Pembentukan Organisasi Tim Pelaksana Sosialisasi Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

Implementasi program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat mengikuti tahapan kegiatan sebagai berikut:

A. Pembentukan Organisasi Tim Pelaksana

Mengingat pentingnya pelaksanaan program SD Bersih Sehat, maka diperlukan struktur organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat seperti di bawah ini. Organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat di sekolah dasar. 1. Penanggung Jawab : Kepala Sekolah 2. Ketua : Guru 3. Sekretaris : GuruTenaga Kependidikan 4. Anggota : Guru, Peserta didik, dan Komite Sekolah Sekolah yang telah memiliki Tim Pelaksana UKS dapat menggunakan struktur organisasi yang sudah ada tanpa harus mengubah nama tim. Pembentukan Tim Pelaksana SD Bersih Sehat diharapkan menguatkan peran dan tanggung jawab Tim Pelaksana SD Bersih Sehat. Pembentukan organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat dapat melibatkan komite sekolah, dinas-dinas terkait misalnya dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan masyarakat di sekitar sekolah.

B. Penyusunan Rencana Kegiatan 1. Rencana kegiatan SD Bersih Sehat

Rencana kegiatan SD Bersih Sehat merupakan rangkaian dan tahapan kegiatan yang disusun dan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh warga sekolah dan masyarakat sekitarnya. Rencana Kegiatan SD Bersih Sehat merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah RKSRencana Kerja dan Anggaran Sekolah RKAS

2. Penyusunan rencana Kegiatan SD Bersih Sehat

Rencana kegiatan SD Bersih Sehat merupakan hasil koordinasi sekolah dengan pihak terkait yang pelaksanaannya diatur dan didistribusikan pada seluruh anggota tim sesuai dengan bidangnya. Rencana kegiatan mencakup kegiatan memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim, melaksanakan pengelolaan sampah dan sarana sanitasi, melaksanakan pembinaan, serta pemantauan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Termasuk dalam rencana kegiatan tersebut adalah melaksanakan kerjasama dengan instansiinstitusi terkait, dunia usaha dan dunia 22 industri untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang kebersihan dan kesehatan secara keseluruhan, serta membuat dokumentasi kegiatan.

3. Pembiayaan

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat dapat bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah BOS, CSR, dan partisipasi masyarakat.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Kegiatan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana kegiatan SD Bersih Sehat. Hal yang dimaksud adalah a pendidikan kebersihan dan kesehatan; b penyelenggaraan pelayanan kesehatan; c peningkatan kompetensi guru dan peserta didik dalam bidang kebersihan dan kesehatan; d pengadaan sarana prasarana kebersihan dan kesehatan; e pembinaan lingkungan sekolah bersih dan sehat; serta f penciptaan budaya perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

C. Sosialisasi

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat ditentukan oleh seberapa besar komitmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, komite sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah terhadap pentingnya pelaksanaan kegiatan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi secara intensif terhadap seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

D. Pengembangan Program dan Kegiatan 1. Pencanangan SD Bersih Sehat

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat perlu diawali dengan peresmian agar diketahui dan menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk mendukung kegiatan tersebut. Contoh kegiatan pada peresmian ini, antara lain, sebagai berikut. a. Pemasangan stiker, poster, slogan di setiap ruangan dan sarana lainnya yang berisi himbauan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan b. Upacara Peresmian Sekolah Dasar Bersih dan Sehat dengan mengundang instansi terkait dan warga sekolah. Puskesmas dan UPTD. c. Melakukan aksi bersama cuci tangan pakai sabun, penanaman pohon di sekolah, penyerahan tempat sampah, dan lain-lain.

