BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1
Pengertian Aktivitas
Aktivitas diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, sebab tanpa aktivitas kegiatan belajar tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik. Aktivitas adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2007: 23 menyatakan aktivitas adalah keaktifan, kegiatan. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak
hanya mendengarkan dan mencatat saja. Semakin banyak aktivitas siswa dalam belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik. Aktivitas adalah kegiatan
atau kesibukan Poewadarminto, http:id.shvoong.com
. Rohani 2004: 6, menyatakan belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik
maupun psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat dan aktif dengan anggota badan sedangkan aktivitas psikis kejiwaan ialah jika daya dan jiwanya bekerja sebanyaknya
atau banyak fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, aktivitas memegang peranan paling penting, sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan.
Tanpa kegiatan tidak mungkin seorang belajar Nasution, 2004: 86. Dapat peneliti simpulkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi, baik fisik maupun psikis merupakan suatu aktivitas.
1.2 Pengertian Belajar
Belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, yaitu perubahan yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Belajar menurut pandangan
konstruktivistik, merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh pembelajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,
menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari Budiningsih, 2005: 58. Galloway dalam Suwarjo, 2008: 34 mengungkapkan belajar
adalah suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan faktor-faktor lain. Hernawan, dkk 2007: 2 menyatakan belajar adalah
proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sendiri dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal
kognitif, afektif, dan psikomotor. Gagne dalam Suprapto, 2002: 5 mengemukakan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan
kemampuan, yang tingkat kemampuannya untuk melakukan berbagai jenis performance kinerja. Sudjana dalam Al Rasjid, dkk., 2006: 129 mengatakan belajar merupakan
proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas daripada itu yakni mengalami Hamalik, 2007: 36. Slameto dalam Hadis, 2008: 60 menyatakan belajar suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut aliran psikologi
gestalt, belajar adalah suatu proses aktif yang dimaksud aktif bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, tetapi juga aktivitas-aktivitas mental,
seperti proses berpikir, mengingat dan sebagainya Dalyono, 2005: 209.
Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan, bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku siswa, baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh
melalui proses berpikir dan pengalaman siswa sendiri, sehingga siswa dapat membentuk pengetahuan dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari.
2.3 Pengertian Aktivitas Belajar