PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI PERGAULAN REMAJA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH AL-MANAR BENER KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK

MATERI PERGAULAN REMAJA DENGAN METODE

PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS XI

MADRASAH ALIYAH AL-MANAR BENER

KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN

  

PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Attiqotul Munawaroh NIM. 11114269 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

  

MOTTO

،هرياريخةرذ لاقثم لمعي نمف هريارشةرذ لاقثم لمعي نمو

  Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji dzarrahpun,

  

niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan

kejahatan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

  Q.S. AL-Zalzalah: 7-8

  

“Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah mampu berdamai dengan takdir”

  Attiqotul Munawaroh

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Ayahanda tercinta Ahmad Zaenuri dan Ibunda Al-Mar‟atus Solikhah yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat dan jerih payahnya dalam mendidik dari kecil sampai di bangku perkuliahan IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama dan kebahagiaan anak-anaknya.

  2. Adikku tercinta M. Lana Khabiburrohman yang senantiasa memberikan semangat dan bantuannya untuk menjalani perkuliahan dengan baik.

  3. Keluarga besar yang ada di Bedono dan Kediri yang banyak memberikan motivasi dan doa.

  4. M. Luthfan Al‟arof yang senantiasa mendampingi dan memberikan semangat.

  5. Sahabat-sahabat seperjuangan dan selalu mengisi hari-hariku Nurul Asfiah, Siti Nur Jannah, Farah Husna Humaida Hanif, Anggit Widy dan Nur Hakkim.

  6. Keluarga besar TPQ AL-Ikhlas, TPQ AL-Kholiq yang senantiasa memberikan doa serta dukungan terbaiknya.

  7. Keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Inggiris

  Communicative English Club (CEC) IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak pengetahuan dan pengalamannya.

  8. Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga yang telah memberiku pengalaman yang tak terhingga.

  9. Teman-teman seperjuangan PAI 2014 yang telah memberiku motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Dan semua yang telah memotivasi penulis dan telah terlibat dalam penulisan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sang revolusioner umat manusia yang telah membawa dari zaman kejahilan menuju zaman keislaman sekarang ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Progrm Studi Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Kepala bagian akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi dengan lancar.

  7. Kepala bagian perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang untuk membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.

  8. Bapak Ahmad Zaenuri dan Ibu Al-Mar‟atus Solikhah dan keluarga yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.

  9. Bapak Makmun Santoso, M.Pd.I. selaku Kepala Madrasah MA AL- Manar Tengaran yang telah memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.

  10. Ibu Mega Rahayu, S.Ag. selaku Guru Pamong mata pelajaran Akidah Akhlak di MA AL-Manar Tengaran yang telah bersedia membantu dan bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian ini.

  11. Bapak dan Ibu Guru di MA AL-Manar Tengaran.

  12. Tak lupa siswa siswi kelas XI IPS yang telah memberikan sumber data untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.

  13. Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah teribat dalam proses pembuatan penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT semoga jasa dan amal kebaikan yang

  ABSTRAK

Munawaroh, Attiqotul. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak

  Materi Pergaulan Remaja Dengan Metode Problem Solving Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah AL-Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.

  

Kata Kunci: Akidah Akhlak, Pergaulan Remaja dan Metode Problem Solving.

  Masalah pokok dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan Metode

  

Problem Solving dalam mata pelajaran Aqidah Akhalak materi pergaulan

  remaja dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS di MA AL- Manar Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2018/ 2019. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunkan metode problem solving dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi pergaulan remaja, pada siswa kelas XI IPS di MA AL-Manar Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2018/2019.

  Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/ Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes observasi dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam penerapan metode problem solving mata pelajaran aqidah akhlak.

  Metode observasi digunakan untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dan guru ketika KBM berlangsung. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki data dari hasil penelitian yang dilakukan.

