Musik pop sebagai sarana katekese kaum muda - USD Repository

  

MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE KAUM MUDA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh :

  

Dismas Fersandika

NIM : 061124010

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  

MOTTO

  “Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”.

  (2 Tawarikh 5: 13)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang saya susun ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 14 April 2011 Dismas Fersandika

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

  Nama : Dismas Fersandika NIM : 061124010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

  Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE KAUM MUDA

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta,

  14 April 2011 Yang menyatakan,

  Dismas Fersandika

  

ABSTRAK

  Judul karya tulis MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE

  

KAUM MUDA ini dipilih berdasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan katekese

  kaum muda kurang diminati. Dengan menggunakan musik pop diharapkan kaum muda tertarik dalam mengikuti katekese. Musik pop membantu kaum muda dalam mengungkapkan pengalaman imannya, karena musik ini sungguh melekat dengan kehidupan mereka. Bertitik tolak pada kenyataan tersebut, maka karya tulis ini dimaksudkan untuk membantu kaum muda dalam mengembangkan imannya serta memberikan inspirasi kepada para katekis untuk melaksanakan kegiatan katekese dengan menggunakan musik pop sebagai sarana katekese kaum muda.

  Perkembangan kaum muda harus selalu diperhatikan, agar tidak jatuh pada hal-hal yang negatif. Untuk itu dibutuhkan suatu pendampingan salah satunya adalah katekese. Katekese membantu kaum muda dalam mengembangkan iman maupun kepribadian agar semakin dewasa. Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana mengajak kaum muda untuk tertarik mengikuti kegiatan katekese. Musik pop yang dekat dengan kehidupan kaum muda diharapkan dapat menarik minat mereka dalam mengikuti kegiatan katekese. Selain itu dengan menggunakan musik pop dalam katekese, kaum muda dapat dibantu dalam menemukan dan merefleksikan pengalaman-pengalaman hidup mereka. Untuk mengkaji masalah ini penulis menggunakan studi kepustakaan dan refleksi untuk memperoleh pemikiran dan gagasan-gagasan yang dapat digunakan dalam menjawab persoalan tersebut.

  Untuk lebih mendalami katekese kaum muda dengan menggunakan musik pop, dalam karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa pokok bahasan yang isinya sebagai berikut. Pertama, menguraikan musik pop dalam kehidupan kaum muda. Kemudian penulis akan mendalami tentang apa itu katekese kaum muda. Selanjutnya penulis juga akan memaparkan tentang katekese kaum muda dengan menggunakan musik pop yang dimulai dengan latar belakang hingga menyajikan persiapan katekese. Akhirnya penulis menutup seluruh uraian karya tulis dengan sebuah kesimpulan dan saran.

  ABSTRACT

  The title of this paper POP MUSIC AS A MEANS OF YOUTH

  CATECHISM is formulated based on the fact of youth’s interest. Nowadays,

  most of young people are not really interested in doing catechetical activities. Pop music hopefully can attract young people to follow the activities. Pop music helps them to express their experiences in faith, because the music is really attributed to their lives. Based on that fact, this paper is intended to help young people in developing their faith. Besides, hopefully it will also provide inspiration to the catechists to carry out catechetical activities for young people by using pop music.

  The development of young people should always be cared well. People should pay more attention to young people to prevent them from any negative things that probably happen. Catechism is one of the guidances that are recommended. Catechism helps young people to develop both their faith and personality to be more mature. The main problem in this paper is how to attract young people to take part in catechetical activities. Pop music, which is close to their lives, is expected to attract their interest in participating in catechetical activities. In addition, by using pop music, the young people are assisted in finding and reflecting their own experiences. To examine this problem the author uses literatural study and self reflection to get cogitations and ideas that can be used in answering the question.

  In order to explore the youth catechism using pop music, in this paper the author will present some main concepts as follow. Firstly, he describes how pop music exixts among young people. Secondly, he explores what youth catechism is. Thirdly, he explains about the youth catechism using pop music by starting from the background to the preparation of doing catechism. Finally, the author concludes this paper with a summary and suggestions.

