IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DI SD PLUS TAHFIDZUL QUR’AN (PTQ) AN-NIDA DESA LEDOK KECAMATAN ARGOMULYO KOTAMADYA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

  IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL- QUR’AN DI SD

PLUS TAHFIDZUL QUR’AN (PTQ) AN-NIDA DESA LEDOK

KECAMATAN ARGOMULYO

  

KOTAMADYA SALATIGA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Oleh :

MIRATULAZIZAH

111-11-088

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  MOTTO ِرْكِّذلِل َنآْرُقْلا اَنْرَّسَي ْدَقَلَو رِكَّدُم ْنِم ْلَهَ ف

  Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Q.S Al-Qamar: 17).(Depag, 2009:568)

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah, dengan izin Allah skripsi ini selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  1. Bapak Isroni & Ibu Siti Rofiatun yang tidak pernah berhenti mendoakanku, memberikan semangat menyelesaikan kuliah. Ketiga adikku Masyrifatul Lailiyah, Ma’rifatun Nashichah, Ahmad Najmuts Tsaqib terimakasih untuk do’a dan semangat yang kalian berikan.

  2. Ibu Hj. Siti Zulaekho serta keluarga besar yang senantiasa penulis nantikan barakahnya.

  3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. yang telah membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, semoga ilmu beliau bermanfaat.

  KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا الله مسب

هباحصأو هلأ ىلعو ىفطصلما اندّيس ىلع ملا ّسلاو ةلا ّصلا ّمث ىفكو ى ّذلا الله دمحلا

  . دعب مأ ىفولاو قد ّصلا لهأ

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana. Salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW. yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahilan menuju zaman keislaman.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Ibu Dra. Siti Farikha, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

  6. Mas wawan yang selalu memberikan do’a, semangat, motivasi, dan kasih sayang yang tiada henti.

  7. Untuk sahabatku Ana Allaily Musyarrofah dan Sofya Chairunnisa, terimakasih untuk doa, semangat, kasih sayang dan semuanya.

  8. Terimakasih untuk semua guru dan staff SD PTQ An-Nida yang telah memberikan informasi kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

  9. Semua pihak, terutama sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

  Atas jasa- jasa dan kebaikan beliau di atas, penulis berdo’a semoga Allah SWT. Menerima amalnya dan memberikan balasan yang lebih baik.

  Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu karena katerbatasan penulis.

  Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali kalimat Al- hamdulillahi Robbil Alamin. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.

  Salatiga, 07 Maret 2016 Penulis

  ABSTRAK

  Azizah, Miratul. 2016. Implementasi Program Tahfidz al-

  Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida Desa Ledok, Kecamatan Argomulyo,

  Skripsi. Jurusan Terbiyah Program Kotamadya Salatiga Tahun 2016. Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Slatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

  Kata kunci : Implementasi Program Tahfidz al- Qur’an.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program tahfidz al- Qur’an, metode program tahfidz al-Qur’an, faktor pendukung program tahfidz al- Qur’an, faktor penghambat program tahfidz al-Qur’an, keberhasilan program tahfidz al-

  Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menitikberatkan pada data kualitatif yaitu data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan yang terangkum dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara menggunakan triangulasi yang ditujukan kepada kepala sekolah, Guru dan orang

  Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: pengumpulan data, tua. reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Penelitian ini menghasilkan sebagai berikut: (1) Program tahfidz al- Qur’an SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida termasuk program kurikulum khas.

  Kurikulum khas ini dikembangkan secara mandiri. Kurikulum khas tersebut yang membedakan dengan sekolah lainnya. (2) Faktor pendukung program tahfidz al- Qur’an ialah: kecerdasan siswa, usia siswa, minat siswa yang tinggi, perhatian guru, aspirasi orang tua yang sangat kuat dan fasititas yang memadai.(4) Faktor penghambat program tahfidz ialah: Beberapa siswa yang belum bisa membaca al- Qur’an, beberapa siswa tidak mau bersuara ketika pembelajaran Tahfidz, menghafal al-

  Qur’an hanya takut kepada guru, tidak punya semangat menghafal al- Qur’an. (5) Keberhasilan program tahfidz al-Qur’an SD PTQ An-Nida belum tercapai 100%. Keberhasilan program tersebut tidak hanya dilihat dari kemampuan siswa mencapai target yang ditentukan, tetapi juga dari prestasi- prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SD PTQ An-Nida.

