Jilid-17 Depernas 24-Lamp07
SARAN2 MENGENAI PERUBAHAN KEDUDUKAN P.A.L.
Berhubung dengan kebidjaksanaan Pemerintah (Kementerian) seka
rang, ialah hendak mempergiat usaha 2 pembangunan disegala lapangan
pelajaran a.l. memadjukan pembuatan kapalkapal sendiri, melatih ahli 2
dan pekerdja2 tehnis jang dibutuhkan dsb., maka dirasa perlu untuk me
neropong masalah P.A.L. jang sekarang sedang dipeladjari oleh Panitya
Interdepartemental itu dari segi2 Baru, a.l. dari sudut kemungkinan pe
njesuaian.kedudukan dan tugas P.A.L. dengan usahausaha pembangunan
Pemerintah sebagaimana disebut tadi.
Meskipun oleh fihak jang berkepentingan langsung, dalam hal ini
ALRI, usaha kearah itu dirasakan agak berat, tetapi sebagaimana dike
tahui djalan sedemikian itu terpaksa harus ditempuh berhubung dengan
keadaan keuangan negara pada dewasa ini jang sedemikian rupa, se
hingga kita harus dapat bekerdja dengan sehemathematnja dan sedapat
mungkin menggunakan segala kemungkinan jang terbuka bagi melaksa
nakan usaha2 pembangunan kita itu dengan sebaikbaiknja.
Setelah Panitya Interdepartemental mengadakan penindjauannja
di P.A.L. Surabaja dari tgl 7/sd 8 Nopember 1956, bertambahlah pula
kejakinan kami, bahwa P.A.L. dapat memegang peranan jang utama
dalam melaksanakan pembangunan dilapangan pelajaran itu, kesim
pulan mana didasarkan atas kenjataan, bahwa peralatan 2 P.A.L. untuk mak
sud tersebut ternjata adalah lengkap apabila dibandingkan dengan peralatan 2
dari galangan2 kapal diluar negeri jang telah pernah kami lihat sendiri,
misalnja di Perantjis, Belanda dan Djepang. Pernjataan 2 jang telah pernah
didengar, bahwa P.A.L. adalah suatu perbengkelan kapal jang terbaik
perlengkapannja di Asia Tenggara, ternjata bukanlah chajalan belaka.
Djustru karena itulah, maka sangat disesalkan, bahwa kesempatan
jang sangat baik ini untuk dapat dilaksanakan usaha2 pembangunan indus
tri kapal di Indonesia dengan tjara jang praktis dan murah pula tidak di
pergunakan, hal mana sesungguhnja adalah suatu kerugian besar, oleh
karena tidak hanja menghambat pelaksanaan usaha 2 tersebut, tetapi djuga
berarti kehilangan tenaga2 technisi jang terlatih, djustru karena tenaga2 itu
tidak mendapat kesempatan untuk dipelihara, apalagi diperkembangkan
untuk kepentingan pembangunan industri kapal chususnja dan industri lain
umumnja, jang kesemuanja itu masih membutuhkan djumlah besar dari
tenaga2 demikian.
Adalah suatu tragedie, apabila diingat bahwa orang sibuk mentjari
tjari modal untuk membangun industri kapal dengan tidak berhasil, se
dang modal jang njata adanja, berupa P.A.L. jang hanja membutuhkan
reorganisasi dan perbaikan tambahan sesuai dengan kebutuhan jang njata
tidak dipergunakan, bahkan terlantar tidak dipelihara dengan sewadjar
nja, sehingga keadaan sedemikian merupakan suatu pemborosan jang di
lakukan dengan tidak sadar, dengan segala akibatnja jang merugikan.
Djelaslah, bahwa keadaan sedemikian itu tak dapat dibiarkan ber
langsung terus lebih lama, sehingga perlu diambil tindakantindakan
jang tegas kearah perubahan 2 jang lebih mendalam dari pada apa jang
telah ditugaskan oleh Pemerintah kepada Panitya Interdepartemental,
demi kepentingan pembangunan dalam arti kata jang luas.
4600
Untuk menghindarkan kesalahan paham, perlu ditegaskan bahwa
saran kami ini sungguh2 berdasarkan pertimbangan2 objektip semata mata,
dilihat dari sudut usaha pembangunan negara dalam hubungan ke
seluruhannja,untuk kepentingan rakjat Indonesia selaras dengan semangat
R.U.U. Rentjana Pembangunan Lima Tahun pasal 1, jang bunjinja a.l.
„1. Rentjana Pembangunan Lima Tahun ditudjukan untuk
mempertinggi kehidupan rakjat dengan memperbesar
produksi dan pendapatan dan merobah struktur ekonomi
kolonial mendjadi struktur ekonothi nasional dengan
pembukaan kesempatan usaha diseluruh lapangan eko
nomi dan sosial, sesuai dengan alas kekeluargaan”.
Dalam pasal ini dengan djelas ditegaskan, bahwa tudjuan dari R.U.U.
itu a.l. ialah merobah struktur ekonomi kolonial mendjadi struktur ekonomi
nasional, dalam pengertian mama sesungguhnja dengan sendirinja telah
tersimpul pula tudjuan untuk merobah tjara berpikir jang terpengaruh
suasana kolonial mendjadi tjara berpikir dalam alam merdeka.
Dalam rapat Panitya pada tgl. 25101956 pun sesungguhnja soal ini ka
mi telah singgung pula dengan maksud agar kita dapat melihat masalah
P.A.L. ini tidak hanja dari sudut kepentingan instansiinstansi jang bersang
kutan sematamata sadja, tetapi terutama dari sudut kepentingan nasional.
Dalam hubungan ini kiranja perlu diperingatkan, bahwa keduduk
an angkatan laut Belanda dahulu adalah djauh berlainan dari kedudukan
sekarang. Angkatan Laut Belanda adalah alat Pemerintah .kolonial untuk
menegakkan kekuasaannja di Indonesia dan untuk melindungi kepenti
ngan Belanda sematamata, sedang ALRI adalah organisasi rakjat Indo
nesia jang ditjiptakan oleh rakjat Indonesia sendiri dengan tugas untuk
menegakkan kedaulatan R.I. atas wilajah lautlautnja, melindunginja dan
mempertahankannja terhadap musuh2 R.I. dan pula untuk melindungi
kepentingan rakjat Indonesia dalam arti kata jang luas.
Maka djelaslah, bahwa kepentingan ALRI adalah kepentingan
rakjat pula, sehingga tidaklah ada alasan bagi ALRI untuk merasa cha
watir, kalau2 kepentingannja akan terdesak apabila P.A.L. tidak langsung
ada dibawah kekuasaannja,
Selandjutnja hendaknja diinsjafi pula tentang adanja kesatuan kepen
tingan antara ALRI dan rakjat, sebab adanja suatu ALRI jang kuat dan
effisien berarti pula lebih terdjaminnja kepentingan rakjat dan sebaliknja
adanja rakjat jang kuat perekonomiannja, sehingga is mampu untuk mem
biajai dan memelihara suatu ALRI jang kuat dan effisien adalah sesuai
pula dengan kepentingan ALRI.
Dengan adanja pengertian sebagaimana diuraikan diatas, kami jakin,
bahwa masalah P.A.L. ini akan dapat diselesaikan dengan memuaskan
semua jang bersangkutan chususnja dan rakjat Indonesia umumnja, se
dang penggunaannja akan dapat diselenggarakan dengan seeffisien 2nja.
KENJATAAN2 TENTANG P.A.L.
Untuk maksud penjelidikan kita, P.A.L. dapat dibagi dalam 2 bagian
utama, ialah:
1. Bagian jang bersifat umum, ialah bagian reparasi dan pembuat
an kapal2;
4601
2. Bagian jang bersifat chusus ketentaraan, ialah bagian persendjataan.
Letak dari kedua bagian itu adalah terpisah, sehingga dengan mudah
dapat dibagi dalam kompleks jang terbuka bagi umum, dan kompleks
jang tertutup bagi umum. Dengan demikian security jang dibutuhkan
bagi bagian jang chusus itu akan dapat didjamin.
Oleh karena perhatian kami terutama ditudjukan kepada bagian umum
maka uraian kami itu teristimewa akan mengenai bagian ini sadja.
Bengkel reparasi.
Peralatan bengkel reparasi adalah lengkap. Keadaan disitu adalah
sepi, hal mana menundjukkan tidak effisiennja penggunaannja. Menu
rut keterangan adapun jang mendjadi sebab a.l. ialah tidak adanja bahan 2
jang dibutuhkan pada P.A.L., sehingga kadang 2 reparasi2 tertentu ter
paksa harus dilakukan pada Droogdok Mij., keadaan mana sungguh 2
menjedihkan.
Bagian pembuatan kapal.
Disini terdapat 2 galangan atas mana dapat dibuat kapal 2 seberat
l.k. 400 ton dw. Menurut keterangan, galangan ini dapat diubah sehing
ga diatasnja dapat dibuat kapal2 jang beratnja 1.k. 1000 ton dw.
Selandjutnja tersedia pula tempat dan alat 2 untuk membuat spanten
dan hull kapal, seperti: buigvlocr, mesin wals, mesin pemotong, hydrau
Iische pers, ponsmachine, alat2 las till. Gieterij alat 2 rontgen untuk meme
riksa bahan2 dll. pun terdapat pula disitu. Pendeknja semua alat2 jang
dibutuhkan untuk dapat membuat hull kapal ada.
Oleh karena itu, maka lebih djelas lagi bagi kita, bahwa waktu jang
telah terbuang itu benar2 merupakan suatu kerugian besar dilihat dari
sudut pembangunan dan negara, djika disadari, bahwa kita harus membe
li kapal2 ketjil untuk keperluan Pemerintah dari luar negeri, padahal
kapal2 demikian kita pun dapat membuatnja sendiri! Kalau perusahaan 2
galangan seperti „CARYA”, PRAUWEN VEER dsb. telah sanggup
untuk membuat kapal2 ketjil, bukanlah chajal, bahwa P.A.L. pun akan
dapat membuatnja.
ANDAI KATA.
Untuk mendapat gambaran apa jang dapat ditjapai dalam djangka
waktu jang telah terbuang pertjuma itu, kami kemukakan perkiraan se
bagai berikut.
Andai kata Pemerintah memulai usahanja mengenai P.A.L. ini se
mendjak menerima saran dari kami tgl. 16 Agustus 1952, maka djumlah
waktu jang dapat digunakan sampai sekarang adalah 1.k. 4 tahun. Dalam
djangka waktu itu dapat dilaksanakan suatu rentjana sebagai berikut.
a. Merubah kedua galangan jang ada itu, sehingga masing 2 dapat
dipergunakan untuk membuat kapal2 jang beratnja l.k. 1000 ton
dw. Taruhlah biaja untuk melakukan perubahan ini sebanjak
biaja untuk membuat galangan baru a Rp. 5.000.000.— maka
djumlah uang jang dibutuhkan adalah Rp. 10.000.000.
b. Membuat 2 galangan lagi, atas mana dapat dibuat kapal 2 jang
beratnja l.k. 4000 ton dw. Biajanja 1.k. 2 X Rp. 7000.000. — =
Rp. 14.000.000.
4602
Andai kata pekerdjaan ini dapat diselesaikan dalam 1 tahun, maka
ada lagi sisa waktu untuk pembuatan kapal 2 sebanjak 1.k. 3 tahun, dalam
djangka waktu mana dapat diselesaikan pembuatan 6 kapala 1000 ton dw
dan 6 kapal a 4000 ton dw.
Pendjelasannja adalah sebagai berikut:
TAHUN
1953
1954
1955
1956
DIBUAT
1000 t.4000 t.
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
SELESAI
DIPERGUNAKAN
1000. t. 4000 t. 1000 t. 4000 t.
—
2
2
2
6
—
2
2
2
6
—
2
2
4
2
2
4
Berdasarkan perkiraan, bahwa tiap2 kapala 4000 ton dw itu dapat
mengangkut 1.k. 48.000 ton beras dari Birma/Thailand tiap 2 tahunnja,
maka deviezen negara jang dapat dihematkan dalam sektor pengangkutan
tiap2 tahun berdjumlah 70% dari 48.000 X £ 4.5.0 = £. 142.800.—/— á
32 = Rp. 4.569.000.
Dari tahun 1955 sampai dengan tahun 1956 dapat ditjapai
penghematan deviezen 6 x £ 142.000.—/— = £. 856.800.—/— á 32
= Rp. 27.417.600.