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah atas penyertaan-Nya dalam penulisan dan penyusunan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Karya tulis ini berjudul: MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE KAUM MUDA.

  Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis merasakan rahmat kasih dan kebaikan Allah melalui uluran tangan banyak pihak, terutama dari:

  1. Romo Drs. H.J. Suhardiyanto, S.J., selaku ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo Drs. F.X Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed sebagai dosen pembimbing utama, yang telah merelakan waktu, hati dan pikiran, dan dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam menyusun tugas akhir dan proses pembelajaran selama ini di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd., sebagai dosen pembimbing akademik penulis, yang telah membimbing dan membantu selama studi di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

  4. Romo Drs. Y. Ispuroyanto Iswarahadi, S.J., M.A, yang telah bersedia menjadi dosen penguji III.

  5. Segenap romo, bapak dan ibu dosen yang berkenan memberikan perhatian, dukungan, pengetahuan, keterampilan, dan teladan spiritualitas hidup seorang pewarta yang berguna bagi penulis selama di bangku kuliah.

  6. Segenap karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata Dharma secara khusus mereka yang telah membantu penulis melalui pelayanan administratif dan pelayanan lainnya selama menjalani perkuliahan.

  7. Orang tua, adik, saudara yang juga turut memberi dukungan doa dan semangat dalam proses studi dan penyusunan tugas akhir di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

  8. Teman-teman mahasiswa Prodi IPPAK angkatan 2006, yang selama ini telah bersama-sama berjuang menjalani studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma.

  9. Serta segenap pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu pada kesempatan ini.

  Atas segala kebaikan, doa, bimbingan, dukungan, motivasi, dan dorongan semangat, sarana maupun materi yang telah diberikan secara tulus, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhirnya penulis berharap semoga skrpsi ini berguna dan membantu para katekeis baik akademik maupun non-akademik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pewarta untuk mewartakan karya keselamatan Allah.

  Yogyakarta, 14 April 2011 Penulis Dismas Fersandika

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

  PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi

  

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xv

  

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 5 E. Metode Penulisan .................................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 6 BAB II MUSIK POP DALAM DUNIA KEHIDUPAN KAUM MUDA .............................................................................................. 7

A. Musik ....................................................................................................... 8

  1. Definisi Musik ....................................................................................... 8

  2. Unsur- unsur Musik .............................................................................. 9

  3. Jenis- jenis Musik ............................................................................... 10

  a. Musik Jazz ..................................................................................... 10

  b. Musik Pop ...................................................................................... 11

  c. Musik Dangdut .............................................................................. 11

  d. Musik Rock.................................................................................... 11

  e. Musik Keroncong .......................................................................... 12

  f. Musik Country................................................................................ 13

  4. Fungsi Musik ...................................................................................... 13

  a. Sebagai Sarana Hiburan ................................................................. 14

  b. Sebagai Penyalur Emosi ................................................................ 14

  c. Sebagai Ekspresi Fisik ................................................................... 14

  d. Sebagai Sarana Mendekatkan Diri Pada Allah .............................. 15

  B. Budaya Pop ............................................................................................ 15

   1. Kebudayaan ....................................................................................... 15

  2. Budaya Pop ....................................................................................... 16

  C. Musik Pop ............................................................................................... 17

   1. Pengertian Musik Pop ........................................................................ 18

  2. Sejarah Musik Pop ............................................................................. 19

  3. Ciri Musik Pop ................................................................................... 20

  D. Musik Pop dan Kaum Muda ................................................................ 21

  1. Kaum Muda ....................................................................................... 21

  a. Definisi Kaum Muda Pada Umumnya ........................................... 21

  b. Permasalahan Kaum Muda ............................................................ 21

  c. Minat Kaum Muda ......................................................................... 22

  2. Musik Pop Dalam Kehidupan Kaum Muda ....................................... 22

  3. Tanggapan Kaum Muda Terhadap Musik ......................................... 24

  

