PENGGUNAAN ALAT BANTU PAPAN PELAMPUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS : PTK Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi.

(1)

83

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang dan Yusuf Hidayat. (2008). Karya Tulis Ilmiah dan

PenelitianTindakan Kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam

Pendidikan Jasmani. RIZQI, Bandung.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Badruzaman. (2007). Teori Renang I. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono dan Siti Wuryani.(2002).Psikologi Pendidikan.Jakarta:Grasindo.

Hitipeuw, Imanuel. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Malang: FIP Universitas Negeri Malang.

Hopkins, David. (1993). A Teacher Guide to Clasroom Research. Philadelpia: Open University Presss

Juliantine, Tite, Toto Subroto dan Yunyun Yudiana. (2010). Belajar dan

Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Kemmis and Mc Taggart. (1994). The Action Research Planner. Dekain University. Lutan, Rusli, dkk. (1996). Manusia dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP Bandung. Lutan, Rusli. Et al. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK

Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, Agus. (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Jakarta.

Murfy. (2012). Penerapan Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Pembelajaran

Keterampilan Dasar Dribbling dalam Permainan Futsal di SMK Negeri 3 Cimahi. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Saputra, Yudha, Endang Sunarya dan Badruzaman. (2007). Filsafat Pendidikan

Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan


(2)

84

Suharsimi dan Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Blog Andreas Viklund. WordPress.com

Wasty Soemanto. (1987). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2255220-hakikat-hasil-belajar/#ixzz1qVzSuuVa.

http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/ http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

http://home comeast.net/-hot tub/swimming.html.

http://blog.tp.ac.id/tag/hakikat-media-pembelajaranppt#ixzz1qWD1btPH http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran


(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani dan olahraga sangat penting keberadaanya dalam dunia pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak akan berjalan dengan baik, begitu pun juga sebaliknya pendidikan jasmani tanpa pendidikan yang lain pendidikan jasmani tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, antara pendidikan jasmani dan pendidikan yang lainnya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.

Penidikan jasmani merupakan pendidikan yang memanfaatkan gerak tubuh untuk menghasilan perubahan terhadap individu ke arah yang lebih baik, baik fisik maupun mentalnya. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Supandi dalam Saputra (2007:41) bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu aktivitas yang menggunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivits jasmani”.

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan sekaligus juga untuk meraih tujuan yang bersifat internal ke dalam aktivitas fisik itu sendiri. Dengan demikian guru pendidikan jasmani dituntut untuk mampu memanfaatkan aktivitas fisik termasuk olahraga untuk meraih tujuan pendidikan secara keseluruhan melalui penciptaan


(4)

2

lingkungan pengajaran pendidikan jasmani yang kondusif dan melalui penerapan berbagai pendekatan teori belajar.

Kekurangan jam pelajaran pendidikan jasmani disekolah dapat mengakibatkan siswa kurang bergerak, pada pelaksanaannya mata pelajaran pendidikan jasmani diberikan waktu 2x45 menit untuk bergerak, tetapi pada kenyataannya waktu tersebut banyak terpotong oleh siswa yang belum memakai pakaian olahraga, ada yang sengaja duduk mengobrol dengan temannya, terkadang ada guru pelajaran lain yang menggeser jam pelajaran ini. Padahal menurut penulis sendiri pembelajaran pendidikan jasmani ini sangat penting untuk perkembangan dan kebutuhan emosional siswa. Hal seperti ini juga ditemukan pada materi pembelajaran renang yang dilakukan diluar sekolah.

Ketika penulis sedang mengikuti kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Cimahi, melakukan observasi dalam pembelajaran renang pada tanggal 14 Mei 2012 di kolam renang cempaka, sebagian siswa lebih memilih diam dipinggir dan mengobrol dengan temannya. Hal ini terjadi karena kurangnya motivasi siswa untuk bergerak dan belajar berenang. Selain itu sarana pembelajaran menjadi hal yang sangat penting untuk meraih tujuan pendidikan jasmani karena dapat membantu siswa mempermudah memahami dan mempraktikkan informasi atau tugas gerak dari pembelajaran tersebut. Sarana kolam renang ini untuk sebagian siswa yang kurang mampu menjadi penghambat penyampaian materi, karena tiket masuk kolam yang mahal mengakibatkan siswa tidak datang dalam pembelajaran renang. Keberhasilan


(5)

3

dalam pembelajaran renang ini ditentukan oleh proses pembelajaran yang baik dan kondusif. Dari segi sarana dan fasilitas yang membantu siswa dalam proses belajar, salah satunya alat bantu seperti papan pelampung, alat ini sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran gerak renang. Karena sebagian besar siswa saat ini mengalami kekurangan gerak akibat teknologi yang semakin canggih siswa cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya didepan televisi, game online, playstation, dan lain sebagainya.

