SISTEM MONITORING DENGAN ESTIMASI BAHAN BAKAR DI SUB BAGIAN PENGAWASAN PERUM DAMRI UNIT ANGKUTAN BUS KOTA SURABAYA BERBASIS MOBILE.

(1)

KOTA SURABAYA BERBASIS MOBILE

TUGAS AKHIR

Diajukanoleh :

RIZAL RANGGA ADIYATAMA NPM : 0734010012

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

KOTA SURABAYA BERBASIS MOBILE

TUGAS AKHIR

DiajukanUntukMemenuhiSebagai PersyaratanDalamMemperolehGelar

SarjanaKomputer Program StudiTeknikInformatika

Diajukanoleh :

RIZAL RANGGA ADIYATAMA NPM : 0734010012

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat,

Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Sistem Monitoring Dengan Estimasi

Bahan Bakar Di Sub Bagian Pengawasan Perum Damri Unit Angkutan Bus

Kota Surabaya Berbasis Mobile” ini dengan baik.

Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan

program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar

untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku

perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari

para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, 3 Januari 2012


(4)

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 2

1.3Batasan Masalah ... 2

1.4Tujuan ... 3

1.5Manfaat ... 3

1.6Metodologi Penelitian ... 3

1.7Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Tentang PERUM DAMRI UABK SURABAYA ... 7

2.1.1 Visi Misi dan Motto PERUM DAMRI ... 8

2.1.2 Struktur Organisasi PERUM DAMRI ... 8

2.1.3 Trayek PERUM DAMRI ... 8

2.2 Embarcadero Delphi 2010 ... 5

2.1 Definisi MySql ... 16

2.3.1 Program Database MySQL ... 17


(5)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Pengumpulan Data ... 22

3.2 Analisa Data ... 23

3.3 Analisa Sistem ... 23

3.4 Analisa Kebutuhan ... 24

3.5 Perancangan Sistem ... 24

3.5.1 Business Process View ... 25

3.5.2 Business Workflow Diagram ... 29

3.5.3 Diagram Berjenjang ... 37

3.5.4 DFD ... 37

3.5.4.1 Konteks Diagram ... 38

3.5.4.2 DFD Level 0 ... 39

3.5.4.3 DFD Level 1 ... 41

3.6 CDM ... 42

3.7 PDM ... 44

3.8 Perancangan Basis Data ... 46

3.9 Penentuan Waktu Kerja dan Kebutuhan BBM ... 49

3.10 Perhitungan untuk Estimasi Bahan Bakar... 50

3.11 Perancangan Antarmuka ... 52

3.11.1 Desain Halaman Login Administrator ... 52


(6)

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 56

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56

4.2 Implementasi Proses ... 57

4.2.1 Implementasi Koneksi Database ... 57

4.2.2 Implementasi SMS Gateway Koneksi Gammu dengan Database 63 4.3 Implementasi Aplikasi Desain Interface ... 69

4.3.1 Form Halaman Utama ... 70

4.3.2 Form Input Data Pengawas ... 70

4.3.3 Form Input Data Pengemudi ... 72

4.3.4 Form Input Jenis Bus ... 75

4.3.5 Form Input Data Bus... 76

4.3.6 Form Input Data Jalur ... 78

4.3.7 Form Sistem Monitoring ... 80

4.3.8 Form Sistem Estimasi ... 82

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI 5.1 Uji Coba Sistem ... 85

5.1.1 Uji Coba FormLogin ... 86

5.1.2 Uji Coba Form INPUT DATA PETUGAS PENGAWAS ... 88

5.1.2.1 Uji Coba Form LAPORAN DATA PETUGAS PENGAWAS ... 90

5.1.3 Uji Coba Form INPUT DATA PENGEMUDI ... 90

5.1.3.1 Uji Coba Form LAPORAN DATA PENGEMUDI ... 92


(7)

5.1.5.1 Uji Coba Form LAPORAN DATA BUS ... 96

5.1.6 Uji Coba Form DATA JALUR ... 97

5.1.6.1 Uji Coba Form LAPORAN DATA JALUR ... 99

5.1.7 Uji Coba MONITORING ... 99

5.1.7.1 Uji Coba Form LAPORAN MONITORING ... 103

5.1.8 Uji Coba Form ESTIMASI ... 103

5.1.8.1 Uji Coba Form LAPORAN ESTIMASI ... 106

5.1.9 Uji Coba Form Keluar ... 107

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 108

6.2 Saran ... 108


(8)

Tabel 2.1. Trayek PERUM DAMRI UABK SURABAYA... 10

Tabel 2.2. Jenis File Pada DELPHI ... 15

Tabel 3.1. DeskripsiPenginputan Data Pengawas ... 25

Tabel 3.2. DeskripsiPenginputan Data Pengemudi ... 25

Tabel 3.3. DeskripsiPenginputan Data Jenis Bus ... 25

Tabel 3.4. DeskripsiPenginputan Data Data Bus ... 25

Tabel 3.5. DeskripsiPenginputan Data Jalur ... 26

Tabel 3.6. Deskripsi Proses Monitoring ... 26

Tabel 3.7. Deskripsi Proses Estimasi ... 26

Tabel 3.8. DeskripsiPenginputan Data Pengawas ... 26

Tabel 3.9. DeskripsiPenginputan Data Pengemudi ... 27

Tabel 3.10. DeskripsiPenginputan Data Jenis Bus ... 27

Tabel 3.11. DeskripsiPenginputan Data Data Bus ... 28

Tabel 3.12. DeskripsiPenginputan Data Jalur ... 28

Tabel 3.13. Deskripsi Proses Monitoring ... 28

Tabel 3.14. Deskripsi Proses Estimasi ... 29


(9)

Tabel 3.19. Basis Data data_bus ... 48

Tabel 3.20. Basis Data data_jenis bus ... 48

Tabel 3.21. Basis Data data_monitoring ... 48

Tabel 3.22. Basis Data data_estimasi ... 49


(10)

Gambar 2.1. StrukturOrganisasi PERUM DAMRI UABK SURABAYA ... 9

Gambar 2.2. Tampilanawal DELPHI ... 13

Gambar 2.3. Daftarkomponenpaletstandart DELPHI ... 13

Gambar 2.4. Daftarkomponenpalet additional ... 14

Gambar 2.5. Daftarkomponenpalet win 32 ... 14

Gambar 2.6 DaftarkomponenpaletSystem ... 14

Gambar 2.7 Daftarkomponenpalet Dialog ... 15

Gambar 2.8 Membuataplikasisederhanadengan Delphi ... 15

Gambar 3.1. Business Workflow DiagramInput Data Pengawas ... 30

Gambar 3.2. Business Workflow DiagramInput Data Pengemudi ... 31

Gambar 3.3. Business Workflow DiagramInput Data Bus ... 32

Gambar 3.4. Business Workflow DiagramInput Data Jalur ... 33

Gambar 3.5. Business Workflow DiagramInput Jenis Bus ... 34

Gambar 3.6. Business Workflow DiagramSistem Monitoring ... 35

Gambar 3.7. Business Workflow DiagramSistemEstimasi ... 36

Gambar 3.8. Diagram Berjenjang... 37

Gambar 3.9. DFD ... 39


(11)

Gambar 3.13. CDM ... 43

Gambar 3.14. PDM ... 45

Gambar 3.15.DesignAwal Form HalamanLogin Administrator ... 52

Gambar 3.16.DesignAwal Form HalamanLogin Administratorpada Delphi ... 53

Gambar 3.17.Diagram Menu Utama ... 54

Gambar 3.18.Design Form HalamanUtama ... 54

Gambar 3.19.Design Form HalamanUtama (Home) padadelphi ... 55

Gambar 4.1.Setting Koneksi ODBC pada control panel ... 58

Gambar 4.2.ODBC Data Source Administator ... 58

Gambar 4.3.Create New Data Source ... 59

Gambar 4.4. MemilihConecctionStringpada Delphi 2010... 60

Gambar 4.5. Menu PilihanKoneksi Delphi dengan ODBC Driver ... 61

Gambar 4.6. PilihanConecctionuntuk data SourceName ... 62

Gambar 4.7. Tampilanbahwakoneksi Delphi 2010 denganMySqlBerhasil ... 63

Gambar 4.8. PengecekanKoneksiHanphonedenganGammu ... 66

Gambar 4.9.KoneksiHandphonedenganGammusudahbenar ... 66

Gambar 4.10. PemanggilanGammu ... 67


(12)

Gambar 5.2. Form Home ... 87

Gambar 5.3. Form Input Data Pengawas ... 88

Gambar 5.4. Form Info Konfirmasi data... 89

Gambar 5.5. Form Input Data Pengawasdengan data yang sudahdisimpan ... 89

Gambar 5.6. Laporan Data Pengemudi ... 90

Gambar 5.7. Form Input Data Pengemudi ... 91

Gambar 5.8. Form Info Konfirmasi data... 91

Gambar 5.9. Form Input Data Pengemudidengan data yang sudahdisimpan .... 92

Gambar 5.10. Laporan Data Pengemudi ... 93

Gambar 5.11. Form Input Jenis Bus ... 93

Gambar 5.12. Form Info Konfirmasi data... 94

Gambar 5.13. Form Input Jenis Bus dengan data yang sudahdisimpan ... 94

Gambar 5.14. Laporan Data Jenis Bus ... 95

Gambar 5.15. Form Input Data Bus ... 95

Gambar 5.16. Form Info Konfirmasi data... 96

Gambar 5.17. Form Input Data Bus dengan data yang sudahdisimpan ... 96

Gambar 5.18. Laporan Data Bus ... 97


(13)

