PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENIN

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh ELISA RATNASARI NIM 12507034 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2010

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh ELISA RATNASARI NIM 12507034 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama

: Elisa Ratnasari

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul

: PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN

UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SD KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2009/2010

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 24 Februari 2010 Pembimbing

Drs. Bahroni, M. Pd. NIP. 19640818 199403 1 004

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Elisa Ratnasari dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507034 yang berjudul Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari sabtu yang bertepatan dengan tanggal 20 maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.).

4 Robiul Akhir 1413 H

Salatiga, ______________________________

20 Maret 2010 M

Panitia Ujian

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag. NIP. 19580827 198303 1 0002

NIP. 19660215 199103 1 001

Penguji 1 Penguji 2

Drs .H.A.Mahzumi,M.Ag Suwardi, M. Pd NIP. 9500515 198103 1 005

NIP.19670121199903 1 002

Pembimbing

Drs. Bahroni, M. Pd. NIP. 19640818 199403 1 004

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

DEKLARASI

Bismillahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.

Salatiga 24 Februari 2010 Penulis

ELISA RATNASARI 12507034

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Bersyukur adakah kebesaran jiwa. Jiwa kerdil mengeluh karena banyak duri menutupi mawar. Jiwa besar bersyukur karena ada mawar di antara duri (J.I. Wichell Suharli).

PERSEMBAHAN

Dengan Setulus hati skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan ibu tercinta Seorang yang Allah ciptakan untuk penulis cintai dan

sayangi : Adik-adikku terkasih, Tyo dan Dul Sahabat setiaku Ifa dan Itsna Jadikan persahabatan ini menjadi persaudaraan Si cimpul yang selalu membantu dalam pengetikan skripsi

hingga selesai.

ABSTRAK

Ratnasari, Elisa. 2010. Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Bahroni, M. Pd.

Kata Kunci : Metode Eksperimen dan Prestasi Belajar .

Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010 dan (2) Efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitiannya adalah 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Data diambil dengan menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang menggunakan rumus t-tes dengan taraf signifikan 5%.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan menggunakan metode eksperimen pada pokok bahasan praktikum perubahan sifat benda mengalami peningkatan pada siklus 1 rata – rata 63 sedangkan siklus 2 rata – rata 72 maka terjadi peningkatan sebesar 9 sedangkan perbandingan siklus

II 72 ke siklus III 78 maka terjadi peningkatan sebesar 6 Hasil yang diperoleh adalah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai sains yang tadinya rendah menjadi meningkat setelah diadakannya pembelajaran dengan metode eksperimen.

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amiin.

Dengan terselesaikannya skripsinya ini, penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT. Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan ini, diantaranya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN SAlatiga.

2. Bapak Drs. Sulthoni, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Drs. Bahroni M. Pd., selaku pembimbing skipsi yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Segenap Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

5. Kepala Sekolah SD Negeri 02 Koripan Kecamata Susukan Kabupaten Semarang.

6. Guru SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Susukan kabupaten Semarang, yang telah membantu dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan.

7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, do’a dan kasih sayang.

8. Semua pihak yang mendukung penulisan ini. Penulis berdoa semoga amal baik dari semua pihak tersebut diterima

oleh Allah SWT sebagai amal yang shalih, dam mendapat balasan yang setimpal. Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kriktik demi sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya, sebagai hamba yang memiliki keterbatasan ini, penulis senantiasa mengharapkan hidayah, taufik, dan ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, Februari 2010 Penulis

ELISA RATNASARI. NIM. 125 070 34

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus I ..................................................... 30

Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus II .................................................... 33

Tabel 3.4 Lembar Observasi Siklus III .................................................. 36

Tabel 4.1 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus I…..39

Tabel 4.2 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus II….41

Tabel 4.3 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus III…43

Tabel 4.4 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus I ................... 45

Tabel 4.5 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus II .................. 48

Tabel 4.6 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus III................. 52

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Alur PTK .......................................................... 7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1,2 dan 3 ............................................................ 60

Lampiran 2 Langkah-langkah Percobaan ......................................... 62 Lampiran 3

Soal Pre Test dan Post Test Siklus Pertama dan Pre Test Siklus Kedua ................................................... 63

Lampiran 4 Soal Post Test Kedua, Soal Pre Test dan Post Test Ketiga ........................................................................... 64

Lampiran 5 Gambar Pelaksanaan Siklus I,II,III ................................ 66

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pembekalan yang baik bagi peserta didik pada tingkat dasar. Pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru banyak sekali kurang mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga diperlukan suatu peningkatan penggunaan metode spesifik dalam proses pembelajaran.