Ketika penulis terjun langsung ke lapangan masih banyak siswa yang tidak mampu melakukan tugas gerak yang diberikan oleh guru penjas pada saat pembelajaran renang, hal itu disebabkan karena pemberian materi yang diberikan oleh guru penjas disekoah itu terlalu berat, guru penjas SMKN 3 Cimahi dalam menyampaikan informasi atau memberikan materi kepada siswa secara langsung pada teknik yang sebenarnya sehingga siswa mendapatkan kesulitan dalam mengikuti materi yang diberikan oleh guru. Sebenarnya pemberian materi dengan cara seperti ini juga siswa dapat meningkatkan keterampilan renang gaya bebas namun siswa akan lama menguasainya karena dipengaruhi oleh aspek kejenuhan yang secara tidak langsung dirasakan oleh siswa karena sukar untuk dikuasai. Untuk itu peneliti memberikan suatu masukan atau perubahan kepada guru untuk memperbaiki proses mengajar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu papan pelampung. Papan pelampung ini adalah sebuah media yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran renang gaya bebas, dengan pemberian teknik dasar yang


(6)

4

sistematis dan berurutan siswa akan lebih mudah menguasai renang gaya bebas. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru atau peneliti didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas penulis akan meneliti Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung

Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas (PTK Pada Siswa Kelas X SMKN 3 Cimahi).

1.2RUMUSAN MASALAH

Seberapa besar peningkatan hasil belajar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu papan pelampung bagi siswa kelas X SMK Negeri 3 Cimahi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam latar belakang dan rumusan masalah. Maka sesuai rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar renang gaya bebas siswa setelah diberikan alat bantu papan pelampung.


(7)

5

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:

1.4.1 Secara Teoritis

Papan pelampung adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengapungkan badan didalam air. Alat ini digunakan sebagai dasar dari pembelajaran renang dan digunakan untuk meningkatkan teknik renang. Papan pelampung sangat efektif digunakan untuk pembelajaran renang gaya bebas, terutama siswa yang belum bisa olahraga renang. Dengan menggunakan papan pelampung siswa dapat meningkatkan pemelajaran renang gaya bebas.

1.4.2 Secara Praktis

 Dengan hasil penelitian ini, SMKN 3 Cimahi dapat meningkatkan pemberdayaan sarana dan prasarana penjas agar prestasi belajar siswa lebih baik.

 Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dibidang pendidikan jasmani kesehatan olahraga.

 Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan cara belajar yang sudah diajarkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar.

1.5 BATASAN PENELITIAN

Agar dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan yang akhirnya akan mengakibatkan perluasan makna sehingga tujuan dari penelitian tidak tercapai, maka peneliti membatasi masalah ini sebagai berikut:


(8)

6

1. Masalah yang penulis teliti adalah tentang penggunaan alat bantu papan pelampung dalam upaya meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas.

2. Lamanya pembelajaran atau treatment dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan siklus dan setiap siklus akan menerapkan 2 (dua) tindakan.

3. Subjek atau sampel penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Cimahi kelas X Tata Busana 2 yang berjumlah 31 siswa terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 29 siswa perempuan.

4. Variabel yang diteliti adalah penggunaan papan pelampung dalam memecahkan masalah gerak renang gaya bebas.

5. Lokasi penelitian adalah SMKN 3 Cimahi di Jl. Sukarasa No.136 Cimahi. Denagan sarana tempat renang di Kolam Renang Cempaka.

6. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).

7. Instrument penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan cara observasi, catatan lapangan, tes keterampilan dasar renang gaya bebas, dan rekaman foto.

1.6 DEFINISI ISTILAH

Berkaitan dengan masalah yang diajukan, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini mengandung pengertian sebagai berikut:


(9)

7

1. “Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah pendidikan yang memanfaakan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik

dalam hal fisik mental maupun emosioal.” Mahendra (2003:4)

2. Penelitian tindakan kelas menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2009:11) mengungkapkan bahwa, “Penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, satu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

3. Alat bantu merupakan media yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut Sudjana (2002:59) mengungkapkan bahwa,

“Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan untuk membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan

efisien”.

