PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN LEVERAGE DAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Artikel Penelitian

Oleh : NIKO ULFANDRI DANIEL

NIM.2008/02149

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG WisudaPeriodeMaret 2013

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Oleh: Niko Ulfandri Daniel

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang (0751) 7051260 fax 7055628 e-mail: nicko_ulfandri@yahoo.co.id

Abstract

This study aims to prove : (1) The effect of Firm Size to the extensive disclosure of financial statements. (2) The effect of Leverage to the extensive disclosure of financial statements. (3) The effect of Liquidity to the extensive disclosure of financial statements. This research kind was classified as the causative research. The research population was all the manufacture company that was registered in the Indonesian Stock Exchange in the year 2008-2010. Technically

the taking of the sample was purposive sampling. The sample of this research numbering 16 companies.

The analysis of the data with multiplied regression. results of this research concluded that: (1) The Firm size was influential significant was positive towards the extensive disclosure of financial statements. (2) The leverage no significant towards the extensive disclosure of financial statements. (3) The liquidity was influential significant was positive towards the extensive disclosure of financial statements. In this research was suggested: (1) For the company, this research is expected to provide information to be used as consideration in making disclosure more. (2) Subsequent researchers adds categories of the sampled firms, adding other variables that may affect disclosure, and use a different proxy in measuring leverage. (3) For investors are advised before making any decisions to invest more attention to variables Firm size and liquidity of the company, because it has a positive influence on extensive disclosure of the financial statements.

Keywords: Size of company, Leverage ,Liquidity and Extensive disclosure of financial statements

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan, (2) Pengaruh leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan keuangan, dan (3) Pengaruh likuiditas terhadap luas pengungungkapan laporan keuangan. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 16 perusahaan. Analisis data dengan regresi berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat signifikansi. (2) Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat signifikansi. (3) Likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat signifikansi. Dalam penelitian ini disarankan: (1) Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengungkapan yang lebih banyak lagi. (2) Peneliti berikutnya menambah kategori perusahaan yang dijadikan sampel, menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi pengungkapan, dan menggunakan proksi yang berbeda dalam pengukuran leverage. (3) Bagi investor disarankan sebelum mengambil keputusan berinvestasi lebih memperhatikan variabel ukuran perusahaan dan likuiditas perusahaan, karena mempunyai pengaruh positif terhadap luas pengungkapan laporan keuangan.

Kata kunci : Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas, Luas Pengungkapan Laporan Keuangan

1. PENDAHULUAN

(Rinny 2011). Hal ini sesuai dengan tujuan laporan

keuangan

menurut Standar

1.1. Latar Belakang Masalah

Akuntansi Keuangan yaitu menyediakan Di era persaingan yang semakin

menyangkut posisi ketat serta kondisi ekonomi yang serba tidak

informasi

yang

perusahaan yang menentu, Perusahaan dihadapkan pada

keuangan,

kinerja

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan kondisi untuk dapat lebih transparan dalam

keuangan dalam mengungkapkan

pengguna laporan

membuat keputusan-keputusan ekonomi perusahaannya, terlebih bagi perusahaan

informasi

keuangan

serta menunjukkan pertanggungjawaban yang menawarkan sahamnya di pasar modal

(Stewardship) manajemen atas penggunaan atau perusahaan yang telah go public,

sumber-sumber daya yang dipercayakan sebagai salah satu sarana bagi perusahaan

kepada mereka. Pengungkapan dalam untuk

laporan tahunan merupakan sumber kelangsungan usahanya. Dalam melakukan

informasi untuk pengambilan keputusan aktivitas di pasar modal para pelaku pasar

investasi (Susilo, 2008) . Untuk itu dalam mendasarkan keputusannya pada informasi

hal ini para investor dituntut untuk lebih yang diterimanya. Oleh karena itu, setiap

kritis dalam menilai suatu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di pasar modal

dan mengambil keputusan, karena kegiatan diwajibkan untuk menyampaikan laporan

investasi merupakan suatu kegiatan yang tahunannya kepada Badan Pengawas Pasar

mengandung risiko dan ketidakpastian. Modal (Bapepam).

Pengungkapan (disclosure) didefinisi- Dampak krisis keuangan global pada

kan sebagai penyediaan sejumlah informasi tahun 2008 mengakibatkan para investor dan

yang dibutuhkan untuk pengoperasian kreditor berhati-hati dalam menanamkan

optimal pasar modal secara efisien modalnya pada suatu perusahaan demi

(Hendriksen, 1998). Secara konseptual mengantisipasi risiko yang akan terjadi

pengungkapan merupakan bagian integral (Ginting, 2010). Sebelum melakukan

dari pelaporan keuangan (Suwardjono, investasi, investor akan menelaah secara

2005). Secara teknis, pengungkapan teliti laporan keuangan yang dimiliki oleh

merupakan langkah akhir dalam proses suatu perusahaan untuk mengetahui

akuntansi yaitu penyajian informasi dalam kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

bentuk seperangkat penuh statemen Sebelum menanamkan dananya pada

keuangan. Disclosure yang luas dibutuhkan suatu perusahaan publik, investor akan

oleh para pengguna informasi khususnya menilai bagaimana manajemen perusahaan

investor dan kreditor, namun tidak semua melakukan pengungkapan yang lebih luas

informasi perusahaan diungkapkan secara mengenai kinerja perusahaan secara

detail dan transparan.

keseluruhan dalam laporan keuangan untuk Evans (2003:336) dalam Soewardjono meyakinkan

(2005) mengidentifikasi tiga tingkat mempercayakan dananya pada keputusan

pengungkapan, yaitu memadai (adequate investasi yang tepat. Dasar pengambilan

disclosure), wajar atau etis (fair or ethical keputusan bagi para investor, kreditor dan

disclosure), dan penuh (full disclosure). pengguna

Tingkat ini mempunyai implikasi terhadap informasi yang disajikan harus dapat

apa yang harus diungkapkan. Tingkat dipahami, dipercaya, relevan dan transparan

memadai (adequate disclosure) merupakan memadai (adequate disclosure) merupakan

Meskipun perusahaan memiliki kebebasan tidak menyesatkan untuk pengambilan

dalam mengungkapkan informasi, pihak keputusan yang terarah. Tingkat wajar atau

perusahaan tetap harus memberikan etis (fair or ethical disclosure) adalah

informasi yang dipandang relevan dan dapat tingkat yang harus dicapai agar semua pihak

membantu dalam pengambilan keputusan mendapat perlakuan atau pelayanan

investasi. Pengungkapan sukarela akan informasional yang sama. Tingkat penuh

memberikan nilai tambah bagi perusahaan (full disclosure) menuntut penyajian secara

yang melakukannya.

