1
Berperan   aktif   dalam   pertimbangan,   pelaksanaan   dan   pemantauan  SD Bersih   Sehat,   baik   yang   berwujud   pendanaan,   Pemikiran,   penyediaan
tenaga, kegiatan, sarana dan prasarana.
2
Mengusulkan dan ikut membahas RKAS agar mendukung SD Bersih Sehat.
3
Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta didik.
B.  Penyediaan Sarana dan Prasarana SD Bersih Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan akses terhadap fasilitas yang layak dan   terjangkau   secara   ekonomi.   Hal   ini   untuk   mencegah   warga   sekolah   kembali   ke
perilaku lama yang dapat mengganggu keberhasilan program SD Bersih Sehat. Tujuan   dari   penyediaan   sarana   yang   layak   dan   terjangkau   adalah   menjamin
tersedianya   akses   warga   sekolah   terhadap   sarana   penunjang   pelaksanaan   perilaku hidup bersih dan sehat.  Strategi penyediaan sarana SD Bersih Sehat yang layak dan
terjangkau secara ekonomis adalah sebagai berikut. 1. Menyediakan sarana SD Bersih Sehat yang ramah anak;
2. Menjamin kemudahan operasional dan perawatan sarana; 3. Mengalokasikan dana perawatan dan operasionalisasi fasilitas dalam RKAS
4. Memfasilitasi warga sekolah dalam penentuan pilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat;
5. Meningkatkan kontribusi warga sekolah dan pihak luar  termasuk orang tua murid dalam pembangunan saranateknologi terpilih;
C. Pendidikan Bersih dan Sehat
Sebagai   lingkungan   terkecil   yang   mempunyai   otoritas   dalam   mengelola   dirinya sendiri,   sekolah   mempunyai   peran   yang   penting   dalam   memberikan   pembelajaran   di
segala bidang bagi warga  sekolah dan lingkungan  sekitar. Peserta didik, sebagai agen perubahan,   diharapkan   dapat   membawa   pengaruh  positif   kepada   keluarga   mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat yang mereka dapatkan di sekolah. Sekolah sebagai pusat informasi sanitasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
peran sekolah dan warga sekolah sebagai agen perubahan yang aktif dalam menjamin tersosialisasi dan teradopsinya berbagai pembelajaran mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat oleh warga sekolah, masyarakat sekitar, dan sekolah lain. Kegiatan untuk mewujudkan sekolah sebagai pusat pembelajaran perilaku hidup
bersih dan sehat mencakup hal sebagai berikut. 15
1. Internal sekolah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut. a. Dokumentasi pelaksanaan SD Bersih Sehat di sekolah.
b. Pelatihan Duta SD Bersih Sehat. c. Pemasangan sloganhimbauan tentang kebersihankesehatankeamanan pangan
di tempat yang strategis, misalnya “Buanglah sampah pada tempatnya”. d. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan fasilitas umum.
e. Melibatkan   peserta   didik   dalam   kegiatan   “SEKOLAH   DASAR   BERSIH   DAN SEHAT”.
f. Mengadakan  workshop, kampanye, dan lomba tentang pentingnya menjaga dan memelihara   kebersihan,   kesehatan,  penghijauan   lingkungan,   dan   keamanan
pangan di sekolah. g. Pelaksanaan   perayaan   hari   nasionalinternasional   terkait   kesehatan   dan
lingkungan Hari Air, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun HCTPS, dan lain-lain.
2. Eksternal Sekolah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut. a. Membuat   program   kemitraan   pendidikan   kebersihan   dan   kesehatan   dengan
instansi   terkait   Puskesmas,   Kepolisian,   PMI,   Petugas   Penyuluh   Lapangan Pertanian, dan lain-lain.
b. Menyebarluaskan   pembelajaran   pelaksanaan   SD   Bersih   Sehat   dalam   forum KKKS.
c. Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan SD Bersih Sehat dalam forum KKG. d. Melakukan penyuluhan kebersihan dan kesehatan bagi warga sekolah.