4. Papan pelampung adalah alat bantu yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran renang, baik untuk melatih kekuatan kaki maupun pembelajaran teknik renang yang dapat lebih mudah dipahami oleh siswa secara sistematis. 5. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah

menerima perlakuan dari pengajar (guru). Dikemukakan oleh Sudjana dalam http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html


(10)

8

“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.

6. Menurut Badruzaman (2007:13) mengungkapkan bahwa “Renang adalah suatu aktivitas manusia (binatang) yang dilakukan di air baik air kolam, sungai, danau maupun laut dengan berupaya untuk mengangkat tubuhnya untuk mengapung agar dapat bernafas dan bergerak baik maju maupun mundur”.

7. Menurut Badruzaman (2007:70) mengungkapkan bahwa, Gaya bebas adalah gaya yang paling cepat dibandingkan dengan gaya-gaya renang lainnya dalam pertandingan. Gaya bebas disebut juga gaya Crawl artinya merangkak. Gerakan pada gaya bebas, lengan mengayuh secara bergantian bersamaan dengan gerakan kaki melakukan cambukan secara terus menerus, posisi badan sesekali miring untuk mengambil nafas.


(11)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode atau cara yang ditempuh dalam upaya memecahkan masalah dalam penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada banyak cara atau metode yang digunakan dalam penelitian, penggunaan metode tersebut tergantung dari permasalahan serta jenis penelitian yang hendak dilakukan dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Dalam hal ini berarti metode memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan sesuatu atau untuk mencari jawaban. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk membuktikan, mengungkapkan, menyimpulkan permasalahan menjadi suatu jawaban dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan secara sistematis. Menurut Surakhmad (1998:133) menjelaskan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan tehnik alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran di tinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.


(12)

43

Sementara itu Sukmadinata (2005:52) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari asumsi dasar, pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu yang dihadapi.”

Dari kedua pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa metode penilitian berkaitan dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam sebuah peelitian.

Adapun metode penelitian dasar yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian kelas oleh guru dapat merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru.

Menurut Kemmis (1983) dalam Wiraatmaja (2005:12) menjelaskan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan oleh kemitraan mengenai sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Dengan ini, sesuai masalah yang ingin dikaji oleh penulis metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam rumusan masalah yaitu, “Seberapa besar peningkatan hasil belajar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu papan pelampung bagi siswa kelas X SMK Negeri 3 Cimahi”.


(13)

44

3.2 Populasi dan Sampel

Untuk memecahkan suatu masalah penelitian perlu adanya data atau informasi dari objek penelitian yang akan diteliti dalam mendukung tercapainya suatu tujuan penelitian yang penulis lakukan. Peran populasi dalam penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data dan informasi sesuai dengan tujuan yang akan diteliti. Populasi adalah sekumpulan objek yang memiliki karakteristik tertentu, sebagaimana dikemukakan oleh Putrawan (1990:5) bahwa, “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Lebih lanjut Arikunto (2006:130) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan Sugiono (2003:55) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis simpulka bahwa, populasi adalah sekumpulan objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 3 Cimahi yang berjumlah 962 orang.

Sampel merupakan bagian kecil dari populasi, tetapi dapat mewakili popuasi. Menurut Sugiono (2005:91) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Lebih lanjut Nasir (1989:328) mengungkapkan “Sampel adalah kumpulan unit sampling yang ditarik


(14)

45

dari populasi”. Dari beberapa pendabat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sampel merupakan wakil atau sebagian data dari populasi yang diambil untuk diteliti dan dijadikan sumber data selanjutnya. Adapun yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah siswa SMKN 3 Cimahi kelas X Tata Busana 2 tahun ajaran 2012 yang berjumlah 31 orang.

Alasan penulis mengambil sampel kelas X Tata Busana 2 ini, karena siswa belum menguasai atau bahkan memahami konsep gerak keterampilan renang gaya bebas. Selain itu kelas ini sangat cocok dijadikan sebagai sampel karena siswanya mempunyai motivasi tinggi dalam pembelajaran renang, tidak terlalu sulit memberikan materi yang diajarkan karena cepat tanggap dan mengerti terhadap materi yang diberikan oleh guru.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Cimahi kelas X Tata Busana 2 tahun ajaran 2012. Kegiatan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan alat bantu papan pelampung yang ditujukan agar siswa lebih memahami dan terampil dalam meningkatkan hasil renang gaya bebas. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2008:3).

