Analisa Hubungan fungsi Acquiring analis
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS EKONOMI SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL DESIGN (OD) (STUDI KUALITATIF PADA KASUS PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT))
Diajukan oleh : SANRI MANATAP NIM. 1031150016 JAKARTA 2015
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN
Seluruh isi / materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya
Jakarta, Agustus 2015 Penulis,
Nama : Sanri Manatap S. NIM : 1031150016
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Sanri Manatap
NIM
Program S-1, Jurusan
: Manajemen
Peminatan
: Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul skripsi : ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL DESIGN (OD) STUDI KUALITATIF PADA KASUS PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT)
Disetujui untuk diajukan kepada sidang ujian pendadaran.
Jakarta, Agustus 2015
Pembimbing materi Pembimbing teknis
(Prof.Dr.S. Pantja Djati, M.Si.,MA) (GandaT. Hutapea,SE.,MBM)
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Sanri Manatap
NIM
Program S-1, Jurusan
: Manajemen
Peminatan
: Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi : ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL DESIGN (OD) STUDI KUALITATIF PADA KASUS PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. C.A.T.)
Diterima dan disahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Jakarta, Agustus 2015
Panitia Penguji
Prof.Dr.S. Pantja Djati, M.Si.,MA.
……………………………. Nenny Anggraini, SE.,M.Psi.
(Ketua)
……………………………. Dr. S.Josephine L.Tobing, SE., MS.
Ketua Program Studi, (Dr. S.Josephine L.Tobing, SE., MS.)
Dekan,
(Dr. Posma Sariguna J.K,SE.,MM.)
RINGKASAN
SANRI MANATAP, Analisis Hubungan Fungsi Acquiring Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Terhadap Organizational Design (OD ) Studi Kualitatif Pada Kasus PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT).
Permasalahan yang dikaji mengenai pengadaan ( acquiring ) tenaga kerja dan mendesain organisasi. Jadi pertanyaan yang dikaji adalah bagaimanakah proses dan praktek fungsi acquiring dan OD didalam PT. CAT dan apakah ada hubungan ( connection bukan korelasional kuantitatif) antara fungsi acquiring dan OD dalam PT. CAT.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) To description yaitu menerangkan kondisi dasar ; menyusun teori untuk mejelaskan hubungan ( connection ) dan (2) Studi eksplor (menjelajah, mendalami), yakni memperoleh penjelasan masalah yang ada dari hubungan kedua variabel.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan interaksionis simbolik serta metode penelitian deskriptif analytical melalui trianggulasi dua teknik analisa data yaitu analisa domain untuk melihat keseluruhan fungsi acquiring MSDM dengan OD dan analisa Miles-Huberman untuk melakukan social act penulis dengan social situation dan informan untuk menggali hubungan antara kedua variabel.
Temuan observasi dan wawancara tentang fungsi acquiring : (a) Dalam analisa jabatan dalam PT. CAT dilakukan oleh fungsi SDM sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. (b) Dalam perencanaan tenaga kerja dalam PT. CAT cenderung bersifat reaktif terhadap kebutuhan SDM, hanya terbatas kebutuhan saat ini atau atau kebutuhan mitra. (c) Dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh fungsi SDM pada PT. CAT telah sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. Rekrutmen dilakukan oleh manajer SDM bekerja sama dengan manajer divisi yang terkait. (d) Dalam proses seleksi yang dilakukan oleh fungsi SDM pada PT. CAT telah sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. Seleksi dilakukan oleh manajer SDM bekerja sama dengan manajer divisi yang terkait. (e) Dalam proses penempatan karyawan, jumlah karyawan pada tiap divisi memiliki standar yang telah ditetapkan oleh manajemen pusat PT. CAT. Biasanya tiap divisi geografis terdiri dari 10 – 25 karyawan white colar dan rata-rata 300 kru supir (karyawan blue colar ) disetiap cabang.
Temuan Observasi dan wawancara tentang fungsi OD : (a) Dalam tingkat hierarki terdapat overloaded kerja seperti kekurangan tenaga kerja dari segi kuantitas karena dari sekitar 10-30 orang di head office menagani data 3000 pegawai. (b) Dalam besaran unit atau span of control faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan dalam PT. CAT terdiri dominan dari faktor subyektif (faktor yang melekat pejabatnya) daripada faktor obyektif corak pekerjaannya. Faktor subyektif yang Temuan Observasi dan wawancara tentang fungsi OD : (a) Dalam tingkat hierarki terdapat overloaded kerja seperti kekurangan tenaga kerja dari segi kuantitas karena dari sekitar 10-30 orang di head office menagani data 3000 pegawai. (b) Dalam besaran unit atau span of control faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan dalam PT. CAT terdiri dominan dari faktor subyektif (faktor yang melekat pejabatnya) daripada faktor obyektif corak pekerjaannya. Faktor subyektif yang
Temuan observasi dan wawancara dari lima fungsi acquiring dengan lima konsruk OD, hubungan ( connection ) hanya terdapat pada tiga (3) konstruk variabel fungsi acquiring (analisa jabatan, penempatan, seleksi) ketika muncul (ditulis dalam paragraf catatan harian) terdapat juga dua (2) konstruk dari variabel OD (tingkat hierarki dan besaran unit) yang juga muncul bersamaan.
Jakarta, Oktober 2015
Pembimbing Materi Penulis
(Prof.Dr.S. Pantja Djati, M.Si.,MA.) (Sanri Manatap Sitompul)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Abba (YHWH Elohim Adonai) didalam nama Tuhan Yesus atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Banyak kesulitan yang dialami penulis dalam menyusun skripsi ini. Akan tetapi semua itu telah dapat diatasi dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Suzanna Josephine Tobing, SE., MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia.
2. Bapak Dr. Ir. Posma Sariguna J. K. Hutasoit, SE., MSi., MSE, selaku Ketua Program Studi Manajemen.
3. Ibu Fenny, B. N. L. Tobing, SE., MMA, selaku dosen pembimbing akademik
4. Bapak Prof. Dr. S. Pantja Djati, M.Si.,MA selaku dosen pembimbing materi dalam menyusun skripsi, yang telah mengasuh, memberikan waktu, pikiran yang bermanfaat bagi penulis.