BAB III KATEKESE KAUM MUDA ............................................................ 26

A. Katekese Pada Umumnya ..................................................................... 27

  1. Gereja Zaman Sekarang .................................................................... 29

  a. Gambaran Gereja ........................................................................... 29

  b. Ciri-ciri Gereja ............................................................................... 30

  2. Katekese ............................................................................................ 32

  a. Paham Katekese ............................................................................. 33

  b. Tujuan Katekese ............................................................................ 35

  c. Media Katekese ............................................................................. 36

  B. Katekese Di Kalangan Kaum Muda .................................................... 39

  1. Gambaran Orang Muda Katolik ........................................................ 39

  a. Orang Muda Katolik ...................................................................... 39

  b. Gaya Orang Muda Katolik Jaman Sekarang ................................. 40

  c. Anggapan Terhadap Kaum Muda Katolik ..................................... 41

  d. Penghayatan Iman Kaum Muda .................................................... 45

  2. Pokok- Pokok Katekese Kaum Muda ............................................... 45

  a. Paham Katekese Kaum Muda ........................................................ 47

  b. Tujuan Katekese Kaum Muda ....................................................... 47

  c. Ciri-ciri Katekese Kaum Muda ...................................................... 48

  d. Figur Katekis Untuk Kaum Muda ................................................. 48

  BAB IV KATEKESE KAUM MUDA DENGAN MENGGUNAKAN MUSIK POP .............................................................................................. 50 A. Latar Belakang ....................................................................................... 50 B. Musik Pop Dalam Katekese Kaum Muda ............................................ 52 C. Katekese Kaum Muda Dengan Musik Pop Sebagai Salah Satu Model Berkatekese ........................................................................ 54 D. Persiapan Katekese Kaum Muda Dengan Menggunakan Musik Pop ............................................................................................... 61

  1. Tema Katekese Kaum Muda ............................................................. 64 a.Tema Umum .................................................................................... 64

  b. Sub-sub Tema ................................................................................. 64

  2. Persiapan Katekese dengan Menggunakan Musik Pop ...................... 66

  a. Persiapan 1...................................................................................... 66

  b. Persiapan 2 ..................................................................................... 71

  c. Persiapan 3...................................................................................... 76

  d. Persiapan 4 ..................................................................................... 81

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 87

A. Kesimpulan ............................................................................................. 87 B. Saran ....................................................................................................... 88

  1. Bagi Staf SMA Santo Yosef Lahat .................................................... 89

  2. Bagi Siswa Katolik SMA Santo Yosef Lahat .................................... 89

  3. Bagi Kaum Muda Katolik Pada Umumnya ....................................... 90

  4. Bagi Para Katekis ............................................................................... 90

  

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91

LAMPIRAN Lampiran Teks Lagu

  Lampiran Lagu 1 ................................................................................................... (1) Lampiran Lagu 2 ................................................................................................... (2) Lampiran Lagu 3 ................................................................................................... (3) Lampiran Lagu 4 ................................................................................................... (4) Lampiran Lagu 5 ................................................................................................... (5) Lampiran Lagu 6 ................................................................................................... (6) Lampiran Lagu 7 ................................................................................................... (7)

  Lampiran Teks Kitab Suci

  Teks Kitab Suci Persiapan 1 ................................................................................ (8) Teks Kitab Suci Persiapan 2 ................................................................................ (9) Teks Kitab Suci Persiapan 3 .............................................................................. (11) Teks Kitab Suci Persiapan 4 .............................................................................. (12)

DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam karya tulis ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat.

  (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende:Arnoldus, 1985/1986, hlm 8.

  B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  CT: Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

  LG: Lumen Gentium (Terang Bangsa-bangsa), Konstitusi Dokmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  IM: Inter Mirifica, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Komuniksai Sosial

  C. Singkatan lain

  OMK: Orang Muda Katolik KWI: Konfrensi Wali Gereja Indonesia Art: Artikel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya jaman juga berpengaruh terhadap perkembangan budaya

  salah satunya adalah budaya media. Budaya media adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tertentu dalam perkembangan industri komunikasi.