  Hasil dari penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan ketuntasan siswa. Pra siklus persentasenya adalah 44%, memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa yang tuntas. Siklus I persentasenya adalah 60%, memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa 16 siswa sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 5 siswa. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II persentasenya adalah 96%, sebanyak 24 siswa yang tuntas sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 71,8 sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 74,4 sehingga memiliki peningkatan sebesar 2,6 dan pada siklus II memiliki rata-rata 84,8 yang meningkat 10,4 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus II yaitu 84,8 > KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di MA AL-Manar Tengaran yaitu 75, sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS MA AL-Manar Tengaran.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI...................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah.......................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah ...............................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian .................................................................

  D.

  5 Kegunaan Penelitian ............................................................

  E.

  6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................

  F.

  7 Metode Penelitian ...............................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A.

  18 Hasil Belajar .......................................................................

  1. Pengertian Belajar ...........................................................

  18 2. Teori Belajar Behaviorisme ............................................

  21 3. Karakteristik Belajar .......................................................

  23 4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar . ....................

  26 B.

  33 Metode Problem Solving ....................................................

  1.

  34 Pengertian ...................................................................

  2.

  37 Langkah-langkah Pelaksanaan ....................................

  C.

  33 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Pergaulan Remaja ..

  1.

  39 Pengertian Aqidah Akhlak ..........................................

  2. Pergaulan Remaja ....................................................... 33 D.

  52 Penelitian Terdahulu ...........................................................

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  56 Gambaran Umum Sekolah ...................................................

  1. Profil Sekolah ..................................................................

  56 2. Visi dan Misi ...................................................................

  57 3. Data Tenaga Pendidik dan Karyawan ..............................

  58 B.

  61 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................

  C.

  69 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..........................................

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

  74 Deskripsi Paparan Siklus .....................................................

  1.

  74 Pra Siklus .................................................................

  2.

  77 Siklus I .....................................................................

  3.

  89 Siklus II ....................................................................

  B.

  99 Perbandingan Antar Siklus ..................................................

BAB V PENUTUP A.

  101 Simpulan ..............................................................................

  B.

  102 Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Guru di MA AL-Manar Tengaran .....................................................

  58 Tabel 3.2 Karyawan di MA AL-Manar ..............................................................

  60 Tabel 3.3 Fasilitas, Sarana dan Prasarana di MA AL-Manar Tengaran .............

  60 Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ............................................................

  75 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siklus I ................................................................

  77 Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa ................................................

  80 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II .......................................................................

  89 Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa ................................................

  92 Tabel 4.6 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ....................................

  99

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Lembar Konsultasi Lampiran 4 RPP Siklus I dan II

Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II

Lampiran 6 Sampel Hasil Tes Lampiran 7 Sampel Kertas Metode Problem Solving

  Dokumentasi

  Lampiran 8 Lampiran 9 SKK Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian pendidikan itu bermacam-macam, hal ini disebabkan

  karena perbedaan falsafah hidup yang dianut dan sudut pandang yang memberikan rumusan tentang pendidikan itu.

  Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang, nampaklah kenyataan bahwa manusia selalu berubah, dan perubahan itu merupakan hasil belajar, dalam hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku.

  Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktifitas mengajar dan belajar yang didalamnya terdapat dua subyek yaitu guru sebagai seorang pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, kreatif, dinamis dan menyenangkan.

  Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.

  Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami tren penggunaan metode dan media pembelajaran berbasis teknologi, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. Menurut Hamid (2004:29) pada beberapa tahun terakhir, filsafat pendidikan telah bergeser dari pengajaran yang berpusat pada guru atau metode yang pengajaran tradisional menjadi metode yang lebih interaktif, ekspresional, dan melibatkan siswa secara langsung. Pengimplementasian perubahan ini didukung dengan penggunaan media pembelajaran modern seperti komputer, proyektor,

  

tape recorder , media audio visual dan internet. Media telah menunjukan

  keunggulannya yaitu membawa para guru dan staf pengajar lebih cepat dan lebih mudah dipahami dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa (Asnawir dan Basyirudin, 2002:VII).

