Kontribusi Dukungan Orangtua, Teman Sebaya, dan Guru Bimbingan dan Konseling terhadap Minat Siswa pada Jurusan yang Ditempati di SMA

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 22-30 Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 22-30 Volume 3 Nomor 2, juni 2015, Hlm 22-30

  ISSN Online:

  ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 06/06//2015 Direvisi 12/06/2015 Dipublikasikan 30/06/2015

  

Kontribusi Dukungan kungan Orangtua, Teman Sebaya, dan Guru Bimbingan dan dan Konseling

terhadap dap Minat Siswa pada Jurusan yang Ditempati di SMA A

  Rika Devianti Universitas Negeri Padang

  Abstract

SMA Negeri 1 Reteh has tw s two departments: IPA and IPS. Majors placement is an effo effort so that all

students can develop their eir knowledge and skill, accordance with their potential tial and interests.

  

Students who take unsuitab itable courses with their potential and interests, will have a lo a lot of problems

in learning. Interest in the their department can be influenced by parent, peer, and c d counselor. The

purpose of this research is is to describe and determine the contribution a parent sup upport, peer, and

counselor to the occupied ied student’s interest. This study uses a quantitative app approach with a

descriptive correlational m l method. The population in this study were students of clas lass X and XI, the

technique used purposive ive sampling. The instrument used a questionnaire with Lik Likert scale. The

results of the parent-suppo pport reliability test is 0.922, peer is 0.908, counselor is is 0.906, and the

interest of students in the the occupied department is 0.944. The data were analyzed ed using multiple

regression. The findings of of this study indicate that the results description support o rt of parent, peer,

and counselor individually lly or together to the student's interest in the occupied depa epartment in high

category and results hypoth othesis the support of parent, peer, and counselor individua idually or together

contribute to the student's in t's interest in the occupied department.

  Keyword: Parent Support, Peer, C , Counselor, and Interest.

  Copyright © 2015 IICE - Multika ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo elor Indonesia - All Rights Reserved

  Indonesian Institute for Counselin ling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan wad adah untuk membentuk dan mengembangkan potensi si siswa. Pendidikan di Indonesia pada tingkat Sekolah M Menengah Atas (SMA) saat ini didesain untuk mengara arahkan siswa agar dapat belajar sesuai dengan bakat, min inat, dan tujuan hidupnya. Penjurusan siswa didahului o i oleh beberapa prosedur seperti melaksanakan tes minat, b t, bakat dan tes psikologis lainnya, menganalisis hasil belaja lajar dan menyebar angket untuk mengetahui cita-cita siswa.

  a. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengena nai potensi yang dimiliki siswa agar penjurusan tersebut be t bermakna bagi dirinya, sehingga semua siswa dapat belaja lajar sesuai dengan bakat, minat, dan cita-citanya dapat terlak rlaksana.

  Delima Natalia Napitupulu lu (2014) mengungkapkan seorang Psikolog Insight Con onsultant yang bernama Yosephin Febrina Galuh Suprapto apto mengatakan banyak siswa yang pindah jurusan kare arena dirasa tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Angg ggapan tentang jurusan IPA lebih baik daripada IPS dan Ba Bahasa, telah mendorong siswa memaksakan diri memilih IP IPA, meskipun kemampuan mereka kurang mendukung. .

  Kegiatan penjurusan tidak ha hanya dipandang sebagai wadah untuk menempatkan sisw iswa belajar sesuai dengan bakat dan minatnya, melainkan an sebagai tempat penentu status sosial bagi anak-anak ak mereka. Jurusan IPA dipandang sebagai tempat belaja lajar orang-orang pintar, jurusan yang memiliki prospek k karir yang bagus, dan jurusan yang bergengsi. Sementar tara jurusan IPS dan Bahasa dipandang sebagai tempat ora orang-orang yang kurang pintar, siswa yang tidak diterima d a di jurusan IPA, dan tidak bergengsi. keputusan. Seseorang yang bingu ingung dan bimbang cenderung mencari solusi dari orang ang lain dalam membuat keputusan, atau malah menghinda dari sumber kebingungannya tersebut dengan menyerahkan kan segala urusan kepada orang ketiga seperti guru, akhirn irnya dalam proses belajar, mereka yang membuat keputu utusan tidak berdasarkan pemahaman pada kemampuan dan an minatnya akan mengalami masalah dalam belajar.

  Kebingungan tersebut diperk erkuat oleh hasil peelitian dari Creed, Patton, dan Prideaux aux (dalam Melaty Ihsan, 2011) menemukan bahwa sebany nyak 50% siswa mengalami kebingungan dalam pengam ambilan keputusan. Salah satu faktor adalah begitu banyak yak pilihan jenjang pedidikan dan jenis pekerjaan yang ng tersedia. Terbatasnya informasi berbagai pekerjaan yang ang ada dalam masyarakat, tentunya membuat siswa menjad jadi berfikir atau memilih sesuai apa yang diketahui sehingga gga terjadilah kesalahpahaman siswa dalam memilih jurusan san.