  DAFTAR ISI 1. JUDUL................................................................................................... i 2. LOGO IAIN........................................................................................... ii 3. PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii 4. PENGESAHAN KELULUSAN........................................................... iv 5. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................ v 6. MOTTO.................................................................................................. vi 7. PERSEMBAHAN................................................................................. vii 8. KATA PENGANTAR.......................................................................... viii 9. ABSTRAK............................................................................................. ix 10. DAFTAR ISI.......................................................................................... x

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakan Masalah................................................................ 1 B. Rumusan Masalah........................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian.................................................................... 5 E. Penegasan Istilah......................................................................... 5 F. Metode Penelitian........................................................................ 6 G. Sistematika Penulisan.................................................................. 12 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian tahfidz al-Qur’an........................................................ 14 B. Hukum menghafal al-Qur’an………........................................... 14

  C. Dasar menghafal al-Qur’an ......................................................... 15 D. Syarat menghafal al-Qur’an………............................................ 24 E. Metode menghafal al-Qur’an...................................................... 19 F. Pemeliharaan hafalan al-Qur’an................................................... 21 G. Faktor pendukung tahfidz al-Qur’an……………………………. 23 H. Faktor penghambat menghafal al-Qur’an……………………... 25

  I. Adab membaca al- Qur’an...…………………………………….. 27

  J. Mengajarkan anak menghafal al- Qur’an sejak dini…………….. 28

  BAB III. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida….28

  1. Sejarah Berdiri…………………….........................................38 2.

  Letak Geografis………………………………….................. 29 3. Sruktur Organisasi …………............................................... 29 4. Visi dan Misi……………...................................................... 31 5. Keadaan guru, karyawan dan siswa ……………………….. 32 6. Sarana dan prasarana …………………………………….....34 7. Kurikulum SD Plus Tahfidzul Qur’an An-Nida…………… 35 B. Temuan Penelitian ……………………………………………... 35

  1. Implementasi Program Tahfidz al- Qur’an di SD Plus Tahfidzul

  Qur’an (PTQ) An-Nida ………….………………………… 38

  2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Program Tahfidz al- Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida ……... 42

  BAB IV. PEMBAHASAN A. Implementasi Program Tahfidz al-Qur’an Di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida .…………………….………………… 45 B. Faktor pendukung program tahfidz al-Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida…………………………………………. 52 C. penghambat program Tahfidz al- Faktor Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida………………………………. 54 D. Hasil yang dicapai oleh siswa dalam program tahfidz al-Qur’an.

  ………………………………………………………. …………. 57

  BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 58 B. Saran ........................................................................................... 59 11. DAFTAR PUSTAKA 12. LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Pedoman wawancara ……………………………… 62

  2. Hasil Wawancara ………………………………….. 64 3.

  Strukrur organisasi………………………………….77 4. Lampiran foto kegiatan……………………………. 78 5. Tabel Hasil Hafalan Siswa………………………… 81

  6. Surat Izin Penelitian ……………………………….. 87

  7. Surat Pernyataan Telah Meneliti ………………….. 88

  8. Nota Dosen Pembimbing Skripsi …………………. 89

  9. Laporan Skk ……………………………………….. 90 10. Lembar Konsultasi…………………………………. 91 11. Daftar Riwayat Hidup …………………………….. 93

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al- Qur’an merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai pegangan

  hidup umat Islam sedunia yang diturunkan kepada Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia (Makhdlori, 2008: 13). Dalam al- Qur’an terkandung seluruh ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia melalui proses yang sangat panjang diantaranya adalah pendidikan. Pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu genenrasi baru yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri, tetapi juga tidak bodoh secara intelektual. Ini artinya, kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikannya. Tanpa pendidikan maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak jauh beda dengan manusia jaman lampau yang sangat tertinggal, baik kualitas kehidupan maupun proses-proses pemberdayaannya (Madyan, 2008: 96).