5. Ibu Ganda Hutapea, SE., MBM, selaku dosen pembimbing teknis dalam menyusun skripsi, yang telah menyempatkan waktu serta memberikan nasihat dalam membimbing penulis.
6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia yang telah mendidik dan memberikan berbagai ilmu dan pengetahuan serta informasi sebagai bekal penulis di masa yang akan datang.
7. Ibu Christina Maria Sitompul, selaku Manager Supervisor dan Pak Adith, selaku HR&GA PT. Cahaya Andhika Tamara serta para stafnya, yang telah memberikan izin dan membantu selama penelitian berlangsung.
8. Terima kasih untuk Bapak Jhon Sahala Sitompul dan Mamak Riaty Aritonang yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang serta selalu membawa penulis didalam doanya. Semoga Bapak, Mamak diberikan kesehatan, umur panjang, dan rezeki selalu. The best parents I ever had dan terima kasih kepada my beloved sisters kakak Risa Septuvany S.Sos dan Adik Yemima yang selalu mendukung dalam penulisan skripsi ini.
9. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2010 Fakultas Ekonomi UKI yang membantu dalam penulisan skripsi ini walaupun sekedar brainstorming
10. Terima kasih kepada pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu oleh penulis
karena sudah membantu penulis dalam skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih banyak kekurangan penulisnya. Segala kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Jakarta, Agustus 2015
(Sanri Manatap S.)
My Dad said: “ BUKAN WAKTU YANG ATUR KAMU TETAPI KAMU YANG ATUR WAKTU”
My Mom said: “ORANG BERPIKIRAN SEDERHANA LEBIH MENIKMATI
HIDUP”, “JANGAN MEMBUAT ORANG MERUSAK SUKACITA KITA”
Sweeter the victory the hotter the battle The bigger the cover the fatter the bottle The place has to rattle a my tebernacle this
(“MAKE IT BUN DEM” by Skrillex ft Damian “JR. Gong” Marley)
DAFTAR TABEL
Tabel I-1 Sejarah Perkembangan Aktivitas SDM ........................................
4 Tabel II-2
17 Tabel II-3
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ..................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Sempitnya Rentangan Kontrol ........................................................................
35 Tabel II-4
Hubungan Antara Struktur Norrmatif Dan Perilaku Dengan Struktur Formal Dan Informal ......................................................
46 Tabel III-5
75
Analisis Domain ...........................................................................
Tabel IV-6 Karakteristik Struktur Organisasi PT. C.A.T. .............................. 124 Tabel IV-7
Analisis Domain PT. C.A.T. ........................................................ 126 Tabel IV-8
Kategori Fugsi Acquiring ............................................................. 140 Tabel IV-9 Kategori OD ...............................................................................
141
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-1 Catatan Harian (Diary Keeping) / Catatan Lapangan Lampiran-2 Survei Pengalaman dengan Wawancara Semistruktur
Lampiran-3 Formulir Job Spesificaion
Lampiran-4 Keterangan Magang
BAB I PENDAHULUAN
Penulis akan menjelaskan mengenai dasar pemikiran secara garis besar, baik teoritis maupun fakta yang menimbulkan minat untuk melakukan penelitian. Selain itu dijelaskan pula mengenai pentingnya dilakukan penelitian berdasarkan fenomena maupun literatur gap yang belum banyak menghubungkan konsep acquiring dengan Organaizational Design (OD) .
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan pencarian rentetatan peristiwa masa lalu,
yang telah terjadi, dan yang bakal muncul, seringkali menggunakan prinsip membandingkan das solen (apa yang ada) dengan das sein ( apa yang seharusnya ) . Konteks atau situasi yang mendasari munculnya permasalahan menurut penulis harus diukur dari peristiwa awal berdirinya suatu organisasi.
Permasalahan yang dikaji mengenai what / apa yang dilakukan dalam start’up atau pada awal berdirinya perusahaan. Kegiatan pengadaan maupun perencanaan tenaga kerja merupakan salah satu kegiatan awal karena suatu organisasi itu memiliki salah satu unsur penting yaitu personel atau anggota organisasi. “Pada departemen
pemerintahan atau BUMN, karyawan yang salah direkrut ini akan membebani organisasi selama 30 tahun” (Aprinto, 2013:248)
Bisa dibayangkan bila dari awalnya saja sudah salah dalam keahlian menemukan bakat/ talent dari personel, maka akan berakibat yang berkesinambungan dan lama. Untuk when / kapan waktunya, apakah durasi kehancurannya lama atau cepat, yang pasti dampaknya bukan hanya didalam departemen Sumber Daya Manusia (SDM) namun lokasi administrasi lainnya hingga kehancuran atau kerugian bagi organisasi tersebut.
Suatu studi dari World Economic Forum dengan judul “ The Global Competitivenes Report 2013-2014 ” menyatakan bahwa terdapat 16 faktor penghambat bisnis diantaranya dengan peringkat pertama korupsi dengan nilai 19,3%, kedua birokrasi tidak efisien berpengaruh 15%, dan untuk peringkat kesebelas ada faktor SDM dengan skor 4,2%. Ini menandakan bahwa birokrasi yang tidak efisien menunjuk pada desain organisasi dan departemen SDM dengan pendidikan rendah yang menunjuk pada pengadaan talent personel.
Kedua faktor tersebut cukup berpengaruh pada faktor kegagalan bisnis. Jadi faktor who / siapa personelnya dan faktor whom/ yang bertanggung jawab mendesain organisasi sangat berpengaruh disini. Maka perlu diperhatikan how / bagaimana pengamatan dari seorang profesional SDM perlu dimulai dari pertanyaan bagaimana kemampuan personel untuk mencapai sasaran bisnis perusahaan. Sasaran kemampuan personel ditempuh dengan cara pemanfaatan bakat karyawan secara efisien dan efektif.
