Kemiskinan Massa dan Non Massa

g. Dampak sosial dari program penyesuaian struktur structural adjusment program. h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan. i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana. j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material. k. Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata. l. Kebijakan publik yang belum berpihak pada penduduk miskin.

2.5.3.2 Kajian Faktor Penyebab Berdasarkan Jenis Kemiskinan.

Metode lain untuk mengetahui penyebabnya kemiskinan itu adalah dengan mendalami jenis kemiskinan itu sendiri. Metode ini sering disebut dengan metode kasuistik dan pendekatan mikro. Metode ini di adopsi dan dikembangkan dari bidang profesi kedokteran. misalnya, untuk mengetahui seseorang sakit, maka perlu didalami jenis penyakitnya, karena pada umumnya penyebab penyakit signifikan dengan jenis penyakit.

1. Kemiskinan Massa dan Non Massa

Sulit untuk memvonis satu faktor tertentu dalam penetapkan penyebab kemiskinan itu terjadi. Terutama karena kemiskinan itu merupakan masalah yang sangat kompleks, sehingga antara sebab dan akibat sering sulit dibedakan. Kesulitan lain yang dihadapi dalam menetapkan faktor-faktor penyebab kemiskinan adalah berbedanya corak kemiskinan itu sendiri, seperti kemiskinan massa, yakni kemiskinan yang diderita oleh masyarakat yang ada dalam satu negara ataupun dalam suatu daerah, dengan kemiskinan non massa, yakni kemiskinan yang diderita oleh segelintir anggota masyarakat disuatu negara maupun disuatu wilayah. Sudah barang tentu kemiskinan massa dengan kemiskinan non massa berbeda faktor penyebabnya. Sebagai contoh kemiskinan massa yang terjadi dinegara-negara dunia ketiga, meskipun daerahnya subur, justru mengakibatkan fenomena yang kontras, yakni terjadinya kelaparan dinegara yang berlahan subur.dan dalam kondisi ini, maka penyebab kemiskinan dan kelaparan adalah menurunnya produksi bahan pangan. Namun analisis yang lengkap mengenai faktor penyebab kemiskinan dan kelaparan tersebut tentu tidak berhenti pada menurunnya produksi bahan pangan, melainkan analisis tentang mengapa terjadi penurunan produksi bahan pangan di negara-negara dunia ketiga. Terdapat berbagai faktor penyebab menurunnya produksi bahan pangan, yakni: a. Kalangan elit dan pejabat pemerintah di negara-negara dunia ketiga hanya mementingkan devisa untuk membiayai impor berbagai komuditi mewah. Akibatanya mereka cendrung mengarahkan pengembangan pertanian pada produk yang dapat menjadi komoditas ekspor. b. Penghasilan petani yang selalu rendah dari bercocok tanam- tanaman pangan telah membuat mereka enggan berproduksi lebih banyak. c. Bank Dunia, IMF dan lembaga-lembaga bantuan Internasional lainnya terus-menerus mendesak negara-negara berkembang untuk meningkatkan ekspornya demi kelancaran pembayaran bunga dan pelunasan hutang luar negrinya. d. Pengorientasian pertanian juga merupakan masalah gender, dimana secara tradisional pertanian tanaman pangan untuk kebutuhan lokal menjadi pekerjaan wanita, sedang pengadaan barang untuk dijual dilakukan oleh pria. Jika kebijakan pembangunan yang diambil mengabaikan kelompok wanita, pengadaan pangan juga terbengkalai. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka faktor penyebab kemiskinan massa tersebut secara sentral dapat diarahkan pada kebijakan pemerintah. Pemerintah suatu negara mempunyai kesempatan dan wewenang yang demikian besar untuk menentukan arah dan pembangunan nasional dinegaranya melalui kebijakan tertentu. Kebijakan pembangunan dalam suatu negara tentu berisikan berbagai hal, seperti prinsip dan cita-cita yang melandasinya dengan demikian, pemerintah diharapkan memiliki konsistensi dalam menggariskan suatu kebijakan pembangunan kearah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Secara hipotesis dapat ditegaskan bahwa daya dukung suatu lingkungan sesungguhnya cukup untuk melestarikan hidup manusia yang ada dilingkungan itu. Namun, apakah daya dukung tersebut teraktualisasi atau tidak, faktanya tergantung pada corak pembangunan nasional pada suatu negara yang pada gilirannya menentukan corak pembangunan tersebut. Di Indonesia, terutama pada masa-masa terakhir ini, yakni sejak tumbangnya pemerintahan Orde Baru antara lain dihiasi dengan demonstrasi yang makinmarak. Tiada hari tanapa demonstrasi. Banyak hal yang diprotes rakyat banyak terhadap pemerintah, namun semua protes itu berakar dari kebiakan pemerintah yang dianggap kurang berpihak pada rakyat banyak.

2. Kemiskinan Alamiah dan kemiskinan Budaya