LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DJARUM Disus

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DJARUM

Disusun oleh : Rodhe Louis Yunita Sari Suyanto NPM : 10 06 06201

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT Djarum mulai tanggal 2 Juli 2013 sampai dengan 2 Agustus 2013 disusun oleh:

Nama : Rodhe Louis Yunita Sari Suyanto NPM

Program Studi : Teknik Industri Fakultas

: Teknologi Industri

Laporan Kerja Praktek ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing lapangan dan dosen pembimbing kerja praktek.

Yogyakarta, September 2013 Pembimbing Lapangan

Dosen Pembimbing

Kristiono Ign. Luddy Indra Purnama, M.Sc.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kerja Praktek selama 1 bulan di PT Djarum bagian SKM OASIS dapat terlaksanakan dengan baik dan penyusunan laporan Kerja Praktek dapat diselesaikan.

Tujuan dari penyusunan Laporan Kerja Praktek adalah salah satu syarat akademis yang wajib dipenuhi dalam kuliah Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, tujuan dari melakukan Kerja Praktek adalah untuk memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sebelum lulus dari program studi Teknik Industri.

Terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Daniel Budi Santoso selaku staff Human Resource yang telah membantu mengurus lamaran dan proposal kerja praktek.

2. Bapak Kristiono selaku Superintendent Department Material Procurement dan Pre-process PT Djarum bagian SKM Oasis yang telah banyak membantu dan memberi masukan selama pelaksanaan Kerja Praktek.

3. Bapak Franky Natalis, Bapak Kristian, Cik Vonny, Mas Wawan, Mbak Hesti, dan Mbak Ana yang telah banyak memberikan saran serta penjelasan yang dibutuhkan.

4. Bapak Ign. Luddy Indra Purnama, M. Sc. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek yang telah 4. Bapak Ign. Luddy Indra Purnama, M. Sc. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek yang telah

5. Kedua orang tua penulis yang telah mendukung dan memberikan doa restu.

6. Yohana Natalia Attik Primastuti dan Alderia Kurnia selaku rekan sekerja yang telah bekerja sama dengan baik dari awal perencanaan kerja praktek hingga penulisan laporan.

7. Teman-teman angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi dan semangat selama pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir.

8. Ibu Yani (pengawas material), Pekerja Material Regu A, Bapak Suyono (operator forklift), dan seluruh karyawan PT DJARUM bagian material preparation dan pre-process SKM OASIS yang telah mendukung dan membantu selama pelaksanaan Kerja Praktek. Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bukan saja bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi pihak perusahaan dan memperluas pengetahuan dan wawasan pembaca, khususnya rekan –rekan mahasiswa.

Yogyakarta, 9 September 2013

Penulis

BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ..................................... 71

5.2. Saran .......................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................... xiv

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Spesifikasi Djarum Super 12 Tabel 3.2. Spesifikasi Djarum Super Mild (MLD) Tabel 3.3. Spesifikasi LA Lights Tabel 3.4. Spesifikasi LA Lights Menthol Tabel 3.5. Spesifikasi Djarum Black Tabel 3.6. Spesifikasi Djarum Black Cappucino Tabel 3.7. Spesifikasi Djarum Black Menthol Tabel 3.8. Spesifikasi Djarum Black Mild Tabel 4.1. Persentase Produktivitas Pekerja Material A Tabel 4.2. Persentase Produktivitas Pekerja Material B Tabel 4.3. Persentase Produktivitas Pekerja Material C Tabel 4.4. Persentase Produktivitas Pekerja Material D Tabel 4.5. Persentase Produktivitas Pekerja Material E Tabel 4.6. Persentase Produktivitas Pekerja Material F Tabel 4.7. Persentase Produktivitas Pekerja Material G Tabel 4.8. Persentase Produktivitas Pekerja Material H Tabel 4.9. Persentase Produktivitas Pekerja Material I Tabel 4.10. Persentase Produktivitas Pekerja Material J Tabel 4.11. Beban Kerja yang Dialami Pekerja Bagian Material Preparation (Regu A) Tabel 4.12. Pengukuran Beban Kerja Operator Tabel 4.13. Hasil Data Percobaan Persentase, Waktu Baku, dan Beban Kerja Pekerja Wanita Regu A

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Departemen Produksi Gambar 3.1. Proses Bisnis PT Djarum Bagian SKM OASIS

Gambar 4.1. Tata Letak Kantor Bagian Material Preparation dan Pre-process Gambar 4.2. Struktur Organisasi Bagian Material Preparation dan Pre-process Gambar 4.3. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek Gambar 4.4. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material A Gambar 4.5. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material B Gambar 4.6. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material C Gambar 4.7. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material D Gambar 4.8. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material E Gambar 4.9. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material F Gambar 4.10. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material G Gambar 4.11. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material H Gambar 4.12. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material I Gambar 4.13. Grafik Persentase Produktivitas Pekerja Material J

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengamatan Pekerja Material A Hari 1 Lampiran 2. Lembar Pengamatan Pekerja Material A Hari 2 Lampiran 3. Lembar Pengamatan Pekerja Material A Hari 3 Lampiran 4. Lembar Pengamatan Pekerja Material A Hari 4 Lampiran 5. Lembar Pengamatan Pekerja Material B Hari 1 Lampiran 6. Lembar Pengamatan Pekerja Material B Hari 2 Lampiran 7. Lembar Pengamatan Pekerja Material B Hari 3 Lampiran 8. Lembar Pengamatan Pekerja Material B Hari 4 Lampiran 9. Lembar Pengamatan Pekerja Material C Hari 1 Lampiran 10. Lembar Pengamatan Pekerja Material C Hari