Menurut Society of Human Resource Management (SHRM), “manajemen SDM adalah desain sistem formal dalam organisasi untuk memastikan pemanfaatan bakat Menurut Society of Human Resource Management (SHRM), “manajemen SDM adalah desain sistem formal dalam organisasi untuk memastikan pemanfaatan bakat
Pada masa sekarang profesional SDM tidak lagi hanya berkutat mengurusi depatemennya sendiri namun juga departemen lainnya hingga menyangkut kegiatan bisnis perusahaan. Hubungan kerja profesional SDM tidak hanya dengan pihak dalam perusahaan namun juga meliputi berbagai profesi seperti psikolog, mediator, hubungan industrial, fasilitator pelatihan, pengembangan organisasi dan konsultan bisnis. Sehingga professional SDM perlu senantiasa memutakhirkan pengetahuannya. Namun bentuk yang paling sederhana dari pengetahuan SDM dapat dipelajari dengan kembali pada awal perkembangan pengetahuan SDM.
Faktor why / kenapa “back to the basic” karena dengan memahami bentuk paling sederhana dari aktivitas SDM dan sejarah perkembangannya, maka tahap-tahap evolusi manajemen SDM dapat teridentifikasi dan menjadi jelas deskripsinya mengenai proses dan tuntutan kepada manajer dalam hal SDM. Definisi, pengetahuan dan sejarah SDM dapat memberikan jejak serta pola pengembangan SDM dan kemudian disarikan menjadi intisari aktivitas SDM. Berikut sejarah perkembangan aktivitas SDM:
TABEL I-1 SEJARAH PERKEMBANGAN AKTIVITAS SDM
No Periode
Fokus Aktivitas SDM
Intisari Aktivitas
1. Sebelum masa Rekrutmen dan seleksi Memperoleh karyawan revolusi industry
( acquiring ) (sebelum 1800)
2. Masa revolusi Data
dan Memelihara dan industry (1800- pengupahan
Personel
mempertahankan karyawan 1900)
( maintaining )
3. Pasca revolusi Hubungan Idustrial Memelihara dan industri (1900-
mempertahankan karywan 1930)
( maintaining )
4. Gerakan Human Motivasi, kepuasan kerja, Mengembangkan Karyawan relations (1930- penilaian kinerja, SDM ( developing ) 1960an)
bukan lagi menjadi beban ( expense)
sebaliknya
SDM sebagai asets untuk modal (aktiva) demi kelangsungan usaha
5. Hukum
pada Memelihara dan Ketenagakerjaan peraturan
Kepatuhan
mempertahakan karayawan (1960-1980)
( Maintaining )
6. Sumber Daya Pelatihan, knoweling, Mengembangkan Karyawan Manusia (1980- karier
( developing ) 1990)
7. Efektivitas Knowledge management, Pemanfaatan pegetahuan organisasi
learning ( knowledge utilization ) dan (1990-2000an)
kompetensi,
organization, GCG ( good efektifitas organisasi
corporate Governence )
( organizational effectiveness )
Sumber: Aprinto,2013:11
Tiap era menonjolkan pengembangan pengetahuan tentang intisari aktivitas yang menonjol di masing-masing periode. Pada skripsi ini intisari manajemen yang menjadi variabel pertama yang akan dijelaskan adalah fungsi acquring . Masalah dalam fungsi acquiring yang terjadi dalam PT. CAT akan menjadi acuan penulis.
Sedangkan variabel kedua yang menjadi fokus penulis untuk dievaluasi programnya dan dicari temukan masalah beserta solusinya adalah desain organisasi. Aspek dari OD yang terdiri dari tingkat hierarki organisasi, besaran unit atau span of control , posisi dalam organisasi, penamaan nama jabatan, struktur organisasi. Menurut Djati (2013:90):
Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan memperoleh sumber- sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu dan tenaga kerja. Menghadapi yang demikian manajemen puncak perlu melakukan analisis objektif agar dapat menentukan kemampuan organisasi atau perusahaan berdasarkan yang dimiliki. Peran profil perusahaan mejadi sangat penting dalam melihat apa yang mungkin atau tidak mugkin dikerjakan oleh perusahaan/ organisasi.
Berikut Profil singkat PT.Cahaya Andhika Tamara. PT. Cahaya Andhika Tamara (disingkat PT. CAT) adalah perusahaan yang beroperasi dibidang jasa, minyak, pertambangan dan kereta api. PT. CAT adalah mitra perusahaan dari PT. Pertamina Patra Niaga yang notabenenya anak perusahaan atau member of PT. Pertamina (Persero). PT. CAT Group berkantor pusat di Jakarta memiiki karyawan lebih dari 600 orang diseluruh Indonesia. PT CAT Group yang baru lima tahun ini menggeluti bisnis pemasaran dan handling pengisian BBM serta meyediakan tenaga sopir dan awak kru mobil tanki BBM, sudah memiliki kantor di sejumlah daerah di Indonesia diantarannya Medan, Palembang dan Lampung, Jawa
BAB II URAIAN TEORETIS
Penulis akan menelaah teori dan hasil penelitian terdahulu, yang dianggap sebagai sumber penunjuang dan relevan dengan penelitian yang disajikan dalam skripsi. Sesuai prinsip ekletik (keterbukaan antar disiplin ilmu), teori yang digunakan antara lain: teori fungsi acquiring dan teori Organizational Design (OD) .
A. Telaah Kepustakaaan
1. Fungsi manajemen sumber daya manusia; acquiring
Manajemen berasal dari bahasa latin, manus (tangan) dan agree (melakukan) dan mendapat penggabungan menjadi manager yang artinya menangani. Aktivitas yang dilakukan manajer disebut manajemen. Manajer ( manager ) adalah orang yang membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya, dan mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien melalui orang lain melaui fungsi manajemen (seperti p lanning organizing actuating controlig atau ada juga yang menyebutnya perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian). Efisiensi (daya guna) mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-kecilnya input atau idiomnya juga disebut melakukan dengan cara yang tep at “do the thing’s right”. Efektivitas (cipta guna) tingkat keberhasilan pekerjaan menghasilkan hal yang tepat atau benar idiomnya melakukan hal yang tepat ( do the right thing’s).