penuh semua informasi yang berpaut dengan Meek et all (2005) menyatakan bahwa pengambilan keputusan yang terarah.

sukarela merupakan Informasi yang penyajian rincian terlalu

pengungkapan

pengungkapan bebas, dimana manajemen banyak justru akan mengaburkan informasi

dapat memilih jenis informasi yang akan yang

diungkapkan yang dipandang relevan untuk kontroversi, sehingga laporan keuangan

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak menjadi sulit untuk dipahami, oleh karena

yang memakainya. Pengungkapan Sukarela itu pengungkapan yang tepat mengenai

merupakan pengungkapan butir-butir yang informasi yang penting bagi para investor

dilakukan secara sukarela oleh perusahaan dan pihak lainnya hendaknya bersifat cukup,

tanpa diharuskan oleh peraturan yang wajar dan lengkap.

berlaku.

sukarela (Voluntary laporan

Informasi yang diungkapkan dalam

Pengungkapan

disclosure) sebaiknya diungkapkan oleh dikelompokkan

manajemen, agar informasi-informasi lain pengungkapan wajib (mandatory discosure)

diungkapkan dalam dan pengungkapan sukarela (voluntary

yang

tidak

pengungkapan wajib bisa didapatkan oleh disclosure).

para pemakai laporan keuangan. Sehingga (mandatory

Pengungkapan

wajib

pemakai laporan keuangan dapat memahami pengungkapan

disclosure)

merupakan

dengan jelas keadaan perusahaan yang akan informasi yang harus diungkapkan oleh

minimum

mengenai

menjadi bahan pertimbangan bagi mereka perusahaan.

pengambilan keputusan. informasi bagi perusahaan yang go public

Kewajiban pengungkapan

dalam

Pengungkapan sukarela juga merupakan diatur oleh pemerintah atau badan pembuat

Salah satu cara untuk meningkatkan standar (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan

kredibilitas perusahaan secara lebih luas Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam).

untuk membantu investor dalam memahami Komponen dari pengungkapan wajib

strategi bisnis manajemen. menurut Soewardjono (2005; 575) terdiri

Sedangkan dari sumber PSAK dapat dari

disimpulkan bahwa informasi lain atau statements), Catatan atas statemen keuangan

informasi tambahan (telaahan keuangan (notes to financial statements), dan

yang menjelaskan karakteristik utama yang informasi

mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi information). Sedangkan pengungkapan

pelengkap

(supplementary

perusahaan, kondisi sukarela (voluntary disclosure) adalah

keuangan

laporan mengenai pengungkapan

ketidakpastian,

lingkungan hidup, laporan nilai tambah) perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan

adalah merupakan pengungkapan yang yang berlaku sehingga perusahaan bebas

dianjurkan

(tidak

diharuskan) dan diharuskan) dan

publik demand akan informasi yang lebih kebutuhan pemakai. Tetapi masih banyak

tinggi dibanding dengan perusahaan yang perusahaan-perusahaan di Indonesia yang

berukuran lebih kecil (Irawan 2006). Karena tidak memberikan pengungkapan sukarela.

para stakeholder mengharapkan pos-pos Padahal pengungkapan sukarela merupakan

yang ada selengkap mungkin ditampilkan. tambahan pengungkapan minimum yang

Terdapat beberapa parameter yang telah ditetapkan.

dapat digunakan untuk menentukan ukuran Penelitian tentang luas pengungkapan

perusahaan, seperti banyaknya jumlah (disclosure) dalam laporan keuangan dan

pegawai yang digunakan perusahaan untuk variabel-variabel keuangan terkait akan

melakukan aktivitas operasi perusahaan, memberikan gambaran mengenai sifat

nilai penjualan/pendapatan yang diperoleh perbedaan luas pengungkapan antar

perusahaan dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dan variabel-variabel keuangan

perusahaan. Perusahaan besar yang yang mempengaruhinya, serta dapat

mempunyai sumber daya yang besar akan menginformasikan kondisi perusahaan pada

melakukan pengungkapan yang lebih luas suatu masa pelaporan. Dalam pencapaian

dan akan mampu membiayai penyediaaan efisiensi dan sebagai sarana akuntabilitas

informasi yang diperlukan pihak internal publik, pengungkapan laporan keuangan

sekaligus untuk pihak eksternal. Sehingga menjadi faktor yang signifikan.

tidak memerlukan tambahan biaya lagi Ada banyak faktor yang dapat

untuk melakukan pengungkapan yang lebih mempengaruhi

luas. Dengan demikian perusahaan besar pengungkapan

tingkat

kelengakapan

mempunyai biaya produksi informasi yang perusahaan. Diantaranya adalah tingkat

laporan

keuangan

lebih rendah dari perusahaan kecil. likuiditas,

Pengaruh ukuran perusahaan dengan perusahaan, ukuran perusahaan, tingkat

luas pengungkapan dijelaskan melalui profitabilitas, porsi saham public, operating

hubungan agensi Jensen dan Meckling profit margin, return on equity dan status

(1976). Dalam hubungan keagenan yang modal perusahaan (Binsar dan Lusy, 2004).

terjadi antara prinsipal dan agency telah Dalam penelitian ini yang akan dibahas

membebani manajer untuk memper- adalah ukuran perusahaan, tingkat likuiditas,

tanggungjawabkan sumber daya yang dan tingkat leverage. Karena variabel-

dikelolanya. Semakin besar sumber daya variabel tersebut yang paling tidak konsisten

yang dikelola perusahaan, maka semakin terhadap hasil penelitian terdahulu.