2 Lampiran 11. Lembar Pengamatan Pekerja Material C Hari

3 Lampiran 12. Lembar Pengamatan Pekerja Material C Hari

4 Lampiran 13. Lembar Pengamatan Pekerja Material D Hari

1 Lampiran 14. Lembar Pengamatan Pekerja Material D Hari

2 Lampiran 15. Lembar Pengamatan Pekerja Material D Hari

3 Lampiran 16. Lembar Pengamatan Pekerja Material D Hari

4 Lampiran 17. Lembar Pengamatan Pekerja Material E Hari

1 Lampiran 18. Lembar Pengamatan Pekerja Material E Hari

2 Lampiran 19. Lembar Pengamatan Pekerja Material E Hari

3 Lampiran 20. Lembar Pengamatan Pekerja Material E Hari

Lampiran 21. Lembar Pengamatan Pekerja Material F Hari

1 Lampiran 22. Lembar Pengamatan Pekerja Material F Hari

2 Lampiran 23. Lembar Pengamatan Pekerja Material F Hari

3 Lampiran 24. Lembar Pengamatan Pekerja Material F Hari

4 Lampiran 25. Lembar Pengamatan Pekerja Material G Hari

1 Lampiran 26. Lembar Pengamatan Pekerja Material G Hari

2 Lampiran 27. Lembar Pengamatan Pekerja Material G Hari

3 Lampiran 28. Lembar Pengamatan Pekerja Material G Hari

4 Lampiran 29. Lembar Pengamatan Pekerja Material H Hari

1 Lampiran 30. Lembar Pengamatan Pekerja Material H Hari

2 Lampiran 31. Lembar Pengamatan Pekerja Material H Hari

3 Lampiran 32. Lembar Pengamatan Pekerja Material H Hari

4 Lampiran 33. Lembar Pengamatan Pekerja Material I Hari

1 Lampiran 34. Lembar Pengamatan Pekerja Material I Hari

2 Lampiran 35. Lembar Pengamatan Pekerja Material I Hari

3 Lampiran 36. Lembar Pengamatan Pekerja Material I Hari

Lampiran 37. Lembar Pengamatan Pekerja Material J Hari

1 Lampiran 38. Lembar Pengamatan Pekerja Material J Hari

2 Lampiran 39. Lembar Pengamatan Pekerja Material J Hari

3 Lampiran 40. Lembar Pengamatan Pekerja Material J Hari

4 Lampiran 41. Faktor Penyesuaian Pekerja Material A Lampiran 42. Faktor Penyesuaian Pekerja Material B Lampiran 43. Faktor Penyesuaian Pekerja Material C Lampiran 44. Faktor Penyesuaian Pekerja Material D Lampiran 45. Faktor Penyesuaian Pekerja Material E Lampiran 46. Faktor Penyesuaian Pekerja Material F Lampiran 47. Faktor Penyesuaian Pekerja Material G Lampiran 48. Faktor Penyesuaian Pekerja Material H Lampiran 49. Faktor Penyesuaian Pekerja Material I Lampiran 50. Faktor Penyesuaian Pekerja Material J Lampiran 51. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

A Lampiran 52. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

B Lampiran 53. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

C Lampiran 54. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

D Lampiran 55. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

E Lampiran 56. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

F Lampiran 57. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

Lampiran 58. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

H Lampiran 59. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material

I Lampiran 60. Tabel Faktor Kelonggaran Pekerja Material J Lampiran 61. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material A Lampiran 62. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material B Lampiran 63. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material C Lampiran 64. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material D Lampiran 65. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material E Lampiran 66. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material F Lampiran 67. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material G Lampiran 68. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material H Lampiran 69. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material I Lampiran 70. Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material J Lampiran 71. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material A Lampiran 72. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material B Lampiran 73. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material C Lampiran 74. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material D Lampiran 75. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material E Lampiran 76. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material F Lampiran 77. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material G

Lampiran 78. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material H Lampiran 79. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material I Lampiran 80. Pengolahan Uji Petik Pekerja Material J Lampiran 81. Tabel Faktor Penyesuaian Lampiran 82. Tabel Faktor Kelonggaran Lampiran 83. Absensi Pelaksanaan Kerja Praktek Lampiran 84. Buku Harian Kerja Praktek Lampiran 85. Lembar Bimbingan Penyusunan Laporan Kerja Praktek

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Institut Teknologi Bandung. 2012. Tabel Penyesuaian dan Kelonggaran. Bandung.

Laboratorium Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi UAJY. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Semester Genap 2012/2013. Yogyakarta.

MENPAN. 2004. Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Keputusan Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Jakarta

Niebel, B. W., and A. Freivalds. 1998. Methods, Standards, and Work Design. New York: WCB/McGraw- Hill,

Rutter, R.. February 1994. “Work Sampling: As a Win/Win Management Tool.” Industrial Engineering. pp. 30–

Sutalaksana, Iftikhar Z. 2009. Teknik Tata Cara Kerja. ITB: Bandung.

Wignjosoebroto, S. 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Guna Widya: Surabaya.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:

a. Mengenali ruang lingkup perusahaan

b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan

d. Mengamati perilaku sistem

e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

f. Melaksanakan ujian kerja praktek

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

a. Melatih kedisiplinan.

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan.

beradaptasi dengan lingkungan kerja.

c. Melatih kemampuan

untuk

d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis.

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan.

f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu dimulai sejak tanggal 2 Juli 2013 sampai dengan 2 Agustus 2013. Tempat pelaksanaan kerja praktek ini adalah di PT Djarum bagian SKM – OASIS Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Selama pelaksanaan Kerja Praktek ini, Penulis ditempatkan pada Departemen Material Preparation dan Pre-Process PT Djarum bagian SKM (Sigaret Kretek Mesin) OASIS.

