PENERAPAN METODE SIMA’I DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN TA’MIRUL ISLAM LAWEAN SURAKARTA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENERAPAN METODE SIMA’I DALAM

MENGHAFAL AL- QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN TA’MIRUL

  

ISLAM LAWEAN SURAKARTA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

MIFTAHUR ROHMAN

NIM. 111-12-248

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

PENERAPAN METODE SIMA’I DALAM

MENGHAFAL AL- QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN TA’MIRUL

  

ISLAM LAWEAN SURAKARTA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

MIFTAHUR ROHMAN

NIM. 111-12-248

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  MOTTO ٍَْْخ

ََُْوَّلَع ََّْىآ ْشُقْلاَْنَّلَعَتْْيَهْْنُمُش

  

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar

Al- Qur‟an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori)

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Bapak dan Emakku , Sholihin dan Ma‟rum yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Keluarga Besarku, mbak Asti, mas Nur, yang telah memberikan dukungan, doa, dan motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  3. Untuk keluarga besar bapak Fathur Rohim yang telah memberikan kepercayaan kepadaku.

  4. Dan untuk seluruh Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  ْ ْ ْ ْ

  

   

Alhamdulillahirobbil„alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kekuatan, petunjuk, dan perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Penerapan Metode Sima‟i dalam menghafal Al-Qur‟an pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta Tahun 2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulis juga banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Semua pihak yang terlibat dan dengan ikhlas memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

  Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca. Dengan keterbatasan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 20 Maret 2016 Penulis Miftahur Rohman NIM. 111-12-248

  

ABSTRAK

  Rohman, Miftah. 2016. Penerapan Metode

  Sima‟i dalam Menghafal Al-Qur‟an pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M. Pd.

  Kata kunci: Pondok Pesantren, Metode Pembelajaran Tahfidzul Qur’an.

  Tujuan pendidikan pesantren adalah untuk mencetak muslim yang dapat menguasai ilmu-ilmu agama secara mendalam serta menghayati, dan mengamalkannya dengan ikhlas. Guna mencapai tujuan ini, pesantren mengajarkan pembelajaran Al-

  Qur‟an atau Tahfidzul Qur‟an, dan pembelajaran kitab. Seperti halnya Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta yang memiliki berbagai pembelajaran kitab dan

  Tahfidul Qur‟an. Tujuan yang hendak

  dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam, baaimana

  penerapan metode sima‟i dalam pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam, faktor penunjang dan penghambat pembelajaran Tahfidzul Qur‟an serta cara mengatasinya.

  Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, metode pembelajaran

  

Tahfidzul Qur‟an di pondok pesantren Ta‟mirul Islam ini sangat bervariasi,

  diantaranya adalah metode wahdah, sima‟i, dan metode jama‟. Kedua Penerapan metode sima‟i PP Ta‟mirul Islam Surakarta ada 4, yaitu: Saba‟, sabqi, manjil, dan

  

tasmi‟. Ketiga, faktor penunjang pembelajaran Tahfidzul Qur‟an adalah Penerapan

  metode yang bagus, adanya variasi metode tasmi‟ dalam menghafal Al-Qur‟an, diwajibkan sima‟i diantara santri, santri berada dalam usia ideal untuk menghafal Al- Qur‟an (12-18 tahun), adanya ma‟had khusus tahfidz santri putri, adanya pengawasan oleh pengurus dan ustadz, adanya evaluasi setiap semester minimal 3 juz. Keempat, faktor penghambat pembelajaran Tahfidzu

  l Qur‟an yaitu tidak sabar

  dalam menghafal, kurangnya motivasi muraja‟ah santri saat dirumah, ambisi berlebihan dalam menambah hafalan, padatnya kegiatan dalam kurikulum KMI, belum adanya ma‟had khusus (untuk santri putra)

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ v MOTTO ................................................................................................................ vi PERSEMBAHAN. ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ..................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ................................................................................................. 6 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7 Penegasan Istilah ................................................................................................... 8 Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 11 Metode Penelitian.................................................................................................. 13

  Sistematika Penulisan ........................................................................................... 22

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Metode Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an dalam Pondok Pesantren .......... 24 Pengertian Metode Pembelajaran .............................................................. 24 Pengertian Tahfidzul Qur‟an ..................................................................... 25 Dasar Hukum dan Kaidah Penting Tahfidzul Qur‟an ................................................................................................................... 27 Macam-macam metode Pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an ......................... 31

