HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR KITAB TA’LIM MUTA’ALIM DENGAN SIKAP TA’DZIM SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA PULUTAN KEC.SIDOREJO SALATIGA 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan islam (S.Pd.I)

  HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR KITAB TA’LIM MUTA’ALIM DENGAN SIKAP TA’DZIM SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA PULUTAN KEC.SIDOREJO SALATIGA 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan islam (S.Pd.I) Oleh: MISBAKHUL MUNIR NIM 111-11-154 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

  HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR KITAB TA’LIM MUTA’ALIM DENGAN SIKAP TA’DZIM SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA PULUTAN KEC.SIDOREJO SALATIGA 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: MISBAKHUL MUNIR NIM. 11 1-11-154 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

KEMENTERIAN AGAMA

  

Jl. Tentara Pelajar 02 Tlp. (0298) 323706, 323433 Fax323433 Salatiga 50721

  Website:

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Misbakhul Munir NIM : 111-11-154 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam penelitian ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, September2017 Yang menyatakan Misbakhul Munir NIM: 111-11-154

KEMENTERIAN AGAMA

  

Jl. Tentara Pelajar 02 Tlp. (0298) 323706, 323433 Fax323433 Salatiga 50721

  Website:

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama :Misbakhul Munir NIM :111-11-15 Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan :Pendidikan Agama Islam Judul

  :HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR KITAB TA’LIM MUTA’ALIM DENGAN SIKAP TA’DZIM SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA PULUTAN KEC. SIDOREJO SALATIGA Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga,29 Agustus 2017 Pembimbing Dra. Maryatin, M.Pd NIP. 19690402 199803 2001

  

SKRIPSI

Hubungan Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim dengan Sikap Ta’dzim

Santri Terhadap Guru di Pondok Pesantren Nurul Asna

Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga

  

DISUSUN OLEH

MISBAKHUL MUNIR

NIM: 111-11-154

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, tanggal 06 Februari 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Sekretaris Penguji : Penguji I : Penguji II :

  Salatiga, 29 Agustus 2017 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 1999031002

  

MOTTO

  Hargailah waktu, karena sesuatu yang tidak pernah bisa terulang dan tak akan bisa kembali lagi adalah WAKTU.

   PERSEMBAHAN 1.

  Terimakasih kepada kedua orang tua, yaitu Bapak Muhlasin & Ibu Siti Afrokah yang senantiasa tulus memberikan dukungan dan doa restunya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di IAIN Salatiga.

  2. Kedua saudaraku, Nurul Khoirunisa, S.Pd.I dan Khoirul Anam yang selalu menjadi penyemangat selama penyusunan skripsi ini.

  3. Kepada Ibu Maryatin, M.Pd. yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

  4. Kepada Bapak Drs. KH Nasafi M.Pd.I selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna, yang telah banyak memberikan bekal ilmu agama dan pelajaran tentang kehidupan.

  5. Ahmad Yusuf RifQi, ST. yang telah memberi motivasi, semangat dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Sahabat-sahabat dari Pondok Pesantren Nurul Asna, Nur Kholis, Tamizin, Rudi, Umam, Taufikur, Naja, Laili Safa’ah dan semua keluarga besar Ponpes Nurul Asna terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan kalian selama ini.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terimakasih banyak atas bantuannya.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan I slam. Adapun judul skripsi ini adalah “HUBUNGAN INTENSITAS BELAJAR KITAB TA’LIM MUTA’ALLIM DENGAN SIKAP TA’DZIM SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA PULUTAN KEC. SIDOMUKTI SALATIGA

  ”. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatia 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Progdi PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan menambah ilmu pengetahuan tentang dunia pendidikan bagi pembaca.

  Salatiga, 29 Agustus 2017 Penulis

  ABSTRAK Munir, Misbakhul. 2017.

  Hubungan Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim dengan Sikap Ta’dzim Santri Terhadap Guru di Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan kec. Sidorejo Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.