Setelah itu, keharusan dilakukannya pengorganisasian sebagai fungsi manajemen berhubungan dengan fungsi MSDM. Pengorganisasian ( organizing ) adalah proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan Setelah itu, keharusan dilakukannya pengorganisasian sebagai fungsi manajemen berhubungan dengan fungsi MSDM. Pengorganisasian ( organizing ) adalah proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan
Secara umum, pengetahuan bagi profesional SDM dapat dilihat lingkungan besarnya dimulai dari pengetahuan SDM tentang Teori Organisasi, Budaya Organisasi, Perilaku Organisasi, dan ilmu profesional MSDM berlanjut kearah Desain Organisasi. Namun di penulisan skripsi ini yang akan dibahas adalah fungsi MSDM- nya, tepatnya hubungan antara fungsi acquiring MSDM dengan desain organisasi. Untuk itu perlu dilakukan fokus dari fungsi manajemen ke fungsi MSDM: acquiring ke Organizational Design (OD). Berikut dipaparkan beberapa fungsi MSDM menurut beberapa ahli dari dalam dan luar negeri:
TABEL II-2 FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Malayu S.P. Dale Yorder
M.Manullang
Wirawan
Brian & Fonny
Hasibuan
1.Perencanaan
1. Staffing 1. Precuring 1.Perencanaan SDM
1. Acquiring
a) Strategi SDM
a) Analisis Jabatan
a) Recruitment
a) Membuat
b) Perencanaan SDM
b) Perencanaan Tenaga
b) Selection
anggaran kerja
c) Analisis Pekerjaan
Kerja
c) Promotion
bagi perusahaan
c) Rekrutmen
d) Placement b) Membuat job
d) Seleksi
analysis , job description , dan job specification
c) Menentukan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
d) Mengadakan seleksi
2.Pengorganisasian 2. Employee,
2. Developing 2. Developing
2.Pengadaan SDM
Development
a) Program Pengemb.
a) Melatih,mendidik a) Rekrutmen
and training
b) Promosikan,
b) Analisis Kebutuhan
Rancang Pelatihan
c) Penilaian
d) Evaluasi Pelatihan
kecakapan
e) Balanced Scorecard
Malayu S.P. Hasibuan
M. Manullang
Wirawan
Brian & Fonny
Dale Yorder
f) Penetapan sasaran
Kinerja
g) Eksekusi Kinerja
h) Penilaian Kinerja
i) Talent Management j) Pengembangan
3.Membangun Kinerja
3. Maintaning
Relation a) manajemen kinerja
a) Imbal jasa
a) Mengurus
b) Pengembanagan SDM
b) Evaluasi jabatan
Pemberhentian
c) Produktivitas dan
c) Struktur Upah
b) Mengurus
kualitas
d) Upah
pensiun
e) Kesejahteraan
c) Mengurus
f) Penggajian
kesejahteraan
g) Dana Pensiun
karyawan
h) Jaminan Sosial Tenaga
i) Hubungan Industrial
upah,
j) Pemutusan Hubungan
pemindahan, dll
Kerja
d) Motivasi
k) Penyelesaian
Hubungan Industrial l) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Malayu S. P.
Brian & Fonny Hasibuan
Dale Yorder
M. Manullang
Wirawan
4. Imbalan SDM
4. Organizational 4.Pengendalian
4. Wage and
a)
salary Evaluasi kinerja
Effectiveness
b)
administration kompensasi
a) Knowledge Utilization
b) Learning
5.Pengadaaan
5. Employee,
5.hubungan industrial
a) Hubungan kerja
c) GCG (Good
service b) Jaminan sosial
c) Menyelesaikan keluhan
Corporate
Governance)
dan pemogokan
d) Pemutusan hubungan kerja
record 7. Sistem Informasi MSDM
8.Pengintegrasian
8. Memimpin SDM
9.Pemeliharaan
9. Penelitian SDM
10.Kedisiplinan 11.Pemberhentian Sumber: Aprinto, 2013:Vii-19; Hasibuan, 2005:24 & Wirawan, 2015:26
19
C. Kerangka Pemikiran
GAMBAR II-18 MODEL PEMIKIRAN
Analisa Tingkat Jabatan
Hierarki Organisasi
Perencaaan
Tenaga
Organiz
Besaran
Fungsi
Kerja
Acquiring Unit atau Design Span of
ational
Rekrutmen
MSDM
(OD)
Control
Seleksi Posisi dalam
Penempatan/ Organisasi
Placement
Penamaan Nama
Trianggulasi Metodelogikal
Metode
Penelitian
Kulitatif:Deskriptif
Jabatan
Variabel Bebas (X)
Struktur
1.Analisa
2.Miles-
Organisasi
Domain
Huberman
Variabel Terikat (Y)
Mempengaruhi hipotesis “hubungan ( BAB II connecting bukan korelasional kuantitatif)
antara fungsi acquiring MSDM terhadap URAIAN TEORETIS Organizational Design ” dan bisa jadi ada
Sumber: diolah masalah dalam fungsi acquiring serta ada masalah Organizational Design (OD) yang mempengaruhi hubungan ( connecting ) diantara keduanya.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam rangka memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian, maka digunakan suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai
dengan tujuan dan permasalaha yang ada. Penulis akan menjelaskan mengenai
bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Menguraikan tentang cara dan alat serta core targeting yang dijelaskan oleh informan dalam social situation .
A. Pedekatan Penelitian
Pendekatan penelitian lazim diasosiasikan dengan aliran teori yang berguna mengalirkan pola pikir atau gambaran besar dari penelitian yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan desain, teknik dan prosedur pengumpulan dan analisis data yang akan dipakai. Penulisan skripsi ini memakai pendekatan fenomenologi: interaksionis simbolik.
1. Pendekatan fenomenalogi: interaksionis simbolik Untuk mengenal apa, siapa, bagaimana penelitian yang dicari, penulis perlu memulainya dari sebuah pendekatan agar lebih jelas dan mudah dalam mengintepretasikan data temuan.
Menurut Moelong (2006:14-15): Fenomenologi diartikan sebagai: 1) pengalaman subjektif atau pengalaman
fenomenologikal; 2) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok seseorang. Sebagai bidang filsafat modern, fenomenologi menyelidiki pengalamaan kesadaran, yang berkaitan dengan pertanyaan seperti: bagaimana pembagian anatara subjek (ego) dengan objek (dunia) muncul dan bagaimana sesuatu hal didunia ini dikalsifikasikan.
