Manajemen Sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Menanggulangi Banjir di Surakarta Tahun 2009

PERTAMANAN KOTA SURAKARTA DALAM MENANGGULANGI BANJIR DI SURAKARTA TAHUN 2009

Disusun Oleh: JATU KUSUMANINGRUM D1108508

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

Dra. Retno Suryawati. M.Si NIP. 197406012008012016

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari : Tanggal

Tim Penguji

Nama

Tanda tanggan

1. Penguji 1

Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si

2. Penguji 2

Herwan Parwiyanto, S.Sos., M.Si

3. Penguji 3 Dra. Retno Suryawati, M.Si ........................................

Mengetahui, Dekan,

Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001 Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001

MOTTO

” Jadilah orang yang selalu menghargai orang lain

Mengalah bukan berarti kalah ” (Alm Ayah)

“ayo bangun dunia didalam perbedaan jika satu tetap kuat kita bersinar Harus percaya tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa...” (Boby - Superman Is Dead)

”Tuhan Akan menolong orang yang berusaha menolong dirinya sendiri” (Benjamin Franklin)

” Selalu Ingat Allah Setiap Detik Karena kita tidak tahu apakah kita masih hidup pada detik berikutnya (nn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada: – Alm Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu

setia memberikan dukungan dan semangat dalam perjalanan hidupku…

– Kakak-kakaku yang aku sayangi yang telah memberikan dukungan doa dan

semangat – Pacarku tersayang, atas warna dan

keceriaan yang menghiasi hidup dan jalanku selama ini…

– Teman S.T.A,N 08 dan Comunity Punk Melodic, atas dukunganya yang tak

pernah terhenti.... – Almamater pernah terhenti.... – Almamater

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad Saw, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ManajemenSampah Oleh Dinas Kebesihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Menanggulangi Banjir di Surakarta” dengan baik.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran demi tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Dra Retno Suryawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dalam aktivitas beliau, dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Drs. Rino A. Nugroho, S.Sos, MTI selaku Pembimbing Akademis atas bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan studi selama ini.

3. Drs. Supriyadi SN, SU. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

5. Bapak Satriya Teguh Subroto selaku Kepala Dinas, Bapak Suroto Selaku bidang persampahan, Bapak Joko Susilo selaku Bidang Kebersihan, Bapak Hartadi selaku RPPK, ibu Heru selaku bag umum dan Kepegawaian beserta seluruh pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta atas segala bantuan dan pemberian informasi kepada penulis.

6. Alm Ayah, Ibu, kakak dan seluruh keluarga besar Sunarto Hadi Siswoyo atas dukungan dan doanya.

7. Teman-teman S.T.A.N 2008 dan kakak-kakak tingkat yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan dan penulisan 8. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan dan penulisan

dan saran serta masukan yang membangun menuju ke arah perbaikan skripsi ini akan penulis perhatikan. Penulis berharap agar penelitian ini bisa dijadikan awal penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Terima Kasih.

Surakarta, 08 Desember 2010

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Perencanaan Manajemen Sampah………………………..…… 56

B. Pengorganisasian Manajemen Sampah ………………………. 76

C. Pengkoordinasian Manajemen Sampah....................................... 81

D. Pengawasan Manajemen Sampah …........................................ 87

1. Pelaksanaan Pengawasan.................................................... 87

2. Perbandingan ……………………………………………… 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………... 106

B. Saran …………………………………………………………. 108

Daftar Pustaka ……………………………………………………………... 110 Lampiran-lampiran .......................................................................................... 112 Pedoman Wawancara ……………………………………………………… 113

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran .................................................... 29 Gambar 1.2 : Model Analisis Data Interakif ................................................... 36 Gambar 2.1 : Susunan Organisasi DKP .......................................................... 51 Gambar 2.2 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pemukiman ..................... 53 Gambar 2.3 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Perkantoran dsb ............... 53 Gambar 2.4 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Jalan.................. ............... 54 Gambar 2.5 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar.................................. 54 Gambar 2.6 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Industri............... ............... 54 Gambar 2.6 : Pengorganisasian Manajemen Sampah........................ ................ 80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Volume Sampah Berdasarkan Jenis ........................................... 27 Tabel 1.2 : Volume Sampah Berdasarkan Asal.............................. .............. 28 Tabel 2.1 : Sarana Alat Angkut ...................................................... .............. 55 Tabel 2.2 : Sarana Alat Berat .......................................................... .............. 55 Tabel 3.1 : RPPK th 2003 ................................................................ .............. 60 Tabel 3.2 : RPPK th 2009 ................................................................ .............. 61 Tabel 3.3 : Rencana Pemeliharaan Rutin ............................................. ............ 66. Tabel 3.3 : Realisasi Pemeliharaan Rutin ............................................. ............ 97.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari DKP Kota Surakarta Lampiran 3 : Dokumentasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