Mengenai penghematan deviezen jang ditjapai dengan membuat kapal 2
sendiri dapat diterangkan sebagai berikut:
Perintjian biaja untuk membuat kapalmuatan berketjepatan 12 M.
4000 ton dw. 2000 ton dw.
Badja dan besi
Mesin induk, prop. + as
Hulpmotoren, generatoren
Mesin2 dek dsb.
Listrik, radio
Bahan2 aneka warna
Outfits
Tjat
Kaju
Upah
US $ 185.000,—
220.000,—
95.000,—
66.000,—
85.000,—
70.000,—
150.000,—
10.000,—
30.000,—
360.000,—
US $ 1.271.000,—
Biaja tiap ton dw 1.k.
US $ 320.000,—
Bahan2 luar negeri 69%
,, Indonesia 3%
U p a h
28%
100%
US 871.000,—
40.000,—
360.000,—
US.$ 1.271.000,—
118.000,—
135.000,—
56.000,—
51.000,—
52.000,—
44.000,—
90.000,—
6.000,—
18.000,—
220.000,—
790.000,—
US $
400,—
546.000,—
24.000,—
220.000,—
790.000,—
4603
Berdasarkan angka2 diatas, maka pembiajaan pembuatan kapal itu
dengan memperhitungkan 20% lebih mahal dari pada luar negeri,
berhubung bahan2nja harus diimpor dan ketjakapan bekerdja belum
sempurna, adalah sebagai berikut:
6 kapal á 4000 ton dw. = 20.000 ton dw. á 320 = US $ 7.680.000.—
6 „ á 1000 „ „ = 6000 ,, „ á 400 = US $ 2.400.000.—
US $ 10.008.000.—
Ditambah 20% US $ 2.016.000.—
US $ 12.096.000.—
á 11,44 = Rp. 138.378,240,
Mengingat, bahwa tenaga jang dipergunakan sebagian besar adalah
tenaga Indonesia, sedang kaju adalah bahan jang didapat di Indonesia
pula, maka pembuatan kapals sendiri itu berarti sekurangkurangnja
penghematan deviezen sebesar 31%, dari US $ 12.096.000.— = US
$ 3.749.760.— a 11,44 = Rp. 42.896.254.40. jang berarti pula terbuka
nja kesempatan bekerdja dan berlatih bagi tenaga2 Indonesia.
Kesimpulan.
1. Dilihat dari sudut penghematan deviezen berarti penghematan sebe sar
1.k. Rp. 27.417.600.— H Rp. 42.896.254,40 = Rp. 70.313.854,40.
2. Dilihat dari sudut sosial ekonoini berarti pemberian pekerdjaan ke pada
tenagatenaga Indonesia.
3. Dilihat dari sudut human investment untuk pembangunan indus tri
industri Indonesia adalah praktis dan ekonomis.
PENDJELASAN.
Berhubung dengan teori diatas, maka akan timbul berbagaibagai
pertanjaan, baik jang berupa technis, maupun jang berupa financieel.
Misalnja sadja tentang:
Mesin2 untuk kapal2 itu.
Mesin2 dan alat2 lainnja jang tak dapat dibuat di Indonesia dengan
sendirinja harus diimpor dari luar negeri tanpa ada kesulitan technis.
Misalnja sadja mesin induk untuk kapal jang berukuran 4000 ton dw.
jang berketjepatan 1.k. 12 mil, kekuatannja 1.k. 2000 PK, beratnja 1.k.
98 ton sedang ukuran pandjangnja 1.k. 8,12 M., sehingga tidak akan me
nimbulkan kesulitan apa2 dalam pengangkutannja dengan kapal laut.
Dalam hubungan ini hendaknja diperhitungkan pula, bahwa dengan
terlaksananja projek pengolahan bidji besi di Indonesia, pembuatan
mesin2 kapal di Indonesia adalah suatu kemungkinan, misalnja atas
dasar lisensi jang diperoleh dari pemegang2 mesin2 kapal tertentu seperti
M.A.N., B & W dsb. sebagaimana dilakukan pula misalnja di Djepang,
India dsb.
Berhubung dengan kemungkinan ini, maka tampaklah betapa penting
nja peranan jang dipegang oleh P.A.L. dalam mempersiapkan technisi jang
4604
dibutuhkan kelak, misalnja dengan mengadakan sektor pendidikan jang
praktis, hal mana tak dapat diharapkan dari pihak pengusaha 2 partikelir
karena selain bukan fungsi mereka, keadaan mereka pun tidak menperke
nankan berhubung dengan keadaan mereka jang serba kurang dalam se
galagalanja, baik dilihat dari sudut perlengkapannja maupun dari sudut
keuangannja.
Proeftank.
Sebagaimana diketahui, untuk dapat membuat kapal jang effisien
terlebih dahulu perlu dibuat modelnja jang dikehendaki, jang kemudian
diudji dalam proeftank jang terdapat misalnja di negeri Belanda, di Dje
pang, dan lain' negeri.
Meskipun kita belum mempunjai proeftank sendiri, hal sedemikian
tidak mendjadi rintangan, sebab pengudjian model' kapal jang hendak kita
buat itu dapat dilakukan dinegerinegeri jang mempunjai proeftank
sebagaimana djuga biasa dilakukan oleh India misalnja, jang telah mem
punjai industri kapal tetapi belum mempunjai proeftank sendiri.
Modal.
Oleh karena rentjana sebagaimana diuraikan diatas itu ternjata mem
butuhkan modal ratusan djuta rupiah, sedang Pemerintah katanja, tidak
mempunjai tjukup uang, maka dengan sendirinja akan timbul pula per
tanjaan dari mana modal sebanjak itu dapat diperoleh.
Mengenai soal modal ini sesungguhnja kami telah: pernah mengemu
kakannja sebagai saran kepada Pemerintah berhubung dengan persoal
an lain. Adapun pokok pikirannja ialah berdasarkan saran supaja untuk
tiap2 KG. beras jang diimpor oleh J.U.B.M. dinaikkan harga pendjual
annja misalnja dengan 25 sen. Pengumpulan uang setjara demikian dapat
dipertanggungdjawabkan dengan sepenuhnja terhadap masjarakat, oleh
karena uang itu akan dipergunakan untuk projek' jang achirnja dengan
langsung atau dengan tidak langsung akan menghematkan pengeluaran
deviezen negara untuk pembelian betas luar negeri. Selandjutnja dengan
mempunjai kapal2 sendiri kita akan lebih leluasa untuk mendjalankan
politik harga beras jang menguntungkan rakjat, oleh karena Pemerintah
akan dapat menguasai tarip pengangkutannja jang merupakan salah satu
factor ongkos.
Pendjelasan dari teori ini adalah sebagai berikut.
Impor beras dalam tahun 1953 311.000 ton
„
„
„
„
1954 253.000 „
„
„
„
„
1955 125.000
„
Djumlah: 689.000 ton
Andai kata harga dari tiap2 KG beras dinaikkan dengan 25 sen, maka
berdasarkan angka diatas, akan dapat dikumpulkan uang sebanjak
Rp. 172.250.000.
Djumlah pengeluaran untuk pelaksanaan rentjana diatas adalah
sebagai berikut:
4605
Biaja pembuatan 2 galangan á 1000 ton Rp.
„
„
2
„
á 4000
„
„
„
12 kapal muatan
Masih ada kelebihan uang sebanjak
Rp.
Rp.
Rp.
10.000.000.—
14.000.000.—
138.378.240.—
162.378.240.—
9.871.760.—
172.250.000.—
Baiklah, apa jang telah kami uraikan diatas ini adalah tentang
kemungkinankemungkinan dimasa lampau, tetapi jang sesungguhnja
penting bagi kita sekarang ialah kemungkinan2 dimasa jang akan datang.
Mengenai hal ini kami dapat tegaskan, bahwa kemungkinan 2 se
bagaimana digambarkan. diatas tadi itu sesungguhnja senantiasa masih
tetap terbuka, apabila djika diingat, bahwa kita masih djuga membutuh
kan beras dari luar negeri. Menurut keterangan sdr. Direktur J.U.B.M.
sdr. M. Bata, dalam tahun 1957 sadja Indonesia hares mengimpor beras
sebanjak 1.k. 600.000 sampai 700.000 ton.
Momok korupsi.
Sebagai akibat dari meradjalelanja korupsi dalam masjarakat kita,
dapat dimengerti, bahwa menurut pengalaman kami reaksi dari tiap 2
orang atas saran sematjam diatas senantiasa pernjataan rasa chawatir kalau 2
akan timbul korupsi dalam penjelenggaraan projek 2 demikian. Dalam pada
itu mereka tidak mengemukakan pikiran tentang tjara 2nja jang
mungkin ditempuh untuk dapat mentjegahnja. Akibat dari tjara ber pikir
jang negatip ini orang tak mau berbuat apa 2, sehingga karenanja keadaan
tetap tidak berubah dengan segala akibatnja jang merugikan usaha 2
pembangunan negara kita.
Berhubung dengan ini, kami peringatkan, bahwa korupsi adalah
akibat dari tidak adanja organisasi, administrasi dan sistim kon
trole jang effisien; oleh karena itu ia adalah soal technis semata
mata, sehingga ia bukanlah suatu hal jang tak dapat diatasi.
RENTJANA ARMADA ALRI.
Agar dapat menjesuaikan usaha2 perbaikan itu dengan ke
butuhan ALRI jang njata, baik dilihat dari sudut technis maupun dari
sudut organisatoris, usaha2 ini tidak dapat dipisahkan dari rentjana ar
mada ALRI. Selandjutnja rentjana armada ALRI tidak dapat dipisahkan dari
politik pertahanan kita, sedang politik pertahanan kita tak dapat pula
dipisahkan dari kekuatan persendjataan dan peralatan musuh jang menurut
perhitungan kita mungkin akan menjerang Indonesia.
Dengan mendasarkan rentjana armada ALRI atas faktor2 tadi dan pula
atas faktor2 lain, misalnja faktor2 geografis, maka kita akan mempu njai
suatu ALRI jang effisien, baik mengenai djumlah dan mutu orang 2 nja,
maupun mengenai djenis dan besar perlengkapan serta peralatannja.
Berhubung dengan ini, maka kami sebagai warganegara Indonesia
jang mempunjai kepentingan pula dalam efficiency pertahanan negara
kita, ingin mengemukakan pendapat kami sebagai berikut.
4606
Susunan armada ALRI.
Sebagaimana diketahui, dilihat dari sudut persendjataan,. armada
angkatan laut adalah benteng jang mobiel, sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat penjerbu dan alat pertahanan. Selandjutnja fungsi dari armada
angkatan laut itu a.l. adalah untuk mendjamin keselamatan dan keutu
han alat2 pengangkutan dilaut jang harus memelihara perhubungan jang
continue antara home front dan battle front atas mana tergantung kalah
menangnja suatu peperangan.
Djelaslah, bahwa alat jang sedemikian itu hanjalah dibutuhkan oleh
negara2 penjerbu jang harus membawa kekuatan angkatan perangnja ser
ta perbekalannja kenegara2 jang mendjadi mangsanja jang letaknja djauh
pula dari negara2 penjerbu itu, seperti misalnja Inggeris, Amerika, Dje
pang dsb.
Oleh karena negara kita bukannja suatu negara jang mempunjai
maksud agressief, maka politik armada angkatan laut kitapun sewadjar
nja harus disesuaikan dengan kedudukan suatu negara jang hanja ingin
mempertahankan diri dari serangan 2 musuh. Tentu sadja dalam hal ini
kita tidak boleh melupakan prinsip, bahwa siasat pertahanan jang sebaik
baiknja terletak pada melakukan serangan 2 terhadap musuh jang tepat
waktunja, tempatnja dan keadaannja. Siasat sedemikian membutuhkan
alat2 jang sangat mobiel jang diperlengkapi dengan sendjata 2 penghan tjur
jang besar pula dajanja.
Kesimpulan dari pendapat diatas ialah, bahwa kita tidak membutuh
kan armada angkatan laut sematjam jang dimiliki oleh Inggeris, Ameri
ka, Djepang dsb. misalnja, tetapi armada angkatan laut jang sesuai
dengan kebutuhan pertahanan kita jang njata. Dengan perkataan lain,
kita lebih membutuhkan kapal2 silam, kapal torpedo, kapal 2 penjebar
dan penjapu randjau dsb, daripada kapal2 perang jang besar. Armada ini
harus diperkuat dengan suatu angkatan udara jang modern dalam segala
galanja dan sangat kuat pula, jang mempunjai pangkalan jang bomproef
diseluruh Indonesia.