  Fenomen tersebut adanya kenyataan bahwa media komunikasi modern dilihat telah mampu menghadirkan produk-produk industri hiburan dan informasi yang mampu menciptakan perubahan-perubahan tertentu baik dalam lingkup personal maupun dalam lingkup sosial. Kellner (1995: 3) menjelaskan budaya media sebagai satu bentuk budaya tekno (techno-culture) yang menggabungkan budaya dan teknologi ke dalam bentuk-bentuk dan konfigurasi baru. Perpaduan ini menghasilkan tipe masyarakat yang di dalamnya media dan teknologi menjadi prinsip yang mengorganisasi.

  Dewasa ini budaya media mendominasi waktu-waktu senggang di antara pekerjaan rutin setiap hari masyarakat kita terlebih kaum muda. Budaya media juga ikut membentuk pandangan-pandangan politik dan perilaku sosial. Budaya media telah mampu menyediakan bagi kita hal-hal yang berasal dari keseharian kita untuk membantu kita mempertegas identitas kita dalam lingkup pergaulan kita sehari-hari. Radio, televisi,musik, film dan komputer serta internet memberi kita model-model kehidupan dan kerangka berpikir tentang apa artinya menjadi pria atau wanita, menjadi tua atau muda, menjadi anak-anak atau remaja dengan segala predikatnya, sukses atau gagal penuh arti atau tak berarti sama sekali.

  Musik adalah salah satu bentuk budaya media yang mempesona. Musik khususnya musik pop dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya band-band baru yang muncul dengan membawa aliran musik yang berlaian seperti rock, keroncong, country, jazz dan yang sekarang ini sedang ngetren adalah pop belum lagi ditambah penyanyi cilik yang turut serta dalam belantika musik Indonesia. Hal tersebut membuat perkembangan musik pop di Indonesia semakin maju dan berkembang. Di negara yang sudah menganut asas demokrasi ini para musisi diberi kebebasan untuk berekspresi dalam berkarya di mana lirik-lirik yang bernuansa kritikan kepada pemerintah bukan menjadi suatu hal yang menakutkan lagi. Selain bertema kritikan lagu-lagu yang bertema cinta berkembang pesat sampai saat ini, karena sungguh dekat dengan kehidupan manusia khususnya kaum muda. Banyak sekali jenis musik yang ada, namun musik pop adalah yang terpopuler di kalangan kaum muda yang merupakan kelompok terbesar penggemarnya. Walaupun ia bersifat intangible (tak tertangkap secara fisik) ia tetap mempesona dan mampu menghanyutkan kita dalam dunia imaginer kita (Batmomolin dan Herman, 2003: 72).

  Sekarang kita dapat mendengarkan musik pop di seluruh pelosok Indonesia, pusat perbelanjaan, kafe, dan rumah penduduk. Keanekaragaman tema yang dikandung dalam musik pop menjadikannya semakin digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun perkembangan musik pop di Indonesia tidak sekedar dipandang sebagai fenomena dalam dunia hiburan semata tetapi musik pop ini juga memiliki hubungan yang dekat dengan masyarakat. Musik tidak memandang lapisan manapun baik kaya, miskin, anak-anak, kaum muda bahkan sampai orang tua pun meyukai musik. Bagi kaum muda musik sudah menjadi suatu kebutuhan yang pokok, oleh karena itu mereka tidak pernah terlepas dari musik. Di dalam kehidupan sehari-hari, musik sungguh mempunyai pengaruh yang begitu kuat terhadap kaum muda terlebih musik pop. Musik pop sungguh dapat mempengaruhi semangat hidupnya dan mewarnai kegiatan-kegiatannya. Musik pop ini sungguh dapat menggambarkan suasana hati yang sedang mereka rasakan.

  Seturut berkembangnya musik, katekese juga mengalami banyak sekali perkembangan. Katekese sebagai salah satu tugas pastoral Gereja mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat beriman. Penulis melihat bahwa kaum muda pada jaman sekarang ini sungguh-sungguh kurang terlibat dalam mengikuti kegiatan katekese. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta kaum muda yang hadir. Selain itu, para orang tua juga mengeluh anak-anaknya bersikap enggan apabila diajak dalam kegiatan berkatekese. Selain itu berdasarkan sharing dari teman-teman dan dari pengalaman penulis sendiri yang masih tergolong sebagai kaum muda, penulis melihat bahwa metode dan sarana katekese yang selama ini diikuti kurang cocok dengan situasi dan kondisi kaum muda saai ini.

