PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI : Penelitian Quasi Eksperimen Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA)11 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015.

(1)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL

ANAK USIA DINI

(Penelitian Quasi Eksperimen Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA)11 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Heni Kurniati NIM 1100405

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL

ANAK USIA DINI

(Penelitian Quasi Eksperimen Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA)11 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015)

Oleh Heni Kurniati

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

© Heni Kurniati

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015


(3)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan cetak ulang, difoto copy atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(4)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI


(5)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL

ANAK USIA DINI

(Penelitian Quasi Eksperimen Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015)

Heni Kurniati 1100405

ABSTRAK

Salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan pada anak usia dini adalah keterampilan sosial. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan sosial anak, salah satunya metode bermain peran makro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Nonequevalent Control Group Design. Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung menunjukan bahwa data pretest kelompok eksperimen kelas B4 dan kelompok kontrol kelas B3 tidak memiliki perbedaan yang signifikan yaitu dengan nilai sig > 0,05 yaitu dengan hasil ,934 > 0,05. Sedangkan data posttest setelah penerapan metode bermain peran makro mengalami peningkatan dengan nilai sig < 0,05 yaitu dengan hasil ,001 < 0,05 dan untuk nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar 3,793 > 2,069. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode bermain peran makro memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan sosial anak usia dini. Hal ini disebabkan proses pembelajaran dengan menggunakan bermain peran makro anak saling kontribusi satu sama lain, anak menempatkan dirinya pada posisi orang lain melalui tokoh yang diperankan, memahami arti hubungan sosial, serta meningkatkan kerja sama. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan kepada pendidik anak usia dini supaya metode bermain peran makro dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.


(6)

ii

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF LEARNING USING METHODS PLAY A MACRO ROLE AGAINST THE SOCIAL SKILLS OF EARLY CHILDHOOD

(Quasi Experimental Research Group B in kindergarten Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung academic year 2014/2015)

Heni Kurniati 1100405

ABSTRACT

One important aspect to be developed in early childhood is social skills. For that we need a method of learning that can improve the social skills of children. One of the methods is playing the role of the macro. The purpose of this study was to determine the effect of learning by using the method of playing the role of the macro to the child's social skills. This study uses Quasi Experimental research design Nonequevalent Control Group Design. Based on the results of research conducted in kindergarten Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung shows that the data pre-test B4 class experimental group and the control group B3 class has no significant difference with a value sig> 0.05 is the result, 934> 0.05, While data post-test after application of the method of playing the role of macro increased by sig <0.05 is the result, 001 <0.05 and for the value t count> t table that is equal to 3.793> 2.069. So it can be said that the method of playing the role of macro provide significant influence on the social skills of early childhood. This is due to the learning process by using a macro role children play each contributing one another, the children put themselves in the position of others through the character played, understand the meaning of social relationships, and improve cooperation. Based on these results, researchers recommend to early childhood educators so that method of playing the role of macro can be used as an alternative method to improve the social skills of children.


(7)

iii

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI


(8)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Konsep Keterampilan Sosial ... 7

1. Pengertian Keterampilan Sosial ... 7

2. Pengertian Keterampilan Sosial Anak ... 8

3. Jenis-jenis Keterampilan Sosial Anak ... 9

4. Karakteristik Keterampilan Sosial Anak ... 11

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial Anak ... 12

6. Upaya untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak ... 14

B. Konsep Bermain Peran Makro ... 15

1. Pengertian dan Karakteristik Bermain ... 15


(9)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

3. Manfaat Bermain Peran ... 16

4. Karakteristik Bermain Peran ... 18

5. Konsep Bermain Peran Makro ... 18

a. Pengertian Bermain Peran Makro ... 18

b. Kriteria Bermain Peran Makro ... 20

c. Langkah-langkah Persiapan Bermain Peran Makro.. 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Desain Penelitian ... 22

B. Partisipan ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 23

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Prosedur Penelitian ... 36

G. Analisis Data ... 39

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Temuan Penelitian ... 43

1. Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 43

2. Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sesudah Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 48

3. Perbedaan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 53

B. Pembahasan Temuan Penelitian ... 64

1. Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 64

2. Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sesudah Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 66


(10)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

3. Analisis Perbedaan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Penerapan Metode Bermain Peran

Makro ... 67

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 70

B. Implikasi, dan Rekomendasi ... 71

C. Keterbatasan Penelitian ... 72

DAFTRA PUSTAKA ... 73 LAMPIRAN


(11)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Populasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung.. 24

3.2 Sampel TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung ... 24

3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Sosial Anak ... 26

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Sosial Anak ... 27

3.5 Instrumen Keterampilan Sosial Anak ... 31

3.6 Hasil Perhitungan Uji Validasi Instrumen Keterampilan Sosial Anak ... 33

3.7 Rincian Validasi Item ... 34

3.8 Uji Realibilitas Instrumen ... 35

3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi ... 36

3.10 Skor Maksimal Ideal ... 39

3.11 Skor Minimal Ideal ... 39

3.12 Rentang Skor ... 40

3.13 Interval Skor ... 40

3.14 Kategorisasi Profil Keterampilan Sosial Anak ... 40

4.1 Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 43

4.2 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok Eksperimen Sebelum Penerapan Metode Bermain Peran Makro ... 45

4.3 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok Kontrol Sebelum Pembelajaran ... 46


(12)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

4.4 Profil Keterampilan Sosial Pada Kelompok Ekeperimen Dan

Kelompok Kontrol Sesudah Pembelajaran ... 48 4.5 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Eksperimen Sesudah Penerapan Metode Bermain

Peran Makro ... 50 4.6 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Kontrol Sesudah Diterapkan Metode

Konvensional ... 52 4.7 Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Diterapkan Metode Bermain Peran

Makro ... 54 4.8 Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan

Metode Konvensional ... 56 4.9 Uji Normalitas Data Pre Test Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 58 4.10 Uji Normalitas Data Post Test Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 59 4.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 60 4.12 Uji Homogenitas Varians Pre Test Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 60 4.13 Uji Homogenitas Varians Post Test Kelompok Eksperimen


(13)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

4.14 Hasil Uji t Independen Pre Test Kelompok Eksperimen

Dan Kelompok Kontrol ... 62 4.15 Hasil Uji t Independen Post Test Kelompok Eksperimen Dan


(14)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ... 22 3.2 Alur Penelitian ... 38


(15)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Penerapan

Metode Bermain Peran Makro ... 44 4.2 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Eksperimen Sebelum Penerapan Metode Bermain

Peran Makro ... 45 4.3 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Kontrol Sebelum Pembelajaran ... 47 4.4 Profil Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok