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan (almarhum). Oei Wie Gwan memulai usaha pertama kali di bidang produksi mercon. Oei Wie Gwan memproduksi mercon Leeuw (Leo) yang cukup terkenal saat itu mampu menguasai pasar Jawa.

Musibah datang dan menghancurkan usaha yang telah dirintis di tahun 1929 ini. Tempat usaha meledak karena kecelakaan pada tahun 1939. Tiga tahun kemudian (1942), pabrik kembali meledak berawal dari kecerobohan para perampok yang saat itu berupaya merampok usaha ini.

Oei Wie Gwan memutuskan untuk membuka perusahaan rokok. Ia membeli merek rokok Djarum berikut perizinannya. Merek Djarum itu terinspirasi dari jarum pemutar gramafon.

Oei Wie Gwan merintis pendirian perusahaan rokok kretek Djarum pada tanggal 23 Agustus 1950. Sembilan bulan kemudian, tepatnya 21 April 1951, Menteri Keuangan memberikan izin usaha kepada Djarum sebagai perusahaan perorangan. Inilah momentum bersejarah yang hingga kini diperingati sebagai hari ulang tahun Djarum.

Awalnya, perusahaan ini hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di jalan Bitingan Baru No. 28 (Sekarang: Jalan A.Pekerja Material A No.28). Oei mulai memasarkan kretek dengan merek Djarum yang ternyata sukses di pasaran. Setelah perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tidak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya.

Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Djarum telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan Budi Kusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai sebagian besar saham BCA. Untuk Bakti terhadap masyarakat dan lingkungan, Djarum memiliki lembaga khusus yaitu Djarum Foundation yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

Saat ini PT Djarum sedang membangun Pabrik Terpadu di daerah Gondangmanis Kecamatan Bae. Pabrik Terpadu tersebut dibangun untuk sentralisasi semua kegiatan di PT Djarum.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu hubungan struktural antara orang-orang yang saling berhubungan satu sama lain dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam suatu perusahaan karena tanpa adanya struktur organisasi, suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu diperlukan pembentukan struktur organisasi yang baik yaitu dengan menempatkan orang-orang yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga orang-orang tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

Ada bermacam-macam struktur organisasi yang digunakan dalam perusahaan. Struktur organisasi yang dipakai oleh satu perusahaan dapat berbeda dengan struktur organisasi yang dipakai oleh perusahaan lainnya.

Struktur

organisasi

suatu perusahaan suatu perusahaan

Adapun struktur organisasi yang ada di PT Djarum bagian SKM OASIS ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Manajer Produksi

Superintendent Superintendent

Administrasi, GS &

Supervisor- Secondary

Supervisor Personil GS

Supervisor

Staff Unit Head

Unit Head- Unit Head- PPC

Staff

Unit Head-

Unit Head-

Unit Head-

Unit Head

GS

Administrasi

Unit Head

Procure- Finished

ment Good

Operator Operator

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Departemen Produksi

Tugas, wewenang dan jabatan dari struktur organisasi PT Djarum Bagian SKM OASIS dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Manajer Produksi Berikut ini merupakan tugas manajer produksi:

a. Melaksanakan kebijakan produksi dalam bidang produksi.

b. Menentukan strategi produksi

2. Superintendent Seorang pengawas dan pemimpin yang berada di atas supervisor tetapi tingkatannya di bawah manajer. Tugasnya adalah:

a. Mengawasi kinerja supervisor dan staff yang berada di bawahnya.

b. Memikirkan bagaimana improvement yang baik, sehingga dapat menunjang produktivitas perusahaan.

c. Menggalang teamwork untuk menciptakan suatu lingkungan dan suasana kerja yang baik.

d. Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di lantai produksi.

3. Supervisor Tanggung jawab utama supervisor:

a. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini termasuk dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya a. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini termasuk dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya

b. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output),kualitas dan schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.

c. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai PPIC schedule.

d. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard

lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).

kebersihan

e. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team yang solid.

f. Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan –tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu

estimasi

penyelesaian

masalah –masalah

tersebut secara singkat , padat dan kongkrit. Adapun wewenang dari supervisor:

a. Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

dan mengatur pengoperasian mesin – mesin produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi.

b. Wewenang dalam

menghentikan

4. Administrasi

Tugas administrasi secara umum adalah:

a. Membuat kuitansi untuk pembayaran yang telah lunas.

b. Mengurus administrasi mengenai JAMSOSTEK.

c. Menyalurkan telepon yang masuk ataupun keluar di dalam perusahaan.

d. Mengurus perpajakan yang menyangkut masalah perusahaan.

5. Personil dan General Service

a. Mencatat semua hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan

b. Mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan umum seperti housekeeping dan pelayanan pantry.

6. Production Planning and Control

a. Merencanakan dan menjadwalkan produksi perusahaan

b. Menerapkan perencanaan produksi tersebut ke lantai produksi

c. Mengendalikan alur produksi pada suatu perusahaan

d. Mengevaluasi perencanaan dan jadwal produksi

7. Unit Head

a. Memimpin dan mengawasi anak buah (operator masing- masing regu)

b. Memastikan kelancaran produksi

c. Merekap hasil produksi tiap shift

8. Material Preparation Mempunyai wewenang untuk menginformasikan masalah kelengkapan identifikasi lot produksi. Bertanggung jawab akan persediaan material proses di sub departemen, kelancaran distribusi part hasil dan identitas produksi ke bagian terkait, bagian 8. Material Preparation Mempunyai wewenang untuk menginformasikan masalah kelengkapan identifikasi lot produksi. Bertanggung jawab akan persediaan material proses di sub departemen, kelancaran distribusi part hasil dan identitas produksi ke bagian terkait, bagian

9. Pre-Process

a. Memproduksi material pendukung dan pelengkap yang digunakan untuk proses produksi rokok (filter, foil ber-menthol, dan pemanis CTP)

b. Menjembatani bagian material preparation dengan bagian proses

10. Clerk Mencatat semua administrasi dalam produksi

11. Operator Operator produksi mempunyai wewenang untuk menginformasikan pada pimpinan kerja apabila terjadi masalah kualitas terhadap barang yang diproduksinya. Bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi. Mengisi laporan produksi, melaksanakan aktifitas produksi sesuai dengan item part dan jumlah yang telah ditentukan.