Jadi, dalam fenomenalogi penulis subjektif, memahami peristiwa dan kaitan- kaitannya. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu lalu melihat fokus core targeting .
Fenomena fungsi acquiring seperti analisa jabatan harus dilihat dari jabatan dan tugas serta tanggung jawabanya kepada karyawan serta kecocokan antara hal yang ”disuruh” terhadap apa yang tertulis dalam analisa jabatan terhadap praktek kerjanya. Dilihat dari perencanaan tenaga kerja harus dilihat dari kualitas dan kuantitasnya, dari rekrutmen dan seleksi dilihat dari status pekerjaanya apakah sebagai pekerja tetap atau tidak dan proses rekrutmen dari cara memberikan pengumuman atau iklan untuk merekrut, terakhir dari segi penempatan apakah suasana kerja mendukung atau tidak. Fenomena dari Organizational Design (OD) harus dilihat dari simbol dan gambar yang menunjukkan penamaan jabatan, hierarki, struktur dan bagan kerja atau pun span of control dari PT. CAT). Menurut Danim (2002:52;65):
Symbolic interpretative dikembangkan dari perspektif fenomenologi ( phenomenological philosohop ) dengan fokus pemahaman tentang respon atas kehadiran atau keberadaan manusia dan menjelaskan pegalaman-pengalaman apa yang dialami seseorang termasuk interaksinya. Penelaah masalah dilakukan dengan multi perspektif atau muti sudut pandang. Pendekatan didasari atas pandangan dan asumsi bahwa pengalaman manusia diperoleh dari hasil interpretasi. Objek, orang- orang, situasi, dan peristiwa-peristiwa tidak mempunyai arti dengan sendirinya melainkan melalui interpretasi meraka.
Dalam penelitian ini penulis harus melihat keseharian kerja dan kebijakan yang terjadi dalam acquiring MSDM dan hubungannya ( connected ) terhadap OD. Masalah antara keduanya juga harus diteliti disini, bisa saja akibat struktur yang tinggi membutuhkan jumlah pekerja lebih banyak dan sebagainya. Menurut Moelong (2006:19-20):
Untuk memahami perilaku, kita harus memahami definisi dan proses pendefinisiannya. Manusia secara aktif dalam menciptakan dunianya sehingga dengan demikian ia mengerti akan pemisahan antara riwayat hidup dengan masyarakat … Jadi, penafsiran itu menjadi esensial. Interaksi simbolik menjadi Untuk memahami perilaku, kita harus memahami definisi dan proses pendefinisiannya. Manusia secara aktif dalam menciptakan dunianya sehingga dengan demikian ia mengerti akan pemisahan antara riwayat hidup dengan masyarakat … Jadi, penafsiran itu menjadi esensial. Interaksi simbolik menjadi
Jadi, dalam interaksionis simbolik penafsiran harus terikat, bukanlah tindakan bebas atau intervensi tekanan. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis tidak melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu namun langsung melihat fokus core targeting . Tetapi tentu saja dengan pengaruh ring satu sampa tiga yang memberikan perspektif bersama pada core targeting .
Artinya fungsi menyediakan ( acquiring ) SDM penting bagi desain organisasi. Karena teori interaksionis mendalami pikiran orang yang diwujudkan dalam beberapa tingkah laku dan sikap yang menunjukkan ke suatu pola utuk mejadi perilaku, maka dalam hubungannya dengan kebijakan fungsi acquiring dengan kebijakan OD , pencarian solusi dari temuan kendala yang ada dikaji dari catatan lapangan deskriptif dan reflektif.
B. Desain Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian terapan dengan tujuan ( purpose ) deskripsi dan eksplor dengan harapan bermanfaat sebagai evaluation dan action research bermetode kualitatif yang bersifat deskriptif- analytical . Metode Deskriptif ini bermaksud menggambarkan sifat sesuatu. Menurut Mccall dan Simmons dalam Mulyana (2003;167) ”suatu usaha penelitian dengan menggunakan beberpa metode yang tujuannya pengamatan terlibat adalah deskripsi analitik ( analytical description ). ” Karakteritik penelitian kualitatif bersifafat menyeluruh, artinya peneliti harus memiliki ketajaman analisis atau bersifat deskriptif analitik, objektifitas, dan sistemik agar tepat dalam mengintepretasikan kebenaran yang dicari dari riset . Gaya penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksikan realitas dan maknanya, maka peneliti kualitatif sangat memperhatika proses, peristiwa dan Metode penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian terapan dengan tujuan ( purpose ) deskripsi dan eksplor dengan harapan bermanfaat sebagai evaluation dan action research bermetode kualitatif yang bersifat deskriptif- analytical . Metode Deskriptif ini bermaksud menggambarkan sifat sesuatu. Menurut Mccall dan Simmons dalam Mulyana (2003;167) ”suatu usaha penelitian dengan menggunakan beberpa metode yang tujuannya pengamatan terlibat adalah deskripsi analitik ( analytical description ). ” Karakteritik penelitian kualitatif bersifafat menyeluruh, artinya peneliti harus memiliki ketajaman analisis atau bersifat deskriptif analitik, objektifitas, dan sistemik agar tepat dalam mengintepretasikan kebenaran yang dicari dari riset . Gaya penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksikan realitas dan maknanya, maka peneliti kualitatif sangat memperhatika proses, peristiwa dan
Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang...mengukur apa yang ada (exist)...kemudian, metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaaan mutakhir; dan dapat membantu kita dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan- keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu. Alasan lain mengapa metode ini digunakan secara luas adalah bahan data yang dikumpulkan dianggap sangta bermanfaat dalam membantu kita untuk menyesuaikan diri, atau dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Metode deskriptif juga membantu kita mengetahui bagaimana caranya mencapai tujuan yang diinginkan. Lagipula, penelitian deskrirptif telah banyak digunakan dalam berbagai bidang penyelidikan dengan alasan dapat diterapkannya pada berbagai macam masalah.
