Pendahuluan Patogenesis Penyakit Paru-Paru Pada Lanjut Usia

I. Pendahuluan

Penyakit pada paru-paru semakin sering dijumpai pada lanjut usia. Hal ini berhubungan dengan perubahan fisiologis paru, kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, dan lingkungan yang berpolusi. Penyakit paru merupakan penyebab utama kematian pada lanjut usia, dimana hal ini membutuhkan para tenaga medis yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah ini. Dengan bertambahnya umur, terjadi kemunduran dari fungsi paru, ditambah dengan faktor-faktor lingkungan, serta faktor kekebalan tubuh yang menurun; membuat perubahan homeostasis normal, kemudian dapat menjadi homeostasis abnormal sampai dengan kematian sel. Salah satu yang terkena pada manusia adalah sistem pernapasan. Pada lanjut usia, perubahan-perubahan itu dapat timbul menjadi gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan. Penyakit tersebut bisa diakibatkan dari: kelanjutan penyakit yang diderita sejak usia muda; akibat gejala sisa penyakit yang pernah diderita; penyakit akibat kebiasaan buruk di masa lalu merokok; dan penyakit yang mudah menyerang lanjut usia. Pada referat ini akan dikemukakan mengenai gangguan sistem pernapasan pada lanjut usia, meliputi aspek fisiologik, aspek epidemiologik, dan aspek klinik.

II. Patogenesis Penyakit Paru-Paru Pada Lanjut Usia

Timbulnya penyakit yang menyertai lanjut usia dapat dijelaskan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia, yaitu : 1. Perubahan anatomik fisiologik Dengan adanya perubahan anatomik-fisiologik sistem pernapasan, ditambah adanya faktor-faktor lainnya, dapat memudahkan timbulnya beberapa macam penyakit paru: bronkitis kronis, emfisema paru, PPOK, Tuberkulosis paru, kanker paru, dan lain-lain. 2. Perubahan daya tahan tubuh Pada lanjut usia penurunan daya tahan tubuh terjadi karena melemahnya fungsi limfosit B dan T, sehingga penderita rentan terhadap kuman-kuman patogen, virus, protozoa, bakteri, atau jamur. 3. Perubahan metabolik tubuh Perubahan metabolik tubuh, juga dapat mempengaruhi paru-paru. Penyebab tersering adalah penyakit sistemik: diabetes mellitus, uremia, rheumatoid artritis, dan sebagainya. Faktor usia peranannya tidak jelas, tetapi lamanya menderita penyakit sistemik mempunyai andil untuk timbulnya kelainan paru. 4. Perubahan respons terhadap obat Penggunaan obat-obat tertentu akan memberikan respon atau perubahan pada paru dan saluran napas, yang mungkin tidak terdapat pada usia muda. Contoh: penyakit paru akibat idiosinkrasi terhadap obat yang sedang digunakan dalam pengobatan penyakit yang sedang dideritanya, dimana kejadian ini jarang terjadi pada usia muda. 5. Perubahan degeneratif Perubahan ini tidak dapat dihindari pada individu yang mengalami proses proses menua. Penyakit paru yang timbul akibat proses degeneratif tersebut adalah: bronkitis kronis, emfisema paru, PPOK, karsinoma paru, dan sebagainya. 6. Perubahan atau kejadian lainnya Pengaruh-pengaruh yang memudahkan timbulnya penyakit paru-paru tertentu pada lanjut usia, misalnya: a. Kebiasaan merokok di masa lalu dan sekarang Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 45 Kebiasaan merokok yang berlangsung lama dapat menimbulkan perubahan- perubahan struktur pada saluran napas, juga dapat menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh yang diperankan oleh paru-paru dan saluran napas, sehingga memudahkan timbulnya infeksi pada paru dan saluran napas. Merokok, dapat pula menimbulkan keganasan paru, PPOK, bronkitis kronis, dan sebagainya. b. Pengaruh karena kekurangan gizi Penurunan daya tahan tubuh pada lanjut usia terutama pada respons imun seluler. Ini merupakan konsekuensi lanjut atas terjadinya involusi kelenjar timus pada lanjut usia. Proses involusi kelenjar timus menyebabkan jumlah hormon timus yang beredar dalam peredaran darah menurun, berakibat proses pematangan limfosit T berkurang. Imunitas humoral pada lanjut usia juga mengalami perubahan, yaitu peninggian kadar Ig A dan Ig G, sedangkan Ig M menurun.

III. Perubahan Anatomik Fisiologik Sistem Pernafasan Lanjut Usia