Ekeperimen Dan Kelompok Kontrol Sesudah

Pembelajaran ... 49 4.5 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Eksperimen Sesudah Penerapan Metode Bermain

Peran Makro ... 51 4.6 Profil Kondisi Aspek Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Pada

Kelompok Kontrol Sesudah Diterapkan Metode

Konvensional ... 53 4.7 Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Diterapkan Metode Bermain Peran

Makro ... 55 4.8 Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah


(16)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xv

Sebelum dan Sesudah Diterapkan Metode Bermain Peran

Makro ... 55 4.9 Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan

Metode Konvensional ... 57 4.10 Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini TK Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Dengan Menggunakan

Metode Konvensional ... 57 4.11 Rata-Rata Skor Uji T Independen Data Pre Test Keterampilan

Sosial Anak Usia Dini Antara Kelompok Eksperimen Dan

Kelompok Kontrol ... 62 4.12 Rata-Rata Skor Uji T Independen Data Post Test Keterampilan

Sosial Anak Usia Dini Antara Kelompok Eksperimen Dan


(17)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Anak merupakan makhluk sosial, artinya sepanjang hidup manusia tidak lepas untuk saling berhubungan, dan saling membutuhkan dengan orang lain dalam menjalani kehidupan. Untuk mencapai kemampuan sosial, anak harus belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Hal di atas sesuai dengan pendapat Yusuf (2011) yang menjelaskan kemampuan sosial dapat diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul di lingkungan rumah maupun di sekolah, baik orang tua, saudara, atau orang dewasa lainnya.

Senada dengan pendapat Syaodih (2005, hlm. 34) menyatakan bahwa “pada dasarnya anak usia TK sebagai makhluk sosial yang memerlukan kehadiran orang lain dalam kehidupannya serta memiliki keinginan yang kuat untuk dapat diterima oleh kelompoknya dan untuk dapat bergabung dengan teman sebayanya”.

Sebagai makhluk sosial, anak memiliki kemampuan berinteraksi untuk menjalin hubungan dengan orang lain, baik secara verbal ataupun secara non verbal. Menjalin interaksi yang dapat diterima antara individu dengan individu lainnya serta di lingkungannya perlu dikembangkan pada anak, selain itu kemampuan sopan santun di tatanan lingkungan perlu dikembangkan, agar anak memiliki keterampilan sosial yang tau dimana posisi dan fungsinya dalam tatanan sosial dimana dia hidup.

Keterampilan sosial atau yang dikenal dengan social skill juga sebagai bagian dari kemampuan manusia untuk beradaptasi dan berhubungan dengan orang lain. Keterampilan sosial anak usia dini merupakan kemampuan anak untuk mengadakan interaksi agar dapat berhubungan dengan lingkungannya secara positif untuk membangun relasi dengan anak lain ataupun orang dewasa. Sebagaimana pendapat Fatimah (2010, hlm. 27) yang mengemukakan bahwa, keterampilan sosial merupakan kemampuan


(18)

2

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seseorang dalam berinterinteraksi dengan orang lain serta dapat melakukan perbuatan yang dapat diterima oleh lingkungan.

Bentuk keterampilan sosial pada anak usia dini antara lain, membina dan menanggapi hubungan antar pribadi dengan anak lain secara memuaskan, mempunyai rasa empati, tidak suka bertengkar, tidak ingin sendiri, berbagi, dan saling membantu serta mampu bekerja sama. Keterampilan sosial perlu dikuasai karena akan membekali anak untuk memasuki tatanan kehidupan sosial yang lebih luas.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Marliana (2012) menunjukan bahwa banyak anak-anak di Day Care Taman Isola UPI yang memiliki beberapa masalah terkait dengan keterampilan sosialnya, seperti anak tidak mampu bersosialisasi, anak sulit berbagi, anak memilih-milih teman, anak sulit untuk bekerja sama, anak tidak mau mengalah anak tidak sabar menunggu giliran, anak agresif, anak yang merusak atau merebut barang atau barang yang dibawa anak lain dan sebaginya. Hal ini jika terus dibiarkan maka anak akan sulit beradaptasi dengan lingkungannya, dan ada kemungkinan akan terjadi penolakan dari lingkungan tersebut kepada anak. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Asher, et al; Katz dan Chard (Nuraidah, 2009) menunjukan bahwa anak-anak yang tidak berhasil mengembangkan keterampilan sosial pada usia 4-6 tahun memiliki kemungkinan akan bermasalah pada usia dewasa kelak.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Matson dan Ollendick (Masitoh, 2011) menunjukan bahwa sekitar 90% - 98% dari anak mengalami kesulitan dalam interaksi sosial seperti takut saat berbicara, atau menyampaikan pendapat, tidak memperhatikan ketika teman berbicara, mengambil barang tanpa meminta ijin, dan berkuasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penguasaan keterampilan sosial pada anak.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratiwi (2014) terkait dengan perbedaan keterampilan sosial pada anak kelas 1 SD antara yang pernah mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD, menunjukkan hasil bahwa keterampilan sosial diperlukan agar anak mampu hidup dengan


(19)

3

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik seperti yang diinginkan oleh masyarakat sesuai dengan nilai, norma dan peran yang dimiliki anak. Sehingga dengan keikutsertaan anak mengikuti PAUD sangat berpengaruh untuk mengembangkan keterampilan sosial anak.

Keterampilan sosial yang rendah menunjukkan prilaku anti sosial, tidak mempunyai jiwa bekerjasama, tidak memiliki rasa empati, pertengkaran, serta penyendiri. Dipertegas oleh Hurlock (1978) mengenai perilaku antisosial, diantaranya adalah sikap perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain, agresi atau permusuhan, terjadinya pertengkaran dengan anak lain, mengejek dan menggeretak, perilaku yang sok kuasa, egosentrisme, berprasangka negatif, serta antagonisme jenis kelamin. Sehingga keterampilan sosial anak yang rendah akan memungkinkan adanya penolakan dari lingkungan, anak akan sulit beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya atau akan timbul perilaku-perilaku yang lebih mengarah mementingkan diri sendiri dan sebagainya.

Adapun upaya untuk mengoptimalkan keterampilan sosial anak salah satunya adalah dengan bermain peran. Bermain peran merupakan suatu bentuk aktivitas permainan yang dapat membantu aspek-aspek pekembangan pada anak seperti bahasa, spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan juga fisiknya, serta anak dapat mempelajari suatu mengenai tata tertib (aturan) dan tata cara dalam kehidupan.

