IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN KEBERAGAMAAN JAMA’AH RIJALUL ANSOR DI DESA KALIBENING, KECAMATAN TINGKIR, KOTA SALATIGA TAHUN 2016 - Test Repository

  

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN

KEBERAGAMAAN JAMA’AH RIJALUL ANSOR

DI DESA KALIBENING, KECAMATAN TINGKIR,

KOTA SALATIGA TAHUN 2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh:

ASHNAN HABIB

111-12-130

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN

KEBERAGAMAAN JAMA’AH RIJALUL ANSOR

DI DESA KALIBENING, KECAMATAN TINGKIR,

KOTA SALATIGA TAHUN 2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh:

ASHNAN HABIB

111-12-130

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan naskah skripsi

  Kepada : Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Setelah membaca dan memberi arahan dan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi sdra. : Nama : Ashnan Habib NIM : 111-12-130 Judul : IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN KEBERAGAMAAN

  JAMA’AH RIJALUL ANSOR DI DESA KALIBENING, KECAMATAN TINGKIR, KOTA SALATIGA TAHUN 2016

  Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang munaqosah skripsi guna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 30 Maret 2017 Pembimbing

  Dra. Siti Asdiqoh, M.Si NIP. 19680812 199403 2003

KEMENTERIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email

SKRIPSI

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERAN KEBERAGAMAAN

  

JAMA’AH RIJALUL ANSOR DI DESA KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR, KOTA SALATIGA TAHUN 2016

Disusun oleh:

ASHNAN HABIB

  

NIM : 11112130

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Tanggal 30 Maret 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M. Phil. ..........................................

  Sekertaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. .......................................... Penguji I : Achmad Maimun, M. Ag. .......................................... Penguji II : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag ........................................

  Salatiga, 30 Maret 2017 Dekan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ashnan Habib NIM : 111-12-130 Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 16 Maret 2017 Yang menyatakan

  Ashnan Habib NIM. 111-12-130

  

MOTTO

  Seseorang yang takut kepada harimau akan lari menjauh, sedangkan seseorang yang takut kepada Allah akan lari mendekat. Jadikanlah dirimu sebagai lautan yang luas, adapun kejadian itu harus diterima dengan tawakal dan dengan iman yang tebal.

  PERSEMBAHAN Bacalah dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah dan Tuhanmulah yang maha mulia, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS: Al-’Alaq 1-5)

  Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ? (QS: Ar-Rahman 13) Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat (QS : Al-Mujadilah 11)

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak (Thohir Ahmad) dan ibu (Tarwiyah) yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.

  2. Kakakku tersayang Yuli Arifah S. Pd. I yang selalu membimbingku dan mengajarkan ku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

  3. Adikku tersayang Imam Fauzi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

  4. Keluarga besarku yang selalu mendoakan keberhasilanku (Mas Amaludin dan Mas Munajiburahman).

  5. Teman sejawat saudara seperjuangan PAI angkatan 2012 khususnya PAI D ( Mas Nor, Yai Akrom, Hanif).

  6. Untuk Putik Nur Rohmawati yang selalu menemani dan memberi motivasi serta dukungan sampai terselesainya skripsi ini.

  7. Keluarga besar bulutangkis (IAIN Salatiga Badminton Club) yang selalu memberikan hiburan kepada penulis (Mas Rifqi, Aziz, Ali, Ade, Eka, Ulfa,

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

  5. Para dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan dan doa restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  7. Berbagai pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu baik moral maupun materil dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

  Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 16 Maret 2017 Penulis

  Ashnan Habib NIM. 111-12-130

  

ABSTRAK

  Habib, Ashnan. 2017. Implementasi Sikap Toleran Keberagamaan Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

  Kata Kunci: Sikap Toleran Keberagamaan Jama’ah Rijalul Ansor

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Implementasi Sikap Toleran Keberagamaan Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana sikap toleran keberagamaan menurut jama’ah rijalul ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016?, (2) Bagaimana implementasi sikap toleran jama’ah rijalul ansor Di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016?

  Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif pertisipan dengan multi strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumen- dokumen, tekhnik-tekhnik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-lain.

  Sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening dan di desa sekitar Kalibening tahun 2016 sudah baik, terbukti dengan adanya berbagai kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh jama’ah rijalul ansor yang tidak memandang perbedaan agama, perbedaan pendapat dan perbedaan keyakinan yang dianut dan para jama’ah juga merealisasikan dengan bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan sikap toleran keberagamaan anggota jama’ah rijalul ansor sangat menekankan untuk bisa saling menghargai perbedaan yang ada, karena mereka mengikuti ajaran agama Islam yang memerintahkan untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama manusia selama orang yang memiliki perbedaan pendapat atau perbedaan keyakinan tidak saling mengganggu satu sama lainnya.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii JUDUL ................................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. vi MOTTO ................................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................. xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ................................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4 D. Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah ............................................................................................... 6 F. Metode Penelitian ............................................................................................. 7

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Toleransi Beragama ........................................................................................ 15 1. Pengertian Toleransi ................................................................................ 15 2. Manfaat Toleransi .................................................................................... 19 a. Menghindari Terjadinya Perpecahan ................................................ 19 b. Memperkokoh Silaturrahmi dan Menerima Perbedaan .................... 20 B. Sikap Toleran .................................................................................................. 21 1. Pengertian Sikap Toleran ......................................................................... 21 2. Ciri-ciri Sikap Toleran ............................................................................. 21 a. Mengakui Hak Setiap Orang ............................................................. 21 b. Menghormati Keyakinan Orang Lain ............................................... 22 c. Aggre In Disagreement (Setuju dalam Perbedaan) ........................... 22 d. Saling Mengerti ................................................................................. 22 e. Kesadaran dan Kejujuran .................................................................. 22 3. Pentingnya Sikap Toleran dalam Kehidupan Plural ................................ 23 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Toleran ......................................... 24 D. Macam-Macam Sikap Toleran ........................................................................ 26 1. Memberikan Kebebasan atau Kemerdekaan ............................................ 27 2. Mengakui Hak Setiap Orang .................................................................... 27 3. Menghormati Keyakinan Orang Lain ...................................................... 28 4. Saling Mengerti ........................................................................................ 28

  b.

  Tidak Boleh Memusuhi Orang-Orang Selain Muslim atau Kafir ..... 30 c. Hidup Rukun dan Damai dengan Sesama Manusia .......................... 30 d. Saling Tolong Menolong dengan Sesama Manusia .......................... 31 E. Cara Menanamkan Sikap Toleran ................................................................... 31

  BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rijalul Ansor ..................................................................... 36 1. Sejarah Singkat ........................................................................................ 36 2. Letak Geografis ........................................................................................ 37 3. Visi, Misi dan Tujuan .............................................................................. 38 a. Visi .................................................................................................... 38 b. Misi ................................................................................................... 38 c. Tujuan ............................................................................................... 39 4. Susunan Organisasi .................................................................................. 39 5. Kegiatan Rijalul ansor.............................................................................. 41 B. Temuan Penelitian .......................................................................................... 44 1. Bagaimana sikap toleran keberagamaan menurut jama’ah rijalul ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 .......... 45 2. Implementasi atau cara yang dilakukan oleh jama’ah rijalul ansor dalam menjalankan sikap toleransi keberagamaan di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 ....................................... 49

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  B.

  Implementasi atau cara yang dilakukan oleh jama’ah rijalul ansor dalam melakukan sikap toleran keberagamaan di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 ................................................................. 58 1.

  Toleransi keberagamaan terang-terangan ................................................ 59 2. Toleransi keberagamaan tersembunyi ...................................................... 64

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 69 B. Saran-saran ...................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1: Daftar Kegiatan Rutinan Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening Tingkir Salatiga

  Tabel 3.2: Daftar Informan

DAFTAR LAMPIRAN

  Lamp. 1 : Pedoman Wawancara Lamp. 2 : Transkip Wawancara Lamp. 3 : Lembar Konsultasi Skripsi Lamp. 4 : Surat Penunjukan Pembimbing Lamp. 5 : Surat Bukti Penelitian Lamp. 6 : Daftar Nilai SKK Lamp. 7 : Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai beragam

  keanekaragaman agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan serta pandangan hidupnya. Jika diurai lebih terinci, bangsa Indonesia memiliki, talenta, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna kulit, status ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, varian keberagamaan, cita-cita perspektif, orientasi hidup, loyalitas, organisasi, tingkat umur, profesi dan bidang pekerjaan yang berbeda-beda.