besar pula aktivitas suatu usaha bisnis Ukuran perusahaan disini diartikan

tersebut. Perusahaan yang berukuran besar secara harafiah, yaitu seberapa besar suatu

akan mengungkapkan informasi yang lebih perusahaan yang ditunjukkan oleh total

banyak dibanding perusahaan kecil sebagai aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total

upaya mengurangi biaya keagenan (Jensen penjualan dan rata-rata aktiva. Ukuran

dan Meckling, 1976) dalam (Benardi, dkk perusahaan dipandang penting karena

2009). Dalam penelitian ini digunakan total semakin besar ukuran suatu perusahaan,

aktiva sebagai proksi ukuran perusahaan, maka “daya jual” sebuah perusahaan akan

karena nilai total aktiva yang disajikan lebih baik. Para stakeholder akan

secara historis dapat mencerminkan ukuran menganggap perusahaan besar akan lebih

perusahaan, dan perusahaan besar seperti tahan dari badai finansial. Perusahaan yang perusahaan, dan perusahaan besar seperti tahan dari badai finansial. Perusahaan yang

rendah.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi Faktor lain yang mempengaruhi luas luas pengungkapan laporan keuangan

pengungkapan laporan keuangan adalah menurut

tingkat likuiditas. Tingkat likuiditas dikembangkan oleh Botosan (dalam Ardi

yang mengukur dan Lana, 2007) adalah leverage. Leverage

merupakan

rasio

kemampuan perusahaan dalam memenuhi keuangan adalah penggunaan sumber dana

kewajiban jangka pendeknya kepada yang menimbulkan beban tetap keuangan.

kreditor jangka pendek (Hanafi, Mamduh Luas pengungkapan juga dapat dipengaruhi

dan Abdul Halim, 2007) dalam Rinny oleh tingkat leverage dari sebuah

(2011). Tingkat likuiditas dianggap sebagai perusahaan. Tingkat leverage sendiri

indikator penting kesehatan secara umum, menggambarkan

karena untuk melihat kesehatan sebuah bertahan hidup perusahaan dilihat dari sisi

tingkat

kemampuan

perusahaan, yang pertama kali dilihat adalah jangka panjang. Konsep leverage keuangan

tingkat likuiditasnya dahulu. Ini dikarenakan juga mengacu pada jumlah pendanaan utang

tingkat likuiditas mengukur kemampuan dalam struktur modal perusahaan (Supriadi,

sumber kas perusahaan untuk memenuhi 2010). Tujuan stakeholder pada akhirnya

kewajiban jangka pendek (Wild, dkk. 2005; adalah kestabilan sebuah perusahaan dalam

jangka panjang. Semakin besar tingkat Kekuatan perusahaan yang ditunjukkan leverage maka perusahaan akan semakin

dengan rasio likuiditas (liquidity) yang komprehensif

tinggi berhubungan dengan tingkat luas laporan keuangannya, itu dikarenakan

dalam

mengungkapkan

pengungkapan laporan keuangan yang timbul biaya pengawasan yang lebih tinggi

tinggi/lebih komprehensif. Kuatnya kondisi pula. Hal ini diakibatkan dari tingkat

keuangan (financial) suatu perusahaan leverage yang tinggi mempunyai arti resiko

melakukan keluasan jangka panjang dari perusahaan cukup

cenderung

pengungkapan laporan keuangan yang lebih tinggi, sehingga akan timbul biaya

dibandingkan pada pengawasan yang lebih besar (Jensen and

komprehensif

perusahaan yang memiliki kondisi keuangan Meckling, 1976 dalam Supriadi, 2010).

(financial) yang lemah. Perusahaan dengan Menurut Jensen & Meckling (dalam

kondisi keuangan (financial) yang kuat Ardi dan Lana, 2007), teori keagenan

dianggap mampu menanggung biaya-biaya memprediksi bahwa perusahaan dengan

yang ditimbulkan dengan adanya luas rasio leverage yang lebih tinggi akan

pengungkapan laporan keuangan yang lebih mengungkapkan lebih banyak informasi

komprehensif.

karena biaya keagenan perusahaan dengan

2. Tujuan Penelitian

struktur modal itu lebih tinggi. Tambahan

informasi diperlukan untuk menghilangkan Tujuan peneliatian ini adalah untuk keraguan pemegang saham terhadap

mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, dipenuhinya hak-hak mereka sebagai

leverage dan likuiditas terhadap luas kreditur. Oleh karena itu perusahaan yang

pengungkapan laporan keuangan pada memiliki rasio leverage yang tinggi

perusahaan manufaktur yang terdaftar di mempunyai kewajiban untuk melakukan

BEI pada tahun 2008-2010. pengungkapan yang lebih luas dari pada

1.3. Manfaat Penelitian b. Jenis Pengungkapan

Konsep pengungkapan laporan keuangan bermanfaat sebagai berikut: (1) Bagi

Hasil penelitian

diharapkan

menurut Evans (2003) ada tiga yaitu: peneliti, bermanfaat untuk menambah

wawasan dan pengetahuan

cukup (Adequate mengenai luas pengungkapan laporan

keuangan sehingga memperoleh gambaran antara kesesuaian di lapangan dengan

Konsep yang sering digunakan teoritis. (2) Bagi perusahaan dan emiten,

adalah pengungkapan yang cukup, yaitu dapat sebagai pengetahuan mengenai

minimum yang minimum disclosure agar informasi-

pengungkapan

disyaratkan oleh peraturan yang informasi yang disajikan dalam laporan

berlaku, dimana angka-angka yang keuangan tahunan bermanfaat bagi analisis

disajikan dapat diinterpretasikan dengan sekuritas dan investor dalam rangka

benar oleh investor.

pengambilan keputusan investasi oleh

2. Pengungkapan wajar (Fair Disclosure). investor. (3) Bagi akademisi, peneliti lain

dan praktisi sebagai bahan dasar referensi Pengungkapan yang wajar secara acuan dan kontribusi ilmu pengetahuan

tidak langsung merupakan tujuan etis mengenai luas pengungkapan laporan

agar memberikan perlakuan yang sama keuangan.

kepada semua pengguna laporan keuangan, menyediakan informasi yang

2. TELAAH LITERATUR

DAN

layak terhadap pembaca potensial.