Padmonodewo (1995, dalam Rofianah 2013, hlm. 6) menerangkan bahwa bermain peran makro merupakan kegiatan berpura-pura dengan melakukan imitasi yaitu anak melakukan peran dengan meniru orang disekitarnya dengan memainkan tingkah laku dan pembicaraannya, serta menirukan gerakan misalnya menirukan pembicaraan pedagang dengan pembeli, guru dengan murid, dokter dengan pasien dan lain-lain. Selain itu metode bermain peran makro sendiri merupakan kegiatan bermain peran yang menggunakan media yang berukuran sebenarnya, dan dapat menggunakan alat yang digunakan di kehidupan sehari-hari.


(20)

4

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Coughlin (2014), bermain peran berdampak pada beberapa aspek perkembangan anak, salah satunya dengan bermain peran makro anak saling kontribusi satu sama lain, anak menempatkan dirinya pada posisi orang lain, memahami arti hubungan sosial, bekerja sama, dengan demikian hal ini mendukung keterampilan sosial anak. Membina hubungan melalui kegiatan bermain peran dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan anak untuk bergaul.

Sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial yakni anak perlu dilibatkan dalam kegiatan bermain peran makro. Sebab bermain peran makro dimainkan dengan imajinasi dan anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu, yang didapatkan dari pengalaman sehari-hari yang anak temui, atau bahkan dari tokoh yang di idolakannya. Serta dalam kegiatan bermain peran makro yaitu adanya lawan main untuk berkomunikasi satu sama lain, yang memungkinkan adanya indikasi untuk mengembangkan keterampilan sosial anak melalui kegiatan bermain peran makro.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas penelitian

memfokuskan kajian pada “Pengaruh Pembelajaran dengan

Menggunakan Metode Bermain Peran Makro terhadap Keterampilan Anak Usia Dini”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, penelitian ini difokuskan untuk menjawab permasalahan utama yakni “Bagaimana Pengaruh Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Makro terhadap Keterampilan Anak Usia Dini?”. Permasalahan utama tersebut dirumuskan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Seperti apa profil keterampilan sosial anak usia dini Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sebelum penerapan metode bermain peran makro?


(21)

5

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Seperti apa profil keterampilan sosial anak usia dini Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sesudah penerapan metode bermain peran makro?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan program pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro yang efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung tahun ajaran 2014/2015, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk menghasilkan data empirik tentang:

1. Profil keterampilan sosial anak usia dini kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 sebelum diterapkan metode bermain peran makro.

2. Profil keterampilan sosial anak usia dini kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 sesudah diterapkan metode bermain peran makro.

3. Mengetahui perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut.


(22)

6

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dapat menjadi acuan konseptual maupun teoritis yang dapat menambah pengetahuan mengenai hal-hal terkait pendekatan metode bermain peran makro di Pendidikan Anak Usia Dini, serta kajian terkait konsep keterampilan sosial anak usia dini.

2. Manfaat secara praktis dapat dirasakan bagi pihak sekolah, dan bagi guru, sebagai berikut.

a. Bagi sekolah pihak sekolah dapat menggunakan hasil penelitian untuk merumuskan kebijakan terkait upaya-upaya sekolah untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.

b. Bagi guru. Guru dapat memanfaatkan data mengenai gambaran keterampilan sosial anak usia dini sebagai rujukan untuk mengembangkan metode bermain peran makro yang dipandang tepat untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran khususnya dengan menggunakan metode bermain peran makro.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memahami alur pikir dalam penulisan skripsi ini maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu :

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II berisi Kajian Pustaka. Kajian pustaka menjelaskan landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan. Bab III memaparkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari desain penelitian yang digunakan, partisipan, populasi dan sempel yang menjadi subjek penelitian, intrumen penelitian, prosedur penelitian yang memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan, serta analisis data. Bab IV membahas mengenai hasil penelitian


(23)

7

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pembahasan hasil penelitian. Bab V memaparkan implikasi, simpulan, serta rekomendasi dari hasil penelitian ini. Daftar pustaka memuat semua sumber yang dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(24)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk pada pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2014, hlm. 107) menyatakan bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Terdapat beberapa bentuk metode penelitian eksperimen, yaitu Pre-Experimental, True Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental (Sugiyono, 2014, hlm.109). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Exsperimental (eksperimen semu).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa Nonequivalent Control Group Design yakni terdapat dua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) yang tidak dipilih secara random, kemudian diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini. Berikut merupakan bagan 3.1 desain penelitian Nonequivalent Control Group Design:

Bagan 3.1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

(Sugiyono, 2014, hlm.116)

O

1

X

O

2


(25)

23

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

O1 = tes awal (pre test) pada kelompok eksperimen. O3 = tes awal (pre test) pada kelompok kontrol. X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen. O2 = tes akhir (post test) pada kelompok eksperimen. O4 = tes akhir (post test) pada kelompok kontrol.

B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah anak usia dini. Karakteristik partisipan dalam penelitian ditentukan menurut kriteria yaitu, anak usia dini pada masa golden age, dimana dalam segi akademis maupun non akademis dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.

C. Populasi dan Sample 1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm. 117). Senada dengan pendapat Margono (1997) yang menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki kerakteristik tertentu dalam penelitian.

Populasi yang menjadi subjek penelitian mengenai pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini yakni TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 80 anak, terdiri dari 45 anak perempuan dan 35 anak laki-laki. Berikut tabel 3.1 berisi rincian data populasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 tahun ajaran 2014/2015.


(26)

24

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Populasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung TK Aisyiyah Bustanul Athfal 11

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

A1 (Siti Khodijah) 6 12 18

A2 (Siti Fatimah) 7 11 18

B1 (Abu Bakar) 4 6 10

B2 (Umar bin Khotob) 6 5 11

B3 (Usman bin Affan) 6 5 11

B4 (Abi bin Abu Thalib) 6 6 12

Total 35 45 80

2. Sampel

Setelah penetapan populasi target sebagaimana diungkapkan di atas, maka peneliti akan mengambil bagian dari populasi atau sampel, karena dengan menggunakan sampel ini akan lebih mudah, hemat tenaga, waktu, serta biaya dibandingkan dengan penelitian terhadap populasi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014, hlm. 118). Sample dalam penelitian ini adalah anak kelompok B3 (Usman bin Affan) dan B4 (Kelas Ali bin Abi Thalib) TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung, tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian untuk kelompok kontrol sebanyak 11 anak, dan kelompok eksperimen sebanyak 12 anak. Berikut tabel 3.2 berisi rincian sampel penelitian di TK Aisyiyah Bustanul Athafal 11 Bandung.