  Kebingungan yang dialami s i siswa menjadikan orangtua, teman sebaya, dan guru BK m mengambil posisi dalam penentuan jurusan tertentu yang m menurut mereka tepat dengan kemampuan siswa, mereka ka memberikan dukungan yang membantu siswa dalam men enentukan jurusan tertentu yang dianggap paling cocok d k dengan dirinya, hal ini menimbulkan minat siswa pada ju jurusan tertentu.

  Badan Pengembangan Sumb mber Daya Manusia Pendidikan dan kebudayaan dan Penj enjamin Mutu Pendidikan (2013:3) mengungkapkan minat sis t siswa pada jurusan IPA/IPS/Bahasa dikembangkan dan ter terwujud berdasarkan dua pengaruh, pertama, dipengaruhi o i oleh potensi siswa, dan kedua dipengaruhi oleh kehidup upan keluarga, kelompok teman sebaya, dan lingkungan ma masyarakat, serta fasilitas pendidikan yang diperoleh. Schun hunk, Pintrich, dan Meece (2008:210) menyatakan “Interest r st refers to the liking and willful engagement in a activity”. ”.

  Makmun Khairani (2013:13 :137) menyatakan minat memiliki hal-hal pokok di antar taranya: adanya perasaan senang yang memberikan perhatia atian, adanya ketertarikan, adanya aktivitas, dan adanya ke kecenderungan berusaha pada objek tertentu. Objek ters tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan k kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi t hi tingkah laku individu.

  Pengaruh dari keluarga (ora rangtua), teman sebaya, dan guru BK dapat berupa duku kungan yang diwujudkan dalam bentuk perhatian, kasih say sayang, harapan, penghargaan, dan lain sebagainya. Sarafi afino & Smith, (2011:81) menyatakan “Support can come f e from many sources the person’s spouse ar lover, family ily, friends, physician, or community organizations”.

  Olaosebikan & Olusakin me menyatakan “Parental support was additionally motivating ting when parents showed interest, support, and involvement ent in respondents’ vocational student organization activitie ities”. Dukungan tersebut dapat memperkuat kepercayaan dir diri seseorang, sebagaimana yang diungkapkan oleh Saraf rafino & Smith (2011:81- 82) empat dukungan sosial, anta antara lain: “Emotional or esteem support, tangible or or instrumental support, informational support, and compan panionship support”.

  Sumber dukungan lainnya a bagi siswa adalah dari teman sebaya. Menurut Papa palia, Olds, & Feldman (2009:513) remaja mencari teman an yang sama dengan dirinya dalam hal usia, jenis kela elamin, suku bangsa, dan minat. Santrock (2003:229-230) 0) mengutarakan teman sebaya memiliki fungsi penting ng dalam perkembangan remaja, antara lain: (1) sebagai te i tempat penyedia informasi mengenai dunia di luar keluar uarga, (2) sebagai tempat mengaktualisasikan diri dan m membangun kepercayaan diri melalui pengakuan tem teman sebaya mengenai kemampuan mereka, dan (3) motiv otivasi yang diberikan oleh teman sebaya.

  Dukungan selanjutnya bersu rsumber dari guru BK (Bimbingan dan Konseling). Di seko ekolah, guru BK bertugas memberikan pemahaman dan pen pengetahuan mengenai karir dan sekolah lanjutan kepada da siswa asuhnya. Siswa yang bingung dalam menentukan an pilihan jurusan, seringkali menemui guru BK untuk m k mendapatkan informasi mengenai jurusan tersebut. Selain lain itu, guru BK dipandang sebagai tempat untuk berb erbagi dan mendapatkan perhatian oleh siswa-siswanya, ka karena itu guru BK dapat membantu mengenali minat sis t siswa dalam menentukan jurusan tertentu dan proses belaj lajar yang akan dijalani. Hal ini didukung oleh pendapat pat Woolfolk (2009:136) bahwa siswa akan lebih termotiv tivasi dalam belajar ketika mereka memiliki guru yang p g perhatian dan memiliki hubungan baik; bertanggung jawab wab dan tegas; dan kreatif dan inovatif.

  Gibson & Mitchell (2011:9 1:99) menyatakan fungsi terpenting guru BK sebagai ( i (a) penyedia konseling individu; (b) menawarkan bantuan an, perencanaan, dan informasi karir; (c) melakukan tes dan dan menafsirkan hasilnya; dan (d) membantu menempatkan s n siswa di jurusan studi dan arah pendidikan lebih lanjut.

  Kajian penelitian ini melipu liputi fenomena yang didapat pada siswa SMA Negeri 1 R Reteh Kecamatan Reteh Kabupaten Indra Giri Hilir. Terd erdapat beberapa hal yang merujuk ke arah kajian teori ri tentang penjurusan di sekolah, antara lain sebagian sisw iswa cenderung belum memiliki komitmen mengenai juru urusan yang tepat untuk dirinya, kebingungan untuk menen nentukan jurusan tertentu, dan bingung mengenai arah karir arir setelah tamat sekolah. Oleh karena itu, mereka men engikuti saran dari orangtua, ikut-ikutan dengan te teman sebayanya, dan mempertimbangkan rekomendasi asi dari guru BK. Hal ini menunjukkan pentingnya duku kungan orangtua, teman sebaya dan guru BK terhadap min inat siswa pada jurusan tertentu, oleh karena itu penulis te tertarik untuk melakukan kajian melalui penelitian untuk m k mengetahui kontribusi dari dukungan orangtua, teman an sebaya, dan guru BK terhadap minat siswa pada jurusan san yang ditempati.