  Pluralisme merupakan sebuah realitas sosial yang siapapun tidak mungkin mengingkarinya, karena pluralisme juga merupakan hukum Allah (sunatullah).

  Pluralisme harus disertai dengan kesadaran teologi kehidupan, terutama kehidupan agama ini memang plural dan itu merupakan kehendak Allah (Rahmad, 2003: 186). Seperti yang terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 48 sebagai berikut:

  

          

               

            

                   

  Artinya : ”Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat

  

(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,

Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali

kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu

perselisihkan itu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan

jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah : 48) (Depag, 2003: 168).

  Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama merupakan bagian usaha menciptakan kemaslahatan umum serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama, sehingga setiap golongan antar umat beragama dapat melaksanakan bagian dari tuntutan agama masing-masing. Kerukunan yang berpegang kepada prinsip masing-masing agama menjadi setiap golongan antar umat beragama sebagai golongan terbuka, sehingga memungkinkan dan memudahkan untuk saling berhubungan. Bila anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik dengan anggota dari golongan agama-agama lain, akan terbuka kemungkinan untuk mengembangkan hubungan dalam berbagai bentuk kerjasama dalam bermasyarakat dan bernegara (Al-Munawar, 2005: 22).

  Agama merupakan sebuah sistem keyakinan yang berisikan suatu ajaran dan petunjuk bagi para penganutnya supaya selamat (dari api neraka) dalam kehidupan setelah mati. Begitu juga agama sebagai suatu sarana manusia untuk melakukan hubungan atau komunikasi dari agama yang satu kepada agama yang lainnya. Negara Indonesia ini telah memberikan kebebasan untuk memilih atau memeluk agama yang merupakan wujud dari terselenggaranya demokrasi dan hidup saling menghormati satu dengan yang lainya (Riuh, 2003: 139).

  Rasa kesadaranlah yang mampu memberikan solusi dalam diri manusia dalam kehidupan beragama. Jadi, rasa saling butuhlah yang tidak mempermasalahkan suatu agama satu sama lain dan secara sosiologi masalah ini tidak terelakan (Usman, 2002: 66).

  Mengenai realita plural ini penulis ingin mencoba memberi suatu gambaran tentang kerukunan keberagamaan jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2016, dimana jama’ah rijalul ansor desa Kalibening mampu menerapkan sikap toleran antar pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain. Sikap toleran yang dimiliki jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat Kalibening, masyarakat sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain ini bisa membawa suasana yang aman, tentram, gotong royong dan saling tolong menolong dalam suka maupun duka, karena pada hakikatnya manusia adalah insan sosial, dengan demikian ia tidak bisa berdiri sendiri, satu sama lainnya saling membutuhkan.

  Manusia yang satu dengan yang lainnya mempunyai corak yang berbeda, kendati demikian keduanya mempunyai kepentingan yang sama dalam menjalani Kalibening adalah jama’ah yang terbilang masih baru, karena jama’ah ini baru berdiri sekitar tahun 2012 tetapi hal ini bukan menjadi alasan untuk saling bertoleran dengan masyarakat Kalibening, masyarakat sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain, justru hal ini menjadi semangat bagi jama’ah dzikir dan tahlil rijalul ansor untuk saling bergotong royong, menciptakan suasana yang aman, tentram serta kondusif dalam bermasyarakat.

  Maka dalam hal ini penulis ingin membuat penelitian dengan judul implementasi sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sikap toleran keberagamaan menurut jama’ah rijalul ansor di

  Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 2. Bagaimana implementasi sikap toleran keberagamaan menurut jama’ah rijalul ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun

  2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul

  2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor kepada masyarakat Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016? D.

   Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis:

  1. Manfaat Teoritis Untuk menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang implementasi sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat Kalibening, masyarakat sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama lain.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan apabila nantinya berkecimpung dalam masyarakat, khususnya dalam sikap toleran antara masyarakat yang mengikuti organisasi lain dan pemeluk agama lain.

  b.