  Al- Qur’an dijadikan sumber utama dalam pendidikan Islam mengandung nilai-nilai yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-

  Qur’an merupakan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan yang bersifat universal termasuk aspek pendidikan. Dalam pelaksanaan pendidikan Islam tidak lepas dari pembelajaran al-

  Qur’an yang mencakup aspek aqidah, akhlaq, mu’amalah yang semuanya dikaji dalam al- Qur’an. Pembelajaran tahfidz sudah ada sejak zaman nabi Muhammad SAW sampai sekarang. Pembelajaran tahfidz merupakan salah bentuk nyata untuk memelihara dan menjaga kemurnian al-

  Qur’an. Cara menjaga dan memelihara al-Q ur’an adalah dengan menghafalkannya. Al-Qur’an merupakan kalam

  Allah yang dirancang khusus untuk mudah dihafal. Sebagaiman firman Allah dalam Q.S Al-Qomar ayat 17:

  رِكَّدُم ْنِم ْلَهَ ف ِرْكِّذلِل َنآْرُقْلا اَنْرَّسَي ْدَقَلَو

  Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? ” (Depag, 2009:

  568) Pembelajaran tahfidz dapat dimulai sejak dini. Anak-anak adalah bahan baku yang baik untuk untuk membangun dan mengokohkan sebuah masyarakat serta menjaga al-

  Qur’an. Pada masa ini hafalan akan mudah dan akan lebih awet sampai masa dewasa bahkan dalam memahami dan mengamalkan al-

  Qur’an akan lebih mudah tertanam dalam hatinya. Dari sini dibutuhkan peran aktif orang tua untuk membimbing dan memotivasi anak dalam menghafal al- Qur’an.

  Pendidikan Islam mampu mewadahi gerakan menghafal al- Qur’an. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam pendidikan formal maupun non formal. Namun demikian tidak semua sekolah-sekolah Islam memiliki program tahfidz Al-

  Qur’an. Hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang memiliki program tahfidz Al- Qur’an. Salah satu lembaga pendidikan formal yang merupakan wadah dalam mengahafal Al-

  Qur’an ialah SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida Ledok, Argomulyo, Salatiga. Sekolah ini selain melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana sekolah lainnya, SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida juga memiliki program tahfidz Al-Qur’an bagi anak didiknya.

  Kekhasan program tahfidz di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An- Nida ini dijadikan sebagai program unggulan dan menjadi nilai tambah bagi sekolah yang masih sangat jarang ada di sekolah-sekolah di Salatiga dan sekitarnya.

  Dari latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi program tahfidz al-Qur’an di SD Plus

  Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga ”.

B. Fokus Masalah

  Adapun yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana implementasi program Tahfidz al- Qur’an di SD PTQ An-

  Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016?

  2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat program Tahfidz al- Qur’an di SD PTQ An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016?

  3. Bagaimana keberhasilan program Tahfidz al- Qur’an di SD PTQ An-

  Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Dari pokok permasalahan diatas maka dapat ditarik tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui tentang implementasi program Tahfidz al- Qur’an di

  SD PTQ An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat program Tahfidz al-

  Qur’an di SD PTQ An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui keberhasilan program Tahfidz al-Qu r’an di SD PTQ An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga Tahun 2016.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan informasi yang jelas mengenai implementasi program tahfidz al- Qur’an di SD Plus

  Tahfidzul Q ur’an (PTQ) An-Nida. Juga diharapkan nantinya bermanfaat bagi peneliti sendiri maupun orang lain. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan baik teoritis maupun praktis bagi peneliti, khususnya dalam pelaksanaan program tahfidz al- Qur’an disekolah formal.

  2. Dari segi kepustakaan, diharapkan menjadi karya tulis ilmiah yang dapat menyumbang khazanah intelektual.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka penulis perlu jelaskan beberapa istilah yang menjadi variabel penelitian sebagai berikut:

  1. Program Tahfidz al-Qur’an

  Program adalah rencana atau rancangan mengenai sesuatu serta usaha-usaha yang akan dijalankan (Poerwadarminto, 1982: 695).