PERUMUSAN HIPOTESIS

3. Pengungkapan penuh (Full Disclosure).

2.1. Pengungkapan

Pengungkapan penuh menyang-

a. Pengertian pengungkapan

kut luas penyajian informasi yang diungkapkan

secara relevan. Pengungkapan

(disclosure)

adalah

Pengungkapan penuh memiliki kesan mengkomunikasikan mengenai posisi dari penyajian informasi secara melimpah keuangan dengan tidak menyembunyikan

beberapa pihak informasi, apabila dikaitkan dengan laporan menganggapnya tidak baik. keuangan, disclosure mengandung makna

sehingga

bahwa laporan keuangan harus memberikan Jenis pengungkapan laporan keuangan penjelasan yang cukup mengenai hasil

menurut Hasudung dan Didin (2008), yaitu: aktivitas suatu unit usaha kondisi keuangan

perusahaan kepada para pengguna laporan

1. Pengungkapan wajib (Mandatory keuangan (Rinny, 2010). Informasi tersebut

Disclosure).

harus lengkap,

menggambarkan secara tepat mengenai Pengungkapan wajib adalah kejadian-kejadian

minimum yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit

disyaratkan oleh standar akuntansi usaha tersebut. Informasi yang diungkapkan

yang berlaku. Di Indonesia yang harus berguna dan tidak membingungkan

menjadi otoritas pengungkapan wajib pengguna

adalah Badan Pengawas Pasar Modal membantu pengambilan keputusan ekonomi.

(BAPEPAM) berdasarkan Keputusan

Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- Teori sinyal menjelaskan manajemen 134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember

agen, memiliki 2006. tentang Pedoman Penyajian dan

perusahaan

sebagai

dorongan untuk memberikan informasi Pengungkapan Laporan Keuangan

laporan keuangan kepada pihak eksternal. Perusahaan Publik mensyaratkan

Dorongan tersebut disebabkan adanya elemen-elemen yang seharusnya wajib

asimetri informasi atau ketidakseimbangan diungkapkan

penguasaan informasi antara agen dengan laporan keuangan perusahaan publik

dalam

penyusunan

prinsipal (konflik keagenan). Hal ini di Indonesia harus sesuai dengan

disebabkan oleh agen yang memiliki lebih Standar Akuntansi Keuangan yang

banyak informasi mengenai perusahaan. dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi

Informasi perusahaan terangkum dalam Keuangan Indonesia (IAI).

laporan tahunan perusahaan yang pada umumnya dipublikasikan kepada publik,

2. Pengungkapan Sukarela (Voluntary sehingga laporan tahunan menjadi penting Disclosure).

bagi pihak ekternal perusahaan (Andayani, 2002) dalam Pramunia (2010).

pengungkapan sukarela adalah Jadi pengungkapan sukarela ini pengungkapan

yang

dilakukan

atas kendala perusahaan di luar apa yang

merupakan

solusi

pengungkapan secara penuh. Informasi- diwajibkan oleh standar akuntansi atau

informasi lain yang diperlukan oleh para peraturan badan pengawas. meskipun

pemakai laporan keuangan bisa didapatkan semua perusahaan publik diwajibkan pada pengungkapan sukarela ini. Dengan memenuhi pengungkapan minimum, adanya pengungkapan sukarela yang mereka berbeda secara substansial

manajemen, tingkat dalam hal jumlah tambahan informasi

dilakukan

oleh

pengungkapan wajib yang dapat ditetapkan yang diungkapkan ke pasar modal. dapat diarahkan ke tingkat wajar. Salah

satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui

2.3. Luas Pengungkapan Laporan

pengungkapan sukarela secara lebih

Keuangan

luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen.

Menurut Marwata (2001), luas pengungkapan

didefenisikan sebagai

2.2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

sejumlah informasi untuk membantu Teori pensignalan (signalling theory)

investor dalam membuat prediksi kinerja melandasi dari pengungkapan sukarela

perusahaan pada masa yang akan datang. (Soewardjono, 2005). Manajemen selalu

Luas pengungkapan laporan keuangan berusaha untuk mengungkapkan informasi

mengukur berapa banyak butir laporan privat yang menurut pertimbangannnya

keuangan yang secara material akan sangat diminati oleh investor dan pemegang

diungkapkan oleh suatu perusahaan. saham khususnya kalau informasi tersebut

Pedoman penyajian dan pengungkapan merupakan berita baik (good news).

laporan keuangan emiten atau perusahaan Manajemen juga berminat menyampaikan

manufaktur di Indonesia ditetapkan oleh informasi yang dapat meningkatkan

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan

Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember meskipun

informasi tersebut

tuidak

2006 memuat tentang :

diwajibkan.

a. Ikhtisar Data Keuangan Penting

2. Skor yang diperoleh dari setiap perusahaan

dijumlahkan untuk

b. Laporan Dewan Komisaris mendapatkan skor total.

c. Laporan Direksi

3. Menghitung indeks luas pengungkapan laporan keuangan, dengan rumus

d. Profil Perusahaan index Wallace menurut Soewardjono

e. Analisis dan Pembahasan Manajemen

(2005) adalah:

f. Tata Kelola Perusahaan (Corporate

Disclosure index =

Pedoman ini dimaksudkan untuk n : jumlah item yang diungkapkan oleh

memberikan suatu panduan penyajian dan

perusahaan

pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan

k : jumlah item yang dianjurkan untuk pengungkapan cukup (adequate disclosure)

sehingga kurang memberikan informasi bagi para pengguna.

banyak item yang Sedangkan Item pengungkapan

Semakin

diungkapkan oleh perusahaan, semakin sukarela

banyak pula angka indeks yang diperoleh perbandingan daftar item pengungkapan

perusahaan tersebut. Perusahaan dengan sukarela penelitian sebelumnya seperti

angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan Gerald (2002), Amuwarni (2006), K. Wang

bahwa perusahaan tersebut melakukan et all (2008) dalam (Junaidi, 2011).

pengungkapan secara lebih Pengungkapan sukarela yang digunakan

praktik

komprehensif dibandingkan perusahaan lain dalam penelitian ini adalah item diluar Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor :

2.4. Faktor-fartor yang mempengaruhi

Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember

luas

pengungkapan laporan

2006 atau item pengungkapan yang

keuangan

diwajibkan. Item pengungkapan sukarela

A. Ukuran (Size) perusahaan

dibuat dengan melakukan perbandingan daftar

Perusahaan didefinisikan penelitian sebelumnya.

item pengungkapan

sukarela

Ukuran

sebagai penentuan besaran, dimensi, atau Tingkat luas pengungkapan laporan

kapasitas dari suatu perusahaan, sebagai keuangan

penentuan sebuah perusahaan besar, atau menggunakan

kecil dapat dilihat dari nilai total aktiva, methodology, seperti index Wallace.

penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar. Jadi Perhitungan indeks luas pengungkapan

semakin besar ukuran suatu perusahaan laporan keuangan dilakukan sebagai berikut

maka semakin besar pula modal yang :

ditanamnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah dalam memasuki pasar modal,

1. Memberikan skor untuk setiap item memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan

pengungkapan, dimana jika suatu item sebagainya, yang kesemuanya ini akan

diungkapkan diberi nilai satu dan jika mempengaruhi keberadaan total aktivanya.

tidak diungkapkan akan diberi nilai nol.

