Ketidakpastian Pengukuran Tinjauan Pustaka

Satu mol adalah jumlah zat yang mengandung unsur elementer zat tersebut dalam jumlah sebanyak atom karbon dalam 0.,012 kg karbon-12. Setelah ditetap secara internasional, setiap satuan memiliki standar masing-masing dalam pengukurannya, yaitu : f. Satuan Standar Waktu Satuan standar waktu adalah 1 sekon. 1 sekon adalah waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium 133 untuk melakukan 9.192.631.770 periode radiasi ketika melewati tingkat energy yang paling rendah. g. Satuan Standar Panjang Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa udara selama selang waktu . h. Satuan Standar Massa Satu kilogram adalah standar massa silinder campuran platinum-iridium. i. Satuan Standar Kuat Listrik Satu ampere adalah kuat arus tetap yang jika dipertahankan mengalir dalam masing- masing dari penghantar lurus sejajar dengan panjang tak hingga dan penampang lintang lingkaran yang dapat diabaikan, dengan jarak pemisah 1 meter, dalam ruang hampa akan mengalami gaya interaksi antara kedua penghantar sebesar 2x10 newton setiap meter penghantar. j. Satuan Suhu Satu Kelvin adalah , 1 kali suatu termodinamika titik tripel air. k. Satuan Intensitas Cahaya Satu candela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540x10 hertz dengan intensitas sebesar wattsterodion dalam arah tersebut. l. Satuan Jumlah Zat Satu mol adalah jumlah zat yang mengandung unsur elementer zat tersebut dalam jumlah sebanyak atom karbon dalam 0,012 kg karbon-12.

D. Ketidakpastian Pengukuran

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai fenomena yang terjadi di alam. Ilmu ini didasarkan pada pengamatan dan percobaan. Pengamatan merupakan pengkajian suatu gejala yang terjadi di alam. Hanya saja, sayangnya suatu gejala alam yang muncul secara alamiah belum tentu terjadi dalam waktu tertentu, sehingga menyulitkan pengamatan. Untuk mensiasati ini, maka dilakukan percobaan yang menyerupai gejala alamiah itu di bawah kendali dan pengawasan khusus. Tanpa percobaan ini, ilmu fisika tak mungkin berkembang seperti saat sekarang ini. Dan selanjutnya, dalam suatu percobaan kita hrus berusaha menelaah dan mempelajarinya. Caranya, kita harus mempunyai data kuantitatif atas percobaan yang kita lakukan. Sanada dengan pendapat Lord Kelvin yang mengungkapkan kalau kita belum belajar sesuatu bila kita tak bisa mendapatkan sebuah data kuantitatif. Untuk itulah dalam fisika dibutuhkan sebuah pengukuran yang akurat. Akan tetapi, ternyata tak ada pengukuran yang mutlak tepat. Setiap pengukuran pasti memunculkan sebuah ketidakpastian pengukuran, yaitu perbedaan antara dua hasil pengukuran. Ketidakpastian juga disebut kesalahan, sebab menunjukkan perbedaan antara nilai yang diukur dan nilai sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor itu dibagi dalam 2 garis besar, yaitu: ketidakpastian bersistem dan ketidakpastian acak.  Ketidakpastian Bersistem - Kesalahan kalibrasi - Kesalahan dalam memberi skala pada waktu alat ukur sedang dibuat sehingga tiap kali alat itu digunakan, ketidakpastian selalu muncul dalam tiap pengukuran. - Kesalahan titik nol skala alat ukur tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk alat ukur. - Kesalahan Komponen Alat Sering terjadi pada pegas. Biasanya terjadi bila pegas sudah sering dipakai Gesekan - Kesalahan yang timbul akibat gesekan pada bagian-bagian alat yang bergerak. - Kesalahan posisi dalam membaca skala alat ukur.  Ketidakpastian Acak - Gerak Brown molekul udara menyebabkan jarum penunjuk skala alat ukur terpengaruh. - Frekuensi Tegangan listrik, perubahan pada tegangan PLN, baterai, atau aki Landasan yang Bergetar - Adanya Nilai Skala Terkecil dari Alat Ukur. - Keterbatasan dari Pengamat Sendiri.

E. Angka Penting