Tabel 3.2

Sampel TK Aisyiyah Bustanul Athafal (ABA) 11 Bandung TK Aisyiyah Bustanul Athafal 11 Bandung

Kelas Kontrol Eksperimen

Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki

B3 5 6

B4 6 6

Total 11 12


(27)

25

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

Variabel yang dioprasionalkan dalam penelitian ini adalah Keterampilan Sosial dan Bermain Peran Makro. Definisi dari kedua variabel tersebut dioprasionalkan berdasarkan definisi konseptual yang dipaparkan pada BAB II. Berikut definisi oprasional dari kedua variabel.

1. Keterampilan Sosial

Setidaknya ada lima keterampilan sosial pada anak, yang meliputi keterampilan berkomunikasi yaitu kemampuan anak untuk memahami dan merespon pembicaraan orang lain, serta mengembangkan kemampuan mendengarkan ketika orang lain menyampaikan sesuatu. Keterampilan dalam membuat humor yaitu anak dapat membuat orang lain tersenyum dan merasa bahagia. Keterampilan menjalin persahabatan yaitu kemampuan anak memahami kebutuhan orang lain. Keterampilan berperan dalam kelompok yakni kemampuan anak untuk bisa menyesuaikan diri di dalam lingkungan atau kelompok. Keterampilan bersopan santun dalam pergaulan yaitu anak mempunyai tata krama sesuai nilai dan norma yang berlaku di lingkungan. 2. Bermain Peran Makro

Kegiatan melalui bermain peran makro merupakan kegiatan dimana anak memerankan tokoh dari pengalaman sehari-hari (tema sekitar kehidupan nyata seperti menjadi dokter, koki, dan lain-lain). Adapun pelaksanaan kegiatan bermain peran makro ini menggunakan skenario yang menggambarkan langkah-langkah kegiatan, mulai dari media seperti kostum dan alat permainan yang digunakan (untuk keamanan seperti halnya menjadi karakter koki yang memerlukan alat seperti gunting, pisau, dan alat berbahaya lainnya tidak digunakan, akan tetapi menggunakan alat peraga yang menyerupai atau ukuran yang sama dengan tingkat keamanannya yang terjamin), serta skenario yang telah dibuat dituliskan indikator keterampilan sosial anak yang harus dicapai anak. Untuk melakukan kegiatan bermain peran makro dapat di lihat skenario di lampiran B.


(28)

26

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014, hlm. 148). Sedangkan menurut Arikunto (2006, hlm 160) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah diolah, serta teknik pengumpulan data instrumen dengan menggunakan pedoman observasi.

1. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data seperti: observasi, dan dokumentasi. Menurut Wahyudin dan Agustin (2012, hlm. 59) observasi adalah suatu teknik yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara pengamatan untuk memperoleh informasi.

Format observasi yang digunakan peneliti bersifat terstruktur yang berbentuk daftar ceklist untuk digunakan menilai kriteria anak dalam proses penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak. Menurut Sudjana (1990: 79) checklist atau daftar cek adalah skala yang penilaiannya tidak dibuat dalam bentuk rentang nilai tetapi hanya mendeskripsikan apa adanya dan kategori jawabannya ditentukan misalnya ada-tidak ada, dilakukan-tidak dilakukan, muncul-belum muncul dan lain-lain.

Teknik penilaian dalam penelitian ini menggunakan teknik skala Guttman, dimana data yang diperoleh hanya ada dua interval yaitu “ya-tidak” atau muncul-tidak muncul”, dan lain-lainnya. Sebagaimana pernyataan yang diungkapkan Sugiyono (2014, hlm. 139) bahwa jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol, dan jika perlakuan yang diharapkan belum muncul diberikan skor 0. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala nilai yang menggunakan kategori nilai 1 dan 0. Adapun tabel 3.3 berisi penilaian adalah sebagai berikut:


(29)

27

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Keterampilan Sosial Item Pernyataan

Keterampilan Sosial Anak usia Dini

Kriteria Penilaian Keterampilan Sosial

1 0

Muncul Tidak Muncul

2. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi pada lingkup aspek; variabel, dimensi, indikator, pernyataan, dan no item. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Sosial Anak

Keterampilan sosial menurut Shapiro (Azzet, 2010, hlm. 70) adalah keterampilan yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, keterampilan bersopan santun dalam pergaulan.

Variabel Dimensi / Aspek

Indikator Pernyataan No Item Keterampilan Sosial Keterampilan Berkomunikasi 1.Memahami komunikasi dengan anak atau orang lain.

1) Anak dapat

bercakap-cakap atau mengobrol dengan beberapa anak lain secara baik.

2) Anak dapat

menyapa orang lain seperti “selamat pagi, sedang apa?”.

1

2

2.Merespon pembicaraan dengan anak atau orang lain.

1) Anak dapat

menjawab pertanyaan anak/orang lain dengan tepat.

2) Anak dapat

melakukan bila diperintah

3


(30)

28

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu guru/orang dewasa lainnya.

3) Anak dapat

berbicara

dengan wajar bilamana

dikoreksi oleh guru. 5 Keterampilan dalam membuat humor 1. Memahami bagaimana membuat orang lain tersenyum atau gembira melalui humor.

1) Anak dapat

membuat humor yang membuat

orang lain

tertawa.

2) Anak memahami humor

temannya.

3) Anak tidak

mudah marah

bila diajak

humor oleh anak lain selama tidak berlebihan.

4) Anak dapat

tersenyum atau tertawa bersama anak-anak

lainnya saat bermain. 6 7 8 9 Keterampilan menjalin persahabatan 1. Memahami kebutuhan orang lain.

1) Anak dapat

berbagi

barang-barang yang

dimiliki (misal makanan atau minuman)

dengan temannya.

2) Anak dapat

membantu temannya yang mengalami kesulitan pada saat melakukan kegiatan.

3) Anak dapat meminjamkan

10

11


(31)

29

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mainan miliknya atau barang lainnya pada teman /orang lain yang membutuhkan. 2.Memiliki rasa menghargai pada orang lain.

1) Anak tidak

mencela hasil karya temannya yang tidak sesuai dengan harapan.

2) Anak dapat

mendengarkan temannya menceritakan hasil karyanya. 3) Anak mendengarkan

guru yang

sedang bercerita.

4) Anak tidak

memotong pembicaraan. 13 14 15 16 3.Menjalin persahabata n dengan anak lain.

1) Anak memiliki satu atau dua orang kawan akrab atau sahabat. 17 Keterampilan dalam kelompok 1. Memiliki sikap kerja sama dengan teman.