  Kata kunci : Intensitas Belajar, Kitab Ta’limul Muta’allim, Sikap Ta’dzim.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk menjawab apakah ada hubungan intensitas belajar kitab Ta’lim Muta’alim dengan sikap ta’dzim santri terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga. Pertanyaan pertama yang ingin di jawab (1) Bagaimanakah intensitas santri dalam mengikuti pembelajaran k itab Ta’limul Muta’allim di Pondok Pesantren Nurul Asna? (2) Bagaimanakah sikap ta’dzim santri terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna? (3) Adakah hubungan antara intensitas belajar kitab

  Ta’lim Muta’alim denga n sikap ta’dzim santri terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna Metode penelitian yang digunakan adalah mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Asna

  Pulutan kec. Sidomukti Salatiga dengan populasi sebanyak 128 Santri dan sampel sebanyak 46 Santri. Jenis data yang digunakan adalah penelitian lapangan (research), sumber datanya meliputi data primer dan data sekunder, sedangkan pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan rumus korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) intensitas Santri dalam mengikuti Pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim dalam katagori baik, ada 31 responden, dengan angka sebesar 42,44 berada pada interval katagori antara 35-44 dan hasil presentase sebanyak 67,4%. (2) Sikap Ta’dzim Santri berada dalam katagori baik ada 30 responden, dengan angka sebesar 47,6 berada pada interval katagori antara 39-50 dan hasil presentasenya sebanyak 65,2%. (3) Ada Hubungan yang positif antara Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim dengan Sikap Ta’dzim Santri Terhadap Guru di Pondok Pesantren Nurul Asna. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,498 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,376. Maka dari itu berarti lebih besar dari nilai tabel 0,498> 0,376 sehingga hipotesis dapat diterima.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ..................................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v MOTO .................................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3 E. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 4 F. Definisi Oprasional .................................................................................. 4

  G.

  Variabel Penelitian ................................................................................... 6 H. Metode Penelitian ..................................................................................... 7 I. Instrumen Penelitian ................................................................................. 9 J.

  Analisis Data ............................................................................................ 10 K.

  Sitematika Penulisan ................................................................................ 11

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim ............................................... 13 1. Pengertian Intensitas Belajar .............................................................. 13 2. Hakikat Intensitas Belajar .................................................................. 14 3. Pengertian Kitab Ta’lim Muta’alim ................................................... 20 4. Materi Yang Terkandung Dalam Kitab Ta’lim Muta’alim ................ 21 B. Sikap Ta’dzim Santri ................................................................................ 30 1. Pengertian Sikap Ta’dzim .................................................................. 30 2. Ciri-ciri Sikap Ta’dzim ...................................................................... 31 3. Fungsi Sikap Ta’dzim ........................................................................ 32 C. Hubungan Intensitas Belajar Kitab Ta’li Muta’lim Dengan Sikap Ta’dzim Santri Terhadap Guru ............................................................................... 33 BAB III HASIL PENELITIA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 36 1. Sejarah Berdirinya Pondok ................................................................ 36 2. Letak Geografis Pondok .................................................................... 37 3. Profil Pondok ..................................................................................... 38 4. Keadaan Ustadz dan Santri ............................................................... 38

  5. Struktur Organisasi Pengurus Pondok ............................................... 39 6.

  Progam Pengajaran Pondok .............................................................. 42 7. Sarana dan Prasarana Pondok ........................................................... 44 8. Metode Pembelajaran Kitab .............................................................. 45 B. Penyajian Data ......................................................................................... 46 1.

  DaftarResponden ............................................................................... 46 2. Hasil Jawaban Angket Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim .. 48 3. Hasil Jawaban Angket Sikap Ta’dzim Santri .................................... 50

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ............................................................................... 52 1. Analisis Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim ......................... 53 2. Analisis Sikap Ta’dzim Santri ........................................................... 58 B. Analisis Uji Hipotesis .............................................................................. 63 C. Analisis Lanjut ......................................................................................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 67 B. Saran ......................................................................................................... 68 C. Penutup ..................................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Pendidik Ponpes Nurul Asna ................................................ 38Tabel 3.2 Daftar Santri Putra Ponpes Nurul Asna .......................................... 39Tabel 3.3 Daftar Santri Putri Ponpes Nurul Asna ........................................... 39Tabel 3.4 Daftar Kegiatan Harian Ponpes Nurul Asna ................................... 42Tabel 3.5 Daftar Kegiatan Mingguan Ponpes Nurul Asna .............................. 43Tabel 3.6 Daftar Kegiatan Bulanan Ponpes Nurul Asna................................. 44Tabel 3.7 Daftar Kegiatan Tahunan Ponpes Nurul Asna ................................ 44Tabel 3.8 Daftar Sarana dan Prasarana Ponpes Nurul Asna ........................... 45Tabel 3.9 Daftar Responden Santri Nurul Asna............................................... 46