Deskriptif dalam penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama sebagai kegiatan eksplorasi yang mendalam tentang studi hubungan / connected (bukan korelasional kuantitatif). Jadi jenis investigasi yang dirancang untuk mempengaruhi hipotesis (bukan membuktikan hipotesis) dari hubungan variabel (variabel acquiring dan variabel OD ) yang akan dianalisis dengan analisa domain. Kedua sebagai kegiatan description atau menjelaskan karakteristik dua variabel (fungsi acquring dan OD ) yang direkomendasikan penulis untuk dilakukannya pencarian solusi terhadap masalah atau problem timbul dalam PT.CAT yang akan dianalisis dengan analisa Miles-Huberman.
Dalam mendeskriptifkan isi skripsi ini, penulis akan menguraikannya dengan triangulasi metodelogikal. Dengan menggunakan pendekatan fenomenalogi: interaksionis simbolik memakai desain kualitatif verifikatif dengan model dinamis: induktif tidak komplit. Berikut Gambar III-1 menjelaskan desain metodologinya.
GAMBAR III-19
DESAIN METODOLOGI PENELITIAN DESAIN STUDI KUALITATIF
Instrumen, Teknik dan ProsedurPengumpulan Data:
Desain & Starategi
Teknik
Kualitatif – Verifikatif
A. Observasi
Analisa Data:
Triang
Metode Penelitian 1. Observasi Partisipatif:
gulasi
Kulitatif: a) Moderat
A. Analisa
domain Deskriptif
Metode
Induktif Tidak komplit
b) Catatan
Lapangan
logikal (Diary Note)
B. MilesHu berman
analytical
B. Survei Pengalaman dengan wawancara semistruktur
Pendekatan Sumber:diolah penulis
C. Dokumen, kepustakaan
fenomenalogi:
bahan-bahan lainnya Interaksionis simbolis
64
1. Triangulasi Penulis menggunakan lebih dari satu analisis untuk menelaah fungsi acquiring dan OD . Menurut Denzin dalam Danim (2002:58) “Trianggulasi adalah aplikasi studi yang menggunakan multimetode untuk menelah fenomena yang sama.” (Danim, 2002:58).”
2. Induktif tidak komplit Dukungan hasil observasi dan teori melalui analisa kualitatif adalah untuk mempengaruhi hipotesis yang akan ditelusuri bukan menguji hipotesis melalui analisis kuantitatif. Sehingga penulis tidak memakai operasionalisasi variabel. Menurut Bungin (2010:28):
Sesungguhnya dalam model induktif, tidak dikenal istilah teoritisasi, karena seluruh rangkaian kegiatan penelitian adalah teoritisasi dan seluruh kegiatan teoritisasi itu adalah penelitian itu sendiri. Jadi tidak ada pembedaan akivitas dalam riset kualitatif dengan format semacam ini karena seluruh rangkaian kegiatan itu secara inklud dan secara utuh adalah sebuah sintesis terhadap kegiatan pegumpulan data, teoritisasi, membangun hipotesis, mengumpulkan data mengujinya, dan seterusnya seperti itu selam proses penelitian dilakukan. Dengan demikian tidak ada struktur tertentu yang dapat digunakan untuk membangun sebuah kerangka format penelitian ini, karena konstruksi penelitian tergantung pada bagaiamana bangunan masalah yang akan diteliti.
Untuk menjelaskan konsep berpikir ilmiah secara induktif, penulis harus menjelaskannya dari tahapan membangun kerangka teoritis. Untuk membangun kerangka teoritis digunakan dua tahap yaitu, pertama peneliti menggunakan secara langsung teori formal yang telah disusun peneliti sebelumnya atau yang terdapat pada tinjauan kepustakaan, kedua pembentukan model teoretis ini yang didasarkan pada proposisi-proposisi dalam teori diubah menjadi konsep dan dituangkan kedalam variabel-variabel untuk menyusun kesimpulan serta menggambarkan secara logis dengan mengikuti dari satu atau lebih pernyataan melalui proses inferensi ( inference process ).
Proses inferensi atau prasangka dalam skripsi ini sebatas jurumudi, maka penulis tidak menggunakan logika analitis yang merupakan bagian deduktif, melainkan Proses inferensi atau prasangka dalam skripsi ini sebatas jurumudi, maka penulis tidak menggunakan logika analitis yang merupakan bagian deduktif, melainkan
acquiring dan OD ditemukan melalui ”bermain bersama” alias peneliti juga memberkan social act. Jadi, peneliti telah melakukan intervensi (manipulasi dan kontrol) sedang atau lebih dari minimal
”Induktif tidak komplit yaitu hanya dari unsur cakupan sebagian yang dianalisis yang diobservasi, diwawancarai, maka induktif tidak komplit ini dalam bekerja
menggunakan sampel. ” (Bungin, 2010: 17).
3. Desain penelitian Desain penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menerangkan skema
menyeluruh yang akan dilakukan. ”Desain penelitian adalah rencana peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitiannya .” (Silalahi, 2009:180). Format desain penelitian kualitatif yang dipakai adalah format kualitatif verifikatif.
a. Desain Kualitatif verifikatif Desain kualitatif interpretatif adalah desain kualitatif yang mempunyai Alur informasi dalam penelitian kualitatif verifikatif ditujukkan sebagai berikut:
GAMBAR III-20 ALUR INFORMASI FORMAT PENELITIAN KUALITATIF VERIFIKATIF
Data
Peneliti
Data TEORI
Data
Data
Sumber: Bungin, 2010: 71
Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat kebenaran apabila pengamat berdiri dibelakang layar tanpa ikut terlibat dengan objek secara langsung. Model Staretgi Data Kualitatif-Verifikatif seperti berikut:
GAMBAR III-21 MODEL STRATEGI ANALISIS DATA-VERIFIKATIF
DATA Kesimpulan Klasifikasi Data kategorisasi
DATA Kesimpulan Ciri-ciri
DATA Umum Dalil
DATA Hukum Teori
Sumber: Bungin, 2010:148
C. Desain Data
1. Teknik pengambilan social situation Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan istilah populasi. ”Dalam penelitian kulitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan ” social situation ” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga karakteristik (atribut yang melekat) yaitu: tempat ( place ), pelaku/ elemen atau unit analisis ( actors ), dan aktivitas ( activity ) y ang berinteraksi sinergis.” (Sugiyono,2008:215). Berikut penulis jelaskan tentang social situation dalam skripsi ini.