  Bagi Anggota Jama’ah Rijalul Anshor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tetap bersikap toleransi guna menjalin silaturahmi antar sesama manusia dan menjaga sikap ukhuwah Islamiyah.

E. Penegasan Istilah

  Agar mempermudah pemahaman serta untuk menentukan arah yang jelas dalam menyusun penelitian ini, maka penulis memberikan penegasan dan maksud penulisan judul skripsi sebagai berikut : 1.

  Sikap Toleran Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajek, yang disertai dengan adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk berperilaku dalam acara tertentu yang dipilihnya (Walgito, 1998: 109).

  Toleransi berarti sikap untuk membiarkan, mengakui, dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan.

  Sedangkan pengertian toleransi adalah keeksistensinya berbagai kelompok atau keyakinan di satu waktu dengan tetap terpeliharanya perbedaan- perbedaan dan karakteristik masing-masing.

  Jadi sikap toleran adalah sikap menghargai, sabar dan menghormati keyakinan agama atau kepercayaan kelompok lain tanpa ada unsur untuk memecah belah kepercayaan lain dengan cara saling mencari kesalahan kepercayaan yang satu dengan yang lainya dengan cara saling menyindir ataupun dengan cara kekerasan, karena di dalam agama Islam sendiri dijelaskan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

2. Keberagamaan

  Keberagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat di agama atau segala sesuatu yang mengenai tentang agama (Poerwadarminto, 2007: 12). Jika dikaitkan dengan sikap toleran, toleransi keberagamaan adalah kebebasan seseorang untuk memeluk agama atau kebebasan seseorang untuk mengikuti suatu organisasi dengan keyakinan masing-masing yang tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. Adapun yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah bagaimana sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat Kalibening, masyarakat sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain.

F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan jenis penelitian Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif pertisipan dengan multi strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, tekhnik- tekhnik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-lain (Zuariah, 2009: 95).

  Melalui metode kualitatif penulis dapat mengenal orang (subjek) dunia ini. Penulis dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan dengan masyarakat mereka sehari-hari, mempelajari kelompok-kelompok dan pengalaman-pengalaman yang mungkin belum penulis ketahui sama sekali. Terakhir metode kualitatif memungkinkan penulis menyelidiki konsep-konsep yang dalam penelitian lainya intinya akan hilang. Konsep- konsep seperti keindahan, rasa sakit, keimanan, penderitaan, frustasi, harapan, dan kasih sayang dapat diselidiki sebagaimana orang-orang yang sesungguhnya dalam kehidupan mereka sehari-sehari (Sugiyono, 2007: 30).

  2. Kehadiran Peneliti Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.

  Peneliti datang secara langsung berinteraksi di tengah-tengah objek penelitian dan melakukan pengamatan, wawancara mendalam dan aktivitas- aktivitas lainya demi memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian serta turun langsung ke kancah penelitian, tanpa mewakilkan pada orang lain. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang berkaitan dalam menggali, mengidentifikasi data informasi dan fenomena yang muncul di lapangan dapat diperoleh secara akurat.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga pada tanggal 4 Agustus 2016 sampai dengan selesai.

4. Sumber Data

  Sumber data yaitu subjek dari mana data diperoleh, sehingga peneliti memperoleh sumber data yang dipandang paling mengetahui dan berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti.

  Responden adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto, 2010: 107). Sedangkan informan adalah orang yang menjadi sumber data dalam penelitian (Alwi, 2007: 794).

  Subyek penelitian adalah keseluruhan dari informan atau sumber yang hendak diteliti (Arikunto, 2010: 256) dalam hal ini subyeknya adalah: a.

  Ketua Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 b. Pengurus Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening, Kecamatan

  Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 c. Anggota Jama’ah Rijalul Ansor di Desa Kalibening, Kecamatan

  Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016 5. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.

  a.

  Interview (Wawancara) Interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi informasi (S. Nasution, 1996: 113). Dari hasil wawancara ini diharapkan penulis dapat memperoleh data yang diperlukan yang berkaitan dengan sikap toleransi keberagamaan jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat Kalibening dan sekitarnya sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain dalam meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antara jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat Kalibening dan sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama yang lain.

  Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010: 197). Dimana pewawancara berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Serta mengajukan pertanyaan yang dijawab oleh responden dengan bebas. Pewawancara mengalihkan pada alur yang telah ditentukan, jika jawaban dari responden mulai menyimpang dari arah pertanyaan. Dalam hal ini penulis memperoleh keterangan dari responden dengan berdialog langsung.

  Metode ini digunakan untuk menggali data-data langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung mengamati dan mencatat mengenai implementasi sikap toleran keberagamaan jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening, Kecamatan b.

  Dokumentasi Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya (Fathoni, 2006: 112). Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapat data-data yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dan dokumen tentang kepengurusan jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Tahun 2016-2020.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain, sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008 : 244).

  Penelitian ini menggunakan analisis secara kualitatif untuk mengolah data dari lapangan : a.

  Pengumpulan data Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik, seperti wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumentasi yang diperoleh penelitian. b.

  Penyajian data Dengan menggambarkan fenomena-fenomena atau keadaan sesuai dengan data yang telah direduksi terlebih dahulu.

  c.

  Kesimpulan Yaitu permasalahan penelitian yang menjadi pokok pemikiran terhadap apa yang akan diteliti.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Sebagai upaya membuktikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-benar valid, maka peneliti menggunakan cara triangulasi, yakni data atau informasi yang diperoleh dari satu pihak dicek kebenaranya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga, keempat dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar terhindar dari subyektivitas.

  8. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut : a.

  Tahap pra lapangan 1)

  Mengajukan judul penelitian 2)

  Menyusun proposal penelitian 3)

  Konsultasi penelitian kepada pembimbing b. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi :

  2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian

  3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan c.

  Tahap analisa data, meliputi kegiatan : 1)

  Penemuan hal-hal yang penting dari data penelitian 2)

  Pengecekan keabsahan data 3)

  Tahap peneliti laporan penelitian d. Penulisan hasil penelitian e. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing f. Perbaikan hasil konsultasi g.

  Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian h. Ujian munaqosah skripsi.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan dalam memahami isi dari penelitian ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

  BAB I: PENDAHULUAN, memuat Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II: KAJIAN PUSTAKA, merupakan bagian yang menjelaskan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang pertama memuat pengertian toleransi, manfaat toleransi, sikap toleran, faktor yang mempengaruhi sikap

  BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, menjelaskan tentang gambaran umum jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening, kegiatan jama’ah rijalul ansor di desa Kalibening dan sekitarnya serta sikap toleran yang dilakukan oleh jama’ah rijalul ansor dengan masyarakat sekitarnya, pengikut organisasi lain dan pemeluk agama lain.

  BAB IV: PEMBAHASAN, merupakan pembahasan hasil penelitian di lapangan yang dipaparkan dalam bab III. Pembahasan dilakukan untuk menjawab masalah penelitian yang diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan menjelaskan temuan penelitian dalam konteks khazanah ilmu.

  BAB V: PENUTUP, berisi kesimpulan dari pembahsan hasil penelitian dan saran-saran dari penulis sebagai sumbangan pemikiran berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah diperoleh dan daftar pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Toleransi Beragama 1. Pengertian Toleransi Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerare yang berarti

  bertahan atau memikul. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran, yang berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendirinya. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Toleransi berarti sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi. 2 Cetakan 4 Th. 1995). Sedangkan pengertian lain dari toleransi adalah keeksistensianya berbagai kelompok atau keyakinan di satu waktu dengan tetap terpeliharanya perbedaan-perbedaan dan karakteristik masing-masing (Malik, 2005: 12).

  Menurut Siagian (1993) toleran diartikan sebagai, dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak sependapat. (Sudrajat, 2008: 141).

  Dalam Bahasa Arab, toleransi biasa disebut “ikhtimal”,

  

“tasamuh” yang artinya membiarkan sesuatu untuk dapat saling

mengizinkan dan saling memudahkan (Al-Munawar, 2005: 13).