  Pondok Pesantren dan Karakteristiknya.................................................... 33 Penerapan Metode Sima‟i dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an ........... 42 Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an ...... 43

  Faktor Pendukung Pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an ................................. 43

  Faktor Penghambat Pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an ............................... 48

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 57 Letak Geografis Pondok Pesantren Ta ‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta ................................................................................................................... 57 Sejarah Berdirinya

  Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta ................................................................................................... 59 Biografi Pendiri Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta ................................................................................................................... 60 Visi dan Misi

  Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta ................................................................................................................... 64\ Sarana Prasarana

  Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta Tahun 2016 ............................................................................................... 65 Keadaan Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta Tahun 2016 ...................................................................... 66 Keadaan Santri

  Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta Tahun 2016 ............................................................................................... 67 Program Pendidikan .................................................................................. 68

  Gambaran Informan .................................................................................. 68 Temuan Penelitian ..................................................................................... 70 Metode Pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam

  ................................................................................................................... 70 Penerapan Metode Sima‟i Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam .................. 73 Faktor Penunjang dan Penghambat Pembelajaran Tahfi

  dzul Qur‟an Pondok

  Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota SurakartaTahun 2016 ................ 76

  BAB IV PEMBAHASAN Metode Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam .......................................................................................................... 81 Penerapan Metode Sima‟i dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ............................................................. 84 Faktor Penunjang dan Penghambat Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ............................................................. 87 BAB V PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................... 104 Saran .......................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 107 LAMPIRAN .......................................................................................................... 109

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 identitas Pondok Pesantren ............................................................ 58Tabel 3.2 data Penasuh .................................................................................. 60Tabel 3.3 data sarana da prasarana................................................................. 65Tabel 3.4 data Ustadz dan Ustadzah .............................................................. 66Tabel 3.5 data santri ....................................................................................... 67Tabel 3.6 daftar nama informan ..................................................................... 69Tabel 3.7 kesimpulan hasil penelitian ............................................................ 80

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Transliterasi Arab-Latin 2. Daftar Nilai SKK 3. Riwayat Hidup Penulis 4. Nota Pembimbing Skripsi 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 6. Lembar Konsultasi 7. Pedoman Wawancara 8. Foto Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al- Qur‟an adalah kalam Allah SWT yang berupa mu‟jizat kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, sebagai petunjuk jalan lurus bagi

  kehidupan umat Islam. Al- Qur‟an merupakan kitab yang berfungsi sebagai sumber hikmah, cahaya mata dan akal bagi siapa saja yang ingin memikirkan dan merenungkannya. Di samping itu Al-

  Qur‟an juga merupakan undang- undang Allah yang kokoh yang memberikan kebahagiaan bagi yang menjadikannya pegangan dalam kehidupan. Al-

  Qur‟an sendiri menyatakan dirinya sebagai petunjuk, peringatan, pelajaran, obat dan rahmat, pembeda antara yang hak dan yang batil, dan pemberi kabar gembira (Munjahid, 2007:9).

  Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al- Qur‟an bukan hanya memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami isi kandungan Al-

  Qur‟an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten (Al-Munawar, 2002:3). Al-Qur'an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu diantaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah dan dipelihara. Kitab suci umat Islam ini adalah satu- satunya kitab suci samawi yang masih murni dan asli. Jadi, Al-Qur'an yang ada sekarang ini masih asli dan murni sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya, hal itu karena Allah yang menjaganya. Sesuai dengan firman-Nya:

  َْىُْظِف ََٰحَلْۥََُلْبًَِّإ ََّْشۡمِّزلٱْبٌَۡلَّضًَُْي ۡحًَْبًَِّإ Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

  sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya ” (QS. Al-Hijr:9).

  Penjagaan Allah kepada Al-Qur'an bukan berarti Allah menjaga secara langsung fase-fase penulisan Al-Qur'an, akan tetapi Allah melibatkan para hamba-Nya untuk ikut menjaga Al-Qur'an. Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan Al-Qur'an adalah dengan menghafalnya pada setiap generasi. Menjaga dan memelihara Al- Qur'an adalah perbuatan yang sangat mulia dihadapan Allah.