  Tujuan penelitian ini adalah lah untuk mengetahui besarnya kontribusi dukungan orang ngtua, teman sebaya, dan guru BK terhadap minat siswa p a pada jurusan yang ditempati. Hasil penelitian ini dapat at dijadikan tinjuan bagi pihak-pihak terkait untuk saling be bekerja sama untuk meningkatkan minat siswa pada jurusa usan yang ditempati demi keberhasilan belajar siswa dan kes kesuksesan karir di masa depan.

  METODOLOGI

  Penelitian ini menggunakan an pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Me Menurut A. Muri Yusuf (2013:61) “Penelitian deskriptif k tif kuantitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk tuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah atau men endapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap s p suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap penelitia litian dengan pendekatan kuantitatif”.

  Data penelitian dianalisis d dengan regresi multipel. Penelitian ini akan menjelaska kan kontribusi dukungan orangtua, teman sebaya, dan guru ru BK terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati ya ti yang akan terungkap dari pengolahan data berdasarkan instr strumen yang telah di administrasikan.

  Subjek penelitian ini dipilih ilih menggunakan double sample. Suharsimi Arikunto (2 (2006:142) menyatakan sampel kembar adalah dua buah s h sampel yang sekaligus dilakukan oleh peneliti dengan tu tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak tidak masuk dari sampel pertama. Biasanya sampel pertama j a jumlahnya sangat besar sedangkan sampel kedua jumlahny hnya tidak begitu besar.

  Penarikan sampel pertama, p , peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu be berdasarkan karakteristik tertentu. Adapun yang menjadi kr i kriteria sampel adalah siswa tinggal bersama kedua orangtu ngtua kandung. Penarikan sampel tahap kedua dengan cara ra simple random sampling, yaitu cara pengambilan samp pel dari anggota sampel pertama dengan menggunakan aca acak tanpa memperhatikan strata dalam anggota tersebut.

  Sampel dalam penelitian ini ini berjumlah 190 siswa yang berasa dari kelas X dan XI XI SMA Negeri I Reteh. Instrumen yang digunakan pada pe penelitian ini berupa skala Likert. Instrumen penelitian ini ni telah lulus validasi dari beberapa ahli dan lulus uji reliabilita bilitas di lapangan. Untuk mengetahui kontribusi variabel b el bebas terhadap variabel terikat dianalisa dengan teknik P Pearson Product Moment dan regresi multipel. Analisis lisis data dibantu dengan menggunakan program SPSS ver versi 20.0. Kontribusi dukungan orangtua, teman sebaya, a, dan guru BK terhadap minat siswa pada jurusan yang d g ditempati dideskripsikan melalui norma kategori yang d g diklasifikasikan dengan kriteria sangat sesuai, sesuai, cuku kup sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai.

HASIL PENELITIAN

  Hasil penelitian yang peneliti eliti peroleh dari hasil deskripsi data dukungan orangtua, te , teman sebaya, guru BK, dan minat siswa pada jurusan yan yang ditempati berada pada kategori tinggi. Sedangkan ha hasil hipotesis penelitian sebagai berikut:

  1. Pengujian Hipotesis Pertama a Hasil pengujian hipotesis p s pertama sebagaimana dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 1. Hasil Analisis Regres resi dan Uji Signifikansi X1 dengan Y Model R R Square are Sig.

  X1 Y 0.321 0.103 0.000 Tabel 1 memperlihatkan n nilai R sebesar 0.321, yang menunjukkan koefisien regr gresi dukungan orangtua terhadap minat siswa pada ju jurusan yang ditempati. Nilai R Square sebesar 0.103, b , berarti 10.3% besarnya kontribusi dukungan orangtua ua terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati, deng engan tingkat signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Ha Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya sumbangan ata atau kontribusi dukungan orangtua terhadap minat siswa wa pada jurusan yang ditempati.

  2. Pengujian Hipotesis Kedua Hasil pengujian hipotesis p s pertama sebagaimana dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 2. Hasil Analisis Regres resi dan Uji Signifikansi X2 dengan Y Model R R Squar uare Sig.

  X2 Y 0.446 0.199 0.000 Tabel 2 memperlihatkan n n nilai R sebesar 0.446, yang menunjukkan koefisien re regresi dukungan teman sebaya terhadap minat siswa a pada jurusan yang ditempati. Nilai R Square sebesar sar 0.199, berarti 19.9% besarnya kontribusi dukungan an teman sebaya terhadap minat siswa pada jurusan yang dite ditempati, dengan tingkat signifikansi 0.000 lebih kecil ecil dari 0.05. Hasil analisis tersebut menunjukkan ad adanya sumbangan atau kontribusi dukungan teman seb sebaya terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati. i.

  3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hasil pengujian hipotesis p s pertama sebagaimana dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 3. Hasil Analisis Regres resi dan Uji Signifikansi X3 dengan Y Model R R Squar uare Sig.