  Sehubungan dengan hal ini, peran media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sudah seharusnya guru menjadi kreatif dengan menggunakan media pembelajaran meskipun hanya media pembelajaran yang murah dan mudah dicari, tentunya pembelajaran akan berlangsung menyenangkan, siswa akan lebih aktif dan kreatif. Sebenarnya, media memiliki kekuatan yang positif dan sinergis yang mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Dalam perkembangan saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan kegiatan yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran (Asnawir dan Basyirudin, 2002:VII).

  Problematika yang terjadi dalam pembelajaran (khususnya dalam mata pelajaran aqidah akhlak) adalah masih kurang optimalnya hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan masih kurang maksimalnya penggunaan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran. Terlebih penyampaian materi pembelajaran masih menggunakan metode lama yakni ceramah.

  Berkaitan dengan masalah tersebut, penulis mengadakan penelitian di salah satu madrasah aliyah di kecamatan Tengaran kabupaten Semarang yakni di MA AL-Manar Bener Tengaran. Sebagaimana yang penulis temui, metode dan media dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ini telah diterapkan secara variatif. Namun penulis mengamati, masih banyak yang pembelajarannya hanya menggunkan metode konvensional yakni ceramah, khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pergaulan remaja kelas XI. Sehingga pembelajaran dirasa kurang variatif dan terasa membosankan. Hal ini dapat diamati dari minimnya perhatian dan respon siswa dalam mengikuti pelajaran.

  Berdasarkan dokumentasi peneliti terhadap nilai mata pelajaran aqidah akhlak di kelas XI MA Al-Manar Tengaran, siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM) sekolah yaitu 75 hanya mencapai rata-rata 44% dari 25 siswa. Sedangkan yang lainnya masih jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Informasi tersebut diperoleh dari hasil observasi langsung dan wawancara langsung dengan Ibu Mega Rahayu S.Ag. yang menjadi guru aqidah akhlak. Beliau menuturkan bahwa dalam pembelajaran aqidah akhlak peserta didik tidak menunjukan aktifitas dan kreatifitas serta hasil prestasi dalam belajar. Hal tersebut disebabkan kurang menarik minat siswa atau guru kurang tepat dalam menggunkan media dan strategi yang sesuai dengan karakteristik konsep materi yang disampaikan.

  Peneliti mempunyai pandangan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan metode problem solving akan lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran pembelajaran aqidah akhlak materi pergaulan remaja di kelas XI MA AL-Manar Tengaran.

  Dengan menggunkan metode problem solving diharapkan materi yang disampaikan akan lebih jelas dan konkrit diterima oleh para siswa.

  Sehingga siswa mempunyai pemahaman dalam bentuk yang realistis dan tidak terkesan mengawang-awang.

  Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Pergaulan Remaja Dengan Metode Problem Solving Pada Siswa Kelas XI MA AL- Manar Bener Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.

B. Rumusan Masalah

  Mengacu kepada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Pergaulan Remaja siswa Kelas XI MA AL- Manar Tengaran Semester I Tahun Pelajaran 2018/ 2019?”.

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa Metode Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Pergaulan Remaja siswa kelas XI MA AL-Manar Tengaran Semester I Tahun Pelajaran 2018/ 2019.

  D. Kegunaan Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis:

  1. Manfaat Bagi Siswa a.

  Pembelajaran menggunakan metode yang menyenangkan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motovasi belajarnya.

  b.

  Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya dan menyampaikan kepada teman sekelompoknya.

  2. Manfaat Bagi Guru a.

  Menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dimengerti.

  b.

  Memotivasi guru dalam memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan supaya tujuannya tercapai.

  3. Manfaat Bagi Sekolah a.

  Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di MA AL-Manar Tengaran.

  b.

  Dapat meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan.

  c.

  Meningkatkan kepercayaan bagi masyarakat akan kualitas layanan yang diberikan pihak sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Arikunto, 2006:71).

  Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa pada pokok bahasan pergaulan remaja pada siswa kelas XI Semester I Tahun akademik 2018/2019 di MA Al-Manar Tengaran.

