengambil putusan yang cerdas berdasarkan materi yang dibaca. Hal yang dilakukan adalah mampu menarik simpulan.

b. Suatu keterampilan dalam menemukan sesuatu yang kita cari dalam bacaan. c. Kegiatan membaca yang dilakukan guna memberikan respons atas ide-ide yang

dituangkan pengarang dalam teks yang ditulisnya.

d. Kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun tersirat, melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai.

Adapun tujuan membaca kritis antara lain: a. memahami makna yang terkandung dalam bacaan; b. merespons secara aktif isi bacaan; c. mengevaluasi isi bacaan.

Langkah-langkah pembelajaran membaca kritis terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap prabaca, tahap membaca, dan tahap pascabaca. Pertama, tahap prabaca. Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah mengecek berpikir kritis siswa dengan memberikan sebuah pertanyaan mengenai kemungkinan hal apa saja yang akan dikemukakan penulis sekaitan dengan artikel yang akan dibaca siswa. Kedua, tahap membaca. Pada tahap ini yang dilakukan adalah membaca baris, antar baris dan di balik baris. Membaca baris. Artinya, pembaca harus mampu memahami isi bacaan secara menyeluruh; Membaca antarbaris yaitu pembaca harus mampu menggali lebih jauh pemahaman atas makna bacaan sampai pada


(51)

75

ditemukannya berbagai maksud pengarang menulis teks tersebut; Membaca di belakang baris. Artinya, pembaca harus mampu menggambarkan generalisasi isi bacaan dan mampu membuat evaluasi atas isi bacaan berdasarkan skemata yang dimilikinya. Ketiga, tahap pascabaca. Setelah tahap prabaca dan membaca, langkah selanjutnya adalah menjawab soal-soal yang berkaitan dengan bacaan melalui membaca kritis.

E. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran pada RPP ini menyangkut model, pendekatan, dan teknik. Penjelasan dari ketiga hal tersebut akan dikemukakan di bawah ini.

1. Model: Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Pada saat kegiatan belajar aktif peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka menggunakan otak mereka untuk mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah.

Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok. Bagi kelompok kecil dapat merangsang diskusi. Belajar aktif mendorong siswa untuk berpikir, merasakan, dan menerapkan. Belajar dengan bekerjasama, tugas-tugas dikerjakan dengan kerjasama dalam kelompok-kelompok kecil peserta didik.

Pembelajaran aktif dalam pembelajaran di kelas, menganjurkan agar anak didik tidak hanya sekadar mendengarkan saja di dalam kelas. Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi dalam memecahkan masalah. Yang paling penting adalah bagaimana membuat anak didik menjadi aktif, sehingga mampu pula mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Dikatakan


(52)

dan mendukung. Seringkali peserta didik tidak hanya terpaku di tempat-tempat duduk mereka, berpindah-pindah dan berpikir keras”.

2. Pendekatan: Komunikatif

Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi, menekankan pembinaan dan pengembangan kemampuan komunikatif siswa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian siswa akan mampu bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan pendapatnya.

3. Teknik: Trading Place

Silberman (2009:44) mengungkapkan mengenai teknik trading place yaitu suatu strategi yang memungkinkan peserta didik lebih mengenal, saling tukar pen-dapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau mencari ide baru tentang berba-gai masalah. Strategi tersebut merupakan cara yang baik untuk mengembangkan penyingkapan diri atau sebuah pertukaran aktif terhadap berbagai sudut pandang. Dengan demikian, metode ini memungkinkan peserta didik lebih mengenal, tukar menukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau pemecahan baru terhadap berbagai masalah.

F. Langkah-langkah Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis

NO .