  X3 Y 0.279 0.078 0.000 Tabel 3 memperlihatkan n nilai R sebesar 0.279, yang menunjukkan koefisien regre gresi dukungan guru BK terhadap minat siswa pada ju jurusan yang ditempati. Nilai R Square sebesar 0.078, 8, berarti 7.8% besarnya kontribusi dukungan guru BK K terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati, deng engan tingkat signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Ha Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya sumbangan ata atau kontribusi dukungan guru BK terhadap minat siswa wa pada jurusan yang ditempati.

  4. Pengujian Hipotesis Multipel l Hasil pengujian hipotesis p s pertama sebagaimana dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 4. Hasil Analisis Regres resi Ganda dan Uji Signifikansi X1, X2, X3 dengan Y Model R R Squar uare Sig.

  X2 Y 0.579 0.335 0.000 Tabel 4 memperlihatkan n nilai R sebesar 0.579, yang menunjukkan koefisien regre gresi dukungan orangtua, teman sebaya, guru BK terha rhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati. Nilai R i R Square sebesar 0.335, berarti 33.5% besarnya kontr ntribusi secara bersama-sama dukungan orangtua, teman an sebaya, dan guru BK terhadap minat siswa pada ju jurusan yang ditempati, dengan tingkat signifikansi 0.000 00 lebih kecil dari 0.05. Hasil analisis tersebut menun nunjukkan adanya sumbangan atau kontribusi secara be bersama-sama dukungan orangtua, teman sebaya, dan gu guru BK terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati. ati.

  PEMBAHASAN

  1. Kontribusi X1 terhadap Y Hasil penelitian menunju njukkan bahwa dukungan orangtua secara umum berkontr ntribusi secara signifikan terhadap minat siswa pada ju jurusan yang ditempati sebesar 10.3%. Hal ini didasark arkan, ketika penjurusan dilakukan di sekolah, siswa m a mengharapkan dukungan orangtua, karena orangtua leb lebih mengetahui jurusan yang dianggap paling sesuai de i dengan prospek karir anak mereka kelak.

  Hurlock (1990:118) meng engemukakan minat dapat tumbuh melalui upaya mengiden entifikasi dari orang yang dicintai, bimbingan, dan peng engarahan seseorang. Siswa belajar menyenangi suatu pek pekerjaan karena melihat pekerjaan orangtua atau lingku kungan terdekat mereka, sehingga orangtua dapat dikatakan kan model bagi anak-anak mereka. Namun, tidak semua ua orangtua yang bekerja dan mampu membimbing an anak-anak mereka untuk mencapai kesesuaian antara m minat dan jurusan yang ditempati. Orangtua lebih memp mpertimbangkan prospek karir dan ekonomi.

  Orangtua yang tidak me mengetahui gejala sosial yang berkembang, hanya mampu pu melihat keberhasilan seseorang yang memiliki jabata batan dan ekonomi yang tinggi, bukan kemampuan seorang ng anak dalam melakukan eksplorasi pengetahuan. Hal in l inilah yang menjadi alasan orangtua seringkali memaks aksa anak mereka dalam mengambil jurusan tertentu. O . Orangtua seringkali berorientasi pada karir dan pekerjaa jaan tertentu, bukan pada pengembangan pengetahuan d n dan hal inilah yang seringkali menjadi penyebab berb rbedanya antara harapan orangtua dengan keinginan dan dan cita-cita seorang anak.

  Ruslan A. Gani (1991:10 :10) mengungkapkan orangtua yang gagal memprogramkan an anak-anaknya berhasil dalam pendidikan atau mend ndapatkan pekerjaan tertentu, disebabkan karena pertimb mbangan faktor dari luar (kepopuleran jurusan atau pek ekerjaan, sumber ekonomi yang menjanjikan, dan bergeng engsi) bukan kemampuan anak-anaknya.

  Dukungan orangtua yan ang lemah mengindikasikan bahwa orangtua siswa tidak tidak mengetahui berbagai macam pendidikan, jurusan, d , dan profesi yang cocok untuk anaknya, sehingga orangtu gtua siswa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sek sekolah untuk hal pendidikan, dengan kondisi tersebut te t tentu akan berpengaruh terhadap siswa, dengan demik ikian maka kondisi siswa hampir dikatakan kurang mend endapat rangsangan yang positif dari orangtua siswa dala alam hal perkembangan karir mereka.

  2. Kontribusi X2 terhadap Y Hasil penelitian menunj unjukkan bahwa dukungan teman sebaya secara umum um berkontribusi secara signifikan tehadap minat sisw swa pada jurusan yang ditempati sebesar 19.9%. Teman n sebaya memiliki peran yang penting bagi remaja. Sis Siswa yang berorientasi pada teman sebaya lebih mamp mpu beradaptasi dengan transisi dari sekolah lanjutan tan tingkat atas menuju Perguruan Tinggi dibandingka kan dengan siswa yang didominasi oleh kehidupan kelu keluarga. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Santrock (2 (2012:447) remaja lebih banyak bergantung dengan tem teman-temannya daripada orangtua untuk memenuhi kebutu utuhan mereka, dalam hal kebersamaan, kenyamanan, da dan keakraban.