  Tabel 3.10 Jawaban Angket Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim ........ 48

Tabel 3.11 Jawaban

  Angket Sikap Ta’dzim SAntri ........................................ 50 Tabel 4.1

  Daftar Nilai Angket Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim .... 53 Tabel 4.2

  Distribusi Frekuensi Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim..... 55 Tabel 4.3Interval Katagori dan Presentase Intensitas Be lajar Kitab Ta’lim Muta’alim ........................................................................................................ 57 Tabel 4.4

  Daftar Nilai Angket Sikap Ta’dzim Santri ...................................... 59 Tabel 4.5

  Distribusi Frekuensi Sikap Ta’dzim Santri ..................................... 60

Tabel 4.6 Interval Katagori dan Presentase

  Sikap Ta’dzim Santri .................. 62

Tabel 4.7 Tabel Kerja Untuk Mencari Hubung an Intensitas Belajar Kitab Ta’lim

  Muta’alim Dengan Sikap Ta’dzim Santri Terhadap Guru .............................. 64

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Pondok pesantren sudah dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka,

  bahkan Islam masuk ke Indonesia terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya.

  Pondok pesantren merupakan pendidikan non formal yang dapat mengubah tingkah laku santri ke arah yang lebih baik, sehingga banyak orang mempercayakan sebagian tanggung jawab dalam pondok pesantren, khususnya dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu dalam pondok pesantren mulai perasaan, perilaku, dan kedekatan pada guru sangat mempengaruhi terhadap jiwa santri. Itulah sebabnya guru bukan hanya sekedar pendidik saja, akan tetapi juga sebagai sauri tauladan bagi santri- santrinya dalam upaya membina ke arah yang sehat, khususnya dalam akhlak.

  Dengan demikian, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk pribadi santrinya karena kehadiranya dirasa perlu dalam berbagi kegiatan di pesantren.

  Didalam pondok pesantren banyak dikaji kitab-kitab klasik. Pengajaran kitab T a’limul Muta’alim atau sering dikenal dengan pengajaran akhlak yang bertujuan untuk membetuk pribadi muslim yang berakhlak tinggi dan mulia dalam arti hubungan dengan Allah SWT atau sesama manusia.

  Sikap

  Ta’dzim merupakan wujud dari manusia terdidik. Sebagai mana

  maqalah dalam bahasa arab sebagai berikut: Artinya : “Akhlak (sikap ta’dzim) ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.

  (Nata,1997:5) Apabila santri intens dalam memperoleh ilmu melalui kitab terkait, maka mereka memiliki kesopanan yang tinggi, ikhlas dan jujur, bersikap

  t a’dzim dan taat kepada guru merupakan salah satu wujud dari pendidikan

  agama Islam khususnya dalam bidang akhlak.

  Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat intensitas belajar kitab Ta’limul M uta’alim terkait hubungannya dengan ke Ta’dziman santri terhadap guru, maka penulis mengambil judul ” Hubungan Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’alim Dengan Sikap Ta’dzim Santri Terhadap Guru Di Pondok Pesantren Nurul Asna Desa Pulutan Salatiga ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah intensitas santri dalam mengikuti pembelajaran kitab

  Ta’limul Muta’alim? 2. Bagaimanakah sikap ta’dzim santri terhadap guru di Pondok Pesantren

  Nurul Asna?

  3. Adakah hubungan antara intensitas pembelajaran kitab Ta’limul M uta’alim dengan sikap ta’dzim santri Terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui intensitas santri dalam mengikuti pembelajaran kitab T a’limul Muta’alim di Pondok Pesantren Nurul Asna.