  Menghafal Al-Qur'an adalah salah satu cara untuk memelihara kemurnian Al-Qur'an. Oleh karena itu, beruntunglah orang-orang yang dapat menjaga Al-Qur'an dengan menghafal, memahami, dan mengamalkan isi kandungannya. Dengan Al-

  Qur‟an, Allah mengangkat derajat para penghafal Al-

  Qur‟an serta memakaikan kedua orangtuanya mahkota, yang sinarnya lebih terang dari pada sinar matahari. Menghafal Al- Qur‟an merupakan salah satu metode yang digunakan oleh Rasulullah dalam menerima wahyu dari Allah melalui perantara malaikat Jibril. Menghafal Al- Qur‟an merupakan sebab diselamatkannya seseorang dari api neraka. Abu Umamah berkata.” Sesungguhnya Allah tidak menyiksa hati yang menghafal Al-

  Qur‟an dengan api neraka.” Penghafal Al-Qur‟an akan selalu bersama dengan para malaikat yang mulia dan taat. Dalam sebuah hadist redaksi dari Bukhari disebutkan, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur‟an dan menghafalnya adalah bersama para malaikat yang mulia dan taat.” Alangkah mulianya seseorang yang dapat bersama dengan mereka (malaikat), yang disebutkan Allah Swt. (Badwilan, 2009: 19).

  Pesantren sebagai bentuk lembaga pendidikan non formal yang mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu pendidikan di Indonesia yang bersifat tradisional. Sejarah pendidikan menyebutkan bahwa pesantren merupakan bukti awal kepedulian masyarakat Indonesia terhadap pendidikan, sehingga pesantren juga disebut dengan lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia (Depag RI, 2003:1). Pesantren yang ada di Indonesia telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat muslim dan mampu menampung berjuta santri. Oleh karena itu, pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang ikut berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

  Selain itu, tujuan pendidikan pesantren adalah untuk mencetak muslim yang dapat menguasai ilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin) secara mendalam serta menghayati, dan mengamalkannya dengan ikhlas semata-mata ditujukan untuk pengabdiannya kepada Allah SWT. Guna mencapai tujuan ini, pesantren mengajarkan Al- Qur‟an atau Tahfidzul Qur‟an, Tafsir dan ilmu Tafsir, Hadits beserta ilmu Hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh, Tauhid, Tarikh, Akhlaq dan Tasawuf, Nahwu, Sharaf, serta ilmu Manthiq kepada para santrinya (Depag RI, 2003: 21). Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pengajaran untuk para santri dengan berbagai macam materi tersebut, maka dibutuhkan juga berbagai macam metode pembelajaran yang ada di pesantren baik untuk pembelajaran Tahfidzul Qur‟an maupun pembelajaran kitab.

  Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Kota Surakarta memberikan pilihan kepada santri untuk mengikuti pembelajaran kitab dan Tahfidz Al-

  Qur‟an. Santri di pesantren Ta‟mirul Islam yang sekaligus siswa setara SMP dan SMA bisa mengikuti program Tahfidz Al-Qu r‟an. Hal tersebut menjadikan pesantren Ta‟mirul Islam banyak memiliki santri yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

  Dalam menghafal Al- Qur‟an dibutuhkan suatu cara atau metode yang digunakan agar hafalan Al-

  Qur‟an menjadi terprogram. Metode yang digunakan ini juga diharapkan nantinya dapat membantu hafalan menjadi efektif. Di zaman yang serba canggih pada saat ini, kita bisa menemukan banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk membantu proses penghafalan Al-

  Qur‟an. Hal ini bisa kita temui di media elektronik dan juga di media cetak. Selain itu, kita juga dapat menemukan dan mengikuti metode- metode tahfidzul qur‟an yang dipakai pada instansi pendidikan formal ataupun non formal. Dalam melaksanakan metode tahfidzul qur‟an hendaknya dipandu dan dibimbing langsung oleh pemandu tahfidz yang berkompeten dalam penghafalan Al- Qur‟an. Hal ini bertujuan agar hafalan yang sudah kita dapatkan bisa dipantau dan dibina oleh pemandu tahfidz jika terdapat kesalahan.

  Program Tahfidz Al- Qur‟an Ta‟mirul Islam Surakarta diikuti santri atau siswa putra dan putri. Santri yang menghafal Al-

  Qur‟an merupakan santri Ta‟mirul Islam yang mengikuti pembelajaran tahfidz setelah mengikuti pembelajaran formal di sekolah yang ada di dalam lingkup pesantren tersebut.