1) Anak dapat ikut

serta dalam

kegiatan kelompok.

2) Anak dapat

bekerjasama dengan

temannya dalam kerja kelompok.

3) Anak dapat

bermain dengan anak lain.

18

19

20

2.Menyesuaik an diri di dalam

1) Anak dapat

bermain bersama temannya.


(32)

30

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok. 2) Anak dapat

bekerjasama

dalam tugas

yang

memerlukan kerja kelompok.

3) Anak dapat

bermain dalam permainan yang membutuhkan kerjasama, misal main congklak atau bola. 22 23 Keterampilan bersopan santun dalam pergaulan 1.Mengetahui tata krama dan sopan santun yang berlaku di lingkungan sekitar.

1) Anak dapat

memberi dan

membalas salam pada guru.

2) Anak dapat

meminta maaf atas tingkah laku

yang tidak

sengaja yang membuat orang lain marah.

3) Anak dapat

mengucapkan “terima kasih” atas pemberian dari orang lain.

4) Anak dapat

mendengarkan orang lain saat berbicara.

5) Anak dapat

mengajak

temannya untuk bermain bersama. 24 25 26 27 28 2. Menaati peraturan yang ada.

1) Anak dapat

membuang

sampah pada

tempatnya.

2) Anak dapat

merapihkan meja dan kursi setelah melakukan

29


(33)

31

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegiatan.

3) Anak dapat

merapihkan alat tulis setelah digunakan.

4) Anak dapat

merapihkan

mainan pada

tempatnya.

31

32

1. Instrumen Penelitian

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang terdiri item atau pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengukur pengaruh metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini. Berikut instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Instrumen Keterampilan Sosial Anak

Item Pernyataan M BM

1. Anak dapat bercakap-cakap atau mengobrol dengan beberapa anak lain secara baik.

2. Anak dapat menyapa orang lain seperti “selamat pagi, sedang apa?”.

3. Anak dapat menjawab pertanyaan anak/orang lain dengan tepat.

4. Anak dapat melakukan bila diperintah guru/orang dewasa lainnya.

5. Anak dapat berbicara dengan wajar bilamana dikoreksi oleh guru.

6. Anak dapat membuat humor yang membuat orang lain tertawa.

7. Anak memahami humor temannya.

8. Anak tidak mudah marah bila diajak humor oleh anak lain selama tidak berlebihan.

9. Anak dapat tersenyum atau tertawa bersama anak-anak lainnya saat bermain.


(34)

32

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu makanan atau minuman) dengan temannya.

11.Anak dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan pada saat melakukan kegiatan.

12.Anak dapat meminjamkan mainan miliknya atau barang lainnya pada teman /orang lain yang membutuhkan.

13.Anak tidak mencela hasil karya temannya yang tidak sesuai dengan harapan.

14.Anak dapat mendengarkan temannya menceritakan hasil karyanya.

15.Anak mendengarkan guru yang sedang bercerita. 16.Anak tidak memotong pembicaraan.

17.Anak memiliki satu atau dua orang kawan akrab atau sahabat.

18.Anak dapat ikut serta dalam kegiatan kelompok.

19.Anak dapat bekerjasama dengan temannya dalam kerja kelompok.

20.Anak dapat bermain dengan anak lain, misal berteman dengan teman diluar lingkungan kelasnya.

21.Anak dapat bermain bersama temannya.

22.Anak dapat bekerjasama dalam tugas yang memerlukan kerja kelompok

23.Anak dapat bermain dalam permainan yang membutuhkan kerjasama, misal main congklak atau bola.

24.Anak dapat memberi dan membalas salam pada guru.

25.Anak dapat meminta maaf atas tingkah laku yang tidak sengaja yang membuat orang lain marah.

26.Anak dapat mengucapkan “terima kasih” atas pemberian dari orang lain.

27.Anak dapat mendengarkan orang lain saat berbicara. 28.Anak dapat mengajak temannya untuk bermain bersama. 29.Anak dapat membuang sampah pada tempatnya.

30.Anak dapat merapihkan meja dan kursi setelah melakukan kegiatan.

31.Anak dapat merapihkan alat tulis setelah digunakan. 32.Anak dapat merapihkan mainan pada tempatnya.

2. Uji Coba Instrumen a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen (Arikunto, 2006, hlm.144). Pengujian validitas alat ukur penggunaan penelitian dapat menunjukan seberapa besar


(35)

33

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat untuk penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam suatu penelitian. Dengan kata lain validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat akurasi suatu alat ukur.

Sugiyono (2014) mengemukakan ada beberapa tahapan untuk pengujian validitas, yaitu:

1) Validasi Isi (Content Validity)

Peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat dengan ahli yang terlibat dengan dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia dini yakni ibu Vina Andriani, M. Ed., P.h.d, dan ibu dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes. Judgment instrumen dilakukan untuk merefisi instrumen apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya. Instrumen yang yang telah diuji dan mendapatkan penilaian yang cukup baik, dan dapat digunakan langsung dalam penelitian.

2) Validasi Item

Setelah di judgment oleh para ahli, maka instrumen tersebut di validitas item dengan cara di uji coba. Uji coba di lakukan di TK Adzkia pada hari Rabu, 20 Mei 2015. Instrumen yang diuji cobakan berjumlah tiga puluh dua item pernyataan kepada sebelas anak. Setelah dilakukan uji coba, kemudian dilakukan penyeleksian item pernyataan dengan cara melihat nilai validasi hasil istrumen. Menurut Arikunto (2006, hlm. 168) menyatakan bahwa isntrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas.

Melalui bantuan program IBM SPSS 20 diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian dirangkum pada tabel 3.6 sebagai berikut. Untuk hasil perhitungan uji validasi secara lengkap terlampirkan.

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validasi Instrumen Keterampilan Anak Usia Dini


(36)

34

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 0,843 Valid

2 0,437 In Valid

3 0,843 Valid

4 -0,086 In Valid

5 0,857 Valid

6 0,094 In Valid

7 0,536 In Valid

8 0,843 Valid

9 0,536 In Valid

10 0,843 Valid

11 0,720 Valid

12 0,505 In Valid

13 -0,219 In Valid

14 0,694 Valid

15 0,843 Valid

16 0,857 Valid

17 0,843 Valid

18 0,857 Valid

19 0,857 Valid

20 0,053 In Valid

21 0,711 Valid

22 0,857 Valid

23 0,857 Valid

24 C In Valid

25 0,291 In Valid

26 0,320 In Valid

27 0,843 Valid

28 0,843 Valid

29 C In Valid

30 0,822 Valid

31 0,822 Valid

32 C In Valid

Setelah perhitungan validasi dilakukan, diketahui yang memenuhi kriteria validasi butir item yaitu nomor 1, 3, 5, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 27, 28, 30, dan 31, sedangkan butir item yang memiliki kriteria tidak valid yaitu nomor 2, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 20, 24, 25, 26, 29, dan 32 sehingga dengan demikian item yang tidak valid dianggap tidak dipergunakan lagi (hapus).