  Sedangkan istilah

  Tahfidzul Qur’an merupakan gabungan dari dua kata

  yang berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan al- Qur’an. Tahfidz berasal dari kata yang berarti menghafal atau menjadikan

  ا ظفح ظفحي ظفح

  • hafal (Yunus, 2005: 324).

  2. SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida

  Lembaga pendidikan Islam yang berbasis sistem boarding (pondok pesantren), dimana peserta didik yang masuk didalamnya diwajibkan untuk tinggal dipesantren (mulai kelas 4 sampai 6). Model ini diadaptasi dari berbagai lembaga sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang berbasis al-

  Qur’an (Tahfidzul Qur’an) dari berbagai daerah. Dengan berdirinya sekolah tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan yang unik, memiliki nilai plus dan berbasis al- Qur’an bagi anak mereka.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. (Moleong, 2011: 4). Data yang berupa naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.

  2. Kehadiran Peneliti

  Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti hadir secara langsung dilokasi penelitian sampai memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti menjadi pelajar yakni belajar dari orang-orang yang yang dipelajarinya yang menjadi sumber data.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An- Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga.

  4. Sumber Data

  Data-data yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya: a. Data Primer

  1. Para Guru dan Kepala S ekolah SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida yang dapat membantu memberikan keterangan secara menyeluruh mengenai berbagai aktifitas baik dalam proses pembelajaran serta dalam penghafalan al- Qur’an.

  2. Berbagai buku dan laporan tentang proses pembelajaran di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida yang relevan dengan penelitian penulis.

  b. Data Sekunder Data yang diperoleh peneliti melalui orang tua siswa. Data ini digunakan untuk melengkapi penemuan dan memperkuat informasi yang didapat peneliti.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2011: 186).

  Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada subyek sebagai acuan pokok untuk mendapatkan informasi tentang implementasi program Tahfidzul Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida.

  b. Observasi Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penggunaan teknik ini, bentuk obervasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif yang berarti pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2005: 220). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai implementasi program tahfidz al- Qur’an dan gambaran umum SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An- Nida.

  c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari hal mengenai data atau variabel yang berupa catatan, transkip,buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,agenda dan sebagaimya (Arikunto, 2010: 274).

  Penggunaan sumber data ini untuk memperoleh dokumen dan kebijakan yang terkait dengan profil Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-

  Nida yang menyangkut dicanangkannya program tahfidz al- Qur’an.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011: 244).

  Data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data ini dikumpulkan dalam berbagai cara di antaranya. Wawancara, observasi, intisari dokumen. Untuk itu analisa kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas (Huberman & Matthew, 1992: 16).

  a. Reduksi Data Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini reduksi data dapat dilakukan dengan cara menyusun ringkasan, membuang yang tidak perlu, memberi kode bagian yangpenting dan sebagainya hingga laporan penelitian ini selesai. Ada beberapa hal yang menjadi kaitan dengan reduksi data yaitu klasifikasi data yang telah dikumpulkan, dipisah-pisahkan kemudian dikelompokkan menurut permasalahannya. Dilanjutkan dengan interpretasi data yang berfungsi untuk menganalisis data lebih lanjut, data dikelompokkan kemudian diasumsikan oleh peneliti dengan landasan tujuan penelitian.

  b. Penyajian Data

  Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian daya yang baik merupakan suatu cara utama bagi penyajian data yang shahih.

  c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian berlansung. Verifikasi itu kemungkinan setingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan serta tukar pikiran dan akhirnya berusaha menarik kesimpulan. Dengan demikian verifikasi kesimpulan yang pada mulanya mengambang atau kabur menjadi relevan.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya (Sugiyono, 2011: 267).

  Dalam penelitian ini dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi adalah adalah teknik yang banyak digunakan pemeriksaan melalui sumber lainnya untuk keperluan pembanding dengan tujuan meningkatkan kualitas penelitian.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu: a. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

  b. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data).

  c. Tahap Analisis Data (menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan yang lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah ditentukan).

  d. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini penulis susun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian,

  manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Kajian Pustaka Pada bab ini akan diuraikan berbagai teori yang menjadi landasan teoritik

  penelitian, meliputi: Tahfidz al- Qur’an, pengertian Tahfidz al-Qur’an, hukum tahfidz al-

  Qur’an, dasar Tahfidz al-Qur’an, syarat Tahfidz al- Qur’an, metode Tahfidz al-Qur’an, faktor pendukung menghafal al- Qur’an, faktor penghambat menghafal al-Qur’an, adab membaca al- Qur’an, mengajarkan menghafal al-Qur’an sejak dini dan cara memelihara hafalan al-

  Qur’an.