Berbagai macam metode digunakan dalam pembelajaran sains di SD Koripan 02, diantaranya metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode resitasi, dan metode demonstrasi. Dalam pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi tertentu, sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Cara-cara mengajarkan materi pelajaran sains secara tradisional tampaknya kurang memadai, sebab para peserta didik kini mulai kritis. Metode murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indera siswa dalam mengajar, penggunaan metode harus diperhatikan. Ibrahim (1991:108) mengatakan bahwa untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan dalam rangka pengajaran, perlu dipertimbangkan faktor-faktor tertentu, antara lain kesesuaiannya dengan tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan Cara-cara mengajarkan materi pelajaran sains secara tradisional tampaknya kurang memadai, sebab para peserta didik kini mulai kritis. Metode murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indera siswa dalam mengajar, penggunaan metode harus diperhatikan. Ibrahim (1991:108) mengatakan bahwa untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan dalam rangka pengajaran, perlu dipertimbangkan faktor-faktor tertentu, antara lain kesesuaiannya dengan tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan

Dalam pembelajaran SAINS atau IPA mengkaji segala yang ada di alam seperti: binatang, tumbuhan, dan semua yang diciptakan ALLAH SWT. Sebagaimana firman ALLAH SWT dalam surat An-Nahl ayat 68 yaitu:

Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “ Buatlah sarang- sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.

Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam pembelajaran sains. Bukan hanya guru yang aktif, melainkan pembelajaran student center dengan harapan siswa akan dapat lebih kreatif dalam menggali ilmu pengetahuannya.

Dengan latar belakang itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SD KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?

2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya penelitian. Menurut Singarimbun (1982:71), hipotesis yaitu kesimpulan pertama tentang hubungan dua variabel atau lebih yang memiliki jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya, dengan menggunakan metode eksperimen prestasi belajar siswa semakin membaik.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar sains. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:

a. Secara Teoritis

1. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar sains.

2. Memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi siswa.

b. Secara Praktis

1. Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar sains.

2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat memberikan instruksi untuk melengkapi dan mengefektifkan penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains.

F. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

a. Metode Eksperimen Menurut Djamarah (1995:53), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri (Djamarah, 1995: 95). Ibrahim (1991:107) mengatakan bahwa metode a. Metode Eksperimen Menurut Djamarah (1995:53), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri (Djamarah, 1995: 95). Ibrahim (1991:107) mengatakan bahwa metode

b. Prestasi Belajar Sains Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Sedangkan sains merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam. Menurut Sukarno (1981:1), sains dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari kejadian yang terjadi, sehingga diharapkan siswa mampu mencapai indikator-indikator yang diinginkan, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Adapun alasan mengambil lokasi ini adalah sebagai berikut :

1) Di SD Koripan 02 belum pernah dilakukan penelitian pendidikan penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains yang sama dengan penulis.

2) SD Koripan 02 merupakan sekolah yang telah menggunakan metode eksperimen dalam belajar sains.

b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal

23 November 2009 s.d. 23 Januari 2010.

2. Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupatet Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.

3. Siklus Penelitian Menurut Arikunto (2008:74), ada empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.

Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis dapat melakukan langkah-langkah seperti tergambar dalam skema berikut :

Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 74)

Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:

a. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.

c. Refleksi, yakni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus berikutnya.

e. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu planning (rencana), acting (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi) dengan menggunakan metode eksperimen.

f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah soal uaraian, lembar observasi dan kriteria penilaian.

5. Metode Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 metode, yaitu:

a. Tes. Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre test dan post test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran sain.

b. Observasi

Menurut Arikunto (2008:127), observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Obsarvasi ini diklakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen.

c. Dokumentasi Menurut Arikunto (2005:64), Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas dukumentasi berupa sertifikat, foto, dan lain-lain. Digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian.

