PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS PADA SISWA RA KELOMPOK B DI RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

  PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS PADA SISWA RA KELOMPOK B DI RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : ANISTYA RACHMANDANI NIM 11613022 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI

  PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS PADA SISWA RA KELOMPOK B DI RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : ANISTYA RACHMANDANI NIM 11613022 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.

  Mereka tidak menyia- nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”.

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan impian saya , dan yang selalu ada bersama saya :

  1. Untuk Bapak (Sutarman) Ibu (Wachidah) dan kakak-kakak saya serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  2. Untuk Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan.

  3. Untuk sahabat-sahabat terkasih yang selalu memberikan dukungan dan doa pada penulis, terimakasih sudah menjadi yang terbaik.

  4. Untuk teman-teman satu akatan 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

  5. Untuk dewan guru dan Siswa-siswi RA Miftahul Huda I Lopait

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kehadiratnya yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Media Bahan Bekas Pada Siwa Kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang ada pada penulis, sehingga skripsi ini jauh dari sempurna, juga masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati memohon kritik dan saran dari segala pihak yang bertujuan untuk menyempurnakan skripsi ini.

  Skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 6.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  7. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  8. Ibu Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

  9. Ibu Peni Susapti, M.Si. Dosen Pembimbing yang sabar selalu mebimbing,

  10. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  11. Ibu Rohwayati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah RA Miftahul Huda I Lopait, beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di RA Miftahul Huda I Lopait.

  12. Siswa-siswi Kelompok B RA Miftahul Huda yang telah mendukung dan membantu penulis melakukan penelitian.

  13. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  14. Sahabat-sahabat terkasih yang selalu memberikan dukungan dan doa pada penulis, terimakasih sudah menjadi yang terbaik.

  15. Teman PIAUD 2013, yang selalu bersama dalam suka dan duka.

  16. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon agar kepada mereka yang telah berjasa kepada penulis diberikan balasan yang berlipat ganda dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

  Salatiga, 18 September 2017

  

ABSTRAK

  Rachmandani, Anistya. 2017. Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Media

  Bahan Bekas Pada Siwa RA Kelompok B Di RA Miftahul Huda I Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi,

  Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si.

  Kata Kunci: Kreativitas anak, Media Bahan Bekas

  Dalam mengurangi produksi sampah di bumi, pemanfaatan bahan bekas adalah solusi yang tepat serta dapat meningkatkan kreativitas anak. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kreativitas anak melalui media bahan bekas pada siswa RA kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas anak melalui media bahan bekas pada siswa RA kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, Siklus I pada 9 Mei 2017 dan Siklus II pada

  12 Mei 2017. Subjek penelitian adalaha kelompok B sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, dilaksanakan di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data antar lain dengan observasi dan tes kreativitas selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran selama dilakukan di kelas.

  Berdasarkan hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pemanfaatan bahan bekas dapat meningkatkan kreativitas siswa RA Kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui hasil nilai keberhasilan rata-rata kelas pada Pra Siklus 40, meningkat pada Siklus I sebesar 32 menjadi 72, ditambah lagi adanya peningkatan pada Siklus II sebesar 15 sehingga pencapaian keberhasilan rata-rata kelas mencapai 87, artinya ada peningkatan yang baik dari Pra Siklus ke Siklus I dan dari Siklus I ke Siklus II.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii JUDUL ..................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. v PERNYATAAN KEASLIAAN TULISAN ............................................. vi PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................................. vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................. ix ABSTRAK ............................................................................................... xi DAFTAR ISI ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .................................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah ...........................................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ............................................................................

  D.

  6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan..............................

  E.

  6 Kegunaan Penelitian .......................................................................

  F.

  8

  H.

  Pengertian Media ...................................................................

  Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..................

  38 E. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 1.

  37 3. Jenis Bahan Bekas yang Dapat Dimanfaatkan .......................

  36 2. Prinsip-prinsip dalam Menanggulangi Sampah .....................

  Devinisi Bahan Bekas ............................................................

  36 D. Bahan Bekas 1.

  34 4. Peran Media dalam Pembelajaran ..........................................