Gambar 5.22. Laporan Data Jalur ... 99

Gambar 5.23. Format Pengetikan SMS ... 100

Gambar 5.24. Capture darigambar 2.23 ... 100

Gambar 5.25. smstelahmasukdidalam database ... 101

Gambar 5.26. HasilOlahanDtabaseDengan Trigger ... 101

Gambar 5.27. Informasibalasandarisistem ... 102

Gambar 5.28. capturedarigambar 2.27 ... 102

Gambar 5.29. Laporan Monitoring ... 103

Gambar 5.30. Form EstimasiBahanBakar ... 104

Gambar 5.31. pengisian form dan proses estimasi... 105

Gambar 5.32. Form Info Konfirmasi data... 105

Gambar 5.33. Form Estimasidengan data yang sudahdisimpan ... 106

Gambar 5.34. Laporan Data Estimasi ... 107


(14)

Pembimbing II : AGUS HERMANTO, S.Kom Penyusun : Rizal Rangga Adiyatama

ABSTRAK

PERUM DAMRI UNIT ANGKUTAN BUS KOTA SURABAYA adalah

perusahaan bus kota yang menyediakan jasa angkutan umum. Konsumen yang

dilayani dari berbagai pihak dan bisa dikatakan sebagai penumpang. Didalam

Perum Damri yang paling utama disorot adalah kinerja pengemudi. Karena

pengemudi merupakan bagian yang sangat penting demi kemajuan Unit Angkutan

Bus Kota Perum Damri, oleh karena itu ada divisi pengawasan yang memantau

muatan atau bobot penumpang. Untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi

tindak kecurangan. Untuk itu perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat

digunakan untuk memantau jumlah muatan penumpang. Pemantauan terhadap

setiap muatan bus kota ini bertujuan untuk membantu PERUM DAMRI UABK

SURABAYA untuk memantau muatan penumpang bus yang siap operasi dan

melihat estimasi pengisian bahan bakar.

Dengan adanya sistem monitoring berdasarkan pemanfaatan aplikasi

berbasis dekstop dengan SMS gateway ini maka perusahaan dapat melakukan

pemantauan jumlah muatan penumpang setiap bus yang siap operasi.


(15)

www.oxpdf.com

www.oxpdf.com

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PERUM DAMRI UABK SURABAYA adalah cabang perusahaan bus kota di Surabaya yang menyediakan jasa angkutan umum. Kata PERUM DAMRI singkatan dari Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Makloemat Kementerian Perhoeboengan RI No.01/DAMRI/46 tanggal 25 Nopember 1946 dengan tugas utama menyelenggarakan angkutan orang dan barang diatas jalan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan UABK SURABAYA adalah Unit Angkutan Bus Kota Surabaya. Konsumen yang dilayani dari berbagai pihak dan bisa dikatakan sebagai penumpang. Didalam Perum Damri yang paling utama disorot adalah kinerja pengemudi. Karena pengemudi merupakan bagian yang sangat penting demi kemajuan Unit Angkutan Bus Kota Perum Damri, oleh karena itu ada divisi pengawasan yang memantau muatan atau bobot penumpang. Untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi tindak kecurangan. Untuk itu perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk memantau jumlah muatan penumpang. Pemantauan terhadap setiap muatan bus kota ini bertujuan untuk membantu PERUM DAMRI UABK SURABAYA untuk memaksimalkan pemasukan dalam setiap harinya dan melihat estimasi pengisian bahan bakar.

Dengan menggunakan bahasa pemrogaman Delphi Embarcardero 2010 yang sudah mendungkung konsep OOP (Object Oriented Progamming) dan dengan menggunakan arsitektur native compiler, sehingga proses kompilasi instruksi menjadi bahasa mesin menjadi lebih cepat.


(16)

Dengan adanya sistem monitoring yang menggunakan bahasa pemrogaman Deplphi Embarcadero 2010 dan dengan SMS gateway ini maka perusahaan dapat melakukan pemantauan jumlah muatan penumpang setiap bus yang siap operasi.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana melakukan proses monitoring jumlah penumpang saat bus sedang beroperasi?

2. Bagaimana melakukan proses estimasi bahan bakar untuk mengetahui kebutuhan bahan bakar saat bus beroperasi?

3. Bagaimana membangun aplikasi? 1.3 Batasan Masalah

Pada pembuatan SISTEM MONITORING DENGAN ESTIMASI BAHAN BAKAR DI SUB BAGIAN PENGAWASAN PERUM DAMRI UABK SURABAYA BERBASIS MOBILE. Maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem akan memonitoring penumpang armada bus yang siap operasi. 2. Estimasi bahan bakar hanya untuk armada bus yang siap operasi. 3. Tidak ada parameter macet.

4. Bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah DELPHI. 5. Database yang digunakan adalah MySQL.

6. Transfer data melalui sms gateway.

7. Handphone dan Software Gammu harus terkoneksi terus dengan menggunakan CMD lewat administrator.


(17)

8. Format Penulisan SMS harus benar. 9. Sim card diisi pulsa pascabayar. 1.4 Tujuan

Tujuan dari perancangan Sistem Monitoring Dengan Estimasi Bahan Bakar Di Sub Bagian Pengawasan Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Surabaya Berbasis Mobile ini adalah :

1. Untuk memonitoring jumlah penumpang saat bus sedang beroperasi. 2. Untuk mengetahui estimasi bahan bakar saat bus sedang beroperasi. 1.5 Manfaat

A. Bagi Perusahaan

Pembuatan sistem ini membantu perusahaan untuk memonitoring jumlah penumpang setiap harinya dan mengefisienkan penggunaan bahan bakar yang digunakan saat bus sedang beroperasi.

B. Bagi Mahasiswa

Dapat mengimplementasi ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkulihan , serta dapat menambah ilmu yang tidak hanya dari pengembangan aplikasi namun juga dapat membantu memberi solusi pemecahan suatu masalah yang ada di lapangan. 1.6 Metodologi Penelitian

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, metode yang digunakan adalah: a. Survei

Dilakukan dengan Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian pada PERUM DAMRI UABK SURABAYA khususnya dibagian pengawasan.


(18)

b. Analisis

Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan yang terjadi, serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah tahap analisa selesai dilakukan, dibuat perancangan desain sistem secara keseluruhan.

c. Perancangan Sistem

Menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan mulai dari identifikasi permasalahan sampai menghasilkan desain input ataupun output dari sistem yang akan dibuat. d. Pembuatan Program

Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

e. Uji Coba Program

Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.

f. Pembuatan Kesimpulan

Dalam bagian akhir skripsi dibuat kesimpulan dan saran dari hasil pembuatan sistem yang diperoleh sesuai dengan dasar teori yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut yang telah dikerjakan secara keseluruhan.

1.7 Sistematika Penulisan

Pada penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:


(19)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Perancangan Sistem, Metode penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori untuk menyelesaikan pembangunan Sistem Monitoring. Teori yang terkait diantaranya adalah : Cakephp, My SQL, Power Designer, Xampp dan Gammu.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisis sistem dan permasalahan, analisis kebutuhan, sistem Flow Chart, desain Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan desain tabel dalam database.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan cara Sistem Monitoring di Sub Bagian Pengawasan PERUM DAMRI UABK SURABAYA, di bab ini juga membahas tentang pembuatan table yang saling berhubungan dan desain program.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat. Uji coba program dapat dilakukan pada akhir tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran dari ujicoba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera diperbaiki.


(20)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan pengolahan data serta saran-saran yang dapat dijadikan bahan masukan bagi PERUM DAMRI UABK SURABAYA untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(21)

www.oxpdf.com

www.oxpdf.com

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekilas Tentang PERUM DAMRI UABK SURABAYA

Sejarah Perum DAMRI adalah bagian dari sejarah perjuangan pergerakan bangsa Indonesia sejak Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari paling bersejarah bagi bangsa dan negara Indonesia itu perusahaan angkutan yang merupakan cikal bakal Perum DAMRI resmi menjadi milik pemerintahan Republik Indonesia. Sebelumnya, Perum DAMRI adalah dua perusahaan jawatan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang yaitu Zidosha Sokyoku dan Jawa Unyu Zigyosha pada tahun 1943. Tugas Zidosha Sokyoku menyelenggarakan angkutan barang dengan keadaan truk dan gerobak. Oleh para pemuda yang bekerja di kedua jawatan itu, setelah Jepang menyatakan kalah perang, kedua jawatan itu diserahkan kepemilikannya kepada pemerintah RI yang baru saja memproklamirkan diri. Kemudian berdasarkan maklumat Menteri Perhubungan RI No. 1/DAM/46 tanggal 25 November 1946 kedua jawatan itu dijadikan satu dengan nama baru Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI). Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran DAMRI. Tugas yang diemban adalah melaksanakan penyelenggaraan angkutan darat untuk masyarakat dengan sarana angkutan yang dimiliki seperti truk, bus serta angkutan motor lainnya. Dalam perkembangannya, melihat potensi DAMRI dalam menangani pembangunan transportasi darat yang sangat penting bagi wilayah Indonesia, sebutan jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Angkutan Motor DAMRI yang ditetapkan


(22)

dengan Peraturan Pemerintah No. 233 tahun 1961. Kemudian diubah menjadi PERUM yang dtetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1982 dan dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1984 sebagai Perum DAMRI.

2.1.1 VISI, MISI dan MOTTO PERUM DAMRI UABK SURABAYA

VISI

Menjadikan DAMRI sebagai Perusahaan Jasa Angkutan penumpang dan barang yang handal serta mampu bersaing dan dapat memenuhi harapan pemegang saham menuju kemandirian.

MISI

• Meningkatkan pelayanan dengan mengutamakan keselamatan dan kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima.

• Meningkatkan nilai perusahaan melalui kerja sama usaha antar perusahaan berdasarkan prinsip saling menguntungkan.

• Meningkatkan pengelolaan perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja untuk meningkatkan daya saing.