Banyak

penelitian

terdahulu yang terdahulu yang

tertagihnya suatu utang (Almilia dan tingkat pengungkapan perusahaan. Hasilnya

Retnasari, 2007). Leverage dapat dikatakan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

sehingga suatu mempunyai pengaruh yang signifikan

sebagai pinjaman

perusahaan dapat membeli lebih banyak terhadap luas pengungkapan perusahaan;

aktiva dibandingkan yang disediakan Supriadi (2010), Almilia dan Ikka Retnasari

pemegang saham melalui investasi mereka. (2007), Irawan (2006) dan Ginting (2010).

Jensen dan Meckling (1976); dalam Semakin besar ukuran perusahaan, maka

Supriadi (2010), menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan karena

perusahaan dengan leverage yang tinggi perusahaan besar harus memenuhi public

menanggung biaya pengawasan (monitoring demand atas pengungkapan yang lebih luas

cost) tinggi. Jika menyediakan informasi (Halim

komprehensif akan mengindikasikan bahwa perusahaan besar

et al., 2005). Hal ini

yang

lebih

membutuhkan biaya lebih tinggi, tambahan cenderung akan mengungkapkan lebih

informasi diperlukan untuk menghilangkan banyak informasi daripada perusahaan kecil.

keraguan pemegang obligasi terhadap Ukuran perusahaan dapat diukur dengan

dipenuhinya hak–hak mereka sebagai menggunakan Nilai total aset

kreditur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio hutang terhadap aktiva

Ukuran Perusahaan = Ln Total aset

(DTAR). Rasio hutang terhadap aktiva dihitung dengan membagi total hutang

Besarnya nilai total aset dapat dilihat terhadap total aktiva. Rasio ini mengukur dalam laporan keuangan neraca perusahaan. jumlah aktiva yang didanai dengan hutang. Mengingat nilai total aset ini sangat besar,

maka digunakan nilai logaritma natural (Ln)

Debt to asset ratio =

dari total aset agar tidak terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam model persamaan

Rasio ini menekankan pentingnya (Almilia dan Retrinasari, 2007). Semakin pendanaan hutang bagi perusahaan dengan besar total aset maka semakin banyak modal jalan menunjukkan persentase aktiva yang ditanam. Nilai total aset digunakan perusahaan yang didukung oleh pendanaan sebagai indikator untuk mengukur ukuran hutang. Perusahaan akan dikatakan baik perusahaan karena nilainya relatif lebih jika perusahaan mampu mencapai rata-rata stabil dibandingkan dengan nilai total rasio hutang terhadap total aktiva dibawah penjualan dan kapitalisasi pasar. Nilai

rata-rata industri.

kapitalisasi pasar cenderung lebih fluktuatif Selain itu, DTAR adalah rasio yang karena dalam perhitungannya terdapat sangat diperhatikan oleh kreditor untuk komponen harga saham yang beredar. mendapatkan perlindungan jika terjadi

B. leverage

risiko. Kreditor akan mengamati DTAR untuk menilai efisiensi dari kewajiban yang

Menurut Arthur, 2008 leverage dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi menunjukan berapa banyak hutang yang

DTAR, maka semakin besar jumlah modal digunakan untuk membiayai asset-aset

digunakan dalam perusahaan. Tingkat leverage digunakan

pinjaman

yang

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan,

C. Likuiditas

memegang peranan penting, karena dapat dijaminkan untuk menjamin

hutang Likuiditas merupakan gambaran

perusahaan. Kesehatan suatu perusahaan kemampuan

yang dicerminkan dengan tingginya rasio menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya

perusahaan

untuk

likuiditas yang diukur dengan rasio lancar (Supriadi, 2010). Likuiditas menganalisis

akan berhubungan dengan luas tingkat dan menginterpretasikan posisi keuangan

pengungkapan. Secara financial perusahaan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu

yang kuat lebih banyak mengungkapkan bagi manajemen untuk mengecek efisiensi

informasi daripada perusahaan yang lemah. modal kerja yang digunakan dalam

perusahaan, juga penting bagi kreditor

2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu

jangka panjang dan pemegang saham yang akhirnya atau setidak tidaknya ingin

Irawan (2006) meneliti “Faktor– mengetahui prospek dari deviden dan

faktor yang mempengaruhi kelengkapan pembayaran bunga di masa yang akan

pengungkapan laporan keuangan pada datang. Semakin tinggi tingkat likuiditas

perusahaan manufaktur yang terdaftar di maka semakin tinggi

Bursa Efek Jakarta” dengan sampel 45 perusahaan membayar hutang-hutang jangka

kemampuan

perusahaan manufaktur pariode tahun 2001- pendeknya (Prastya, 2010).

