Jenis Kegiatan Permainan Kajian Tentang Media Permainan

25 Penginderaan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan perabaan. Kelima aspek penginderaan ini perlu diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka terhdap hal-hal yang berlangsung dilingkungan sekitarnya. Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa manfaat bermain meliputi perkembangan diantaranya perkembangan fisik, motorik, sosial- emosional, kognitif. Selain itu bermain bermanfaat juga untuk mengasah ketajaman penginderaan. Manfaat bermain bukan hanya untuk aspek perkembangan saja, melainkan juga anak belajar secara emosional maupun intelektual.

4. Jenis Kegiatan Permainan

Permainan sebagai media belajar merupakan hal yang penting didalam atau dunia pendidikan. Menurut Abdul Khobir 2009:200-201 kegiatan bermain anak dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Bermain Banyak Gerak Aktif Bermain banyak gerak memiliki ciri banyak gerak, seperti:lari, lompat, menendang, melempar, dan lain-lain. Cara ini bermanfaat bagi anak dalam hal melatih keterampilan dalam macam hal. Kebanyakan anak laki-laki menyukai permainan ini. Dengan bermain aktif seolah- olah anak menyalurkan tenaganya yang berlebihan. Termasuk permainan aktif contohnya engklek, lompat karet, main bola, dan lain- lain. 26 b. Bermain dengan Sedikit Gerak Pasif Bermain dengan sedikit gerak memiliki ciri tidak banyak menggunakan tenaga yang berlebihan, suasana lebih tenang dan santai. Misalnya bermain bekel, melihat-lihat buku gambar, membaca, mendengarkan musik dan lain-lain. Menurut Zulkifli 1991:42 mengungkapkan jenis permainan dibagi berdasarkan menurut cirinya antara lain : a. Permainan fungsi Dalam permainan ini yang diutamakan adalah gerak seperti berlari-lari atau kejar-kejaran. Contoh : Permainan Boy-boyan, Bebentengan, Hitam hijau. b. Permainan konstruktif Yang dimaksud dengan permainan ini adalah senang sekali membangun seperti membangun rumah-rumahan, mobil-mobilan c. Permainan destruktif Dalam permainan ini anak senang bermain dengan cara merusak alat-- alat permainan itu lalu di susun kembali. Contoh : Permainan Kartu, permainan bowling. d. Permainan resetif Permainan ini yaitu dengan cara orang tua menceritakan suatu cerita anak, dan anak di dalam jiwanya menempatkan dirinya sebagai pelaku dalam cerita itu. Contoh: Permainan Si kancil dan si kura-kura kuya. 27 e. Permainan peranan Dalam permainan ini anak berperan sebagai pelaku dalam permainannya. Contoh: Permainan kucing dan anjing. b. Permainan sukses Dalam permainan ini anak saling berlomba untuk menonjolkan kelebihannya. Contoh: Permainan Tenis meja. Berdasarkan pendapat di atas bahwa jenis-jenis permainan dapat dibedakan sesuai dengan kegunaan serta penerapan yang dilakukan di dunia pendidikan maupun dalam lingkungan. Ada yang permainan aktif maupun pasif sesuai dengan bentuk atau jenis media permainan. Penelitian ini menggunakan media permainan bowling yang dikategorikan sebagai permainan destruktif yang mudah untuk disusun kembali.

5. Kriteria dalam Pemilihan Media Permainan