• Meningkatkan pembinaan SDM untuk mewujudkan profesionalisme dan peningkatan kesejahteraan di lingkungan Perum DAMRI

MOTTO

Maju dan Berkembang Bersama Pelanggan.


(23)

2.1.2 Struktur Organisasi PERUM DAMRI UABK SURABAYA

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PERUM DAMRI UABK SURABAYA

KASUBAG

PPBAS

KASUBAG

P M P

KASUBAG

PPKDA

KASUBAG

T L N A

KABAG. OPERASI

KASUBAG .

GUDANG

KASUBAG

BENGKEL

KASUBAG

HARWAT

KASUBAG

T L T

KABAG. TEKNIK

KASUBAG

UMUM & RT

KASUBAG

KEPEGAWAIAN

KASUBAG

KEUANGAN

KABAG. TATA USAHA

KEPALA


(24)

2.1.3 Trayek PERUM DAMRI UABK SURABAYA

Tabel 2.1 : Trayek PERUM DAMRI UABK SURABAYA

KODE TRAYEK KM PELAYANAN

C Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 EKONOMI

E Joyoboyo – Darmo – Jembatan Merah

10 EKONOMI

E-1 Purabaya – A. Yani – Joyoboyo

10 EKONOMI

E-2 Purabaya – Darmo – J. Merah

10 EKONOMI

P-1 Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 PATAS

P-2 Purabaya – Darmo – T. Oso Wilangon

28 PATAS

P-3 Sidoarjo – Tol Sidoarjo – J. Merah

36 PATAS

P-4 Purabaya – Tol Waru – Tj. Perak

26 PATAS

P-5 Purabaya – Tol Waru – J. Merah

22 PATAS

P-6 Purabaya – Tol Dupak – T. Wilangon

26 PATAS

P-7 Purabaya – Tol Sungkono – T. Wilangon

30 PATAS

P-8 Purabaya – Tol Waru – T. Wilangon

27 PATAS

PAC-1 Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 PATAS AC

PAC-4 Purabaya – Tol waru – Tj. Perak

26 PATAS AC

PAC-8 Purabaya – Tol Waru – T. Wilangon

27 PATAS AC

JND Bandara Juanda – Purabaya

15 PATAS AC


(25)

2.2 Embarcadero Delphi 2010

Delphi merupakan alat bantu pengembangan aplikasi yang berbasis visual. Perangkat ini merupakan hasil pengembangan dari bahasa pemrograman pascal yang diciptakan oleh Niklaus Wirth. Pada masa itu, Wirth bermaksud membuat bahasa pemrograman tingkat tinggi sebagai alat bantu mengajar logika pemrograman komputer kepada para mahasiswanya.

Bahasa pemrograman pascal ini kemudian dikembangkan oleh Borland yang merupakan salah satu perusahaan software menjadi sebuah tools dengan dibuatkan kompiler dan dijual ke pasar dengan nama TURBO PASCAL.

Seiring dengan ditemukannya metode pemrograman berorientasi obyek, bahasa pemrograman pascal berevolusi menjadi object pascal dan dikembangkan oleh Borland dengan nama Borland Delphi.

Keberhasilan Borland dalam mengembangkan Delphi menjadikan salah satu bahasa yang populer dan disukai oleh banyak programmer, disamping Visual Basic yang dikeluar Microsoft di kemudian hari.

Lingkungan pengembangan Delphi yang mudah, intuitif dan memudahkan pemakai, berhasil melampaui popularitas rivalnya, yaitu Visual Basic, sehingga pernah menyandang predikat “VB-Killer”.

Karena tuntutan perkembangan teknologi, Borland berganti nama menjadi Code Gear, tetapi tetap mempergunakan nama Delphi untuk tools yang berbasis object pascal ini. Tidak lama kemudian Code Gear diakuisisi oleh Embarcadero dan namanya pun berubah menjadi Embarcadero RAD Studio dengan tetap mempertahankan Delphi sebagai salah satu tools-nya.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Embarcadero Delphi 2010 ini antara lain :


(26)

1. Delphi dibangun dengan menggunakan arsitektur native compiler, sehingga proses kompilasi instruksi menjadi bahasa mesin menjadi lebih cepat.

2. Semua file yang disertakan saat proses kompilasi, digabungkan menjadi satu sesuai dengan arsitektur native compiler, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap library ataupun file-file pendukung lainya, sesuai dengan prinsip build once, runs everywhere

3. Delphi mempunyai kemampuan selective object linking, sehingga apabila terdapat pemanggilan sebuah library dan ternyata tidak terdapat instruksi dalam library tersebut yang dipergunakan dalam system, maka secara otomatis, kompiler tidak akan menyertakan library tersebut dalam proses kompilasinya. Hal ini berbeda dengan tools lain yang tidak mempunyai kemampuan seperi itu. Dengan adanya kemampuan tersebut, maka file eksekusi yang dihasilkan delphi menjadi lebih optimal.

4. Lingkungan pengembangan Delphi sangat intuitif karena semua komponen yang menjadi alat utama desain visual telah ditampilkan saat pertama kali langsung dapat diamati oleh user dan dapat digunakan secara langsung.


(27)

Berikut ini adalah tampilan Delphi :

Gambar 2.2 : Tampilan awal Delphi

Dalam delphi seperti halnya bahasa visual lainnya menyediakan komponen. Komponen adalah “jantung” bagi pemograman visual. Componen

Palette telah terbagi menjadi berbagai jenis komponen, diantaranya adalah

Standard, Additional, Win32, System, dan beberapa lainnya. Berikut ini adalah uraian yang komponen palet yang paling sering dipergunakan, termasuk dalam tugas akhir ini.

Gambar 2.3 : Daftar komponen palet standard Delphi

Tampak pada palet standard diatas (dengan urutan dari kiri ke kanan), adalah frame, main menu, pop up menu, label, edit text, memo, button, check box, radio button, list box, combo box, scroll bar, group box, radio group, panel dan action list.


(28)

Gambar 2.4 : Daftar komponen palet additional

Pada palet additional terdapat komponen bit button, speed button, mask edit, string grid, draw grid, image, shape, bevel, scroll box, list box, splitter, static text, tlink label, control bar, application events, value list edit, labeled edit, buttoned edit, color box, color list box, category button, button group, dock tab set, tab set, tray icon, flow panel, grid panel, balloon hint, category group dan action manager.

Gambar 2.5 : Daftar komponen palet win 32

Pada palet win 32 terdapat komponen tab control, page control, image list, rich edit, track bar, progress bar, up down, hot key, animate, date time picker, month calendar, tree view, list view, header control, status bar, tool bar, cool bar, page scroller, Combo Box Ex, XP Manifest, Shell Resource.

Gambar 2.6 : Daftar komponen palet system

Komponen yang terdapat dalam palet system adalah timer, paint box, media player, ole container, comadmin dialog, DDE Client Conv, DDE Client Item, DDE Server Conv dan DDE Server Item.


(29)

Gambar 2.7 : Komponen Palet Dialog

Komponen yang terdapat dalam palet dialog adalah open dialog, save dialog, open picture dialog, save picture dialog, open text file dialog, save text file dialog, font dialog, color dialog, print dialog, printer setup dialog, find dialog, replace dialog, page setup dialog.

Gambar 2.8 : Membuat aplikasi sederhana dengan Delphi Sebuah proyek Delphi akan terdiri dari berberapa file. Ada file yang menyimpan program dan ada file lain yang menyimpan binari, gambar. Karena setiap aplikasi terdiri dari beberapa file. Sangat disarankan agar menyimpan, sebuah aplikasi pada sebuah folder. Berbagai jenis file yang dibuat saat membangun aplikasi menggunakan Delphi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 : Jenis File pada DELPHI

Jenis File Keterangan

.dproj File proyek, fungsinya untuk linking object

.dfm File form, fungsinya menyimpan nilai properti form .pas File unit, berisi source code prosedur dan fungsi .dpk File package, berisi instalasi komponen


(30)

.res File resource

.cfg File konfigurasi proyek .dof File pilihan proyek .dcu Hasil kompilasi file .pas

.exe File executable (yang dapat dijalankan) .~* File cadangan (back up)

2.3 Definisi MySQL

Menurut Haris Saputro (2003) mengemukakan bahwa MySQL merupakan database server dimana pemrosesan data terjadi di server, dan client hanya mengirim data serta meminta data. Oleh karena pemrosesan terjadi di

server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan dapat dilakukan

dimana saja oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database desktop di mana segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan.

MySQL termasuk dalam kategori database manajemen sistem, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Sejak

komputer dapat menangani data yang besar, database manajemen sistem memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data. Hal ini sangat diperlukan, karena data tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya. MySQL merupakan Relational Database Manajemen Sistem (RDBMS) yaitu hubungan antar tabel yang berisi data-data pada suatu database. Hal tersebut lebih baik daripada jika semua data terkumpul menjadi satu dalam satu tabel. Kelebihan hal di atas, yaitu dapat mempercepat pencarian suatu tabel.


(31)

Tabel-tabel tersebut di link oleh suatu relasi yang memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel ketika seorang user menginginkan menampilkan informasi dari suatu database.

2.3.1 Program Database MySQL

Ada beberapa alasan mengapa MySQL menjadi program database yang sangat popular dan digunakan oleh banyak orang. Alasan-alasan tersebut diantaranya ialah :

1. MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam

melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan dan mudah digunakan serta mudah dipelajari. Mengapa mudah digunakan? Sebab MySQL telah banyak digunakan di belahan bumi manapun sehingga jika mempunyai masalah dengan database tersebut, dapat bertanya kepada banyak orang (pengguna yang lain) melalui internet maupun orang di sekitar yang siap membangun menyelesaikan masalah tersebut serta dukungan manual maupun referensi yang banyak bertebaran di internet.

2. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phython, Java, dan PHP. Kita dapat menggunakan bahasa pemrograman

tersebut untuk berinterakasi maupun berkomunikasi dengan MySQL, atau dapat juga digunakan sebagai komponen pembentuk antarmuka (interface) dari suatu database MySQL.

3. Koneksi, kecepatan, dan keamanan membuat MySQL sangat cocok diterapkan untuk pengaksesan database melalui internet, dengan menggunakan bahasa pemrograman Perl atau PHP sebagai antarmukanya.


(32)

4. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

5. MySQL dapat menangani database dengan skala yang sangat besar dengan

jumlah record mencapai lebih dari 50 juta, dapat menampung 60 ribu tabel, dan juga bisa menampung 5 milyar baris data. Selain itu, batas indek pada tiap tabel dapat menampung mencapai 32 indek.

6. Dalam hal relasi antartabel pada suatu database, MySQL menerapkan metode yang sangat cepat yaitu dengan menggunakan metode one-sweep multijoin.

MySQL sangat efisien dalam mengelola informasi yang kita minta yang

berasal dari banyak tabel sekaligus.

7. Multiuser, yaitu dalam satu database server pada MySQL dapat diakses oleh

beberapa user dalam waktu yang sama tanpa mengalami konflik atau crash. 8. Security yang dimiliki database MySQL dikenal baik, karena memiliki lapisan

sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam bentuk data terenkripsi.

9. MySQL merupakan software database yang bersifat free atau gratis, jadi kita

tidak perlu susah-susah mengeluarkan isi kantong kita untuk hanya sekedar membayar lisensi kepada pembuat software. Hal ini sangat berbeda jika kita menggunakan software database seperti IBM DB@ ataupun Oracle, karena kita harus membayar mahal untuk mendapatkan lisensinya.


(33)

2.4 SMS Gateway

SMS gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk UEA menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA phone) melalui SMS.

SMS gateway membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (Telkomsel, Indosat, dan lain-lain) atau SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS dengan sangat mudah, karena SMS gateway juga menyediakan UEA dengan interface yang mudah dan standar.

UEA dapat berupa berbagai aplikasi yang memerlukan penggunaan SMS. Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak menggunakan SMS (free sms, pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi perkantoran, dan sebagainya), CMS, acara pengundian di televisi dan lain-lain.

UEA melakukan komunikasi dengan SMS gateway melalui internet menggunakan standart HTTP GET atau HTTPS (untuk komunikasi yang aman).

Telco SMSC akan menghantar pesan (SMS) tersebut kepada perusahaan SMS gateway (sesuai dengan nomor yang disewa) dengan menggunakan protokol yang khusus. Dan berdasarkan keyword yang telah dituliskan pada SMS, maka sistem SMS gateway akan menghantar SMS tersebut ke URL yg telah ditentukan. UEA dapat menghantar SMS reply kepada pelanggan melalui SMS gateway tersebut. Dan UEA dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang akan dikenakan kepada pelanggan. Biasanya telah ditentukan regulasi biayanya (microcharging mechanism), contoh Rp 0 (gratis); Rp 500,- ; Rp 1000,- ; Rp 2000,- dan seterusnya.


(34)

2.4.1 Keuntungan SMS Gateway

SMS gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunkan SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor-nomor dan pesan di ponsel anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database tersebut. Selain itu, dengan adanya SMS gateway anda dapat mengustomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya.

2.4.2 Kebutuhan SMS Gateway

Kebutuhan SMS Gateway dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kebutuhan hardware

Untuk kebutuhan SMS Gateway tidak terlalu berlebihan dan juga fleksibel karena bisa dibuat dengan 1. PC maupun Notebook. Yang mutlak dibutuhkan adalah sebuah computer, 2. Sebuah ponsel, 3. Kabel data (kabel berantarmuka serial yang dapat menghubungi ponsel dengan PC) atau dapat menggunakan infrared dan piranti lunak sebagai SMS Gateway. Untuk menggunakan infrared anda membutuhkan sebuah ponsel yang juga memiliki fasilitas tersebut, tapi tidak dianjurkan untuk kebutuhan SMS gateway karena komunikasi dengan InfraRed tidak terlalu baik (jika tergeser gampang putus).


(35)

2. Kebutuhan Software

Disini penulis menggunakan Windows sebagai Operating System, dimana Windows merupakan sistem operasi sudah banyak dikenal untuk berbagai keperluan komputerisasi baik itu pengolahan database. MySql sebagai Database Server dan Gammu sebagai SMS Gateway.


(36)

www.oxpdf.com

www.oxpdf.com

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan alur perancangan dan pembuatan sistem monitoring dengan estimasi bahan bakar dan menggunakan Business Proses, Data

Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model

(PDM), serta penyusunan tabel dan desain interface.

3.1 Pengumpulan Data

Pada pembuatan aplikasi ini, diperlukan beberapa data untuk melengkapi uji coba kelayakan aplikasi, pengumpulan data dilakukan dengan metode :

a. Tinjauan Pustaka

Pengumpulan referensi dari internet dan buku-buku serta informasi dari sumber lainya yang berkaitan dengan permasalahan dan proses pembuatan aplikasi untuk memilih dan menentukan jenis teknologi dan metode yang baik untuk diterapkan.

b. Survei Lapangan :

Survei lapangan ini bertujuan untuk penyimpulan dengan kegiatan :

1. Melakukan survei seperti melakukan kunjungan ke PERUM DAMRI UABK SURABAYA mencatat dan mengetahui bentuk bisnis proses yang digunakan.

2. Melakukan wawancara dengan sub bag pengawasan PERUM DAMRI UABK SURABAYA.


(37)

3.2 Analisa Data

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data karena itu, maka prosedur analisis data dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Dari data yang telah terkumpul maka dilakukan analisa data yaitu menganalisa beberapa studi kasus yang ada di PERUM DAMRI UABK SURABAYA. Dari analisa data yang diperoleh di temukan bahwa untuk membantu sub bagian pengawasan PERUM DAMRI UABK SURABAYA memonitoring jumlah muatan penumpang saat bus sedang beroperasi dan mengetahui jumlah estimasi bahan bakar saat bus sedang beroperasi.

3.3 Analisa Sistem

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis dan rancangan sistem merupakan bagian atau tahapan pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem berhubungan dengan yang lain.

Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Dalam pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah sub bagian pengawasan untuk mengetahui jumlah muatan penumpang dan estimasi bahan bakar.


(38)

3.4 Analisa Kebutuhan

Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan aplikasi ini. Spesifikasi kebutuhan sistem aplikasi menjelaskan mengenai level pengguna aplikasi dan hak aksesnya serta masukan dan keluaran sistem aplikasi, yaitu :

a. Level Pengguna dan Hak Akses.

Dalam pengguna aplikasi ini di bagi menjadi 2 level, yaitu :

1. Admin atau Petugas, dapat mengunakan sejumlah layanan tersedia melalui aplikasi, admin dapat melakukan penambahan (input) data produk dan data penjualan, melihat data produk, melihat data penjualan, serta dapat melihat hasil analisa. Layanan ini bisa di akses jika admin telah melakukan login terlebih dahulu.

2. Kepala Bagian Pengawasan, mempunyai otoritas tertinggi untuk melihat hasil anlisa dari aplikasi, yang nantinya dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan dan evaluasi kinerja.

3.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran sistem yang terjadi, agar memperjelas sistem alur aplikasi yang dibuat. Penjelasan mengenai sistem dimulai dari business process view, business workflow diagram, diagram berjenjang, contex diagram, data flow diagram level 0, data flow diagram level 1, dan conceptual data model serta physical data model.


(39)

3.5.1 Business Process View a. Business Functionality

1. Menjelaskan ruang lingkup bisnis dimana nantinya akan diimplementasikan sistem (perangkat lunak) pendukungnya.

2. Menentukan fungsi bisnis apa saja yang terdapat di suatu organisasi / sub-organisasi.

3. Fungsi Bisnis : kegiatan yang memiliki nilai untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi / sub-organisasi.

Tabel 3.1 : Deskripsi Penginputan Data Pengawas

Fungsi Bisnis Peranan

Menginputkan Data Pengawas Petugas, Sistem

Tabel 3.2 : Deskripsi Penginputan Data Pengemudi

Fungsi Bisnis Peranan

Menginputkan Data Pengemudi Petugas, Sistem

Tabel 3.3 : Deskripsi Penginputan Jenis Bus

Fungsi Bisnis Peranan

Menginputkan Data Jenis Bus Petugas, Sistem

Tabel 3.4 : Deskripsi Penginputan Data Bus

Fungsi Bisnis Peranan

Menginputkan Data Bus Petugas, Sistem


(40)

Tabel 3.5 : Deskripsi Penginputan Data Jalur

Fungsi Bisnis Peranan

Menginputkan Data Jalur Petugas, Sistem

Tabel 3.6 : Deskripsi Proses Monitoring

Fungsi Bisnis Peranan

Memproses Monitoring Petugas, Sistem Mencetak Hasil Monitoring Petugas,

Sistem

Tabel 3.7 : Deskripsi Proses Estimasi

Fungsi Bisnis Peranan

Memproses Estimasi Petugas Sistem Mencetak Hasil Estimasi Petugas,

Sistem a. Business Workflow

1. Menjelaskan bagaimana fungsi bisnis dijalankan. 2. Menentukan prosedur kerja dalam setiap fungsi bisnis.

3. Prosedur kerja : urutan aktivitas berdasarkan waktu yang melibatkan sejumlah komponen (terutama peranan).

Tabel 3.8 : Deskripsi Penginputan Data Pengawas Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Menginputkan Data Pengawas

Membuka Form Input Data Pengawas

Petugas - Menampilkan Form

Input Data Pengawas

Sistem - Mengisi Data

Pengawas

Petugas Menggunakan Aplikasi


(41)