(37)

35

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas diproleh 19 item yang valid dan 13 item yang tidak valid. Secara lebih rinci penyebaran item yang valid dan tidak valid pada setiap aspek dapat dilihat pada table 3.7 berikut, di bawah ini:

Tabel 3.7

Rincian Validitas Item

No Dimensi Item Valid Invalid

1. Keterampilan Berkomunikasi 1, 3, 5 2, 4

2. Keterampilan dalam Membuat Humor

8 6, 7, 9

3. Keterampilan Menjalin

Persahabatan

10, 11, 14, 15, 16, 17

12, 13

4. Keterampilan berperan dalam Kelompok

18, 19, 21, 22, 23

20

5. Keterampilan Bersopan Santun dalam Pergaulan

27, 28, 30, 31

24, 25, 26, 29, 32

Total Item 19 13

Item yang valid berarti item tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur, sedangkan item yang tidak valid artinya item tersebut tidak dapat mengukur item yang seharusnya diukur dan tidak digunakan lagi dalam memperoleh data penelitian.

b. Realibilitas

Setelah uji validitas item dari variabel keterampilan anak usia dini maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah item tersebut realible. Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun dipakai secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda. Sehingga suatu instrumen dikatakan reliabel jika mampu mengukur hasil secara konsisten. Sejalan dengan hal tersebut menurut Arikunto (2006, hlm.178) berpendapat bahwa reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu


(38)

36

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen bisa dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila instrumen tersebut sudah dianggap baik.

Hasil realibilitas keterampilan sosila anak usia dini diperoleh dengan menggunakan bantuan IBM SPSS 20, berikut tersaji pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Uji Realibilitas Instrumen Crobach’s

Alpha N of Item

.945 32

Selanjutnya nilai r dikonsultasikan dengan menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan interpretasi terhadap koefisien kolerasi yang diperoleh dari nilai r yang terdapat pada tabel 3.9, berikut tabel pedoman untuk meberikan interpretasi koefisien korelasi

Tabel 3.9

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas instrumen ini dinyatakan sangat tinggi, karena 0,945 berada diantara 0,80 – 1,000. Dengan kata lain, instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi dan dapat digunakan untuk penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yakni tahap pra eksperimen, eksperimen, dan pasca eksperimen, yaitu penelitian pengaruh


(39)

37

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini Kelompok B3 (Usman bin Affan) dan kelompok B4 (Ali bin Abi Thalib) di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung, tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut.

1. Pra Eksperimen

a. Penyusunan dan bimbingan draf skripsi kepada pembimbing I dan II. b. Membuat surat ijin penelitian pada instasi terkait.

c. Pengembangan instrumen penelitian, pengajuan validasi instrumen oleh ahli serta mengadakan uji coba instrumen penelitian di liar sampel penelitian untuk menguji valiasi dan reliabilitas di TK Adzkia Bandung pada hari Rabu, 20 Mei 2015.

d. Mengkalkulasikan hasil uji coba untuk mengetahui hasil validasi dan reliabilititas item pernyatan dari instrumen.

e. Menyiapkan rencana kegiatan, skenario bermain peran makro, dan bahan ajar untuk mengembangkan metode bermain peran makro.

2. Eksperimen

a. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Pelaksanaan pre test terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dilaksanakan dua hari di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung. Pelaksanaan hari pertama pre test untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 29 Mei 2015. Pada kelas pagi yakni kelompok kontrol dengan jumlah 11 anak yang hadir semua pada pelaksanan pretest, sedangkan pada kelas siang pada kelompok eksperimen dengan jumlah anak 11 anak, akan tetapi satu anak yang tidak hadir karena sakit.

Untuk pelaksanaan pre test di hari kedua pada hari sabtu tanggal 30 Mei 2015 pada kelompok eksperimen yaitu sebanyak 12 anak. Sehingga anak-anak dalam penelitian ini dapat mengikuti pretest di hari kedua dengan lengkap.

c. Pelaksanaan treatment pada kelompok eksperimen mendapat bahan ajar dengan pemberian metode bermain peran makro, sedangkan kelompok


(40)

38

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol mendapat bahan ajar tanpa pemberian metode bermain peran makro, yang dilaksanakan selama dua minggu.

d. Memberikan tes akhir (post test) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

3. Pasca Eksperimen

a. Mengolah data hasil-hasil eksperimen melalui pengujian statistik, dengan membandingkan skor pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

b. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.

Adapun alur kegiatan penelitian sebagai berikut: Studi kepustakaan tentang

keterampilan Sosial Anak Usia Dini

Penyusunan Instrumen penelitian

Judgement instrumen penelitian pada ahli dan revisi

Uji coba instrumen

Kelompok Eksperimen

Pre Test


(41)

39

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2

Alur Penelitian G. Analisis Data

Pengolahan terhadap data-data hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1. Profil keterampilan sosial anak pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Untuk mengetahui bagaimana keterampilan sosial anak pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis dengan cara:

a. Menentukan skor maksimal ideal yang diproleh sampel: Menghitung jumlah item pernyataan keterampilan sosial anak Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel Skor maksimal ideal = jumlah item × skor tertinggi

Adapun pengkategorian skor maksimal keterampilan sosial anak adalah pada tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Skor Maksimal Ideal

Aspek Skor Maksimal

Treatment (Metode Bermain Peran

Makro)

Analisis hasil penelitian Post Test


(42)

40

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keseluruhan = 19 × 1 = 19

Keterampilan Berkomunikasi = 3 × 1 = 3

Keterampilan Menbuat Homor = 1 × 1 = 1

Keterampilan Menjalin Persahabatan = 2 × 1 = 2 Keterampilan Berperan Dalam Kelompok = 4 × 1 = 4 Keterampilan Bersopan Santun = 9 × 1 = 9

b. Menentukan skor minimal ideal yang diproleh sampel

Skor minimal ideal = jumlah item × skor terendah, tersaji pada tabel 3.12

Tabel 3.11 Skor Minimal Ideal

Aspek Skor Minimal

Keseluruhan = 19 × 0 = 0

Keterampilan Berkomunikasi = 3 × 0 = 0

Keterampilan Menbuat Homor = 1 × 0 = 0

Keterampilan Menjalin Persahabatan = 2 × 0 = 0 Keterampilan Berperan Dalam Kelompok = 4 × 0 = 0 Keterampilan Bersopan Santun = 9 × 0 = 0 c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel

Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal, pada tabel 3.13 berikut:

Tabel 3.12 Rentang Skor

Aspek Rentang Skor

Keseluruhan = 19 - 0 = 19

Keterampilan Berkomunikasi = 3 - 0 = 3

Keterampilan Menbuat Homor = 1 - 0 = 1

Keterampilan Menjalin Persahabatan = 2 - 0 = 2 Keterampilan Berperan Dalam Kelompok = 4 - 0 = 4 Keterampilan Bersopan Santun = 9 - 0 = 9

d. Menentukan panjang interval dengan membegi rentang skor dengan angka 3 (tiga kategori)

Iterval skor = rentang skor : 3


(43)

41

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interval Skor

Aspek Interval Skor

Keseluruhan = 19 / 3 = 6,3

Keterampilan Berkomunikasi = 3 / 3 = 1

Keterampilan Menbuat Homor = 1 / 3 = 0,6

Keterampilan Menjalin Persahabatan = 2 / 3 = 0,6 Keterampilan Berperan Dalam Kelompok = 4 / 3 = 1,3 Keterampilan Bersopan Santun = 9 / 3 = 3

Dari langkah-langkah diatas, didapat kriteria profil keterampilan sosial anak TK Kelompok B, dapat dilihat pada tabel 3.14.

Tabel 3.14

Kategorisasi Profil Keterampilan Sosial Anak

Aspek Kriteria Interval

Keseluruhan

Tinggi 14 – 19

Sedang 7 – 13

Rendah 0 – 6

Keterampilan Berkomunikasi

Tinggi 3

Sedang 2

Rendah 1

Keterampilan Menbuat Homor

Tinggi 2

Sedang 1

Rendah 0

Keterampilan Menjalin

Persahabatan

Tinggi 2

Sedang 1

Rendah 0

Keterampilan Berperan Dalam Kelompok

Tinggi 4

Sedang 2 – 3

Rendah 0 – 1

Keterampilan Bersopan Santun

Tinggi 7 – 9

Sedang 4 – 6

Rendah 0 – 3

2. Uji Statistik Pengaruh Metode Bermain Peran Makro Terhadap Keterampilan Sosial Anak

Sehubungan dengan persyaratan yang harus memenuhi yang harus dipenuhi sebelum penelitian yaitu dapat menentukantenknik analisis mana


(44)

42

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang boleh digunakan, maka diadakan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh, apabila hasil data uji normalitas menunjukan ada berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik dan jika data tida berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik.

Pengujian normalitas dan homogenitas varians data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogrov dan uji F (p > 0,05) dengan membandingkan signifikasi hasil uji ( p value) dengan taraf signifikasi. Tujuan uji normalitas adalah untuk membuktikan bahwa :

a. Sampel telah diambil secara proposional dari populasinya

b. Variabel yang diteliti telah memenuhi kriteria distribusi normal. Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari taraf signivikasi, maka data tersebut berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 untuk pengujian data sampel dari variabel.

Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Kriteria penetapan:

Jika signifikasi > 0,05, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Jika < 0,05, sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak Ho berdasarka P-value adalah jika P-value < α maka Ho ditolak dan jika P-value ≥ α maka Ho tidak dapat ditolak. Dalam program IBM SPSS 20 digunakan istilah significance yang disingkat Sg untuk P-value dengan kata lain P-value = sig.


(45)

43

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, pengaruh metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini di TK merupakan metode pembelajaran bermain peran makro yang dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Hipotesis nol (Ho) pada penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh pembelajaran dengan menggunakan bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak usia dini tersebut dirumuskan sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial anak.


(46)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan anak usia dini di TK Aisyiyah tahun ajaran 2014/2015, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode bermain peran makro berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan sosial anak usia dini. Secara spesifik berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil analisis data pre test diketahui bahwa kondisi awal keterampilan sosial anak kelas B3 (Usman bin Affan) dan B4 (Ali bin Abi Thalib) di TK Aisyiyah 11 Bandung sebelum diterapkan metode bermain peran makro terdapat pada kategori rendah, sedang, tinggi, dalam aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan, dengan hasil temuan yang rata-rata pada kategori sedang.

2. Berdasarkan hasil analisis data post test diketahui bahwa kondisi akhir keterampilan sosial anak usia dini kelompok eksperimen kelas B4 (Ali bin Abi Thalib) di TK Aisyiyah 11 Bandung sesudah diterapkan metode bermain peran makro lebih baik dan meningkat dalam aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan.

3. Berdasarkan hasil analisis terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial di


(47)

71

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung. Ditunjukan adanya perbedaan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode bermain peran makro yaitu dapat meningkat secara signifikan antara aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak memiliki perbedaan antara sebelum dan sesudah penerapan metode konvensional.

B. Implikasi, dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan hasil temuan di lapangan, penulis dapat memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak

a. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode bermain peran makro ini terbukti secara signifikan dapat berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak usia dini, maka metode tersebut direkomendasikan untuk digunakan para guru PAUD sebagai salah satu metode dalam peningkatan keterampilan sosial anak usia dini yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan. Terlebih metode bermain peran makro menggunakan media yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Sekolah dapat memanfaatkan media atau sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar dan mengajar. Khususnya untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.


(48)

72

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat permasalahan tentang keterampilan sosial, akan tetapi menggunakan metode yang berbeda sehingga dapat memberikan temuan-temuan dan wawasan baru mengenai pembelajaran di TK.

b. Peneliti lain dapat memanfaatkan metode ini dengan memvariasikan aktifitas yang berbeda. Serta dapat melangkah lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterabatasan penelitian ini antara lain:

a. Penelitian melibatkan subjek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni sebanyak 23 orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subjek dengan jumlah yang besar.

b. Penelitian ini hanya melihat dari segi lingkungan sekolah, tidak mendalami faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial anak yang terjadi di lingkungan rumah atau keluarga.


(1)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran makro terhadap keterampilan anak usia dini di TK Aisyiyah tahun ajaran 2014/2015, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode bermain peran makro berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan sosial anak usia dini. Secara spesifik berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil analisis data pre test diketahui bahwa kondisi awal

keterampilan sosial anak kelas B3 (Usman bin Affan) dan B4 (Ali bin Abi Thalib) di TK Aisyiyah 11 Bandung sebelum diterapkan metode bermain peran makro terdapat pada kategori rendah, sedang, tinggi, dalam aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi,

keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin

persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan, dengan hasil temuan yang rata-rata pada kategori sedang.