Sistim pertahanan dilaut, sebagaimana disarankan diatas, adalah
berdasarkan perhitungan, bahwa penjerang Indonesia itu akan, bahkan
harus mempergunakan angkatan laut sebagai salah satu sjarat untuk da
pat menduduki dan menguasai bumi Indonesia serta rakjatnja.
KESIMPULAN.
1. P.A.L. adalah suatu organisasi negara jang berbentuk perusahaan I.B.W.
jang dapat memegang peranan panting dalam melaksanakan rentjana
pembangunan Pernerintah dilapangan perindustrian kapal, baik dilihat
dari sudut materiil, maupun dilihat dari sudut hum investment.
2. Kenjataan sekarang membuktikan, bahwa P.A.L. tidak dipergunakan
sebagai semestinja sebagai akibat dari inefficiency, baik dari mana
gementnja maupun dari tjara financieringnja, hal mana berpokok pang
pada inefficiency dari instansi jang bertanggungdjawab atas
kelantjaran pekerdjaan P.A.L.
4607
3. Kenjataan membuktikan pula, bahwa tenaga2 jang dibutuhkan untuk
dapat memperbaiki keadaan di P.A.L. tidak terdapat dalam lingku
ngan instansi jang bersangkutan c.q. Kementerian Pertahanan. Andai
kata tenaga2 sedemikian terdapat djuga dikalangan Kementerian
Pertahanan, tetapi disangsikan, bahwa mereka itu akan dapat menu
naikan tugasnja sebagaimana jang diharapkan berhubung dengan
sifat tugas baru dari P.A.L. dalam phase pembangunan sekarang
ini jang membutuhkan orang2 jang dapat berpikir dan bekerdja menurut
normal suatu perusahaan industri jang diselenggarakan dengan effisien.
4. Oleh karena apa jang dikemukan dalam pasal 2 2 dan 3 itu a.l. ada lah
akibat dari suasana „keambtenaren” jang timbul karena sifat instansi
itu sendiri c.q. Kementerian Pertahanan, maka adalah logis bahwa
tindakan pertama jang harus diambil sebagai usaha untuk memperbaiki
keadaan P.A.L. itu ialah merubah sausana itu, mi salnja dengan
menempatkan P.A.L. dalam lingkungan suatu kementerian jang suasana
dan tugasnja lebih sesuai dengan tugas baru dari P.A.L. itu, misalnja
sadja Kementerian Perhubungan, sehingga de dengan mikian seluruh
usaha pembangunan pelajaran dalam arti kata jang luas akan dapat
dikoordinir dari satu pusat.
SARAN.
Berdasarkan kesimpulan2 diatas, maka demi kepentingan pemba
ngunan pelajaran nasional jang sangat vital itu bagi kehidupan rakjat
Indonesia, baik dilihat dari sudut ekonomis, politis, strategis, bahkan dari
sudut kebudajaan, disarankan supaja:
a.
Kedudukan P.A.L. tetap sebagai suatu perusahaan I.B.W. dengan me
ngadakan perubahan dalam tjara financicringnja sedemikian rupa, se
hingga is menjerupai tjara finicicring suatu perusahaan industri bi
asa. Dengan perkataan lain P.A.L. harus mempunjai modal tetap sendi
ri jang, bila dianggap perlu, dapat ditamhah langsung dari Pemerintah.
b.
Diadakan reorganisasi sedemikian rupa, sehingga kepentingan
A.L.R.I. tetap terdjamin 100% sedang usaha 2 pembangunan disek
tor civiel dapat dilakukan dengan sebaikbaiknja.
c.
Sebaiknja P.A.L. ditempatkan dalam lingkungan Kementerian Per
hubungan, dibawah Direktorat Perhubungan Laut jang sekarang telah
mempunjai bagian chusus untuk memadjukan industri perkapalan
nasional dengan nama „Kantor Perkapalan”.
d.
Dalam organisasi P.A.L. ditempatkan tenaga 2 ahli jang dibutuhkan
dan kalau tenaga2 sedemikian itu belum ada dikalangan kita sendiri,
hendaknja djanganlah ragu2 untuk menempatkan tenaga2 asing den gan
sjarat, bahwa disampingnja ditempatkan pula tenaga2 nasional dengan
tugas supaja dapat menggantikannja dalam waktu tertentu, sehingga
dengan demikian Indonesianisasi dalam kepegawaian dapat dilakukan
dengan sistematis.
e.
Membuat peraturan upah baru P.A.L. jang menjimpang dari per
aturanperaturan P.G.P.N. sehingga lebih selaras dengan upah 2 jang
lazim herlaku dalam suatu perusahaan jang sama, hal mana ternjata
dapat dilakukan berhubung P.A.L. adalah suatu perusahaan I.B.W.
4608
ASSEMBLING MOBIL DLL. PRODUKSI.
I.
PRODUKSI
Produksi ratarata 8 kendaraan/sehari, Dengan 1 shift (ploeg).
Kapasitet
24 kendaraan/sehari, Dengan penambahan tenaga
dan beberapa equipment.
Kendaraankendaraan datang dalam keadaan completely knocked
down, C.K.D. (lihat pula daftar produsi tahun 1958 dan 1959).
II. IMPORT.
Djatah jang diterima oleh GajaMotor dalam tahun: 1958
sebanjak 624 units Chassis + Cowl + Windshield model 3112 (Chev.)
168 „
„
+ „
+
„
„
3812 (Chev.)
216 „
„
+ „
+
„
„
6412 (Chev.)
216 „
„
+ Cab.
„
6404 (Chet'.)
2 „
„
+ „
+ Tank body.
„
6404 (Chev.)
288 „
„
+ „
+ P.U. box.
„
3104 (Chev.)
96
„
„
+ „
+
„
„
3604 (Chev.)
Djumlah
1610 units.
1959
sebanjak 24 units Chassis + Cowl + Windshield model 6702 (Chev.)
24 „
„
+ „ +
„
„
3112 (Chev.)
192 „
„
+ „
+
„
„
3812 (Chev.)
120
„
„
+
48
„
„
288
„
48
„
+
„
„
6412 (Chev.)
+ Cab.
„
3103 (Chev.)
„
+
„
„
6403 (Chev.)
„
„
+
„
„
E353(GMC.)
24
„
„
+
„
+ P.U. box.
„
3104 (Chev.)
48
„
„
+
„
+
„
„
3604 (Chev.)
72
„
„
+
„
+
„
„
3804 (Chev.)
216
„
„
+
„
+
„
„
3134 (Chev.)
(Fleetside)
72
„
Djumlah 1392 units.
„
+
„
+
„
„
(Fleetside)
„
E101 (GMC.)
4609
Kendaraankendaraan lain jang pemasukannja sadja diselengga
rakan oleh Gaja Motor adalah:
Djakarta:
tahun 1958 — 5 buah.
tahun 1959 — 29 huah.
Jang pendjualannja diselenggarakan oleh Gaja Motor:
tahun 1958 : U.S.A. — 11; Europe — 2
tahun 1959 : U.S.A. — 28; Europe — 19.
III. MANPOWER.
a). Pekerdja djaman:
Assembling
Pada awal tahun:
1958
1959
1960.
144
135
135
169
163
165
Maintenance (pemeliharaan)
80
74
70
Service
40
40
36
Lainlain
91
91
83
524
502
489
C.B.B. (karoseri)
Djumlah
b). Pegawai bulanan:
Pada awal tahun:
1958
11
1959
15
1960.
17
Administrasi
72
72
71
Produksi
50
50
50
Supply
40
38
37
Service
53
53
52
Parts
15
15
17
Sales
10
10
9
I4eamanan
31
31
38
282
284
290
Staff
Djumlah
IV. DEALERS.
Car Dealers diseluruh Indonesia—20.
Spareparts Dealers diseluruh Indonesia — 18.
4610
PRODUKSI DALAM TAHUN 1958.
Trucks:
Chev. 114"
„
„
3104 Chassis w/Cab & P/Up Box 1957 CKD RHD
„
„
„
„
„
„ 1958 „
„
3112
„
„Cowl „ W/S
1957 „
„
„
„
„
„ „ „ „
„
„
= 552
„
„ Cab „ P/Up Box 1957 „
„
= 144
„
„ „ „ „ „
1958
„
„
= 96
135"3804
„
„
1957 „
„
= 24
3812
„
„
„
„Cowl„ W/S
„ „ „ „
1957
1958
„
„
„
„
= 48
= 120
156½"6403
„
„ Cab
1957
„
„
= 96
„
„
„ „
1958
„
„
= 192
6412
„
„Cowl& W/S
1957 „
„
= 63
„
„
„ „ „ „
1958 „
„
= 192
„
„
„ Cab
„
„
= 10
132”6103
GMC 114”Elol
„
„
„ Cab &Dump Body 1957 TUP „
„ Cab & P/Up Box 1957 CKD „
= 2
= 48
154”F353
„
„ Cab
„
„ Cowl& W/S 1957
1231/4"3604
„
„
„
„ „
„
1958
= 24
= 240
= 24
„
1957
1957
„
„
= 1
„
„
= 24
Djumlah 1900
Commercial Bodies:
Stake side bodies
6403/57
6
Ambulance
3812/57
30
„
3542/56
1
Suburban Bodies
3112/58
27
Olson curb
3542/57
7
Djumlah:
71
4611
PRODUKSI TAHUN 1959 Trucks:
Trucks:
Chevrolet 114" 3103 Chassis whith Cab 1959
CKD RHD
„ 3104
„
„
Cab & P/U Box
1958
„
„
„
„
„
„
„
„
„ 1959
„
„
„ 3113
„
„
Cowl & W/S 1958 „
„
„
„
„
„ „ „ „
„ 3134
„
133¼” 3604
= 48
= 24
= 24
„
„
= 155
„ Cab & P/Up Box’59
„
„
= 156
„
„ „ „ „ 1959
„
„
= 24
135"3804
„
„
1959
„
„
= 48
„ 3812
„
„
„
„
„Cowl & W/S 1958
„ „ „ „ 1959
„
„
„
„
= 48
= 144
156½"6403
„
„ Cab
1958
„
„
= 24
1959
„
„
= 227
„ „
„
1959
= 48
„
„
„
„ „
„
„
„
„ Cowl & W/S 1958
„
„
= 24
„
„
„
„ „ „ „
„
„
= 120
C M G 114"
„
„
„ Cab & P/Up Box 1959 „
„
= 36
156½"
„
„
„ Cab
„
= 24
1959
1959
„
Djumlah
1174
Commercial Bodies:
Stake side bodies
„
„
„
Ambulance
„
„
„
„
„
Sedan Delivery Fan
Bus Bodies
„
„
Pick/Up de Luxe
Stake Side Bodies
„
„
„
3112/58
3112/59
E101/65
100/58
3112/58
3812/58
3812/59
1171/58
6412/57
6412/59
3104/58
6403/59
E353/59
Djumlah:
4612
39
2
1
2
2
3
1
3
2
2
1
2
1
61
PROJECT: A. Body Building.
Bus
Truck
Station Wagon.
B. Diesel.
A.
BODY BUILDING PROJECT.
Telah dimulai pada bulan Maret 1959. Beaja adalah $. 500.000.—
untuk mesinmesin dan Rp. 20.000.000.— untuk bangunan.
Mengenai project ini kita mendapatkan tawaran pemberian licensi
dari Superior Coach Corporation (U.S.A.) dan Fuji seimitsu (Japan).
Dengan licensi dari Superior Coach Corporation kita akan dapat
membuat Bus Body dengan merk Superior mempergunakan mesin
mesin dari project Body Building. Superior Coach Corporation
melulu membuat Bus Bodies atas Chassis dari General Motor. Dengan
licensi dari Fuji seimitsu kita akan dapat membuat rear bodies dari
Prince Station Wagon dan bodies dari Truck dan Pick Upnja.
Pemberian licensi hanja menunggu penandatangan kontrak.
Dengan licensi General Motors (jang sampai sekarang kita belum
diberikan kepastiannja) bodies atas CowlChassis dapat dibuat.
Dengan Body Building Project ini hendaknja ditudjukan dalam pem
buatan:
a). Truck bodies diatas CowlChassis
— General Motor.
b). Station Wagon bodies diatas CowlChassis — Prince.
c). Bus bodies diatas CowlChassis
— Superoir.