2. Indikator Keberhasilan

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode

  problem solving ini dikatakan efektif apabila indikator keberhasilan

  yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang dirumuskan adalah: a.

  Hasil belajar siswa dikatakan berhasil dan meningkat 85% dari jumlah siswa yaitu minimal 25 siswa yang telah tuntas dari nilai

  KKM untuk mengikuti pelajaran akidah akhlak materi pergaulan remaja sesuai dengan aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus.

  b.

  Nilai standar KKM yang diterapkan disekolah adalah 75, jadi indikator keberhasilannya adalah ketika siswa bisa mencapai nilai di atas 75.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK.

  Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dan dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas. Karena penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2007:58).

  Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan

  Dalam penelitian kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah: 1)

  Membicarakan rencana Penelitian Tindakan Kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel.

  2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan. 3) Membuat Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4)

  Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan di kelas.

  5) Mempersiapkan lembar observasi. 6)

  Menyediakan alat evaluasi yang terdiri dari lembar tes dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

  b.

  Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:

  1) Awal kegiatan pembelajaran:

  a) Persiapan:

  (1) Melakukan Pembelajaran Pendahuluan

  (2) Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut.

  b) Materi

  Materi pembelajaran metode problem solving biasanya dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.

  c) Membagi Siswa Ke Dalam Beberapa Kelompok

  Kelompok dalam pembelajaran metode problem

  solving beranggotakan 5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis maupun jenis kelamin.

  d) Menentukan Skor Awal

  Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya. 2)

  Rencana Kegiatan

  a) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan satu orang untuk menjadi moderator kelompoknya.

  b) Masing-masing kelompok berkumpul, berdiskusi dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.

  c) Setelah pengerjaan tugas selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok yang mendapat giliran sesuai undian, maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok penyaji, kemudian mengkonstruksi gagasan-gagasan dari peserta didik yang lainnya untuk mendapatkan gagasan yang disepakati dan benar.

  d) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik.

  e) Pemberian penghargaan kelompok berupa tepuk tangan atau menghargai prestasi kelompok.

  3) Sistem Evaluasi

  Dalam sistem evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:

  a) Mengerjakan soal individual yang mencakup semua topik.

  b) Membuat laporan mandiri atau kelompok.

  c) Presentasi.

  Sedangkan materi evaluasi dalam sistem evaluasi mencakup beberapa hal sebagai berikut: a)

  Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh siswa.

  b) Proses belajar yang dilakukan oleh siswa.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, untuk mengamati kondisi dan reaksi serta keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan. Aspek- aspek keaktifan siswa yang diamati antara lain:

  1) Aktifitas siswa dalam menerima materi

  2) Aktifitas siswa dalam belajar kelompok

  3) Kemampuan mengungkapkan pendapat

  4) Kerjasama dengan teman

  5) Aktifitas guru dalam pembelajaran d.

  Refleksi Pada akhir evaluasi terhadap keberhasilan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus 1, jika indikator pembelajaran sudah tercapai maka tidak perlu diadakan siklus lagi tetapi jika belum tercapai, maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya.

2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian ini adalah MA Al-Manar Tengaran Tahun Ajaran 2018/ 2019, yang beralamatkan di desa Bener Kec.

  Tengaran Kab. Semarang. Sekolah dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktifitas siswa. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di MA AL- Manar Tengaran.

b. Waktu Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester gasal tahun ajaran 2018/ 2019 di MA AL- Manar Tengaran.

c. Subyek Penelitian

  Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI MA AL-Manar Tengaran. Siswa kelas XI MA Al-Manar Tengaran dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas XI MA AL-Manar Tengaran tahun ajaran 2018/ 2019 berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 16 siswa dan 9 siswi. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Pergaulan Remaja dengan menggunakan metode problem solving .

  3. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.

  c.

  Lembar observasi untuk mengamati aktifitas guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

  d.

  Soal evaluasi yang berupa pilihan ganda dan essay.