  32 3. Ciri-ciri Media dalam Pembelajaran ......................................

  31 2. Fungsi Media dalam Pembelajaran ........................................

  30 C. Media 1.

  Sistematika Penulisan .....................................................................

  26 6. Kendala dalam Mengembangkan Kreativitas ........................

  23 5. Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam Mengembangkan Kreativitas .................................................

  22 4. Strategi dalam Pengembangan Kreativitas .............................

  20 3. Tahap-tahap Perkembangan Kreativitas ................................

  18 2. Ciri-ciri Anak Kreatif .............................................................

  Pengertian Kreativitas ............................................................

  18 B. Kreativitas 1.

  Peningkatan ..................................................................................

  16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  39

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Kondisi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1.

  43 Profil Sekolah .........................................................................

  2.

  44 Letak Geografis RA Miftahul Huda 1 Lopait ........................

  3.

  44 Visi, Misi dan Tujuan RA Miftahul Huda 1 Lopait ...............

  4.

  45 Data Siswa dan Guru RA Miftahul Huda 1 Lopait ................

  B.

  48 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................

  C.

  49 Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ................................................

  D.

  50 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................................

  E.

  53 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Per Siklus 1.

  56 Ketentuan Penilaian ...............................................................

  2.

  58 Analisis Data Pra Siklus .........................................................

  3.

  60 Analisis Data Siklus I .............................................................

  4.

  66 Analisis Data Siklus II ...........................................................

  B.

  Pembahasan Hasil Penelitian 1.

  72 Ketentuan Hasil Akhir.............................................................

  2.

  72 Peningkatan Hasil Jumlah Siswa ............................................

  3.

  73 Peningkatan Hasil Pengamatan Guru dan Siswa ....................

  B.

  75 Saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Tugas Anak ...................................

  16 Tabel 3.1 Data Guru RA Miftahul Huda 1 Lopait .....................................

  46 Tabel 3.2 Data Siswa Kelompok B RA Miftahul Huda 1 Lopait ..............

  47 Tabel 4.1 Indikator Keberhasilan Kreativitas yang Diamati .....................

  56 Tabel 4.2 Ketentuan Pemberian Nilai Tugas Anak ...................................

  57 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus ..........................................................

  58 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I ..............................................................

  61 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I ................................

  63 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ...............................

  64 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II ............................................................

  67 Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II ...............................

  69 Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ..............................

  70 Tabel 4.10 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai Presentase Keberhasilan Rata-rata Kelas Per Siklus .................

  72

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas ................................

  11

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Siklus II

Lampiran 3 Foto pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 4 Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7 Lembar Wawancara Lampiran 8 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Lampiran 11 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 12 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 13

  Daftar SKK

  Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak adalah dunia bermain, dan belajar dilakukan dengan atau sambil bermain yang yang melibatkan semua indera anak. Bermain identik dengan kegiatan yang menyenangkan,

  menggembirakan, serta dipenuhi suasana suka dan ceria. Dalam bermain, permainan yang dipilih biasanya yang sesuai dengan kehendak hati, sesuai harapan, serta mendatangkan keceriaan. Menurut Singer (dalam Kusantanti,2004) mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi duianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak (Haryati, 2012 : 12).

  Ketakutan terbesar orang tua, umumnya apabila anak kurang menikmati kehidupan di sekolahnya. Keadaan ini dapat menyebabkan anak merasa tidak nyaman dan tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik di sekolah. Sebaliknya jika anak menikmati keberadaannya di sekolah, belajar akan menjadi saat yang menyenangkan bagi anak.

  Proses belajar pada hakikatnya untuk mengembangakan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan dengan karakteristiknya. Seperti yang sudah diterangkan Allah SWT dan dituangkan dalam QS An-Nahl ayat 78 sebagai berikut.