Menyimpan Data Pengawas

Sistem -

Meminta

Menampilkan Data Pengawas

Petugas -

Menampilkan Data Pengawas

Sistem -

Tabel 3.9 : Deskripsi Penginputan Data Pengemudi Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Menginputkan Data Pengemudi

Membuka Form Input Data Pengemudi

Petugas - Menampilkan Form

Input Data Pengemudi

Sistem -

Mengisi Data Pengemudi

Petugas Menggunakan Aplikasi Menyimpan Data

Pengemudi

Sistem -

Meminta

Menampilkan Data Pengemudi

Petugas -

Menampilkan Data Pengemudi

Sistem - Tabel 3.10 : Deskripsi Penginputan Jenis Bus Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Menginputkan Data Jalur

Membuka Form Input Jenis Bus

Petugas - Menampilkan Form

Input Jenis Bus

Sistem - Mengisi Data Jenis

Bus

Petugas Menggunakan Aplikasi Menyimpan Data

Jenis Bus

Sistem -

Meminta

Menampilkan Data Jenis Bus

Petugas -

Menampilkan Data Jenis Bus

Sistem -


(42)

Tabel 3.11 : Deskripsi Penginputan Data Bus Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Menginputkan Data Bus

Membuka Form Input Data Bus

Petugas - Menampilkan Form

Input Data Bus

Sistem -

Mengisi Data Bus Petugas Menggunakan Aplikasi Menyimpan Data Bus Sistem -

Meminta

Menampilkan Data Bus

Petugas -

Menampilkan Data Bus

Sistem - Tabel 3.12 : Deskripsi Penginputan Data Jalur Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Menginputkan Data Jalur

Membuka Form Input Data Jalur

Petugas - Menampilkan Form

Input Data Jalur

Sistem -

Mengisi Data Jalur Petugas Menggunakan Aplikasi Menyimpan Data

Jalur

Sistem -

Meminta

Menampilkan Data Jalur

Petugas -

Menampilkan Data Jalur

Sistem -

Tabel 3.13 : Deskripsi Monitoring Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Monitoring

Mengirim sms Petugas - Menerima sms Sistem - Mengolah sms Sistem - Menyimpan

kedalam database

Sistem -


(43)

Menampilkan Hasil Monitoring

Sistem -

Mengirim sms bahwa data telah diterima

Sistem -

Menerima sms balasan dari system

Petugas -

Tabel 3.14 : Deskripsi Estimasi Fungsi

Bisnis

Prosedur Peranan Keterangan

Estimasi

Membuka Form Estimasi

Petugas - Menampilkan

Form Estimasi

Sistem - Mengisi Data

Estimasi

Petugas Menggunakan Aplikasi Menekan

Tombol Estimasi

Petugas - Melakukan

Proses Estimasi

Sistem -

Menampilkan Hasil Estimasi

Sistem - Menekan

Tombol Simpan

Petugas - Menyimpan

Hasil Estimasi

Sistem

3.5.2 Business Workflow Diagram

Business Workflow Diagram adalah suatu gambaran dari urutan operai pbisnis yang dinyatakan sebagai kerja dari seseorang, dalam hal ini kerja dari sebuah mekanisme baik itu sederhana maupun kompleks.

Penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Dalam aplikasi Sistem Monitoring ini diperlukan beberapa proses kegiatan. Berikut ini merupakan proses bisnis yang ada pada sistem monitoring.


(44)

a. Proses : Input Data Pengawas

Berikut ini tampilan dari Workflow Diagram proses input data pengawas seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 : Business Workflow Diagram Input Pengawas


(45)

b. Proses : Input Data Pengemudi

Gambar 3.2 : Business Workflow Diagram Input Data Pengemudi


(46)

c. Proses Penginputan Data Bus :

Gambar 3.3 : Business Workflow Diagram Input Data Bus


(47)

d. Proses Penginputan Data Jalur :

Gambar 3.4 : Business Workflow Diagram Input Data Jalur


(48)

e. Proses Input Jenis Bus :

Gambar 3.5 : Business Workflow Diagram Input Jenis Bus


(49)

f. Proses Sistem Monitoring :

Gambar 3.6 : Business Workflow Diagram Sistem Monitoring


(50)

g. Proses Sistem Estimasi :

Gambar 3.7 : Business Workflow Diagram Sistem Estimasi


(51)

3.5.3 Diagram Berjenjang

Diagram jenjang ditujukan untuk menemukan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Identifikasi masalah akan dilakukan untuk masing-masing pengguna sistem. Berikut ini tampilan dari diagram berjenjang seperti pada Gambar 3.4.

!

! "

#

! " # ! !

!

Gambar 3.8 : Diagram Berjenjang

Aplikasi SISTEM MONITORING PERUM DAMRI SURABAYA ini memiliki menu-menu menginputkan data monitoring, dan menginputkan data estimasi. Yang mana dari monitoring dan estimasi akan diproses sesuai kebutuhan sistem.

3.5.4 Data Flow Diagram (DFD)

Sebelum mengimplementasi program, maka dilakukan pembuatan DFD (Data Flow Diagram). DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. DFD menggambarkan input,

process, dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan


(52)

aliran data dalam sebuah sistem. Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level-level mulai dari yang terkecil, yaitu level 0 atau sering disebut

context diagram. Context Diagram ini merupakan gambaran paling umum dari

sistem, yang hanya memiliki satu proses saja untuk mewakili seluruh sistem. Semakin bertambahnya level dalam DFD akan semakin detail digambarkannya proses-proses yang ada pada sistem, tetapi yang boleh bertambah hanya proses dan data flow saja. Sedangkan untuk data source, jumlahnya harus tetap dengan yang ada pada context diagram. Khusus untuk data store, pada context diagram masih belum digambarkan, akan tampak pada level 1 dan konsisten jumlahnya sampai pada level berikutnya (Elmasri & Navathe, 1994).

3.5.4.1 Perancangan Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks (context diagram) digunakan untuk menggambar hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya, suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses saja yang mewakili proses seluruh sistem. Perancangan data flow diagram dimulai dari menentukan entitas yang terlibat dalam sistem serta aliran data yang keluar dan masuk sistem dari entitas-entitas tersebut. Terdapat entitas monitoring bus dan estimasi bahan bakar. Hubungan entitas tersebut digambarkan dalam data flow diagram (DFD) diagram konteks yang ditampilkan pada Gambar 3.9.

Diagram Gambar 3.9 menerangkan gambaran dari seluruh sistem secara umum, dimana bagian administrator atau petugas melakukan login terlebih dahulu kemudian sistem memprosesnya. Lalu bagian admin menginput, mengedit, data estimasi bahan bakar, serta administrator juga dapat melihat hasil monitoring dan hasil estimasi bahan bakar tersebut.


(53)

Gambar 3.9 : Diagram Konteks (Context Diagram) 3.5.4.2 Data Flow Diagram Level 0

Level 0 DFD menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem (proses), masing-masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari agen eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsi sistem sebagai keseluruhan.

Hal ini juga mengidentifikasi menyimpan data internal yang harus ada supaya sistem untuk melakukan tugasnya, dan menunjukkan aliran data antara berbagai bagian dari sistem.

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Proses pada diagram arus data level 0 dibagi menjadi dua proses, yaitu proses monitoring bus dan estimasi bahan bakar keputusan, seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.6


(54)

Gambar 3.10 : DFD Level 0

Secara lebih terperinci proses yang ada di DFD Level 0 akan dijabarkan dan dibagi menjadi beberapa sub. Sub proses yang ada adalah:

a. Sub Proses Monitoring Bus, menangani proses Monitoring Bus dimana setiap Monitoring Bus mempunyai id_monitoring yang penginputannya dilakukan oleh admin atau petugas. Proses Monitoring Bus memiliki data_monitoring dan disimpan di data store monitoring.

b. Sub Proses Estimasi Bahan Bakar, menangani proses Estimasi Bhan Bakar dimana setiap Monitoring Bus mempunyai id_estimasi yang penginputannya dilakukan oleh admin atau petugas. Proses Monitoring Bus memiliki data_monitoring dan disimpan di data store estimasi.


(55)

3.5.4.3 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 ini merupakan turunan dari Data Flow Diagram Level 0. Proses pada diagram arus data level 1 proses Monitoring Bus ini dibagi menjadi 3 proses, yaitu proses menampilkan transaksi bus, proses merekam data transaksi bus dan proses mencetak hasil transaksi bus, seperti yang ditampilkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 : DFD Level 1 Proses Sistem Monitoring

Sistem proses pada diagram arus data level 1 proses Estimasi Bahan Bakar ini dibagi menjadi 3 proses, yaitu proses proses estimasi bahan bakar, merekam estimasi bahan bakar dan proses mencetak data estimasi bahan bakar. Seperti yang ditampilkan pada gambar 3.12.


(56)

Gambar 3.12 : DFD Level 1 Proses Estimasi bahan bakar

3.6 Conceptual Data Model (CDM)

CDM (Conceptual Data Model ) merupakan perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.

Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database yaitu, memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti,


(57)

hubungan, dan batasan-batasan, alat komunikasi antar basis data, designer, dan analis. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.13 berikut.

Gambar 3.13 : CDM

Adapun keterangan dari CDM pada gambar adalah sebagai berikut :

• PETUGAS ( NBI_Petugas, Nama_Petugas, Alamat_Petugas, Jenis Kelamin, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir ).

Merupakan tabel untuk menginputkan data petugas pengawasan yang ada di PERUM DAMRI UABK SURABAYA

• PENGEMUDI ( NBI_Pengemudi, Nama_ Pengemudi, Alamat_ Pengemudi, Jenis Kelamin, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir ).

Merupakan tabel untuk menginputkan data pengemudi bus yang ada di PERUM DAMRI UABK SURABAYA

• JALUR ( ID_Jalur, Tarif, Kilometer ).