  Ketidakcocokan metode inilah yang membuat kebanyakan kaum muda tidak suka atau malas untuk mengikuti kegiatan katekese karena mereka merasa bahwa katekese itu tidak menarik.

  Ketika melihat tantangan yang demikian dari ruang hidup kaum muda maka dibutuhkan suatu pendampingan khusus bagi mereka. Banyak sekali bentuk pendampingan yang dapat digunakan salah satunya adalah katekese. Katekese diharapkan dapat membantu kaum muda dalam mengembangkan iman mereka. Maka untuk menjawab tantangan tersebut yang diperlukan adalah suatu pendekatan katekese yang lebih efektif dan kontekstual yang mampu menghantarkan kaum muda dalam menghayati iman akan Yesus Kristus. Musik yang memiliki kedekatan dalam kehidupan kaum muda dapat dimanfaatkan dalam proses katekese kaum muda. Hubungan yang erat antara musik dengan kaum muda sungguh dapat membantu dalam proses katekese kaum muda. Musik pop yang sungguh menggambarkan situasi dan kondisi kaum muda dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk membantu mengungkapkan pengalaman mereka dalam proses katekese.

  Sebagai pencinta musik dan calon katekis penulis menyadari panggilan untuk membantu kaum muda dalam mengembangkan imannya. Dengan latar belakang tersebut penulis mencoba menjawab dengan memberikan sumbangan dalam bentuk gagasan ataupun pemikiran sebagai suatu alternatif keterlibatan dalam pembangunan kaum muda.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis tergerak untuk menulis skripsi dengan judul “MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE KAUM

  MUDA”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah skripsi sebagai berikut:

  1. Apa itu musik pop dan perannya untuk kaum muda?

  2. Apa yang dimaksud dengan katekse kaum muda?

  3. Apa fungsi musik pop dalam katekese kaum muda jaman sekarang?

  C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mendalami apa itu musik pop.

  2. Untuk memahami pengertian katekese kaum muda.

  3. Untuk mengetahui fungsi musik pop dalam katekese kaum muda sekarang ini.

  D. Manfaat Penulisan

  Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah: Dengan adanya penulisan skripsi akan ditemukan suatu katekese yang menarik bagi kaum muda. Dengan tertarik mengikuti katekese ini mereka semakin terbantu dalam menghayati iman mereka akan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca skripsi ini para pendamping katekese mendapat inspirasi untuk menggunakan musik pop sebagai salah satu sarana berkatekese untuk kaum muda.

  E. Metode Penulisan

  Skripsi dengan judul “MUSIK POP SEBAGAI SARANA KATEKESE

  

KAUM MUDA” ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu menggambarkan

  katekese kaum muda dan pelaksanaan katekese kaum muda dengan menggunakan musik pop, dengan bantuan buku-buku sumber, artikel-artikel, serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan tema karya tulis ini. Dari buku-buku referensi tersebut, penulis mengumpulkan data-data ilmiah, lalu mengolahnya menjadi karya ilmiah.

  Buku-buku yang dipergunakan penulis sebagai sumber tulisan antara lain: buku- buku tentang musik, buku-buku tentang katekese, Alkitab, buku tentang kaum muda dan remaja, majalah, koran, internet dan media informasi lainnya yang terkait dengan judul atau pembahasan dan dapat mendukung penulisan.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pada bab ini penulis memaparkan mengenai pendahuluan yang berisikan tentang : latar belakang penulisan skripsi, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  Bab II : Pada bab ini penulis menguraikan pengertian-pengertian mengenai musik pop dari sejarah musik pop, pengertian musik pop macam- macam musik pop, ciri-ciri musik pop dan musik pop dalam hidup orang muda.