  Artinya :

  “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”

  Kreativitas merupakan tindakan seorang yang sadar mendapatkan sesuatu perspektif baru dan sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. John Naisbitt dan Aburdene dalam buku Re-

  

inventing the Corporation menyatakan begitu pentingnya suatu basis

  pendidikana dan latihan yang dapat menciptakan kreativitas. Mereka menyebutkan dengan proses pembelajaran bagaimana berpikir (learn

  

how to think ), pembelajaran bagaimana belajar (learn how to learn),

  dan pembelajaran menciptakan sesuatu (learn how to create) (Basrowi, 2008 : 11) Salah satu sarana yang menjadi sumber belajar anak di TK, RA maupun KB adalah penggunaan alat pendidikan edukatif atau yang lebih dikenal dengan APE. Alat ini bisa didapatkan dengan cara membeli maupun dengan cara membuatnya sendiri. Umumnya di TK, RA maupun KB masih banyak yang membeli alat-alat untuk sumber dapat melemahkan kreativitas dan inovasi guru dalam menyelenggarakan proses belajar yang berkualitas bagi anak didiknya.

  Saat ini dapat kita jumpai setiap hari manusia pasti memproduksi sampah yang beraneka ragam jenis dan bentuknya, baik sampah dari plastik, botol, kaleng bekas, daun dan lain sebagainya. Sampah dan bahan bekas yang tidak digunakkan tersebut mencemari lingkungan sekitar kita, merusak ekosistem tanah karena sampah tidak dapat diuraikan tanah. Sampah tersebut dapat terurai didalam tanah setelah bertahun-tahun lamanya. Sampah atau bahan bekas tersebut sering kita abaikan kegunaanya. Dengan kreativitas dan inovasi, semua orang dapat mengubah sampah dan bahan bekas tersebut menjadi barang yang berguna.

  Banyak kita jumpai sekarang ini pemanfaatan sampah dan bahan bekas menjadi barang baru yang memiliki nilai jual. Selain itu pemanfaatan sampah dan bahan bekas dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran di sekolah. Dengan memanfaatkan bahan tersebut proses pembelajaran akan berlangsung efektif tanpa memberatkan beberapa pihak baik guru maupun orang tua karena bahan tersebut mudah didapat tanpa harus mengeluarkan biaya.

  Dengan begitu, anak didik akan lebih merasa bersemangat apabila mereka dilibatkan langsung dalam pembuatan media itu mengasah imajinasi serta kreativitas anak,mengembangkan daya pikir anak, dan melatih konsentrasi pada anak.

  Namun dalam praktiknya pada lembaga pendidikan anak usia dini, khususnya RA Miftahul Huda 1 Lopait belum begitu memanfaatkan sampah dan bahan bekas untuk digunakan sebagai media bahan pembelajaran. Padahal sekolah tersebut setiap harinya menghasilkan beragam jenis sampah dan bahan bekas dari berbagai bungkus bekal yang dibawa oleh anak-anak. Sekolah tersebut masih menggunakan media yang diperoleh dengan cara membeli, anak hanya melihat dan mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga anak didik tidak dilibatkan langsung dalam pembuatan media dalam pembelajaran.

  Melihat permasalahan tersebut agar anak-anak dapat dilibatkan langsung dalam pembuatan media pebelajaran yang menarik, maka perlu adanya penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat dibuat sendiri dengan bahan yang mudah dicari tanpa harus selalu membeli dan dengan penggunaan bahan bekas tersebut dapat membantu mengurangi pencemaran ekosistem pada tanah. Pembuatan media pembelajaran dapat membangun dan mengembangakan kemampuan motorik kasar dan halus pada anak, mengasah imajinasi serta kreativitas anak, mengembangakan daya pikir anak, dan melatih Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Media

  Bahan Bekas Pada Siwa RA Kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan ini, yaitu apakah dengan pemanfaatan media bahan bekas dapat meningkatkan kreativitas anak pada siswa RA kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui media bahan bekas pada siswa RA kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Pemanfaatan media bahan bekas dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait kesempatan anak untuk mencoba dan mengembangkan kemampuan, daya pikir, dan daya cipta serta memberi kesempatan pada anak untuk menjelajahi lingkungan.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan kreativitas anak melalui media bahan bekas dapat dikatakan berhasil apabila indikator yang diterapkan tercapai.

  Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : a.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya.

  b.