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam bentuk proses pengkajian berdaur (siklus) yang dinyatakan dalam bentuk spiral yang melukiskan siklus demi siklus.


(15)

46

Setiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi/pelaksanaan dan 4) Analisis dan Refleksi. Dari refleksi muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga perlu dilakukan siklus berulang sampai permasalahan tersebut dapat teratasi.

Gambar 3.1

Model Spiral (siklus) dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Wiriaatmadja (2009:66)

Pada gambar diatas tampak bahwa didalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang disebut sebagi dua siklus. Untuk pelaksanaannya jumlah siklus

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

Revisi

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

Siklus berikutnya


(16)

47

sangat bergantung pada permasalahan yang perlu diselesaikan. Dari siklus dasar inilah apabila peneliti mendapat kesalahan dan kekurangan, peneliti dapat memperbaiki dengan mengembangkan keperencanaan dan langkah tindakan ke dua atau selanjutnya.

Apabila masalah belum terpecahkan hal itu masih dapat diperbaiki, yakni secara spiral dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ke tiga dan seterusnya. Siklus dalam spiral ini akan berhenti jika tindakan substansi yang dilakukan oleh peneliti sudah di evaluasi baik, yaitu peneliti sendiri atau mitra guru sudah menguasai keterampilan mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi peneliti siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk peneliti sudah jenuh atau kondisi kelas sudah stabil.

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksankan dalam beberapa tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi dan perencanaan tindak lanjut. Berikut adalah penjelasannya:

1) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan kelas penelitian, waktu serta cara penelitian, menyiapkan alat observasi untuk mengamati tindakan yang akan dilakukan dikelas, serta menyusun tahap-tahap tindakan dalam setiap siklusnya.


(17)

48

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah disepakati dan direncanakan sebelumnya pada kelas penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti sekaligus melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran.

3) Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti mendiskusikan hasil tindakan yang telah dilakukan guna mengevaluasi tindakan yang sudah dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut menjadi pijakan penting untuk tindakan pada siklus selanjunya melihat dari perkembangan sebelumnya.

4) Perencanaan Tindak Lanjut

Refleksi akan menentukan apakah tindakan yang sudah dilaksanakan dapat mengatasi masalah yang memicu penyelenggaraan PTK atau belum. Apabila hasilnya belum meningkat atau masalah yang ada belum terselesaikan, maka dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas, maka PTK harus dilanjutkan pada siklus ke dua dengan siklus yang sama seperti pada siklus ke satu. Jika pada siklus ke dua masalah ini sudah terselesaikan maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus ke tiga. Namun jika sebaliknya perlu dilanjutkan dengan siklus ke tiga berikutnya.


(18)

49

3.4 Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan 3.4.1 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan mengacu pada prosedur umum penelitian menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2009:66) setiap siklus tindakan memuat langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut akan dilakukan setelah penulis melakukan observasi awal untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran renang. Atas dasar itu maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan:

a) Pengamatan (observasi) yaitu guru atau peneliti mengamati dan mencatat proses pembelajaran keterampilan renang gaya bebas. Dari pengamatan ini peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui keterampilan renang gaya bebas siswa dan kendala yang dialami siswa pada saat proses pembelajaran.

b) Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian, yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran renang gaya bebas. c) Menerapkan skenario pembelajaran, yaitu peneliti dan guru melaksanakan

skenario pembelajaran yang sudah direncanakan.

d) Refleksi, disini peneliti dan guru menganalisis hasil yang telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan dalam proses belajar siswa guna menguasai keterampilan renang gaya bebas.


(19)

50

3.4.2 Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah memformulasikan tindakan yang tepat untuk mengawali masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti merupakan pengajar (guru) dan dibantu oleh observer (guru penjas) untuk merancangkan tindakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas. Peneliti berusaha meneliti faktor apa saja yang menjadikan siswa kurang menguasai keterampilan renang gaya bebas yang diajarkan di sekolah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oeh peneliti dan observer, yaitu sebagai berikut:

1) Perencanaan

Langkah-langkah yang menentukan suatu perencanaan tindakan sebagai berikut:

a. Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan variasi bentuk tugas gerak yang sistematis dalam pembelajaran keterampilan renang gaya bebas. b. Membuat lembar observasi yaitu:

 Membuat catatan lapangan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran.

 Menggunakan media elektronik atau kamera untuk mendokumentasikan fakta dan data penting pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung  Membuat jurnal harian yang digunakan sebagai data untuk meninjau

aspek-aspek kegiatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran renang gaya bebas.