  Dengan menejemen waktu dan metode yang digunakan mampu membantu santri dapat menghafal Al- Qur‟an secara baik.

  Sesuai hasil observasi yang peneliti lakukan pada santri Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta, terdapat beberapa metode menghafal Al-

  Qur‟an yang digunakan di Pondok Pesantren tersebut. Metode yang digunakan diantaranya adalah metode sima‟i yang memberikan waktu lebih banyak santri untuk menghafal ayat-ayat Al-

  Qur‟an dan membagi waktu antara belajar di sekolah dan belajar menghafal Al- Qur‟an. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk mengambil judul penelitian “PENERAPAN

  METODE SIMA'I DALAM MENGHAFAL AL-QUR'AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR'AN TA'MIRUL ISLAM LAWEAN

  SURAKARTA TAHUN 2016”

B. Rumusan Masalah

  Untuk membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apa saja metode pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016? 2.

  Bagaimana penerapan metode sima'i dalam proses pembelajaran Tahfidzul

  Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016? 3.

  Apa saja faktor penunjang dan Penghambat proses pembelajaran Tahfidzul

  Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian di atas, sasaran hasil atau tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui Macam-macam metode Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui penerapan metode sima'i dalam proses Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui faktor penunjang dan penghambat proses pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini di antaranya adalah:

  1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah khasanah keilmuan terutama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran

  Tahfidzul Qur‟an, khususnya di pondok pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta dan lembaga pendidikan tahfidz pada umumnya.

  b.

  Memberikan informasi yang baru bagi masyarakat luas (pembaca) tentang metode pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an yang digunakan untuk

  pelajar, sehingga dapat digunakan sebagai rujukan bagi pondok pesantren atau instansi-instansi lain yang berkecimpung dalam menghafal Al- Qur‟an.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Surakarta, dapat mengetahui manfaat atas penerapan metode sima'i dalam proses pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an yang selama ini telah diterapkan, dan

  untuk mengetahui hambatan-hambatan proses pembelajaran Tahfidzul Qur‟an, kemudian dicarikan solusi terbaik.

  b.

  Bagi lembaga pondok pesantren, dapat mengambil contoh metode pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an yang dinilai efektif untuk kemudian

  diterapkan oleh kyai/ustadz kepada santri sehingga mencetak generasi penghafal Al- Qur‟an yang cerdas.

  c.

  Bagi masyarakat luas, dapat mengetahui pentingnya pembelajaran

  Tahfidzul Qur‟an bagi generasi umat Islam. Khususnya untuk para

  penghafal Al- Qur‟an agar terbiasa dalam membaca, menghafal, dan mengamalkan ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al- Qur‟an. Sehingga dapat menjadi generasi yang Qur‟ani sesuai dengan harapan masyarakat, agama, dan bangsa.

  d.

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan dan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi yang mengadakan penelitian berikutnya, baik meneruskan maupun mengadakan riset baru. Sehingga memperkaya temuan-temuan penelitian tentang metode pembelajaran Tahfidzul

  Qur‟an.

E. Penegasan Istilah 1. Metode Pembelajaran

  Metode adalah cara yang tersusun dan teratur untuk mencapai tujuan (Haryanto, 2003:267). Menurut undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran secara sederhana diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri (Fathurrohman, 2012:6). Menurut Abudin Nata sebagaimana dikutip Fathurrahman (2012:7), pembelajaran adalah usaha pendidik untuk membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar untuk belajar yang akhirnya terjadi perubahan perilaku.

2. Metode Sima’i Menu rut Ahsin Al Hafidz (2000:63) Sima‟i artinya mendengar.

  Yang dimaksud dengan metode ini adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini bisa dilakukan dengan mendengarkan dari guru pembimbing atau dari alat bantu perekam.

  Menurut Wahid A lawiyah (2014:98), metode sima‟i mempunyai tujuan agar ayat Al- Qur‟an terhindar dari berkurang dan berubahnya keaslian lafadz serta mempermudah dalam memelihara hafalan agar tetap terjaga serta bertambah lancar sekaligus membantu mengetahui letak ayat- ayat yang keliru ketika sudah dihafal.