2.3. Manajemen Perusahaan

2.3.1. Visi dan misi perusahaan

Visi perusahaan: Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia. Misi perusahaan :

Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok. Uraian visi :

Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen. Penciptaan citra Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen. Penciptaan citra

Nilai Inti

Untuk mendukung tercapainya visi masa depan tersebut, Djarum telah mendefinisikan, menetapkan, dan akan menerapkan lima nilai inti dari perusahaan :

a. Fokus kepada pelanggan Mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan

mereka dengan cara terbaik yang dapat kita lakukan. Karakteristiknya adalah meliputi berorientasi pada pelayanan, kualitas, perbaikan yang berkesinambungan, inovasi, serta konsep pemasar.

b. Profesionalisme Profesionalisme lebih merupakan suatu sikap, dan

bukan hanya suatu perangkat kemampuan. Seorang profesional adalah orang yang bekerja dengan sikap yang baik dan melakukannya dengan cara yang terbaik, serta memiliki perhatian yang serius. terbaik, serta memiliki perhatian

Karakteristiknya adalah kompeten, integritas, sinergi, komitmen, berorientasi pada prestasi kerja, rasa tanggung jawab, dan excellence.

yang

serius.

c. Organisasi yang terus belajar Organisasi yang belajar dari karyawan internal,

pelanggan external, serta lingkungan sekitarnya secara terus menerus. Belajar adalah kepentingan seluruh jenjang. Dilandasi sikap keterbukaan dan saling percaya sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa merasa terancam. Karakteristiknya adalah berpikir pelanggan external, serta lingkungan sekitarnya secara terus menerus. Belajar adalah kepentingan seluruh jenjang. Dilandasi sikap keterbukaan dan saling percaya sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa merasa terancam. Karakteristiknya adalah berpikir

d. Satu Keluarga Suatu himpunan orang yang mempunyai pertalian khas

dan mau hidup bersama dengan tata cara yang disepakati bersama untuk mencapai satu tujuan. Karakteristik yang dimaksud yaitu setiap orang memiliki nilai dan peran, rasa memiliki, saling mendukung, kebanggaan dan kehormatan, dan saling memperhatikan dan menghormati.

e. Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial adalah peka dan peduli

terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan dalam kehidupan

Karakteristiknya adalah kepedulian

bisnis

kita.

(internal dan eksternal), menjadi warga negara yang baik melalui kemitraan, kepedulian, dan kepekaan, dan rasa tanggung jawab sosial yang hanya terbatas dimana kegiatan berada.

Hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan di PT Djarum diatur sebagai berikut:

1. Pengadaan Tenaga Kerja Prosedur dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam penarikan tenaga kerja pada PT Djarum antara lain:

a. Pengisian formulir, dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data yang lengkap dari calon karyawan.

b. Mengikuti psikotest

c. Wawancara, dalam wawancara ini biasanya mudah dinilai tentang penampilan, kemampuan bicara, pendidikan dan sebagainya.

d. Pemeriksaan kesehatan, untuk mencegah terhadap kemungkinan memperoleh karyawan yang menderita suatu penyakit yang dapat menganggu proses kerja.

2. Jam kerja karyawan Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan PT Djarum bagian SKM OASIS telah diatur sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Adapun peraturan jam kerja PT Djarum SKM OASIS yang berlaku adalah sebagai berikut: Karyawan dengan jam kerja Shift

a. Shift I Pukul 06.00 – 14.00 WIB Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam

b. Shift II Pukul 14.00 – 22.00 WIB Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam

c. Shift III Pukul 22.00 – 06.00 WIB Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam.

Hari Minggu, mesin beroperasi mulai shift II pukul

14.00 (sesuai shift) Karyawan dengan jam kerja non shift

a. Hari Senin – Jumat: Bekerja mulai pukul 07.00 – 16.00 WIB Jam istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB

b. Hari Sabtu Bekerja mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB

3. Kesejahteraan Karyawan Agar didapat hasil kerja yang sesuai dengan tujuan serta untuk meningkatkan semangat karyawan, maka pimpinan perusahaan memberikan fasilitas- fasilitas antara lain:

a. Tunjangan hari raya dan tunjangan lainnya

b. Kantin

c. Mushola

d. Tempat parkir sepeda motor dan mobil Dalam suatu perusahaan, keselamatan kerja karyawan merupakan hal yang sangat penting karena dapat mempengaruhi produktivitas maupun citra perusahaan tersebut. PT Djarum telah memberi perhatian tersendiri untuk keselamatan kerja karyawannya. Hal ini terlihat dengan diberikannya perlengkapan kerja, antara lain masker, sarung tangan, google untuk workshop, safety helm, dan safety shoes.

Penggunaan perlengkapan kerja tiap operator berbeda-beda. Apabila terjadi suatu kecelakaan kerja, maka akan dilihat terlebih dahulu apa penyebabnya dan biaya pengobatan pasien ditanggung oleh perusahaan.