  Bab III : Pada bab ini penulis menjelaskan tentang katekese kaum muda yang diawali dengan katekese pada umumnya dan katekese kaum muda meliputi gambaran orang muda Katolik dan pokok-pokok katekese kaum muda.

  Bab IV : Pada bab ini Penulis akan menguraikan mengenai latar belakang musik pop dalam katekese kaum muda, katekese kaum muda dengan musik pop sebagai salah satu model berkatekese dan persiapan katekese kaum muda dengan menggunakan musik pop.

  Bab V : Bab ini merupakan penutup skripsi yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II MUSIK POP DALAM DUNIA KEHIDUPAN KAUM MUDA Pada bab sebelumnya penulis sudah membahas alasan mengapa penulis

  memilih tema skripsi musik pop sebagai sarana katekese kaum muda. Selain itu tujuan, manfaat dan metode penulisan skripsi ini juga sudah diungkapkan. Dalam bab yang kedua ini penulis akan lebih banyak membahas musik pop dalam kehidupan kaum muda.

  Bila dilihat dari perkembangan musik pop di Indonesia dari dulu hingga sekarang, musik sungguh tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kaum muda. Bisa dikatakan bahwa musik sudah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari dari kaum muda. Hal ini dapat dilihat dari setiap kegiatan mereka, apalagi dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini kaum muda semakin dipermudah untuk dapat mendengarkan musik di mana-mana.

  Bagi kaum muda musik pop sudah mendarah daging dalam kehidupannya, karena musik pop sungguh sudah melekat dalam kehidupan mereka. Kaum muda memahami musik pop sebagai sarana perkembangan kepribadian, hiburan, relaksasi, dan juga sebagai pembentuk suasana baik suasana religius ataupun susana hati sesuai dengan yang dialami saat itu.

  Djolan Salim (1994: 13) berpendapat bahwa musik dapat menimbulkan kesan kesedihan tanpa dapat menerangkan apa penyebab timbulnya rasa tersebut.

  Di sini musik pop tidak hanya dapat menimbulkan kesan-kesan yang umum tetapi juga pikiran yang khusus, dan dapat menyampaikan beberapa suasana kepada pendengar agar dapat masuk ke dalamnya melalui reaksi personal masing-masing. Musik biasanya lebih banyak memiliki kualitas ekspresi dibandingkan dengan bidang non-seni lain, seperti sebuah lagu di mana kata dan musik dikombinasi dengan tatanan musik yang sedemikian rupa untuk menunjang kata-kata yang ada.

  Bab yang kedua ini akan membahas beberapa bagian mengenai: musik yang meliputi definisi, unsur-unsur, jenis dan fungsi dari sebuah musik.

  Kemudian bab ini juga membahas budaya pop yang uraiannya juga meliputi definisi kebudayaan dan budaya pop itu sendiri. Setelah membahas budaya pop dilanjutkan dengan membahas musik pop dalam kehidupan kaum muda yang tentu saja menjadi fokus utama dalam penulisan skripsi ini.

A. Musik

  1. Definisi Musik Musik merupakan salah satu karya seni yang sungguh akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Musik merupakan suatu perpaduan bunyi dari berbagai suara alat yang ditangkap oleh indra pendengaran. Musik juga bisa dikatakan sebagai bahasa yang menjadi simbol sekaligus sarana untuk mengungkapkan pikiran melalui nada. Seiring perkembangan jaman musik juga mengalami proses penyesuaian dan perkembangan mengikuti perubahan jaman dan kebudayaan.

  Proses inilah yang pada akhirnya menghasilkan aliran-aliran musik yang hingga saat ini dikenal oleh masyarakat, misalnya: jazz, klasik, dangdut, rock, reage, pop, dll. Musik merupakan suatu karya seni yang tidak terbatas oleh waktu karena musik dari zaman hingga periode kapanpun masih tetap dinikmati. Berkaitan dengan pernyataan tersebut Prier (2004: 3) juga menegaskan bahwa “Bahasa musik melampaui batas bahasa, kebudayaan, bahkan agama”. Dengan kata lain musik tidak dapat dibatasi oleh apapun.