  Siswa Kelompok B memenuhi kriteria keberhasilan, serta dapat memahami pemanfaatan dan memanfatkan bahan bekas menjadi media pempelajaran. Apabila nilai rata-rata siswa 70 dan indikator standar keberhasilan kelas 85% yang telah ditentukan bersama-sama antara peneliti dengan Kepala Sekolah dan Guru Kelas Kelompok B.

  c.

  Siswa sangat senang dan antusias dalam membuat media pembelajaran yang kreatif melalui penggunaan bahan bekas.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

  pembelajaran yang menyenangakan dalam pembelajaran dan hasil kegiatan yang lebih baik.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi orang tua Dengan adanya penelitian ini, diharapkan orang tua dapat mendorong anak menggunakan bahan bekas dalam meningkatkan kreativitasnya serta menghargai hasil dan pendapat anak.

  b.

  Bagi siswa Diharapkan siswa dapat ikut dilibatkan langsung dalam pembuatan media dari bahan bekas yang digunakan untuk pembelajaran, sehingga kreativitas dan imajinasi anak didik dapat terasah.

  c.

  Bagi guru Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah kreativitas dan inovasi guru dalam menyelenggarakan proses belajar yang berkualitas bagi anak didiknya.

  d.

  Bagi sekolah Penggunaan sampah dan bahan bekas diharapkan turut serta mengurangi pencemaran ekosistem pada tanah dan dapat

F. Definisi Operasional 1.

  Pengertian kreativitas Drevdal (dalam Hurlock, 1999) menjelaskan kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya (Haryanti, 2012 : 16). Pada tingkat masyarakat, kraetivitas antara lain menghasilkan ilmu baru, gerakan baru dalam bidang seni, perubahan budaya dan program sosial baru dalam bidang ekonomi. Kreativitas menghasilkan produk baru dan mungkin juga lowongan kerja baru (Semiawan, 2009 :32)

  Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses yang melahirkan gagasan, komposisi, proses, produk yang berbeda dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.

2. Pengertian Media

  Dalam proses pembelajaran media sangatlah penting perannya, dengan media proses pembelajaran di dalam kelas akan terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Secara etimologi (bahasa atau lughowi), kata media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara

  Robert Heinich dkk (1982 : 6) mengemukakan definisi media sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi (Rasimin dkk, 2012 : 65)

  Secara garis besar media adalah manusia adalah materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan bagian dari media.

3. Pengertian bahan bekas

  Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia bahan/barang diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata bekas adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai, dan kegunaannya tidak sama seperti benda yang baru. Bahan/barang bekas merupakan benda sisa habis pakai yang kegunaannya tidak seperti barang baru namun dapat menjadi barang yang berguna setelah melalui proses.

  G.

  Metode Penelitian 1.

   Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harafiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti

  Arikunto (2006 : 3) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

  Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakuakan.

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian.

  Dalam penelitian ini, kelas yang berisi siswa dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

  Penelitian yang akan diteliti terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan antara lain: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Gambar 1.1. Tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas (Suyadi, 2010:50) 2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 23 anak, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.

  Menurut Arikunto (2006 : 16) secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah penjelasan dari empat langkah dalam PTK :

  Perencanaan

  SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Pengamatan Refleksi Refleksi

  Pelaksanaan Pelaksanaan

SIKLUS II

  ?

3. Langkah-Langkah Penelitian

  a.

  Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan perencanaan antara lain sebagai berikut :

  1) Membuat konsep atau sekenario pembelajaran dengan pemanfaatan media bahan bekas, yaitu membuat Rencana

  Kegiatan Harian (RKH). 2)

  Membuat dan menyiapkan media bahan bekas yang akan digunakan dalam penelitian dan diajarkan kepada anak didik. 3)

  Menyiapkan penugasan kepada anak didik, yang mana dari hasil penugasan anak didik tersebut akan diberi nilai dan akan dianalisis peneliti lebih lanjut. 4)

  Membuat sismulasi perbaikan (Arikunto, 2006 :17) b. Tahap Tindakan

  Tahap ini merupakan pelaksanaan yang telah dibuat beruapa penerapan pembelajaran sesuai konsep dan sekenario yang telah tertulis pada RKH dan pelaksanaan tahap perencanaan.

  c.