6. Teknik Analisis Data Menurut Arikunto (2008:131), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu:

a. Data kuantitatif, atau nilai hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan statistik deskriptif.

b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran ekspresi tentang tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran sains (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap suatu metode belajar yang baru, aktifitas dalam mengikuti b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran ekspresi tentang tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran sains (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap suatu metode belajar yang baru, aktifitas dalam mengikuti

Penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan cataan obervasi. Adapun metode analalisis data yang dipergunakan yaitu analisis deskripsi prosentase. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam rangka membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis menggunakan rumus sebagai berikut:

2  D

Keterangan: t

: Harga beda untuk sampel berkorelasi

D : Perbedaan skor tes awal dan tes akhir

D : Rerata dari nilai perbedaan

D 2 : Kuadrat dari D N

: Banyaknya subjek penelitian

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai dengan bab-bab.

Pada bab pertama berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Pada bab kedua adalah kajian pustaka. Sub A, membahas tentang metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen, langkah- langkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B, membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, dan prinsip dasar pengukuran prestasi belajar. Sub C, membahas tentang sains, terdiri dari pengertian sains, fungsi dan tujuan sains, ruang lingkup sains, standar kompetensi dan bahan kajian sains, standar kompetensi mata pelajaran sains di SD dan MI, dan contoh-contoh penemuan sains.

Pada bab ketiga berisi pelaksanan penelitian, meliputi subjek penelitian, , deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Pada bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).

Pada bab kelima tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, serta riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen Menurut Djamarah (2002:95), metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.

Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan, seperti: “bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?; bagaimanakah cara pembuatan minyak kelapa?; cara mana yang paling baik?; terdiri dari unsur apakah bel listrik itu?; dan lain sebagainya.”

Sedangkan yang dimaksud dengan metode eksperimen, menurut Soetomo (1993:162) adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu, sehingga dengan metode Sedangkan yang dimaksud dengan metode eksperimen, menurut Soetomo (1993:162) adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu, sehingga dengan metode

Dari beberapa definisi yang diberikan di atas terdapat persamaan, yaitu bahwa metode eksperimen adalah cara mengajarkan materi kepada siswa, dimana siswa belajar dengan menemukan sendiri melalui percobaan.

2. Langkah-langkah Metode Eksperimen Menurut Soetomo (1993:166-167), ada beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam metode eksperimen, yaitu:

a. Adanya masalah yang dipandang penting Guru dapat menentukan masalah yang harus dipecahkan oleh para siswanya atau masalah itu datang dari siswa itu sendiri, misalnya pada waktu anak mengajukan pertanyaan, mengapa bagian luar pada gelas atau cangkir yang berisi es terdapat butir-butir air.

b. Merumuskan masalah Bisa juga masalah itu kurang jelas batas-batasnya, sehingga perlu dirumuskan secara jelas batas-batasnya. Sebab masalah yang sudah jelas akan mempermudah anak untuk mencari hipotesis atau dugaan sebagai jawaban sementara atas masalah itu, yang mana kebenarannya masih perlu diuji atau dibuktikan.

c. Mengajukan hipotesis Dalam mengemukakan hipotesis, biasanya orang berpegang pada pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber, misalnya buku, fakta, dan lain-lain.

d. Menguji hipotesis Untuk menguji kebenaran hipotesis, guru atau anak-anak mengadakan eksperimen, terutama dalam pembelajaran sains, agar anak-anak dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan masalah atas dasar observasi dan pencatatan yang diteliti, maka anak- anak harus diperlengkapi dengan lembar kerja, yang biasanya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Pokok bahasan.

2) Alat-alat yang diperlukan.

3) Petunjuk dalam penggunaan alat-alat dan bahan.

4) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam eksperimen.

5) Hal-hal yang harus diobservasi dan dicatat.

6) Penyusunan fakta-fakta yang harus diobservasi dan disusun ke dalam bentuk data.