  Menurut Teguh Wartono (1984:13) musik dimengerti sebagai suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara.

  Mengutip ajaran Pitágoras, Suka Harjana (1983: 6-10) berpendapat bahwa musik merupakan rangkaian nada, frekuensi ritme, melodi, harmoni dan warna yang merupakan cetusan rasa emosi dan ratio atau akal budi yang hadir dalam bentuk bunyi. Sedang bagi Atan Hamdju dan Armilah Windawati (1988: 9) musik merupakan cetusan ekspresi hati yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi atau lebih dikenal dengan lagu. Selanjutnya Tangdilintin (1984: 78-79) berpendapat bahwa sesungguhnya musik adalah bahasa yang mengungkapkan suasana hati, hubungan dan keadaan masyarakat dalam bentuk instrumen dan vokal.

  2. Unsur- unsur Musik Pada dasarnya musik memiliki unsur-unsur yang khas sehingga mampu ditangkap indra pendengar dengan indah. Unsur-unsur tersebut terdiri atas: nada, irama atau ritme, dan interval. Nada adalah sebuah bunyi yang teratur dan memiliki bilangan getar (frekuensi) tertentu yang diatur dalam sebuah tanda yang menentukan tinggi rendah serta intensitasnya. Tanda yang mengatur tinggi rendah sebuah nada disebut not atau titinada (Sukohardi, 2001:1). Irama atau ritme adalah pertentangan bunyi antara yang berat dan ringan yang selalu terulang kembali secara teratur. Sedangkan interval adalah jarak antara nada yang satu dengan yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena pada dasarnya, musik merupakan alunan sebuah bunyi yang sifatnya teratur dan memiliki pola tertentu (Sukohardi, 2001: 6).

  3. Jenis- jenis Musik Musik yang dikenal di Indonesia adalah:

  a. Musik Jazz Musik Jazz lahir dari tangan-tangan kreatif orang-orang hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan di Amerika pada akhir abad ke-18.

  Ekspresi dari sebuah perlawanan terhadap sistem politik yang rasis dan menindas terwujud dalam cara bermusik dan gaya permainan orang-orang hitam Amerika.

  Sejarah telah mencatat bahwa perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti spiritual, Gospel dan blues.

  Gejala ini dapat diinterpretasikan sebagai sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap westernisasi, baik dari segi agama, kultur politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang Hitam telah memiliki kebudayaan khas Afrika (http://www.wikipedia.org/ accesse on September 28,

  2009 ).

  Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai dengan hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri; masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Musik jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya permainan swing, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural (http://www.wikipedia.org/ accesse on September 30,

  

2009 ). Di Indonesia, musik jazz muncul dan populer pada sekitar tahun 1920.

  Namun, popularitas musik ini menurun seiring dengan munculnya jenis musik lain di Indonesia, seperti musik rock dan pop. Saat ini musik jazz mulai bangkit kembali seiring dengan kemunculan musisi-musisi jazz.

  b. Musik pop Musik ini berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an dan banyak digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Grup musik pop sering disebut dengan sebutan band yang menggunakan peralatan elektronik atau modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup sederhananya antara lain, drum, gitar melodi dan rhythm, keyboard, dan bass gitar.

  Musik pop umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

  c. Musik Dangdut Musik dangdut lebih lebih akrab dengan pendengarnya sebab dengan mendengarkan musik dangdut orang cenderung untuk bergoyang. Dibandingkan dengan musik pop, rock atau jazz dangdut mempunyai kekhasannya tersendiri, selain erotik dan sensual musik dangdut mempunyai gendang yang merupakan aransemen yang ampuh (Soeharto, 1977: 29).

  Musik ini sudah ada sejak dulu di Indonesia, sehingga tidak asing lagi di telinga kita. Ciri-ciri dangdut: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cenderung minor, ekspresi berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.

  d. Musik Rock Musik rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie- woogie sebagai kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino. Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut melengkapinya.

  Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang di antaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain.

  Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour di bawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembali di tahun 2000-an. Beberapa musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan sebagainya.