  Dasar-dasar al-Sunnah (Hadits Nabi) dikemukakan untuk menegaskan bahwa toleransi dalam Islam itu sangat komprehensif dan serba meliputi, baik lahir maupun batin, karena jika toleransi tidak meliputi dari lahir maupun batin tidak akan pernah terwujud. Dengan kata lain toleransi bukan saja memerlukan kesediaan ruang untuk menerima perbedaan, tetapi juga memerlukan pengorbanan material maupun spiritual, lahir dan batin. Di sinilah, konsep Islam tentang toleransi (As-samahah) menjadi dasar bagi umat Islam untuk melakukan Mu’amalah (Hablum Minan Nas) yang ditopang oleh kaitan spiritual kokoh (Hablum Minallah) (Ma’arif, 2009: 5).

  Kesalahan dalam memahami arti toleransi dapat mengakibatkan

  

Talbisul Haq Bil Bathil (mencampuradukkan antara hak dan bathil) yakni

  suatu sikap yang sangat dilarang untuk dilakukan oleh seorang muslim, seperti halnya mengurusi agama atau keyakinan orang lain. Sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Al-Kafirun ayat 1-6 sebagai berikut:

            

             

  Artinya: Katakanlah : “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan

  

menyembah apa yang kamu sembah Dan kamu bukan penyembah Tuhan

yang aku sembah Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang

kamu sembah dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang

aku sembah. Untuk mu agamamu, untukkulah agamaku” (QS. Al-

  Kafirun 1-6) (Depag, 1989: 1112).

  Toleransi dapat disimpulkan sebagai sikap saling menghargai dan menghormati setiap orang yang berbeda-beda secara kepercayaan, tata cara beribadah, ras, bahasa, budaya, politik, pendirian dan kepercayaan maupun tingkah laku.

  Eksistensi manusia dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat terlepas dari yang namanya kepercayaan yang berlebihan dalam hal beragama. Bahkan agama merupakan suatu bentuk corak kepercayaan (dalam arti sesuatu yang diakui dan diterima sebagai kebenaran yang paling tinggi). Kepercayaan atau keimanan merupakan proses kejiwaan, dengan kepercayaan itu dapat menangguhkan dan mengesampingkan segala sesuatu yang bersifat non rasional terhadap pernyataan dasar mengenai kehidupan. Oleh karena itu, kepercayaan merupakan gejala yang mengambil tempat di dalam alam bawah sadar setiap orang.

  Bahkan jika kepercayaan itu diungkapkan secara kelompok, intinya masih tetap bersifat perorangan untuk memahami ikhwal ini, harus berurusan dengan fikiran seseorang sebagai individu. Barangkali interpretasi yang paling tepat tentang agama sebagai perasaan adalah apa yang diungkapkan oleh Schleirmacher, seorang teolog Jerman (Karim,

  Dalam Bahasa Arab ‘tasamuh’ berarti saling mengizinkan, saling memudahkan, maka dari itu toleransi mengandung konsensi, artinya konsensi dalam pemberian yang hanya didasarkan kepada kemurahan dan kebaikan hati saja, bukan didasarkan kepada hak. Jelas bahwasanya toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip untuk menghormati perbedaan atau prinsip orang lain itu sendiri tanpa mengorbankan prinsip sendiri (Al-Munawar, 2005: 13).

  Agama tidak dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian yang terpisahkan dalam kehidupan manusia, ketika ia dijadikan reaksi terhadap keseluruhan wujud manusia, karena ia memuat berbagai ajaran dan tujuan dalam segala hal untuk kebahagiaan manusia, namun sebaliknya, agama harus dirasakan, difikirkan, dihayati dan dijelmakan dalam tindakan. Keagamaan ini didefinisikan sebagai pencarian akan realitas asli (Fauzi, 2007: 5-6).

  Pada dasarnya toleransi beragama diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada penganut organisasi- organisasi yang berbasis Islam untuk tetap menjalankan keyakinan atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing-masing, selama dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban, keamanan dan perdamaian di dalam suatu organisasi atau dalam

2. Manfaat Toleransi

  Manfaat-manfaat yang diperoleh dari sikap toleransi antara lain : a.

  Menghindari Terjadinya Perpecahan Bersikap toleran atau saling menghargai merupakan salah satu solusi agar tidak terjadi perpecahan antar umat beragama dalam mengamalkan ajaran suatu agama atau suatu organisasi yang mereka yakini. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang harus selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial oleh setiap manusia. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi dan ardli.