  2. Untuk mengetahui keta’dziman santri Terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna.

  3. Untuk mengetahui hubungan intensitas belajar kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap

  ta’dzim santri Terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna.

D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan masalah yang ada di atas, maka manfaat penelitian ini, antara lain :

1. Secara Teoretis

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada dunia pendidikan dan pondok pesantren mengenai hubungan intensitas belajar kitab T a’limul Muta’alim dengan perilaku ta’dzim santri kepada guru di Pondok Pesantren Nurul Asna 2. Secara Praktis

  Memberikan contoh dan pentingnya perilaku

  ta’dzim kepada guru,

  sehingga diharapkan memunculkan sikap saling menghormati dan menghargai kepada sesama terutama kepada guru dan orang yang lebih tua..

  E. Hipotesis

  Hipotesis adalah “jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris” ( Suryabrata2003:21 ).

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas belajar kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap

  ta’dzim santri kepada guru di Pondok Pesantren Nurul Asna. Dengan kata lain

  semakin intensif santri dalam mempelajari kitab Ta’limul Muta’alim maka semakin ta’dzim santri kepada guru.

  F. Definisi Operasional

  Agar di dalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan istilah-istilah tersebut diatas :

1. Intensitas

  Intensitas adalah keadaan tingkatan atau intensnya (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002, 731). Tingkatan disini mengambarkan seberapa seringnya santri dalam belajar Kitab Ta’lim Muta’alim 2. Belajar

  Menurut Miarso (2004:545) pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

  3. Kitab Ta’limul Muta’alim Kitab Ta

  ’limul Muta’allim mempunyai arti Bimbingan bagi penuntut ilmu pengetahuan. (As ’ad, 2007: 1 ) 4. Sikap

  Menurut Ngalim Purwanto (1987:141), sikap atau yang dalam bahasa inggris disebut attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang 5. Ta’dzim

  W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa sikap

  ta’dzim adalah salah

  satu bentuk perbuatan atau sikap yang mencerminkan perilaku sopan dan menghormati pada orang yang lebih tua atau pada seorang sesepuh, kiyai, guru dan orang yang dianggap dimulyakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1979: 995).

  6. Santri Kata santri mempunyai dua arti. Pertama santri sebagai murid atau orang yang belajar di pondok pesantren. Kedua, santri sebagai sebutan bagi kelompok yang memeluk agama Islam dan tergolong taat dalam memenuhi dan menjalankan ajaran Islam (Mulham, 2003:300).

  Berdasarkan beberapa istilah yang telah dijelaskan di atas, maka maksud dari judul penelitian ini adalah keterkaitan antara seberapa seringnya santri putra dan putri Pondok Pesantren Nurul Asna dalam belajar kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap Ta’dzim santri terhadap guru.

G. Variabel Penelitian

  Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

  1. Variabel Independen, merupakan variabel inti atau bebas yang berbunyi “intensitas belajar Kitab Ta’limul Muta’allim” (sebagai variable X), dengan indikator: a. Sering datang tepat waktu saat mengikuti pembelajaran

  b. Sering inten dalam mendengarkan dan memahami yang disampaikan guru c. Sering membuat catatan (memaknani kitab)

  d. Sering membaca ulang apa yang telah ditulis saat kajian ketika waktu luang e.

  Intensitas dalam mempelajari Kitab ta’lim Muta’alim

  2. Variabel Dependen , merupakan variabel terikat yang berbunyi “Sikap

  Ta’dzim Siswa” (sebagai variabel Y), dengan indikator : a.

  Memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran b.

  Mematuhi nasehat guru dan perintahnya c. Menghormati semua orang d.

  Menundukkan kepala seraya mengucap salam saat bertemu guru e. Berfikir terlebih dahulu sebelum berkomentar atau berbicara f. Disiplin dalam mengikuti pembelajaran H.

   Metode Penelitian.

  Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (KBBI W.J.S Poerwadinata: 1982: 362). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan ini melakukan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional, untuk mengetahui hubungan tiap variabel penelitian menggunakan analisis statistik prosentase dan teknik analisis product moment untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Asna

  Desa Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2017.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah seluruh anggota yang diteliti

  (Arikunto,2010:173). Maksud dari populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan santri putra dan putri yang ada di Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga. Adapun jumlah santri Pondok Pesantren Nurul Asna adalah 128 santri, dengan rincian 41 santri putra dan 87 santri putri.

  b.

  Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

  (Arikunto, 2010:174). Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehinga penelitianya merupakan penelitian populasi.

  Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25%. Karena yang mengikuti pembelajaran kitab Ta’limul Muta’alim kelas menengah (wustho) berjumlah 46 santri, dengan rincian santri putra 13 orang santri putra dan santri putri 33 santri.

  Dengan total jumlah santri kelas wustho yang kurang dari 100 maka di ambil semua sebagai sampel sehingga disebut total sampling.

4. Metode Pengumpulan Data

  Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini baik intensitas belajar Kitab Ta’limul Muta’alim santri maupun mengenai sikap

  ta’dzim santri kepada guru, maka penulis mengunakan

  metode-metode pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Metode Angket Angket adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan pribadi atau hal- hal yang di ketahui” (Arikunto, 1993:128). Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang intensitas belajar kitab Talimul Mua’alim dan sikap Ta’dzim santri terhadap guru.

  b.

  Metode Observasi Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang sadar Arikunto, (2010:265). Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode observasi langsung yang digunakan untuk mendapatkan data santri dan tentang kegiatan pembelajaran di Pondok Pesantren Nurul Asna, teruta ma pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’alim.

  c.

  Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaiyu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data santri dan proses pembelajaran di Pondok Pesantren Nurul Asna dalam penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengum pulkan data” (Arikunto, 2010:192). Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui hubungan intensitas belajar kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap Ta’dzim santri terhadap guru.

  Angket dibagikan kepada santri putra dan putri kelas wustho Pondok Pesantren Nurul Asna, dan setiap jawaban mempunyai skor 1- 4 dengan pengkatagorian : skor 4 artinya sangat baik, skor 3 berarti baik, skor 2 berarti kurang baik, skor 1 berarti tidak baik. Angket yang telah dijawab oleh santri kemudian akan dilakukan pengkatagorian intensitas belajar Kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap ta’dzim santri kepada guru.

6. Analisis Data a.

  Analisis Awal Analisis awal ini untuk mengetahui intensitas belajar kitab Ta’limul Muta’alim dengan keta’dziman santri terhadap guru. Teknik analisisnya menggunakan teknik prosentase sebagai berikut:

  = P x 100 % Keterangan:

  P = Prosentase individu dalam golongan F = Frekuensi.

  N = Jumlah subjek dalam golongan.

  b.

  Analisis Lanjut Sebagai analisis lanjutan adalah dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variable intensitas belajar Kitab Ta’limul Muta’alim dengan sikap

  Ta’dzim santri terhadap guru. Teknik analisisnya memakai

  Product Moment sebagai berikut: Keterangan:

  Koefisien korelasi antara X dan Y

  : XY : Perkalian antara X dan Y X : Variabel pengaruh yaitu mengikuti kajian Y : variabel ke

  ta’dziman santri terhadap guru

  N : Jumlah responden I.

   Sistematika Penulisan

  Untuk lebih mudah dalam memahami skripsi ini, akan disusun sistematika penulisan skipsi sebagai berikut :

  1. Bagian Awal Terdiri dari: halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman abstrak, halaman pernyataan keaslian skripsi,halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

  2. Bagian Isi Pada bagian isi ini memuat 5 bab yang akan dibahas, sebagaimana berikut : Bab I, pendahuluan, bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi

  Bab II, kajian pustaka, intensitas belajar kitab ta’lim muta’alim dan sikap

  ta’dzim santri. Intensitas belajar Kitab Ta’limul Muta’alim

  meliputi; pengertian intensitas belajar, pengertian dan kandungan Kitab Ta’lim Muta’alim dan konsep belajar Kitab Ta’lim Muta’alim. Sikap

  ta’dzim santri meliputi; pengertian sikap ta’dzim ciri-ciri sikap ta’dzim fungsi dan manfaat sikap

  ta’dzim. Hubungan intensitas belajar Kitab

  T a’limul Muta’alim dengan sikap ta’dzim santri terhadap guru di Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga.

