Perancangan System
3.2 Perancangan System
Setelah selesai melakukan tahapan analisis, maka tahapan perancangan sistem sesuai gambaran dari hasil analisa. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi (Susanto, 2004:332). Maka analis waktunya memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :
1. Physical System Physical system berupa bagan alir sistem (System Flowchart) ataupun bagan alir dokumen (Document Flowchart).
2. Logical Model Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau (DFD). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
3.2.1 Dokumen Alir (Flow Diagram)
Dari dokumen alir system berjalan dapat ditarik suatu masalah bahwa ketidak efisienan dalam melakukan pelayanan adalah karena kesulitan pihak installasi farmasi dalam penyajian data sirkulasi stock obat sehingga waktu banyak tersita pada pencarian data saja sehingga pelayanan tidak dapat dilakukan secara cepat. Untuk itu diperlukan suatu system yang dapat menjwab itu semua. Maka dibuatlah dokumen alir yang melibatkan suatu system yang dapat menyimpan serta mengolah data sirkulasi stock secara efektif dan efisien guna menunjang pelayanan terhadap pasien. Adapun perencanaan dapat digambarkan dalam dokumen alir sebagai berikut :
Gambar 3.3 Dokumen Alir Proses Pembelian Obat pada Installasi Farmasi
Pihak pembelian atau gudang melakukan cek ketersediaan obat melalui laporan sirkulasi obat atau melihat cek stock kritis obat atau melakukan purchase order melalu laporan transaksi penjualan per periode. Sehingga laporan laporan tersebut digunakan sebagai acuan pembelian ke supplier. Setelah pembelian dilakukan maka pihak pembelian melakukan entri data pembelian kedalam system secara otomatis system melakukan proses kalkulasi penambahan stock obat pada ketersedian installasi farmasi.
Gambar 3.4 Dokumen Alir Penjualan Obat Pada Installasi Farmasi
Pasien memberikan resep kepada installasi farmasi maka kasir akan melakukan pengecekan apakah kertersediaan obat yang dibutuhkan pasien tersebut mencukupi didalam gudang dan ini akan secara otomatis dilakukan oleh system. Jika stock obat mencukupi maka proses penjualan dapat dilakukan dan system akan secara otomatis akan mengurangi stock obat. Dan mencatat dalam sirkulasi stock obat. Selain itu secara sistematis system akan mencatat laporan penjualan obat atau obat keluar yang nantinya dapat digunakan datanya oleh pihak pembelian sebagai acuan dalam pembuatan purchase order. Dengan dicatatnya penjualan bisa digunakan sebagai acuan laporan keuangan sehingga dapat dilakukan perhitungan secara kotor rugi laba yang diperoleh dengan cara menghitung selisih harga penjulan dan pembelian.
3.2.2 Diagram Alir (Flowchart)
Berikut ini adalah flowchart sistem yang diusulkan. Pada flowchart ini dijelaskan mengenai alur utama dari sistem yang dikembangkan yaitu alurpenjualan dan pembelian dimana fungsi pengendalian stock ada disini
Pada diagram alir pembelian dapat dilihat bahwasanya proses sirkulasi stock akan secara otomatis bertambah sebanyak data item pembelian sedangkan jika ada produk yang rusak ataupun sudah expired maka stock akan berkurang melalui retur pembelian
Gambar 3.5 Diagram Alir Pembelian dan retur pembelian
Pada diagram alir penjualan dapat dilihat bahwasanya proses sirkulasi stock akan secara otomatis berkurang sebanyak data item penjualan resep ke pasien sedangkan jika ada pengembalian obat dari pasien maupun ruangan rawat inap maka stock akan bertambah melalui retur penjualan
Gambar 3.6 Diagram Alir Penjualan dan retur penjualan
3.2.3 Diagram Aliran data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambar aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu system. Diagram ini menjelaskan lebih lanjut proses yang terdapat pada diagram berjenjang dengan alur data yang terjadi pada setiap proses. Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam system dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah sehingga memungkinkan untuk dilakukan proses dekomosisi, partisi atau pembagian system kedalam bagian bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut
3.2.3.1 Context Diagram
Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambar entitas entitas yang berhubungan dengan suatu system. Pada context diagram Sistem Monitoring Pengendalian Obat pada Installasi farmasi terdapat 4 external entity yaitu : pasien, penjualan (kasir), pembelian (gudang), pimpinan (Apoteker). Masing masing dari entity tersebut memberikan input dan oleh system akan diberikan keluaran atau output yang berupa laporan ataupun lainya. Pada proses Sistem Monitoring Pengendalian Obat pada Installasi farmasi dimulai dari proses pembelian atau pengambilan resep dari pasien kemudian system akan mengecek obat yang ada di gudang dan apabila obat tersebut habis atau tidak ada maka system akan melakukan proses pembelian kepada supplier. Tetapi terlebih dahulu system harus di adjust untuk melakukan sinkronisasi data stock yang ada melalui stock opname apabila stock opname telah dilakukan maka akan muncul pada stock kritis apabila stock obat telah melewati batas minimum ketersediaan barang. Untuk lebih jelasnya context diagram dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7 Diagram Context Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat
3.2.3.2 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran Data Flow Diagram ke level level lebih bawah lagi. Semua proses yang ada pada Sistem monitoring pengendalian obat pada instalasi farmasi dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini
Gambar 3.8 Diagram Berjenjang Sistem Monitoring Pengendalian Stok Obat
3.2.3.3 DFD Level 0 Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat
Setelah Context Diagram maka digambarkan diagram lebih rinci, yang disebut DFD Level 0. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan output yang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap tiap proses yang menggambarkan proses dari Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat. Pada DFD level 0 terdapat 3 proses utama yaitu : proses input data, proses transaksi dan proses pembuatan laporan. Pada level ini digambarkan semua proses yang dilakukan oleh system seperti pada gambar 3-9
Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat
3.2.3.4 DFD Level 1 Master Data
DFD level 1 proses master data yaitu berupa proses entri data data master yang ada pada system, secara garis besar DFD level 1 master data dapat digambarkan pada gambar 3-10
Gambar 3.10 DFD level 1 Master Data
3.2.3.5 DFD Level 1 Transaksi
DFD level 1 transaksi yaitu berupa proses transaksi yang ada pada system yaitu transaksi penjualan dan retur penjualan serta pembelian dan retur pembelian, secara garis besar DFD level transaksi dapat digambarkan pada gambar 3-11
Gambar 3.11 DFD level 1 transaksi
3.2.3.6 DFD Level 1 Pembuatan Laporan
DFD level 1 proses pembuatan laporan yaitu berupa proses pembuatan laporan penjualan, laporan retur penjualan, laporan pembelian, laporan retur pembelian dan laporan data stock obat, secara garis besar DFD level 1 proses pembuatan laporan dapat digambarkan pada gambar 3-12
Gambar 3.12 DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan
3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antara entity dengan database dan objek–objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan beberapa atribut yang mempersentasikan seluruh fakta yang ditinjau dari keadaan yang nyata. Dimana dapat digambarkan secara lebih sistimatis dengan menggunakan ERD. ERD system monitoring pengendaian stock obat secara detail dapat dlihat pada gambar 3-13 dibawah ini :
Gambar 3.13 ERD Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat
3.2.5 Struktur Tabel
Dari ERD yang sudah tebentuk dapat disusun struktur basis data yang nantinya digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu :
Tabel 3.1 Daftar tabel yang ada dalam database
Tabel Name
Table Type
Primary key
#Columns
BELI Dependent BELI_ID,
SUPPLIER_ID, KARYAWAN_ID
BELIDETAIL Dependent BELI_ID,OBAT_ID,
SUPPLIER_ID, KARYAWAN_ID
4 JUAL Dependent JUAL_ID,KARYAWAN
DOKTER Independent DOKTER_ID
_ID,PASIEN_ID, DOKTER_ID
JUALDETAIL Dependent JUAL_ID,KARYAWAN
_ID,PASIEN_ID, OBAT_ID,DOKTER_ID
KARYAWAN Independent KARYAWAN_ID
4 OBAT Independent OBAT_ID
16 PASIEN Independent PASIEN_ID
4 RETURBELI Dependent RETURBELI_ID,
BELI_ID,OBAT_ID, SUPPLIER_ID, KARYAWAN_ID
RETURJUAL Dependent RETURJUAL_ID,
7 JUAL_ID,KARYAWAN _ID,PASIEN_ID,OBAT_ ID, DOKTER_ID
SUPPLIER Independent SUPPLIER_ID
Dari table diatas dapat diuraikan bahwa terdapat 11 tabel dari hasil penurunan ERD dimana terdapat 5 tabel master yaitu table obat, tabel dokter, tabel pasien, tabel karyawan dan tabel supplier dan 6 tabel yang digunankan untuk proses penyimpanan data transaksi yaitu tabel jual, tabel jualdetil, tabel retur jual, tabel beli, tabel belidetil, tabel returbeli. Secara detail deskripsi dari tabel tabel diatas akan dibahas seperti berikut ini :
1. Tabel Obat Nama Tabel
OBAT
Primary Key
OBAT_ID
Foreign Key
Relasi Tabel
Deskripsi untuk menyimpan data data obat.
