SISTEM MONITORING PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALASI FARMASI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI DAN INTERBASE
DELPHI DAN INTERBASE
Disusun Oleh : MILLATUL KHASANAH NPM. 1412100124 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Halaman Persembahan
Abstrak
Millatul Khasanah, 2014 : Sistem Monitoring Pengendalian Stok Obat Pada Instalasi Farmasi Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi dan Interbase
Pembimbing : Andy Haryoko,S.T. , Sri Basuni, S.Kom. Kata Kunci : Borland Delphi, Monitoring Stock, Obat,
Penjualan, Pembelian Kemajuan suatu Negara tercermin dari standar pelayanan pemerintah kepada
rakyatnya. Untuk itu setiap bidang yang bersinggungan dengan publik atau bersentuhan secara langsung dengan rakyat dituntut untuk melakukan pelayanan prima. Rumah Sakit merupakan salah satu aspek yang langsung bersentuhan dengan publik untuk itu dituntut untuk melakukan pelayanan prima terhadap konsumenya dalam hal ini adalah pasien. Salah satu faktor kurang baiknya pelayanan yang baik dari Rumah Sakit adalah terlalu menumpuknya pasien dalam melakukan pengambilan obat dan sering terlambatnya pasokan obat pada instalasi farmasi sebuah Rumah Sakit. Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan mempersingkat waktu antrian salah satunya adalah memperbaiki sirkulasi stok obat pada instalasi farmasi pada rumah sakit tersebut. Pada penelitian ini dirancang dan dibangun sebuah aplikasi yang mampu mengontrol sirkulasi stok obat, mampu mencatat segala kegiatan sirkulasi obat baik bertambahnya obat melalui transaksi pembelian maupun berkurangnya obat pada transaksi penjualan dan mampu mendeteksi obat obat yang berada pada stok kritis. Sistem mampu mencatatnya dan mampu membuat laporan yang bisa dijadikan sarana pembantu pengambil keputusan pengadaan obat sehingga tidak terjadi kekurangan pasokan stok obat yang mengakibatkan pelayanan dilakukan tidak memuaskan.
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul : “SISTEM MONITORING
PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALASI FARMASI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI DAN
INTERBASE”. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Teknik Informatika di Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor UNIROW Tuban, Bapak Drs. Hadi Tugur, M.Pd.MM. beserta jajarannya yang telah menyediakan fasilitas dan pelayanan, sehingga penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini.
2. Bapak Drs. Chairul Imron, M.IKom. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban
3. Bapak Dwi Kurnia Basuki S.Si, M.Kom. selaku Kepala Prodi Fakultas Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban.
4. Bapak Andy Haryoko, S.T. selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan membimbing, memeriksa, serta memberikan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Sri Basuni, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan membimbing, memeriksa, serta memberikan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Prodi Teknik Informatika , beserta karyawan didalamnya.
Atas segala bantuan dan dorongan dari semua pihak yang penulis terima, penulis hanya bisa memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT agar kiranya semua diberkati, diberi rezeki dan selalu dilindungi-Nya. Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak terdapat Atas segala bantuan dan dorongan dari semua pihak yang penulis terima, penulis hanya bisa memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT agar kiranya semua diberkati, diberi rezeki dan selalu dilindungi-Nya. Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak terdapat
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini nantinya bermanfaat bagi pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa, penulis sendiri dan pihak yang akan mengembangkan sistem ini selanjutnya.
Tuban, 12 September 2014
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus sebagai investasi sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen masyarakat agar masyarakat dapat menikmati hidup dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu fasilitas untuk membantu mewujudkan hal tersebut adalah Instalasi Farmasi.
Dalam proses bisnisnya instalasi farmasi melakukan transaksi pembelian dan penjualan obat dan tentunya dalam melakukan transaksi tersebut membutuhkan pelaporan transaksi, otomatisasi dalam pengaturan pembelian bahan baku dan otomatisasi dalam pelayanan pada pasien. Pada umumnya pelaporan transaksi oleh instalasi farmasi dilakukan melalui pencatatan secara manual, pengaturan pembelian obat juga masih dilakukan dengan melihat data inventeri harian. Dengan seiring berkembangnya waktu, hal itu sudah kurang efektif karena pasien membutuhkan layanan yang praktis dan cepat dalam pembelian obat.