(20)

51

c. Menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk kegiatan pembelajaran renang gaya bebas.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan setelah perencanaan selesai. Pada proses pelaksanaan tindakan peneliti sebagai guru yang terjun langsung untuk melaksanakan pembelajaran renang gaya bebas. Ada pun langkah-langkah peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

a. Peneliti menerapkan proses pembelajaran dengan menerapkan penggunaan alat bantu papan pelampung kepada siswa yang bertujuan untuk melatih kekuatan otot kaki terlebih dahulu kemudin keterampilan lain yang dilakukan secara sistematis.

b. Peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan secara sadar, kritis, sistematis dan objektif kepada seluruh siswa.

c. Peneliti mencatat segala bentuk kegiatan dan kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke dalam lembar catatan lapangan yang sudah dipersiapkan.

3) Alternatif pemecahan

Berdasarkan hasil proses pembelajaran yang dijadikan bahan untuk solusi yang tepat untuk melakukan tindakan perbaikan proses pembelajaran untuk pertemuan atau siklus dalam PTK berikutnya.


(21)

52

4) Observasi

Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, peneliti memahami, mengamati, melihat dan mendengar apa yang terjadi dilapangan. Dalam melakukan observasi peneliti dibantu oleh observer (guru penjas). Objek yang diamati adalah seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran. Ada tiga fase esensial dalam observasi yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas dan diskusi balikan atau umpan balik.

5) Analisis dan Refleksi

Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji proses kegiatan belajar. Refleksi merupakan analisis-analisis, interprestasi, dan eksplantasi (penjelasan) terahdap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan.

Tindakan dalam penelitian harus disertai dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan proses belajar mengajar yang tergambar pada observasi awal. Tindakan yang dilakukan selama penelitian ini adalah sebanyak yang kita lakukan sampai menemukan tingkat keberhasilan yang diinginkan peneliti.

Tabel 3.1 Siklus Penelitian Siklus I Perencanaan:

Identifikasi masalah

dan penetapan

alternatif pemecahan masalah

 Perencanaan terfokus pada proses pembelajaran renang gaya bebas.

 Pemberian tugas latihan renang gaya bebas pada siswa dengan kemampuan yang dimiliki.


(22)

53

pelampung untuk melakukan

keterampilan renang gaya bebas.

Pelaksanaan Tindakan  Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan.

Alternatif Pemecahan Berusaha memecahkan permasalahan dari setiap upaya yang dilakukan dengan

perbaikan dan pengulangan

pembelajaran renang gaya bebas.

Observasi  Mengamati proses pembelajaran

penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Refleksi  Mengevaluasi berkenaan dengan proses

dan hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan.

 Mempersiapkan untuk rencana tindaka selanjutnya.

Siklus II Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah

 Perencanaan tindakan untuk memperbaiki dan mengembangkan keterampilan renang gaya bebas.

Siswa di drill menggunakan papan

pelampung untuk melakukan

keterampilan renang gaya bebas.

Pelaksanaan Tindakan  Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan di tindakan II.

Observasi  Mengamati proses pembelajaran

penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di tindakan II.

Refleksi Evaluasi tindakan II.

3.5Instrumen Penelitian

1. Sumber data: sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X tata busana 2 SMKN3 Cimahi.


(23)

54

2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guna untuk mengetahui peristiwa atau kegiatan penelitian selama dalam proses tindakan dan perbaikan. Lembar observasi ini merupakan panduan observasi yang telah dibuat dan ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Lembar observasi yang pertama yaitu lembar observasi guru terhadap siswa, yang ke dua lembar guru penjas terhadap peneliti.

b. Catatan lapangan yaitu catatan otentik dari hasil observasi yang menggambarkan kejadian-kejadian siswa pada saat pelaksanaan tindakan. c. Tes penguasaan keterampilan siswa.

Gambar 3.2 Tes Renang Gaya Bebas

Keterangan: : siswa

: alur berenang

±25m


(24)

55

1. Tehnik Penilaian Nilai Akhir

⅀=

N 1+N2+N3+N 4+N5

⅀skor max x 20

Nilai Rata-rata

x

=

x n

Simpangan Baku

SB = x− x

n−1

2. Rubrik Penilaian

Tabel 3.2

Rubrik Penilaian Keterampilan Renang Gaya Bebas

Indikator Keterampilan yang dinilai Skor Max.