  4. Pengumpulan Data

  a. Metode Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1996:136).

  Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung datang ke lokasi penelitian untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaitan dengan tujuan penelitian di MA AL-Manar Tengaran.

  b. Tes

  Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat dan menggunkan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa mengetahui dan menguasai materi.

  c. Dokumentasi

  Instrument yang dapat peneliti gunakan dalam teknik dokumentasi adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi problem solving pada mata pelajaran aqidah akhlak.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

  Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

5. Analisis Data

  Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:31) dalam Penelitian Tindakan Kelas dalam menganalisis data menggunakan dua jenis data, sebagai berikut: a.

  Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk mencari nilai rata-rata dan mencari presentase keberhasilan belajar.

  Dengan rumus sebagai berikut: 1) Rumus mencari nilai rata-rata.

  M= x N

  Keterangan: M = Mean (rata-rata) ∑x = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan frekuensinya.

  N = Jumlah siswa 2) Rumus mencari persentase keberhasilan bealajar.

  P = f x 100% N

  Keterangan:

  P = Angka Persentase F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of Case (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa, tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara deskriptif (Arikunto, 2007:131).

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimaksudkan sebagai gambaran yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga dapat memudahkan dalam memahami atau mencerna masalah- masalah yang akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut: 1.

  Bagian Awal Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

  Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan tentang hasil belajar, metode pembelajaran kooperatif tipe problem solving dan ruang lingkup aqidah akhlak.

  Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan pra siklus, siklus I dan siklus II.

  Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil observasi pada tahap pra penelitian, hasil penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.

  Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

  Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran- lampiran, dan daftar riwayat penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian. Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi

  maupun ahli psikologi pendidikan, menurut Slameto (1992:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Dalam buku yang lain Suyono, Hariyanto (2011:9) belajar adalah suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar.

  Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks, belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media elektronika, belajar di sekolah, di rumah, di lingkungan kerja atau di masyarakat. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik atau pun kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, berupa interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. Dari beberapa hal diatas, ada beberapa unsur dalam belajar menurut Cronbach (1954:49), yaitu: a.

  Tujuan. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan.

  Perbuatan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Sesuatu perbuatan belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu.

  b.

  Kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan- kecakapan yang mendasarinya.

  c.

  Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar.

  Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar. Kelancaran dan hasil belajar dari belajar banyak dipengaruhi oleh situasi ini, walaupun untuk individu dan pada waktu tertentu sesuatu aspek dari situasi belajar ini lebih dominan sedang pada individu atau waktu lain aspek lain yang lebih berpengaruh.

  d.

  Interpretasi. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen- komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.

  Berdasarkan interpretasi tersebut mungkin individu sampai kepada kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan.

  e.

  Respons. Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons. Respons ini mungkin berupa suatu usaha coba-coba (trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan perencanaan atau pun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan tersebut.

  f.

  Konsekuensi. Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.

  g.

  Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan.

  Peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siwa terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam- macam. Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut. (Sukmadinata:2004) Jadi hasil belajar adalah apa yang didapatkan seorang anak setelah ia mengikuti proses pembelajaran, baik yang berupa berubahnya pola pikir seseorang ataupun yang berupa berubahnya pola tingkah lakunya.

2. Teori Belajar Behaviorisme

  Rumpun teori ini di sebut behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori-teori dalam rumpun ini bersifat molecular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya melekul-melekul.

  Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan lingkungan, (4) mementingkan pembentukan reaksi atau respon, (5) menekankan pentingnya latihan.

  Koneksionisme, merupakan teori yang paling awal dari rumpun Behaviorisme. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain dari suatu hubungan antara perangsang-jawaban atau stimulus-respons.

  Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus-respons sebanyak- banyaknya. Siapa yang menguasai hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya ialah orang pandai atau yang berhasil dalam belajar. Pembentukan hubungan stimulus-respons dilakukan melalui ulangan-ulangan. Dengan demikian teori ini memiliki kesamaan dalam cara mengajarnya dengan teori Psikologi Daya atau Herbartisme.