JATU KUSUMANINGRUM D1108508 “Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Menanggulangi

Banjir di Kota Surakarta” Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi banjir di Kota Surakarta. Hal ini penting untuk diketahui mengingat bencana banjir di Kota Surakarta, sampah juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banjir. Selain itu masalah sampah juga kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Surakarta Dalam menilai Manajemen Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta maka penulis mengacu pada fungsi-fungsi Manajemen yang Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian serta pengawasan.

Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara yaitu teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dengan pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta serta dengan masyarakat pengguna jasa kebersihan di Kota Surakarta. Selain wawancara penulispun menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan telaah dokumen. Observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Untuk telaah sebuah dokumen yaitu dilakukan dengan membaca dokumen-dokumen yang berhubungan dengan materi penelitian skripsi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis data interaktif yaitu mereduksi data yang telah terkumpul untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Manajemen Sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi banjir adalah baik dapat dilihat dari fungsi-fungsi Manajemen yang dilaksanakan dalam mengelola kebersihan dan sampah di Kota Surakarta dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. Perencanaan yang dilaksanakan merupakan rencana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta tahun 2009 yang meliputi peningkatan Pelayanan Kebersihan terhadap masyarakat, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti banjir, program kampanye lingkungan. Sementara itu untuk melaksanakan Manajemen Sampah pengorganisasian dilakukan oleh Bidang Kebersihan dan Bidang Persampahan. pengkoordinasian dilaksanakan oleh pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta secara internal dan eksternal dengan pihak-pihak langsung yang berhubungan dengan pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah. pengawasan yang dilakukan secara internal melekat struktural oleh kepala dinas dan eksternal oleh pihak eskavator yaitu Bawasda (Badan Pengawas Daerah) dari Walikota Surakarta. Selain itu pengawasan juga dapat dilihat dari hasil pelaksanaan apakah sudah sesuai dengan rencana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

JATU KUSUMANINGRUM, D1108508. “Waste Management by the Cleaning and Landscape Official of Surakarta in Overcoming Floods in

Surakarta.” Public Administration Social and Politic Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta 2010.

This research aim to know waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta in overcoming floods. Matter is important in order to be known remember the floods disaster at Surakarta, waste also represent one of the factor causing floods. Besides waste become the problem of exist in less getting town Surakarta of attention from Surakarta government. In assessing waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta so writer relate at management function which are include planning, organization, coordination and also observation.

This research is descriptive research qualitative. Technique of collecting data taken in interview that is technique used by a writer to get explanations spoken pass direct communication with officer Cleaning and Landscape Official of Surakarta and also with consumer society landscape service at Surakarta. Besides of interview writer even also use the technique of data collecting observation and analyze document. Observation which taken is by doing direct perception to object which is being checked. And to analyze a document that is done by reading document of related to items of research. Technique analyse the data of taken is technique analyse the data interactive that is reducing data which have been gathered to then pulled conclusion.

Waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta in overcoming floods is visible goodness from management function executed in managing cleaning and waste at Surakarta done to overcome problems, which is fact of Cleaning and Landscape Official of Surakarta in 2009 which included increase of service landscape to society, control of contamination and environmental damage like floods, environmental campaign program. Meanwhile to execute the waste management organization done by clean and waste area. Coordination executed by side cleaning and landscape service of Surakarta internally and externally with direct sides who relate to the landscape service and waste management observation done internally closely structural by head on duty and externally by side of excavator that is Bawasda (District Monitoring Bureau) from Surakarta mayor. Besides observation also visible from execution result whether it according to the plan.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di setiap negara di dunia pasti mempunyai masalah-masalah di negaranya sendiri misalnya di negara kita yaitu negara Republik Indonesia yang banyak permasalahan di setiap tahunnya. Salah satunya adalah masalah yang menyangkut lingkungan, Permasalahan yang ditimbulkan oleh lingkungan diantaranya bencana. Bencana adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh proses alam atau ulah manusia yang dapat terjadi secara bertahap atau mendadak yang mengakibatkan kehilangan jiwa manusia, kerusakan dan kehilangan harta benda dan kerusakan lingkungan (www. Wordpres com ) . Ada beberapa jenis bencana yang pernah terjadi di Negara Indonesia, antara lain; gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan, kebakaran, letusan gunung berapi, gelombang pasang, tsunami, wabah penyakit.