  BAB III : Paparan Data Dan Temuan Penelitian Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida, yang mencakup sejarah berdirinya lokasi, sarana

  prasarana pendidikan, struktur organisasi, implementasi program tahfidzul qur’an.

  BAB IV : Pembahasan Bab ini berisiskan analisis data tentang implementasi program tahfidz al- Qur’an di SD Plus Tahfidzul Qur’an (PTQ) An-Nida Desa Ledok Kecamatan Argomulyo Kotamadya Salatiga. BAB V : Penutup Bab terakhir berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tahfidz al-Qur’an/Menghafal al-Qur’an.

  1. Pengertian Tahfidz al-Qur’an

  Istilah Tahfidz al- Qur’an merupakan gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan al-

  Qur’an. Tahfidz berasal dari kata yang berarti menghafal atau menjadikan hafal (Yunus,

  ا ظفح ظفحي ظفح

  • 2005: 324). Sedangkan al- Qur’an secara bahasa artinya “bacaan”.

  Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-Tibyan definisi al- Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi

  Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dengan perantara Jibril, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan Surah an-Nas (Faizah, 2008: 97).

  Dengan demikian, yang dimaksud dengan tahfidz al- Qur’an adalah menghafal al-

  Qur’an mulai dari surat Al-Fatihah sampai Surat An-Nas dengan tujuan beribadah kepada Allah, menjaga memelihara kalam Allah.

  2. Hukum Menghafal al-Qur’an

  Menghafal al- Qur’an adalah fardhu kifayah. Apabila sebagian orang melakukannya maka gugurlah dosa dari yang lain. Tidak ada sesuatu yang lebih baik selain mempelajari al-

  Qur’an. Karena didalamnya terkandung ilmu-ilmu agama yang merupakan dasar bagi beberapa ilmu syariat yang menghasilkan pengetahuan manusia tentang Tuhannya dan mengetahui perintah agama yang diwajibkan dalam aspek ibadah dan muamalah (Badwilan, 2009: 23-24).

  3. Dasar Tahfidz al-Qur’an.

  Dasar Tahfidz al- Qur’an dari al-Qur’an adalah sebagai berikut:

  a. Surat Al-Qomar ayat 17

  رِكَّدُم ْنِم ْلَهَ ف ِرْكِّذلِل َنآْرُقْلا اَنْرَّسَي ْدَقَلَو

  Artinya: “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag, 2009: 879).

  b. Surat Al-Alaq ayat 1-4

  َقَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْ قا قَلَع ْنِم َناَسْنلإا َقَلَخ ُمَرْكلأا َكُّبَرَو ْأَرْ قا ِمَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا

  Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

  Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, (Depag, 2009: 1079).

  4. Syarat-syarat Tahfidz al-Qur’an.

  Seorang penghafal harus mempunyai persiapan yang matang agar proses menghafal berjalan dengan baik dan benar, yaitu: (1) Niat yang Ikhlas, (2) Meminta izin orang tua atau suami, (3) Mempunyai tekad yang besar dan kuat, (4) Istiqomah, (5) Memanfaatkan waktu yang tepat, (6) Lancar membaca al- Qur’an (Wahid, 2014: 27).

  Menurut Sugianto (2004: 52), seorang penghafal hendaknya memenuhi beberapa syarat yang berhubungan dengan naluri insaniyah.

  Adapun syarat-syarat tersebut adalah persiapan pribadi, bacaan al- Qur’an yang benar dan baik, mendapat izin dari orang tua, wali, dan suami bagi wanita yang telah menikah, memiliki sifat mahmudah, kontinuitas dalam menghafal al-

  Qur’an, sanggup memelihara hafalan, memiliki mushaf sendiri.

  Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penghafal al- Qur’an harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  a. Niat yang ikhlas Niat yang kuat dan sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang ketempat tujuan dan akan membentengi atau menjadi perisai terhadap kendala-kendala yang mungkin akan datang merintanginya (Ahsin, 2000: 49). Dalam surat Az-Zumar ayat 11 Allah berfirman:

  َنيِّدلا ُهَل اًصِلُْمُ َهَّللا َدُبْعَأ ْنَأ ُتْرِمُأ ِّنِِّإ ْلُق

  Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (Depag, 2009: 747).

  Dari Umar bin Khattab r.a. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda:

  ىَلِإأوَأ اَهُبأيِصُي ا َيأن ُد ىَلِإ ُهُتَرأجِه أتَن اَك أنَمَف ىَوَن اَم ٍئرأما ِّلُكِلاَمَّنِإَو ِتاَيِّنلاِب ُلاَمأعَ ألْااَمَّنِإ ِهأيَلِإَرَجاَهاَم ىَلِإ ُهُتَرأجِهَف اَهُحِكأنَي ٍة َأَرأما

  Artinya: “Sesungguhnya sah dan tidaknya amal itu tergantung pada niat. Dan yang dianggap bagi tiap orang apa yang diniatkan. Maka siapa berhijrah semata-mata karena Allah dan Rasulullah, maka hijrah itu di terima oleh Allah dan Rasulullah. Dan barang siapa yang berhijrah karena keuntungan dunia yang dikejarnya, atau karena perempuan yang akan dikawininya, maka hijrahnya terhenti pada apa yang ia niatkan”. (HR. Bukhori-Muslim, Al-kitabu bud u al-wahyu, bab bud u al-wahyu: 1).

  Syarat terpenting menghafal al- Qur’an adalah mempunyai niat yang ikhlas dan menjadikan hafalan al- Qur’an serta perhatian padanya hanya karena Allah, mendapat surga, dan keridhaan-Nya.

  b. Memiliki Keteguhan dan Kesabaran Keteguhan dan kesabaran merupakan faktor yang terpenting bagi orang yang sedang proses menghafal al-

  Qur’an. Dalam proses menghafal al- Qur’an akan banyak sekali ditemui berbagai macam kendala, seperti: jenuh, gangguan lingkungan karena bising atau gaduh, gangguan batin atau karena menghadapi ayat-ayat tertentu yang dirasa sulit menghafalnya (Ahsin, 2000: 50).

  Oleh karena itu, keteguhan dan kesabaran menjadi penting bagi seorang penghafal al- Qur’an. Seorang yang teguh dan sabar tidak akan mudah putus asa dengan cobaan yang menghampirinya. c. Istiqomah (kontinuitas) Menghafal al-

  Qur’an harus istiqomah (kontinuitas) dalam arti memiliki kedisiplinan, baik disiplin waktu, tempat maupun disiplin terhadap materi-materi hafalan (Sugianto, 2004: 54).

  Seorang penghafal yang konsisten tidak akan kesulitan ketika mengulangi hafalan yang telah dihafal.

  d. Meninggalkan maksiat Perbuatan maksiat dan sifat tercela merupakan perbuatan yang harus dijauhi bukan hanya bagi para penghafal Al-Qur

  ’an saja, akan tetapi juga kaum muslimin pada umumnya. Keduanya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jiwa dan mengusik ketenangan hati orang yang sedang dalam proses menghafal Al- Qur’an (Badwilan, 2009: 131).

  e. Meminta ijin orang tua atau suami Hal ini juga ikut mendukung dalam keberhasilan sang penghafal al-

  Qur’an. Dengan izin mereka, maka sang penghafal al- Qur’an dapat leluasa memanfaatkan waktunya (Wahid, 2014: 30).

  Ijin dari orang tua atau suami (bagi yang sudah menikah) akan memperlancar proses menghafal al- Qur’an.

  f. Lancar membaca al- Qur’an

  Sebelum menghafal al- Qur’an, sangat dianjurkan agar sang penghafal al-

  Qur’an lebih dahulu lancar dalam membaca al-Qur’an. Sebagian besar ulama bahkan tidak memperkenankan anak didik yang diampunya untuk menghafal Al- Qur’an sebelum terlebih dahulu ia mengkhatamkan Al-

  Qur‟an bin-nadzar (dengan melihat tulisan) (Wahid, 2014: 52).

  Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa, para calon hafidz dan hafidzah yang sedang dalam proses menghafal Al- Qur’an harus memahami syarat-syarat tersebut di atas dan diusahakan untuk memenuhinya.

5. Metode Tahfidz al-Qur’an

  Ada beberapa metode yang mungkin bisa dikembangkan dalam rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal Al- Qur’an.

  a. Metode wahdah, yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalkannya.

  b. Metode kitabah, yaitu penghafal terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalkan pada secarik kertas yang telah tersedia.

  c. Metode gabungan, yaitu gabungan antara metode wahdah dan metode

  kitabah , hanya saja pada kitabah lebih berfungsi untuk uji coba terhadap ayat yang telah dihafalkan.

  d. Metode

  jama’, yaitu cara menghafal yang dilakukan secara kolektif

  yang dipimpin oleh seorang instruktur. (Ahsin W. Al-Hafidz, 2000: 22-24).

  Menurut abdul aziz abdur Rouf ada beberapa cara dalam menghafal al- Qur’an, yaitu:

  a. Memahami ayat yang akan dihafal

  Ayat-ayat yang akan dihafal difahami terlebih dahulu. Dapat digunakan menggunakan terjemah al- Qur’an Departemen Agama.

  Lebih ideal kalau difahami melalui kitab tafsir, hingga terasa makna yang luasdalam setiap ayatnya.

  b. Mengulang-ulang sebelum menghafal Mengulang-ualang ayat yang akan dihafal akan mempermudah proses menghafal al-

  Qur’an.

  c. Mendengarkan sebelum menghafal Mendengarkan murattal melalui al-

  Qur’an digital, MP3/4, Handphone , computer dan lain sebagainya.

  d. Menulis sebelum menghafal Menulis ayat yang dihafal dengan tangan sendiri dapat mempercepat proses menghafal. Dengan menulis ayat-ayat al-

  Qur’an dengan tangan sendiri dan indra penglihatan akan membantu hafalan masuk dalam memori otak (Wahid, 2014: 100).

  Dari beberapa metode diatas seorang penghafal al- Qur’an dapat menggunakan salah satu metode tersebut sebagai pedoman dalam menghafal al- Qur’an.

B. Pemeliharaan Hafalan al-Qur’an.

  Rasulullah Saw. Menganjurkan agar al- Qur’an selalu dibaca, dihafal dan diwajibkan untuk membacanya didalam shalat. Al-

  Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang kemurniannya telah dijamin oleh Allah SWT hingga akhir yang tidak akan mengalami perubahan, penambahan maupun pengurangan. Tidak ada satu huruf pun yang bergeser atau berubah dari tempatnya dan tidak huruf atau katapun yang mungkin dapat disisipkan di dalamnya oleh siapapun (Sugianto, 2004 : 44). Dalam hal ini Allah menegaskan dalam surat al-

  An’am ayat 115:

  ُميِلَعْلا ُعيِمَّسلا َوُهَو ِهِتاَمِلَكِل َلِّدَبُم لا لاْدَعَو اًقْدِص َكِّبَر ُةَمِلَك ْتََّتََو

  Artinya: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat- kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.

  ” (Depag, 2009 : 143).

  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa memelihara hafalan sangatlah penting. Mengulangi hafalan (murojaah) merupakan salah satu cara untuk menguatkan hafalan al-

  Qur’an. Berikut adalah kiat pemeliharaan hafalan al- Qur’an: 1. Mengulang hafalan secara keseluruhan dengan istiqamah.

  Mengulangi hafalan pada saat shalat fardhu atau shalat sunnah. Caranya, setelah membaca surat al-fatihah lanjutkan dengan membaca surat-surat yang telah dihafal. Dilakukan secara terjadwal dan berurutan mulai dari surat al-Baqarah sampai An-Nas (Wahid, 2014: 105).

  2. Mendengarkan hafalan al- Qur’an dari kaset-kaset atau mempelajari terjemahan, hal ini akan membantu melekatkan hafalan. (Sugianto,

  2004: 106).