  Tokoh yang sangat terkenal dari teori ini adalah Throndike. Belajar pada binatang yang juga berlaku bagi manusia menurut Throndike adalah trial and error. Throndike mengemukakan tiga prinsip atau hukum dalam belajar. Pertama, law of readiness, belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut. Kedua, law of exercise, belajar akan berhasil apabila banyak latihan, ulangan. Ketiga, law of effect, belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

  Teori pengkondisian (conditioning), merupakan perkembangan lebih lanjut dari koneksionisme. Teori ini dilatar belakangi oleh percobaan Pavlov dengan keluarnya air liur. Air liur akan keluar apabila anjing melihat atau mencium bau makanan. Dalam percobaannya Pavlov membunyikan bel sebelum memperlihatkan makanan pada anjing. Setelah diulang berkali-kali ternyata air liur tetap keluar bila bel berbunyi meskipun makanannya tidak ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Kebiasaan makan atau mandi pada jam tertentu, kebiasaan berpakaian, masuk kantor, kebiasaan belajar, bekerja dll, Terbentuk karena pengkondisian.

  Teori Penguatan atau reinforcement , juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme. Kalau kalau pada pengkondisian yang diberi kondisi adalah perangsangnya, maka pada teori Penguatan yang dikondisi atau diperkuat adalah resposnya.

  Seorang anak belajar dengan giat dan dia dapat menjawab semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian. Guru memberikan penghargaan kepada anak tersebut dengan nilai tinggi, pujian atau hadiah. Berkat pemberian penghargaan ini maka anak tersebut belajar lebih rajin lagi.

  Jadi sesuatu respon diperkuat oleh penghargaan atau hadiah. Teori penguatan disebut juga operant conditioning dan tokoh utama dari teori ini adalah Skinner. Skinner mengembangkan program pengajaran dengan berpegang kepada teori di atas. Program pengajaran yang terkenal dari Skinner adalah Programmed Instruction, dengan menggunakan media buku atau mesin pengajaran. Pengembangan lebih lanjut dari pengajaran berprogram dari Skinner ini adalah

  Computer Assisted Instruction (CAI) atau pengajaran dengan

  menggunakan computer. (Suyono, Harianto, 2011:58) 3. Karakteristik Belajar

  Berdasarkan pengertian belajar di atas, maka pada hakikatnya “Belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respons bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, d an sebagainya)”. (Hilgard dan Gordon, 1975:17)

  Dengan pengertian tersebut, maka ternyata belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu: a.

  Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku.

  Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah berkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar. Bila prosedur latihan (training) tidak secara cepat mengubah tingkah laku, maka berarti prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan-perubahan tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. Memang banyak perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kematangan, tetapi juga tidak sedikit perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh interaksi antara kematangan dan belajar, yang berlangsung dalam proses yang rumit. Misalnya, anak mengalami kematangan untuk berbicara, kemudian berkat pengaruh percakapan masyarakat sekitarnya, maka dia dapat berbicara tepat pada waktunya.

  b.

  Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya perubahan pada fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan berulang kali yang mengakibatkan badan menjadi letih/ lelah. Sakit atau kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena mengalami keclakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil perbuatan belajar.

  Gejala-gejala seperti kelelahan mental, konsentrasi menjadi kurang, melemahnya ingatan, terjadinya kejenuhan, semua dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya berhenti belajar, menjadi bingung, rasa kegagalan, dan sebagainya.

  Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tak dapat digolongkan sebagai belajar. Jadi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya.

  c.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 157

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH MATERI KHILAFAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT PADA SISWA KELAS XII IPS I MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 3 180

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103

PENIGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X IPS MA AL-MANAR BENER TENGARAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk

0 3 141

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 94

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL BIDAYAH CANDI, KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADITS MATERI TAAT PADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE WRITING IN HERE AND NOW PADA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL MAN 1 SEMARANG KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

0 0 126