  Tahap Pengamatan Pada tahap ini pengamatan dilakukan selama proses segala aktivitas anak didik diamati, dicatat, dan dinilai, dan anak didik sehingga dapat menjadi masukkan untuk peneliti dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

  d.

  Tahap Refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, maka pada tahap refleksi ini peneliti melakukan :

  1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3)

  Analisis hasil observasi, apabila pada siklus 1 belum tercapai indikatornya, maka peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus 2.

4. Instrument Penelitian

  Instrument yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian yaitu : a.

  Lembar observasi,yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses kegiatan belajar mengajar secara bersamaan, dimana anak didik diminta secara bersama-sama mengikuti perintah dan menyelesaikan tugas dari peneliti.

  b.

  Pertanyaan untuk wawancara, yang ditujukan kepada informan yaitu Kepala Sekolah dan guru pendamping kelompok B di RA Miftahu Huda 1 Lopait. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah dan c.

  Tes kreativitas, yaitu serangkaian tugas yang diberikan kepada siswa dalam memanfaatkan bahan bekas dengan maksud untuk penetapan skor angka yang nantinya akan dianalisis dan diolah menjadi data kualitatif nantinya.

  d.

  Assessment pekerjaan siswa, yaitu evaluasi dan penilaian terhadap prestasi belajar siswa dan pekerjaan siswa dalam memanfaatkan bahan bekas menjadi media pembelajaran yang kreatif.

  e.

  Dokumentasi, peneliti membutuhkan dokumentasi meliputi: 1) Foto kegiatan pembelajaran. 2) RKH. 3) Data siswa, guru dan profil sekolah.

  5. Pengumpulan Data

  Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan untuk menguji hipotesis. Peneliti mengumpulkan data dengan cara : 1)

  Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak, respon anak terhadap pemanfaatan bahan bekas yang dilakukan oleh guru. Observasi dideskripsikan dalam bentuk catatan anekdot.

  2) Catatan lapangan

  Catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian. Catatan lapangan diperoleh dari apa yang didengar, dilihat dan dialami oleh peneliti.

6. Analisis Data

  Pada penelitian ini data yang dianalisis yaitu hasil yang diperoleh siswa pada pembelajaran pemanfaatan media bahan bekas secara kreatif di tiap siklus. Dalam penelitian ini dikatakan tercapai keberhasilannya apabila nilai rata-rata siswa 70 dan indikator standar ketentuan keberhasilan kelas yang telah ditetapkan dalam pembelajaran 85%.

  Data anak yang telah terkumpul dianalisis, analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010 : 85). Analisis data yang dilakukan peneliti yaitu hasil penelitian pada tiap siklus. Peneliti membuat perbandingan peresentase nilai anak sebelum dan sesudah pembelajaran pemanfaatan media bahan bekas secara kreatif. Dalam membuktikan hasil penelitian, akan dialkukan analisis dengan rumus sebagai berikut :

  = 100%

  50 Mulai Muncul (MM)

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :

  Sangat Baik (BSB) Jika anak bisa tanpa bantuan

  Jika anak bisa namun masih kurang tepat 100 Berkembang

  75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

  Jika anak bisa dengan bantuan meniru teman

  Anak tidak mau mengerjakan

  Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi jumlah anak yang nilai keberhasilan

  25 Belum Muncul (BM)

  Kategori Kriteria/Ketentuan

  Skor/ Nilai

  Simbol Bintang

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Tugas Anak

  70 n : Jumlah anak

H. Sistematika Penulisan

BAB I Berisi uraian tentang pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

  Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.

  BAB II Membahas kajian pustaka tentang peningkatan

  kreativitas anak melalui pemanfaatan media bahan bekas.