  Jenis musik ini awalnya di Indonesia mendapat kritik dan cercaan masyarakat, termasuk di Amerika sendiri tempat tumbuhnya musik ini. Namun pada akhirnya dalam perkembangannya, musik rock dapat diterima sebagai musik zaman sekarang atau musik modern. Ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cenderung keras, tempo lambat terkadang juga cepat.

  e. Musik Keroncong Keroncong adalah jenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan jenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado. Sejarah keroncong di

  Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16, di saat kekuatan Portugis mulai melemah di nusantara. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa), Tugu (tempat berdirinya padrao Sunda-Portugis) serta Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang (http://www.wikipedia.org/ accesse on September 30, 2009 ).

  f. Musik Country Country atau Western adalah sebutan untuk jenis musik komersial dari daratan Amerika Utara dan diduga semula banyak dinyanyikan oleh kaum imigran kulit putih. Musik tersebut menunjukkan ciri-ciri musik tradisional dari Skotlandia, Inggris dan Jerman. Alat musik yang banyak digunakan dalam musik jenis ini adalah gitar dan benyo (Hoave, 1990: 714).

  4. Fungsi Musik Pada jaman sekarang tidak dapat dipungkiri bahwa hampir di setiap bidang kehidupan musik menunjukkan perannya yang essensial, baik secara langsung ataupun tidak. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan musik pada iklan suatu produk di televisi, teater, religi, sampai di bidang olahraga dan masih banyak lagi peran musik dalam kehidupan manusia. Mungkin saat ini bisa dikatakan bahwa tidak ada bidang kehidupan yang tidak tersentuh oleh musik. Di bawah ini akan diuraikan beberapa fungsi musik dalam kehidupan manusia.

  a. Sebagai Sarana Hiburan Bagi penikmat musik, musik didengar untuk mengisi kekosongan waktu, atau ketika seseorang bekerja atau sedang mengerjakan tugas lain sambil mendengarkan musik. Dengan mendengarkan musik dapat dapat membantu kita dalam menghilangkan kejenuhan dalam bekerja. Jadi fungsi musik di sini sebagai hiburan semata

  b. Sebagai Penyalur Emosi Seseorang akan memilih musik tertentu berdasarkan susasana hati yang timbul misalnya ketika rindu kepada orang yang disayangi, kehilangan seseorang, ketika suasana hati sedang marah, sedih atau gembira tentu jenis musik yang didengarkan akan berbeda tergantung emosi yang sedang dirasakan.

  c. Sebagai Ekspresi Fisik Suatu waktu penulis pernah melihat beberapa konser musik di Indonesia, baik workshop instrumen maupun Grup Band, baik di salah satu Media Televisi ataupun pentas seni di sekolah, kampus dan sebagainya. Para penikmat musik atau penonton menunjukkan kecenderungan untuk menggerakkan fisiknya ketika pertunjukan berlangsung, ada yang menggoyangkan kepala, sekedar mengetuk- ngetuk jari bahkan ada yang paling ekstrim hingga menabrakkan tubuhnya ke sesama penikmat musik, dan tidak jarang bisa sampai terluka ataupun sampai berkelahi. Jadi fungsi musik bagi penikmat musik dalam hal ini adalah untuk mengungkapkan ekspresi fisik manusia, karena merasa menjadi bagian dari musik itu sendiri. d. Sebagai Sarana Mendekatkan Diri Pada Allah Kita belajar dari Kitab Mazmur, kitab pujian yang berisi ungkapan hati yang penuh cinta kepada sang Pencipta. Mazmur tidak diciptakan oleh ahli kitab atau musisi hebat di zamannya tapi sebagian besar ditulis Daud, gembala domba (Saragih, 2008: 95). Potensi yang ada dalam diri manusia yaitu indra pendengaran menjadikan musik sebagai unggulan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah. Melalui musik inilah manusia dapat mengungkapkan keindahan dan kebenaran yang dialami dan dirasakan sehingga dapat semakin mendekati dan mengenali Allah dalam jiwa setiap manusia. Oleh karena itu dengan keindahan musik inilah, Allah dapat dikenali dan dialami.