Restrukturisasi Organisasi Penyempurnaan Proses Bisnis melalui Pemanfaatan Teknologi

Elemen terakhir adalah pelaksanaan good governance, yang seringkali dihubungkan dengan integritas pegawai dan institusi. Dalam praktek berorganisasi, good governance biasanya dikaitkan dengan mekanisme pengawasan internal internal control yang bertujuan untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan ataupun penyelewengan dalam organisasi, baik itu dilakukan oleh pegawai maupun pihak lainnya, baik disengaja maupun tidak.

2.1.3 SAS Self Assessment System

2.1.3.1 Pengertian SAS Self Assessment System

Menurut Siti Kurnia Rahayu 2010:101 SAS Self Assessment System adalah : “Suatu sistem perpajakan yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.”. Sedangkan menurut Waluyo dan Wirawan B Ilyas 2003:18 menjelaskan bahwa : “Self assessment system adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar”. Dan menurut Mardiasmo 2009:7 pengertian SAS Self Assessment System adalah : “Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Dari berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SAS Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan, menghitung, melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunya sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku. Menurut Tony Marsyahrul 2005:9 dalam tata cara ini kegiatan pemnungutan pajak diletakkan kepada aktivitas masyarakat sendiri, yang wajib pajak diberi kepercayaan untuk 1. Menghitung sendiri pajak yang terutang 2. Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang 3. Membayar sendiri jumlah pajak yang harus dibayar 4. Melaporkan sendiri jumlah pajak yng terutang. Tata cara ini berhasil dengan baik apabila masyarakat sendiri mempunyai pengetahuan dan disiplin pajak yang tinggi.

2.1.3.2 Ciri-ciri SAS Self Assessment System

Menurut Tony Marsyahrul 2005:9, ciri-ciri SAS Self Assessment System adalah sebagi berikut : 1. Adanya kepastian hukum 2. Sederhana perhitungannya 3. Mudah pelaksanaanya 4. Lebih adil dan merata 5. Perhitungan pajak dilakukan oleh wajib pajak

2.1.3.3 Kewajiban Wajib Pajak Dalam SAS Self Assessment System

Kewajiban wajib pajak dalam self assessment system menurut Siti Kurnia Rahayu 2010:103 adalah :

1. Mendaftarkan Diri ke Kantor Pelayanan Pajak

Wajib pajak mempunyai kewajiban mendaftarkan ke kantor Pelayanan Pajak KPP atau Kantor Penyuluhan Potensi perpajakan KP4 yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau kedudukan wajib pajak, dan dapat melalui e-register media ekektronik online untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.

2. Menghitung Pajak oleh Wajib Pajak

Menghitung pajak penghasilan adalah menghitung besarnya pajak terutang yang dilakukan pada setiap akhir tahun pajak, dengan cara mengalikan tarif pajak dengan pengenaan pajaknya. Sedangkan, memperhitungkan adalah mengurangi pajak yang terutang tersebut dengan jumlah pajak yang dilunasi dalam tahun berjalan yang dikenal sebagai kredit pajak prepayment.

3. Membayar Pajak Dilakukan Sendiri oleh Wajib Pajak

a. Membayar Pajak 1. Membayar sendiri pajak yang terutang: angsuran PPh pasal 25 tiap bulan, pelunasan PPh pasal 29 pada akhir tahun. 2. Melalui pemotongan dan pemungutan pihal lain PPh Pasal 4 2, PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, 22, 23 dan 26. Pihal lain di sini berupa: 3. Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditnjuk pemerintah 4. Pembayaran pajak-pajak lainnya; PBB, BPHTB, bea materai. b. Pelaksanaan Pembayaran Pajak Pembayaran pajak dapat dilakukan di bank-bank pemerintah maupun swasta dan kantor pos dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP yang dapat diambil di KPP atau KP4 terdekat, atau dengan cara lain melalui pembayaran pajak secara elektronik e-playment. c. Pemotongan dan Pemungutan Jenis pemotonganpemungutan adalah PPh Pasal 21, 22, 23, 26, PPh final pasal 4 2,, PPh Pasal 15, dan PPN dan PPnBM merupakan pajak. Untuk PPh dikreditkan pada akhir tahun, sedangkan PPN dikreditkan pada masa diberlakukannya pemungutan dengan mekanisme pajak keluar dan pajak masukan.