  Teman sebaya saling me menghabiskan waktu bersama-sama lebih lama dari keber ersamaan remaja dengan keluarga mereka. Bersama te teman sebaya, remaja lebih percaya diri dalam menga gambil suatu keputusan. Sebagaimana yang diungkapka pkan oleh Santrock (2003:338) teman sebaya memiliki pera eran penting bagi remaja, suatu penelitian yang menunju njukkan bahwa dukungan dari teman sebaya lebih berpen engaruh terhadap tingkat rasa percaya diri remaja. Mer ereka juga mendapatkan suatu penghargaan terhadap dir dirinya dan umpan balik mengenai kemampuan diri dari ari teman sebayanya.

  Berndt (dalam Santrock, k, 2003:231) mengungkapkan remaja memiliki sikap terhad hadap sekolah yang sama dan orientasi keberhasilan yan yang hampir sama. Mereka menyukai musik yang sama, a, menggunakan pakaian yang sama, dan lebih menyuk ukai aktifitas waktu luang yang sama. Jika di antara remaj aja memiliki sikap yang berbeda tentang sekolah denga gan teman sebaya mereka, konflik akan terjadi dan keduany nya saling menjauh.

  Oleh karena itu, remaja ja berusaha menggabungkan diri dengan teman sebayanya nya dengan menyamakan minat mereka. Hal ini dilakuk kukan remaja dengan tujuan untuk mendapatkan pengaku kuan dan dukungan dari teman sebaya sehingga akan an tercipta rasa aman, terutama ketika remaja dihadapkan kan pada suatu masalah, seperti menentukan salah satu tu jurusan yang ditawarkan di sekolah.

  Gottman & Parker (da dalam Santrock, 2003:227), teman sebaya memiliki fu i fungsi, antara lain (1) kebersamaan; (2) stimulasi, se seperti memberikan informasi yang menarik dan menyen yenangkan; (3) dukungan fisik, seperti memberikan wa waktu, kemampuan-kemampuan, dan pertolongan; (4) d ) dukungan ego, seperti memberikan harapan, doronga gan, dan umpan balik yang membantu remaja untuk mem mpertahankan kesan atas dirinya sebagai individu yan ang mampu, menarik, dan berharga; dan (5) perhatian tian, seperti memberikan hubungan yang hangat, dekat, t, dan saling percaya dengan teman yang lain.

  Melalui dukungan teman an sebaya, siswa memiliki kepercayaan terhadap kemam ampuannya sendiri untuk mencapai tujuan interpersona nalnya. Dengan demikian, siswa yang memiliki dukung ngan dari teman sebaya mendapatkan penguatan keperc ercayaan diri dalam mempertanggungjawabkan setiap kepu putusan yang diambilnya, seperti keputusan dalam memilih milih jurusan tertentu.

  3. Kontribusi X3 terhadap Y Hasil penelitian menunju njukkan bahwa dukungan guru BK secara umum berkontr ntribusi secara signifikan terhadap minat siswa pada jur jurusan yang ditempati sebesar 7.8%. Berkaitan dengan pe penjurusan, peranan guru

  BK sangat diperlukan, karena ena guru BK berkewajiban untuk membantu siswa meng engenal, memahami, dan memasuki dunia baru yang ad ada di lingkungannya, seperti Perguruan Tinggi, pekerjaan aan di kantor, perusahaan dan pabrik, objek wisata, dan la n lain sebagainya yang merupakan bagian dari kesempatan tan yang terdapat disekitar mereka agar siswa dapat mene nentukan dan menyesuaikan diri dengan kecenderungan kein keinginan mereka.

  Perkembangan minat sis siswa pada jurusan tertentu dipengaruhi oleh berbagai inf informasi pekerjaan atau karir. Layanan orientasi dan in informasi tentang karir digunakan siswa sebagai pertimban angan dalam menentukan jurusan tertentu. Kemudian, la layanan penempatan dan penyaluran. Ketepatan menempatk patkan siswa pada jurusan tertentu merupakan langkah aw awal bagi keberhasilannya untuk meraih cita-cita.

  Lebih lanjut, layanan kon konten merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada a siswa untuk menguasai kemampuan tertentu untuk m mengembangkan minat pada setiap mata pelajaran yang g ada di jurusan tertentu melalui kegiatan belajar denga ngan membentuk kelompok belajar. Layanan konseling pe perorangan dilaksanakan dalam rangka pengentasan mas asalah pribadi klien, khususnya masalah penjurusan.

  Berbagai jenis layanan y n yang dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan bimbi bingan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan pe perkembangan kemampuan yang dimiliki. Dukungan dari ari guru BK, memberikan motivasi yang kuat pada diri s i siswa, karena mereka merasa dimengerti akan kebutuhan an yang diinginkan dalam dunia pendidikan. Menurut Pe t Permendikbud Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 201 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidika ikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2013) fungsi guru ru BK antara lain, fungsi pemahaman, fungsi penyalu aluran, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fung ngsi pemeliharaan, dan pengembangan.

  Fungsi pemahaman sisw iswa merupakan titik awal pemberian bantuan kepada s siswa baik pemahaman tentang dunia karir maupun ke kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Fungsi penyaluran, an, yaitu membantu siswa merencanakan pendidikan, pek pekerjaan dan karirnya di masa depan, termasuk juga mem emilih program jurusan, yang sesuai dengan kemampu puan. Fungsi pencegahan merupakan upaya pencegahan te terjadinya masalah pada diri siswa.

