Hidrologi Klimatologi Gambaran Umum Kondisi Daerah

dari bahan organik, atau campuran bahan mineral dan bahan organik dengan ketebalan minimum 50 cm, dan mengandung paling sedikit 30 bahan organik bila liat atau 20 bila berpasir. Kepadatan atau bulk density kurang dari 0,6 dan selalu jenuh. Lapisan tanah Organosol tersebar di beberapa pulau Kecamatan Moro Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Jenis lainnya adalah tanah Latosol, dijumpai di Kabupaten Natuna, Pulau Karimun, Pulau Kundur, dan beberapa pulau di Kecamatan Moro. Sementara tanah Aluvial yang belum mempunyai perkembangan, dangkal sampai yang berlapis dalam, berwarna kelabu, kekuningan, kecokelatan, mengandung glei dan bertotol kuning, merah, dan cokelat. Tekstur bervariasi dari lempung hingga tanah tambahan yang banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah ini terdapat di Pulau Karimun, Pulau Kundur, dan pulau-pulau lainnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

e. Hidrologi

Kondisi hidrologi di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari dua jenis, yaitu air permukaan dan air bawah tanah hidrogeologi. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, dapat diperoleh dari air permukaan berupa air sungai, mata airair terjun, waduk, dan kolong, sedangkan air bawah tanah hidrogeologi didapat dengan menggali sumur dangkal. Kolong merupakan kolam bekas tambang bauksit, timah, dan pasir yang terbentuk akibat eksploitasi yang digunakan sebagai sumber air bersih, juga dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata. Kota Batam dan Kota Tanjungpinang merupakan dua daerah yang tidak memiliki Daerah Aliran Sungai. Sedangkan Kabupaten Bintan memiliki Daerah Aliran Sungai DAS yang paling banyak yaitu sembilan buah Daerah Aliran Sungai DAS. Terdapat dua daerah yang tidak memiliki air permukaan yang berasal dari mata air yaitu Kota Batam dan Kabupaten Karimun. Kabupaten Natuna II-10 termasuk Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 6 mata air dari air permukaan, yaitu Nuraja, Gunung Datuk, Tarempa, Temurun, Gunung Bini, dan Gunung Kesayana. Provinsi Kepulauan Riau hanya memiliki dua daerah DamWaduk, yaitu Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Kota Batam memiliki DamWaduk yang terbanyak yaitu lima DamWaduk. Kolong terdapat pada tiga kabupatenkota yang ada di Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupten Lingga. Adapun jumlah kolong terbanyak, terdapat pada wilayah Kabupaten Bintan.

f. Klimatologi

Sebagai konsekuensi dari bentuk wilayah yang berupa kepulauan, maka kondisi iklim Provinsi Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh angin. Provinsi Kepulauan Riau beriklim laut tropis basah, terdapat musim hujan dan musim kemarau yang diselingi musim pancaroba dengan suhu terendah rata- rata 20,4 C. Pada bulan November sampai Februari bertiup angin musim Utara dan pada bulan Juni sampai bulan Desember bertiup angin musim Selatan. Pada musim angin Utara ketinggian dan arus gelombang yang besar serta kecepatan angin yang besar sangat menghambat kelancaran arus transportasi udara dan laut, rawan terhadap abrasi dan menghambat kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada laut. Secara umum, keadaan iklim di Kepulauan Riau relatif seragam berdasarkan catatan lima stasiun yang ada, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.6 .ambaran Kondisi Klimatologi Menurut KabupatenKota Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 II-11 No. Uraian Stasiun Tanjung pinang Hang Nadim Batam Karimun Ranai Natuna Dabo Lingga Tarempa Anambas 1. Suhu C Minimum 21,0 22,8 22,0 21,0 21,3 20,4 Maksimum 33,6 33,2 34,8 34,0 32,5 34,8 Rata-rata 26,8 27,6 27,5 27,0 27,1 30,9 2. Kelembaban Udara Minimum 43,0 43,0 54,0 63,0 56,0 45,0 Maksimum 100,0 100,0 100,0 98,0 100,0 100,0 Rata-rata 85,6 82,8 85,9 88,3 81,3 89,5 3. Curah Hujan mm 324,4 244,1 238,3 198,9 232,4 228,6 4. Tekanan Udara mb 1.010,1 1.009,5 1010,5 1.009,5 998,7 1.009,2 5. Kecepatan Angin knot 7,0 5,0 4,0 18,0 3,0 4,6 6. Penyinaran Matahari 39,9 59,0 53,0 37,0 79,7 50,7 Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika . Sebagai wilayah yang beriklim tropis basah, musim kemarau dan musim hujan yang diselingi dengan musim pancaroba pada wilayah ini memiliki suhu rata-rata terendah yang tercatat di Stasiun Tarempa Kepulauan Anambas sebesar 20,4ºC dan suhu rata-rata tertinggi tercatat di Stasiun Hang Nadim Batam sebesar 22,8ºC, Adapun kelembaban rata-rata di Kepulauan Riau antara 81,3 persen sampai 89,5 persen. Curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2011 di provinsi ini cukup beragam. Kisaran curah hujan tertinggi tercatat di stasiun Tanjungpinang sebesar 324,4 mm. berikut rata curah hujan di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2013 Gambar 2.2. Rata-rata Curah Hujan di Provinsi Kepulauan Riau II-12

g. Penggunaan Lahan