7) Kolom untuk kesimpulan. Dengan lembar kerja, diharapkan eksperimen dapat berjalan lancar, sistematis, dan efektif.

e. Menarik kesimpulan Dari hasil eksperimen, kita akan mendapatkan data yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan, untuk membuktikan kebenaran hipotesis kita. Jika ternyata hipotesis yang kita buat salah, maka kita harus mencari hipotesis yang lain.

f. Menerapkan hasil eksperimen Menurut Soetomo (1993:166-1670), hasil eksperimen masih sering memerlukan pengujian atau pembuktian lebih lanjut dalam bentuk aplikasinya dalam situasi-situasi lain untuk lebih meyakinkan kebenarannya.

Dari uraian langkah-langkah di atas, akan dapat mempermudah siswa dan guru untuk melakukan eksperimen.

3. Kelebihan Metode Eksperimen Djamarah (2002:95-96) mengatakan bahwa metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan, antara lain:

a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

b. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Sedangkan menurut Soetomo (2002:165), metode eksperimen dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :

a. Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.

b. Anak langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen.

c. Mempertinggi partisipasi anak, baik secara individu atau kelompok.

d. Anak belajar berpikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arifin (1988:2-3), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti ”hasil usaha”. Kata prestasi dapat digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam bidang kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.

Sedangkan menurut Hilgard dalam Sukmadinata (2004:156), belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam rangka memperoleh perubahan, baik perubahan dalam pengetahuan, keterampilan maupun perubahan sikap.

2. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Arifin (1988:3-4), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, dapat diketahui pentingnya mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara individu maupun secara kelompok.

3. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi Belajar Anwar (1987:16-19) mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut :

a. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

b. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran.

c. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang dinginkan.

d. Tes prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya.

e. Tes prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.

f. Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa. Berdasarkan prinsip di atas, akan diperoleh prestasi belajar siswa dalam bentuk angka.

C. Sains

1. Pengertian Sains Sukarno (1981:1) mengemukakan bahwa kata sains berasal dari kata latin scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris kata science mula-mula berati pengetahuan, tetapi lama kelamaan bila orang berkata tentang sains, maka pada umumnya yang dimaksud sains ialah apa yang dulu disebut natural science. Natural scince dalam Bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam atau dengan singkat sekarang biasa dikenal dengan sebutan IPA. Tetapi ada pula orang yang mendefinisikan sains sebagai a pieces of theoretical knowledge atau “sejenis pengetahuan teoritis.”

Dalam buku kurikulum berbasis kompetensi, standar kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya Dalam buku kurikulum berbasis kompetensi, standar kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sains merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam yang berdasarkan teori dan fakta-fakta.

2. Fungsi dan Tujuan Sains Fungsi dari sains, sebagaimana disebutkan dalam buku Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (2006:3-7), adalah sebagai berikut:

a. Mengusai konsep sains dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari- hari maupun untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).

b. Mengembangkan keterampilan proses.

c. Mengembangkan sikap ilmiah.

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan dan masyarakat.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya keteraturan alam.

Sedangkan tujuan sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) adalah:

a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

3. Ruang Lingkup Sains Ruang lingkup mata pelajaran sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) meliputi dua aspek, yaitu:

a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan ilmiah.

b. Pemahaman konsep dan penerapannya, meliputi:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2) Benda dan materi, sifat-sifat dan kegunaan, meliputi: cair, padat dan gas.

3) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains Standar kompetensi sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7), meliputi:

a. Kerja Ilmiah

1) Penyelidikan/penelitian Siswa menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, mengkomuni-kasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan aslinya.

2) Berkomunikasi ilmiah Siswa mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.

3) Pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah Siswa mampu berkreativitas dan memecahkan masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan metode ilmiah.

4) Sikap dan nilai ilmiah

Siswa mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk dan lingkungan, tekun dan teliti.

b. Pengembangan konsep dan penerapannya

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang makhluk hidup dan proses kehidupan serta interaksinya dengan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

2) Materi dan sifatnya. Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya mengenai komposisi, sifat dan stuktur, transformasi, dinamika, dan energetika zat serta menerapkannya untuk memecahkan sehari-hari.

3) Energi dan perubahannya. Siswa mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang energi dan proses interaksinya serta konsekuensinya terhadap lingkungan dan masyarakat.