  Siswa yang terpaksa be berada di jurusan tertentu, dianggap berada dalam suat uatu keadaan yang tidak mengenakkan, tidak suka, seh sehingga perasaan yang tidak mengenakkan tersebut perlu erlu dihilangkan melalui fungsi pengentasan.

  Upaya pengentasan, dih diharapkan siswa mampu mengentaskan berbagai masa asalah yang dialaminya, sehingga timbullah rasa suka ka pada jurusan tertentu. Ketika siswa telah memiliki daya aya tarik, kemudian suka dengan jurusan yang ditemp mpati, perlu kiranya tetap dipertahankan dan dikemba bangkan melalui fungsi pemeliharaan dan pengemban angan. Untuk mempermudah menempatkan siswa pada k kesesuaian antara minat dengan jurusan tertentu dapat d at diberikan tes psikologis.

  Hasil psikotes merupak akan gambaran awal untuk membantu siswa dalam p penentuan jurusan dan mempermudah memberikan n dukungan yang membantu mencapai keberhasilan s siswa, maka sebelum penjurusan dilakukan, terlebih ih dahulu guru BK melakukan need assessment dengan me melakukan tes psikologis. Ruslan A. Gani (1991:10) me mengungkapkan bahwa untuk memahami siswa, guru BK K memerlukan suatu alat ukur, yaitu alat ukur tes (tes pr prestasi belajar, tes inteligensi, tes bakat, tes kemampuan, d , dan tes minat).

  Dukungan dari guru BK BK yang diterima siswa lebih rendah daripada dukunga gan orangtua dan teman sebaya. Hal ini diduga guru uru BK tidak mengkonsultasikan dengan orangtua sisw iswa. Menurut Santrock (2003:271-272) sekolah mem empunyai kewajiban dasar untuk berkomunikasi denga ngan keluarga mengenai program sekolah dan perkem kembangan anak mereka, serta orangtua harus lebih h sering terlibat dalam pengambilan keputusan di se i sekolah. Namun, tidak semua orangtua memiliki kesad sadaran akan pentingnya keterlibatan mereka di sekolah lah untuk perkembangan anaknya, para orangtua sepenuh uhnya melepas tanggung jawab pendidikan anak-anakny knya ke pada pihak sekolah. Sementara itu, pihak sekolah s h seakan memahami akan keinginan para orangtua siswa a yang tidak ingin ikut terlibat dalam pendidikan anak-anak nak mereka.

  Terbatasnya jumlah guru uru BK juga memberikan pengaruh dalam memberikan du dukungan kepada siswa. Guru BK di SMAN 1 Reteh b h berjumlah 2 orang yang lulusan S1 BK, sedangkan siswa wa berjumlah 575 orang. Hal ini mengakibatkan tidak k semua siswa mendapatkan pelayanan bimbingan dan k n konseling. Dewa Ketut Sukardi (2000:61) menyatakan kan beban tugas satu orang guru BK melayani dan membim bimbing 150 orang siswa.

  Dari pendapat tersebut, perlu lu kiranya Kepala Sekolah di SMAN 1 Reteh untuk menam nambah jumlah guru BK, agar semua siswa mendapatkan kan bimbingan.

  Siswa berada pada masa asa di mana mereka merasa teman sebaya lebih penting d g dan masih terikat pada otoritas orangtua. Selain itu, k , ketakutan akan isolasi dari teman sebaya membuat mere ereka akan mengikuti apa yang menjadi pilihan kebanya nyakan anggota dari kelompok sebayanya. Alasan lainnya ya adalah karena mereka saling memberikan dukungan an dan pandangan yang dianggap lebih rasional daripada pa pandangan guru BK dan orangtua. Hal ini terjadi karena ena mereka terikat secara emosional satu sama lainnya.

  Penyebab lainnya diduga ga berasal dari psikologis siswa yang masih tergantung san angat kuat pada orangtua. Mereka yang belum dewasa m menganggap pilihan orangtua lebih baik dan memiliki res resiko gagal paling kecil, dalam hal ini orangtua diangga ggap sebagai orang yang memiliki banyak pengalaman dan n pengetahuan. Selain itu adanya ajaran untuk patuh pad ada orangtua diduga juga mempengaruhi psikologis siswa a untuk dapat memenuhi ajaran tersebut.

  Siswa yang tidak ingin m n melakukan konseling dengan guru BK karena gengsi de i dengan teman-temannya, siswa yang tidak memperhatik atikan informasi yang diberikan guru BK dengan alasan in informasi tersebut dapat mereka peroleh dari teman-tem -temannya, karena mereka menghabiskan waktu lebih lama ma. Santrock (2003:270) menyatakan remaja biasanya ya menghabiskan waktu bersama-sama paling sedikit sela selama enam jam setiap harinya. Keputusan akhir dari ari berbagai infomasi dan dorongan yang diberikan oleh leh guru BK, siswa lebih memilih ikut dengan teman seb sebaya.