2004. Variabel yang digunakan leverage Almilia, Luciana dan Ikka Retnasari

(DER), likuiditas (CR), profitabilitas, Porsi (2007) menklasifikasikan Likuiditas sebagai

ukuran perusahaan, Alat untuk mengukur kesehatan suatu

saham

publik,

Operating Profit Margin, Net Profit Margin, perusahaan. Kondisi perusahaan yang sehat,

ROE, dan status perusahaan. Menunjukkan yang antara lain ditunjukkan dengan tingkat

bahwa Secara simultan DER, CR, likuiditas yang tinggi, berhubungan dengan

profitabilitas, PUB, ukuran perusahaan, pengungkapan yang lebih luas. Hal tersebut

umur perusahaan, OPM, NPM, ROE, dan didasarkan

status perusahaan memiliki pengaruh yang perusahaan yang secara keuangan kuat, akan

terhadap kelengkapan cenderung untuk mengungkapkan lebih

signifikan

pengungkapan. Secara parsial ukuran banyak

perusahaan, umur perusahaan, porsi saham menunjukkan kepada pihak eksternal bahwa

publik, dan status perusahaan memiliki perusahaan tersebut kredibel.

pengaruh signifikan terhadap kelengkapan Dalam penelitian ini menggunakan

pengungkapan laporan keuangan. rasio lancar

Luciana dan Ikka Retrinasari (2007), Meneliti “Analisis pengaruh karakteristik perusahaan

terhadap kelengkapan

Rasio Lancar =

pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Alasan peneliti lebih mengutamakan rasio BEJ”. dengan sampel 50 perusahaan lancar dibandingkan dengan rasio cepat

manufaktur pariode tahun 2001-2004. karena pada rasio lancar persediaan

Variabel yang digunakan Rasio liquiditas, termasuk ke dalam aset lancar berbeda

Rasio leverage, net profit margin, Ukuran dengan

Perusahaan, dan Status perusahaan. mengurangkan

rasio cepat

yang

justru

Menunjukkan bahwa Rasio liquiditas, Rasio lancarnya. Dalam perusahaan barang

leverage, Ukuran Perusahaan, dan Status konsumsi,

perusahaan memiliki pengaruh yang perusahaan memiliki pengaruh yang

Likuiditas terhadap Luas pengungkapan pengungkapan. Sedangkan net profit margin

kelengkapan

laporan keuangan. Kerangka konseptual tidak berpengaruh terhadap kelengkapan

yang menggambarkan hubungan antar pengungkapan.

variabel dalam penelitian ini, dapat Ginting

digambarkan sebagai berikut: karakteristik

kelengkapan pengungkapan

laporan

Ukuran (size)

keuangan pada perusahaan barang konsumsi

perusahaan

yang terdaftar di bursa efek indonesia” dengan sampel 24 perusahaan barang

Leverage

Luas Pengungkapan

konsumsi pariode tahun 2007-2009. Laporan Keuangan Variabel

Perusahaan, Profitabilitas,

Likuiditas,

Likuiditas

leverage, dan Porsi Saham Publik. Menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, porsi

2.7. Pengembangan Hipotesis

saham publik berpengaruh positif terhadap kelengkapan

pengungkapan

laporan

a. Pengaruh

Ukuran Perusahaan

keuangan.

terhadap Luas pengungkapan laporan

Supriadi (2010) meneliti “pengaruh

keuangan

karakteristik perusahaan

Menurut Brigham dan Houston kelengkapan

terhadap

(2001) size atau ukuran perusahaan keuangan pada perusahaan otomotif yang

pengungkapan

laporan

merupakan rata-rata total penjualan bersih terdaftar di bursa efek Indonesia”. dengan

untuk tahun yang bersangkutan sampai sampel 11 perusahaan barang konsumsi

tahun, ukuran perusahaan pariode tahun 2005-2008. Variabel yang

beberapa

merupakan karakteristik suatu perusahaan digunakan ukuran perusahaan, leverage,

dalam hubungannya dengan struktur likuiditas, dan porsi saham publik sebagai.

perusahaan. Teori agensi (agency theory) Menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

yang diungkapkan oleh Jensen dan likuiditas, dan porsi saham publik

Meckling (1976) menjelaskan bahwa berpengaruh secara signifikan terhadap

perusahaan besar memiliki biaya agensi kelengkapan

(agency cost) yang lebih besar dari pada keuangan. Sedangkan hanya variabel

pengungkapan

laporan

perusahaan kecil. Biaya agensi (agency cost) leverage yang tidak berpengaruh secara

adalah biaya yang berhubungan dengan signifikan terhadap luas pengungkapan

pengawasan manajemen untuk meyakinkan laporan keuangan. Selain itu, pengujian

bahwa manajemen bertindak konsisten yang dilakukan bersama-sama juga terdapat

sesuai dengan perjanjian kontraktual pengaruh yang signifikan antara variabel

perusahaan dengan kreditur dan pemegang ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, dan

saham. Untuk mengurangi biaya agensi porsi saham publik terhadap kelengkapan

(agency cost) tersebut, perusahaan akan pengungkapan laporan keuangan.

melakukan pengungkapan yang lebih luas. Adanya pengaruh positif antara

2.6 Kerangka Konseptual

ukuran

dengan luas pengungkapan informasi yang dilakukan

perusahaan

oleh perusahaan (Fitriani, 2001; Johan dan pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, dan

Penelitian ini

bertujuan

untuk

Lekok, 2006; Sihite, 2010). Pada dasarnya biaya pengawasan yang tinggi. Jika perusahaan

menyediakan informasi secara lebih mengungkapkan lebih banyak informasi

komprehensif akan membutuhkan biaya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal

lebih tinggi, maka perusahaan dengan ini dikarenakan perusahaan besar harus

leverage tinggi akan menyediakan informasi memenuhi

secara komprehensif. Pernyataa serupa juga pengungkapan yang lebih luas (Halim et al.,

dikemukakan oleh Subiyantoro dalam 2005).

Junaidi (2011), bahwa perusahaan dengan Jadi dari uraian diatas dapat

rasio hutang atas modal tinggi akan disimpulkan

mengungkapkan lebih banyak informasi perusahaan

dalam laporan keuangan dari pada pengungkapannya dan semakin kecil

perusahaan dengan rasio yang rendah. perusahaan semakin sempit pula tingkat

Rasio leverage menunjukkan proporsi pengungkapannya. Maka dari hal ini penulis

pendanaan yang dibiayai dengan hutang. menduga bahwa ukuran perusahaan

Semakin tinggi leverage semaki tinggi pula berpengaruh signifikan positif terhadap luas

ketergantungan

perusahaan kepada pengungkapan. krediturnya. Hal ini sesuai dengan agency

H 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh

theory, yaitu hubungan kegenan antara

signifikan positif terhadap luas

prinsipal (kreditor)

dengan agennya

pengungkapan laporan keuangan

Kreditor akan selalu memantau dan membutuhkan informasi

(perusahaan).