Dari beberapa bencana alam diatas yang kerap terjadi di Indonesia salah satunya adalah bencana banjir. Seperti banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap. Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di Indonesia :

1) Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.

2) Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor 2) Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor

4) Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung

5) Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.

6) Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir

7) Kiriman atau bencana banjir bandang.

8) Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.

9) Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir. ( vicky.wordpress.com/2008/01/.../banjir-jakarta- solo-pantai/) Dari beberapa faktor penyebab banjir adalah buruknya penanganan

sampah yang sudah dijelaskan diatas. Dari tahun ke tahun Indonesia tidak dapat dengan cepat mengatasi masalah sampah yang ada di negara ini . Dimana-mana selalu terdapat sampah yang menumpuk , sampah-sampah tersebut dapat mengakibatkan berbagai masalah bagi penduduk Indonesia sendiri termasuk masalah banjir .

Di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta masalah banjir sangat sering terjadi , salah satunya yang di akibatkan oleh sampah yang menumpuk di

untuk membuang sampah. Maka, selokan atau sungai pun menjadi media untuk membuang sampah atau membakar sampah, bahkan itu menjadi semacam kebiasaan karena sering di temui anak-anak kecil yang disuruh membuang sampah di selokan oleh orang tuanya. Tentunya bahwa sampah yang dibuang di selokan itu tidak akan mengalir ke sungai dan malah menambah buruk saluran air yang memang sudah buruk. Ini cukup mengerikan, tapi itulah yang terjadi. Di sepanjang Sungai Ciliwung, sampah dalam bungkusan plastik menggunung ( vicky.wordpress.com/2008/01/.../banjir- jakarta-solo-pantai/)

Masalah sampah yang merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir seperti terjadi di Jakarta dan kota besar lainya juga terjadi di kota Surakarta. Kebiasaan masyarakat kota Surakarta yang kurang menyadari membuang sampah pada tempatnya juga dinilai dapat menimbulkan permasalahan banjir, banyak orang yang membuang sampah diselokan padahal pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah menyediakan beberapa TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Sampah yang tidak dibuang ketempat-tempat pembuangan sampah akan berceceran dijalan kemudian akan terjatuh keselokan dan akibatnya apabila musim penghujan tiba air diselokan tidak dapat mengalir lancar akhirnya menyebabkan mampet dan meluap kejalanan yang mengakibatkan banjir.

Selain sampah dari selokan yang mengakibatkan banjir, sampah yang dibuang mayarakat disungai pun juga dapat mengakibatkan banjir.

Solo memilih membuang sampah disungai karena lebih dekat dan mudah padahal pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan sendiri sudah menyediakan Tempat Pembuangan Sementara. Hal ini tampak pada banyaknya tumpukan sampah disungai yang mengangu drainase sehingga menyumbat arus aliran sungai yang dapat menimbulkan banjir . Seperti yang terjadi belakangan ini, banjir yang terjadi di Surakarta salah satunya diakibatkan kurang lancarnya DAS (Daerah Aliran Sungai) akibat banyak sampah yang menumpuk dan tersangkut di pintu air Demangan Sangkrah karena terhanyut saat hujan deras mengguyur kota Surakarta (Solopos, Senin Kliwon 17 Mei 2010)

Semua masalah sampah yang dapat menyebabkan banjir ini disebabkan kurang sadarnya warga akan kebersihan lingkunganya dan membuang sampah secara sembarangan seperti yang diutarakan oleh warga kampung Nayu yang rumahnya dekat dengan DAS:

“ rumah saya memang dekat dengan sungai kecil mbak jadi kalau sedang malas saya memilih membuang sampah di sungai karena lebih praktis tapi terkadang saya membuangnya ditempat sampah kan biasanya diambil juga sama petugas kebersihan dari kelurahan “ (Wawancara 28 Mei 2010)