  4. Kontribusi X1, X2, dan X3 terh terhadap Y Hasil penelitian menunju njukkan bahwa dukungan orangtua, teman sebaya, dan gur guru BK secara bersama- sama berkontribusi secara sign ignifikan terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati ati sebesar 33.5%. Masih banyak faktor-faktor yang lain lain dapat mempengaruhi atau memberikan sumbangan terh terhadap minat siswa pada jurusan yang ditempati.

  Remaja akan menghadap api berbagai macam persoalan yang tidak dapat mereka s a selesaikan sendiri tanpa adanya bimbingan dan dukung ngan dari orang-orang terdekatnya. Pemilihan jurusan meru erupakan keputusan yang banyak membingungkan rema maja, sehingga mereka membutuhkan dukungan dari or orang-orang terdekatnya untuk mendapatkan perhatian, n, keyakinan, dan motivasi.

  Hurlock (1990:118) meng engemukakan ada beberapa faktor yang dapat menumbuhka kan minat siswa terhadap sesuatu, yaitu melalui identifik fikasi dengan orang yang dicintai, bimbingan, dan pengarah rahan seseorang. Minat yang berkembang ang melalui bimbingan dan pengarahan oleh seseorang ang yang mahir menilai kemampuan siswa. Hal ini m i memungkinkan siswa menghasilkan perkembangan minat nat yang akan memenuhi kebutuhannya. Dalam menentu ntukan jurusan tertentu banyak pihak-pihak yang terkait, s t, seperti orangtua, teman sebaya, dan guru BK yang ak akan membimbing dan mengarahkan siswa pada jurusan n tertentu yang dianggap paling tepat untuk mengemban angkan potensi yang dimiliki siswa.

  Murphy, Harris, & Hurlo rlock (dalam Listyo Budiarto, 2013) menyatakan “A inter terest is a learned motive which drives the individual to l to act in accordance with that interest. It is defined as as preoccupation with an activity when the individual is l is free to choose. When the child finds an activity satisfyin ying, it continues to be an interest”.

  Epstein & Dunbar (dala alam Santrock, 2003:272) menyatakan suatu program yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan ora orangtua, sekolah (guru BK), dan komunitas (teman sebaya aya) dalam pendidikan di sekolah mempunyai efek yang ng positif terhadap keberhasilan siswa di sekolah.

  Minat mengarahkan perb erbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan b bagi perbuatan tersebut. Dalam diri manusia terdapat d t dorongan-dorongan yang mendorong manusia untuk ber berinteraksi dengan dunia luar, motif menggunakan dan m n menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motive ives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terh rhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat terha rhadap sesuatu tersebut.

  Dyah Puspitorini (2010) m 0) menyatakan beberapa alasan siswa membutuhkan dukung ngan, antara lain:

  a. Pemenuhan kebutuhan sosia osial

  b. Pembentukan keterampilan ilan sosial c. Tempat berbagi perasaan d dan pengalaman.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan temuan dan pem embahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan kesimpulan lan sebagai berikut:

  1. Dukungan orangtua memberik erikan kontribusi terhadap minat siswa pada jurusan n yang ditempati. Hasil penelitian ini menunjukkan ba bahwa koefisien regresi sederhana R sebesar 0.321 dan R n R2 sebesar 0.103 yang berarti kontribusinya 10.3%. A %. Artinya, semakin tinggi dukungan orangtua terhadap ana nak, akan semakin tinggi pula minat siswa pada jurusan an yang ditempati.

  2. Dukungan teman sebaya mem emberikan kontribusi terhadap minat siswa pada jurusan an yang ditempati. Hasil penelitian ini menunjukkan ba bahwa koefisien regresi sederhana R sebesar 0.446 dan n R2 sebesar 0.199 yang berarti kontribusinya 19.9%. A %. Artinya, semakin tinggi dukungan teman sebaya, akan sem semakin tinggi pula minat siswa pada jurusan yang ditem itempati.

  3. Dukungan guru BK member berikan kontribusi terhadap minat siswa pada jurusan n yang ditempati. Hasil penelitian ini menunjukkan ba bahwa koefisien regresi sederhana R sebesar 0.279 dan R n R2 sebesar 0.078 yang berarti kontribusinya 7.8%. Ar Artinya, semakin tinggi dukungan guru BK, akan semakin in tinggi pula minat siswa pada jurusan yang ditempati. ti.

  4. Dukungan orangtua, teman seb sebaya, dan guru BK memberikan kontribusi secara bersam ama-sama terhadap minat siswa pada jurusan yang ditem itempati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien r n regresi ganda R sebesar 0.579 dan R2 sebesar 0.335 y 5 yang berarti kontribusinya 33.5%. Artinya, semakin ting tinggi dukungan orangtua, teman sebaya, guru BK seca ecara bersama-sama akan semakin tinggi pula minat sisw siswa pada jurusan yang ditempati.

  SARAN

  Ketika siswa berada pada ke kelas X atau kelas XI, mereka dihadapkan pada penentuan uan jurusan tertentu yang sesuai dengan kemampuan yang g dimilikinya. Kepala Sekolah hendaknya menyediakan te tes psikologis, inventori minat, dan inventori bakat, melib libatkan orangtua dengan membuat jadwal pertemuan anta antara pihak sekolah dan orangtua siswa, karena orangtua tua akan bertanggung jawab pula dengan keberhasilan a n anak-anaknya. Namun, orangtua tidak harus over protec tection, segala aktivitas di bawah pengawasan orangtua tua dan tidak pula lower protection, membiarkan begitu saj saja atau menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. .