  Dalam kaitanya ini Allah SWT telah mengingatkan umat manusia dengan pesan yang sangat universal dalam QS. Al-Imran ayat 103 sebagai berikut:

                                      

  Artinya : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

  Allah, dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh- musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu

  Pengertian ayat di atas adalah mengenai pesan kepada umat manusia tanpa terkecuali untuk tetap menjalankan agama atau keyakinan mereka masing-masing dan harus menjauhi perpecahan yang mengakibatkan perpecahan antar umat beragama maupun sesama umat beragama.

  b.

  Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia yang lainnya. Pada umumya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan pendapat dijadikan sebagai alasan untuk bertentangan satu sama lainya. Perbedaan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan konflik antar sesama manusia.

  Merajut hubungan damai antar agama dan pengikut organisasi yang berbasis Islam hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak saling menghargai satu sama lainnya. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama dan organisasi boleh menjalankan ajaran dan ritual sesuai dengan keyakinannya dengan bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan sebagai kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan

B. Sikap Toleran 1.

  Pengertian Sikap Toleran Sikap merupakan suatu pendapat atau keyakinan seseorang mengenai suatu objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai dengan adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya (Walgito, 1994:109).

  Sementara pengertian yang lain mengenai sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap toleran adalah kesiapan seseorang dalam bertindak untuk saling menghargai, menghormati, perbedaan-perbedaan yang ada di sekitarnya dan membolehkan pendirian ataupun keyakinan yang bertentangan dengan pendirian yang ada.

2. Ciri-Ciri Sikap Toleran

  Ciri-ciri sikap toleran menurut Hasyim (1979:23) adalah sebagai berikut : a.

  Mengakui Hak Setiap Orang Setiap manusia tentunya mempunyai kepentingan yang merupakan suatu sikap mental yang mengakui bahwa setiap manusia berhak untuk menentukan kepercayaan dan nasibnya masing-masing.

  b.

  Menghormati Keyakinan Orang Lain Tidak menghormati keyakinan orang lain atau memaksakan keyakinan seseorang dengan kekerasan atau dengan cara yang tidak halus akan mengakibatkan orang lain bersikap hiprokit (munafik) c. Agree In Disagreement (Setuju dalam Perbedaan)

  Perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan yang mengakibatkan perselisihan antara umat beragama dan sesama agama yang memiliki keyakinan yang berbeda, karena memang perbedaan selalu dan pasti ada di dunia ini.

  d.

  Saling Mengerti Tidak akan terjadi rasa saling menghormati antar sesama manusia apabila tidak ada rasa pengertian, rasa saling menghargai dan rasa saling menerima perbedaan yang terjadi antara sesama manusia yang memiliki keyakinan berbeda dengan keyakinan yang kita anut.

  e.

Dokumen yang terkait

PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 106

PENGARUH PERAN ORANG TUA ASUH TERHADAP KEPR1BADIAN ANAK DI PANTIASUHAN ULYA DESA KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK DIDESA GEGANGAN KEC.TUNTANG KAB.SEMARANG (STUDI KASUS PADA SISWA SMP DI DESA GEDANGAN TAHUN 2005/2006) - Test Repository

0 0 94

KORELASI TINGKAT PEMAHAMAN KEAGAMAAN TERHADAP TOLERANSI (STUDI KASUS MASYARAKAT DESA KEMBANGARUM,KELURAHAN DUKUH, KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2010 - Test Repository

0 0 79

PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA SALATIGA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Test Repository

0 0 135

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS PESANTREN STUDI PADA SMK PANCASILA DUSUN KLUMPIT KELURAHAN BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 - Test Repository

0 0 155

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

HUBUNGAN INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DAN SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL- MUNTAHA KEL.CEBONGAN KEC.ARGOMULYA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 98

PERKEMBANGAN DAN PERAN MUHAMMADIYAH DI SALATIGA TAHUN 2000-2015 - Test Repository

0 0 97

KORELASI ANTARA PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP REMAJA DENGAN INTENSITAS KEBERAGAMAAN REMAJA DI DESA RANDUGUNTING KEC. BERGAS KAB. SEMARANG PADA TAHUN 2016. - Test Repository

0 0 102