Terdapat juga obat-obatan dan minuman bergizi. Untuk Panelis atau yang disebut master diberikan suntikan kesehatan setiap bulan sekali. Panelis adalah orang yang bertugas untuk mencicipi rasa rokok dari departemen R&D. Terdapat juga susu sapi untuk ibu-ibu bagian tembakau manual. Susu disinyalir dapat menetralkan tembakau dan berguna Terdapat juga obat-obatan dan minuman bergizi. Untuk Panelis atau yang disebut master diberikan suntikan kesehatan setiap bulan sekali. Panelis adalah orang yang bertugas untuk mencicipi rasa rokok dari departemen R&D. Terdapat juga susu sapi untuk ibu-ibu bagian tembakau manual. Susu disinyalir dapat menetralkan tembakau dan berguna

4. Fasilitas Djarum menyediakan beberapa fasilitas, yaitu :

a. Beasiswa Pendidikan Untuk karyawan PT Djarum yang sudah berkeluarga berhak mendapatkan beasiswa dari PT Djarum untuk jenjang SD – SMA bagi anak yang berprestasi.

b. Olahraga PT

fasilitas Lapangan Bulutangkis, Lapangan Voli, Lapangan Basket, tempat fitness, jogging track.

Djarum

menyediakan

c. Kendaraan Untuk level Manajer, Senior Manajer, dan Direktur mendapat pinjaman mobil dinas dari PT Djarum selama menjabat posisi tersebut.

2.3.3. Pemasaran

Pemasaran produk PT Djarum saat ini tidak hanya di dalam negeri namun juga hingga ke luar negeri. Untuk pemasaran di dalam negeri, PT Djarum memiliki distributor yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah. Sedangkan untuk pemasaran ke luar negeri, PT Djarum telah merambah ke India, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Eropa. PT Djarum juga telah memiliki perusahaan di Brazil. Sebagian para pekerjanya tetap orang Indonesia yang ditugaskan di Brazil.

Untuk meningkatkan pelayanan, PT Djarum telah memiliki cabang di seluruh Indonesia. Sebagian besar cabang kantor pemasarannya berada di Pulau Jawa.

BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas antar bagian dalam suatu perusahaan. Proses bisnis sendiri adalah sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi Adapun proses bisnis yang ada di PT Djarum bagian SKM OASIS ditunjukkan pada Gambar 3.1. di bawah ini.

Logistik & SCM Administrasi

Quality Control Primary

Menerima order dari marketing pusat

Meeting Kapasitas

Melakukan Penjadwalan 1 periode

Menerima jadwal

Menerima jadwal

Menerima jadwal

Menerima jadwal Menerima jadwal

produksi produksi

Menyiapkan Material (CTP,

Menyiapkan proses Menyiapkan inspeksi

Tembakau siap

Filter,Papir,dll)

proses

Menerima Hasil

Memproduksi

Produksi

sesuai jadwal

Evaluasi hasil produksi

Gambar 3.1. Proses Bisnis PT Djarum Bagian SKM OASIS

Proses Bisnis di SKM OASIS bermula dari bagian logistik dan SCM yang menerima order dari marketing pusat. Kemudian dari bagian logistik dan SCM mengadakan meeting dengan bagian produksi, QC, maintenance, pre- proses, primary, dan administrasi. Meeting tersebut diadakan setiap hari Selasa pada pukul 14.00-16.00 di ruang meeting SKM OASIS. Dari hasil meeting tersebut akan digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan seminggu ke depan guna memenuhi order tersebut.

Administrasi PPIC (Production Planning and Inventory Control) akan merencanakan dan menjadwalkan, kemudian pada hari Jumat akan diedarkan kembali ke bagian

merencanakan dan menjadwalkan produksi tersebut terdapat banyak elemen yang harus dipertimbangkan dari masing-masing bagian. Misalkan pada bagian primary sanggup atau tidak dalam memenuhi kebutuhan tembakau pada bagian produksi rokok. Primary adalah bagian yang berkewajiban untuk menyuplai tembakau ke bagian produksi.

Untuk bagian maintenance dimungkinkan terjadi perawatan berkala terhadap mesin. Hal tersebut memungkinkan menganggu pemenuhan order atau tidak. Bagian preproses masih memiliki stok material pendukung atau tidak. Quality control juga harus merencanakan berapa sampel yang harus diambil pada setiap kali inspeksi. Perencanaan dan penjadwalan tersebut juga dapat berubah secara mendadak misalkan terdapat kejadian insidental. Sebagai contoh, ketika terjadi banjir di pihak supplier dan tidak dimungkinkan untuk mengirim material ke SKM OASIS PT Djarum atau mungkin terjadi kerusakan mesin secara mendadak. Hal tersebut Untuk bagian maintenance dimungkinkan terjadi perawatan berkala terhadap mesin. Hal tersebut memungkinkan menganggu pemenuhan order atau tidak. Bagian preproses masih memiliki stok material pendukung atau tidak. Quality control juga harus merencanakan berapa sampel yang harus diambil pada setiap kali inspeksi. Perencanaan dan penjadwalan tersebut juga dapat berubah secara mendadak misalkan terdapat kejadian insidental. Sebagai contoh, ketika terjadi banjir di pihak supplier dan tidak dimungkinkan untuk mengirim material ke SKM OASIS PT Djarum atau mungkin terjadi kerusakan mesin secara mendadak. Hal tersebut

3.2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT Djarum bagian SKM OASIS adalah rokok. Ada bermacam-macam rokok seperti Djaru Super isi 12, Djarum Super Mild, Djarum Black, Djarum Black Menthol, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Mild, LA Lights, LA Lights Menthol. Selain beberapa rokok tersebut masih terdapat banyak lagi jenis rokok yang diproduksi PT Djarum. Dari rokok tersebut masih terbagi lagi untuk kualitas ekspor ke luar negeri maupun reguler dalam negeri. Produk Djarum di SKM OASIS beserta spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 3.1. hingga Tabel 3.8.