  3. Ayat- ayat yang sudah dihafal di sima’ atau diperdengarkan dengan orang lain.

C. Faktor Pendukung Tahfidz al-Qur’an.

  Hal-hal yang mendukung tercapainya tujuan menghafal al- Qur’an adalah sebagai berikut:

  1. Usia yang ideal Usia yang tepat untuk menghafal yang benar-benar telah disepakati, yaitu dari umur 5 tahun hingga kira-kira 23 tahun. Alasannya, manusia pada usia ini daya hafalannya bagus sekali, bahkan masa ini merupakan tahun-tahun menghafal cepat. Menghafal pada usia ini sangat cepat, dan kelupaan masih lambat sekali (Badwilan, 2009: 116).

  2. Manajemen waktu Penghafal al-

  Qur’an ada yang menghafal al-Qur’an secara khusus yaitu tidak mempunyai kesibukan lain selain menghafal al- Qur’an dan penghafal yang mempunyai kegiatan lain selain menghafal al-

  Qur’an. Bagi penghafal al-

  Qur’an secara khusus dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan dan memaksimalkan waktu yang dimiliki untuk menghafal al-

  Qur’an, sehingga dapat menyelesaikan program hafalan dengan cepat karena tidak mempunyai kendala dari kegiatan lain.

  Sedangkan penghafal al- Qur’an yang mempunyai kegiatan lain seperti sekolah atau bekerja, maka harus pandai mengatur waktu dan memanfaatkan waktu luang (Ahsin, 2000: 58).

  Dari pendapat diatas seorang penghafal harus memanajemen waktu dengan baik, agar proses menghafal berjalan dengan lancar tidak terganggu dengan kegiatan lain.

  3. Membuat target hafalan Bagi orang yang ingin menghafal al-

  Qur’an wajib menentukan batasan hafalan yang disanggupinya setiap hari. Perhatikan perkiraan berikut ini (Badwilan, 2009: 199-202):

  a. Apabila menghafal al- Qur’an sehari satu ayat saja, berarti anda menghafal al-

  Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 17 tahun, 7 bulan, 9 hari.

  b. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 2 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 8 tahun, 9 bulan, 18 hari.

  c. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 3 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 5 tahun, 10 bulan, 13 hari.

  d. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 4 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 4 tahun, 4 bulan, 24 hari.

  e. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 5 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 3 tahun, 6 bulan, 7 hari.

  f. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 6 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 2 tahun, 11 bulan, 4 hari.

  g. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 7 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 2 tahun, 6 bulan, 3 hari. h. Apabila menghafal al- Qur’an sehari 8 ayat, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 2 tahun, 2 bulan, 12 hari. i. Apabila menghafal al-

  Qur’an sehari satu wajah, berarti anda menghafal al- Qur’an seluruhnya dalam rentang waktu 1 tahun, 8 bulan, 12 hari.

  Target hafalan ditentukan sesuai dengan kapasitas waktu dan kemampuan penghafal, karena setiap penghafal mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.

  4. Tempat Menghafal Kondisi daan situasi tempat ikut mendukung tercapainya menghafal al-

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 136

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 121

PENERAPAN METODE SIMA’I DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN TA’MIRUL ISLAM LAWEAN SURAKARTA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 142

PERAN TAKMIR MASJID AN-NIDA DALAM PEMBINAAN AKHLAK MASYARAKAT DI DUSUN NGAGLIK RW 02 KELURAHAN LEDOK KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA - Test Repository

0 1 110

Judul Skripsi :HUBUNGAN ANTARA PROGRAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DI PONDOK PESANTREN AN-NIDA SALATIGA TAHUN 2017 - Test Repository

0 3 148

MOTIVASI BELAJAR AL-QUR’AN DI KALANGAN IBU-IBU PENGAJIAN GRIYA QUR’AN TARTIILA DUSUN MRICAN KELURAHAN GENDONGAN KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

0 0 106

MODEL PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-WAHID PUTRI BENER WEDING KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 192

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN KEBERAGAMAAN JAMA’AH RIJALUL ANSOR DI DESA KALIBENING, KECAMATAN TINGKIR, KOTA SALATIGA TAHUN 2016 - Test Repository

0 0 108

EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR AYATNYA PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI

0 3 157