  Wahid Alawiyah (2014:137) juga berpebdapat, salah satu metode agar hafalan tidak mudah lupa adalah dengan melakukan

  sima‟an dengan sesama teman, senior, atau kepada guru dari ayat-ayat yang telah dihafal.

  Namun, jika penghafal malas atau tidak mengikuti

  sima‟an, maka hal

  tersebut akan menyebabkan hafalan mudah hilang. Selain itu, jika penghafal tidak suka melakukan

  sima‟an, maka ketika ada kesalahan ayat, hal itu tidak

  akan terdeteksi. Oleh karena itu, perbanyaklah melakukan

  sima‟an. Sebab,

  dengan banyak mengikuti

  sima‟an, sama halnya dengan mengulang hafalan yang terdahulu atau yang baru.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa, metode sima‟i adalah proses menhafal Al- Qur‟an dengan cara mendengarkan atau memperdengarkan suatu bacaan Al- Qur‟an agar ayat Al-Qur‟an terhindar dari berkurang dan berubahnya keaslian lafadz serta mempermudah dalam memelihara hafalan agar tetap terjaga serta bertambah lancar sekaligus membantu mengetahui letak ayat-ayat yang keliru ketika sudah dihafal.

3. Tahfidzul Qur’an

  Istilah

  Tahfidzul Qur‟an merupakan gabungan dari dua kata yang

  berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan Al- Qur‟an. Kata tahfidz merupakan bentuk isim mashdar dari fiil madhi ( ) yang

   اًظْيِفْحَت ُظِّفَحُي َظَّفَح – – artinya memelihara, menjaga, dan menghafal (Munjahid, 2007: 73).

  Sedangkan Al- Qur‟an secara bahasa berarti “bacaan”. Secara istilah,

  Al- Qur‟an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat jibril, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, yang tertulis dalam mushaf-mushaf dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah (Ash-Shabuuny, 1991: 15).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa

  Tahfidzul Qur‟an adalah kegiatan

  menghafal Al- Qur‟an dengan maksud beribadah yang dimulai dari surat Al-

  Fatihah sampai surat An-Nas agar ayat-ayat Al- Qur‟an dapat dijaga, dihafal, dan diingat dalam diri dan pikiran seseorang.

4. Pondok Pesantren

  Pondok yang digunakan dalam bahasa Jawa berarti madrasah dan asrama sebagai tempat mengaji dan belajar agama Islam (Purwadarminto, 2006: 906).

  Pesantren adalah tempat murid-murid dari berbagai daerah tinggal bersama-sama untuk menuntut ilmu di bawah pimpinan seorang atau beberapa orang guru (Saerozi, 2013: 27).

  Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren merupakan sebuah asrama atau tempat tinggal santri-santri yang sedang menuntut ilmu agama kepada kyai atau ustadz di lingkungan kediaman rumah kyainya. Pada asrama itulah para santri tinggal selama beberapa tahun untuk belajar langsung keilmuan yang dimiliki oleh kyainya. Sehingga memberi kemudahan bagi kyai untuk pemantauan perkembangan pembelajaran santri.

  Dari keterangan di atas, dapat dipahami maksud dari penelitian ini adalah pola atau ragam cara dalam menghafal Al- Qur‟an yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Lawean Kota Surakarta tahun 2016.

F. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan telaah terhadap karya penelitian terdahulu.

  Pada tinjauan pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan karya penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun penelitian- penelitian tersebut di antaranya adalah:

  1. Skripsi Maidatul Faizah (STAIN Salatiga, 2012) yang berjudul “Metode

  Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an Pondok Pesantren Daarul Qur‟an (Santri

Usia Sekolah Menengah Pertama Colomadu Karanganyar Tahun 2012)

  ”. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan metode yang diterapkan dalam tahfidzul Qur'an adalah metode

  wahdah , metode sima‟i, metode menghafal per hari satu halaman, metode

  pengulangan umum. Di dalam penelitian ini tidak ada kekurangan yang jelas. Hal itu dibuktikan dari hasil pembelajaran yang selalu maksimal.