Merupakan tabel untuk menginputkan data jalur atau trayek bus yang dilayani oleh PERUM DAMRI UABK SURABAYA


(58)

• JENIS_BUS ( ID_Jenis, Nama_Jenis, Kapasitas ).

Merupakan tabel untuk menginputkan data kapasitas setiap armada bus

• BUS (ID_Bus, No_Polisi ).

Merupakan tabel untuk menginputkan data armada bus yang dimiliki oleh PERUM DAMRI UABK SURABAYA.

• MONITORING (ID_Monitoring, Jumlah_Penumpang, Hasil ).

Merupakan tabel untuk mengetahui bus yang dimonitoring oleh petugas pengawasan PERUM DAMRI UABK SURABAYA.

• ESTIMASI ( ID_Estimasi, Tanggal, Rit, Hasil_Estimasi )

Merupakan tabel untuk mencatat estimasi bahan bakar pada armada bus PERUM DAMRI UABK SURABAYA.

• LOGIN ( Username, Password )

Merupakan tabel untuk admin / petugas PERUM DAMRI UABK SURABAYA melakukan login sebelum masuk ke aplikasi.

3.7 Physical Data Model (PDM)

Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. PDM (Physical Data Model merupakan perancangan database secara fisik Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari database.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :


(59)

a. Internal/Physical Level : (yang dapat direpresentasikan dengan PDM) berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage)

b. External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user.

c. Conceptual/Logical Level : (yang dapat direpsesentasikan dengan CDM) yang menghubungkan antara internal & external level.

Dari Conceptual Data Model (CDM) diatas dapat di generate menjadi

Phisical Data Model (PDM) yang berfungsi untuk mengindikasikan jika entitas

akan di generate hingga menjadi tabel dalam PDM.

Gambar 3.14 : PDM

Dari Mapping diatas dapat dijabarkan penjabatan proses mapping database, sebagai berikut :


(60)

• Entitas Petugas berhubungan dengan entitas monitoring yang berelasi many to many.

• Entitas Pengemudi berhubungan dengan entitas monitoring yang berelasi many to many.

• Entitas Jalur berhubungan dengan entitas Monitoring yang berelasi one to many, dimana ID_Jalur yang awalnya (pk) pada entitas Jalur menjadi (fk) pada entitas Monitoring.

• Entitas Bus berhubungan dengan entitas Monitoring yang berelasi many to many.

• Entitas Jenis Bus berhubungan dengan entitas Bus yang berelasi one to many, dimana ID_Jenis bus yang awalnya (pk) pada entitas Jenis Bus menjadi (fk) pada entitas Bus.

• Entitas Estimasi berhubungan dengan entitas Bus yang berelasi many to one, dimana ID_Bus yang awalnya (pk) pada entitas BUS menjadi (fk) pada entitas Estimasi.

• Entitas Data Peminjaman berhubungan dengan entitas Tabel denda yang berelasi one to many, dimana No_Transaksi yang awalnya (pk) pada Data Peminjaman menjadi (fk) pada entitas Tabel Denda.

3.8 Perancangan Basis Data

Suatu database dibangun berdasarkan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, oleh sebab itu pada umumnya perancangan database dimulai dari pengamatan kebutuhan informasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sering dilakukan dalam perancangan basisdata:


(61)

a. Teliti informasi apa yang dibutuhkan oleh organisasi ini, misalnya dengan mewawancarai pengguna informasi dalam organisasi tersebut.

b. Pisahkan/kelompokkan hasil temuan informasi menjadi beberapa entity.

c. Pikirkan field-data yang mendukung setiap entity

d. Tentukan field-data yang mungkin menjadi indeks (primary key) setiap entity

e. Pikirkan kemungkinan relasi antar entity

1. bila one-to-one : berarti sebenarnya kedua entity ini bisa digabung

2. bila one-to-many atau many-to-one : tambahkan primary-key dari entity sisi-one sebagai field-data baru pada entity sisi many.

3. bila many-to-many : ciptakan sebuah file-relasi dengan field data utama adalah primary-key masing-masing entity yang berelasi, tambahkan field data yang baru apabila field data ini bergantung pada kedua primary key.

f. Pilih DBMS untuk melakukan implementasi, dimana setiap entity diciptakan sebagai sebagai sebuah table pada model relasional.

Perancangan basis data di lakukan dengan membuat diagram untuk mengetahui alur aplikasi dan perancangan jalannya sebuah aplikasi. Disini penulis menggunakan MYSQL untuk pembuatan database nya dan SQLyog sebagai editor

database nya. Keterangan lebih detail dapat di lihat pada tabel-tabel:


(62)

Penyimpanan data pengawas, data pengemudi, data jalur, data bus, jenis bus, monitoring dan estimasi.

Tabel 3.16 : Basis Data data_pengawas

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 NBI_Petugas Number 4 Primary Key

2 Nama_Petugas Varchar 50 3 Alamat_Petugas Varchar 75 4 Jenis_Kelamin Varchar 15 5. Tempat_Lahir Varchar 15

6 Tanggal_Lahir Date -

Tabel 3.17 : Basis Data data_pengemudi No

Kolom

Tipe

Data Lebar Keterangan

1 NBI_Pengemudi Number 4 Primary Key

2 Nama_ Pengemudi Varchar 50 3 Alamat_ Pengemudi Varchar 75 4 Jenis_Kelamin Varchar 15 5. Tempat_Lahir Varchar 15

6 Tanggal_Lahir Date -

Tabel 3.18 : Basis Data data_Jalur No

Kolom

Tipe

Data Lebar Keterangan

1 ID_Jalur Varchar 5 Primary Key

2 Tarif Money 7

3 Kilometer Number 4

Tabel 3.19 :Basis Data data_Bus No

Kolom

Tipe

Data Lebar Keterangan

1 ID_Bus Money 4 Primary Key

2 No_Polisi Varchar 8

Tabel 3.20 :Basis Data data_Jenis Bus No

Kolom

Tipe

Data Lebar Keterangan

1 ID_Jenis Number 2 Primary Key

2 Nama_Jenis Varchar 10

3 Kapasitas Number 2

Tabel 3.21 : Basis Data data_Monitoring No

Kolom

Tipe

Data Lebar Keterangan

1 ID_Monitoring Number 5 Primary Key

2


(63)

3 Hasil Varchar 10

Tabel 3.22 : Basis Data data_Estimasi

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID_Estimasi Number 10 Primary Key

2 Tanggal Date&Time -

3 Rit Number 2

4 Hasil_Estimasi Varchar 2

Pada tabel tb_temp berikut, berisi tentang data-data hasil proses data cleaning yang otomatis tersimpan ketika proses dilakukan.

Tabel 3.23 : Basis Data login

No

Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1

Nama Text 10 Primary Key

2 Username Text 10

3 Password Text 10

Tabel – tabel ini merupakan keterangan tabel hasil pemindahan dari CDM dan PDM yang dalam keterangan tersebut disebutkan juga primary key dan foreign

key-nya beserta dengan atribut-atribut setiap entity yang terbentuk. Tabel-tabel ini

nantinya akan menjadi tempat untuk menyimpan data-data pengguna aplikasi. Tempat dimana admin me-maintenance sistem pada database sehingga data-data pada aplikasi tetap terawat dengan baik dan aman.

3.9 Penentuan Waktu Kerja dan Kebutuhan BBM

Dalam dunia kerja khususnya jasa angkutan, waktu kerja merupakan salah satu faktor yang penting dan perlu mendapat perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja berperan dalam penentuan produktivitas kerja serta dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan kerja yang terbaik dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Untuk dapat membandingkan waktu kerja yang


(64)

paling baik dari metode kerja yang ada dibutuhkan suatu waktu baku atau waktu standar sebagai acuan untuk penentuan metode kerja yang terbaik. Waktu baku didapatkan dari pengukuran waktu kerja. Pengukuran waktu kerja dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud pengukuran secara langsung ialah pengamat mengukur atau mencatat langsung waktu yang diperlukan oleh seorang operator dalam melakukan pekerjaannya ditempat operator tersebut bekerja. Sedangkan yang dimaksud dengan cara tidak langsung ialah pengamat tidak harus selalu mengamati suatu pekerjaan langsung ditempat operator bekerja karena pekerjaan tersebut telah didokumentasikan sebelumnya.

Pada perusahaan PERUM DAMRI menggunakan pengukuran waktu kerja secara langsung. Karena setiap pengemudi yang bekerja atau mengoperasikan bus, ada pencatatan dari pengawas pada waktu pemberangkatan, setiap jalur bus memiliki pos – pos pengawasan yang berbeda - beda dan telah ditentukan oleh pihak pengawasan.