Tabel 3.1. Spesifikasi Djarum Super 12

Fisik

Material Filter : Non Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 7,95 Berat

152 ± 2 Pressure Drop : 180±10 rokok/100bt

gr

Lem CP : Lem Diameter

mm

Cortipping Pressure Drop mmH2O

95 ± 5 Lem TP : Lem Sigaret Ventilasi

Mesin

Tabel 3.2. Spesifikasi Djarum Super Mild (MLD)

Filter : Porous Diamater : 6,95

96 ± 2 Pressure Drop : 480±10 Berat tob rod/bt mgr

Berat /100bt

gr

Lem CP :Lem Cortipping Diameter

7 ± 0,05 Lem TP :Lem Sigaret Pressure Drop

mm

mmH2O

115 ± 5 Mesin

Ventilasi

Tabel 3.3. Spesifikasi L.A. Lights

Fisik Material Filter : Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

rokok/100bt 103 2 Pressure Drop : Berat tob

gr

rod/bt Lem CP :Lem

mgr

Cortipping Diameter

mm

Lem TP :Lem Sigaret Pressure Drop mmH2O

Tabel 3.4. Spesifikasi L.A. Lights Menthol

Fisik Material Filter : Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

103 ± 2 Pressure Drop : rokok/100bt

gr

Berat tob 480±15

rod/bt Lem CP :Lem Diameter

Cortipping Lem TP :Lem Sigaret

Pressure Drop mmH2O

Tabel 3.5. Spesifikasi Djarum Black

Fisik

Material Filter : Non Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

103 ± 2 Pressure Drop : rokok/100bt

gr

Berat tob 360±10

rod/100 bt Lem CP :Lem

mgr

Cortipping Diameter

mm

Lem TP :Lem Sigaret Pressure Drop

mmH2O

Mesin

Ventilasi

Tabel 3.6. Djarum Black Cappucino

Fisik

Material Filter : Non Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

103 rokok/100bt ± 2 Pressure Drop : Berat tob

rod/100 bt Lem CP :Lem Cortipping

Lem TP :Lem Sigaret Pressure Drop

mmH2O

Tabel 3.7. Djarum Black Menthol

Fisik

Material Filter : Non Porous

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

rokok/100bt 103 2 Pressure Drop : Berat tob

rod/100 bt Lem CP :Lem

mgr

Cortipping Diameter

mm

Lem TP :Lem Sigaret Pressure Drop

mmH2O

Tabel 3.8. Spesifikasi Djarum Black Mild

Fisik Material Filter : Dual

Parameter

Satuan Spesifikasi

Diamater : 6,95 Berat

gr

84 ± 2 Pressure Drop : 480 Lem CP :Lem

rokok/100bt

Cortipping Pressure Drop mmH2O

110 ± 5 Lem TP :Lem Sigaret Ventilasi

50 ± 5 Mesin

3.3. Proses Produksi

atau teknik menciptakan sesuatu melalui tahapan-tahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara-cara tertentu secara urut dan sistematis untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki fungsi tertentu.

Proses

produksi

adalah

cara

Suatu proses produksi melibatkan penggunaan sumber daya. Sumber daya yang digunakan merupakan modal utama untuk memulai suatu proses produksi. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu meliputi:

a. Material Material meliputi segala jenis bahan bahan yang diproses oleh mesin dan manusia yang sehingga menjadi produk jadi yang bisa dipakai konsumen. Dalam hal tersebut adalah kertas paper, CTP, alumunium foil, kertas inner, plastik OPP, karton pak, karton press, pita cukai, filter, dan material utamanya adalah racikan tembakau yang telah dicampur dengan resep-resep khusus.

b. Manusia Manusia merupakan komponen penting dalam proses produksi. Manusia harus merencanakan dan juga menjadi elemen pendukung dalam terjadinya proses produksi karena di PT Djarum bagian SKM ini proses produksi hampir semua dilakukan oleh Mesin. Manusia berperan sebagai perencana, operator, QC, dan teknisi dalam proses produksi di SKM PT Djarum.

c. Metode Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Ppada SKM OASIS ini metode pengolahan menggunakan mesin untuk assembly rokok sampai dengan bentuk press dan dilakukan pengepakan dalam bentuk bale dengan manual oleh tenaga manusia.

d. Money (modal/dana) Dana yang dimaksud adalah dana/uang yang akan dikeluarkan untuk membeli bahan baku, biaya riset, d. Money (modal/dana) Dana yang dimaksud adalah dana/uang yang akan dikeluarkan untuk membeli bahan baku, biaya riset,

e. Mesin Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Karena di SKM PT Djarum ini proses produksi adalah semi otomatis. Mulai dari pelintingan sampai pada pengemasan di dalam Press/Slope dilakukan oleh mesin (Otomasi)

3.3.1. Bahan Baku (raw materials)

Dalam pengadaan material, PT Djarum tidak mengandalkan hanya pada satu supplier saja. Bahan baku yang ada terdiri atas bahan baku finished blend, bahan baku rokok batangan, dan bahan baku rokok pak.

1. Bahan Baku Finished Blend

Bahan baku finished blend terdiri dari tembakau, cengkeh, dan saos.

a. Tembakau Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rokok adalah tembakau. Industri rokok sangat tergantung pada keberadaan tanaman ini. Tembakau yang mempunyai bermacam-macam jenis ini dipanen setiap setahun sekali. Kualitas daunnya tidak sama untuk setiap bibit, bahkan dari bibit yang sama bisa menghasilkan kualitas daun yang berbeda bila ditanam di daerah yang berlainan atau mengalami perawatan yang berbeda. Menanam tembakau bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Seringkali petani mengalami kegagalan panen. Penyebabnya antara lain masalah air dan hama.