Produksi dapat dimulai dalam tahun 1962.
B.
MESIN DIESEL.
Sedang berusaha mengumpulkan bahanbahan untuk membuat Mesin
Diesel.
Dari Djepang telah mendapatkan tawaran untuk mengassemblir
Mesin Diesel sebagai langkah pertama dalam pembuatan Mesin Die
sel.
Dari Djerman telah mendapatkan keterangan ,bahwa ongkos men
dirikan paberik Mesin Diesel jang pernah didirikan di Korea ber
djumlah 2 seperempat djuta US dollar.
Mesin diesel sekarang dipakai untuk:
a. perahuperahu (marine diesel).
b. paberikpaberik (industrial diesel).
c. pembangkitan tenaga listrik (diesel generators sets).
d. kendaraan (automotive diesel).
Untuk keperluan a. b. c. mesin bensin tidak begitu banjak lagi diper
gunakan.
Untuk d. gasoline engine masih djuga banjak dipakai.
Pemakaian Mesin Diesel dalam hal ini tergantung pada keadaan.
Harga Mesin Diesel lebih mahal dari pada mesin bensin.
Keuntungan dalam pemakaian Mesin Diesel dapat diambil djika:
4613
a.
b.
c.
d.
muatan kendaraan tinggi.
trajeknja djauh.
pemakaian terusmenerus.
service station harus diperbanjak dan buruh terlatih diper
lukan.
e. pompa solar harus didirikan oleh Mij. minjak disamping
pompa bensin.
Djadi menurut pendapat kami pembuatan mesin Diesel sebaiknja
disesuaikan dengan kebutuhan, djadi dimulai dengan Mesin Diesel
untuk keperluan a.b.c. jang berkapasitet ketjil, dan lambat laun pem
buatan itu diteruskan dengan lainlain model.
INDONESIAN SERVICE COMPANY (Djalan Lodan, Djakarta
Kota).
Indonesian Service Company adalah satu perusahaan assembling
national dengan modal Pemerintah dan swasta.
Merle kendaraan jang disassembleer: Dodge — Truck
Pick Up
Cowl dan
Passenger.
Willys — Jeep.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.).
Kapasitet perusahaan maximum setahun adalah: 5000 kendaraan
setahun.
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang adalah:
Truck 12 sampai 16 sehari.
Jeep 24 sampai 30 seminggu,
dengan pengharapan dapat menjelesaikan 4000 kendaraan setahun.
pekerdjaan Body Bus dan Suburban (C.B.B.) merupakan pekerdjaan
sewaktuwaktu dan tidak termasuk program.
Banjaknja tenaga: pekerdja
— 400
administrasi + pengawas — 250
Persediaan tenaga listrik tjap hari, jang dibangkitkan sendiri adalah
660 KVA.
Planning produksi sukar ditentukan karena tidak pastinja djatah de
visen.
Pada tahun 1958 dimasukkan 2.735 kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 1.850 kendaraan.
I.S.C. Mempunjat satu dealer organisatie tersebar diseluruh Indo
nesia, banjaknja..............
Dengan pindjaman dari D.L.F. Indonesian Service Company akan
dapat membuat:
a. Jeep bodies.
beaja: $. 1 djuta dan + Rp. 20 djuta.
4614
b.
Radiators.
leafsprings.
tailpipes.
mufflers.
bumpers.
chroming facilities.
beaja: $. 1,6 djuta dan ± Rp. 20. djuta.
Djumlah pindjaman $. 2.6 djuta telah diterima via D.L.F.
N.V. FUCHS & RENS INDONESIA (Djalan Tanah Abang Barat 14
Djakarta).
Fuchs & Rens dengan lima tjabangnja adalah perusahaan
national swasta.
Merk kendaraan jang diassembleer: Chrysler — Home Delivery
Plymouth — ,, ,,
Mercedes Benz
Fargo.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.)
Kapasitet perusahaan maximum termasuk lima tjabangnja adalah:
25 —. Truck sehari
2 — Sedan
2 — Delivery Van.
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang ada:
1 á 2 Truck sehari.
1 Sedan tiga hari.
1 Delivery tiga hari.
disesuaikan dengan pemberian djatah devisen.
Pekerdjaan Body Bus dan Suburban (C:B.B.) tidak ada. Pesanan di
lakukan diluar.
Banjaknja tenaga: pekerdja CKD — 60
pengawas CKD — 6 mandor + 1 manager.
administrasi
— 2.
Persediaan tenaga listrik tiap hari, jang dibangkitkan sendiri adalah
250 K.V.A; dari P.L.N. 1.000 KW/Hour.
Tenaga angin 128 PSI (9 Atm) continue; persediaan air sendiri dengan
tekanan 2 x 57 PSI (2 X 4 Atm).
Kesukaran dialami dalam mendapatkan tenaga pengawas tehnik jang
baik, serta dalam pembelian setempat dari bahanbahan dan keperluan
pengetjatan.
Pada tahun 1958 dimasukkan 53 kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 469 kendaraan.
N.V. E X I M O. (Djalan Hajam Wuruk 4, Djakarta).
Adalah perusahaan nasional swasta.
Merk kendaraan jang diassemblir: Morris — Pick Up dan Cowl.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.)..
Kapasitet perusahaan maximum: 50 kendaraan sebulan.
4615
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang ada 30 a 35 sebulan.
Pekerdjaan Bus Body dan Suburban (C.B.B.) tidak ada.
Banjaknja tenaga: pekerdja C.K.D.
— 19
pengawas C.K.D.
— 3
pegawai administrasi
— 15 pegawai service dan pen
djualan
— 3
Biasa menjediakan tenaga listrik sendiri sebanjak 162,5 K.V.A.
Sekarang tiap hari disediakan 37,5 K.V.A. Angin dengan tekanan
200 PSI (14 Atm) diberikan oleh „Curtis” Compressor 2 P.K.
Kesulitan terletak pada pendapatan djatah devisen.
Pada tahun 1958 dimasukkan nihil kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 270 kendaraan.
N.V. U D A T I N. (Djalan Prapat Kurung Selatan 21, Tg. Perak Su
rabaja).
I. P R O D U K S I
Kendaraankendaraan Holden jang assembled hanja dalam bentuk
Pick Up (Holden Utility).
Produksi sekarang 2½ kendaraan/sehari. Djumlah ini disesuaikan
dengan penerimaan djatah.
Kapasitet sekarang 16 kendaraan/sehari. Kapasitet dengan tenaga
jang ada sekarang, dan kalau mesinmesin
dan equipment dipergunakan.
Banjak mesin/equipment jang belum dipa
kai, karena tidak lonend dengan produksi
sekarang, misalnja compressor besar dsb.
Ada pula equipment jang belum atau sedang
dipasang, seperti teststand, alat pemerik
sa kebotjoran, spraybooth (hanja satu).
Equipment jang belum datang antara lain
welding guns.
Kapasitet maximum 32 kendaraan/sehari. Dengan penambahan equip
ment dan tenaga. Ruangan untuk uitbrei
ding ada.
Perlu kami djelaskan bahwa pekerdjaan assembling sekarang adalah
setengah C.K.D., jaitu:
Cowl + Cab + Pick Up box datang dalam keadaan selesai,
tinggal dipasang.
Engine dan Transmission datang dalam keadaan selesai djuga.
Pekerdjaanpekerdjaannja ialah:
memasang front end, front fender, grille, engine assy, front
axle + suspension, rear axle + suspension, steering mecha
nism, rodaroda, assemblage dan memasang tempat duduk,
mengetjat dan mentest.
Pekerdjaan C.K.D. (full) akan dilaksanakan sesudah welding guns
datang.
4616
II.
IMPOR.
Dalam tahun 1958 tidak mendatangkan kendaraan, sebab licensinja
ditarik kembali oleh Pemerintah.
Dalam tahun 1959 diperoleh djatah untuk 520 kendaraan; sedjak
Oktober 1959 hingga kini jang sudah masuk 370 kendaraan.
Untuk tahun 1960 dimintakan djatah untuk produksi 8 kendaraan
sehari.
Seperti sudah kami sebutkan dalam I, semua kendaraan itu berben
tuk Pick Up (Holden Utility).
III. MANPOWER. Pada N.V. Udatin dipekerdjakan:
50 orang pekerdja assembling.
15 orang pekerdja body building (equivalent dengan C.B.B. CM).
18 orang pekerdja workshop & service, dan
12 orang pengawas.
Untuk administrasi seluruh organisasi N.V. Udatin terdapat 120
orang pegawai.
Keadaan kekuatan tenaga tersebut kirakira konstant sedjak Oktober
1959 hingga kini.
IV. DEALERS.
N.V. Udatin mempunjai 5 dan 1 sub dealer :
No. Nama Dealer
Untuk daerah
1. Sukamadju
Djakarta Raya dan Sumatera
2. Parahyangan Bandung
Djawa Barat
3. N.V. Ristra
Djawa Tengah dan Kalimantan
4. Liberty Motors
Djawa Timur
(di Malang ada sub dealer)
5. N.V. Pamos
Indonesia bagian Timur
Dalam garis besarnja pembagian kendaraan direntjanakan sama ba
njak untuk tiaptiap dealer.
N.V. J A D I. (Djalan Kedungdoro 4244, Surabaja).
Importir ,,Morris ".
I.
PRODUKSI.
Produksi sekarang 2 kendaraan/sehari
Djumlah ini disesuaikan
dengan penerimaan djatah.
Kapasitet sekarang 5 kendaraan/sehari Dengan tenaga, equipment
dan ruangan jang ada se
karang.
Kemungkinan untuk uit
breiding sangat minim.
Pekerdjaanpekerdjaan assembling di N.V. Jadi meliputi:
a. assembling Morris Station Car:
seluruh kendaraan ketjuali bagian body belakang, atap belakang
dan tempat duduk didatangkan dalam keadaan C.K.D.
4617
Bagian jang diketjualikan itu dibuat sendiri, dan pembuatan sen
diri ini sudah termasuk dalam perhitungkan produksi diatas.
b. assembling Morris Trucks, jang seluruhnja didatangkan dalam
keadaan C.K.D.
Perimbangan produksi adalah: a : b = 9 : 1.
II. IMPOR.
Dalam tahun 1958 dimasukkan 120 kendaraan.
Dalam tahun 1959 dimasukkan 550 kendaraan.
dengan perimbangan 90% otolet Chassis jang kemudian diubah men
djadi Station car.
10% Truck.
III. MANPOWER.
Pada N.V. Jadi ada:
80 orang pekerdja tetap.
20 Orang pekerdja borongan, misalnja untuk pembongkaran peti
peti dsb., dan
30 orang pengawas dan pegawai administrasi.
Keadaan tersebut boleh dikatakan konstant sedjak tahun 1958.
IV. DEALERS.
Walaupun pada hakekatnja pabrik Morris diluar negeri telah me
nundjuk N.V. Jadi sebagai distributor untuk daerah DjawaTimur
dan Indonesia bagian Timur sadja, dalam praktek N.V. tersebut
melajani djuga seluruh Indonesia (tanpa perantaraan dealer) atas pe
nundjukkan dari Pemerintah, terutama untuk orderorder Pemerin
tah.
ASSEMBLING MOBIL.
Sepertiternjata dalam Memorandum jang kami sampaikan, maka
assembling plant mobil jang compleet sebenarnja hanja ada tiga, jaitu dari
P.T. GAJA MOTOR di Tandjung priok; N.V. INDONESIA SERVICE
COMPANY di Djakarta Kota; dan P.T. FUCHS & RENS INDONESIA
di Djakarta. Assembling plant jang ada di Medan, satu 2nja di Su
matra, milik dari P.T. NASIONAL MOTOR COY dalam satu dua ta
hun diharapkan akan selesai dengan bangunannja serta kedatangan alat 2
machinenja.
Pekerdjaan assembling jang dikerdjakan oleh Udatin, Eximo dan Jadi
belum dapat dinamakan assembling plant jang sebenarnja disebabkan
karena kekurangan alatalat dan hanja merupakan suatu service workshop
sadja.
PerusahaanPerusahaan jang mengassembleer mobil dalam bentuk
C.K.D. dan S.K.D. adalah distributors resmi dari beberapa pabrik mobil
di U.S.A. dan Europa.
