Pemeriksaan Boraks Pada Bakso Bakar Keliling Dengan Uji Kualitatif

DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L.H. (2010). Pengawet Makanan Alami dan Sintetis. Bandung: Alfabeta.
Hal. 3, 31.
Budiyanto, A.K. (2002). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Hal. 176-177.
Cahyadi, W. (2006). Analisis Aspek & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 1-7.
Cahyadi, W. (2009). Analisis Aspek & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan.Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 5-6, 11, 17.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia.Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan. Hal. 427.
Marwati, S dan Padmaningrum, R.T. (2013). Tester Kit Uji Boraks Dalam
Makanan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hal. 25-26.
Mulyono, N danWijaya, C.H, (2010).BahanTambahanPangan: Pemanis. Bogor:
IPB Press. Hal. 6.
Murdiati., A dan Amaliah. (2013). Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk
Semua. Jakarta: Kencana. Hal. 164-165, 168, 176.
Rosmauli, T., Wuri,Y., dan Superteam., EP. (2014).Ini Dia Zat Berbahaya Di
Balik Makanan Lezat!. Bhafana. Hal. 22-23.
Syah, D., dkk. (2005). Manfaat Dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor:
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Hal. 5-6, 14-15.

Tubagus, I., Citraningtyas, G., dan Fatimawali. (2013). Identifkasi Penetapan
Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah.
Manado: Unsrat. Hal. 143.
Widayat, D. (2011). Uji Kandungan Boraks Pada Bakso (Studi Pada Warung
Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Skripsi. Jember:
Universitas Jember. Hal. 25-26.
Yuliarti, N. (2007). Awas Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: Andi.
Hal.49.

Universitas Sumatera Utara