4. Pelaporan Dilakukan Oleh Waijb Pajak

Surat Pemberitahuan SPT mempunyai fungsi sebagai sarana bagi wajib pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu Surat Pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran tau pelunasan pajak, baik yang dilakukan wajib pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan.

2.1.3.4 Prasyarat SAS Self Assessment System

Menurut Erly Suandy 2002:95 dalam rangka melaksanakan self assessment system diperlukan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menunjang keberhasilan dari pelaksanaan sistem pemungutan ini yaitu :

1. Kesadaran Wajib Pajak Tax Consciousness

Kesadaran Wajib Pajak artinya Wajib Pajak mau dengan sendirinya melakukan kewajiban perpajakannya seperti mendaftarkan diri, menghitung, membayar, dan melaporkan jumlah pajak terutangnya.

2. Kejujuran Wajib Pajak

Kejujuran Wajib Pajak artinya Wajib Pajak melakukan kewajibannya dengan sebenar-benarnya tanpa adanya manipulasi, hal ini dibutuhkan di dalam sistem ini karena fiskus memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang.

3. Kemauan membayar pajak dari Wajib Pajak Tax Mindedness

Tax Mindedness artinya Wajib Pajak selain memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakannya, namun juga dalam dirinya memiliki hasrat dan keinginan yang tinggi dalam membayar pajak terutangnya

4. Kedisiplinan Wajib Pajak Tax Discipline

Kedisiplinan Wajib Pajak artinya Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya dilakukan dengan dengan tepat waktu sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2.1.3.5 Hambatan Pelaksanaan SAS Self Assessment Sytem

Menurut Waluyo 2006:56 hambatan terhadap pelaksanaan self assessment system yang dikeompokkan menjadi dua, yaitu perlawanan pasif dan perlawanan aktif.

1. Perlawanan pasif

Masyarakat enggan pasif membayar pajak, yang dapat disebabkan antara lain: a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat, b. Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat, c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.

2. Perlawanan aktif

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain : a. Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar Undang-undang, b. Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar Undang-undang menggelapkan pajak.

2.1.3.6 Indikator SAS Self Assessment Sysytem

Indikator SAS Self Assessment System sama dengan kewajiban pajak menurut Siti Kurnia Rahayu 2010;103, yaitu : 1. Menghitung pajak oleh wajib pajak 2. Membayar pajak dilakukan sendiri oleh wajib pajak 3. Pelaporan dilakukan oleh wajib pajak

2.2 Kerangka Pemikiran

Perencanaan pajak , Administrasi pajak , dan Self Assessment System adalah masalah yang diangkat oleh Penulis untuk diteliti. Dalam system self assessment, peran serta masyarakat wajib pajak di dalam pemenuhan kewajiban perpajakan sangat penting dan bahkan menjadi faktor penentu di dalam pengumpulan pajak. Apabila system tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka diyakini bahwa kepatuhan sukarela akan meningkat secara otomatis dan rakyat sebagai pembayar pajak. Dengan diberlakukannya self assessment system bisa saja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 9 7

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 13 43

Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Administrasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada WP Orang Pribadi Di KPP Pratama Sumedang)

1 22 71

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

4 30 56

Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Pratama Bandung Karees)

1 15 74

Pengaruh Hukum Pajak Dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 3 1

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Self Assessment System (Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

0 2 1

Pengaruh implementasi kebijakan pajak dan tingkat pengetahuan pajak terhadap kepatuhan pajak : (survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

2 8 80

Pengaruh teknologi informasi, sanksi pajak dan self assessment system terhadap kepatuhan pajak : (survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

7 25 76

Pengaruh perencanaan pajak dan kebijakan pajak terhadap SAS (self assessment system): survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees

4 23 80