Menurut banjaknja anggota
Berhubung dengan kebidjaksanaan Pemerintah (Kementerian) seka
rang, ialah hendak mempergiat usaha 2 pembangunan disegala lapangan
pelajaran a.l. memadjukan pembuatan kapalkapal sendiri, melatih ahli 2
dan pekerdja2 tehnis jang dibutuhkan dsb., maka dirasa perlu untuk me
neropong masalah P.A.L. jang sekarang sedang dipeladjari oleh Panitya
Interdepartemental itu dari segi2 Baru, a.l. dari sudut kemungkinan pe
njesuaian.kedudukan dan tugas P.A.L. dengan usahausaha pembangunan
Pemerintah sebagaimana disebut tadi.
Meskipun oleh fihak jang berkepentingan langsung, dalam hal ini
ALRI, usaha kearah itu dirasakan agak berat, tetapi sebagaimana dike
tahui djalan sedemikian itu terpaksa harus ditempuh berhubung dengan
keadaan keuangan negara pada dewasa ini jang sedemikian rupa, se
hingga kita harus dapat bekerdja dengan sehemathematnja dan sedapat
mungkin menggunakan segala kemungkinan jang terbuka bagi melaksa
nakan usaha2 pembangunan kita itu dengan sebaikbaiknja.
Setelah Panitya Interdepartemental mengadakan penindjauannja
di P.A.L. Surabaja dari tgl 7/sd 8 Nopember 1956, bertambahlah pula
kejakinan kami, bahwa P.A.L. dapat memegang peranan jang utama
dalam melaksanakan pembangunan dilapangan pelajaran itu, kesim
pulan mana didasarkan atas kenjataan, bahwa peralatan 2 P.A.L. untuk mak
sud tersebut ternjata adalah lengkap apabila dibandingkan dengan peralatan 2
dari galangan2 kapal diluar negeri jang telah pernah kami lihat sendiri,
misalnja di Perantjis, Belanda dan Djepang. Pernjataan 2 jang telah pernah
didengar, bahwa P.A.L. adalah suatu perbengkelan kapal jang terbaik
perlengkapannja di Asia Tenggara, ternjata bukanlah chajalan belaka.
Djustru karena itulah, maka sangat disesalkan, bahwa kesempatan
jang sangat baik ini untuk dapat dilaksanakan usaha2 pembangunan indus
tri kapal di Indonesia dengan tjara jang praktis dan murah pula tidak di
pergunakan, hal mana sesungguhnja adalah suatu kerugian besar, oleh
karena tidak hanja menghambat pelaksanaan usaha 2 tersebut, tetapi djuga
berarti kehilangan tenaga2 technisi jang terlatih, djustru karena tenaga2 itu
tidak mendapat kesempatan untuk dipelihara, apalagi diperkembangkan
untuk kepentingan pembangunan industri kapal chususnja dan industri lain
umumnja, jang kesemuanja itu masih membutuhkan djumlah besar dari
tenaga2 demikian.
Adalah suatu tragedie, apabila diingat bahwa orang sibuk mentjari
tjari modal untuk membangun industri kapal dengan tidak berhasil, se
dang modal jang njata adanja, berupa P.A.L. jang hanja membutuhkan
reorganisasi dan perbaikan tambahan sesuai dengan kebutuhan jang njata
tidak dipergunakan, bahkan terlantar tidak dipelihara dengan sewadjar
nja, sehingga keadaan sedemikian merupakan suatu pemborosan jang di
lakukan dengan tidak sadar, dengan segala akibatnja jang merugikan.
Djelaslah, bahwa keadaan sedemikian itu tak dapat dibiarkan ber
langsung terus lebih lama, sehingga perlu diambil tindakantindakan
jang tegas kearah perubahan 2 jang lebih mendalam dari pada apa jang
telah ditugaskan oleh Pemerintah kepada Panitya Interdepartemental,
demi kepentingan pembangunan dalam arti kata jang luas.
4600
Untuk menghindarkan kesalahan paham, perlu ditegaskan bahwa
saran kami ini sungguh2 berdasarkan pertimbangan2 objektip semata mata,
dilihat dari sudut usaha pembangunan negara dalam hubungan ke
seluruhannja,untuk kepentingan rakjat Indonesia selaras dengan semangat
R.U.U. Rentjana Pembangunan Lima Tahun pasal 1, jang bunjinja a.l.
„1. Rentjana Pembangunan Lima Tahun ditudjukan untuk
mempertinggi kehidupan rakjat dengan memperbesar
produksi dan pendapatan dan merobah struktur ekonomi
kolonial mendjadi struktur ekonothi nasional dengan
pembukaan kesempatan usaha diseluruh lapangan eko
nomi dan sosial, sesuai dengan alas kekeluargaan”.
Dalam pasal ini dengan djelas ditegaskan, bahwa tudjuan dari R.U.U.
itu a.l. ialah merobah struktur ekonomi kolonial mendjadi struktur ekonomi
nasional, dalam pengertian mama sesungguhnja dengan sendirinja telah
tersimpul pula tudjuan untuk merobah tjara berpikir jang terpengaruh
suasana kolonial mendjadi tjara berpikir dalam alam merdeka.
Dalam rapat Panitya pada tgl. 25101956 pun sesungguhnja soal ini ka
mi telah singgung pula dengan maksud agar kita dapat melihat masalah
P.A.L. ini tidak hanja dari sudut kepentingan instansiinstansi jang bersang
kutan sematamata sadja, tetapi terutama dari sudut kepentingan nasional.
Dalam hubungan ini kiranja perlu diperingatkan, bahwa keduduk
an angkatan laut Belanda dahulu adalah djauh berlainan dari kedudukan
sekarang. Angkatan Laut Belanda adalah alat Pemerintah .kolonial untuk
menegakkan kekuasaannja di Indonesia dan untuk melindungi kepenti
ngan Belanda sematamata, sedang ALRI adalah organisasi rakjat Indo
nesia jang ditjiptakan oleh rakjat Indonesia sendiri dengan tugas untuk
menegakkan kedaulatan R.I. atas wilajah lautlautnja, melindunginja dan
mempertahankannja terhadap musuh2 R.I. dan pula untuk melindungi
kepentingan rakjat Indonesia dalam arti kata jang luas.
Maka djelaslah, bahwa kepentingan ALRI adalah kepentingan
rakjat pula, sehingga tidaklah ada alasan bagi ALRI untuk merasa cha
watir, kalau2 kepentingannja akan terdesak apabila P.A.L. tidak langsung
ada dibawah kekuasaannja,
Selandjutnja hendaknja diinsjafi pula tentang adanja kesatuan kepen
tingan antara ALRI dan rakjat, sebab adanja suatu ALRI jang kuat dan
effisien berarti pula lebih terdjaminnja kepentingan rakjat dan sebaliknja
adanja rakjat jang kuat perekonomiannja, sehingga is mampu untuk mem
biajai dan memelihara suatu ALRI jang kuat dan effisien adalah sesuai
pula dengan kepentingan ALRI.
Dengan adanja pengertian sebagaimana diuraikan diatas, kami jakin,
bahwa masalah P.A.L. ini akan dapat diselesaikan dengan memuaskan
semua jang bersangkutan chususnja dan rakjat Indonesia umumnja, se
dang penggunaannja akan dapat diselenggarakan dengan seeffisien 2nja.
KENJATAAN2 TENTANG P.A.L.
Untuk maksud penjelidikan kita, P.A.L. dapat dibagi dalam 2 bagian
utama, ialah:
1. Bagian jang bersifat umum, ialah bagian reparasi dan pembuat
an kapal2;
4601
2. Bagian jang bersifat chusus ketentaraan, ialah bagian persendjataan.
Letak dari kedua bagian itu adalah terpisah, sehingga dengan mudah
dapat dibagi dalam kompleks jang terbuka bagi umum, dan kompleks
jang tertutup bagi umum. Dengan demikian security jang dibutuhkan
bagi bagian jang chusus itu akan dapat didjamin.
Oleh karena perhatian kami terutama ditudjukan kepada bagian umum
maka uraian kami itu teristimewa akan mengenai bagian ini sadja.
Bengkel reparasi.
Peralatan bengkel reparasi adalah lengkap. Keadaan disitu adalah
sepi, hal mana menundjukkan tidak effisiennja penggunaannja. Menu
rut keterangan adapun jang mendjadi sebab a.l. ialah tidak adanja bahan 2
jang dibutuhkan pada P.A.L., sehingga kadang 2 reparasi2 tertentu ter
paksa harus dilakukan pada Droogdok Mij., keadaan mana sungguh 2
menjedihkan.
Bagian pembuatan kapal.
Disini terdapat 2 galangan atas mana dapat dibuat kapal 2 seberat
l.k. 400 ton dw. Menurut keterangan, galangan ini dapat diubah sehing
ga diatasnja dapat dibuat kapal2 jang beratnja 1.k. 1000 ton dw.
Selandjutnja tersedia pula tempat dan alat 2 untuk membuat spanten
dan hull kapal, seperti: buigvlocr, mesin wals, mesin pemotong, hydrau
Iische pers, ponsmachine, alat2 las till. Gieterij alat 2 rontgen untuk meme
riksa bahan2 dll. pun terdapat pula disitu. Pendeknja semua alat2 jang
dibutuhkan untuk dapat membuat hull kapal ada.
Oleh karena itu, maka lebih djelas lagi bagi kita, bahwa waktu jang
telah terbuang itu benar2 merupakan suatu kerugian besar dilihat dari
sudut pembangunan dan negara, djika disadari, bahwa kita harus membe
li kapal2 ketjil untuk keperluan Pemerintah dari luar negeri, padahal
kapal2 demikian kita pun dapat membuatnja sendiri! Kalau perusahaan 2
galangan seperti „CARYA”, PRAUWEN VEER dsb. telah sanggup
untuk membuat kapal2 ketjil, bukanlah chajal, bahwa P.A.L. pun akan
dapat membuatnja.
ANDAI KATA.
Untuk mendapat gambaran apa jang dapat ditjapai dalam djangka
waktu jang telah terbuang pertjuma itu, kami kemukakan perkiraan se
bagai berikut.
Andai kata Pemerintah memulai usahanja mengenai P.A.L. ini se
mendjak menerima saran dari kami tgl. 16 Agustus 1952, maka djumlah
waktu jang dapat digunakan sampai sekarang adalah 1.k. 4 tahun. Dalam
djangka waktu itu dapat dilaksanakan suatu rentjana sebagai berikut.
a. Merubah kedua galangan jang ada itu, sehingga masing 2 dapat
dipergunakan untuk membuat kapal2 jang beratnja l.k. 1000 ton
dw. Taruhlah biaja untuk melakukan perubahan ini sebanjak
biaja untuk membuat galangan baru a Rp. 5.000.000.— maka
djumlah uang jang dibutuhkan adalah Rp. 10.000.000.
b. Membuat 2 galangan lagi, atas mana dapat dibuat kapal 2 jang
beratnja l.k. 4000 ton dw. Biajanja 1.k. 2 X Rp. 7000.000. — =
Rp. 14.000.000.
4602
Andai kata pekerdjaan ini dapat diselesaikan dalam 1 tahun, maka
ada lagi sisa waktu untuk pembuatan kapal 2 sebanjak 1.k. 3 tahun, dalam
djangka waktu mana dapat diselesaikan pembuatan 6 kapala 1000 ton dw
dan 6 kapal a 4000 ton dw.
Pendjelasannja adalah sebagai berikut:
TAHUN
1953
1954
1955
1956
DIBUAT
1000 t.4000 t.
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
SELESAI
DIPERGUNAKAN
1000. t. 4000 t. 1000 t. 4000 t.
—
2
2
2
6
—
2
2
2
6
—
2
2
4
2
2
4
Berdasarkan perkiraan, bahwa tiap2 kapala 4000 ton dw itu dapat
mengangkut 1.k. 48.000 ton beras dari Birma/Thailand tiap 2 tahunnja,
maka deviezen negara jang dapat dihematkan dalam sektor pengangkutan
tiap2 tahun berdjumlah 70% dari 48.000 X £ 4.5.0 = £. 142.800.—/— á
32 = Rp. 4.569.000.
Dari tahun 1955 sampai dengan tahun 1956 dapat ditjapai
penghematan deviezen 6 x £ 142.000.—/— = £. 856.800.—/— á 32
= Rp. 27.417.600.