  Para orangtua dapat bersik rsikap bijaksana dalam memahami kelebihan dan kelem lemahannya dalam segi kecerdasan, bakat, dan minat, s t, serta memahami hakikat pendidikan (penjurusan), ag agar dapat memberikan pengarahan ke pada anak-anaknya nya dan berperan aktif dalam penjurusan di sekolah. Teman an-teman di sekolah juga saling memberikan dukungan, me menjadi teman yang dapat diandalkan untuk membantu m mengembangkan potensi satu sama lainnya.

  Partisipasi pihak-pihak terka kait dalam penjurusan, mempermudah pelaksanaan penjuru urusan terutama bagi guru BK. Minimnya guru BK di seko kolah, juga menentukan kelancaran pelaksanaan penjurusa usan. Diharapkan kepada Kepala Sekolah untuk menambah ah jumlah guru BK, guna pelaksanaan Bimbingan dan Ko Konseling dapat berjalan lancar dan setiap siswa mendapatk atkan bimbingan.

DAFTAR RUJUKAN

  A. Muri Yusuf. 2013. Metodologi logi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Pengem embangan. Padang: UNP Press. Badan Pengembangan Sumber D Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin minan Mutu Pendidikan.

  2013. Pedoman Peminatan tan Peserta Didik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Keb ebudayaan. Delima Natalia Napitupulu. 25 A April 2014. “Bingung Pilih Jurusan IPA atau IPS? Psiko ikotes Solusinya”. Bandar

  Lampung (Lampost.co), (O (Online), (http: //lampost. co/berita /bingung – memilih – – jurusan – ipa – atau – ips – psikotes - solusinya, d a, diakses 15 September 2014).

  Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pelaks laksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakar karta: Rineka Cipta. Dyah Puspitorini. 2010. Hubunga ngan antara Kompetensi Kepribadian Guru dan Dukungan an Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Sis r Siswa di MTsN Karangsembung Kabupaten Cirebon. Tes esis diterbitkan. Cirebon:

  IAIN Syekh Nurjati, (Onlin nline), (http://web. iaincirebon.ac.id/ebook/repository/Ab bst.pdf, diakses 10 Juli 2014). Gibson, R.L., & Mitchell, M.H. T . Tanpa tahun. Bimbingan dan Konseling. Terjemahan ole oleh Yudi Santoso. 2011.

  Yogyakarta: Pustaka Pelaja lajar. Hurlock. 1978. Perkembangan An Anak. Terjemahan oleh Meitasari Tjandrasa. 1990. Jakarta: E ta: Erlangga. Listyo Budiarto. 2013. Faktor-fakto aktor yang Berpengaruh terhadap Minat Siswa SMP di Keca ecamatan Jetis Kabupaten

  Bantul untuk Melanjutkan an ke SMK. Artikel, (Online), (http://eprints.uny.ac.id/ar /artikel. Pdf, diakses 09 Februari 2015). Melaty Ihsan. 30 September 2011. 11. “Salah Memilih Jurusan”. (Online), (http: //melatyihsan. an. blogspot. com /salah – memilih - jurusan. html, dia diakses 18 September 2014). Olaosebikan, O.I., dan Olusakin, in, A.M. 2014. Effects of Parental Influence on Adolesce scents’ Career Choice in Badagry Local Governmen ent Area of Lagos State, Nigeria. Journal of Research & & Method in Education, (Online), Vol 4, 44-57, (http (http://www.iosrjournals/iosr-jrme/papers /Vol-4Issue-4/ V / Version-/pdf, diakses 11 September 2014).

  Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feld Feldman, R.D. Tanpa tahun. Human Development (Perkemb mbangan Manusia) (Edisi Sepuluh). Terjemahan Oleh leh Brian Marswendy. 2009. Jakarta: Salemba Humanika. . Permendikbud Republik Indonesia esia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Kon onseling pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Men enengah, 2013. Ruslan A. Gani. 1991. Bimbingan an Jurusan. Bandung: Angkasa. Santrock, J.W. 1996. Perkembang ngan Remaja. Terjemahan oleh Shinto B. Adelar & Sherly ly Saragih. 2003. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. Tanpa tahun. Psiko ikologi Pendidikan. Terjemahan oleh Tri Wibowo. 2010. Jak Jakarta: Kencana. Santrock, J.W. Tanpa tahun. Pe Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan oleh Benedicti ictine Widyasinta. 2012.

  Jakarta: Erlangga. Sarafino, E.P., & Smith, T.W. 201 2011. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Ho Hoboken: Jhon Willey & Sons, Inc.

  Schunk, D.H., Pintrink, P.R., & M Meece, J.L. 2008. Motivation in Education: Theory, Rese search, and Applications.

  New Jersey: Pearson Educa ucation. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor tor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2006. Metodo todologi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Woolfolk, A. Tanpa tahun. Educa cational Psychology Active Learning. Terjemahan oleh Hell elly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. 20 . 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.