Oleh karena itu untuk mewujudkan pelayanan yang praktis dan cepat, perlu dibangun sistem informasi control persediaan obat pada instalasi farmasi yang akan memberikan informasi tentang jumlah stok obat, informasi tentang detil transaksi pembelian obat, informasi tentang detil transaksi penjualan obat, informasi tentang detil transaksi retur pembelian obat, informasi tentang detil transaksi retur penjualan obat, jumlah penjualan obat serta pembelian obat.
Diharapkan dengan adanya sistem informasi control persediaan obat pada instalasi farmasi dapat memberikan pelayanan, pelaporan dan mengatur pembelian obat dengan cepat, akurat dan sistematis.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pada installasi farmasi yang berfungsi mengendalikan stock, dan memonitoring perubahan stock pada saat transaksi penjualan, pembelian, retur penjualan dan retur pembelian.
2. Bagaimana rancang bangun sistem penjualan dan pembelian pada apotek yang dapat memberikan laporan untuk setiap transaksi yang ada.
3. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pada instalasi farmasi yang dapat membarikan laporan sirkulasi stok.
1.3 Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada Instalasi Farmasi ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini tidak melakukan perhitungan untuk pencatatan akuntansi, tetapi program ini hanya melakukan perhitungan detil pembelian obat per periode, perhitungan detil penjualan obat per periode, perhitungan detil retur pembelian obat per periode, perhitungan detil retur penjualan obat per periode, perhitungan stok obat.
2. Aplikasi ini tidak mempertimbangkan masalah jaringan dan keamanannya.
3. Sistem berjalan pada operating sistem windows dan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman borlan 2007, dengan interbase sebagai databasenya.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem informasi Instalasi Farmasi ini adalah sebagai berikut :
1. System yang dibangun mampu menyajikan laporan-laporan data transaksi detail pembelian obat, detail transaksi retur pembelian ke supplier.
2. System yang dibangun mampu menyajikan data transaksi detail penjualan obat, detail transaksi retur penjualan dari pasien.
3. System yang dibangun mampu menyajikan laporan-laporan yang berkaitan dengan transaksi pada instalasi farmasi pada periode tertentu sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan strategis.
4. System yang dibangun mampu menyajikan sirkulasi stock barang pada instalasi farmasi.
1.5 Manfaat
Manfaat dari SISTEM INFORMASI CONTROL PERSEDIAAN OBAT PADA INSTALASI FARMASI dapat membantu menghasilkan transaksi penjualan maupun pembelian beserta retur penjualan dan retur pembelian serta mampu menyajikan laporan sirkulasi stock yang dapat digunakan sebagai acuan pengadaan obat.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan dari SISTEM MONITORING PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALLASI FARMASI.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembuatan SISTEM MONITORING PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALLASI FARMASI yaitu pengertian sistem, sistem informasi, basis data, model data, tujuan serta fungsi installasi farmasi.
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan sistem yang meliputi sistem flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel dan desain.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai yang diharapkan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.
BAB 2. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem yaitu kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut (Jerry FithGerald, 2010), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut (Jogiyanto, 1999:1), terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen/elemen. Pendekatan sistem pada prosedurnya mendefenisikan sistem sebagai berikut : “ Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu ”. Sedangkan pendekatan sistem pada komponen atau elemennya mendefenisikan sistem sebagai berikut : “ Sistem merupakan bagian-bagian elemen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan untuk mencapai membentuk satu kesatuan “.
Sistem menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarakan pendekatan prosedur, system didefinisikan sebagai kumpulan dari berberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen- komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu system terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dandihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
Menurut Muktahar (1999:2), sistem adalah suatu entitas yang terdiri 2 atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem Menurut Muktahar (1999:2), sistem adalah suatu entitas yang terdiri 2 atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
Menurut FithGerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu.