2. Pemenuhan Fasilitas SD Bersih Sehat

a. Penyediaan buku guru tentang pendidikan kesehatan. b. Penyediaan media pembelajaran kesehatan. c. Penyediaan ruang UKS. d. Penyediaan peralatan UKS minimal meliputi: 1. Tempat tidur; 23 2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen chart, dan termometer; 3. Lemari obat, kotak P3K dan obat-obatan sederhana obat luka, oralit, parasetamol, dll.; e. Penyediaan sarana dan prasarana kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan seperti berikut ini. 1. Lokasi kantinwarung sekolah minimal berjarak 20 m dengan TPS tempat pengumpulan sampah sementara. 2. Langit-langit terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak ada bekas bocor, tidak jebol, tidak mengelupas, dan mudah dibersihkan. 3. Dinding terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak ada bekas bocor, tidak retak, dan mudah dibersihkan. 4. Lantai terlihat bersih, tidak licin, tidak ada sampah berserakan, tidak retak, dan mudah dibersihkan. 5. Mebeulair berupa meja dan kursi makan terlihat bersih, tidak ada debu, dan dalam kondisi baik. 6. Peralatan kantin sekolah terlihat bersih, tidak ada debu, tidak rusak, tidak mudah berkarat. 7. Terdapat tempat sampah tertutup organik, nonorganik, dan limbah 8. Terdapat tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dilengkapi dengan sabun dan lap bersih. 9. Ada ventilasi yang memadai. 10. Ruangan kantin terlihat terang, bersih, dan rapi. 11. Bahan makanan disimpan di tempat yang tertutup dan terpisah dari makanan jadi. 12. Penyimpanan bahan makanan dan makanan harus sesuai dengan suhu penyimpanan yang dianjurkan. 13. Tempat pengolahan makanan sederhana memanasi, mengukus, dan memanggang terlihat bersih, rapi, tertutup, terdapat lampu penerangan yang cukup dan jauh dari kamar mandi WC. 14. Tempat penyajian makanan harus selalu tertutup, bersih, dan tidak berkarat. 15. Waktu penyajian makanan tidak boleh lebih dari 4 jam, terutama makanan yang berprotein tinggi dan bersantan tidak lebih dari 2 jam. 16. Peralatan pengolahan masak dan peralatan makan disimpan dalam tempat penyimpanan yang bersih dan tertutup. 17. Tempat cuci peralatan masak dan makan terlihat bersih dan tersedia air bersih yang mengalir dan sabun. 18. Di sekitar tempat cuci alat tidak boleh ada air yang tergenang. 24 19. Saluran pembuangan air limbah kantin terbuat dari bahan kedap air dan tertutup. 20. Alat kebersihan sapu, pel, ember, sabun, dll tersedia di kantin 21. Makanan dan minuman yang dijual terdaftar di BPOM untuk pangan olahan pabrikan dengan nomor izin edar MD atau ML atau terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupatenkota untuk produk industri rumah tangga dengan nomor izin edar PIRT. 22. Kemasan makanan dan minuman yang dijual tidak rusak. 23. Makanan dan minuman yang dijual belum kadaluwarsa. 24. Makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dilarang. 25. Makanan dan minuman dikemas dengan kemasan untuk makanan dan bersih. 26. Makanan dan minuman yang dijual tidak menggunakan bahan tambahan makanan melebihi batas maksimal termasuk garam, gula dan lemak, bahan berbahaya, dan memenuhi kriteria sebagai berikut: a Baju kerja petugas penjaga kantin bersih, rapi, menggunakan celemek berwarna terang, menggunakan tutup kepala, beralas kaki dan kuku terpotong pendek dan bersih, serta tidak memakai cincin dan gelang b Petugas penjual makanan menggunakan penjepit dan sarung tangan dan masker jika diperlukan serta tidak berbicarabersinbatuk pada saat menjamah makanan c Petugas Penjaga Kantin tidak sedang menderita: sakit mata, batuk, pilek, kulit dan penyakit menular, segera melapor jika sakit d Penjamah makanan selalu cuci tangan memakai sabun sebelum memungut makanan. f. Penyediaan kamar mandiWC dan urinoir beserta kelengkapannya yang terpisah antara peserta didik putra dengan putri sesuai persyaratan, dan kamar mandiWC untuk guru dan karyawan. g. Penyediaan sumber air bersih yang cukup dan tidak jauh dari kantin. h. Penyediaan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan, kedap air, tertutup, dan airnya dapat mengalir dengan lancar. i. Penyediaan unit penampungan air limbah yang memenuhi syarat. j. Penyediaan saluran penuntasan air hujan. k. Penyediaan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan kelengkapan sabun cuci tangan di setiap ruangan. l. Penyediaan tempat sampah bertutup dan terpilah di ruang terbuka dan diberi keterangan organikanorganik, basahkering, dan bergambar. m. Penyediaan tempat sampah bertutup organik dan anorganik di setiap ruangan. 25 n. Penyediaan sarana sosialisasi dan publikasi SD Bersih Sehat seperti: stiker, poster, spanduk.

3. Penyebarluasan Informasi dan Edukasi

Penyebarluasan informasi dan edukasi dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat, antara lain, sebagai berikut. a. Pemasangan slogan himbauan tentang kebersihan kesehatan keamanan pangan di tempat yang strategis, misalnya “Buanglah sampah pada tempatnya”, “Kiat memilih jajanan yang aman”. Contoh slogan disajikan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Contoh sloganposter anjuran menjaga kebersihan b. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan fasilitas umum di sekolah. c. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan “SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT”. d. Mengadakan workshop, kampanye, dan lomba tentang pentingnya menjaga dan memelihara kebersihan, kesehatan, penghijauan lingkungan, dan keamanan pangan. e. Membuat program kemitraan pendidikan kebersihan dan kesehatan dengan instansi terkait Puskesmas, Kepolisian, PMI, Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian, dan lain-lain. f. Melakukan penyuluhan kebersihan, kesehatan, dan keamanan pangan bagi warga sekolah.