Melakukan keterampilan renang gaya bebas dengan baik dan benar

N1. Posisi tubuh N2. Kaki N3. Lengan N4. Napas N5. Koordinasi 4 4 4 4 4

Jumlah 20

Pada tabel di atas dapat peneliti terangkan alasan pada setiap keterampilan renang gaya bebas dengan skor maksimal sebesar 4, yaitu peneliti mempunyai anggapan bahwa skor 4 adalah skor yang memuaskan dan sempurna, selain itu dapat mempermudah peneliti dalam penghitungan dan pemberian skor pada siswa.


(25)

56

Tabel 3.3

Kriteria Nilai Pembelajaran Renang Gaya Bebas Untuk Tingkat SMK

Keterampilan Kriteria Skor

Posisi tubuh Posisi tubuh hidrodinamis atau streamline yaitu hampir sejajar dengan air, patokan garis air berada diantara alis mata dan pangkal rambut, posisi kepala tetap lurus.

4

Kaki Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha hingga ujug jari lurus dengan tekukan sedikit pada lutut.

4 Lengan Gerakan lengan sempurna dengan posisi menjulur jauh

didepan kepala lurus, menekan kebawah mendekati garis tengah tubuh hingga lurus kebelakang dengan patokan ibu jari berada dibagian samping paha, sikut tinggi pada saat lengan memutar kedepan.

4

Napas Posisi putaran kepala pada sumbu putaran garis sepanjang badan, posisi badan tidak naik terlalu tinggi, iramanya seimbang antara gerakan lengan, kaki dan olengan badan.

4

Koordinasi Gerakan kaki secara terus menerus melakukan cambukan ke atas dan bawah dengan irama yang tetap dan rileks, lengan melakukan tarikan dimulai dari entry, pull, push, recovery, pengambilan napas dilakukan pada saat lengan berada disamping paha, gerakan sinkron dan berirama antara kaki, lengan, dan napas.

4

Tabel 3.4

Keterangan Skor Yang Digunakan

Skor Keterangan

4 3 2 1

BS (Baik Sekali) B (Baik)

K (Kurang)

SK (Sangat Kurang)

Dari tabel 3.4 diatas peneliti tidak memberikan skor atau keterangan cukup karena peneliti mempunyai anggapan bahwa skor cukup akan membingungkan peneliti


(26)

57

maupun observer. Oleh karena itu untuk pencapaian hasil penentuan skor yang baik peneliti menggunakan acuan skor tersebut.

d. Dokumentasi (foto)

3. Cara pengambilan data:

a. Data mengenai keterampilan gerak renang gaya bebas yang berindikator dalam aspek posisi tubuh, gerakan kaki, lengan, napas dan koordinasi didapatkan dengan cara melakukan observasi secara langsung, tes dan catatan lapangan.

b. Data mengenai situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.

c. Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan diambil dari catatan lapangan.

d. Data dokumentasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar secara langsung.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Geotz dan LeCompte dalam Wiriaatmadja (2009:137) menjelaskan tentang “Analisis data kualitatif peran proses kognitif berteori mengenai kategori abstrak dan


(27)

58

hubungannya.” Langkah-langkah dalam kegiatan analisis data, secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan degan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. 2. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklasifikasian. Hasil yang diperoleh berupa penguasaan konsep gerak siswa yang terlibat dalam kegiatan penjas di sekolah melalui pembelajaran renang gaya bebas.


(28)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas,

mengenai penggunaan papan pelampung dalam renang gaya bebas di SMK Negeri 3 Cimahi dan berdasarkan permasalahan yang timbul dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu papan pelampung dalam pembelajaran renang gaya bebas meningkat secara bermakna. Peningkatan disini terlihat dari perubahan dalam tugas gerak yang diberikan peneliti melalui penggunaan papan pelampung, memberikan hasil yang baik. Siswa merasa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran karena pemberian materi dan metode yang sistematis secara optimal diberikan oleh peneliti keterampilan renang gaya bebas yang dimliki siswa menjadi meningkat. Upaya peneliti yang dibantu oleh observer memberikan dampak positif bagi siswa, dari cara pemahaman dan melakukan tugas gerak siswa lebih memahami ketika siswa mendapatkan materi dari yang sederhana hingga keseluruhan. Dari mulai gerak posisi tubuh, kaki, lengan, napas dan koordinasi dari renang gaya bebas tahap demi tahap dapat siswa kuasai dengan baik.