2.1.2 Karakteristik Sistem
a. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
b. Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
2.2 Konsep Dasar Informasi
Berikut ini ada beberapa konsep dari informasi yaitu,
1) Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.
2) Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan
informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
3) Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
4) Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
5) Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara
pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
6) Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki
nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
2) Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3) Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.2.1 Pengertian informasi
Menurut (Sutanta,2004:4), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
Menurut (Hartono,1992:2) informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat, jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input, proses, dan output. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Dan informasi dapat didefinisikan sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yang terdiri dari:
a. Blok Masukan (Input Block) Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan disini terdiri dari transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan. Umumnya masukan harus mengikuti aturan dan bentuk tertentu mengenai isi, identifikasi, otorisasi, tata letak, dan pengolahannya. Cara untuk memasukkan masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan, formulir kertas, pengenalan karakteristik fisik seperti sidik jari, papan ketik (keyboard) dan lain-lain.
b. Blok Model (Model Block) Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah
masukkan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical model dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk menyediakan jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan serta semua pemakai sistem. Keluaran sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya. Keluaran sistem informasi dapat berupa laporan keuangan, faktur, surat order pembelian, cek, laporan dan lain sebagainya. Media yang dipakai untuk menyajikan keluaran sistem informasi dapat berupa layar yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan serta semua pemakai sistem. Keluaran sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya. Keluaran sistem informasi dapat berupa laporan keuangan, faktur, surat order pembelian, cek, laporan dan lain sebagainya. Media yang dipakai untuk menyajikan keluaran sistem informasi dapat berupa layar
d. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi
merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri system secara keseluruhan teknologi terdiri dari tiga bagian yaitu brainware, software dan hardware.
e. Blok Basis (Database Block) Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti kartu buku besar, pita magnetik, disk, dll. Basis data dapat dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Basis data merupakan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Control Block) Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakini bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila telanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi. Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika memiliki beberapa unsur-
unsur, antara lain seperti dibawah ini:
a. Akurat Akurat bagi informasi berarti harus bebas dari kesalahan–kesalahan
tidak bisa atau menyesatkan.
b. Tepat waktu Yang dimaksud dengan tepat waktu disini adalah informasi yang datang
pada penerimanya tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Nilai informasi dapat ditentukan dari dua hal, yaitu dari manfaat dan biaya mendapatkan informasi bernilai, bila nilai informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya atau manfaatnya lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Hartono (1999:11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mempu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sistem informasi menurut (Notohadiprawiro,2009:1), suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga factor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan Sistem Informasi menggunakan komputer.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output. Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan masalah dan kebutuhan pengambilan suatu keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
2.4 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan munculnya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.
2.5 Basis Data
Menurut Yuswanto dan Subari (2005;2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non relasional. Pada database Non rasional, sebuah database hanya merupakan file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang di organisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan computer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
Basisdata merupakan sekumpulan tabel-tabel data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. Table adalah kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu. Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data berserta batasan nilainya.
2.5.1 Sistem Basis Data
Basisdata merupakan sekumpulan tabel-tabel data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. Table adalah kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu. Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data berserta batasan nilainya.
Diperlukan Database karena :
1) Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi
2) Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
3) Mengurangi duplikasi data (data redudancy)
4) Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)
5) Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar Menurut Marlinda (2004:1), system basis data adalah suatu sistem menyusun
dan mengelola record-record menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah system basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem operasi (Operating Sistem), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau perangkat Lunak) Pengelola Basis data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah :
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang .
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi.
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berate data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan peliharaan kesalarasan data.
Kerugian system basis data adalah :
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan system basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
2.5.2 Database Management Sistem
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang
diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil
2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaandari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity DBMS dapat memeriksa security dan integrity data nyang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovry dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data akses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary.
2.5.3 Database Management Sistem
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Mempunyai fasilitas membuat, mangakses, memanipulasi dan memelihara basis data.
Fungsi DBMS
1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren .
5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary
6. Performance DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
2.5.4 Interbase
Borland Interbase 7.1 adalah database transaksional yang ekonomis dan memiliki performa yang tinggi, dan banyak digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Dengan mengkombinasi instalasi yang mudah, crash-recovery secara otomatis, dan perawatan yang sangat minim, Interbase menjadi sangat sesuai untuk embedding dalam aplikasi terdistribusi. Dukungan terhadap multiprosesor dan arsitektur yang canggih menjadikannya sebuah pilihan yang tepat untuk aplikasi bisnis dengan kekuatan tinggi yang memiliki banyak Borland Interbase 7.1 adalah database transaksional yang ekonomis dan memiliki performa yang tinggi, dan banyak digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Dengan mengkombinasi instalasi yang mudah, crash-recovery secara otomatis, dan perawatan yang sangat minim, Interbase menjadi sangat sesuai untuk embedding dalam aplikasi terdistribusi. Dukungan terhadap multiprosesor dan arsitektur yang canggih menjadikannya sebuah pilihan yang tepat untuk aplikasi bisnis dengan kekuatan tinggi yang memiliki banyak
Tabel 2.1 Type data fields pada Interbase
BLOB bervariasi Panjang string ditetapkan, altenatif
CHAR(n)
1 – 32,767 karakter
keyword : CHARACTER Alternatif keyword : CHAR VARYING,
VARCHAR(n)
1 – 32,765 karakter
CHARACTER VARYING
1 Jan 100 s/d 11 Jan 5941, termasuk DATE 8 bytes juga waktunya (time)
DOUBLE
1.7 * 10 -308 s/d 1.7 * 10 308 (presisi 15
3.4 * 10 -38 s/d 3.4*10 38 (presisi 7 digit) Quad
4 bytes
Didukung oleh Database Explorer INTEGER
8 bytes
-2,147,483,648 s/d 2,147,483,648 SMALLINT
4 bytes
2 bytes
-32768 s/d 32767 Digunakan untuk menangani exact
number, presisi 1 s/d 15 digit menspesifikasikan banyaknya digir untuk disimpan
Skala 1 s/d 15 digit, menspesifikasikan NUMERIC
lokasi dari decimal point. Harua lebih
bervariasi
(presisi,skala) kecil atau sama dengan presisi yang ditentukan.
Contoh :
NUMERIC(10,3) = ppppppp.sss (menyimpan tepatnya 10 digit)
2.6 Bahasa Pemrograman Delphi
Delphi 7 merupakan salah satu perangkat lunak atau program pengembangan aplikasi berbasis object Pascal produksi dari Borland. Sebagai salah satu bahasa pemrograman Delphi 7 mempunyai keunggulan dari segi produktifitas, yaitu :
a) Kualitas dari lingkungan pengembangan visual
b) Kecepatan dari compiler dibandingkan dengan kompleksitasnya
c) Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan kompleksitasnya
d) Fleksibilitas dari arsitektur basis data
e) Pola disain dan pemakaian yang diwujudkan oleh framework-nya Delphi 7 dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis aplikasi seperti
permainan (games), internet, hingga ke aplikasi database. Khusus untuk pemrograman database, Delphi 7 menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dapat diakses Delphi 7 adalah format database Paradox, dBase, MS Access, ODBC, SyBASE, Oracle, MySQL, MS SQL Server, Informix, Interbase dan lain-lain.
IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian utama, yaitu :
1. Main Window
2. ToolBar
3. Component Palette
4. Form Designer
5. Object TreeView
6. Object Inspector
7. Code Editor
8. Code Explorer IDE merupakan sebuah lingkungan di mana semua tombol perintah yang
diperlukan untuk mendisain aplikasi, menjalankan dan menguji suatu aplikasi disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program.
2.6.1 Menjalankan Delphi 7
Untuk memulai atau menjalankan program aplikasi Delphi 7 langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Klik tombol yang terletak pada bagian Taskbar.
