Sampel Penelitian. Populasi dan Sampel

93 b Definsi Operasional Variabel Persepsi siswa terhadap penggunaan model pembelajaraan NHT adalah tingkatan penilaian siswa yang berupa pengenalan, pemahaman, dan padangan siswa akan model pembelajaraan NHT yang digunakan guru dalam proses pembelajaraan IPS. Persepsi siswa terhadap penggunaan model pembelajaraan NHT mencakup sintak dalam penggunaan model NHT yang meliputi; persipan, pembentukan kelompok, pembagian lembar kerja siswa, diskusi masalah, pemanggilan nomor atau jawaban dan penarikan kesimpulan yang terangkum dalam tiga tahap yakni pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pengukuran persepsi siswa terhadap penggunaan model pembelajaraan NHT dengan menggunakan skala likert dalam bentuk pernyataan, dimana setiap pernyataan memiliki skor 1 – 5. c Kisi-Kisi Instrumen Instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi siswa tentang model pembelajaran NHT berbentuk kuesioner. Konsep kuesioner yang digunakan untuk variabel persepsi siswa tentang penggunaan model pembelajaran NHT berupa pernyataan yang berjumlah 21 item. Dengan rincian, tujuh item pernyataan untuk persepsi siswa tentang penggunaan model pembelajaran NHT pada tahap pendahuluan, dan sepuluh item pernyataan untuk persepsi siswa tentang penggunaan model pembelajaran NHT pada kegiatan inti, serta emapt item 94 pernyataan untuk persepsi siswa tentang penggunaan model pembelajaran NHT pada tahap penutup. Kuesioner yang berbentuk pernyataan tersebut memiliki skor 1 – 5 untuk setiap item pernyataan, dengan pilihan selalu skor 5 , sering skor 4, kadang-kadang skor 3, jarang skor 2, dan tidak pernah skor 1. Sehingga dari jumlah item pernyataan pada varaiabel persepsi siswa tentang penggunaan model pembelajaran NHT yang berjumlah 21 item akan diperoleh nilai tertinggi sebesar 105, sedangkan nilai terendah yang mungkin diperoleh adalah sebesar 21. Dengan rincian: skor tertinggi pada tahap pendahuluan adalah sebesar 35 dan skor terendahnya adalah 7. Skor tertinggi pada tahap kegiatan inti adalah sebesar 50 dan skor terendah adalah 10. Kemudian skor tertinggi pada tahap penutup adalah sebesar 20 dan skor terendah adalah 4.

2. Motivasi Belajar Siswa a Definisi Konseptual Variabel

Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan yang dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar menyebabkan seseorang belajar demi mencapai tujuan. b Definsi Operasional Variabel Motivasi belajar siswa adalah dorongan atau kekuatan untuk belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan baik dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar yang berbentuk skor sebagai penilaian dari; 95 senang mengikuti pelajaran, siswa memiliki kemauan, siswa memiliki kemandirian dan siswa mempunyai hasrat untuk berhasil. Pemilihan indikator tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa indikator tersebut merupakan sikap yang nampak, pertimbangan lain adalah agar lebih mempermudah dalam mengukur motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan kuesioner yang berbentuk skala likert, dimana setiap item pernyataan memiliki rentang skor 1 – 5 yaitu : selalu skor 5 , sering skor 4, kadang-kadang skor

3, jarang skor 2, dan tidak pernah skor 1.

c Kisi-Kisi Instrumen Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa berbentuk kuesioner. Konsep kuesioner yang digunakan untuk variabel motivasi belajar berupa pernyataan yang berjumlah 26 item, dengan skor setiap item pernyataan adalah 1 – 5. Sehingga secara keseluruhan nilai tertinggi yang dapat diperoleh pada variabel motivasi belajar siswa adalah sebesar 130 dan skor terendah adalah sebesar 26. Variabel motivasi belajar ini terdiri dari empat indikator, yaitu perasaan senang, kemauan, hasrat untuk berhasil dan kemandirian, dengan masing-masing indikator memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Untuk indikator perasaan senang memiliki jumlah pernyataan sebanyak 7 item, sehingga nilai yang mungkin diperoleh adalah sebesar 35 untuk skor tertinggi dan 7 untuk skor terendah. Untuk indikator kemauan memiliki 7 item pernyataan, sehingga dimungkinkan

Dokumen yang terkait

THE EFFECT OF ROUNDTABLE MODEL IN COOPERATIVE LEARNING ON THE WRITING ACHIEVEMENT OF THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMAN 1 ARJASA IN THE 2005 / 2006 ACADEMIC YEAR

0 4 92

THE EFFECT OF USING ROUNDTABLE TECHNIQUE IN COOPERATIVE LANGUAGE LEARNING ON TENSE ACHIEVEMENT OF THE EIGHTH YEAR STUDENTS AT SMPN 1 JENGGAWAH IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR YEAR STUDENTS AT SMPN 1 JENGGAWAH IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR YEAR STUDENTS AT

0 4 16

THE INFLUENCE OF STUDENTS MOTIVATION AND ATTITUDE TOWARD ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT AT FIRST GRADE OF SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011-2012

0 8 35

THE INFLUENCE OF STUDENTS MOTIVATION AND ATTITUDE TOWARD ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT AT FIRST GRADE OF SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011-2012

0 6 50

THE DIFFERENCES OF ECONOMICS LEARNING ACHIEVEMEN TAUGHT THROUGH JIGSAW AND STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS COOPERATIVE LEARNING BYREGARDING STUDENTS LEARNING MOTIVATION OF XII IPS CLASS IN SENIOR HIGH SCHOOL NEGERI 5 METRO By

0 19 15

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN DEVELOPING OF SOCIAL AND ENVIRONMENT AWARENESS THROUGH IPS LEARNING

0 34 66

EFFECT OF THE USE OF STUDENT PERCEPTION COOPERATIVE LEARNING MODEL N UMBER HEAD TOGETHER LEARNING AND MOTIVATION OF CREATIVITY IN LEARNING SOCIAL STUDIES IN SMP NEGERI TUMIJAJAR TULANG BAWANG BARAT ACADEMIC YEAR 2012/2013 P ENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG

2 24 135

THE EFFECT OF COOPERATIVE SCRIPT LEARNING MODEL ON BIOLOGY STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN CLASS VII SMP 11 MANOKWARI

0 0 11

THE EFFECT OF FLAP POSTER ON STUDENTS’ CREATIVITY IN LEARNING HUMAN RESPIRATORY SYSTEM

0 0 5

THE EFFECT OF GIVING REWARD ON STUDENTS’ MOTIVATION IN LEARNING ENGLISH OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NU PUTRI NAWA KARTIKA IN THE ACADEMIC YEAR 20132014

0 0 15