25 dengan rata-rata skor 30,10 kategori cukup baik; 32,12 kategori cukup baik
dan 40,47 ketegori baik, aspek psikomotor dengan rata-rata skor 19,94 kategori cukup terampil; 22,18 kategori cukup terampil; dan 23,71 katgori
terampil
3. Skripsi Arum Larasita 2010, Modul Menyiapkan dan Membuat Produk
Cake Sebagai Pendukung Pembelajaran Mata Diklat Pengolahan Kue dan Roti Bagi Siswa Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK
Muhammadiyah I Moyudan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul menyiapkan dan membuat produk cake dinyatakan layak dengan revisi sesuai saran dari ahli materi dan
ahli media untuk digunakan dan diuji cobakan kepada siswa. Validasi modul menyiapkan dan membuat produk cake dengan expert judgment oleh ahli
media pembelajaran dan ahli materi. Kelayakan modul menyiapkan dan membuat produk cake meliputi 3 aspek
yaitu aspek materi kategori sangat layak dengan frekuensi relatif 15, kategori layak 80 dan tidak layak 45 dan kategori tidak layak 5. Aspek
fisik modul pembelajaran sangat layak denga frekuensi relatif 45, kategori layak 50 dan kategori tidak layak 5. Kelayakan modul menyiapkan dan
membuat cake secara keseluruhan sangat layak dengan frekuensi 35 dan layak dengan frekuensi relatif 65. Hal ini menunjukan bahwa modul layak
digunakan untuk pembelajaran peserta diklat kelas XI SMK Muhammadiyah I Moyudan.
26
C. Kerangka Berpikir
Modul pembelajaran merupakan satu paket pembelajaran yang memuat satu konsep dari bahan pelajaran yang berisi petunjuk, materi dan evaluasi yang
disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul dirancang mengikuti pedoman pembuatan modul dan
menyusun modul sesuai dengan langkah-langkah penyusunan modul. Modul harus disusun sedemikian rupa sehingga keseluruhan unsur-unsur modul
terpenuhi, karena modul merupakan sistem pembelajaran yang menekankan peserta didik sebagai subyek yang aktif dan mandiri dalam belajar.
Setelah modul pembelajaran selesai disusun, perlu dilakukan uji kelayakan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa layak modul dapat digunakan sebagai
media yang akan membantu proses pembelajaran. Penilaian kelayakan dilakukan oleh expert judgement dan siswa.
Setelah dilakukan uji kelayakan dan modul dinyatakan layak, modul siap digunakan sebagai media pembelajaran.
D. Hipotesis Penelitian
Secara logis dapat dipersepsikan bahwa modul yang disusun berdasarkan teori pada kajian pustaka akan memenuhi kriteria sehingga dapat dinyatakan sebagai
modul yang layak. Dengan demikian, berikut hipotesis yang diajukan yaitu: “Modul Mengolah Angka dengan Microsoft Excel 2007 dinyatakan layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran”.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development RD. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD
adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk Sugiyono, 2009.
Sesuai dengan pengertiannya bahwa penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa modul
pembelajaran pengolahan angka dengan Microsoft Excel 2007 untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sasaran penelitian ini adalah
pembuatan modul pembelajaran yang layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui kelayakan modul pembelajaran pengolahan angka dengan Micosoft Excel 2007 diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada expert
judgement pada saat uji validasi serta siswa kelas XI pada saat uji coba.
B. Model Pengembangan
Ada 10 langkah prosedur penelitian pengembangan Borg Gall, 1983: 1.
Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi kajian pustaka, pengamatan kelas, persiapan laporan tentang pokok persoalan.
2. Melakukan perencanaan pendefinisian ketrampilan, perumusan tujuan,
penentuan urutan pembelajaran dan uji coba skala kecil.
28 3.
Menggambarkan bentuk produk awal yakni perumusan butir-butir materi, menganalisa indikator dan perumusan alat pengukur keberhasilan.
4. Melakukan uji lapangan permulaan.
5. Melakukan revisi terhadap produk utama.
6. Melakukan uji lapangan.
7. Melakukan revisi terhadap produk operasional.
8. Melakukan uji coba lapangan.
9. Melakukan revisi terhadap produk akhir.
10. Mendessiminnasikan dan mengimplementasikan produk.
Sedangkan menurut Wasis D. Dwiyoga dari langkah-langkah tersebut dapat disederhanakan menjadi 5 langkah utama Dwiyoga, 2004:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan.
2. Mengembangkan produk awal.
3. Validasi ahli.
4. Uji coba produk.
5. Revisi produk.
Langkah yang dilakukan untuk penelitan ini mengadaptasi dari kedua teori di atas yaitu:
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi kajian
pustaka, pengamatan kelas, persiapan laporan tentang pokok persoalan. 2.
Melakukan perencanaan pendefinisian ketrampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran dan uji coba skala kecil.
3. Mengembangkan produk awal.
4. Validasi ahli.
5. Revisi
6. Uji coba produk pada uji coba skala kecil.