Pertama, tempat yang dianalisis kantor pusat PT. CAT di Jl. Utan Kayu Raya No.
46 Matraman Kota 1320, DKI Jakarta. PT. CAT juga menjadi obyek penelitian yang pada dasarnya perusahaan ini bergerak dibidang distributor oil . Kedua, Unit (satuan) analisis pelaku ( actor ) atau unit narasumber adalah individu sebagai karyawan PT. CAT.
Ketiga, unit analisis yang berupa situasi sosial ( social setting ) dalam bekerja meliputi: situasi para informan saat bekerja, pengaruhnya tehadap kebijakan acquiring , pengaruhya terhadap kebijakan OD serta masalah atau probelem yang timbul diantara kebijakan tersebut (kebijakan fungsi acquiring MSDM dengan Kebjkaan OD ). Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui ”apa yang terjadi” didalmnya. Pada situasi sosial atau obyek
penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivits ( activity ) orang- orang ( actors ) yang ada pada tempat ( place ) tertentu.
2. Teknik pengambilan informan Kriteria ekslusi-inkulusi data juga dipakai dalam proses pembuatan skripsi ini. Proses ini biasa disebut sampling, yakni membuang yang tidak atau kurang relevan dan memasukkan yang relavan menjawab permasalahan penelitian. ”Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teroitis, karena tujuan penelitian kualitatif a dalah untuk menghasilkan teori.” (Sugiyono, 2008:216)
Teknik Sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jadi, penentuan sampel salama penelitian kualitatif dialakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung ( emergent sampling design ). Peneliti juga melakukan sampling lanjutan Menurut Efferin (2012: 342):
Sampling lanjutan (pengambilan data dari hasil mengajukan pertanyaan lanjutan kegiatan observasi, interview ) dan peneliti melakukan perbandingan teoritis ( theoritical comparisons ) untuk meningkatkan sensitivitasnya dalam mengidentifiksi data mana yang penting atau kurang penting, dan data mana yang perlu dipelajari lebih dalam atau tidak. Theoritical comparison juga membantu peneliti untuk mengidentifiksi lebih jauh properti (karakteritik sebuah kategori dengan memberi pembatasan) dan dimensi (ruang lingkup/ cara pandang membedakan atau menggolongkan objek/ properti) dari data yang tengah dikumpulkan. Perbandingan teoritis perlu dilakukan secara konsisten dan sistematis pada setiap kategori data Sampling lanjutan (pengambilan data dari hasil mengajukan pertanyaan lanjutan kegiatan observasi, interview ) dan peneliti melakukan perbandingan teoritis ( theoritical comparisons ) untuk meningkatkan sensitivitasnya dalam mengidentifiksi data mana yang penting atau kurang penting, dan data mana yang perlu dipelajari lebih dalam atau tidak. Theoritical comparison juga membantu peneliti untuk mengidentifiksi lebih jauh properti (karakteritik sebuah kategori dengan memberi pembatasan) dan dimensi (ruang lingkup/ cara pandang membedakan atau menggolongkan objek/ properti) dari data yang tengah dikumpulkan. Perbandingan teoritis perlu dilakukan secara konsisten dan sistematis pada setiap kategori data
D. Instrumen dan Teknik/ Metode Pengumpulan Data
1 .Instrumen penelitian Instrumen penelitian kualitatif adalah penulis itu sendiri yang mengintepretasikan data. Kedudukan peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis dan penafsir data.
2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data sesuai dengan tujuan dalam skripsi ini yaitu bertujuan untuk mengeksplor dan mendeskripsikan. Mengeksplor dengan pencarian data diperpustakaan atau lembaga yang terkait dengan topik riset dan wawancara dengan karyawan. Mendeskripsikan dengan mengamati dan mencatat perilaku karyawan atau objek yang diamati (untuk observasi). Menurut Istijianto (2005:127-128):
Dalam riset, kegiatan pengumpulan data sering kali disebut kerja lapangan ( field work ). Untuk mengumpulkan data dilapangan, periset perlu mengacu kembali kepada desain riset yang telah ditetapkan sebelumnya atau proposal riset ... Untuk riset ekspolaratori, kegiatan pengumpulan data bisa meliputi pencarian data diperpustakaan atau lembaga-lembaga yang terkait dengan topik riset, pelaksanaan diskusi grup terfokus, atau wawancara dengan karyawan. Pekerjaan pengumpuan data untuk riest deskriptif bisa berupa menyebar kuesioner, menanyai responden, mencatat jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagiikan (untuk survei), atau mengamati dan mencatat perilaku karyawan atau objek yang diamati (untuk observasi). Untuk riset kausal, kerja lapangan menyangkut tindakan mengubah variabel idependen, mengamati, dan mencatat perubahan yang terjadi pada variabel dependen.
Pengumpulan data dalam laporan lapangan yang detail dapat berubah menjadi data yang lebih mudah dipahami, dicairkan makna sehingga ditemukan pikiran apa yang tersembunyi atau masalah yang timbul dibalik cerita mereka (interpretasi) dan akhirnya dapat diciptakan suatu konsep (konseptualisasi).
Menurut Hamidi (2004:78): Analisis data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasi-kontekstualisasi. Data akan dikumpulkan dan dianalisis setiap meninggalkan lapangan. Secara umum sebenarnya proses analisis telah dimulai sejak peneliti menentukan fokus, permasalahan dan lokasi penelitian, kemudian menjadi intensif ketika turun ke lapangan.
Proses tersebut akan berjalan dan terus digali guna membandingkan dan mencari hubungan antar konsep sampai mempengaruhi hipotesis-hipotesis, proses ini akan bergerak linear lagi, tetapi berputar secara interaktif antar satu konsep dengan konsep lainnya. Proses ini juga bergerak sejak awal pegumpulan data, bekerja secara simultan, semakin komplek atau rumit, tetapi sekaligus mengarah pada proses munculya hipotesis dan sampai pada titik terdapat lagi informasi baru sehingga berkembang dan diharapkan untuk tercipta rekomendasi untuk solusi.