KEGIATAN AKTIVITAS

1. - Awal a. Mengucapkan salam b.Mengondisikan kelas c. Mengecek kehadiran siswa

d.Menyampaikan apersepsi berkaitan dengan artikel ilmiah populer secara umum


(53)

77

2.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Inti a. Tahap Prabaca

- guru menganjurkan pertanyaan sekaitan dengan materi yang akan dibahas

- guru membagikan sebuah artikel ilmiah populer dan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa

b.Tahap Membaca

- guru memandu siswa dalam membaca artikel ilmiah dengan cara memahami baris, antar baris, dan di belakang baris

c. Tahap Pascabaca

- guru menginstruksikan siswa untuk berdiskusi dengan siswa lain menjawab soal-soal melalui bertukar ide/pendapat

- salah seorang siswa membacakan hasil diskusi dan siswa lainnya menanggapi

- siswa menyampaikan kritik - siswa memberikan alasan

- siswa menghubungkan sebab-akibat

- jawaban yang benar semua diberikan reward 3. - Akhir Mengulas secara singkat materi yang baru

dibahas dan menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran


(54)

G. Evaluasi Pembelajaran Membaca

Evaluasi pembelajaran membaca kritis artikel ilmiah populer yaitu memahami tentang:

1. informasi tersurat dan tersirat 2. menyimpulkan bacaan 3. membedakan fakta dan opini

4. menafsirkan ide pokok/gagasan utama 5. menafsirkan ide penunjang

6. menentukan tema bacaan.

H. Indikator Kemampuan Membaca Kritis Berorientasi Berpikir Kritis

Aspek Indikator Membaca Kritis

Jenjang Kognitif 1. Kemampuan

Menginterpretasi Makna Tersirat

(a) Menafsirkan ide pokok paragraf (KBPD-c);

(b) Menafsirkan ide-ide penunjang (KBPD-b);

(c) Memahami secara kri-tis hubungan sebab-akibat (KBPD-i).

K2

2. Kemampuan Mengaplikasikan

Konsep-konsep dalam Bacaan

(a) Mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan (KBKD-h);

(b) Menerapkan konsep-konsep atau gagasan-gagasan (KBM-e);

(c) Menunjukkan

kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi (KBM-e);


(55)

79

3. Kemampuan Menganalisis

(a) Memeriksa gagasan utama bacaan (KBPD-i);

(b) Memeriksa detail/fakta penunjang (KBST-c);

(c) Mengklasifikasikan fakta-fakta (KBM-c).

K4

4. Kemampuan Sintesis

(a) Membuat simpulan bacaan (KBPD-a);

(b) Mengorganisasikan gagasan utama bacaan (KBST-c);

(c) Menentukan tema bacaan (KBM-g);

(d) Menghubungkan data sehingga diperoleh simpulan (KBST-e);

(e) Membuat ringkasan (KBPL-c).

K5

5. Kemampuan Menilai Isi Bacaan

(a) Menilai kebenaran gagasan utama/ide pokok paragraf/bacaan secara keseluruhan (KBKD-h);

(b) Menilai dan

menentukan bahwa sebuah pernyataan adalah fakta atau opini (KBM-f);

(c) Menentukan keselarasan antara data yang diungkapkan dengan kesimpulan yang dibuat (KBST-b).


(56)

I. Tugas Terstruktur

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang melatarbelakangi Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti tertarik untuk mengolah kotoran sapi menjadi pengharum ruangan ramah lingkungan?

2. Persiapan apa yang telah dilakukan Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti sehingga dapat memenangkan medali emas di ajang ISPO dan Inepo?

3. Dwi dan Rintya: (Keduanya berpandangan), lalu tersenyum dan menjawab serempak). Kita ingin patenkan. Jelaskan kata yang dicetak miring tersebut!

4. Melihat fenomena di lapangan dengan masih banyaknya peternak sapi yang membuang kotoran sapi di sekitar rumah dengan cara ditumpuk. Apa menurut pendapat Anda?

5. Tuliskan simpulan yang dapat diperoleh dari wacana tersebut!

J. Media Pembelajaran 1. Teks Artikel 2. Lembar Soal

K. Sumber Acuan

Abidin. 2010. Strategi Membaca: Teori dan Pembelajarannya. Bandung: Rizqi Press.

