Gerakan 1.000 Hari Pertama Kelahiran HPK

LAPORAN KINERJA KEMENKO PMK Tahun 2015 26 Gambar 3.10 Menko PMK menghadiri Acara Ketahanan Gizi Tabel 3.4 Rangkaian kegiatan dukungan dan deklarasi Gerakan 1.000 Hari Pertama Kelahiran HPK KEGIATAN LOKASI Diseminasi Global Nutrition Report GNR - Bappenas-Jakarta tgl. 09 Februari 2015 Rakerkesnas 2015 - Prov. Bali-Denpasar Regional Tengah, tgl. 15-18 Februari 2015 - Pov. Kepri-Batan Regional Barat, tgl. 40-7 Maret 2015 - Prov. Sulawesi Selatan-Makasar regional Timur, tgl. 9-12 Maret 2015 Seminar “mewujudkan Generasi Emas - Prov. DKI Jakarta, tgl. 7 September 2015 Indonesia melalui duta 1.000 HPK dan Parental Skill dalam rangka Pekan ASI Sedunia PAS 2015 - Prov. DKI Jakarta, tgl. 18 Agustus 2015 Seminar Media dalam rangka Pekan ASI Sedunia - Banjarnegara, tgl. 25 Agustus 2015 Gerakan Nasional Percepatan Gizi Sosialisasi dan Advokasi Percepatan - Prov. Sulawesi Tengah-Palu, tgl. 17 September 2015 Air Bersih Sanitasi