Untuk mengantisipasi fluktuasi persediaan tembakau, dibuat sistem pergudangan pada saat panen. Persediaan Untuk mengantisipasi fluktuasi persediaan tembakau, dibuat sistem pergudangan pada saat panen. Persediaan

Untuk menjada pasok tembakau dan sekaligus membantu peningkatan penghasilan petani, dilakukan Pengembangan Tanaman Tembakau Djarum (PTTD) pada beberapa kemitraan yang dilakukan di Lombok, Bondowoso, dan Bromo. Dengan cara semacam ini perusahaan memperoleh bahan baku bermutu dan sekaligus mampu meningkatkan penghasilan petani tembakau. Bagian pengambilan ini mempunyai suatu divisi yang terbagi menurut daerah pembelian tembakau dan cengkeh yang harus dijangkau. Tim ini terdiri atas pakar dalam bidang tembakau Madura, Bojonegoro, Temanggung, dan Weleri. Masing-masing pakar kemudian membagi tembakau tiap daerah menjadi beberapa tingkatan jenis (grade).

Ada dua macam tembakau yang dibeli yang dibedakan berdasarkan keadaan fisiknya. Yang pertama adalah tembakau krosok (leaf tobacco) di mana daunnya masih berbentuk lembaran. Tembakau krosok ini diproses dahulu oleh koperasi petani tembakau dengan memisahkan tulang daun dari lamina atau helai daun, baru setelah itu disimpan dalam gudang penyimpanan tembakau. Yang kedua Ada dua macam tembakau yang dibeli yang dibedakan berdasarkan keadaan fisiknya. Yang pertama adalah tembakau krosok (leaf tobacco) di mana daunnya masih berbentuk lembaran. Tembakau krosok ini diproses dahulu oleh koperasi petani tembakau dengan memisahkan tulang daun dari lamina atau helai daun, baru setelah itu disimpan dalam gudang penyimpanan tembakau. Yang kedua

Penyimpanan tembakau dalam gudang harus dilakukan secara teliti dan penempatannya berdasarkan jenis, daerah asal, serta umur tembakau sesuai dengan grade masing-masing. Umumnya grading tembakau di Indonesia hanya dilakukan sampai 40, tetapi PT Djarum membaginya hingga grade 100. Grading dilakukan berdasarkan kadar nikotin dan kadar gula sebagai basis, di samping tiga aspek penting lainnya (warna, aroma, dan fisik). Masing-masing tembakau grading-nya berbeda. Misalnya saja untuk tembakau Madura ada empat grade.

Tembakau yang telah dibeli dan dikumpulkan itu, disimpan di berbagai gudang yang tersebar di berbagai lokasi di Kudus dan sekitarnya. Untuk mengambil tembakau dan cengkeh perlu persetujuan dari Production Quality Control (PQC) agar bisa melakukan permintaan pengambilan tembakau dari gudang melalui Pusat Administrasi Gudang (PAG) pada siang hari. Prosedur yang ketat ini mutlak ditaati karena semua tembakau dan cengkeh mempunyai spesifikasi tertentu dalam umur penggunaannya. Oleh karena itu datanya harus diolah untuk mengetahui mana yang sudah boleh diambil dan mana yang belum boleh diambil.

Pada saat melakukan peramuan untuk jenis rokok tertentu, tidak sembarang tembakau boleh dicampur, melainkan harus sesuai resep yang telah ditentukan, termasuk dari grade mana klasifikasi tembakau tersebut.

b. Cengkeh Cengkeh merupakan ciri khas rokok kretek. Cengkeh dapat diperoleh sepanjang tahun, baik dari pasar local maupun dari luar negeri, misalnya cengkeh Zanzibar yang memiliki aroma khas. Cengkeh yang dipakai berbentuk gelondongan.

c. Saos Saos merupakan bahan baku yang kerahasiaannya selalu terjaga. Tingkat kesulitan untuk meramu saos jauh lebih sulit daripada meramu tembakau. Karena kesulitan yang tinggi dan merupakan rahasia utama perusahaan, pembuatannya langsung dikelola oleh bagian R&D. Secara umum, pembuatan saos ini merupakan ekstraksi dari berbagai bahan yang telah ditentukan.

Jenis saos ada dua macam, yaitu casing dan flavor. Casing digunakan untuk memberi rasa pada campuran (blend), sedangkan flavor digunakan untuk memberi aroma pada blend.

2. Bahan Baku Rokok Batangan

Bahan baku rokok batangan berupa finished blend, filter rod, cigarette paper (paper), Cork Tipping Paper (CTP), cairan pemanis dan menthol (optional), lem paper, dan tinta.

a. Tobacco Finished Blend Tobacco finished blend adalah tembakau siap jadi, di mana tembakau ini sudah melalui proses pencampuran dengan bahan-bahan lain, seperti cengkeh, saos, dan flavor.

b. Filter Rod

Filter dibuat menggunakan mesin KDF yang memiliki kapasitas 395.000 untuk Rak Hauni hingga 396.000 batang/jam untuk Rak Gemini jika menggunakan plug wrap yang porous. Untuk plug wrap yang non porous, mesin KDF hanya mampu memproduksi 247.000 batang/jam untuk Rak Gemini. Filter baru dapat digunakan empat jam setelah diproduksi.

Bahan baku dalam pembuatan filter terdiri atas acetate tow, hotmelt, triacetine, inner glue, dan plug wrap. Pada pembuatan filter dihasilkan limbah berupa paper, acetate tow yang terurai, dan filter yang tidak memenuhi spesifikasi. Paper dan acetate tow yang di- reject tidak dapat digunakan lagi, dengangkan filter yang tidak memenuhi standar dijual ke pabrik rokok yang kecil. Berikut ini adalah bahan baku dalam pembuatan filter yang dimaksud:

1) Acetate Tow Acetate tow berupa serat seperti kapas berwarna putih yang sangat tipis dan tidak terputus dalam satu gulungan. Acetate tow merupakan bahan baku utama dalam pembuatan filter rod maupun filter roll. Filter roll merupakan filter yang berbentuk gulungan. Sedangkan filter rod merupakan filter yang telah dipotiong menjadi batangan. Acetate tow diimpor dari Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.