Ahuja, Pramila dan G.C Ahuja. 2010. Membaca Secara efektif dan Efisien. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Alwasilah, A.Chaedar dan Hobir A. 2003. Revitalisasi Pendidikan Bahasa: Mengungkap Tabir Bahasa Demi Peningkatan SDM yang Kompetitif. Bandung: Andira.

Baldrige, Keneth P. 1979. Seven Strategies Reading. Greenwich: Addison-Wesley Publishing Company.

Costa. 1985. Developing Mind: A Resource Book for Thinking. Alexandria: ASD


(1)

yaitu artikel-artikel hasil temuan ilmiah yang dipublikasikan di media massa seperti surat kabar dan majalah dapat memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positif melalui penemuan yang banyak dilakukan remaja.

2. Model pembelajaran aktif tipe trading place berorientasi berpikir kritis sebaiknya dijadikan sebagai salah satu alternatif model yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan membaca kritis artikel ilmiah populer. Melalui model pembelajaran aktif tipe trading place ini pembelajaran menjadi menyenangkan karena tidak monoton. Kegiatan siswa aktif dalam pembelajaran melalui berpindah tempat yang dilakukan sebanyak mungkin untuk bertukar pendapat, gagasan atau mencari ide baru dalam pemecahan masalah.

3. Guru yang akan menerapkan model pembelajaran aktif tipe trading place ini sebaiknya memilih artikel ilmiah populer yang dapat menarik minat siswa untuk membaca.

4. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menjawab beberapa persoalan yang belum terungkap dalam hasil penelitian ini. Melalui penelitian lanjutan, maka gambaran fakta empiris mengenai model pembelajaran aktif tipe trading place akan semakin mendalam. Penelitian lanjutan yaitu mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran aktif tipe trading place ini serta peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui sebuah model yang diujicobakan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2010). Strategi Membaca: Teori dan Pembelajarannya. Bandung: Rizqi Press.

Ahuja, Pramila dan G.C Ahuja. (2010). Membaca Secara efektif dan Efisien. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Alwasilah, A.Chaedar dan Hobir A. (2003). Revitalisasi Pendidikan Bahasa:

Mengungkap Tabir Bahasa Demi Peningkatan SDM yang Kompetitif.

Bandung: Andira.

Anshori, Dadang.S. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Melalui Pengembangan Studi Wacana Berbasis Analisis Wacana Kritis

(Critical Discourse Analysis). Jurnal Wacana Pendidikan: Media Ilmiah Pendidikan STKIP Garut. Edisi 9 Tahun ke-5, hal.59.

Aziez, Furqanul dan A.Chaedar Alwasilah. (1996). Pengajaran Bahasa

Komunikatif: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Baldrige, Keneth P. (1979). Seven Strategies Reading. Greenwich: Addison-Wesley Publishing Company.

Bonwell. (1995). Active Learning: Creating Excitement in the Classroom. Center for Teaching and Learning: St.Louis College of Pharmacy.

Costa. (2005). Developing Mind: A Resource Book for Thinking. Alexandria: ASD

Eko. (2009). Karangan Ilmiah Populer dalam http://eko.blog-spot.com/2010/10/karangan-ilmiah-populer-dan.html.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2009). Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Dimyati, Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan Dep.P dan K bekerjasama dengan PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djuroto, Totok. (2003). Menulis Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: PT Remaja


(3)

Dudung, Moch. (2011). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Reciprocal

Teaching Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMPN 5 Tarogong Kidul. Jurnal

wacana Pendidikan: Media Ilmiah Pendidikan STKIP Garut, hal.45. Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M.Sobry. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: PT Refika Aditama

Fisher, Alex. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Hakim, M.Arief. (2005). Kiat Menulis Artikel di Media: Dari Pemula Sampai

Mahir. Bandung: Nuansa Cendekia.

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Harjasujana, Ahmad S. (1987). Proses Belajar Mengajar Membaca. Bandung: Yayasan BFH.