3. Pembagian jenis data Data yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Yang berupa internal atau eksternal. Data primer (dicari oleh penulis sendiri) berupa diskusi, observasi. Menurut Neuman (2013:60):
Metode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bemakna secara intrinsik. Dengan demikian, data yang ada dalam penelitia kualitatif bersifat ”lunak”, tidak sempurna, imaterial, kadang kala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan pernah mampu mengungkapakan semuanya secara sempurna. Namun demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumetasi ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gesture dari objek kajian, tingkah laku yang spesifik, dokumen tertulis, serta bebagai imaji visual yang ada dalam sebuah fenomena sosial.
4. Prosedur pengumpulan data
a. Observasi Observasi dari hasil catatan lapangan ( diary keeping ) terhadap tindakan-tindakan baik dalam bentuk verbal, non verbal dan aktivitas individual maupun ketika meraka dalam kelompok, misalnya pada saat istirahat atau kerja tim. catatan harian ( diary a. Observasi Observasi dari hasil catatan lapangan ( diary keeping ) terhadap tindakan-tindakan baik dalam bentuk verbal, non verbal dan aktivitas individual maupun ketika meraka dalam kelompok, misalnya pada saat istirahat atau kerja tim. catatan harian ( diary
situasi, kejadian/ peristiwa atau apa pun yang diamati peneliti dan hasil pembicaraan/ wawancara yang ditulis apa adanya, sesuai dengan kenyataan. (2) catatan reflektif adalah ruang bagi ekspresi kebebabsan si peneliti. Didalam catatan reflektif peneliti memiliki kebebasan untuk memberikan tanggapannya baik yang logis maupun etis.
Tahap observasi yang akan dilakukan meliputi: (1).Observasi pendahuluan yang bersifat deskriptif: lingkupnya mulai dari umum, belum berfokus. (2) Observasi terfokus, mengarah ke segi yang lebih mendalam, menyangkut orang, perilaku, waktu, ruang perasaan, struktur (3) Observasi terseleksi, memfokuskan diri pada tahapan penentuan dan penghalusan karakteristik dan hubungan antar elemen fungsi acquring manajemen sumber daya manusa terhadap OD pada PT. CAT, prosesnya kurang lebih seminggu.
(1) Observasi partisipatif: peneliti harus berperan sebagai karyawan dan mengamati perilaku karyawan dalam bekerja dan hubungannya terhadap karyawan lain. Partisipasi moderat: terdapat keseimbangan peneliti mejadi orang dalam dan orang luar. Ikut beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.
b. Dokumen, kepustakaan, dari buku dan bahan tulisan lainnya. Hal ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang tidak diperoleh pada saat wawancara.
c. Survei pengalaman dengan wawancara semi struktur (terarah atau bebas terpimpin). Survei pengalaman adalah wawancara dengan orang yang memiliki pengetahuan utama (informan kunci) agar eksploritorinya produktif. Wawancara semistruktur yaitu pewawancara mempuyai daftar pertanyaan tertulis namun memungkinkan menyakan pertanyaan bebas terkait penelitian.
E. Teknik Analisa data
Dalam penulisan skripsi ini, tidak dipakai analisa grounded glasser-strauss (teknik perbandingan tetap atau komparatif) karena penulis belum merasa menjadi peneliti senior yang sudah banyak pengalamannya dan karena peneliti hanya melakukan sebentar penelitiannya (±2minggu) menunjuk pada cross-sectional atau tidak lama ( not longitudinal ). Dalam penulsan skripsi ini ada dua jenis teknik analisa data yang digunakan : (1) analisa domain, (2) analisa Miles-Huberman. Menurut Bungin (2010:78):
Pada dasarnya metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sekaligus juga adalah metode analisis data, dengan kata lain prosedur metodis sekaligus juga adalah startegi analisis data itu sendiri, sehingga proses pengumpulan data juga sekaligus adalah proses analisis data. Dengan demikian, proses pengumpulan data juga adalah proses analisis data, karena itu setelah data dikumpukan maka sesungguhnya sekaligus peneliti sudah menganalisis datanya.
1. Analisa domain Analisis Domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau dtingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian Spradley menyarankan Hubungan semantik yang bersifat sebagai berikut:
(1) Jenis (strict inclution) (2) Ruang ( Spatial ) (3) Sebab Akibat ( cause effect ) (4) Rational ( rationale ) (5) Loksi kegiatan ( location for Action ) (6) Cara ke Tujuan ( Means-end ) (7) Fungsi ( function ) (8) Urutan ( sequence ) (9) Atribut ( Atribut)
TABEL III-5 ANALISA DOMAIN
HUBUNGAN No
CONTOH SEMANTIK
BENTUK HUBUNGAN
1. Jenis
X adalah jenis dari Y
2. Ruang X adalah bagian dari Y
X bertempat di Y
3. Sebab Akibat
X adalah akibat dari Y
Y adalah sebab dari X
4. Rasional/ Alasan
X merupakan alasan Y
5. Lokasi Kegiatan
X merupakan tempat berlangsunya Y …
6. Cara Ke Tujuan
X merupkan cara untuk mencapai atau …
melakukan Y
7. Fungsi
X digunakan untuk Y
8. Unsur/ Tahap
X merupakan urutan atau tahap dalam …
9. Atribut
X merupakan atribut atau karakteristik …
dari Y
Sumber: Bungin, 2010: 202
2. Analisa Miles-Huberman
a. Data reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dimulai mereduksi catatan lapangan. Dengan fokus pada bidang HRD dan pengawasan, dengan melihat perilaku orang yang jadi pengawas, orang yang diawasi, metode kerja, tempat kerja, interaksi antara pengawas dengan yang diawasi, serta hasil pengawasan.
b. Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaikan data yang dilakukan dalam hubungan antar kategori dan sejenisnya. Setelah menemukan hubungannya, disajikan diagram tulang ikan tentang masalah yang terjadi.