b. Pengaruh Leverage terhadap Luas

mengenai keadaaan financial perusahaan

pengungkapan laporan keuangan

untuk meyakinkan bahwa perusahaan Leverage menggambarkan sampai

tersebut dapat memenuhi kewajibannya pada sejauh mana aktiva suatu perusahaan

saat jatuh tempo. Dan perusahaan akan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang

berusaha memberikan informasi yang luas tinggi menunjukkan bahwa perusahaan

mengenai kondisi perusahaannya. banyak dibiayai oleh investor atau kreditur

Dari uraian diatas dapat ditarik luar. Semakin tinggi rasio leverage berarti

kesimpulan bahwa perusahaan yang semakin besar pula proporsi pendanaan

mempunyai leverage yang tinggi lebih akan perusahaan yang dibiayai dari hutang. Teori

memberikan informasi yang lebih banyak keagenan memprediksi bahwa perusahaan

dan akan melakukan pengungkapan yang dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan

lebih luas. Maka dari hal ini penulis mengungkapkan lebih banyak informasi

menduga bahwa leverage berpengaruh karena biaya keagenan perusahaan dengan

terhadap luas struktur modal itu lebih tinggi. Biaya agensi

(agency cost) ini timbul karena kepentingan

H 2 : leverage berpengaruh signifikan

investor dalam perusahaan tersebut untuk

positif terhadap luas pengungkapan

mengawasi tindakan manajemen dalam

laporan keuangan

mengelola dana dan fasilitas yang diberikan oleh

c. Pengaruh likuiditas terhadap luas

perusahaan.

pengungkapan laporan keuangan

Jensen dan Meckling dalam Irawan (2006) menyatakan bahwa perusahaan

Tingkat likuiditas merupakan rasio yang dengan leverage yang tinggi menanggung

mengukur kemampuan perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam

financial lemah (Benardi, dkk 2009) Mamduh dan Abdul Halim, 2007) dalam Rinny (2011).. Tingkat likuiditas dapat

H 3 : likuiditas berpengaruh signifikan

dipandang dari dua sisi. Disatu sisi, tingkat

positif terhadap luas pengungkapan

likuiditas yang tinggi akan menunjukkan

laporan keuangan.

kuatnya kondisi keuangan perusahaan.

3. METODE PENELITIAN

Perusahaan semacam ini cenderung untuk

3.1 Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel melakukan pengungkapan informasi yang

A. Jenis Penelitian

lebih luas kepada pihak luar karena ingin Penelitian ini digolongkan kedalam

menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel penelitian kausatif. Menurut Sekaran (2006) (Belkoui, 1978; dalam Pamungkas, 2007) penelitian kausatif bertujuan untuk melihat Tingkat likuiditas dapat juga sejauhmana variabel bebas mempengaruhi

dipandang sebagai

ukuran

kinerja

variabel terikat. Penelitian ini bertujuan manajemen dalam mengelola keuangan

untuk melihat pengaruh Ukuran (Size), (Wallace, 1994; dalam Fitriani, 2001). Dari Leverage dan Likuiditas terhadap Luas sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah pengungkapan laporan keuangan. cenderung mengungkapkan lebih banyak

informasi kepada pihak eksternal sebagai

B. Populasi dan Sampel Penelitian upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja

manajemen. Kondisi perusahaan yang sehat,

a. Populasi

yang antara lain ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan dengan

Dalam penelitian ini yang menjadi pengungkapan yang lebih luas. Hal tersebut

populasi adalah perusahaan manufaktur didasarkan

yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia ( perusahaan yang secara keuangan kuat, akan

BEI ) pada periode 2008 sampai 2010 yaitu cenderung untuk mengungkapkan lebih

sebanyak 157 perusahaan manufaktur. banyak informasi. Ini disebabkan karena

Peneliti memilih perusahaan manufaktur perusahaan ingin menunjukkan kepada

karena perusahaan manufaktur lebih mudah pihak ekstern bahwa dirinya tersebut

terpengaruh oleh kondisi ekonomi dan kredibel (Almilia dan Retrinasari, 2007).

memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi Perusahaan dengan likuiditas yang

terhadap kejadian internal dan eksternal tinggi akan cenderung untuk melakukan

perusahaan

pengungkapan yang lebih karena ingin

b. Sampel

menunjukkan kinerja perusahaannya yang Sampel adalah bagian dari jumlah kredibel. Tingkat likuiditas mempunyai

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi hubungan positif dengan luas pengungkapan

(Sugiyono, 2007). Teknik pemilihan sampel (Cooke, 1989; dalam Fitriani, 2001).

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kondisi perusahaan sehat dapat ditunjukkan

metode purposive sampling, dengan kriteria dari tingkat likuiditas yang berhubungan

sebagai berikut:

dengan tingkat pengungkapan yang lebih.

a) Perusahaan yang terdaftar pada Bursa Hal ini didasarkan pada harapan bahwa

Efek Indonesia tahun 2008-2010 kekuatan financial

b) Perusahaan yang menerbitkan laporan cenderung memberikan pengungkapan yang

perusahaan akan

keuangan dan laporan tahunan selama lebih untuk memberikan informasi yang luas keuangan dan laporan tahunan selama lebih untuk memberikan informasi yang luas

3.3. Variabel Penelitian, Definisi

2008 sampai dengan tahun 2010

Operasional

dan Pengukuran

Variabel

Dari kriteria di atas diperoleh sampel sebagai berikut:

1. Variabel Terikat(Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi

adalah luas

Kriteria Sampel Penelitian

pengungkapan

laporan keuangan.

Keterangan

JumlahPerusahaan

Pengukuran tingkat pengungkapan sukarela yaitu dengan mengembangkan daftar item

Jumlah Populasi

pengungkapan

sukarela yang telah

digunakan oleh Gerald K.et. al. (2002), Amuwarni (2006), dan Wang et. al. (2008)

Kriteria pemilihan sampel

yang telah dimodifikasi dan dengan

1.Tidak terdaftar selama tahun

membandingkan item-item pengungkapan

2008-2010

pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7

2.Tidak mempublikasikan

Desember 2006.

laporan keuangan dan laporan tahunan

Menurut Nugraheni dkk, 2002:80 (dalam

Total pemilihan sampel

Dewi Hartanti, 2005), variabel ini dapat

16 diukur dengan menggunakan index of disclosure methodology, yaitu indeks

Wallace.