Hasim, Abdul. (1996). Karakteristik dan Model Artikel Koran Sebagai Alternatif

Bahan Ajar Mata Kuliah Menulis (Sebuah Studi Deskriptif-Analitik). Tesis

pada Program Pascasarjana IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Hasim, Abdul dan Nurjamal, Daeng. (2012). Cara Mudah Menulis Artikel Koran:

Panduan Praktis bagi Penulis Pemula Pelengkap Materi Perkuliahan Menulis di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta

Hermawan, Agus. (2008). Agar Otak Tidak Beku Ajaklah Berselancar. Bandung: Edu Smart.

Hernowo. (2002). Mengikat Makna: Kiat-kiat Ampuh untuk Melejitkan Kemauan

Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku. Bandung: Kaifa.

Iskandarwassid; Sunendar, Dadang. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Johnson, Elaine B. (2008). Contextual Teaching & Learning: Menjadikan

Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:

Mizan Learning Center (MLC)

Joyce, B. dan Weil, M. (2002). Models of Teaching. New Jersey: Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs

Kuntarto, Niknik M. (2008). Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.


(4)

Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Nurgiyantoro, Burhan. (2009, 2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Nurhadi. (1987). Membaca Cepat dan Efektif: Teori dan Latihan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nurhadi. (2004). Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Suatu Teknik

Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nurhadi. (2005, 2009). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Oeshima, Alice dan Hoghue, Ann. (1996). Writing Academic English: A Writing

and Sentence Structure Workbook for International Students. Tokyo:

Addison Wesley

Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta

Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Salam, Burhanudin. (2004). Cara Belajar yang Sukses. Jakarta: PT Rineka Cipta Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Semiawan, Conny dkk. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana

Mengaktifkan Siswa dalam Belajar? Jakarta: PT Gramedia.

Setiawan, Agus. (2012). The Art of Reading: Mengapa 90 Persen Buku yang

Dibeli Tidak (Habis) Dibaca dan Cara Mengatasinya. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Silberman, Melvin L. (2006, 2009). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa


(5)

Siregar, Eveline; Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soeseno, Slamet. (1993). Teknik Penulisan Ilmiah Populer: Kiat Menulis

Nonfiksi untuk Majalah. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Subana. (2009). Strategi Belajar Mengajar bahasa Indonesia: Berbagai

Pendekatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran. Bandung: CV Pustaka

Setia

Sudarman, Paryati. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sudjana, Nana. (1995). Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suherli. (2007). Menulis Karangan Ilmiah. Depok: Arya Duta

Sumadiria, AS Haris. (2005). Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan

Praktis Penulis & Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Sutrisno, Joko. (2012). Membiasakan Anak Berpikir Kritis. [online]. Tersedia http://www.erlangga.co.id/pendidikan/7255-bagaimana-membiasakan-anak-berpikir kritis.html

Tampubolon. (1987, 1990, 2008). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca

Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa

Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif

(Sebuah Pengantar). Bandung: CV Alfabeta

Tarigan, Henry Guntur. (1983). Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (1987). Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. (1993). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.


(6)

Trihendradi, Cornelius. (2009). Step by Step SPSS 16: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Wainwright, Gordon. (2007). Speed Reading Better Recalling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ciamis).

0 1 40

PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER(Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Garut Tahun Ajaran 2014-2015).

1 17 135

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA KOMIK STRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL : penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMAN 1 Rancaekek tahun ajaran 2014-2015.

0 2 61

Penerapan Teknik Clustering Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen : penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas XI SMAN 24 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 50

KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERORIENTASI MEDIA KARIKATUR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 5 36

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BERORIENTASI WAWASAN KEBUDAYAAN NUSANTARA : Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMAN 19 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

0 4 43

PENDEKATAN KOOPERATIF BERORIENTASI HYPNOTEACHING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII : Penelitian Eksperimen di SMP Negeri 6 Subang Tahun Ajaran 2014/2015.

0 4 83

KEEFEKTIFAN MODEL SKRIP KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK : Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 43

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

1 1 41

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE DEBAT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA: Studi Kuasi Eksperimen Siswa Kelas XI SMAN Labschool UPI Bandung.

0 0 30