4) Bumi dan alam semesta. Siswa mendemostrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang perilaku bumi dan sistem alam serta menerapakannya 4) Bumi dan alam semesta. Siswa mendemostrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang perilaku bumi dan sistem alam serta menerapakannya

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang adanya keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI Dalam buku KBK SD dan MI (2006:3-7), standar kompetensi mata pelajaran sains di SD/MI adalah:

a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerja sama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

b. Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan lingkungan.

c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkup pengalamannya.

d. Mampu memanfaatkan sains dan merancang/membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip sains dan mampu mengelola lingkungan di sekitar rumah dan sekolah, serta memiliki saran/usul untuk mengatasi dampak negatif teknologi di sekitar rumah dan sekolah.

6. Contoh-contoh Penemuan Sains Sukarno (1981:12-14) mengemukakan bahwa saat ini terdapat berbagai penemuan sains, di antaranya sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh hasil pertanian yang lebih besar manusia menggunakan obat-obat pemberantas serangga hama (insektisida). Contoh utama adalah DDT, suatu penemuan sains. DDT mempunyai susunan kimia yang amat stabil yang mengandung klor, yang tidak akan terurai bertahun-tahun setelah penggunaannya. Sisa DDT yang disemprotkan di ladang-ladang dan pada tanam-tanaman akan meresap ke dalam tanah dengan air hujan, dan akhirnya mengalir ke sungai- sungai, danau-danau, dan laut.

b. Dengan ditemukannya tenaga atom, maka banyak berdiri reaktor- reaktor atom. Bagaimana diusahakan pencegahan agar tidak terjadi pengotoran udara, air atau tanah oleh radiasi zat radioaktif ataupun sampah pabrik (waste-product) ini, namun polusi (pencemaran) itu tetap terjadi.

c. Alat pengangkutan dunia dan pabrik-pabrik menggunakan bahan bakar, baik dari minyak bumi maupun batubara. Kecuali menghasilkan energi, bahan bakar ini juga membuang sisa-sisanya yang berwujud asap ataupun partikel-partikel lainnya ke dalam udara ataupun di atas permukaan air.

membuat manusia meningkatkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga menjadi lebih berkualitas.

Penemuan-penemuan

sains tersebut

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Waktu Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 12 s.d. 17 Desember 2009. Subjek penelitian meliputi siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Usia rata-rata 10-11 tahun. Latar belakang orang tua siswa yaitu sebagai swasta.

2. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian ini adalah sains. Sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilaksanakan, dengan pokok bahasan yang diambil, yaitu praktikum karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di dasar air, telur mentah akan melayang di dalam air garam, dengan standar kompetensi memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda-benda berdasarkan sifatnya, dengan indikator:

a. Menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air.

b. Menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air.

c. Menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam.

B. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian yang masing-masing dimulai perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siklus Pertama Pelaksanaan siklus pertama terdiri dari empat tahapan, yaitu:

a. Perencanaan

1. Refleksi awal yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan nilai yang dicapai masih rendah.

2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.

3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan.

4. Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu salah satunya buku cermat kelas 1V.

b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan, yaitu praktikum tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan, yaitu praktikum tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di

Langkah-langkah dalam penelitian:

1. Melakukan pre tes tentang pengetahuan siswa mengenai materi praktikum. Adapun soal pre tes terlampir.

2. Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang dimulai dengan guru menjelaskan langkah- langkah dalam eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 7 kelompok, sehingga tiap kelompok berjumlah 4 orang, untuk kemudian memilih ketua dan sekretaris kelompok. Setelah membagikan buku cermat dan lembar petunjuk percobaan (eksperimen) kepada setiap kelompok, siswa melakukan percobaan tentang materi dengan mengikuti petunjuk guru.

3. Melaksanakan pos tes tentang pengetahuan siswa tentang materi praktikum. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre- tes.

c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, maka observasi c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, maka observasi

Dalam lembar observasi/pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus 1

Kemunculan

No Aspek yang di amati Catatan pengamat

Ya

Tidak

1 Keaktifan siswa

V Siswa belum aktif

V Siswa belum siswa

2 Perhatian

seluruhnya memperhatikan, banyak yang bicara sendiri

3 Ketepatan

V Belum tepat dalam menggunakan metode

menggunakan metode

4 Ketepatan

V Waktu molor menggunakan waktu

5 Kontrol suasana

V Kelas ramai

6 Peningkatan prestasi

V Prestasi meningkat walaupun

belum maksimal belum maksimal

Pada siklus pertama peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

1) Sebagian siswa belum memahami eksperimen sehingga siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2) Pengusaan konsep terhadap materi belum mengalami peningkatan yang maksimal.