  Bab III, hasil penelitian, berisi gambaran umum Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Kec. Sidorejo Salatiga yang meliputi: sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Asna, visi dan misi Pondok Pesantren Nurul Asna, letak geografis, jadwal keseharian pondok dan penyajian data penelitian

  Bab IV, analisis data yang meliputi: analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut Bab V, penutup berisi kesimpulan dan saran-saran sebagai bahan masukan didalam pesantren dan pendidikan akhlak bagi santri atau masyarakat.

3. Bagian Akhir

  Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Belajar Kitab Ta’lim Muta’allim 1. Pengertian Intensitas Belajar Menurut tim Prima Pena (2006:209) intensitas adalah

  kemampuan, kekuatan atau kehebatan, sedangkan menurut Nurkholif Hazim (2005:191), intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan.

  Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Sedangkan menurut Abdillah dalam Komri (2015:218) menyimpulkan bahwa belajar adalah suatuusaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,afektif,dan pesikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap pada kepribadian seseorang melalui latihan dan pengalaman, yang dapat diobservasi maupun tidak, yang dapat dilakukan dengan membandingkan tingkah laku seseorang sebelum dan sesudah mengalami peristiwa belajar.

  Berdasarkan istilah-istilah diatas maka dapat disimpulkan intensitas belajar adalah kesanggupan, kesungguhan siswa dalam belajar atau giat belajar yang dilakukan siswa dalam upaya memperoleh pemahaman, pengetahuan serta tingkah laku yang lebih baik melalui prosedur latihan dan pengalaman yang dilakukan baik disekolah maupun di rumah.

2. Hakikat Intensitas Belajar

  Seseorang yang belajar dengan semangat yang tinggi maka akan menunjukan hasil yang baik, karena intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan prestasinya. Kata intensitas sangat erat kaitannya dengan motvasi, antara keduanya tidak dapat dipisahkan sebab untuk terjadinya itensitas belajar atau semangat belajar harus didahului dengan adanya motivasi dari siswa itu sendiri.

  Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas belajar siswa. Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang melakukan usaha dengan penuh semangat karena adanya motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi.

a. Motivasi

  Menurut Gletmen dan Reber yang dikutip Muhibbin Syah (1994: 136) bahwa pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik manusia maupun hewan) yang mendorongnya untiuk melakukan sesuatu. Disini motivasi berarti pemasok daya untuk berbuat atau bertingkah laku secara terarah.

  Hal ini sejalan dengan pendapat M.C. Donal yang memberikan pengertian bahwa “Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa (Jamaludin, dkk 2015: 150)

  Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri individu yang dapat melakukan tindakan belajar, termasuk didalamnyan adalah perasaan menyukai materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang mendorong untuk melakukan tindakan karena adanya rangsangan dari luar individu, pujian , dan hadiah atau peraturan sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seterusnya, merupakan contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

  Dalam hal ini Sadirman A.M. (1990: 84-85), mengemukakan bahwa fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepaskan energi.

  Dengan demikian, motivasi itu akan mendorong seseorang yang belajar untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun yang terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat mencapai prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang peserta didik/mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.

  b. Durasi Kegiatan

  Durasi kegiatan adalah berapa lamanya kemampuan penggunaan untuk melakukan kegiatan. Dari indikator ini dapat dipahami bahwa motivasi akan terlihat dari kemampuan seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan. Yaitu dengan lamanya siswa menyediakan waktu untuk belajar setiap harinya.

  c. Frekuensi Kegiatan

  Frekuensi dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan kerapnya (Porwadarminta, 1984: 283), frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam periode waktu tertentu. Misalnya dengan seringnya siswa melakukan belajar baik disekolah maupun diluar sekolah.

  d. Presentasi

  Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan yang keras yaitu maksud, rencana, cita-cita atau sasaran, target dan idolanya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. Ini bsia dilihat dari keinginan yang kuat bagi siswa untuk belajar.