3.2. Jenis, Sumber

dan Teknik

Pengumpulan Data Data digolongkan

pada data

Dimana:

sekunder yaitu data yang tidak diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data

n = Pengungkapan yang dilaksanakan penelitian

k = jumlah item yang dianjurkan untuk pengamatan dari tahun 2008 sampai 2010.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data

2. 2. Variabel Independen

sekunder yang diperoleh dari Variabel independen disebut juga dengan

www.idx.co.id. Data sekunder merupakan variabel bebas. Variabel independen adalah sumber data penelitian yang diperoleh

variabel yang mempengaruhi atau yang secara tidak langsung melalui media

menjadi sebab perubahan atau timbulnya perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

variabel dependen atau terikat. Variabel lain), data ini berupa bukti, catatan, dan

independen dari penelitian ini adalah ukuran laporan historis yang telah disusun. Teknik

(size), leverage dan likuiditas. pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik dokumentasi dari data-data yang

a. Ukuran Perusahaan (X 1 )

dipublikasikan oleh perusahaan mengenai ukuran perusahaan dan leverage serta

Pada penelitian ini, indikator yang indikator tentang pengungkapan sukarela

digunakan untuk mengukur besar ukuran dari Bursa Efek Indonesia (BEI) .

perusahaan adalah nilai total aset. Nilai total aset digunakan sebagai indikator untuk perusahaan adalah nilai total aset. Nilai total aset digunakan sebagai indikator untuk

rasio cepat (quick ratio) tidak memasukkan dengan nilai total penjualan dan kapitalisasi

nilai persediaan karena persediaan dianggap pasar. Nilai kapitalisasi pasar cenderung

bagian aktiva lancar yang paling tidak lebih

likuid. Rasio lancar (current ratio) diperoleh perhitungannya terdapat komponen harga

dengan cara membagi aktiva lancar dengan saham yang beredar.

kewajiban lancar suatu perusahaan (Wild, dkk, 2005)

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva (Ferru dan

Rasio Lancar =

jones, 2001) dalam suryani (2007). Nilai

4. HASIL ANALISIS DATA DAN

total aset merupakan nilai keseluruhan dari

PEMBAHASAN

aset lancar dan aset tidak lancar suatu

4.1 Statistik Deskriptif

perusahaan. Besarnya nilai total aset dapat Berikut ini akan disajikan statistik

dilihat dalam laporan keuangan neraca deskriptif mengenai luas pengungkapan, perusahaan.

ukuran perusahaan dan leverage selama

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

tahun 2008-2010.

b. Descriptive Statistics Leverage (X

Penelitian ini menggunakan rasio

MinimumMaximum Mean Std. Deviation

hutang terhadap total aktiva (debt to total .09795

Luas Pengungka

Ukuran Perusah

asset ratio) untuk mengukur tingkat

leverage perusahaan karena rasio ini

menekankan pada peran penting pendanaan 48

Valid N (listwise

utang bagi perusahaan dengan menunjukkan Sumber: Data sekunder yang diolah tahun prosentase aktiva perusahaan yang didukung

oleh pendanaan hutang.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Rasio hutang terhadap total aktiva

1. Uji Normalitas Residual

(debt to total asset ratio) diperoleh dengan Setelah dilakukan pengolahan data, cara membagi total hutang perusahaan

dipapat hasil yang menyatakan bahwa data dengan total aktivanya. Total hutang

terdistribusi dengan normal, dapat dilihat merupakan keseluruhan dari hutang lancar

pada tabel berikut ini

dan hutang tidak lancar dan total aktiva juga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

merupakan keseluruhan dari aktiva lancar

Unstandardiz

dan aktiva tidak lancer (Wild, dkk, 2005).

ed Residual

Normal Parameters a,b

Mean

.0000000 Std. Deviation

Debt to Total Asset = .07169919

Most Extreme

Kolmogorov-Smirnov Z

c. Likuiditas (X .788

Asymp. Sig. (2-tailed)

a. Pada penelitian ini rasio lancar Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(current ratio) digunakan sebagai indikator untuk mengukur nilai likuiditas karena rasio

Berdasarkan tabel 9 diatas, terlihat lancar merupakan rasio umum yang bahwa hasil uji normalitas residual mengukur keseluruhan aktiva lancar dalam Berdasarkan tabel 9 diatas, terlihat lancar merupakan rasio umum yang bahwa hasil uji normalitas residual mengukur keseluruhan aktiva lancar dalam

Coefficients a

dari α (α = 0,05) yaitu 0,652 > 0,05 yang

Unstandardized Standardized

berarti bahwa data terdistribusi secara

Coefficients

Coefficients

normal. Sig.

Model

B Std. Error Beta t

Ukuran Perusaha -3.4E-010

.000 -.058 -.352

2. .205 Uji Multikolinearitas

.015 -.059 -.340 .736

Model regresi yang dinyatakan bebas

a. Dependent Variable: absolut

dari multikolinearitas apabila nilai VIF < 10 Sumber Pengolhan data SPSS, 2012 dan nilai tolerance > 0,10. Hasil pengujian

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat asumsi multikolinearitas untuk variabel

bahwa hasil perhitungan dari masing-masing penelitian ini dapat dilihat berdasarkan nilai

variabel menunjukkan bahwa level sig > α VIF dan nilai tolerance sebagai berikut:

0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini

bebas dari gejala

Tabel 11

Heterokedastisitas dan layak digunakan

Uji Multikolinearitas

dalam analisis regresi berganda.

Coefficients(a)

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk

Model

Collinearity Statistics

melihat apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan

Tolerance

VIF

pengganggu pada periode t dengan

1 (Constant)

kesalahan pengganggu pada periode t-1 pada

data yang tersusun dalam rangkaian waktu

perusahaan Leverage

(time series). Pengujian autokorelasi

dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Kriteria pengujian Durbin-Watson adalah

a Dependent Variable: luas pengungkapan

sebagai berikut:

Sumber: pengolahan data SPSS, 2012

a. Bila angka DW < - 2 berarti ada autokorelasi yang positif