(29)

81

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti merekomendasikan bahwa dengan penggunaan alat bantu papan pelampung dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Cimahi khususnya kepada guru pendidikan jasmani agar dalam setiap pembelajaran renang gaya bebas menggunakan papan pelampung maupun renang dengan gaya yang lain.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan lebih bervariasi dan berinovasi dalam memberikan materi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi khususnya dalam pembelajaran renang gaya bebas. Lebih menguasai kelas dan memahami karakter siswanya.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan kepada guru pendidikan jasmani dan lebih memperhatikan dalam masalah fasilitas atau peralatan yang dibutukan siswa. Karena keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan peralatan pendidikan jasmani.


(30)

82

3. Bagi sisiwa diharapkan lebih memiliki kesadaran untuk mau belajar dan memotivasi diri untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran khususnya pendidikan jasmani.


(31)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian.………... 4

1.4 Manfaat Penelitian………... 5

1.5 Batasan Penelitian……….. 5

1.6 Definisi Istilah……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani... 9

2.2 Esensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani...………... 11

2.3 Pengertian Pembelajaran ………. 13

2.4 Penggunaan Alat Bantu/Media Pembelajaran ………. 17

2.5 Hasil Belajar Renang ……… 19

2.6 Sejarah Renang ……….. 20

2.6.1 Pengertian Renang ……… 21

2.6.2 Mekanika dalam Olahraga Renang ……….. 22

2.6.3 Teknik Renang Gaya Bebas ……… 23

2.7 Kerangka Kerja/Pemikiran ………. 29

2.8 Karakteristik Siswa Kelas X ……….. 31

2.9 Penelitian Tindakan Kelas ………. 34


(32)

2.9.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ………. 35

2.9.3 Tujuan dan Manfaat PTK ………. 38

2.10 Hipotesis Tindakan ……….... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………. 42

3.2 Populasi dan Sampel………. 44

3.3 Desain Penelitian ………. 45

3.4 Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan ……… 49

3.4.1 Prosedur Penelitian ……… 49

3.4.2 Rencana Tindakan ………. 50

3.5 Instrumen Penelitian ………... 53

3.6 Teknik Analisis Data ………... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Penggunaan Alat Bantu Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas di SMK Negeri 3 Cimahi ……… 59

4.2 Hasil Observasi Awal ……….. 60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 63

4.4 Analisis Data ………. 76

4.5 Pembahasan ……….. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 80

5.2 Rekomendasi ……… 81

5.3 Saran ………. 81

DAFTAR PUSTAKA……… 83


(33)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 3.2 3.3

3.4 4.1 4.2 4.3 4.4

Siklus Penelitian ……...

Rubrik Penilaian Keterampilan Renang Gaya Bebas …………

Kriteria Nilai Pembelajaran Renang Gaya Bebas untuk

Tingkat SMK ……… Keterangan Skor yang Digunakan ……….

Nilai Tes Awal Hasil Pembelajaran Renang Gaya Bebas ……. Hasil Tes Siklus I Tindakan 2 Renang Gaya Bebas ………….. Hasil Tes Siklus II Tindakan 4 Renang Gaya Bebas …………. Validitas dan Reabilitas Tes Keterampilan Renang Gaya

Bebas ………

52 55

56 56 62 68 75

76


(34)

DAFTAR GAMBAR

Tabel

Halaman

3.1 Model Spiral (siklus) ...……... 46 3.2

4.1 4.2 4.3

Tes Renang Gaya Bebas ... sil Formasi pada saat pembelajaran ... Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Renang Gaya bebas ...

Hasil Persentase Peningkatan Keterampilan Renang Gaya Bebas 54 61 77 79


(1)

81

Kikit Megasari, 2012

Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti merekomendasikan bahwa dengan penggunaan alat bantu papan pelampung dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Cimahi khususnya kepada guru pendidikan jasmani agar dalam setiap pembelajaran renang gaya bebas menggunakan papan pelampung maupun renang dengan gaya yang lain.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan lebih bervariasi dan berinovasi dalam memberikan materi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi khususnya dalam pembelajaran renang gaya bebas. Lebih menguasai kelas dan memahami karakter siswanya.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan kepada guru

pendidikan jasmani dan lebih memperhatikan dalam masalah fasilitas atau peralatan yang dibutukan siswa. Karena keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan peralatan pendidikan jasmani.


(2)

82

3. Bagi sisiwa diharapkan lebih memiliki kesadaran untuk mau belajar dan memotivasi diri untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran khususnya pendidikan jasmani.