2. Pilih menu
3. Pilih Borland Delphi 7, kemudian klik Delphi 7
Gambar 2.2 Mengeksekusi Borland Delphi 7
4. Sesaat kemudian akan muncul tampilan lingkungan kerja Delphi 7 (IDE) seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1 dibawah ini.
Gambar 1.1 : IDE Delphi 7
Gambar 2.3 Tampilan Borland Delphi 7
2.6.2 Mengenal IDE Delphi 7
IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian utama, yaitu :
1. Main Window
2. ToolBar
3. Component Palette
4. Form Designer
5. Object TreeView
6. Object Inspector
7. Code Editor
8. Code Explorer IDE merupakan sebuah lingkungan di mana semua tombol perintah yang
diperlukan untuk mendisain aplikasi, menjalankan dan menguji suatu aplikasi disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program.
2.6.3 Kegunaan Menu Delphi 7
Menu File berisi perintah-perintah dasar yang sering digunakan yang berhubungan dengan pengoperasian file.
Tabel 2.2 Menu Files pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
New Membuat objek baru berupa project dan form New – Application
Membuat Projek baru. Perintah ini akan menutup projek sebelumnya, membuka code editor baru dengan nama Unit1.Pas, dan form baru dengan nama Form1.
New-CLX Membuat kelompok projek baru dengan aplikasi single cross Application
plaform di dalamnya. Anda dapat menggunakan objek CLX untuk membuat aplikasi platform untuk Windows atau Linux. File form tersebut akan dihubungkan dengan aplikasi CLX yang memiliki ekstensi xfm.
New – Data Module Membuat data module baru, dan selanjutnya akan ditampilkan kontainer data module pada Desktop. Module ditambahkan di dalam projek yang berlaku.
New- Form
Membuat form baru yang masih kosong
New – Frame Membuat frame baru yang masih kosong yang akan ditambahkan di dalam projek yang aktif.
New- Unit Membuat unit baru di dalam jendela code editor Open
Membuka sebuah objek. Objek tersebut dapat berupa sebuah program atau project.
Open Project
Membuka Project lama.
Reopen Membuka objek terakhir yang pernah Anda buka Reopen Membuka objek terakhir yang pernah Anda buka
Save
Menyimpan form yang sedang aktif.
Save As Menyimpan form yang aktif dengan nama baru. Save Project As
Menyimpan project yang aktif dengan nama baru. Save All
Menyimpan semua object yang aktif.
Close Menutup form. Jika form belum Anda simpan, maka Delphi akan menampilkan kotak konfirmasi tentang penyimpanan file.
Close All
Menutup semua object yang aktif.
Use Unit Membuka sebuah unit untuk project yang aktif. Print
Mencetak item Delphi yang sedang terpilih. Exit
Menutup program aplikasi Delphi.
Menu Edit berisi perintah–perintah yang digunakan untuk menyunting teks program dalam jendela code editor, menyunting komponen–komponen yang terletak pada bagian form designer dan beberapa item lainnya.
Tabel 2.3 Menu Edit pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
Undo Membatalkan perintah terakhir yang pernah anda berikan Redo
Mengulang perintah terakhir yang pernah anda berikan. Cut
Memotong teks atau objek yang sedang terpilih Copy
Menyalin teks atau objek yang sedang terpilih Paste
Meletakkan atau menampilkan teks atau objek yang telah anda Cut atau Copy pada posisi tertentu yang anda kehendaki
Delete Menghapus teks atau objek yang sedang di pilih Select All
Memilih seluruh teks atau objek
Align to Grid Merapikan atau mengatur peralatan objek terpilih terhadap posisi titik–titik grid dalam form
Bring to Front Meletakkan objek terpilih pada posisi teratas di antara objek lain yang terdapat dalam form
Send to Back Meletakkan objek terpilih pada posisi terbawah diantara objek lain yang terdapat dalam form
Align Mengatur perataan objek–objek terpilih dalam form, baik secara vertikal maupun horizontal
Size Mengatur ukuran lebar dan tinggi objek–objek yang terpilih Scale
Mengubah ukuran seluruh objek yang akan di aktifkan apabila anda menggunakan tombol tab untuk memindah posisi objek yang aktif pada saat form yang telah anda buat dijalankan
Creation Order Mengubah urutan komponen non visual yang akan di aktifkan apabila anda menggunakan tombol tab untuk memindahkan posisi komponen non visual yang aktif pada saat form yang telah anda buat di jalankan
Flip Children Memutar komponen–komponen yang terdapat dalam form secara horisontal
Lock Control Mengunci seluruh komponen yang terdapat dalam form sehingga Lock Control Mengunci seluruh komponen yang terdapat dalam form sehingga
Menu Run digunakan untuk menjalankan program dan melihat jalannya program. Anda juga dapat memantau jalannya program dengan memperhatikan prosedur yang dijalankan.