Selain itu pernyataan serupa di utarakan oleh warga bibis baru yang rumahnya dibantaran sungai bengawan solo : “ saya sudah punya tempat pembuangan sampah sendiri mbak, di

belakang rumah yang bersebelahan juga dengan sungai bengawan solo jadi terkadang sampah yang saya buang tak sengaja jatuh kesungai atau sampah yang buang di sana terkadang kena angin dan masuk kesungai” (Wawancara 28 Mei 2010)

Hal ini pula dibenarkan oleh Pak Pramujo Seksi Pengelolaan Sampah : Hal ini pula dibenarkan oleh Pak Pramujo Seksi Pengelolaan Sampah :

Banjir disepanjang DAS Bengawaan Solo didaerah kalurahan Sewu dan Sangkrah berakibat menimbulkan kerusakan yang luas, dimana hampir 90% warganya terkena dampak bencana banjir pada tahun 2010 ini. Hal ini berdasarkan pernyataan, salah satu warga dari Kampung Sewu :

“ kami warga yang tinggal di pemukiman sewu ini setiap tahunya apalagi kalau sudah musim penghujan harus siap-siap ngungsi karena banjir pasti akan datang, ini sudah menjadi langganan mbak” (wawancara 28 Mei 2010)

Beberapa hari setelah terjadinya banjir, muncul pengalaman traumatis dari warga yaitu jika hujan turun selama berhari hari, maka asumsi warga adalah pasti terjadi banjir lagi. Untuk mengurangi trauma akibat banjir pihak terkait mulai mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini dan mencari sumber-sumber penyebab banjir yang kerap terjadi di Kota Surakarta.

Fenomena terjadinya serangkaian banjir dikota Surakarta dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun menuntut upaya yang lebih besar untuk mengantisipasinya, dengan demikian bencana banjir yang kerap terjadi di Surakarta tidak menimbulkan dampak yang dapat merugikan masyarakat. Berbagai upaya Pemerintah Kota Surakarta dilakukan untuk menangulangi masalah sampah yang dapat mengakibatkan banjir di kota

Kota Surakarta yang mau menjaga kebersihan lingkunganya. Kendala-kendala dari masyarakat dalam pengelolaan sampah :

1) Rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

2) Alergi terhadap TPS dan TPA.

3) Menganggap sampah adalah urusan pemerintah. (sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta Tahun 2008) Dari permasalahan sampah yang diungkapkan diatas penulispun tertarik untuk meneliti bagaimanakah manajeman pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi banjir di Kota Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Setelah melihat uraian yang ada dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

“ Bagaimanakah Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta Dalam Menanggulangi Banjir di Kota Surakarta ?”

1. Tujuan Individual Untuk melengkapi tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Tujuan Operasional Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta Dalam Menanggulangi Banjir di Kota Surakarta.

3. Tujuan Fungsional Setelah mengetahui tentang pelaksanaan Manajeman Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, maka penelitipun secara otomatis dapat memahami tentang segala permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan mutu atau kualitas pada Dinas Kebersihan dan pertamanan Kota Surakarta dalam mennggulangi banjir di Kota Surakarta. Hal ini perlu mengingat apabila kita melihat potensi yang dimiliki Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masih memerlukan pembenahan.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis Penelitian ini untuk mengembangkan dan mempraktekkan teori-teori dalam kuliah Manajeman Publik serta untuk mencari penyelesaian dalam peningkatan pengelolaan sampah ahar efektif, efisien, transparan, profesional 1. Secara Teoritis Penelitian ini untuk mengembangkan dan mempraktekkan teori-teori dalam kuliah Manajeman Publik serta untuk mencari penyelesaian dalam peningkatan pengelolaan sampah ahar efektif, efisien, transparan, profesional

2. Secara Praktis

a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan pengelolaan sampah yang lebih baik bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta agar pemberian pelayanan dibidang kebersihan dikemudian hari dapat lebih baik lagi.

b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi atau informasi-informasi ilmiah untuk penelitian-penelitian berikutnya.

c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti, pembaca serta pihak-pihak yang terkait dalam masalah penelitian tentang manajeman kualitas pelayanan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen Menurut Siswanto (2006:1), manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisaian, pengarahan, pemotivasian, pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