(3)

Kikit Megasari, 2012

Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian.………... 4

1.4 Manfaat Penelitian………... 5

1.5 Batasan Penelitian……….. 5

1.6 Definisi Istilah……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani... 9

2.2 Esensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani...………... 11

2.3 Pengertian Pembelajaran ………. 13

2.4 Penggunaan Alat Bantu/Media Pembelajaran ………. 17

2.5 Hasil Belajar Renang ……… 19

2.6 Sejarah Renang ……….. 20

2.6.1 Pengertian Renang ……… 21

2.6.2 Mekanika dalam Olahraga Renang ……….. 22

2.6.3 Teknik Renang Gaya Bebas ……… 23

2.7 Kerangka Kerja/Pemikiran ………. 29

2.8 Karakteristik Siswa Kelas X ……….. 31

2.9 Penelitian Tindakan Kelas ………. 34


(4)

2.9.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ………. 35

2.9.3 Tujuan dan Manfaat PTK ………. 38

2.10 Hipotesis Tindakan ……….... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………. 42

3.2 Populasi dan Sampel………. 44

3.3 Desain Penelitian ………. 45

3.4 Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan ……… 49

3.4.1 Prosedur Penelitian ……… 49

3.4.2 Rencana Tindakan ………. 50

3.5 Instrumen Penelitian ………... 53

3.6 Teknik Analisis Data ………... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Penggunaan Alat Bantu Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas di SMK Negeri 3 Cimahi ……… 59

4.2 Hasil Observasi Awal ……….. 60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 63

4.4 Analisis Data ………. 76

4.5 Pembahasan ……….. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 80

5.2 Rekomendasi ……… 81

5.3 Saran ………. 81

DAFTAR PUSTAKA……… 83


(5)

Kikit Megasari, 2012

Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 3.2 3.3

3.4 4.1 4.2 4.3 4.4

Siklus Penelitian ……...

Rubrik Penilaian Keterampilan Renang Gaya Bebas …………

Kriteria Nilai Pembelajaran Renang Gaya Bebas untuk

Tingkat SMK ……… Keterangan Skor yang Digunakan ……….

Nilai Tes Awal Hasil Pembelajaran Renang Gaya Bebas …….

Hasil Tes Siklus I Tindakan 2 Renang Gaya Bebas …………..

Hasil Tes Siklus II Tindakan 4 Renang Gaya Bebas ………….

Validitas dan Reabilitas Tes Keterampilan Renang Gaya

Bebas ………

52 55

56 56 62 68 75

76


(6)

DAFTAR GAMBAR

Tabel

Halaman

3.1 Model Spiral (siklus) ...……... 46 3.2

4.1 4.2 4.3

Tes Renang Gaya Bebas ... sil Formasi pada saat pembelajaran ... Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Renang Gaya bebas ...

Hasil Persentase Peningkatan Keterampilan Renang Gaya Bebas 54 61 77 79


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MELUNCUR GAYA BEBAS DENGAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PELAMPUNG DALAM PEMBELAJARAN RENANG SISWA KELAS V SDN 5 SUKARAJA TAHUN AJARAN 2011/2012

4 72 55

PENGARUH MODIFIKASI ALAT BANTU PELAMPUNG DAN ALAT PELAMPUNG STANDAR TERHADAP KEMAMPUAN MELUNCUR DALAM RENANG PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

4 17 67

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI PENDEKATAN MODEL BERMAIN PADA SISWA SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

3 21 75

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PAPAN LUNCUR PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA CENDERAMATA MEDAN TAHUN AJARAN 2012- 2013.

0 2 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVALMENGGUNAKAN ALAT BANTU GRIPPER DAN PELAMPUNG DENGAN LATIHAN INTERVALMENGGUNAKAN ALAT BANTU GRIPPER TAMPA PELAMPUNG TERHADAP HASIL KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS ATLET PUTRA (USIA 13-14 TAHUN) PERKUMPULAN RENANG.

3 5 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MENGGUNAKAN ALAT BANTU SWIM BOARD PADA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 24

UPAYA PENINGKATAN LATIHAN GERAKAN KAKI RENANG GAYA DADA MELALUI ALAT BANTU PAPAN PELAMPUNG PADA ATLET CLUB BINA TIRTA USIA 13-15 TAHUN 2013.

0 4 18

PENGARUH MODIFIKASI ALAT BANTU PELAMPUNG TERHADAP KEBERANIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN RENANG KELAS X SMAN 2 KRAKATAU STEEL CILEGON.

0 1 42

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 1 JERUKLEGI CILACAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 11

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TP 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

1 1 17