  e. Arah sikap

  Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang bersifat positif ataupun negatif. Dalam bentuk yang negatif akan terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, bahkan tidak menyukai objek tertentu. Sedangkan dalam bentuk yang positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Contohnya, apabila siswa menyenangi materi tertentu maka dengan sediri siswa akan mempelajari dengan baik. Sedangkan apabila tidak menyukai materi tertentu maka siswa tidak akan mempelajari kesan acuh tak acuh.

  f. Minat

  Minat timbul apabila individu tertari pada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti memiliki makna bagi dirinya, Slameto (1998: 182) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

g. Aktivitas

  Aktivitas diartikan sebagai suatu kegiatan yang mendorong atau membangkitkan potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang anak. Setiap gerak yang dilakukan secara sadar oleh seorang dapat dikatakan sebagai aktivitas. Aktivitas merupakan ciri dari manusia, demikian pula dalam proses belajar mengajar itu sendiri merupakan sejumlah aktivitas yang sedang berlangsung. Itulah sebabnya prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar aktivitas W.J Poerdarminta (1985: 26) bahwa aktivitas sebagai atau kesibukan.

  Ada beberapa aktifitas siswa sewaktu berlangsungnya suatu kegiatan yaitu: 1) Membaca

  Membaca merupakan aktifitas belajar. Belajar merupakan set maka belajar atau membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan set, maka belajar atau membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan set. Misalnya dengan mulai memperhatikan judul bab, topic-topik utama, dengan berorientasi kepada tujuan dan keperluan (Wasty Sumanto, 1990: 110).

  2) Bertanya Bertanya merupakan proses aktif, bila siswa tidak atau bahkan kurang dilibatkan maka hasil belajar yang dicapai akan rendah.

  Bentuk keterlibatan siswa itu misalnya, dengan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami atau menjawab pertanyaan yang diajukan

  3) Mencatat Mencatat erat kaitannya sebagai aktivitas belajar adalah mencatat yang didorong oleh kebutuhan dan tujuan, dengan menggunakan set tertentu agar catatannya itu berguna. 4) Mengingat

  Mengingat yang termasuk aktivitas belajar adalah mengingat yang didadasari untuk suatu tujuan, misalnya menghafal suatu materi

  5) Latihan Latihan termasuk aktivitas belajar, orang yang melaksanakan latihan tentunya mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat mengembangkan suatu aspek pada dirinya. Dalam latihan terjadi interaksi yang interaktif antara subjek dengan lingkungannya hasil belajar akan berupa pengalamannya yang dapat mengubah dirinya yang kemudian akan mempengaruhi terhadap lingkungan sekitarnya.

  6) Mendengarkan Dalam proses belajar mengajar seorang guru sering menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi disamping metode lainnya. Dalam hal ini, tugas pokok siswa ketika guru sedang menyampaikan materi adalah mendengarkan yang didorong oleh minat dan tujuan. Untuk memahami suatu materi seseorang siswa tidak hanya dipengaruhi oleh kerajinan saja tetapi dipengaruhi juga oleh ketelitian dan ketekunan seseorang siswa dalam mendengarkan materi yang disampaikan.

3. Pengertian Kitab Ta’lim Muta’allim

  Kitab Ta’lim Muta’allim adalah kitab akhlak yang di karang oleh Syaikh Az-Zarnuji. Sedangkan biografi Syaikh Az-Zarnuji yaitu kata Syaikh adalah panggilan kehormatan untuk pengarang kitab ini.

  Sedang Az-Zarnuji adalah nama marga yang diambil dari nama kota tempat beliau berada, yaitu kota Zarnuj. Di antara dua kata itu ada yang menuliskan gelar Burhanuddin (bukti kebenaran agama), sehingga menjadi Syaikh Burhanuddin Az Zarnuji