Tabel 2.4 menu Run pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
Run Mengkompilasi dan menjalankan program aplikasi yang telah anda buat
Attach to Process Memeriksa proses beberapa aplikasi yang sedang dijalankan, dan menampilkan daftar proses program aplikasi yang sedang dijalankan oleh komputer lokal. Pilih sebuah proses dari daftar dan klik dua kali pada attach untuk memulai pemeriksaan
Parameters Menentukan parameter awal untuk program aplikasi anda Steep Over
Menjalankan baris program satu persatu dalam suatu prosedur Trace info
Menjalankan baris program satu persatu dalam suatu prosedur yang saling berhubungan
Trace to next Menjalankan program dalam suatu prosedur dan akan berhenti source line
bila menemukan baris perintah dalam suatu prosedur berikutnya Run to Cursor
Menjalankan program hanya sampai pada lokasi kursor dalam code editor
Run until return Menjalankan program sampai program mengeksekusi perintah return
Show Execution Menampilkan posisi kursor dalam jendela code editor point Program pause
Menghentikan program secara sementara
Program reset
Menghentikan program secara permanen
Evaluate / Modify Menampilkan kotak dialog Evaluate/Modify, dimana anda dapat mengevaluasi atau mengubah nilai pernyataan yang ada Add Watch
Membuka kotak dialog Watch properties. Dimana anda dapat memodifikasi watch Add Breakpoint Membuka kotak dialog breakpoint, dimana anda dapat membuat dan memodifikasi break-point
Menu Component digunakan untuk menambah atau menginstal komponen komponen baru.
Tabel 2.5 Menu Run pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
New Component
Membuat komponen baru
Install Component
Menginstal komponen baru
Import ActiveX Menambah type library kontrol–kontrol ActiveX kedalam Control
project Delphi 7
Install Packages Menginstal paket–paket komponen yang telah disediakan Delphi 7
Configure Palette Membuka kotak dialog palette properties untuk mengatur komponen-komponen dalam jendela component palette
Menu Database digunakan untuk membuat, mengubah atau melihat database.
Tabel 2.6 Menu database pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
Explorer Membuka Database Explorer atau SQL Explorer SQL Monitor
Membuka SQL Monitor Form Wizard Membuat form melalui Database form wizard yang berfungsi untuk menampilkan data dari suatu database
Menu Tool digunakan untuk mengubah option dan memanggil Database Desktop dari menu Delphi 7.
Tabel 2.7 Menu Tools pada Delphi 7
Submenu
Fungsi
Environment Options Menentukan konfigurasi Preferences, Library nama Path,
dan mengubah tampilan Component Palette Editor Options
Menentukan konfigurasi editor
Dabugger Options Menampilkan kotak dialog Debugger Options Repository
Menampilkan kotak dialog Object Repository Translation Tool
Menampilkan kotak dialog translation Tool Options yang Options
digunakan untun mengkonfigurasikan translations tools Translation
Menampilkan Translation Repository
Repository Regenerate Corba
Digunakan untuk membangun aplikasi client atau server IDL Files
dengan menggunakan File IDL – Based
Configure Tools Menampilkan kotak dialog Tool Options. Gunakan kotak dialog ini untuk menambah perintah, mengahapus perintah, atau mengubah perintah pada menu Tools
Database Desktop Menampilkan Database Desktop dimana anda dapat membuat, menampilkan, mengurutkan, memodifikasi, dan mengolah tabel Query dalam program Paradox, dBase, dan Format SQL
Package Collection Membuat dan menyunting package collections (kumpulan
Editor Paket) XML Mapper
Membuka kotak dialog XML Maping Tool Rave Designer
Membuka program Rave Reports untuk membuat laporan Image Editor
Membuka lembar kerja Image Editor
2.7 Koneksi Data Base
2.7.1 Arsitektur Database
Aplikasi database menyediakan fasilitas bagi pengguna (user) untuk berinteraksi dengan informasi yang tersimpan dalam database. Database menyediakan struktur informasi yang dapat dipakai bersama oleh berbagai aplikasi (program).