2. Berdasarkan hasil analisis data post test diketahui bahwa kondisi akhir

keterampilan sosial anak usia dini kelompok eksperimen kelas B4 (Ali bin Abi Thalib) di TK Aisyiyah 11 Bandung sesudah diterapkan metode bermain peran makro lebih baik dan meningkat dalam aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan.

3. Berdasarkan hasil analisis terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran makro terhadap keterampilan sosial di


(2)

71

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 11 Bandung. Ditunjukan adanya perbedaan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode bermain peran makro yaitu dapat meningkat secara signifikan antara aspek keterampilan sosial yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak memiliki perbedaan antara sebelum dan sesudah penerapan metode konvensional.

B. Implikasi, dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan hasil temuan di lapangan, penulis dapat memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak

a. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode bermain peran makro ini

terbukti secara signifikan dapat berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak usia dini, maka metode tersebut direkomendasikan untuk digunakan para guru PAUD sebagai salah satu metode dalam peningkatan keterampilan sosial anak usia dini yang meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan bersopan santun dalam pergaulan. Terlebih metode bermain peran makro menggunakan media yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Sekolah dapat memanfaatkan media atau sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar dan mengajar. Khususnya untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.


(3)

72

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat permasalahan

tentang keterampilan sosial, akan tetapi menggunakan metode yang berbeda sehingga dapat memberikan temuan-temuan dan wawasan baru mengenai pembelajaran di TK.

b. Peneliti lain dapat memanfaatkan metode ini dengan memvariasikan

aktifitas yang berbeda. Serta dapat melangkah lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterabatasan penelitian ini antara lain:

a. Penelitian melibatkan subjek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni

sebanyak 23 orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subjek dengan jumlah yang besar.

b. Penelitian ini hanya melihat dari segi lingkungan sekolah, tidak

mendalami faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial anak yang terjadi di lingkungan rumah atau keluarga.


(4)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asolihin. (2013). Tips Dan Cara Bermain Peran. [Online]. Tersedia: http://paud-

anakbermainbelajar.blogspot.com/2013/11/tips-dan-cara-bermain-peran.html. [Diakses: 29 Juli 2015].

Azzet, A. (2010). Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogyakarta: Katahati.

Azzizah, N. & Kurniawati, Y. Tingkat Keterampilan Berbicara Ditinjau Dari Metode Bermain Peran Pda Anak Usia 5-6 Tahun. Indonesian Jounal of Early Chilhood Education Studies, 2 (1), hlm. 4.

Beaty, J. J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Bluman. (2001). Elementary Statistics. New York America: The McGraw Hill. Cartledge, G., Milburn, J.F. (1995). Teaching Social Skill to Children and Youth.

Third Edition. United States of America: Allenand Bacon.

Caughlin, P. A. (2000). Alih Bahasa “Menciptakan Kelas yang Berpusat Pada

Anak”. Washington DC: Children’s Resources Internasional, Inc.

Emzir. (2006). Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Depdiknas. (2004). Konsep Dsar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Fatimah, F. (2010). Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-kanak Melalui Permain Tradisional. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Fitriani, A. (2010). Pengaruh Bermain peran Makro Terhadap Peningkatan Kosa Kata Bahasa Indonesia Anak Taman Kanak-kanak. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Herawati. (2006). Psikologi Perkembangan III. Bandung: PGTK UPI.

Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa dan Muslichan Zarkasih. Jakarta: Erlangga.

Istanti. P. Y. (2008). Perbedaan keterampilan sosial antara anak yang bermain dengan permainan yang bersifat soliter dengan anak yang yang bermain dengan permainan yang berdifat kooperatif. [Online]. Tersedia: http://www.desemory.edu/mfp/BanEncy.html. [Diakses: 5 April 2015] Kurniati, E. (2010). Main Yuk! 30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan

Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial. Bandung: PGPAUD UPI.


(5)

Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lismayanti, D. (2008). Peningkatan Keterampilan Sosial melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Magfiroh, S. V. (2012). Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Matematika Awal Anak TK”. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Margono, S. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Marliana, S. R. (2012). Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Melalui

Penerapan Metode Karyawisata. Skripsi. Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Masitoh, I. (2011). Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-kanak Melalui Penerapan Metode BCCT (Beyond Centres and Circle Time). (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengejaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Montolalu, B.E.F., dkk. 2005. Bermain dan Permaianan Anak. Bandung: Unversitas Terbuka.

Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Nugraha (2005). Metode Perkembangan Sosial Emosional. Bandung: Universitas Terbuka.

Nuraidah, I. (2009). Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkann Keterampilan Sosial Anak. Skripsi. Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pratiwi, D. A. (2014). Perbedaan Keterampilan Sosial Anak Kelas 1 SD Antara Yang Pernah Mengikuti PAUD Dengan Yang Tidak Mengikuti PAUD. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Purnamaningsih, M. (2011). Efektifitas Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Retno, D. N. (2013). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak Melalui Metode Bermain Peran Di Taman Kanak-kanak. (Skripsi). Jurusan Pedagogik, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rofianah. (2013). Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Muslimat NU 003 AL Fitroh Kota Mojokerto.

[Online]. Tersedia:


(6)

KEPERCAYAAN-DIRI-MELALUI-METODE-BERMAIN-PERAN-Heni Kurniati, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PADA-ANAK-KELOMPOK-B-TK-MUSLIMAT-NU-003-AL-FITROH-KOTA-MOJOKERTO#scribd. [Diakses: 28 Juli 2015].

Sudarsih, Wati. (2011). Keterampilan Sosial Siswi ADHD di Sekolah Negeri Y Pangkalpinang. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sudjana, N. (1990). Penlilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Edisi ke-2). Bandung; Rosdakarya.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto & Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Syaodih, E .(2005). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Tukriyah. (2013). Upaya Peningkatan Kemandirian Anak Melalui Metode

Bermain Peran Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Jatirokeh Songgom Brebes. (Skripsi). Jurusan PGPAUD, Universitas Negeri

Semarang, Semarang. Tersedia di :

http://lib.unnes.ac.id/18230/1/1601910025.pdf. [Diakses: 4 Maret 2015]. Wahyudin, U. & Agustin M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.

Bandung: Refika Aditama.

Yusuf, S. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zuriah, N. (2009). Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.