  BAB III Berisi penjabaran secara rinci mengenai pelaksanaan

  tindakan yang terdiri dari: gambaran umum RA Miftahul Huda 1 Lopait, subyek penelitian, deskripsi pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB IV Membahas hasil penelitian, antara lain mencakup

  deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  BAB V Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran. Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran- Lampiran dan Riwayat Hidup Penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Pengertian peningkatan secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer adalah menaikkan derajat taraf. Peningkatan berasal dari kata tingkat yang menurut Puthot Tunggal Handayani (460) dalam kamusnya yang berarti lapis dari sesuatu yang

  bersusun atau berlenggek-lenggek seperti lantai yang berketinggian, lenggek rumah, tutupan pada tangga, jenjang.

B. Kreativitas 1. Pengertian kreativitas

  Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang ada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Dapat mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Dapat berupa produk seni, produk ilmiah, maupun produk-produk yang lain (Familia, 2010 : 252).

  Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: b.

  Berguna (useful) : lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.

  c.

  Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat diulangi, mungkin saja baru dan berguna, tetapi lebih merupakan hasil keberuntungan (luck), bukan kreativitas (Campbell, 2008 : 11).

  Menurut Feldman (dalam Haryati, 2012 : 18) sifat baru yang dimiliki oleh kreativitas memiliki cirri sebagai berikut a.

  Produk yang memiliki sifat baru sama sekali, dan belum pernah ada sebelumnya.

  b.

  Produk yang memiliki sifat baru sebagai hasil kombinasi beberapa produk yang sudah ada sebelumnya.

  c.

  Produk yang memiliki sifat baru sebagai hasil pembaharuan (inovasi) dan pengembangan (evolusi) dari hal yang sudah ada.

  d.

  Produk yang berguna atau bernilai, suatu karya yang dihasilkan dari proses kreatif harus memiliki kegunaan tertentu, seperti lebih enak, lebih mudah dipakai, mempermudah, memperlancar,

  Menurut Clark Moustakis (dalam Munandar, 2012 : 18) psikolog humanistik yang terkemuka, menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.

  Menurut Munandar (dalam Haryati, 2012 :16) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen- elemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat.

  Berdasarkan pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa kretivitas tidak dapat hanya dinilai berdasarkan hasil fisiknya saja namun dari proses kreatifnya perlu mendapatkan perhatian. Hasil karya yang baru bisa saja tidak disebut karya kreatif apabila hasil karya tersebut tidak berguna dan dibuat tanpa adanya tujuan terlebih dahulu.

2. Ciri-ciri Anak Kreatif

  Ciri-ciri anak yang memiliki bakat kreatif yaitu : a. Kelincahan mental – berpikir dari segala arah

  Berpikir dari segala arah (convergent thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting dan b.

  Kelincahan mental – berpikir ke segala arah Berpikir ke segala arah (divergent thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar ke segala arah, segi.

  c.

  Fleksibilitas Konseptual Fleksibilitas konseptual (conceptual flexibility) adalah kemampuan untuk secara sepontan menganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan.

  d.

  Orisinalitas Orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim,

  (meski tak selalu baik), yang jarang bahkan “mengejutkan”.

  e.

  Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya, orang- orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temaliya (complexity) dari yang sederhana (simplicity).

  f.

  Latar belakang yang merangsang Latar belakang yang merangsang (stimulating background), lingkungan dan suasana yang mendorong itu dapat sudah dimulai di keluarga

  • – kakek-nenek, orang tua, paman-bibi, kakak-kakak –
g.

  Kecakapan dalam banyak hal Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagi bidang (multiple skills)

  (Campbell, 2008 : 27-33).

3. Tahap-tahap Perkembangan Kreativitas

  Menurut Munandar (2012 : 39-40) teori Wallas yang dikemukakan pada tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought (Piirto, 1992) yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap (1) persiapan; (2) inkubasi; (3) iluminasi; (4) verifikasi.

  Tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang, dan sebagainya.

  Pada tahap kedua, kegiatan mencari dan menghimpun data/informasi tidak dilanjutkan. Tahap inkubasi ialah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam alam pra-sadar.

  Tahap iluminasi ialah tahap timbulnya

  “insight” atau “Aha- Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-

  proses psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi/gagasan baru. pemikiran kritis dan konvergen. Dengan perkataan lain, proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis).