  .(As’ad,2007:ii) Kelahiran atau masa hidup Az-Zarnuji hanya dapat diperkirakan lahir pada sekitar tahun 570 H, sedangkan tentang kewafatannya terdapat perbedaan, ada yang menyatakan beliau wafat pada tahun 591 H (1195 M) dan menurut keterangan Plessner, bahwasanya ia telah menyusun kitab tersebut setelah tahun 593 H (1197), perkiraan tersebut berdasar adanya fakta bahwa beliau banyak mengutip pendapat dari guru beliau yang yang ditulis dalam Kitab Ta’lim Muta’allim, dan sebagian guru beliau yang ditulis dalam kitab tersebut meninggal dunia pada akhir abad ke-6 H, dan beliau menimba ilmu dari gurunya saat masih muda. Az-Zarnuji merupakan ulama yang hidup satu periode dengan Nu’man bin Ibrahim Az-Zarnuji yang meninggal pada tahun yang sama, diapun meninggal tidak jauh dari tahun tersebut karena keduanya hidup dalam satu periode dan generasi.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Az-Zarnuji wafat tahun 640 H/1242M.

  (As’ad,2007:iii) Kitab Ta’lim Muta’allim ini ditulis oleh Syaikh Az-Zarnuji dikarenakan beberapa hal, di antaranya, beliau melihat banyaknya orang yang mencari ilmu dengan bersungguh-sungguh tetapi tidak menghasilkan apa-apa, atau menghasilkan ilmu, tetapi tidak memberi manfaat. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang mendorong Az-Zar nuji menyusun kitab Ta’lim

  Muta’allim adalah sebagai berikut :

  a. Az-Zarnuji memandang bahwa banyak penuntut ilmu itu salah menempuh jalan, sehingga mereka tidak memperoleh apa yang menjadi tujuan, baik sedikit maupun banyak

  b. Az-Zarnuji ingin menjelaskan cara-cara yang harus ditempuh di dalam menuntut ilmu dengan mengacu pada kitab-kitab yang ditulis sebelumnya dan apa yang didengar dari guru beliau dengan harapan agar mendapatkan keberuntungan dan keselamatan di akhirat

4. Materi yang Terkandung dalam Kitab Ta’lim Muta’allim

  Kitab Ta’lim Muta’allim sendiri memiliki makna menunjukkan jalan atau cara-cara menuntut ilmu kepada para pencari ilmu. Supaya para penuntut ilmu bisa menghasilkan ilmu yang bermanfaat, bisa diamalkan dan menambah pahala bagi pemilik ilmu tersebut.Maka dari itu, supaya mudah dimengerti dan dipahami, kitab Ta’lim Muta’allim dalam karangan Aly As’ad diperinci dalam 13 bahasan : a.

  Bab 1 tentang pengertian ilmu, fiqih dan keutamaannya Berisi tentang keutamaan ilmu dan Shohibul Ilmi, sekaligus keutamaan Ahli Fiqih. Sebab setiap para penuntut ilmu harus tahu bagaimana tata cara sholat, zakat, dan lain-lainnya, hal-hal itu merupakan cabang-cabang ilmu dari ilmu Fiqih yang wajib dicari dan dipelajarinya.

  Bukan saja mempelajari Ilmu Fiqih yang Fardhu Ain hukumnya, tetapi ilmu Tauhid sama saja hukumnya, yaitu Fardhu

  Ain , sebab berkaitan dengan keyakinan dan aqidah yang dimiliki

  oleh seorang muslim, agar keyakinan tidak luntur dan goyah seiring dengan perubahan zaman, apalagi sekarang ini banyak keyakinan dan aliran keagamaan yang bermunculan bak bagaikan jamur yang bertaburan, yang mungkin akan menyerang dan merusak keyakinan dan aqidah kita semua selaku umat Islam yang meyakini bahwa

  Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Nabi Muhammad adalah Rasul yang terakhir.

  b.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 104

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MUHADHOROH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI BERBICARA DI DEPAN PUBLIK PADA SANTRI KELAS 1 KMI PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 97

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

PENERAPAN METODE WAHDAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 85

REWARD DAN PUNISHMENT SEBAGAI BENTUK KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN AGRO NUUR EL FALAH PULUTAN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 118

PERANAN SHALAT TAHAJUD DALAM KESEHATAN MENTAL SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 98

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALIM KARYA AL-ZARNUJI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 104

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 170

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132

UPAYA PEMBINAAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH NURUL YAQIIN, KELURAHAN BEJEN, KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 124