3.10 Perhitungan untuk Estimasi Bahan Bakar

Perhitungan untuk estimasi bahan bakar menggunakan variable-variabel yaitu, Rasio, Jarak per rit, dan berapa banyak rit bus yg beroperasi. Untuk rasio, setiap armada bus yg ada di PERUM DAMRI SURABAYA memiliki perbandingan 1:5. Maksudnya 1 liter solar digunakan untuk 5 kilometer. Untuk rit, setiap trayek mempunyai jarak rit yg berbeda-beda berikut ini rincian daftar trayek dan jarak tiap rit-nya :


(65)

Tabel 3.15 : Trayek PERUM DAMRI UABK SURABAYA

KODE TRAYEK KM PELAYANAN

C Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 EKONOMI

E Joyoboyo – Darmo – Jembatan Merah

10 EKONOMI

E-1 Purabaya – A. Yani – Joyoboyo

10 EKONOMI

E-2 Purabaya – Darmo – J. Merah

10 EKONOMI

P-1 Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 PATAS

P-2 Purabaya – Darmo – T. Oso Wilangon

28 PATAS

P-3 Sidoarjo – Tol Sidoarjo – J. Merah

36 PATAS

P-4 Purabaya – Tol Waru – Tj. Perak

26 PATAS

P-5 Purabaya – Tol Waru – J. Merah

22 PATAS

P-6 Purabaya – Tol Dupak – T. Wilangon

26 PATAS

P-7 Purabaya – Tol Sungkono – T. Wilangon

30 PATAS

P-8 Purabaya – Tol Waru – T. Wilangon

27 PATAS

PAC-1 Purabaya – Darmo – Tj. Perak

23 PATAS AC

PAC-4 Purabaya – Tol waru – Tj. Perak

26 PATAS AC

PAC-8 Purabaya – Tol Waru – T. Wilangon

27 PATAS AC

JND Bandara Juanda – Purabaya

15 PATAS AC


(66)

Dengan melakukan perkalian banyaknya rit bus beroperasi dengan jarak tempuh. Selanjutnya hasilnya dibagi dengan rasio mesin. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

3.11 Perancangan Antarmuka.

Pada implementasi antarmuka ini, menjelaskan bagaimana membuat sebuah antarmuka yang menarik dari sebuah aplikasi sehingga menjadi user

friendly bagi user. Pada sub bab ini menjelaskan awal user menggunakan aplikasi data mining, terdapat desain yang sederhana yang dapat mudah digunakan oleh

seorang user saat aplikasi dijalankan.

3.11.1 Desain Halaman Login Administrator.

Sebelum user mengakses menu halaman utama, terlebih dahulu masuk ke halaman login administrator. Dalam hal ini adalah bagian admin.

Gambar 3.15 : Design Awal Form Halaman Login Administrator

Pada Gambar 3.16 menunjukkan desain awal form login administrator sebelum diimplementasikan pada program delphi2010.


(67)

Gambar 3.16 : Design Awal Form Halaman Login Administrator pada Delphi 2010.

Aplikasi ini hanya digunakan oleh admin saja. Saat pertama kali membuka aplikasi, antar muka yang disediakan adalah antar muka untuk login. Admin harus mengisi user dan password. Jika login berhasil, selanjutnya Admin dapat mengakses menu-menu pilih entry data, sebagaimana dijelaskan pada gambar diagram berikut:


(68)

$ $ $ $ $ $

$ $ $ $ $

$ $

%

%

Gambar 3.17 : Diagram Menu Utama 3.11.2 Desain Halaman Utama Administrator

Menu ini dapat digunakan setelah admin login kemudian masuk ke menu utama. Yang dimana dalam menu sistem tersebut hanya terdapat submenu: Data, File, Sistem dan Keluar. Berikut ini tampilan dari desain halaman utama Administrator seperti pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 : Design Form Halaman Utama (Home) FOOTER (Form2)

MENU SUBMENU

GAMBAR BUS DAMRI


(69)

Gambar 3.19 : Design Form Halaman Utama (Home) pada Delphi 2010


(70)

www.oxpdf.com

www.oxpdf.com

BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1 Kebutuhan Sistem

Untuk dapat menjalankan sistem ini maka diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang dengan kondisi dan persyaratan tertentu agar sistem dapat berjalan dengan baik. Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak adalah sebagai berikut :

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Sistem ini nantinya akan diletakkan dan diakses oleh administrator, sehingga kebutuhan yang harus dimiliki oleh komputer administrator adalah :

a. Perangkat Komputer

b. CPU minimal Core 2 Duo

c. RAM minimal 2GB

d. HARDDISK minimal 80GB

e. Hanphone Sony Ericsson K770i

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

a. Windows 7 32 bit

b. Power Designer 6.0 untuk pembuatan desain DFD.

c. Power Designer 12 untuk pembuatan desain CDM dan PDM d. Delphi 2010 EMBARCADERO sebagai editor program.


(71)

e. MySql 3.2.3 sebagai database engine.

f. SqlYog 5.1 sebagai editor database.

g. ODBC Connection 3.51 sebagai penghubung / jembatan antara Delphi 2010 EMBARCADERO dengan MySql 3.2.3

h. Gammu sebagai sms gateway engine.

4.2 Implementasi Proses

Dapat dikatakan bahwa implementasi yaitu merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam aplikasi ini demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai. Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari program atau potongan script program.

4.2.1 Implementasi Koneksi Database

Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman dekstop Delphi 2010 Embarcadero, dan MySql sebagai database engine nya. File yang digunakan untuk menyimpan data dan koneksi database sendiri akan disimpan dalam file “damri.sql” yang terdapat pada folder dimana program dijalankan. Untuk membangun koneksi dari Delphi 2010 Embarcadero ke database MySql, sebelumnya harus di install SqlYog 5.1 sebagai editor database. Setelah itu install ODBC Connection sebagai penghubung / jembatan antara Delphi 2010 EMBARCADERO dengan MySql 3.2.3. Jika ODBC connection sudah diinstall,


(72)

lakukan setting dicontrol panel masuk di administrative tools pilih data source (ODBC).

Gambar 4.1 : Setting Koneksi ODBC pada Control Panel

Setelah itu pilih data source (ODBC). Setelah dipilih akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.2

Gambar 4.2 : ODBC Data Source Administrator


(73)

Pilih Add dan akan muncul tampilan seperti gambar 4.3. Gambar 4.3 merupakan tampilan Create New Data Source yang berguna memangil koneksi MySql.

Gambar 4.3 : Create New Data Source

Setelah klik finish, selanjutnya melakukan setting koneksi database pada DELPHI 2010 Embarcardero. Pada pengaturan koneksi database, sebenarnya bisa dilakukan langsung menggunakan ADOConnection(ADODB) yang terdapat pada pallet ADO. Dan setelah itu dapat diatur koneksinya melalui object inspector.

Berikut cara mengkoneksikan database melalui object inspector :

a. Kopikan file database.sql ke dalam folder proyek.

b. Pada palet Delphi, cari palet ADO, yang akan digunakan sebagai obyek pengakses database.sql tadi.


(74)

c. Klik pada komponen ADOConnection(ADODB), lalu letakkan pada form1.

d. Gantilah properti pada ADOConnection, LoginPrompt menjadi false. e. Klik dua kali pada properti Connection String, seperti terlihat pada

Gambar 4.4

Gambar 4.4 : Memilih Conecction String pada Delphi 2010 Embarcadero

f. Pilih radio button “Use Connection String”, lalu klik tombol Build. Kemudian pada Data Link Properties , pilih menu provider select the

data you want to connect to seperti terlihat pada Gambar 4.5.


(75)

Gambar 4.5 : Menu pilhan koneksi delphi dengan ODBC Driver

g. Pilih Microsoft OLE DB Provider for ODBC Driver, lalu klik tombol

Next. Kemudian pada Connection, pilih menu use data Source name

seperti terlihat pada Gambar 4.6.


(76)

Gambar 4.6 : Pilihan Connection untuk data source name

h. Pilih Test Conecction untuk mengecek bahwa koneksi telah benar. Jika benar maka akan muncul tampilan gambar 4.7.


(77)

Gambar 4.7 : Tampilan bahwa koneksi Delphi 2010 dengan MySql melalui perantara ODBC Driver telah berhasil.

4.2.2 Implementasi SMS Gateway Koneksi Gammu dengan Database

Aplikasi gammu merupakan aplikasi sms gateway yang open source dan sudah banyak yang menggunakan. Gammu juga bias dikatakan sebagai jembatan antara sms dengan database. Aplikasi gammu sms gateway ini harus disetting terlebih dahulu agar bisa terkoneksi dengan database. Berikut ini cara – cara mensetting aplikasi gammu sms gateway.

a. Sebelumnya install handphone driver anda dan install MySql server b. Buka folder aplikasi gammu

c. Buka file gammurc dan setting pada bagian ini

[gammu]

port = com4://merupakan letak port handphone driver #model = K770//merupakan model handphone

connection = at115200 #synchronizetime = yes #logfile = gammulog #logformat = textall #use_locking = yes #gammuloc = locfile #startinfo = yes #gammucoding = utf8 #rsslevel = teststable #usephonedb = yes


(78)

[gammu1]

port = com4://merupakan letak port handphone driver #model = K770//merupakan model handphone

#connection = fbus #synchronizetime = yes #logfile = gammulog #logformat = textall #use_locking = yes #gammuloc = locfile #startinfo = yes #gammucoding = utf8

d. Dan keluar jangan lupa di save.

Untuk mengetahui letak port handphone masuk my computer klik kanan manage dan masuk pada port. Lihat port – port yang tulisan depannya ada COM-, COM-,nya.

e. Setelah itu buka file smsdrc

#[gammu]

#port = /dev/ttyS1

#model = k770//merupakan model handphone

#connection = New Connection//merupakan nama koneksi database

#synchronizetime = yes #logfile = gammulog #logformat = textall #use_locking = yes #gammuloc = gammu.us #startinfo = yes

sending/receiving [smsd]

PIN = 1234

logfile = smsdlog commtimeout = 1 sendtimeout = 10 #receivefrequency = 0 #resetfrequency = 0 #deliveryreport = no #phoneid = MyPhone1


(79)

# - SETTINGS FOR --smsd MYSQL ---

user = root password = pc = localhost

database = damri//merupakan nama database

# when you send sms from some SMSC, you can have Delivery/Failed Delivery

# Reports from other SMSC number. You can set here number of this "buggy"

# SMSC used by you and Gammu will not check it's number during assigning

# reports to sent sms

#skipsmscnumber = +48602123456

#

---

f. Dan keluar jangan lupa di save.

g. Berikutnya import database mysql yang ada dalam folder gammu ke database editor, yang letaknya pada nama database damri.

h. Berikutnya lakukan pengecekan gammu dengan database.

i. Masuk cmd buka lewat administrator dan rubah drive cmd yg awalnya c: menjadi d:

j. Setelah masuk di d: ketik cd nama folder menyimpan gammu.

k. Setelah itu ketikkan gammu --identify


(80)

Gambar 4.8 : Pengecekan koneksi handpone dengan gammu

Jika setting gammu sudah benar makan akan muncul tampilan cmd seperti gambar

Gambar 4.9 : Koneksi handpone dengan gammu sudah benar

l. Kemudian lakukan pemanggilan gammu dengan mengetikkan – smsdMYSQL smsdrc


(81)

Gambar 4.9 : Pemanggilan gammu

Gambar 4.10 : Tampilan komunikasi data antara handpone dengan gammu

4.2.3 Implementasi Proses Login Admin

Agar admin dapat mengakses menu-menu yang telah disediakan sesuai dengan hak aksesnya masing-masing, oleh karena itu harus melakukan identifikasi data login dengan memasukkan username dan password. Yang kemudian jika


(82)

data tersebut benar maka data pengguna akan disimpan kedalam database. Dan setelah melakukan Login barulah admin dapat mengakses semua menu-menu dan sub menu pada aplikasi tersebut.