Tabel 3.3.2 Tabel Obat
Key Column Name Data Type Description
PK OBAT_ID
Char (20)
OBAT_NAMA
Char (100)
OBAT_SATUAN
Char (50)
OBAT_ISI
Decimal (15,0)
OBAT_KETERANGAN Char (50) OBAT_NEWAVERAGE Decimal (15,0)
OBAT_NEWSTOCK Char (20)
OBAT_AVER
Decimal (15,0)
OBAT_STOCK
Decimal (15,0)
OBAT_HARGAPOKOK Decimal (15,2) OBAT_POTONGAN
Decimal (15,2)
OBAT_HARGAJUAL
Decimal (15,2)
OBAT_BATAS
Decimal (15,0)
OBAT_NAMADAGANG Char (50) OBAT_KLASTERAPI
Char (50)
OBAT_BENTUK
Char (50)
2. Table Pasien
Tabel 3.3.3 Tabel Pasien
Key Column Name Data Type Description
PK PASIEN_ID
Char(20)
PASIEN_NAMA
Char(50)
PASIEN_ALAMAT
Char(100)
PASIEN_TELP
Char(20)
3. Tabel Dokter
Tabel 3.3.4 Tabel Dokter
Key Column Name Data Type Description
PK DOKTER_ID
Char(20)
DOKTER_NAMA
Char(50)
DOKTER_ALAMAT
Char(100)
DOKTER_TELP
Char(20)
4. Tabel Karyawan
Tabel 3.3.5 Tabel Karyawan
Key Column Name Data Type Description
PK KARYAWAN_ID Char(20)
KARYAWAN_NAMA Char(50) KARYAWAN_ALAMAT Char(100)
KARYAWAN_TELP Char(20)
5. Tabel Supplier
Tabel 3.3.6 Tabel Supllier
Key Column Name Data Type Description
PK SUPPLIER_ID Char(20) SUPPLIER_NAMA
Char(50)
SUPPLIER_ALAMAT Char(100) SUPPLIER_TELP
Char(20)
6. Tabel Beli
Tabel 3.3.7 Tabel Beli
Key Column Name Data Type Description
PK BELI_ID
Char(20)
BELI_TANGGAL Date PFK BELI_TOTAL Decimal (15,2) PFK SUPPLIER_ID
Char(20)
KARYAWAN_ID
Char(20)
7. Tabel BeliDetail
Tabel 3.3.8 Tabel Beli detil
Key Column Name Data Type Description
PK BELI_ID
Char(20)
PFK OBAT_ID
Char(20)
BELIDETAIL_QTY
Decima(15,2)
PFK SUPPLIER_ID
Char(20)
PFK KARYAWAN_ID
Char(20)
BELIDETAIL_HRGBELI Decima(15,2) BELIDETAIL_SUBTOTAL Decima(15,2)
8. Tabel ReturBeli
Tabel 3.3.9 Tabel retur beli
Key Column Name Data Type Description
PK RETURBELI_ID
Char(20)
RETURBELI_TANGGAL Date PFK BELI_ID
Char(20)
PFK OBAT_ID
Char(20)
PFK SUPPLIER_ID
Char(20)
PFK KARYAWAN_ID
Char(20)
9. Tabel Jual
Tabel 3.3.10 Tabel jual
Key Column Name Data Type Description
PK JUAL_ID
Char(20)
PFK KARYAWAN_ID
Char(20)
PFK PASIEN_ID
Char(20)
JUAL_TANGGAL Date JUAL_TOTAL Decimal(15,2)
PFK DOKTER_ID
Char(20)
10. Tabel JualDetail
Tabel 3.3.11 Tabel Jual Detail
Key Column Name Data Type Description
PFK JUAL_ID
Char(20)
PFK KARYAWAN_ID
Char(20)
PFK PASIEN_ID
Char(20)
PFK OBAT_ID
Char(20)
JUALDETAIL_QTY
Decimal(5,0)
JUALDETAIL_HARGAJUAL Decimal(15,2) JUALDETAIL_HARGABELI Decimal(15,2) JUALDETAIL_SUBTOTAL Decimal(15,2)
PFK DOKTER_ID
Char(20)
11. Tabel ReturJual
Tabel 3.3.12 Tabel Retur Jual
Key Column Name Data Type Description
PK RETURLJUAL_ID
Char(20)
RETURLJUAL_TANGGAL Date PFK JUAL_ID
Char(20)
PFK KARYAWAN_ID
Char(20)
PFK PASIEN_ID
Char(20)
PFK OBAT_ID
Char(20)
PFK DOKTER_ID
Char(20)