c. Gerakan 1.000 Hari Pertama Kelahiran HPK

1.000 HPK merupakan periode emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini, khususnya asupan gizi yang tepat, akan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat per- manen dan berjangka panjang serta lebih su- lit untuk diperbaiki setelah anak usia 2 tahun. Hal ini merupakan bagian dari gerakan Global Scaling Up Nutrition SUN, dimana Indonesia telah menjadi bagian dari SUN Movement dari bulan Desember 2011. Dasar Gerakan 1.000 HPK adalah Peraturan Presiden RI Nomor 42 Ta- hun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepat- an Perbaikan Gizi. Rangkaian kegiatan dukungan dan deklarasi Ge- rakan 1.000 Hari Pertama Kelahiran HPK adalah sebagai berikut: LAPORAN KINERJA KEMENKO PMK Tahun 2015 27 d. Koordinasi Pengendalian Zoonosis Berdasarkan Rencana Strategis Nasional Pe- ngendalian Zoonosis Terpadu 2012-2017 maka sasaran yang akan dicapai dalam pengen- dalian zoonosis secara terkoordinasi adalah sebagai berikut: 1 Mempertahankan dan memperluas da- erah bebas penularan zoonosis; 2 Menurunkan kasus penularan insidensi dan kematian fatalitas akibat zoonosis pada hewan dan manusia di masyarakat; 3 Mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat zoonosis. Pada tahun 2015 rekomendasi dan keluaran yang telah dihasilkan adalah: 1 Surat Menko PMK kepada Mendagri, Menkes dan Mentan nomor B.15 MENKO PMK II 2015 tentang Penguatan Pencegahan dan Pe- ngendalian Rabies; 2 Surat Menko PMK kepada Menkes dan Men- tan nomor B.89 MENKO PMK IX 2015 ten- tang Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infetious Diseases SIZE 3 Surat Menko PMK kepada Presiden Republik Indonesia Nomor B.56 MENKO PMK V 2015 tentang Kontribusi Pemerintah RI Dalam Pe- nanganan Darurat Kesehatan Internasional Wabah Ebola di Afrika Barat; 4 Surat Menko PMK kepada Menkes nomor B.62MENKO PMK VI2015 tentang Perubahan Peraturan Presiden Tentang Komisi Nasional Penanggulangan AIDS dan Masukan Dalam Strategi dan Rencana Aksi Nasional. Gambar 3.11 Diagram Perkembangan Zoonosis antara Tahun 2010 s.d Oktober Tahun 2015 Gambar 3.12 Surat tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Rabies Gambar 3.13 Surat tentang Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infetious Diseases SIZE Gambar 3.14 Surat Menko PMK Kepada Presiden RI tentang Kontribusi Penanganan Wabah Ebola di Afrika Barat LAPORAN KINERJA KEMENKO PMK Tahun 2015 28 e. Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sebagai tindak lanjut statement politik makro strategi Presiden dan Kabinet Kerja sebagaima- na tertuang dalam dokumen Nawacita serta menindaklanjuti Surat Tembusan Menteri Kese- hatan Nomor: TU.02.01Menkes2082015 tang- gal 8 Mei 2015 perihal Nawacita Pembangunan 50.000 Rumah Sehat maka dilaksanakan koordi- nasi oleh Kemenko PMk terkait hal ini. Adapun deinisi Rumah Sehat menurut Kep- menkes No. 829MenkesSKVII1999 adalah rumah sehat layak huni bagi setiap keluarga, yang memiliki luas dan ventilasi cukup serta syarat-syarat lainnya yang telah diatur. Se- dangkan Rumah Sehat sebagaimana dimak- sud dalam surat Bappenas dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemen DPDTT sebagaimana disampaikan dalam dokumen Nawacita Pe- layanan Publik perawatan adalah rumah sehat yang bermakna sebagai lembaga kesehatan masyarakat di desa yang selanjutnya disebut “Rumah Desa Sehat” berjumlah 50.000 akan diwujudkan melalui pengembanganrevitalisa- sipeningkatan pelayanan dari Poskesdes dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM lainnya yang sudah ada di desa. Rumah Desa merupakan “Lembaga Kesehatan di Desa yang dilengkapi dengan Pelayanan Ke- dokteran Komunitas dan Bidan Desa” yang akan memberikan pelayanan lebih fokus pada upaya Promotif dan Preventif Tumbuh Kem- bang Balita, Program Gizi 1.000 HPK, Keluarga BKB, Layanan Ante dan Post Natal Care dll de- ngan tidak meninggalkan layanan Kuratif dan Rehabilitatif Pemulihan melalui layanan ke- sehatan valiatif oleh tenaga kesehatan di rumah dan akan dibangun oleh Kementerian DPDTT dikelola bersama Kementerian Ke- sehatan, Pemda dan Pemerintahan Desa, Rumah Desa Sehat ini didukung oleh bidan desa disupervisi oleh dokter puskesmas di wilayah kerjanya yang akan bertindak sebagai “dokter komunitas”. Dari hasil koordinasi yang dilakukan berkem- bang diskusi bahwa Fokus pada pembangunan Rumah Susun sebagaimana telah dilakukan pembahasannya oleh Kementerian PU-Pera dan Kantor Staf Presiden. Rumah Sehat yang bermakna hunian akan dibangun oleh Kemen- terian PU dan Pera untuk tahun 2015 sebanyak 20.000 rumah baru dan 50.000 rumah yang akan ditingkatkan kualitasnya dan memenuhi syarat kesehatan dasar. Kementerian Kesehat- an bertanggung jawab terhadap penyempur- naan pedoman tentang kriteria rumah sehat. Selanjutnya penandaan pengembanganrevit- alisasipeningkatan dan operasional Rumah Desa Sehat menggunakan anggaran yang ber- sumber dari dana desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 yang dialo- kasikan sebesar 10 merujuk pada Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 yang mengatur 10 sekurang-kurangnya dari APBD untuk pem- biayaan kesehatan. Gambar 3.15 Surat tentang Komnas Penang- gulangan AIDS dan Masukan dalam Strategi dan RenAksi Nasional LAPORAN KINERJA KEMENKO PMK Tahun 2015 29 Dalam hal layanan kesehatan, saat ini menu- rut data Kementerian Kesehatan terdapat 55.000 Poskesdes yang tersebar di 34 Provinsi. Sedangkan jumlah Desa Pada tahun 2013 se- banyak 72.944 Pusdatin Kemendagri, 2014. Sehingga hanya 17.944 – 20.000 desa saja yang belum memliki Poskesdes. Adapun Kondisi SDM Kesehatan berdasarkan Risfaskes Tahun 2013, bahwa Puskesmas yang memilik Tenaga Kesehatan Lengkap dokter, perawat, bidan, Sanitarian, gizi dan promkes hanya 23,3. Puskesmas tanpatidak memiliki dokter 5, Puskesmas tanpatidak memiliki bidan 1,2. UU 232014 tentang Pemerintahan Daerah, untuk bidang Kesehatan disampaikan bahwa, Pemerintah Pusat hanya bertanggung- jawab dalam penempatan dokterdokter spe- sialis yang tidak diminatiDTPK. Selain hal ter- sebut menjadi kewenangan Pemerintah Da- erah. Oleh karenanya Kementerian Kesehat- an akan memprioritaskan pemenuhan tenaga kesehatan dokter dan tenaga kesehatan lain- nya khususnya di Daerah Tertinggal Perba- tasan dan Kepulauan DTPK melalui program Nusantara Sehat dan Penempatan Tenaga PTT. Dari hasil koordinasi yang telah dilakukan maka rekomendasi yang dapat disampaikan adalah: 1 Pembentukan Tim Koordinasi dan Fasili- tasi Pembangunan Rumah Desa Sehat sebagai Pelayanan Publik Dasar Prima di Desa oleh Kemenko PMK. 2 Penyusunan NSPK oleh Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pembangunan Rumah Desa Sehat sebagai Pelayanan Publik Dasar Prima di Desa dengan leading sektor Ke- menterian Kesehatan dan Kementerian DPDTT. 3 Penyusunan Renstra dan Rencana Aksi Nasional. 4 Sosialisasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota.

f. Koordinasi pembahasan Pengembangan Jamu