D. Penciptaan Kondisi Ideal
Sebagai   sebuah   program   yang  diharapkan   memperoleh   hasil   yang   maksimal, pelaksanaan   kegiatan   SD   Bersih   Sehat   harus   didukung   oleh   semua   pemangku
kepentingan terkait. Tanpa dukungan tersebut keberhasilan tujuan kegiatan SD Bersih Sehat  sulit tercapai. Penciptaan kondisi yang ideal sebagai salah satu pilar pelaksanaan
SD Bersih Sehat merupakan salah satu hal penting yang harus menjadi perhatian. Tujuan penciptaan kondisi yang ideal ini adalah menjamin meningkatnya dukungan
advokasi,   regulasi,   pendanaan,  dan  fasilitasi   berbagai   pihak   dalam   pelaksanaan program   SD   Bersih   Sehat.  Beberapa   kegiatan   utama   dalam  penciptaan   kondisi   ideal
adalah sebagai berikut. 1. Melakukan advokasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelaksanaan SD Bersih
Sehat   kepada   warga   sekolah   untuk   menyamakan   persepsi   dan   mendapatkan dukunganpartisipasi   dalam   pelaksanaan   program.   Contohnya,   dalam   pertemuan
16
dengan komite dan orang tua peserta didik, sekolah menyosialisasikan rencana kerja pelaksanaan program SD Bersih Sehat atau kondisi lingkungan sekolah.
2. Memfasilitasi   pengembangan   kebijakan   atau   peraturan   yang   dapat   mendukung pelaksanaan SD Bersih Sehat di sekolah. Contoh:
a. Sekolah   memberikan   kebijakan   terkait   pelaksanaan   kebersihan   di   sekolah dengan   memberikan   sanksi   bagi   warga   sekolah   yang   membuang   sampah
sembarangan. b. Sekolah   mencanangkan   Hari   Jumat   Bersih.   Setiap   hari   Jumat   dilaksanakan
kegiatan kebersihan lingkungan sekolah yang melibatkan seluruh warga sekolah. Kegiatan   ini   bertujuan   untuk   mempertahankan   perilaku   gotong-royong   dan
menjaga kebersihan serta keindahan sekolah. c. Sekolah mewajibkan kelas 3 tiga ke atas untuk melaksanakan piket bersama
untuk membersihkan dan merapikan kelas masing-masing. d. Sekolah mengadakan lomba ruang bersih antarkelas.
3. Menentukan   kebijakan   terhadap   dukungan   pendanaan   pelaksanaan   program   SD Bersih Sehat. Contoh:
a. Kepala   sekolah   mengeluarkan   kebijakan   penggunaan   dana   BOS   untuk membiayai pelaksanaan program SD Bersih Sehat, sesuai aturan penggunaan
dana BOS yang ada. b. Sekolah   menyediakan   rencana   pembangunan   dan   pengembangan   media
informasi yang dapat diketahui oleh warga sekolah dan umum. Media ini berupa papan informasi rencana pengembangan dan pembangunan sekolah.
4. Memfasilitasi kemitraan dengan pemerintah daerah UPTD, swasta, donor, LSM, warga, akademisi, dan pelaku lainnya dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat. Contoh:
a. Sekolah   bekerjasama   dengan   pihak   lain   dalam   mendukung   pelaksanaan   SD Bersih Sehat.
b. Sekolah   berkoordinasi   dengan   UPTD   atau   dinas   terkait   untuk   mendapatkan fasilitas dan bimbingan teknis dalam pelaksanaan program SD Bersih Sehat.
a. Mendorong terciptanya ruang publik atau jejaring sosial sebagai forum diskusi dan   koordinasi   pemangku   kepentingan   baik   individu   maupun   lembaga   yang
memiliki   komitmen   terkait   pelaksanaan   program   SD   Bersih   Sehat   atau lingkungan   sekolah   yang   sehat.   Contohnya,   sekolah   membuka  peluang  untuk
memfasilitasi   proses   pembelajaran   pelaksanaan   program   SD   Bersih   Sehat dengan berbagai pihak terkait sekolah lain, warga sekitar, pihak lainnya.
E. Pelibatan Berbagai Pihak Terkait