  2. Skripsi Arif Rahman Hakim (STAIN Salatiga, 2013) yang berjudul “Metode

  Tahfidzul Qur‟an di Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur‟an (SDITQ) Al- Irsyad Desa Butuh Kecamatan Tengaran Tahun 2013

  ”. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan metode tahfidzul qur‟an yang digunakan di SDITQ adalah metode Pakistani, jenis metode ini diantaranya adalah Sabak, Sabki dan Manzil. Tujuan metode ini untuk mempermudah siswa dalam menghafalnya. Media yang digunakan yaitu Al-

  Qur‟an, iqro‟,panduan tajwid, MP3, Al-Qur‟an, Al-Qur‟an digital, formulir hafalan siswa. Hasil penggunaan metode ini cukup baik, ini dibuktikan dengan prestasi lomba yang diikuti oleh siswa.

  Berdasarkan penelitian di atas, penulis ingin memaparkan bahwa penelitian yang akan dilakukan ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya, satu titik yang membedakan adalah fokus kajian serta tempat dari penelitian ini, yaitu model pembelajaran sima‟i serta faktor penunjang dan hambatan

  Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta Tahun 2016.

G. Metode Penelitian

  Kedudukan metode penelitian sangat penting dalam suatu penelitian ilmiah. Metode penelitian merupakan teknik atau cara yang digunakan guna keberhasilan penelitian sesuai dengan hasil yang diinginkan. Metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah:

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

  research ) yang menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan

  peneliti yang berada langsung dengan obyek, terutama dalam memperoleh data dan berbagai informasi. Dengan kata lain peneliti langsung berada di lingkungan yang hendak ditelitinya.

  Jenis penelitian ini deskriptif, yaitu dengan membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai ragam metode pembelajaran dan penerapan metode sima‟i di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam agar dapat tercapai tujuan atau target yang diinginkan, yaitu santri mampu menghafal al-

  Qur‟an dengan fasih dan jelas secara efektif 30 juz seperti yang ditentukan dalam kurikulum pondok tersebut.

  2. Kehadiran Peneliti Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti hadir dan terlibat secara langsung dalam aktivitas santri di lokasi penelitian, terutama dalam memperoleh data-data dan berbagai informasi yang diperlukan.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren

  Ta‟mirul Islam Tegalsari, Bumi, Lawean Surakarta. Alasan peneliti memilih lokasi adalah karena letak pondok pesantren yang strategis, dan peneliti pernah melakukan Kuliah Kerja Lapangan di tempat tersebut.

  4. Sumber Data Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan serta dokumen dan lain-lain (Moeloeng, 2011:157). Hal-hal itu dapat diuraikan sebagai berikut: a.

  Sumber data utama Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau perekaman vidio/audio tapes, pengambilan foto, atau film. Untuk itu diperlukannya menentukan subyek penelitian.

  Subyek penelitian yang akan diteliti adalah para ustadz dan ustadzah, pengurus pondok pesantren Ta‟mirul Islam Tegalsari, Bumi, Lawean Surakarta dan santri yang terlibat langsung untuk memberikan keterangan secara menyeluruh mengenai berbagai aktivitas dalam pelaksanaan penerapan metode sima'i dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur‟an. b.

  Sumber tertulis Sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi

  (Moeleong, 2011:159). Peneliti juga akan mencari informasi dan dokumen dari pondok pesantren Ta‟mirul Islam terkait sejarah berdirinya pondok perkembangan pendidikannya (dari aspek program pembelajarannya, pendidik, peserta didik) dan yang lebih khusus lagi tentang metode pembelajarannya.

  Selain subyek penelitian, dibutuhkan teknik sampling. Sampling berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Pemikiran mengenai sampling ini hampir tidak bisa dihindari oleh peneliti mengingat berbagai keterbatasan, seperti waktu, tenaga dan biaya. Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling digunakan dalam rangka generalisi teoritik. Sampling yang diambil juga lebih selektif. Jenis teknik sampling yang digunakan adalah

  “purposive sampling”, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang

  dianggap mengetahui informasi dan masalah yang mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Suprayogo, 2003:165). Dengan demikian, penulis akan menentukan sumber wawancara yaitu ustadz dan ustadzah pondok berjumlah 2 orang, pengurus dan santri bagian program tahfidzul Qur‟an berjumlah 6 orang. c.