2) Hotmelt Hotmelt berupa potongan-potongan kecil berukuran kurang lebih 7 mm. Hotmelt berbentuk kotak dan berwarna kekuningan. Hotmelt digunakan sebagai lem untuk merekatkan ujung-ujung dari plug wrap.

3) Triacetine

Triacetine

putih. Triacetine digunakan untuk mengeraskan dan mengenyalkan acetate tow.

berupa

larutan

4) Inner glue Inner glue berupa larutan yang digunakan sebagai lem untuk merekatkan acetate tow dengan plug wrap. Inner glue terbuat dari campuran triacetine dan potongan acetate tow.

5) Plug wrap Plug wrap merupakan pembungkus filter, berupa kertas berwarna putih. Plug wrap ini lebih kuat dari paper dan tahan air. Plug wrap ada dua macam, yaitu porous dan non porous

c. Cigarette Paper Paper adalah kertas yang digunakan untuk membungkus tobacco finished blend. Setiap Cigarette Maker (CM) membutuhkan sekitar 28 paper/hari.

d. Cork Tipping Paper (CTP) Cork Tipping Paper adalah kertas yang digunakan untuk melapisi sambungan antara batangan rokok (tobacco rod) dengan filter, CTP yang akan digunakan harus melewati proses pemanisan CTP (pada pre-process)

e. Cairan Pemanis (optional) CTP tawar kemudian dimaniskan dengan menggunakan cairan pemanis yang mengandung glukosa dan alcohol. Tujuannya untuk memberi rasa manis pada CTP.

f. Menthol (optional) Menthol hanya digunakan pada LA Light Menthol dan Djarum Black Menthol di mana pada aluminiumnya dilakukan aplikasi menthol.

g. Lem

Lem digunakan untuk melekatkan paper, kertas CTP, maupun untuk merekatkan bahan seperti aluminium foil, kertas inner frame, etiket (blank), kertas craft, dan bandrol. Penggunaan lem dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Lem yang digunakan dalam proses pembuatan sigaret (pada mesin cigarette maker) meliputi lem cigarette/ side seam, digunakan untuk merekatkan antar dua paper, dan lem CTP yang digunakan untuk mengelem Cork Tipping.

2) Lem yang digunakan dalam proses pengemasan (pada mesin packer) yaitu lem 8065 yang digunakan untuk mengelem kertas etiket (blank) dan kertas inner frame.

h. Tinta Tinta hanya digunakan dalam pembuatan produk Djarum Super, di mana tinta digunakan untuk membuat logo pada Paper.

Dalam pembuatan rokok batangan, juga digunakan bahan pembantu seperti alcohol (Aqua DM 1), suction tape, dan garniture tape.

3.3.2. Proses Produksi Rokok

Proses pembuatan rokok di Sigaret Kretek Tangan (SKT) dilakukan secara manual, sedangkan pembuatan SKM dilakukan dengan menggunakan mesin (otomatisasi produksi). Proses produksi pada SKM bersifat continous. Proses produksi di departemen produksi dibagi atas dua bagian utama, yaitu di bagian primary (processing) dan secondary.

1. Proses Produksi di Primary

Bagian primary merupakan tempat mengolah tembakau, cengkeh,

lainnya untuk menghasilkan komposisi blend (tembakau stelan) yang homogen. Outputnya dikenal dengan finished blend. Bagian primary membuat finished blend yang beragam, sesuai dengan kebutuhan produksi karena setiap rokok campurannya berbeda-beda. Finished blend ini kemudian dikirimkan ke bagian secondary, Bagian primary terdiri dari pra-process dan main process. Di bagian ini ada 3 kegiatan utama, yaitu pengolahan tembakau, pengolahan cengkeh, dan proses inti.

a. Pengolahan Tembakau

1) Tembakau diperlakukan hotstreaming agar memiliki kadar air yang sudah ditentukan.

2) Tembakau tersebut kemudian dirajang/dipotong dengan ukuran sedang kemudian dipotong lagi lebih kecil hingga sekitar 2 mm.

3) Tembakau yang sudah dipotong lalu dikeringkan.

4) Tembakau dipisahkan dengan material asing dengan metode penghisapan (berdasarkan berat tembakau dibanding dengan berat material asing). Proses ini dilakukan sampai tiga tingkat pemisahan, yaitu dimulai dengan yang penghisapannya lebih kuat.

5) Casing process, merupakan proses pemberian rasa (saos) dan aroma (flavor) yang diinginkan untuk jenis merk tertentu.

6) Tembakau siap untuk dicampur.

b. Pengolahan cengkeh

1) Cengkeh dicuci agar tidak bercampur dengan material- material lainnya

2) Cengkeh dikeringkan

3) Cengkeh dirajang/dipotong

4) Cengkeh siap untuk dicampur

c. Main Process Main process meliputi proses pre-blending, proses di material tambahan, dan proses blending.

1) Proses Pre-blending Proses

mengkomposisikan tembakau dan krosok agar sesuai dengan formula yang ditentukan.

ini

merupakan proses

2) Proses di Material Tambahan Proses di material tambahan meliputi proses kupas rokok, proses rajang gagang, proses tembakau kepala/top, proses puffing, dan proses rontokan.

a) Proses kupas rokok Proses ini dilakukan untuk memproses ulang rokok reject dari SKM atau SKT, dan rokok return dari pasar dengan memisahkan tembakau dengan filter dan paper. Tembakau hasil kupasan rokok yang cacat ini disebut tembakau rework. Dalam mesin kupas rokok terdapat