Pendapat lain dikemukakan oleh George R. Terry (Principle of Management) bahwa: “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan Pendapat lain dikemukakan oleh George R. Terry (Principle of Management) bahwa: “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

Hal senada dikemukakan oleh, James A. F. Stoner (Manajement, Practice / Hall International, Inc ) bahwa : “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.” ( Dalam T. Hani Handoko, 2003:8)

Dalam literatur manajemen terdapat batasan yang berbeda-beda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain, diantaranaya menurut P.I. Oey Liang Lee (dalam buku Manajemen Personalia Edisi 3) bahwa :

“Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian pengontrolan ‘human and natural reseources’ (terutama human resources) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu menurut P.I. Oey Liang Lee.” ( dalam Manullang. M 2001:2)

Paul Hersey dan Kenneth H. Blancard memberikan batasan manajemen as working with and through individual and groups to accomplish organizational goals (sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan besama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi (dalam Siswanto, 2006:2)

“PUBLIC MANAGEMENT” oleh Laurence E. Lynn, Jr. Sydney Stein, Jr. Professor of Public Management The University of Chicago Tahun 2001. Mereka mengatakan “ Public management in the subject of a rapidly growing literature that its international in scope and multifarious in content. The common sense of public management is relatively straightforward. Good public managers, whatever their particular positions or responsibilities, are men and women with the temperament and skills to organize, motivate, and direct the actions of others in and out of government toward the creation and achievement of goals that warrant the use of public authority…” (hal 1 paragraf 1) pada intinya mereka mengatakan Manajemen publik tumbuh pesat dalam lingkup internasional dan beraneka ragam. Akal sehat manajemen publik relatif mudah. Manajer publik yang baik, adalah laki-laki dan perempuan apa pun posisi atau tanggung jawab khusus mereka, dengan temperamen dan keterampilan untuk mengatur, memotivasi, dan mengarahkan tindakan orang lain masuk dan keluar dari pemerintah terhadap penciptaan dan pencapaian tujuan yang menjamin penggunaan otoritas public.

Menurut T. Hani Handoko ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen, antara lain :

1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.

2. Untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.

dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara pada umumnya adalah efisiensi dan efektifitas. (2003:6-7)

Pendapat dari para ahli diatas dapat diambil garis besarnya, bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Melalui manajemen diharapkan proses dalam pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien melalui pembagian tugas dan wewenang yang jelas.

b. Fungsi-Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen pada hakekatnya merupakan tugas pokok yang harus dijalankan pimpinan dalam organisasi apapun. Mengenai macamnya fungsi manajemen itu sendiri, ada persamaan dan perbedaan pendapat, namun sebetulnya pendapat-pendapat terebut saling melengkapi.

George R. Terry (2006:15) mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Penggerakan (Actuating)

4. Penggendalian (Controlling) 4. Penggendalian (Controlling)

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Penyiapan Tenaga (Staffing)

4. Pengarahan (Directing)

5. Koordinasi (Coordinating)

6. Pemintaan Laporan (Reporting)

7. Pengendalian (Controlling)

8. Penyempurnaan/peningkatan (Development) Sedangkan Menurut T. Hani Handoko (2003:23-25) lima fungsi yang menurtnya paling penting adalah :

5. Controlling Menurut Henry Fayol (1994:20) lima fungsi manajemen adalah:

1. Planning

2. Organizing

3. Commanding

4. Coordinating

5. Controlling 5. Controlling

Dari pengertian beberapa ahli diatas mengenai fungsi-fungsi manajemen, penulis akan menggunakan fungsi Manajemen dari Henry Fayol

(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian Komando), Coordinating (Koordinasi/kerjasama) dan Controlling (Pengawasan) untuk membahas Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi masalah banjir di kota Surakarta Tahun 2009. Namun disini penulis menggabungkan fungsi Commanding didalam fungsi Organizing karena dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta fungsi pemberian komando sudah ada dalam sistem pengorganisasian dalam pengelolaan Manajemen Sampah maka hanya 4 fungsi saja yang digunakan yang meliputi : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Coordinating (Koordinasi/kerjasama) dan Controlling (Pengawasan).

