BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengaturan hukum yang berkaitan dengan perjanjian pengangkutan
pengiriman barang diatur dalam Pasal 468 ayat 1 dan Pasal 466 KUHDagang. Perjanjian pengangkutan hasil produksi milik PT. Perkebunan
Nusantara IV Persero oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero dilakukan berdasarkan permintaan pelaksanaan Anggaran Belanja Eksploitasi PPABE
Nomor 04.10PPABEMS01I2014 tanggal 02 Januari 2014, Surat PT. Perkebunan Nusantara IV Persero No. 04.10X149XII2013 tanggal 27
Desember 2013 perihal kontrk angkutan tahun 2014, Surat PT. Kereta Api Indonesia Persero No. HK.213XII58KA-2013 tanggal 31 Desember 2013
perihal surat perjanjian, adendum surat perjanjian surat perjanjian No. 04ADD02XI2013 tanggal 11 Nopember 2013.
2. Prosedur pelaksanaan pengangkutan hasil produksi milik PT. Perkebunan
Nusantara IV Persero oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero dilakukan dalam bentuk tertulis. Perjanjiannya berisi hak dan kewajiban yang harus
ditaati dan kedua belah pihak dengan sepakat mengikat suatu perjanjian kerja pengangkutan minyak sawit dari unit-unit usaha PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero ke Belawan. Diangkut dengan menggunakan kereta api sebanyak yang dibutuhkan dan PT. Kereta Api Indonesia Persero akan menyerahkan
angkutan minyak sawit sesuai berat muatan yang tercantum dalam surat
Universitas Sumatera Utara
angkutan kepada penerima yang ditunjuk oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Persero dengan kedudukan locis dalam keadaan baik.
3. Tanggungjawab PT. Kereta Api Indonesia Persero jika terjadi kelalaian dan
menyebabkan berkurangnya CPO yang diangkut, maka PT. Kereta Api Indonesia Persero bertanggung jawab atas pelaksanaan pengangkutan
sampai ke tempat tujuannya. Kerusakaan mutukualitas dan kekurangan kesusutan timbangan bila melebihi toleransi yang ditentukan oleh pihak
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero menjadi tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia Persero sedang di bawah toleransi susut tidak menjadi
tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia Persero.
B. Saran