E. Operasional Kegiatan

Pelaksanaan secara umum operasional kegiatan sekolah dasar bersih dan sehat meliputi hal-hal sebagai berikut. 26

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler yaitu

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, dengan materi yang mencakup hal-hal berikut ini. a. Menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, mata, hidung, telinga, gigi, mulut, tubuh, kuku, dan pakaian. b. Mengenal pentingnya imunisasi c. Mengenal makanan sehat dan aman. d. Mengenal bahaya penyakit seperti diare dan demam berdarah. e. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah madrasah dan rumah. f. Membiasakan buang sampah pada tempatnya. g. Mengenal kesehatan reproduksi. h. Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan. i. Mengenal bahaya minuman keras. j. Mengenal bahaya dan cara menolak penggunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. k. Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.

2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan sekolah yang berkaitan

dengan kesehatankeamanan pangan, seperti kegiatan berikut ini. a. Studi Wisata. b. Perkemahan. c. Ceramah, diskusi, dan praktik. d. Lomba-lomba. e. Bimbingan hidup sehat. f. Apotek hidup. g. Kebun sekolah. h. Kerja bakti. i. Majalah dinding. j. Pramuka. k. Piket sekolah. l. Mengakses e-learning 5 lima kunci keamanan pangan untuk anak sekolah di website http:klubpompi.pom.go.id.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah dasar yang meliputikegiatan

sebagai berikut. a. Melakukan penjaringan kesehatan gigi, mata, telinga, anemia, kecacingan, dan perilaku anak bekerjasama dengan Puskesmas. b. Memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit P3P termasuk keracunan makanan dan merujuk ke Puskesmas apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut. c. Melakukan pengawasan warungkantin sekolah bekerjasama dengan Puskesmas. d. Melaksanakan imunisasi bagi peserta didik bekerjasama dengan Puskesmas. e. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala tiap 6 bulan termasuk pengukuran tinggi dan berat badan bekerjasama dengan Puskesmas. f. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan peserta didik pada buku kesehatan. g. Melakukan pemeriksaan kebersihan gigi. h. Melakukan pelayanan konseling kesehatan remaja bekerjasama dengan Puskesmas. 27 i. Melakukan pengukuran tingkat kesegaran jasmani secara berkala.

4. Menyelenggarakan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah meliputi:

a. Penataan sarana dan prasarana sekolah dasar bersih dan sehat sesuai dengan kriteria yang ditentukan. b. Setiap ruangan, baik ruang tertutup maupun terbuka, dibersihkan 2 dua kali sehari atau sesuai kebutuhan sekolah. c. Penyianganpemotongan rumput dan tanaman pengganggu lainnya secara berkala. d. Setiap 2 dua kali sehari atau sesuai kebutuhan dilakukan pemindahan dari tempat sampah kecil ke tempat penampungan sementara di sekolah bak besar kontainer permanen baik dari ruang terbuka maupun tertutup sesuai dengan jenisnya. e. Pengelolaan sampah kompos, daur ulang dan bank sampah. f. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran penuntasan air hujan agar tetap berfungsi dengan baik. g. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran pembuangan air limbah agar tetap berfungsi dengan baik. h. Pemanfaatan air hujan dan pengolahan air limbah. i. Pemeriksaan sanitasi lingkungan secara berkala. Dalam pelaksanaan operasional harian, kegiatan pengembangan SD Bersih Sehat memerlukan keterlibatan peserta didik secara intensif demi terciptanya budaya hidup bersih dan sehat. Berikut ini adalah contoh model pelaksanaan operasional harian kegiatan pengembangan SD Bersih Sehat dengan melibatkan peserta didik. a. Seluruh peserta didik di sekolah dibagi menjadi kelompok-kelompok duta bersih dan sehat DBS. b. Tiap kelompok ± 10 orang dan memiliki struktur organisasi kelompok. c. Ketua kelompok bermusyawarah menyusun tugas dan jadwal kegiatan dengan bimbingan guru. d. Tiap kelompok melakukan tugas piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bersama dan melaporkan kepada penanggungjawab kegiatan. Salah satu contoh kegiatan disajikan pada Gambar 4.2. e. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kelompok yang bertugas sesuai dengan jadwal piket. f. Penanggungjawab kegiatan melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kepada kepala sekolah secara berkala. Gambar 4.2 28 Contoh kegiatan membersihkan lingkungan sekolah

F. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Proses pembudayaan PHBS dalam kegiatan sekolah dasar bersih dan sehat, antara lain, berikut ini. 1. Kepala Sekolah bersama-sama dengan warga sekolah harus membuat peraturan tentang SD Bersih Sehat yang dimasukkan dalam peraturan dan tata tertib sekolah. 2. Pemasangan papan peraturanrambu larangan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sekolah. 3. Pemberian hukumansanksi yang sifatnya mendidik bagi warga sekolah yang melanggar aturan berkenaan dengan kebersihan sesuai dengan tingkat pelanggaran dan aturan yang berlaku. 4. Pembiasaan PHBS dengan mengadakan kegiatan rutin membersihkan lingkungan sekolah seperti Program Jumat Bersih yang melibatkan seluruh warga sekolah, pemeriksaan kebersihan kuku dan rambut setiap hari Senin, dan lain-lain.

G. Tindak Lanjut Pengembangan