Menurut Ibnu Syamsi (1994:73), merencanakan berarti memikirkan dan membuat langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan kerja nyata direalisasikan. Adapun maksudnya adalah agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sistematis, tidak ada tumpang tindih (overlapped) dan tidak ada yang terlewatkan (gap)

Menurut Harold Koortz dan Chiril O’ Donnel: “Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang

berkaitan dengan pemilihan satu diantara berbagai alternative untuk mencapai tujuan, melaksanakan kebijakan, prosedur dan program.” (1994:5)

Perencanan, meliputi serangkaian keputusan-keputusan termasuk penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat program-program, menentukan metode dan prosedur serta menetapkan jadwal waktu pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat George R. Terry dalam Principles Of Manajement sebagai berikut:

“Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memfisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya

Winardi, 1993: 163) Pada dasarnya, rencana itu memiliki 3 ciri-ciri, yaitu:

a. Ia harus mengenai masa depan.

b. Ia harus menyangkut tindakan.

c. Ada unsur identifikasi atau penyebab (causation) pribadi atau organisasi-organisasi, artinya jalan tindakan di masa depan akan diambil oleh perencana atau oleh orang lain yang ditunjuk dalam oganisasi. T Hani Handoko (2002: 685-686)

Dari Pengertian beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan Perencanaan merupakan serangkaian keputusan yang diambil saat ini sebagai tindakan mempersiapkan tindakan-tindakan untuk masa yang akan datang. Perencanaan bersifat vital dalam bidang manajemen, dengan kata lain merupakan pondasi awal dalam menejemen sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi lain seperti, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan.

Perencanaan dapat dikatakan sebagai penghubung antara tempat kita berada dengan tempat kemana kita ingin pergi, dengan kata lain dengan keadaan saat ini diperlukan rencana untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang agar segala sesuatu kemungkinan yang dapat kita capai dapat terlaksana. Begitu pula dalam Manajemen Persampahan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta diharapkan melalui perencanaan yang baik maka dapat dicapai tujuan mewujudkan tatanan Perencanaan dapat dikatakan sebagai penghubung antara tempat kita berada dengan tempat kemana kita ingin pergi, dengan kata lain dengan keadaan saat ini diperlukan rencana untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang agar segala sesuatu kemungkinan yang dapat kita capai dapat terlaksana. Begitu pula dalam Manajemen Persampahan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta diharapkan melalui perencanaan yang baik maka dapat dicapai tujuan mewujudkan tatanan

a. Masyarakat yang sadar pentingnya tinggal di permukiman yang tertata selaras dengan lingkungan yang lebih luas dan tanggap bencana banjir.

b. Masyarakat yang berbudaya sehat, bersih, dan tertib pembangunan.

c. Masyarakat yang mampu secara kreatif dan inovatif melakukan perencanaan, dan pengelolaan pembangunan lingkungan permukiman mereka.

Perencanaan juga berfungsi sebagai gambaran mengenai langkah- langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi Pengorganisasian

Istilah pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Dengan kata lain pengorganisasian menurut George R. Terry adalah :

“tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang effektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara effisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal “tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang effektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara effisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal

Pendapat dari para pakar manajemen berikut bahkan memperjelas makna dari perorganisasian, seperti pendapat dari T. Hani Handoko menjelaskan bahwa :

”Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perencanaaan, dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membantu hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian mendelegisikan wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugasnya.”(2003: 17)

Pendapat lainnya yaitu dari GR Terry dan L.W Rue (1991: 82) yang menyatakan bahwa : “Organizing adalah proses pengelompokan kegiatan-kegitan untuk mencapai tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota- anggota kelompok. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil.”

Pengorganisasian berperan penting dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang masing- masing unit agar terlaksana dengan efektif, efisien dan produktif sesuai

Pertamanan Kota Surakarta. Dengan kata lain pengorganisaian merupakan pernyatuan dan pengelompokan orang-orang yang dapat digunakan sebagai satu kesatuan sesuai dengan rencana yang talah dirumuskan untuk kemudian direlasikan guna mencapai tujuan yang talah diciptakan. Fungsi manajemen ini menjadikan manusia sebagai sasaran utama dalam organisasi. Fungsi pengorganisasian menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan dalam bagian-bagian dan dikoordinasikan. Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penyusun struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki serta lingkungan sekitar yang mempengaruhi.

c. Fungsi Koordinasi

Koordinasi merupakan tugas pimpinan yang dilakukan dengan mengusahakan agar semua kegiatan dapat selaras dan anggota-anggotanya dapat bekerjasama dengan baik sehingga tujuan dapat tercipta dengan efisien.