Walaupun demikian, pembelajaran sudah mengalami perubahan yaitu dalam hal mengenai metode baru dalam pembelajaran dan sebagian siswa sudah aktif dalam pembelajaran, selanjutnya hasil pos tes terhadap pre tes menunjukkan perubahan. Dari hal di atas, maka hal-hal yang akan peneliti lakukan dan perhatikan pada siklus kedua adalah:

1) Menjelaskan secara detail tentang teknik eksperimen, supaya siswa lebih jelas dan lebih aktif terhadap materi pelajaran.

2) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran.

2. Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama serta indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 2. Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama serta indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

1) Refleksi kedua, yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap evaluasi pembelajaran pada siklus pertama yang masih menunjukkan kelemahan, yaitu siswa belum aktif dalam pembelajaran dalam eksperimen dan penguasaan konsep belum menunjukkan peningkatan yang maksimal.

2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pada siklus pertama.

3) Membuat rencana perbaikan sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan.

4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan petunjuk eksperimen.

b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang sama dan indikator yang sama. Langah-langkah dalam penelitian ini meliputi:

1) Melakukan pre tes tentang pengusaan konsep yang berkaitan dengan praktikum.

2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai dengan menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 6 kelompok, sehingga masing-masing berjumlah 5 siswa dan 6 siswa dengan 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai dengan menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 6 kelompok, sehingga masing-masing berjumlah 5 siswa dan 6 siswa dengan

3) Melaksanakan pos tes dengan soal pos tes yang berbeda dengan soal pre tes.

c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang, maka observasi difokuskan pada perubahan prestasi belajar sains. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus II

Aspek yang

Kemunculan

No Catatan pengamat Diamati

Ya

Tidak

1 Keaktifan siswa

V Siswa cukup aktif

2 Perhatian siswa

V Siswa sudah perhatian

3 Ketepatan

V Siswa cukup tepat menggunakan

menggunakan metode

metode

4 Ketepatan

V Waktu cukup tepat menggunakan V Waktu cukup tepat menggunakan

5 Kontrol terhadap V Suasana cukup suasana

kondusif

6 Peningkatan

V Prestasi cukup prestasi

meningkat

d. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan kelas dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibandingkan nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, pada siklus kedua peneliti menemukan cukup ada peningkatan dalam pembelajaran sains melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang:

1) Keaktifan meningkat walaupun tidak maksimal.

2) Perhatian siswa cukup mengalami peningkatan.

3) Penggunaan metode mengalami peningkatan meskipun tidak maksimal. Selanjutnya perbandingan nilai pos tes terhadap pre tes menemukan adanya peningkatan. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang akan diteliti, perhatikan dan perbaiki pada siklus ketiga adalah:

1) Meningkatkan pengelolaan kelas.

2) Meningkatkan pengusaan konsep siswa terhadap materi.

3. Siklus ketiga Siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama dan dengan indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:

1) Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang kedua yang masih menunjukkan kelemahan, yaitu siswa belum aktif secara keseluruhan dalam pembelajaran eksperimen dan penguasaan konsep materi pembelajaran belum maksimal mengalami peningkatan.

2) Menentukan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus kedua.

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan.

4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan langkah-langkah pembelajaran.

b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menerapkan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan adalah praktikum sains tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menerapkan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan adalah praktikum sains tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan

Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi:

1) Melakukan pre tes tentang penguasaan konsep tentang materi yang diajarkan. Adapun soal tes terlampir.

2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai dengan guru menjelaskan langkah-langkah dalam eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 4 kelompok dengan menunjuk siswa yang belum aktif sebagai ketua, sekretaris serta anggota kelompok yang berbeda, sehingga jumlah anggota kelompok menjadi 4 orang setiap kelompok. Kemudian siswa melakukan eksperimen sesuai materi.

3) Melaksanakan pos tes tentang penguasaan konsep berkaitan materi yang diajarkan. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes.