Pemeriksaan Boraks Pada Bakso Bakar Keliling Dengan Uji Kualitatif

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang berperan penting
untuk kelangsungan hidup manusia. Aktivitas manusia akan mengalami hambatan
jika makanan yang dikonsumsi tidak cukup dalam jumlah dan mutunya. Makanan
dapat diperoleh dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani), dengan tujuan
sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh yang dibutuhkan untuk mempertahankan
hidup (Afrianti, 2010).
Di samping itu, makanan juga mempunyai peranan yang penting dalam
kesehatan masyarakat, tetapi adakalanya kesadaran masyarakat terhadap kualitas
makanan terabaikan karena beberapa faktor seperti daya beli yang masih rendah,
atau pemilihan dari produk makanan itu sendiri yang sering dikaitkan dengan
kandungan gizi dalam produk makanan. Faktor lainnya adalah ketidaktahuan
dampak dari pemakain bahan tambahan makanan yang terkandung dalam produk
makanan yang sangat jarang dipehatikan oleh konsumen (Afrianti, 2010).
Boraks sering digunakan sebagai pengawet makanan. Sebagai bahan
pengawet, bahan ini berfungsi pula mengenyalkan makanan. Makanan yang
sering ditambahkan boraks di antaranya bakso, lontong, mie, kerupuk dan lain
sebagainya. Di masyarakat daerah tertentu boraks juga dikenal dengan sebutan

garam bleng, bleng atau pijer (Yuliarti, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Boraks merupakan pengawet berbahaya yang tidak diizinkan digunakan
sebagai campuran bahan makanan. Boraks umumnya digunakan untuk pembuatan
gelas, pengawet kayu dan pembasmi kecoa (Rosmauli, dkk., 2014)

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya boraks pada bakso yang diuji.

1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya penelitian adalah untuk memberikan informasi
kepada masyarakat agar terhindar dari makanan yang mengandung boraks.

Universitas Sumatera Utara