Mengenai penghematan deviezen jang ditjapai dengan membuat kapal 2
sendiri dapat diterangkan sebagai berikut:
Perintjian biaja untuk membuat kapalmuatan berketjepatan 12 M.
4000 ton dw. 2000 ton dw.
Badja dan besi
Mesin induk, prop. + as
Hulpmotoren, generatoren
Mesin2 dek dsb.
Listrik, radio
Bahan2 aneka warna
Outfits
Tjat
Kaju
Upah
US $ 185.000,—
220.000,—
95.000,—
66.000,—
85.000,—
70.000,—
150.000,—
10.000,—
30.000,—
360.000,—
US $ 1.271.000,—
Biaja tiap ton dw 1.k.
US $ 320.000,—
Bahan2 luar negeri 69%
,, Indonesia 3%
U p a h
28%
100%
US 871.000,—
40.000,—
360.000,—
US.$ 1.271.000,—
118.000,—
135.000,—
56.000,—
51.000,—
52.000,—
44.000,—
90.000,—
6.000,—
18.000,—
220.000,—
790.000,—
US $
400,—
546.000,—
24.000,—
220.000,—
790.000,—
4603
Berdasarkan angka2 diatas, maka pembiajaan pembuatan kapal itu
dengan memperhitungkan 20% lebih mahal dari pada luar negeri,
berhubung bahan2nja harus diimpor dan ketjakapan bekerdja belum
sempurna, adalah sebagai berikut:
6 kapal á 4000 ton dw. = 20.000 ton dw. á 320 = US $ 7.680.000.—
6 „ á 1000 „ „ = 6000 ,, „ á 400 = US $ 2.400.000.—
US $ 10.008.000.—
Ditambah 20% US $ 2.016.000.—
US $ 12.096.000.—
á 11,44 = Rp. 138.378,240,
Mengingat, bahwa tenaga jang dipergunakan sebagian besar adalah
tenaga Indonesia, sedang kaju adalah bahan jang didapat di Indonesia
pula, maka pembuatan kapals sendiri itu berarti sekurangkurangnja
penghematan deviezen sebesar 31%, dari US $ 12.096.000.— = US
$ 3.749.760.— a 11,44 = Rp. 42.896.254.40. jang berarti pula terbuka
nja kesempatan bekerdja dan berlatih bagi tenaga2 Indonesia.
Kesimpulan.
1. Dilihat dari sudut penghematan deviezen berarti penghematan sebe sar
1.k. Rp. 27.417.600.— H Rp. 42.896.254,40 = Rp. 70.313.854,40.
2. Dilihat dari sudut sosial ekonoini berarti pemberian pekerdjaan ke pada
tenagatenaga Indonesia.
3. Dilihat dari sudut human investment untuk pembangunan indus tri
industri Indonesia adalah praktis dan ekonomis.
PENDJELASAN.
Berhubung dengan teori diatas, maka akan timbul berbagaibagai
pertanjaan, baik jang berupa technis, maupun jang berupa financieel.
Misalnja sadja tentang:
Mesin2 untuk kapal2 itu.
Mesin2 dan alat2 lainnja jang tak dapat dibuat di Indonesia dengan
sendirinja harus diimpor dari luar negeri tanpa ada kesulitan technis.
Misalnja sadja mesin induk untuk kapal jang berukuran 4000 ton dw.
jang berketjepatan 1.k. 12 mil, kekuatannja 1.k. 2000 PK, beratnja 1.k.
98 ton sedang ukuran pandjangnja 1.k. 8,12 M., sehingga tidak akan me
nimbulkan kesulitan apa2 dalam pengangkutannja dengan kapal laut.
Dalam hubungan ini hendaknja diperhitungkan pula, bahwa dengan
terlaksananja projek pengolahan bidji besi di Indonesia, pembuatan
mesin2 kapal di Indonesia adalah suatu kemungkinan, misalnja atas
dasar lisensi jang diperoleh dari pemegang2 mesin2 kapal tertentu seperti
M.A.N., B & W dsb. sebagaimana dilakukan pula misalnja di Djepang,
India dsb.
Berhubung dengan kemungkinan ini, maka tampaklah betapa penting
nja peranan jang dipegang oleh P.A.L. dalam mempersiapkan technisi jang
4604
dibutuhkan kelak, misalnja dengan mengadakan sektor pendidikan jang
praktis, hal mana tak dapat diharapkan dari pihak pengusaha 2 partikelir
karena selain bukan fungsi mereka, keadaan mereka pun tidak menperke
nankan berhubung dengan keadaan mereka jang serba kurang dalam se
galagalanja, baik dilihat dari sudut perlengkapannja maupun dari sudut
keuangannja.
Proeftank.
Sebagaimana diketahui, untuk dapat membuat kapal jang effisien
terlebih dahulu perlu dibuat modelnja jang dikehendaki, jang kemudian
diudji dalam proeftank jang terdapat misalnja di negeri Belanda, di Dje
pang, dan lain' negeri.
Meskipun kita belum mempunjai proeftank sendiri, hal sedemikian
tidak mendjadi rintangan, sebab pengudjian model' kapal jang hendak kita
buat itu dapat dilakukan dinegerinegeri jang mempunjai proeftank
sebagaimana djuga biasa dilakukan oleh India misalnja, jang telah mem
punjai industri kapal tetapi belum mempunjai proeftank sendiri.
Modal.
Oleh karena rentjana sebagaimana diuraikan diatas itu ternjata mem
butuhkan modal ratusan djuta rupiah, sedang Pemerintah katanja, tidak
mempunjai tjukup uang, maka dengan sendirinja akan timbul pula per
tanjaan dari mana modal sebanjak itu dapat diperoleh.
Mengenai soal modal ini sesungguhnja kami telah: pernah mengemu
kakannja sebagai saran kepada Pemerintah berhubung dengan persoal
an lain. Adapun pokok pikirannja ialah berdasarkan saran supaja untuk
tiap2 KG. beras jang diimpor oleh J.U.B.M. dinaikkan harga pendjual
annja misalnja dengan 25 sen. Pengumpulan uang setjara demikian dapat
dipertanggungdjawabkan dengan sepenuhnja terhadap masjarakat, oleh
karena uang itu akan dipergunakan untuk projek' jang achirnja dengan
langsung atau dengan tidak langsung akan menghematkan pengeluaran
deviezen negara untuk pembelian betas luar negeri. Selandjutnja dengan
mempunjai kapal2 sendiri kita akan lebih leluasa untuk mendjalankan
politik harga beras jang menguntungkan rakjat, oleh karena Pemerintah
akan dapat menguasai tarip pengangkutannja jang merupakan salah satu
factor ongkos.
Pendjelasan dari teori ini adalah sebagai berikut.
Impor beras dalam tahun 1953 311.000 ton
„
„
„
„
1954 253.000 „
„
„
„
„
1955 125.000
„
Djumlah: 689.000 ton
Andai kata harga dari tiap2 KG beras dinaikkan dengan 25 sen, maka
berdasarkan angka diatas, akan dapat dikumpulkan uang sebanjak
Rp. 172.250.000.
Djumlah pengeluaran untuk pelaksanaan rentjana diatas adalah
sebagai berikut:
4605
Biaja pembuatan 2 galangan á 1000 ton Rp.
„
„
2
„
á 4000
„
„
„
12 kapal muatan
Masih ada kelebihan uang sebanjak
Rp.
Rp.
Rp.
10.000.000.—
14.000.000.—
138.378.240.—
162.378.240.—
9.871.760.—
172.250.000.—
Baiklah, apa jang telah kami uraikan diatas ini adalah tentang
kemungkinankemungkinan dimasa lampau, tetapi jang sesungguhnja
penting bagi kita sekarang ialah kemungkinan2 dimasa jang akan datang.
Mengenai hal ini kami dapat tegaskan, bahwa kemungkinan 2 se
bagaimana digambarkan. diatas tadi itu sesungguhnja senantiasa masih
tetap terbuka, apabila djika diingat, bahwa kita masih djuga membutuh
kan beras dari luar negeri. Menurut keterangan sdr. Direktur J.U.B.M.
sdr. M. Bata, dalam tahun 1957 sadja Indonesia hares mengimpor beras
sebanjak 1.k. 600.000 sampai 700.000 ton.
Momok korupsi.
Sebagai akibat dari meradjalelanja korupsi dalam masjarakat kita,
dapat dimengerti, bahwa menurut pengalaman kami reaksi dari tiap 2
orang atas saran sematjam diatas senantiasa pernjataan rasa chawatir kalau 2
akan timbul korupsi dalam penjelenggaraan projek 2 demikian. Dalam pada
itu mereka tidak mengemukakan pikiran tentang tjara 2nja jang
mungkin ditempuh untuk dapat mentjegahnja. Akibat dari tjara ber pikir
jang negatip ini orang tak mau berbuat apa 2, sehingga karenanja keadaan
tetap tidak berubah dengan segala akibatnja jang merugikan usaha 2
pembangunan negara kita.
Berhubung dengan ini, kami peringatkan, bahwa korupsi adalah
akibat dari tidak adanja organisasi, administrasi dan sistim kon
trole jang effisien; oleh karena itu ia adalah soal technis semata
mata, sehingga ia bukanlah suatu hal jang tak dapat diatasi.
RENTJANA ARMADA ALRI.
Agar dapat menjesuaikan usaha2 perbaikan itu dengan ke
butuhan ALRI jang njata, baik dilihat dari sudut technis maupun dari
sudut organisatoris, usaha2 ini tidak dapat dipisahkan dari rentjana ar
mada ALRI. Selandjutnja rentjana armada ALRI tidak dapat dipisahkan dari
politik pertahanan kita, sedang politik pertahanan kita tak dapat pula
dipisahkan dari kekuatan persendjataan dan peralatan musuh jang menurut
perhitungan kita mungkin akan menjerang Indonesia.
Dengan mendasarkan rentjana armada ALRI atas faktor2 tadi dan pula
atas faktor2 lain, misalnja faktor2 geografis, maka kita akan mempu njai
suatu ALRI jang effisien, baik mengenai djumlah dan mutu orang 2 nja,
maupun mengenai djenis dan besar perlengkapan serta peralatannja.
Berhubung dengan ini, maka kami sebagai warganegara Indonesia
jang mempunjai kepentingan pula dalam efficiency pertahanan negara
kita, ingin mengemukakan pendapat kami sebagai berikut.
4606
Susunan armada ALRI.
Sebagaimana diketahui, dilihat dari sudut persendjataan,. armada
angkatan laut adalah benteng jang mobiel, sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat penjerbu dan alat pertahanan. Selandjutnja fungsi dari armada
angkatan laut itu a.l. adalah untuk mendjamin keselamatan dan keutu
han alat2 pengangkutan dilaut jang harus memelihara perhubungan jang
continue antara home front dan battle front atas mana tergantung kalah
menangnja suatu peperangan.
Djelaslah, bahwa alat jang sedemikian itu hanjalah dibutuhkan oleh
negara2 penjerbu jang harus membawa kekuatan angkatan perangnja ser
ta perbekalannja kenegara2 jang mendjadi mangsanja jang letaknja djauh
pula dari negara2 penjerbu itu, seperti misalnja Inggeris, Amerika, Dje
pang dsb.
Oleh karena negara kita bukannja suatu negara jang mempunjai
maksud agressief, maka politik armada angkatan laut kitapun sewadjar
nja harus disesuaikan dengan kedudukan suatu negara jang hanja ingin
mempertahankan diri dari serangan 2 musuh. Tentu sadja dalam hal ini
kita tidak boleh melupakan prinsip, bahwa siasat pertahanan jang sebaik
baiknja terletak pada melakukan serangan 2 terhadap musuh jang tepat
waktunja, tempatnja dan keadaannja. Siasat sedemikian membutuhkan
alat2 jang sangat mobiel jang diperlengkapi dengan sendjata 2 penghan tjur
jang besar pula dajanja.
Kesimpulan dari pendapat diatas ialah, bahwa kita tidak membutuh
kan armada angkatan laut sematjam jang dimiliki oleh Inggeris, Ameri
ka, Djepang dsb. misalnja, tetapi armada angkatan laut jang sesuai
dengan kebutuhan pertahanan kita jang njata. Dengan perkataan lain,
kita lebih membutuhkan kapal2 silam, kapal torpedo, kapal 2 penjebar
dan penjapu randjau dsb, daripada kapal2 perang jang besar. Armada ini
harus diperkuat dengan suatu angkatan udara jang modern dalam segala
galanja dan sangat kuat pula, jang mempunjai pangkalan jang bomproef
diseluruh Indonesia.