  Foto Pentingnya foto bagi penelitian kualitatif baik foto yang dihasilkan oleh orang lain maupun foto yang dihasilkan oleh diri sendiri yaitu sebagai penguat data wawancara maupun tertulis. Maka setiap mendapatkan data sesuai kebutuhan, peneliti berusaha mengambil gambar atau foto sebagai lampiran bukti pelaksanaan penelitian.

  d.

  Data statistik Penelitian kualitatif juga sering menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai sumber data tambahan bagi keperluannya. Statistik misalnya dapat membantu memberi gambaran tentang kecenderungan subjek pada latar penelitian (Moeleong, 2011:162). Dalam hal ini peneliti juga akan menggunakan data statistik bila dirasa perlu.

5. Metode Pengumpulan Data

  Sesuai dengan sumber data di atas, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a.

  Metode Dokumentasi Metode dekomentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengeni hal-hal atau variabel-variabel baik itu mengenai catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1989:30). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengembangan data jumlah santri, aktivitas santri setiap hari, sususan pengurus pesantren dan lain sebagainya. b.

  Metode Observasi Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penggunaan teknik ini, bentuk observasi adalah observasi partisipatif yang berarti pengamatan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2005:220).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi secara langsung yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti akan langsung melakukan pengamatan terhadap ragam metode pembelajaran

  tahfidzul Qur‟an santri di Pondok Pesantren Ta‟mirul

  Islam Tegalsari, Bumi, Lawean Surakarta untuk mengetahui tentang syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti pembelajaran tahfidz. Selain itu untuk memperoleh gambaran umum tentang pondok tersebut.

  c.

  Metode Wawancara Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moeleong, 2011:186). Wawancara ditujukan kepada pimpinan dan pengasuh pondok pesantren untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya pondok pesantren serta perkembangannya, para guru atau ustadz, para santri dan masyarakat.

  6. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil dokumentasi, catatan lapangan dan wawancara dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011:224).

  Menurut Salim dalam Maslikhah (2013: 323), proses analisis data sebagaimana penelitian kualitatif, digunakan teknik analisis data sebagai berikut: a.

  Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan.

  b.

  Penyajian data yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

  Verifikasi dari permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari makna dari gejala yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur akusalitas, dan proposisi.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Menurut Moeleong (2011:324) untuk menetapkan keabsahan

  (trustworthiness) data, diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), kepastian (confirmability).

  Sedangkan yang berkaitan dengan penelitian ini hanya menggunakan tiga unsur, yaitu: a.

  Kepercayaan (credibility) Kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. Ada beberapa teknik untuk mencapai kredibilitas ini antara lain: sumber, pengecekan anggota, perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, diskusi teman sejawat, dan pengecekan kecukupan referensi.

  b.

  Kebergantungan (dependability) Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan menginterprestasikan data. Sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Lebih jelasnya adalah karena keterbatasan pengalaman, waktu dan pengetahuan dari penulis maka cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit oleh dosen pembimbing.

  dependability c.

  Kepastian (confirmability) Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interprestasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: a.

  Tahap sebelum ke lapangan Dalam tahap ini peneliti harus menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, pengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian. Untuk penelitian di pondok

  Ta‟mirul Islam Tegalsari, Bumi, Lawean Surakarta ini, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berupa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian, memilih dan menentukan informan, serta menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu: (1) memahami latar penelitian dan persipan diri, (2) memasuki lapangan, (3) berperan sambil mengumpulkan data.

  c.

  Tahap analisis data Tahap menganalisi data melalui hasil temuan data dari penelitian baik secara lisan maupun secara tulisan yang diperoleh melalui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan pengasuh, ustadz, santri dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan pondok tersebut. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti. Selanjutnya pengecekan keabsahan data dengan mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid. Data yang valid adalah dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

  d.

  Tahap penulisan laporan Tahap ini meliputi kegiatan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu dilakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEWIBAWAAN PENGASUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DESA GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 103

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN BERDZIKIR DAN MENJAGA WUDHU TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI SANTRI DI PONDOK PESANTRENTARBIYATUL ISLAM (PPTI) AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 149

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 187

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA SMP IT IZZATUL ISLAM GETASAN KEBUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 118

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MUHADHOROH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI BERBICARA DI DEPAN PUBLIK PADA SANTRI KELAS 1 KMI PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 97

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

PENERAPAN METODE WAHDAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 85

IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 121

PERANAN SHALAT TAHAJUD DALAM KESEHATAN MENTAL SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 98