Delphi mendukung pembuatan aplikasi menggunakan relational database. Relational database ini menyimpan informasi berupa tabel-tabel, yang berisi beberapa baris (records) dan kolom (fields), kemudian tabel-tabel ini dimanipulasi menggunakan operasi sederhana yang dikenal dengan relational calculus.
Ketika mendesain aplikasi database, harus mengerti betul bagaimana data tersebut diatur dan disimpan dalam database. Berdasarkan pengaturan tadi anda dapat mendesain tampilan pengguna (user interface) untuk menampilkan data ke pengguna dan menyediakan fasilitas untuk memasukan informasi baru atau memodifikasi data yang sudah ada, yang dikenal dengan entry data.
Aplikasi database dibangun berdasarkan beberapa elemen tampilan (user interface elements), yaitu komponen-komponen yang mewakili informasi database (datasets), dan komponen komponen yang terhubung satu sama lain dan yang terhubung ke sumber informasi database.
Bagaimana cara mengatur komponen-komponen tersebut, itulah arsitektur dari aplikasi database yang dibuat. Dari sekian banyak cara untuk mengatur komponen-komponen dalam aplikasi database, yang paling umum dipakai menggunakan aturan (skema) sebagai berikut :
Gambar 2.4 Skema arsitektur database
The user interface form (Form tampilan pengguna)
Disarankan untuk memisahkan form tampilan pengguna dengan komponen- komponen database agar desain aplikasi menjadi lebih fleksibel, antara lain : perubahan pada informasi database, tidak selalu harus juga mengubah tampilan pengguna (UI), begitupun sebaliknya.
Data module
Jika sudah terpisahkan antara form tampilan pengguna kedalam form tersendiri, maka anda dapat menggunakan data module untuk menyimpan komponen- komponen database (datasets), dan komponen yang terhubung ke datasets ini untuk digunakan bagian lain pada aplikasi.
Data source
Datasource menjembatani antara form tampilan pengguna dengan komponen datasets yang mewakili informasi dari database. Beberapa komponen data kontrol (data-aware controls) dalam sebuah form dapat menggunakan 1 datasource saja, sehingga pada saat pengguna berpindah baris (record), maka nilai informasi baris aktual akan ikut berubah pada masing-masing komponen data kontrol tersebut.
Dataset
Jantungnya aplikasi database anda adalah dataset. Komponen ini merepresentasikan kumpulan baris (records) dari database. Kumpulan baris ini dapat berupa data dari satu tabel database, kumpulan kolom (fields) atau baris (records) dari sebuah tabel, atau informasi yang berasal dari satu tabel atau lebih yang terhubung menjadi sebuah view.
Data connection
Beberapa dataset yang berbeda menggunakan mekanisme yang berbeda dalam hal koneksi ke informasi database. Perbedaan mekanisme ini membuat perbedaan Beberapa dataset yang berbeda menggunakan mekanisme yang berbeda dalam hal koneksi ke informasi database. Perbedaan mekanisme ini membuat perbedaan
a. Koneksi langsung ke sebuah server database
b. Menggunakan sebuah file terdedikasi
c. Koneksi ke dataset lain
d. Mengambil data dari objek RDS DataSpace.
2.7.2 Koneksi langsung ke database