Sistim pertahanan dilaut, sebagaimana disarankan diatas, adalah
berdasarkan perhitungan, bahwa penjerang Indonesia itu akan, bahkan
harus mempergunakan angkatan laut sebagai salah satu sjarat untuk da
pat menduduki dan menguasai bumi Indonesia serta rakjatnja.
KESIMPULAN.
1. P.A.L. adalah suatu organisasi negara jang berbentuk perusahaan I.B.W.
jang dapat memegang peranan panting dalam melaksanakan rentjana
pembangunan Pernerintah dilapangan perindustrian kapal, baik dilihat
dari sudut materiil, maupun dilihat dari sudut hum investment.
2. Kenjataan sekarang membuktikan, bahwa P.A.L. tidak dipergunakan
sebagai semestinja sebagai akibat dari inefficiency, baik dari mana
gementnja maupun dari tjara financieringnja, hal mana berpokok pang
pada inefficiency dari instansi jang bertanggungdjawab atas
kelantjaran pekerdjaan P.A.L.
4607
3. Kenjataan membuktikan pula, bahwa tenaga2 jang dibutuhkan untuk
dapat memperbaiki keadaan di P.A.L. tidak terdapat dalam lingku
ngan instansi jang bersangkutan c.q. Kementerian Pertahanan. Andai
kata tenaga2 sedemikian terdapat djuga dikalangan Kementerian
Pertahanan, tetapi disangsikan, bahwa mereka itu akan dapat menu
naikan tugasnja sebagaimana jang diharapkan berhubung dengan
sifat tugas baru dari P.A.L. dalam phase pembangunan sekarang
ini jang membutuhkan orang2 jang dapat berpikir dan bekerdja menurut
normal suatu perusahaan industri jang diselenggarakan dengan effisien.
4. Oleh karena apa jang dikemukan dalam pasal 2 2 dan 3 itu a.l. ada lah
akibat dari suasana „keambtenaren” jang timbul karena sifat instansi
itu sendiri c.q. Kementerian Pertahanan, maka adalah logis bahwa
tindakan pertama jang harus diambil sebagai usaha untuk memperbaiki
keadaan P.A.L. itu ialah merubah sausana itu, mi salnja dengan
menempatkan P.A.L. dalam lingkungan suatu kementerian jang suasana
dan tugasnja lebih sesuai dengan tugas baru dari P.A.L. itu, misalnja
sadja Kementerian Perhubungan, sehingga de dengan mikian seluruh
usaha pembangunan pelajaran dalam arti kata jang luas akan dapat
dikoordinir dari satu pusat.
SARAN.
Berdasarkan kesimpulan2 diatas, maka demi kepentingan pemba
ngunan pelajaran nasional jang sangat vital itu bagi kehidupan rakjat
Indonesia, baik dilihat dari sudut ekonomis, politis, strategis, bahkan dari
sudut kebudajaan, disarankan supaja:
a.
Kedudukan P.A.L. tetap sebagai suatu perusahaan I.B.W. dengan me
ngadakan perubahan dalam tjara financicringnja sedemikian rupa, se
hingga is menjerupai tjara finicicring suatu perusahaan industri bi
asa. Dengan perkataan lain P.A.L. harus mempunjai modal tetap sendi
ri jang, bila dianggap perlu, dapat ditamhah langsung dari Pemerintah.
b.
Diadakan reorganisasi sedemikian rupa, sehingga kepentingan
A.L.R.I. tetap terdjamin 100% sedang usaha 2 pembangunan disek
tor civiel dapat dilakukan dengan sebaikbaiknja.
c.
Sebaiknja P.A.L. ditempatkan dalam lingkungan Kementerian Per
hubungan, dibawah Direktorat Perhubungan Laut jang sekarang telah
mempunjai bagian chusus untuk memadjukan industri perkapalan
nasional dengan nama „Kantor Perkapalan”.
d.
Dalam organisasi P.A.L. ditempatkan tenaga 2 ahli jang dibutuhkan
dan kalau tenaga2 sedemikian itu belum ada dikalangan kita sendiri,
hendaknja djanganlah ragu2 untuk menempatkan tenaga2 asing den gan
sjarat, bahwa disampingnja ditempatkan pula tenaga2 nasional dengan
tugas supaja dapat menggantikannja dalam waktu tertentu, sehingga
dengan demikian Indonesianisasi dalam kepegawaian dapat dilakukan
dengan sistematis.
e.
Membuat peraturan upah baru P.A.L. jang menjimpang dari per
aturanperaturan P.G.P.N. sehingga lebih selaras dengan upah 2 jang
lazim herlaku dalam suatu perusahaan jang sama, hal mana ternjata
dapat dilakukan berhubung P.A.L. adalah suatu perusahaan I.B.W.
4608
ASSEMBLING MOBIL DLL. PRODUKSI.
I.
PRODUKSI
Produksi ratarata 8 kendaraan/sehari, Dengan 1 shift (ploeg).
Kapasitet
24 kendaraan/sehari, Dengan penambahan tenaga
dan beberapa equipment.
Kendaraankendaraan datang dalam keadaan completely knocked
down, C.K.D. (lihat pula daftar produsi tahun 1958 dan 1959).
II. IMPORT.
Djatah jang diterima oleh GajaMotor dalam tahun: 1958
sebanjak 624 units Chassis + Cowl + Windshield model 3112 (Chev.)
168 „
„
+ „
+
„
„
3812 (Chev.)
216 „
„
+ „
+
„
„
6412 (Chev.)
216 „
„
+ Cab.
„
6404 (Chet'.)
2 „
„
+ „
+ Tank body.
„
6404 (Chev.)
288 „
„
+ „
+ P.U. box.
„
3104 (Chev.)
96
„
„
+ „
+
„
„
3604 (Chev.)
Djumlah
1610 units.
1959
sebanjak 24 units Chassis + Cowl + Windshield model 6702 (Chev.)
24 „
„
+ „ +
„
„
3112 (Chev.)
192 „
„
+ „
+
„
„
3812 (Chev.)
120
„
„
+
48
„
„
288
„
48
„
+
„
„
6412 (Chev.)
+ Cab.
„
3103 (Chev.)
„
+
„
„
6403 (Chev.)
„
„
+
„
„
E353(GMC.)
24
„
„
+
„
+ P.U. box.
„
3104 (Chev.)
48
„
„
+
„
+
„
„
3604 (Chev.)
72
„
„
+
„
+
„
„
3804 (Chev.)
216
„
„
+
„
+
„
„
3134 (Chev.)
(Fleetside)
72
„
Djumlah 1392 units.
„
+
„
+
„
„
(Fleetside)
„
E101 (GMC.)
4609
Kendaraankendaraan lain jang pemasukannja sadja diselengga
rakan oleh Gaja Motor adalah:
Djakarta:
tahun 1958 — 5 buah.
tahun 1959 — 29 huah.
Jang pendjualannja diselenggarakan oleh Gaja Motor:
tahun 1958 : U.S.A. — 11; Europe — 2
tahun 1959 : U.S.A. — 28; Europe — 19.
III. MANPOWER.
a). Pekerdja djaman:
Assembling
Pada awal tahun:
1958
1959
1960.
144
135
135
169
163
165
Maintenance (pemeliharaan)
80
74
70
Service
40
40
36
Lainlain
91
91
83
524
502
489
C.B.B. (karoseri)
Djumlah
b). Pegawai bulanan:
Pada awal tahun:
1958
11
1959
15
1960.
17
Administrasi
72
72
71
Produksi
50
50
50
Supply
40
38
37
Service
53
53
52
Parts
15
15
17
Sales
10
10
9
I4eamanan
31
31
38
282
284
290
Staff
Djumlah
IV. DEALERS.
Car Dealers diseluruh Indonesia—20.
Spareparts Dealers diseluruh Indonesia — 18.
4610
PRODUKSI DALAM TAHUN 1958.
Trucks:
Chev. 114"
„
„
3104 Chassis w/Cab & P/Up Box 1957 CKD RHD
„
„
„
„
„
„ 1958 „
„
3112
„
„Cowl „ W/S
1957 „
„
„
„
„
„ „ „ „
„
„
= 552
„
„ Cab „ P/Up Box 1957 „
„
= 144
„
„ „ „ „ „
1958
„
„
= 96
135"3804
„
„
1957 „
„
= 24
3812
„
„
„
„Cowl„ W/S
„ „ „ „
1957
1958
„
„
„
„
= 48
= 120
156½"6403
„
„ Cab
1957
„
„
= 96
„
„
„ „
1958
„
„
= 192
6412
„
„Cowl& W/S
1957 „
„
= 63
„
„
„ „ „ „
1958 „
„
= 192
„
„
„ Cab
„
„
= 10
132”6103
GMC 114”Elol
„
„
„ Cab &Dump Body 1957 TUP „
„ Cab & P/Up Box 1957 CKD „
= 2
= 48
154”F353
„
„ Cab
„
„ Cowl& W/S 1957
1231/4"3604
„
„
„
„ „
„
1958
= 24
= 240
= 24
„
1957
1957
„
„
= 1
„
„
= 24
Djumlah 1900
Commercial Bodies:
Stake side bodies
6403/57
6
Ambulance
3812/57
30
„
3542/56
1
Suburban Bodies
3112/58
27
Olson curb
3542/57
7
Djumlah:
71
4611
PRODUKSI TAHUN 1959 Trucks:
Trucks:
Chevrolet 114" 3103 Chassis whith Cab 1959
CKD RHD
„ 3104
„
„
Cab & P/U Box
1958
„
„
„
„
„
„
„
„
„ 1959
„
„
„ 3113
„
„
Cowl & W/S 1958 „
„
„
„
„
„ „ „ „
„ 3134
„
133¼” 3604
= 48
= 24
= 24
„
„
= 155
„ Cab & P/Up Box’59
„
„
= 156
„
„ „ „ „ 1959
„
„
= 24
135"3804
„
„
1959
„
„
= 48
„ 3812
„
„
„
„
„Cowl & W/S 1958
„ „ „ „ 1959
„
„
„
„
= 48
= 144
156½"6403
„
„ Cab
1958
„
„
= 24
1959
„
„
= 227
„ „
„
1959
= 48
„
„
„
„ „
„
„
„
„ Cowl & W/S 1958
„
„
= 24
„
„
„
„ „ „ „
„
„
= 120
C M G 114"
„
„
„ Cab & P/Up Box 1959 „
„
= 36
156½"
„
„
„ Cab
„
= 24
1959
1959
„
Djumlah
1174
Commercial Bodies:
Stake side bodies
„
„
„
Ambulance
„
„
„
„
„
Sedan Delivery Fan
Bus Bodies
„
„
Pick/Up de Luxe
Stake Side Bodies
„
„
„
3112/58
3112/59
E101/65
100/58
3112/58
3812/58
3812/59
1171/58
6412/57
6412/59
3104/58
6403/59
E353/59
Djumlah:
4612
39
2
1
2
2
3
1
3
2
2
1
2
1
61
PROJECT: A. Body Building.
Bus
Truck
Station Wagon.
B. Diesel.
A.
BODY BUILDING PROJECT.
Telah dimulai pada bulan Maret 1959. Beaja adalah $. 500.000.—
untuk mesinmesin dan Rp. 20.000.000.— untuk bangunan.
Mengenai project ini kita mendapatkan tawaran pemberian licensi
dari Superior Coach Corporation (U.S.A.) dan Fuji seimitsu (Japan).
Dengan licensi dari Superior Coach Corporation kita akan dapat
membuat Bus Body dengan merk Superior mempergunakan mesin
mesin dari project Body Building. Superior Coach Corporation
melulu membuat Bus Bodies atas Chassis dari General Motor. Dengan
licensi dari Fuji seimitsu kita akan dapat membuat rear bodies dari
Prince Station Wagon dan bodies dari Truck dan Pick Upnja.
Pemberian licensi hanja menunggu penandatangan kontrak.
Dengan licensi General Motors (jang sampai sekarang kita belum
diberikan kepastiannja) bodies atas CowlChassis dapat dibuat.
Dengan Body Building Project ini hendaknja ditudjukan dalam pem
buatan:
a). Truck bodies diatas CowlChassis
— General Motor.
b). Station Wagon bodies diatas CowlChassis — Prince.
c). Bus bodies diatas CowlChassis
— Superoir.