4. Strategi dalam Pengembangan Kreativitas

  Setiap anak pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting bagi dunia pendidikan adalah bahwa bakat anak dapat dan perlu dikembangkan dan ditingkatkan.

  Terdapat empat aspek kreativitas yang merupakan strategi pengembangan kreativitas yaitu : pribadi, pendorong (press), proses dan produk.

  a.

  Pribadi Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide- ide baru dan produk-produk yang inovatif. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat yang b.

  Pendorong (press) Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

  Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula terhambat dalam lingkungan yang tidak menunjang. Di dalam keluarga, skolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif indifidu atau kelompok individu.

  c.

  Proses Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak unuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan.

  Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan pada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan. produk-produk kreatif yang bermakna. Hal itu akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima, dan menghargai. Perlu pula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat sehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton, tidak menunjang siswa untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif.

  d.

  Produk Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif (Munandar, 2012 : 45-46).

  Dengan demikian bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan menggugah minat anak untuk berkreasi.

5. Peran Kelurga, Sekolah dan Masyarakat dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

  Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan faktor yang berperan penting dalam mengembangkan kreativitas anak.

  a.

  Peran keluarga dalam mengembangkan kreativitas Sikap orang tua yang memupuk dan menunjang peningkatan kreativitas anak, ialah :

  1) Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya;

  2) Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal;

  3) Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri;

  4) Mendorong kemelitan anak, untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal;

  5) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba dilakukan, dan apa yang dihasilkan;

  6) Menunjang dan mendorong kegiatan anak;

  7) Menikmati keberadaanya bersama anak;

  8) Memberi pujian yang sunguh-sunguh kepada anak;

  9) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja; dan

  10) Melatih hubungan kerja sama yang baik dengan anak b.

  Peran sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak Guru mempunyai dampak yang besar tidak hanya pada prestasi pendidikan anak, tetapi juga sikap anak terhadap sekolah dan terhadap belajar pada umumnya. Dalam kenyataanya guru tidak dapat mengajarkan kreativitas, tetapi ia dapat memungkinkan kreativitas muncul, memupuknya dan merangsang pertumbuhannya.

  Dalam mengembangkan kreativitas siswa di sekolah terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu sikap guru dan falsafah mengajar. 1)

  Sikap Guru Cara yang paling baik bagi guru untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi intrinsik.

  Motivasi intrinsik akan tumbuh, jika guru memungkinkan anak untuk bisa diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas.

  Beberapa peneliti menegaskan anak membaca teks ilmu pengetahuan sosial dengan tiga cara intruksi yang berbeda : a) tidak diarahkan (non-directed), b) tidak diawasi tetapi diarahkan (non-controlling but directed), c) diawasi plus diarahkan (controlling and directed) (Munandar, 2012 : 109- 110).

  2) Falsafah Mengajar

  Falsafah mengajar yang mendorong kreativitas anak secara keseluruhan, adalah sebagai berikut :

a) Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan.

  b) Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik.

  c) Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat, dan bahan mereka di kelas. Mereka dimungkinkan untuk membicarakan bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja/belajar setiap hari, dan perlu diberi otonomi dalam menentukan bagaimana mencapainya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI GARDEN MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

0 0 189

PENINGKATAN KERJASAMA ANAK MELALUI METODE PROYEK MENGHIAS KELAS PADA SISWA KELOMPOK B RA AZ-ZAHRA JOMBOR KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 108

MENINGKATKAN HAFALAN HURUF HIJAIYAH MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF JEMURAN BAJU KELOMPOK A DI RA AZ ZAHRA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ETIKA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK B ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MIFTAHUL HUDA I LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MEWARNAI MELALUI METODE BERMAIN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A4 RA AL HIKMAH UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 4 151

PENINGKATAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGITAN BERMAIN DENGAN MEDIA KERTAS LIPAT PADA ANAK KELOMPOK A2 DI RA AL-AMIN 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 122

PENINGKATAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A RA MIFTAHUL HUDA 1 LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 1 103