Gambar 4.11 : Tampilan LOGIN

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); begin

with ADOQuery1 do begin Close;

SQL.Clear; // bersihkan perintah sql jika ada

SQL.Add('select * from admin where username='+

QuotedStr(Edit1.Text)); Open;

end;

if ADOQuery1.RecordCount = 0 then

Application.MessageBox('Maap, Username tersebut tidak ada !!!', 'Informasi',MB_OK or MB_ICONINFORMATION)

else begin

if ADOQuery1.FieldByName('password').AsString <> edit2.Text then

Application.MessageBox('Pastikan Username atau Password


(83)

else begin form1.hide; Form2.Show; end

end; end;

Penjelasan Scrip Login Admin :

a. Melakukan pencarian data dengan username yang dimasukkan.

b. Jika tidak ditemukan data username yang diinputkan, maka akan tampil pesan 'Maap, Username tersebut tidak ada !!!', 'Informasi'

c. Tetapi apabila tidak ditemukan data username yang diinputkan, maka akan tampil pesan 'Pastikan Username atau Password Anda benar !!!'

d. Jika data username dan password yang diinputkan benar maka proses login sukses dan akan langsung masuk ke form Home.

4.3 Implementasi Aplikasi Desain Interface

Tujuan dari desain interface ialah merancang interface yang efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan disini adalah kebutuhan penggunanya. Pengguna sering menilai sistem dari interface, bukan dari fungsinya melainkan dari user interfacenya. Jika desain user interfacenya yang buruk, maka itu sering jadi alasan untuk tidak menggunakan software. Selain itu interface yang buruk sebabkan pengguna membuat kesalahan fatal. Pada sub bab implementasi aplikasi desain

interface menjelaskan tentang form apa saja yang terlihat dalam aplikasi,

diantaranya yaitu:


(84)

4.3.1 Form Halaman Utama

Gambar 4.12 : Tampilan HOME

4.3.2 Form Input Data Pengawas

Setelah masuk pada menu utama pilih menu file dan memilih input data pengawas, kemudian akan menampilkan form dimana admin dapat menambah atau menghapus data-data petugas. Berikut ini tampilan dari form input data pengawas seperti pada Gambar 4.13

www.oxpdf.com


(85)

Gambar 4.13 : FORM INPUT Data Petugas

Berikut ini merupkan potongan source code simpan pada input data pengawas :

begin

dm.ADOTable1.Append;

dm.ADOTable1['NBI_PETUGAS']:= edit1.Text; dm.ADOTable1['NAMA_PETUGAS']:= edit2.Text; dm.ADOTable1['ALAMAT_PETUGAS']:= edit3.Text; dm.ADOTable1['JENIS_KELAMIN']:= ComboBox1.Text; dm.ADOTable1['TEMPAT_LAHIR']:= edit5.Text;

dm.ADOTable1['TANGGAL_LAHIR']:= DateTimePicker1.Date; dm.ADOTable1.Post;

//dm.ADOTable1.AppendRecord; dm.ADOTable1.Active := false; dm.ADOTable1.Active := true;


(86)

showmessage('Data Sudah Tersimpan'); FormCreate(sender);

edit1.SetFocus; end;

Keterangan script :

a. Dm.Adotable1 : merupakan data module yang digunakan untuk meletakkan dan menyimpan database lewat ADOConnection, ADOTable, dan data source. Disini menggunakan data module, agar lebih rapi dan mudah dicari koneksi datanya, serta dalam hal tampilan desain tidak berantakan.

b. Setelah mengklik tombol simpan, maka akan tampil pesan “Data Sudah Tersimpan”.

c. TDBGrid : TDBGrid disini dikoneksikan ke data source nya yaitu, Dm.Adotable1. Admin tidak hanya dapat menginputkan atau menghapus data, admin dapat juga melihat data-data yang sudah masuk ke dalam basis data, dengan bantuan TDBGrid.

4.3.3 Form Input Data Pengemudi

Setelah masuk pada menu utama pilih menu file dan memilih input data pengemudi, kemudian akan menampilkan form dimana admin dapat menambah atau menghapus data-data petugas. Berikut ini tampilan dari form input data pengemudi seperti pada Gambar 4.14


(87)

Gambar 4.14 : FORM INPUT Data Pengemudi

Berikut ini merupkan potongan source code simpan pada input data pengemudi :

begin

dm.ADOTable2.Append;

dm.ADOTable2['NBI_PENGEMUDI']:= edit1.Text; dm.ADOTable2['NAMA_PENGEMUDI']:= edit2.Text; dm.ADOTable2['ALAMAT_PENGEMUDI']:= edit3.Text; dm.ADOTable2['JENIS_KELAMIN']:= ComboBox1.Text; dm.ADOTable2['TEMPAT_LAHIR']:= edit5.Text;

dm.ADOTable2['TANGGAL_LAHIR']:= DateTimePicker1.Date; dm.ADOTable2.Post;

//dm.ADOTable1.AppendRecord; dm.ADOTable2.Active := false; dm.ADOTable2.Active := true;


(1)

105

Gambar 5.31 : pengisian Form dan proses estimasi

Selanjutnya menekan button simpan dan akan muncul tampilan seperti gambar 5.32

Gambar 5.24 Form info konfirmasi data


(2)

106

Gambar 5.33 : Form Estimasi dengan data yang sudah disimpan

5.1.8.1 Uji Coba Form LAPORAN ESTIMASI

Laporan data estimasi digunakan untuk melihat data estimasi bahan bakar bus yang telah beroperasi, data tersebut direcord atau disimpan di database melalui sistem. Dengan menggunakan report, mempermudah admin melihat data yang sudah masuk kedalam database. Gambar 5.34 Berikut ini merupakan


(3)

107

Gambar 5.34 Laporan Data Estimasi

5.1.9 Uji Coba Form Keluar

Untuk keluar dari program pilih menu keluar dan aka nada tampilan konfirmasi seperti pada gambar 3.35

Gambar 5.35 Konfirmasi sebelum keluar dari program


(4)

www.oxpdf.com

www.oxpdf.com

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan uji coba yang telah dilakukan pada sistem monitoring dan estimasi bahan bakar di PERUM DAMRI UABK SURABAYA, ada beberapa kesimpulan diantartanya

a. Sistem aplikasi ini, untuk memantau jumlah penumpang saat bus beroperasi.

b. Sistem aplikasi ini dapat melakukan estimasi bahan bakar, sehingga didapat hasil estimasi bahan bakar yang dibutuhkan saat bus beroperasi.

6.2 Saran

Dari beberapa pengamatan dan penelitian yang dilakukan, maka saran untuk pengembangan aplikasi sistem monitoring dengan estimasi bahan bakar adalah:

a. Pengembangan aplikasi ini lebih baik lagi bila dipetugas pengawasan yang ada dilapangan diberikan perangkat komputer yang bias berkomunikasi dengan petugas pengawasan yang ada dikantor, sehingga tidak lagi menggunakan handpone sebagai media perantara.

b. Sistem ini dapat dapat berjalan dengan baik apabila ada grafik pendapatan

www.oxpdf.com


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A , 2007, Konsep Data Mining, [online], (

http://student.eepis-its.edu/~prara/DM/1Konsep%20Data%20Mining.pdf, diakses tanggal 07

April 2011 pada pukul 21:40)

A , Data Mining, [online], (

http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy/lecturenotes/db2/bab10.pdf, diakses tanggal 07 April 2011 pada pukul 22:00)

A , Interpolasi, [online], (

http://pusatpanduan.com/interpolasi-linier----interpolasi-kuadratik----interpolasi-polinomial#, diakses tanggal 07 Juni 2011 pada pukul 13:55)

Astasadya Ramadhan, Austra. 2007, Definisi Data Mining, Bandung:

(http://www.scribd.com/doc/50354015/Definisi-Data-Mining, diakses

tanggal 07 April 2011 pada pukul 23:05)

adhy green positive thinker. 2011. "Belajar Delphi"

http://blacktittleholder.wordpress.com/2011/03/28/belajar-delphi/ (diakses tanggal 12 Agustus 2011)


(6)

adhy green positive thinker. 2011. "delphi 7 tutorial 2"

http://blacktittleholder.wordpress.com/2011/05/14/delphi-7-tutorial-2/ (diakses tanggal 15 Agustus 2011)

Santosa, Budi (2007). Data Mining Teknik Pemanfaatan Data Untuk

Keperluan Bisnis Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu: Yogyakarta

Therling K. (2006). “An Introduction to DataMining: Discovering hidden

value in your data warehouse”, www.thearling.com diakses tanggal 07 April 2011 pada pukul 21:50

Wira Kusuma, Adi (2002). Pemrograman Database dengan Delphi 6.0 &