Menurut Ibnu Syamsi (1994:113) koordinasi adalah proses penarikan emua bagian organiasi,

sehingga pengambilan keputusan, tugas-tugas, kegiatan-kegiatan yang dilakukan orang-orang dan unit-unit terarah pada pencapaian tujuan secara optimal.

pengkoordinasian yaitu coordinating I the of integrating the activities and objective of the separate units of organization in order to effectively achieve organization goal . (koordinasi adalah mengintergrasi aktivitas dan objek dari unit-unit organisai agar tercapai tujuan organisasi secara efektif).

Macam-Macam koordinasi :

1. Koordinasi Vertikal Yaitu koordinasi yang dilakukan oleh atasan kepada para bawahanya. Dengan adanya koordinasi terebut diharapkan kegiatan-kegiatan dalam unit kerja yang bersangkutan dapat tercapai dengan efisien.

2. Koordinasi Horizontal Yaitu koordinasi yang dilakukan alam unit-unit yang sederajat atau antar instansi yang sederajat.

3. Koordinasi Diagonal Koordinasi diagonal dapat terjadi dalam organisasi yang pengelolaan bidangnya atau fungsinya secara sentralisasi. (Ibnu Syamsi, 1994:115-116)

Pengkoordinasian di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta merupakan aktifitas dan fungsi manajemen yang dilakukan untuk mengusahakan agar terjadinya kerja sama yang selaras dan tertib mengarah pada terciptanya tujuan organisasi secara menyeluruh.

Surakarta dilakukan secara Vertikal dan Horisontal.

d. Fungsi Pengawasan

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel : “Pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksanaan

kerja yang dilakukan oleh bawahan untuk menjamin tujuan perusahaan dan rencana yang digunakan untuk mencapainya dapat dilaksanakan”. (dalam Sarwoto, 1979: 96)

Pernyataan ini diperjelas oleh pendapat dari beberapa ahli manjemen GR. Terry mengartikan pengawasan sebagai berikut :

“pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana.” (dalam Winardi, 1993: 395)

Ahli manajemen lain Robert J. Mockler memberikan batasan pengertian pengawasan yang pada intinya sama, yaitu: “Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tndakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan Ahli manajemen lain Robert J. Mockler memberikan batasan pengertian pengawasan yang pada intinya sama, yaitu: “Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tndakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan

Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat pencapaian atau tingkat penyelesaian dari suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu pengawasan juga berusaha mengetahui dan menghindarkan kemungkinan kesalahan dikemudian hari dan mencari upaya-upaya untuk mencegahnya. Semua fungsi manajerial akan menjadi tidak efektif apabila tidak ada pengawasan, karena didalamnya terdapat kegiatan menemukan cara dan alat untuk meyakinkan bahwa apa yang direncanakan dapat dicapai dengan efektif

Berikut macam-macam pengawasan :

1. Pengawasan Internal

Pengawasan internal yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi atau instansi terhadap kegiatan yang dilaksanakaan. Pengawasan internal ini dilakukan oleh atasan terhadap bawahanya yang melaksanakan kegiatan

2. Pengawasan Eksternal

Pengawasan eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak diluar organisasi atau instansi terhadap kegiatan yang dilakukan

Surakarta adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan, setidaknya menjamin agar semua pekerjaan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan Manejemen Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dilakukan secara internal dan eksternal.

2. Sampah

a. Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk- produk yang tak bergerak. (id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

Sampah merupakan barang-baramg yang merupakan kotoran yang berasal dari rumah tinggal, toko, kantor, bengkel, peruahaan, rumah sakit, asrama, pasar, sekolah, tempat pertunjukan, terminal dan bangunan atau tempat-tempat lain beserta halamanya (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta )

b. Macam-macam Sampah

1. Sampah alam

2. Sampah manusia

4. Sampah nuklir

5. Sampah industri

6. Sampah pertambangan

Berdasarkan sumbernya (menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta )

1. Sampah Perumahan atau rumah tangga

2. Sampah Pasar

3. Sampah Komersial

4. Sampah Industri

5. Sampah Jalan, taman sungai dan lain

2) Berdasarkan sifatnya ( id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