Produksi dapat dimulai dalam tahun 1962.
B.
MESIN DIESEL.
Sedang berusaha mengumpulkan bahanbahan untuk membuat Mesin
Diesel.
Dari Djepang telah mendapatkan tawaran untuk mengassemblir
Mesin Diesel sebagai langkah pertama dalam pembuatan Mesin Die
sel.
Dari Djerman telah mendapatkan keterangan ,bahwa ongkos men
dirikan paberik Mesin Diesel jang pernah didirikan di Korea ber
djumlah 2 seperempat djuta US dollar.
Mesin diesel sekarang dipakai untuk:
a. perahuperahu (marine diesel).
b. paberikpaberik (industrial diesel).
c. pembangkitan tenaga listrik (diesel generators sets).
d. kendaraan (automotive diesel).
Untuk keperluan a. b. c. mesin bensin tidak begitu banjak lagi diper
gunakan.
Untuk d. gasoline engine masih djuga banjak dipakai.
Pemakaian Mesin Diesel dalam hal ini tergantung pada keadaan.
Harga Mesin Diesel lebih mahal dari pada mesin bensin.
Keuntungan dalam pemakaian Mesin Diesel dapat diambil djika:
4613
a.
b.
c.
d.
muatan kendaraan tinggi.
trajeknja djauh.
pemakaian terusmenerus.
service station harus diperbanjak dan buruh terlatih diper
lukan.
e. pompa solar harus didirikan oleh Mij. minjak disamping
pompa bensin.
Djadi menurut pendapat kami pembuatan mesin Diesel sebaiknja
disesuaikan dengan kebutuhan, djadi dimulai dengan Mesin Diesel
untuk keperluan a.b.c. jang berkapasitet ketjil, dan lambat laun pem
buatan itu diteruskan dengan lainlain model.
INDONESIAN SERVICE COMPANY (Djalan Lodan, Djakarta
Kota).
Indonesian Service Company adalah satu perusahaan assembling
national dengan modal Pemerintah dan swasta.
Merle kendaraan jang disassembleer: Dodge — Truck
Pick Up
Cowl dan
Passenger.
Willys — Jeep.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.).
Kapasitet perusahaan maximum setahun adalah: 5000 kendaraan
setahun.
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang adalah:
Truck 12 sampai 16 sehari.
Jeep 24 sampai 30 seminggu,
dengan pengharapan dapat menjelesaikan 4000 kendaraan setahun.
pekerdjaan Body Bus dan Suburban (C.B.B.) merupakan pekerdjaan
sewaktuwaktu dan tidak termasuk program.
Banjaknja tenaga: pekerdja
— 400
administrasi + pengawas — 250
Persediaan tenaga listrik tjap hari, jang dibangkitkan sendiri adalah
660 KVA.
Planning produksi sukar ditentukan karena tidak pastinja djatah de
visen.
Pada tahun 1958 dimasukkan 2.735 kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 1.850 kendaraan.
I.S.C. Mempunjat satu dealer organisatie tersebar diseluruh Indo
nesia, banjaknja..............
Dengan pindjaman dari D.L.F. Indonesian Service Company akan
dapat membuat:
a. Jeep bodies.
beaja: $. 1 djuta dan + Rp. 20 djuta.
4614
b.
Radiators.
leafsprings.
tailpipes.
mufflers.
bumpers.
chroming facilities.
beaja: $. 1,6 djuta dan ± Rp. 20. djuta.
Djumlah pindjaman $. 2.6 djuta telah diterima via D.L.F.
N.V. FUCHS & RENS INDONESIA (Djalan Tanah Abang Barat 14
Djakarta).
Fuchs & Rens dengan lima tjabangnja adalah perusahaan
national swasta.
Merk kendaraan jang diassembleer: Chrysler — Home Delivery
Plymouth — ,, ,,
Mercedes Benz
Fargo.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.)
Kapasitet perusahaan maximum termasuk lima tjabangnja adalah:
25 —. Truck sehari
2 — Sedan
2 — Delivery Van.
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang ada:
1 á 2 Truck sehari.
1 Sedan tiga hari.
1 Delivery tiga hari.
disesuaikan dengan pemberian djatah devisen.
Pekerdjaan Body Bus dan Suburban (C:B.B.) tidak ada. Pesanan di
lakukan diluar.
Banjaknja tenaga: pekerdja CKD — 60
pengawas CKD — 6 mandor + 1 manager.
administrasi
— 2.
Persediaan tenaga listrik tiap hari, jang dibangkitkan sendiri adalah
250 K.V.A; dari P.L.N. 1.000 KW/Hour.
Tenaga angin 128 PSI (9 Atm) continue; persediaan air sendiri dengan
tekanan 2 x 57 PSI (2 X 4 Atm).
Kesukaran dialami dalam mendapatkan tenaga pengawas tehnik jang
baik, serta dalam pembelian setempat dari bahanbahan dan keperluan
pengetjatan.
Pada tahun 1958 dimasukkan 53 kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 469 kendaraan.
N.V. E X I M O. (Djalan Hajam Wuruk 4, Djakarta).
Adalah perusahaan nasional swasta.
Merk kendaraan jang diassemblir: Morris — Pick Up dan Cowl.
Matjam assemblase adalah completely knocked down (C.K.D.)..
Kapasitet perusahaan maximum: 50 kendaraan sebulan.
4615
Djumlah kendaraan jang diselesaikan sekarang ada 30 a 35 sebulan.
Pekerdjaan Bus Body dan Suburban (C.B.B.) tidak ada.
Banjaknja tenaga: pekerdja C.K.D.
— 19
pengawas C.K.D.
— 3
pegawai administrasi
— 15 pegawai service dan pen
djualan
— 3
Biasa menjediakan tenaga listrik sendiri sebanjak 162,5 K.V.A.
Sekarang tiap hari disediakan 37,5 K.V.A. Angin dengan tekanan
200 PSI (14 Atm) diberikan oleh „Curtis” Compressor 2 P.K.
Kesulitan terletak pada pendapatan djatah devisen.
Pada tahun 1958 dimasukkan nihil kendaraan.
Pada tahun 1959 dimasukkan 270 kendaraan.
N.V. U D A T I N. (Djalan Prapat Kurung Selatan 21, Tg. Perak Su
rabaja).
I. P R O D U K S I
Kendaraankendaraan Holden jang assembled hanja dalam bentuk
Pick Up (Holden Utility).
Produksi sekarang 2½ kendaraan/sehari. Djumlah ini disesuaikan
dengan penerimaan djatah.
Kapasitet sekarang 16 kendaraan/sehari. Kapasitet dengan tenaga
jang ada sekarang, dan kalau mesinmesin
dan equipment dipergunakan.
Banjak mesin/equipment jang belum dipa
kai, karena tidak lonend dengan produksi
sekarang, misalnja compressor besar dsb.
Ada pula equipment jang belum atau sedang
dipasang, seperti teststand, alat pemerik
sa kebotjoran, spraybooth (hanja satu).
Equipment jang belum datang antara lain
welding guns.
Kapasitet maximum 32 kendaraan/sehari. Dengan penambahan equip
ment dan tenaga. Ruangan untuk uitbrei
ding ada.
Perlu kami djelaskan bahwa pekerdjaan assembling sekarang adalah
setengah C.K.D., jaitu:
Cowl + Cab + Pick Up box datang dalam keadaan selesai,
tinggal dipasang.
Engine dan Transmission datang dalam keadaan selesai djuga.
Pekerdjaanpekerdjaannja ialah:
memasang front end, front fender, grille, engine assy, front
axle + suspension, rear axle + suspension, steering mecha
nism, rodaroda, assemblage dan memasang tempat duduk,
mengetjat dan mentest.
Pekerdjaan C.K.D. (full) akan dilaksanakan sesudah welding guns
datang.
4616
II.
IMPOR.
Dalam tahun 1958 tidak mendatangkan kendaraan, sebab licensinja
ditarik kembali oleh Pemerintah.
Dalam tahun 1959 diperoleh djatah untuk 520 kendaraan; sedjak
Oktober 1959 hingga kini jang sudah masuk 370 kendaraan.
Untuk tahun 1960 dimintakan djatah untuk produksi 8 kendaraan
sehari.
Seperti sudah kami sebutkan dalam I, semua kendaraan itu berben
tuk Pick Up (Holden Utility).
III. MANPOWER. Pada N.V. Udatin dipekerdjakan:
50 orang pekerdja assembling.
15 orang pekerdja body building (equivalent dengan C.B.B. CM).
18 orang pekerdja workshop & service, dan
12 orang pengawas.
Untuk administrasi seluruh organisasi N.V. Udatin terdapat 120
orang pegawai.
Keadaan kekuatan tenaga tersebut kirakira konstant sedjak Oktober
1959 hingga kini.
IV. DEALERS.
N.V. Udatin mempunjai 5 dan 1 sub dealer :
No. Nama Dealer
Untuk daerah
1. Sukamadju
Djakarta Raya dan Sumatera
2. Parahyangan Bandung
Djawa Barat
3. N.V. Ristra
Djawa Tengah dan Kalimantan
4. Liberty Motors
Djawa Timur
(di Malang ada sub dealer)
5. N.V. Pamos
Indonesia bagian Timur
Dalam garis besarnja pembagian kendaraan direntjanakan sama ba
njak untuk tiaptiap dealer.
N.V. J A D I. (Djalan Kedungdoro 4244, Surabaja).
Importir ,,Morris ".
I.
PRODUKSI.
Produksi sekarang 2 kendaraan/sehari
Djumlah ini disesuaikan
dengan penerimaan djatah.
Kapasitet sekarang 5 kendaraan/sehari Dengan tenaga, equipment
dan ruangan jang ada se
karang.
Kemungkinan untuk uit
breiding sangat minim.
Pekerdjaanpekerdjaan assembling di N.V. Jadi meliputi:
a. assembling Morris Station Car:
seluruh kendaraan ketjuali bagian body belakang, atap belakang
dan tempat duduk didatangkan dalam keadaan C.K.D.
4617
Bagian jang diketjualikan itu dibuat sendiri, dan pembuatan sen
diri ini sudah termasuk dalam perhitungkan produksi diatas.
b. assembling Morris Trucks, jang seluruhnja didatangkan dalam
keadaan C.K.D.
Perimbangan produksi adalah: a : b = 9 : 1.
II. IMPOR.
Dalam tahun 1958 dimasukkan 120 kendaraan.
Dalam tahun 1959 dimasukkan 550 kendaraan.
dengan perimbangan 90% otolet Chassis jang kemudian diubah men
djadi Station car.
10% Truck.
III. MANPOWER.
Pada N.V. Jadi ada:
80 orang pekerdja tetap.
20 Orang pekerdja borongan, misalnja untuk pembongkaran peti
peti dsb., dan
30 orang pengawas dan pegawai administrasi.
Keadaan tersebut boleh dikatakan konstant sedjak tahun 1958.
IV. DEALERS.
Walaupun pada hakekatnja pabrik Morris diluar negeri telah me
nundjuk N.V. Jadi sebagai distributor untuk daerah DjawaTimur
dan Indonesia bagian Timur sadja, dalam praktek N.V. tersebut
melajani djuga seluruh Indonesia (tanpa perantaraan dealer) atas pe
nundjukkan dari Pemerintah, terutama untuk orderorder Pemerin
tah.
ASSEMBLING MOBIL.
Sepertiternjata dalam Memorandum jang kami sampaikan, maka
assembling plant mobil jang compleet sebenarnja hanja ada tiga, jaitu dari
P.T. GAJA MOTOR di Tandjung priok; N.V. INDONESIA SERVICE
COMPANY di Djakarta Kota; dan P.T. FUCHS & RENS INDONESIA
di Djakarta. Assembling plant jang ada di Medan, satu 2nja di Su
matra, milik dari P.T. NASIONAL MOTOR COY dalam satu dua ta
hun diharapkan akan selesai dengan bangunannja serta kedatangan alat 2
machinenja.
Pekerdjaan assembling jang dikerdjakan oleh Udatin, Eximo dan Jadi
belum dapat dinamakan assembling plant jang sebenarnja disebabkan
karena kekurangan alatalat dan hanja merupakan suatu service workshop
sadja.
PerusahaanPerusahaan jang mengassembleer mobil dalam bentuk
C.K.D. dan S.K.D. adalah distributors resmi dari beberapa pabrik mobil
di U.S.A. dan Europa.
Menurut banjaknja anggota