1. Sampah pepek - dapat diurai (degradable)

2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) Berdasarkan sifatnya (menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Surakarta )

1. Beracun

2. Tidak Beracun

3) Berdasarkan bentuknya ( id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

1. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran

oleh alam (biodegradability), sampah padat dapat dibagi lagi menjadi:

a) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

b) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

c) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

d) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

2. Sampah Cair 2. Sampah Cair

3. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

4. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

7. Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

9. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh

(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

10. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan 10. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan

c. Dampak yang ditimbulkan Sampah

1) Timbulnya berbagai penyakit menular ( kulit, diare, tifus, DBD, cacing, ISPA)

2) Banjir

3) Penurunan kualitas Sumber Daya Alam ( lahan dan air )

dan udara ) (id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

d. Volume Sampah di Kota Surakarta

Tabel 1.1 Volume Sampah Berdasarkan Jenisnya

No.

Jenis Sampah

1. Sampah Organik

2. Sampah Non Organik

35 Sumber Data : Bidang persampahan DKP Kota Surakarta tahun 2009

Volume Sampah Berdasarkan Asalnya

No.

Asal Sampah

1. Sampah Perumahan/Rumah tangga

2. Sampah Pasar

3. Sampah Komersial

4. Sampah Industri

5. Sampah Jalan, Taman, Sungai

Sumber Data : Bidang persampahan DKP Kota Surakarta Tahun 2009

3. Manajemen Sampah

Dari Kata yang membentuknya yaitu Manajemen dan sampah maka penulis dapat menyimpulkan manajemen sampah dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengelola komponen-komponen sampah agar pengelolaanya lebih optimal dan berkualitas. Pengelolaan tersebut mencakup perencanaan, pengorganiasian, pengkoordinasian serta pengawasan.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam Kerangka Pemikiran ini akan dijelaskan mengenai alur berfikir yang digunakan dalam peneltian ini. Mengacu pada konsep manajemen, bahwa untuk mencapai suatu tujuan itu diperlukan adanya suatu stategi perencanaan, Dalam Kerangka Pemikiran ini akan dijelaskan mengenai alur berfikir yang digunakan dalam peneltian ini. Mengacu pada konsep manajemen, bahwa untuk mencapai suatu tujuan itu diperlukan adanya suatu stategi perencanaan,

Gambar1.1 Kerangka Pemikiran

G. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Fakta-fakta dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi untuk Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan mengenai berbagai hal yang ada menjadi bahan penelitian dengan cara menggali, mendalami, menemukan kemudian dipaparkan melalui penafsiran dan dianalisa menggunakan pendekatan

Permasalahan Banjir di Kota Surakarta

Surakarta, meliputi :

Terhindarnya Banjir

Penelitian ini dilaksanakan di kota Suakarta karena Kota Surakarta, yang konon dikenal sebagai salah satu dari 2 kota pusat Kebudayaan Jawa ternyata menghadapi beberapa problem lingkungan yang secara tidak langsung bisa merusak citranya sebagai kota Kebudayaan. Masalah banjir yang kerap tejadi diakibatkan karena kurang sadarnya masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Karena kota kebudayaan seharusnya memiliki nilai-nilai yang baik sebagai cerminan kepribadiannya. terpenting tidak membuang sampah sembarangan apalagi di aliran sungai.

c. Jenis dan Sumber Data

a) Data Primer Yaitu data-data yang didapatkan langsung dari sumbernya, adapun sumber data primer ini meliputi :

1) Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan menyangkut masalah kebersihan dan persampahan dengan bapak Satriya Teguh Subroto

2) Sub Dinas Persampahan, menyangkut mekanisme pelayanan kebersihan dan persampahan diwilayah Kota Surakarta dengan Bapak Suroto, Bapak Hartadi dan Bapak Joko Susilo 2) Sub Dinas Persampahan, menyangkut mekanisme pelayanan kebersihan dan persampahan diwilayah Kota Surakarta dengan Bapak Suroto, Bapak Hartadi dan Bapak Joko Susilo

4) Petugas Kebersihan DKP Kota Surakarta

5) Pemakai jasa kebersihan meliputi masyarakat kota Surakarta

b) Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Untuk data sekunder penulis mendapatkan dari catatan- catatan yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta