Upaya Perbaikan Agribisnis Kakao

385 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 buh seperti tanaman hutan. Kondisi ini menyebabkan tidak terdistribus- inya penyinaran matahari dengan baik pada pokok tanaman dan mudah berkembang biaknya hama dan pe- nyakit pada tanaman kakao. 5. Masih rendahnya sistem pengendalian hama penyakit yang dilakukan oleh petani, sehingga hama dan penyakit disamping menyerang buah juga ada yang menyerang pokok tanaman se- hingga menyebabkan tanaman men- jadi mati. Disamping itu buah atau bakal buah tanaman kakao kemudian tidak berkembang dengan baik dan tidak menghasilkan biji atau kalaupun menghasilkan biji, kualitas biji men- jadi sangat rendah. Penerapan teknologi ditingkat petani relatif sederhana. Teknologi dimaksudkan disini adalah teknologi budidaya yang me- liputi persiapan lahan, tanam, pemupukan, pemangkasan, pemeliharaan dan pember- antasan hamapenyakit. Teknologi pascap- anen kakao adalah fermentasi dan penger- ingan. Umumnya petani kakao mengerti teknik fermentasi. Namun praktek yang dilakukan pemeraman biji kakao dalam karung plastik yang disusun berlapis-lapis. Kualitas biji kakao yang dihasilkan, aroma dan warna suram. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan sinar matahari se- lama ± 3 hari. Sebagian besar petani tidak melakukan fermentasi. Sementara bila di- lakukan fermentasi memakan waktu 3-4 hari. Proses fermentasi tergantung dari per- mintaan kualitas biji oleh pedagang. Ser- ing pedagang memberlakukan harga sama antara biji kering hasil fermentasi dengan tanpa fermentasi.

4. Upaya Perbaikan Agribisnis Kakao

Sasaran pembangunan perkebunan kakao di Sumatera Barat adalah: meningkatkan pendapatan petani khususnya dari perkebunan kakao dan menjadikan Sumatera Barat sebagai sentra produksi utama perkebunan kakao Wilayah Barat Indonesia. Menurut Damanik.S dan Herman, 2010 strategi pengembangan perkebunan kakao dapat dideinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai sasaran jangka panjang berdasarkan kajian dan penelitian yang sudah dilakukan, maka strategi pengembangan sistem agribisnis kokao harus dilakukan formulasi eisiensi dan integrasi antar subsistem agribisnis. Mengingat berbagai faktor strate- gis saat ini umumnya berada pada kondisi moderat dan beberapa berada pada kondisi minim dalam memberikan dukungan bagi terlaksananya pembangunan perkebunan kakao yang berkelanjutan maka diperlukan kerja keras dan perubahan yang cukup besar dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan sub sektor perkebu- nan kakao Sumatera Barat. Program pembangunan perkakaoan harus dipacu oleh pemerintah melalui pe- nyediaan bibit berkualitas serta melaku- kan pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan agribisnisnya dan menyuluh- kan teknologi-teknologi inovatif serta mem- 386 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 perbaiki sistem diseminasi agar lebih tepat dan akurat, namun semua itu belum mem- berikan hasil yang memadai didalam pen- ingkatan produksi kakao dan pendapatan petani Disbun Sumbar, 2006. Kegiaan- kegiatan seperti pelatihan, sekolah lapang, studi banding sudah cukup banyak dilaku- kan dan ternyata selama pelatihan semua teknologi bisa dipahami dan diadopsi, se- hingga sebagaian petani sudah mempunyai pengetahuan yang cukup memadai, tetapi kenyataan tidak banyak petani yang men- erapkan apalagi mengembangkannya. Hal ini terlihat dari produktivitas dan kualitas kakao yang masih rendah dan cenderung terus menurun karena belum menerapkan teknologi inovatif secara utuh dan berkelan- jutan. Untuk itu Pemerintah Sumatera Barat melakukan upaya perbaikan untuk mening- katkan produksi dan produktivitas maupun kualitas kakao secara cepat dan berkelanju- tan dengan membangun kawasan agribisnis kakao melalui kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Nagari Model Kakao pada suatu kenagarian yang dikenal dengan nama: “Nagari Model Kakao NMK” dengan tujuan agar komoditi kakao bisa menjadi motor penggerak ekonomi di nagari. Di Kabupaten Padang Pariaman terdapat di Nagari Kuranji Hulu Kecamatan Sei Ger- ingging dan sampai tahun 2013 sudah ada 10 Nagari model Kakao di Sumatera Barat Disbun Sumbar.2013. Kegiatan yang di- lakukan adalah bimbingan, fasilitasi, pen- dampingan, pelatihan, sekolah lapang, studi banding dan percontohan teknologi untuk mempercepat adopsi dan penerapan teknologi inovatif yang diberikan, sehingga dalam waktu singkat akan dapat mening- katkan produktivitas kakao dan pendapatan petani. Di Kabupaten Padang Pariaman se- jak tahun 2011 telah di tumbuhkan Nagari Model Kakao NMK di kecamatan Sungai Geringing dengan kegiatan: 1 teknologi pembibitan membangun kebun demplot penakar entres kakao yang bekerjasama dengan Puslitkoka Jember Jawa Timur; 2 Teknologi Budidaya dan pasca panen yang bekerjasama dengan BPTP Sumatera Barat dan Swisscontact Belanda berupa demplot dan pelatihan pada petani; 3 Teknologi In- tegrasi kakao ternak sapi dengan memam- faatkan limbah kulit kakao sebagai bahan pakan ternak dan kotoran ternak untuk pu- puk tanaman kakao; 4 inovasi kelem- bagaan dengan membangun pondok per- temuan dan membuat kebun contoh kakao, melakukan Sekolah Lapang Kakao serta pemberdayaan alat fermentasi yang sudah ada di nagari. Disamping itu adanya ker- jasama dengan Universitas Andalas berupa program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik Unand yang ditempatkan pada Nagari Model Kakao dengan kegia- tan pembinaan, pendampingan tetang tana- man kakao terutama dari aspek budidaya dan pasca panen kakao kepada petani. Pada tahun 2012 Kerja sama diperluas dengan mengikutsertakan Balai Pengkajian Perta- nian BPTP Sumatera Barat dalam disemi- nasi dengan pendekatan Model Spectrum Diseminasi Multi Channel SDMC yaitu suatu terobosan mempercepat dan mem- perluas jangkauan diseminasi dengan me- manfaatkan berbagai saluran kominikasi 387 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 dan pemangku kepentingan stakeholder yang terkait secara optimal melalui ber- bagai media secara simultan dan terkoor- dinasi. Menurut Nusyirwan Hasan 2012 Diseminasi inovasi teknologi budidaya dan pasca panen kakao melalui Model Spectrum Diseminasi Multi Channel SDMC terjadi penigkatan adopsi inovasi teknologi budi- daya dan pasca panen kakao rata-rata sebe- sar 26,13 persen yaitu dari 19,44 menjadi 45,56 dan dengan peningkatan adopsi in- ovasi teknologi budidaya dan pasca panen kakao, mengakibatkan terjadinya peningka- tan produktivitas kakao dari 450,71 kghath menjadi 720,50 kghatahun di Nagari Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman. PENUTUP Kesimpulan 1. Proil Petani komoditi Kakao di Kabupaten Padang Pariaman rata- rata ber-umur 45 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah yang dimilki oleh petani jagung adalah berkisar lebih dari 12 tahun menamatkan pendidikan sampai ke jenjang SLTP dan SLTA, dan proil usahatani komoditi kakao seluas 1,5 – 2,0 ha, dengan produktiitas 600 – 900 kg ha. 2. Pengelolaan kebun kakao di Kampung Dalam, dimana petani yang melakukan penyiangan sekitar 30, pemupukan 35 dengan menggunakan pupuk kandang dan fermentasi 25 dalam karung atau kantong plastik. Dan pengelolaan kebun kakao di Sei Geringging, dimana petani yang melakukan penyiangan baru sekitar 40, pemupukan 25 dan fermentasi 25 dalam karung atau kantong plastik. Dan dengan adanya program gernas kakao dan Nagari Model Kakao, petani telah melakukan pemangkasan sekitar 75 dan pengendalian hama penyakit 60. 3. Salah satu masalah penting dalam pengembangan kakao adalah serangan OPT yang menyebabkan menurunnya kualitas produksi, terutama serangan hama penggerek buah PBK, dimana luas serangan pada tahun 2008 seluas 296 ha dan terjadi penuruanan pada tahun 2011 dan 2012 seluas 86 ha. 4. Perkembangan luas dan produksi tanaman kakao di kabupaten Padang Pariaman sangat segniikan yaitu dari 4.641 ha tahun 2006 menjadi 31.522 ha pada tahun 2013 naik 679 dan produksi 1.920 ton tahun 2006 menjadi 15.243 ton tahun 2013 naik 794 , yang melibatkan 8.853 KK petani kakao. 5. Pemerintah Sumatera Barat melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas maupun kualitas kakao secara cepat dan berkelanjutan dengan membangun kawasan agribisnis kakao melalui kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Nagari Model Kakao pada suatu kenagarian yang dikenal dengan nama: “Nagari Model Kakao NMK” dengan tujuan agar komoditi kakao bisa menjadi motor penggerak ekonomi di nagari. 388 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 6. Polamodel Diseminasi Multi Channel DMC dapat meningkatkan adopsi inovasi teknologi budidaya dan pasca panen kakao dari 19,44 persen menjadi 45,56 persen, sehingga produktivitas kakao juga meningkat dari 450,71 kg hath menjadi 702,50 kghatahun. Rekomendasi Perlu membangun kawasan agribisnis kakao melalui kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Nagari Model Kakao pada suatu kenagarian yang dikenal dengan nama: “Nagari Model Kakao NMK” dengan tujuan agar komoditi kakao bisa menjadi motor penggerak ekonomi di nagari dengan melibatkan BPTP Sumatera Barat, dan kegiatan KKN dari mahasiswa dari Perguruan tinggi. DAFTAR PUSTAKA Balitbang Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Edisi Kedua. 26 hal Bappeda, 2011. Rencana TindakAction Plan 5 Industri Unggulan Sumatera Barat. Bappeda Propinsi Sumatera Barat. Padang BPTP Sumbar. 2009. Indormasi paket teknologi pertanian. BPTP Sumatera Barat. 2009 Damanik. S, dan Herman. 2010. Prospek dan Strategi Pengembangan Perkebunan Kakao Berkelanjutan di Sumatera Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Perspektif Vo. 9 No.2 Desember 2010. Hal. 94-105. Disbun Sumbar, 2006. Kebijakan Penge- bangan Kakao di Provinsi Sumatera Barat. Dinas Perkebunan Provinsi Su- matera Barat, Padang. Disbun Sumbar, 2013. Laporan Perkem- bangan dan Pembinaan Nagari Pem- bangunan Kakao di Sumatera Barat. Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Padang. Disbun Padang Pariaman, 2012. Laporan Tahunan Dinas Perkebunan Padang Pariaman. Pariaman. Masri S. dan Soian Effendi. 1982. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta. Manti, I., N. Hasan, Y. Salim, Nusyirwan, M. Jamalin dan Syafril. 2009. Pengendalian hama utama kakao menggunakan minyak serei wangi di perkebunan rakyat Sumatera Barat. Laporan hasil pengkajian kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumbar dengan Menristek. 35 hal. Nasan. N.; R. Roswita, Syafril dan Zulrasdi. 2012. Kajian Percepatan Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kakao melalui Diseminasi Multi Channel mendukung Gernas kakao di Sumatera Barat. Prosiding InSINas tahun 2012. Puslitkoka, 2006. Panduan Lengkap Budidaya Kakao Kiat mengatasi permasalahan praktis.PT. Agromedia Pustaka. Jastra. Y, N. Hosen, Yulira Media, dan Buharman, 2012. Karakterisasi Proil Empat Komoditas Unggulan dan Kawasan Pengembangan Pertanian pada Empat Wilayah Kabupatenkota di Sumatera Barat. Bappeda Propinsi Sumatera Barat Padang. 389 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 Yusniar, 2014. Membangun Kesejahteraan Petani Lewat Nagari Model Kakao NMK, Bidang Sarana dan Prasarana dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat. Wahyuni I. S.; S. Fairuzi; F. Asful, 2010. Potensi Pengembangan Industri Pengolahan Kakao Di Sumatera Barat. Disampaikan pada Seminar Nasional BKS – PTN Wilayah Barat, Bengkulu 23 – 25 Mei 2010. Di Bengkulu. 390 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 Abstract The nutrition improvement for early live of children. The improvement should be started from womb until two year old. During fragnancy the womb should be feeded with nutricious food. The children in 0-6 month old. Should be given only breast milk “ASI”. However, during 6 month – 2 years period biside “ASI” children should consumed food supplement formula made from roasted nuts and grain rice mixture. This method is easy and cheap and could be implemented in plural community. This high quality food is very important due to its incluence for childs helath and intelegence. Keywords: children, nutrition, intelligent Abstrak Perbaikan gizi anak seribu hari kehidupan untuk generasi cerdas. Tulisan ini merupakan review hasil penelitian dengan tujuan untuk mempelajari perbaikan gizi anak seribu hari kehidupan untuk menciptakan gerasi cerdas. Perbaikan tersebut harus dimulai sejak anak dalam kandungan sampai umur anak dua tahun. Pada usia anak 0-6 bulan harus diberi makanan pendamping ASI MPASI, berupa formula bermutu gizi tinggi dari campuran biji-bijian beras dengan kacang-kacangan yang diolah dengan cara di sangria. Cara tersebut murah dan mudah teknologinya, dan dapat diterapkan pada masyarakat pedesaan, untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas. Kata kunci: gizi, anak, cerdas. PERBAIKAN GIZI ANAK SERIBU HARI KEHIDUPAN UNTUK GENERASI CERDAS NUTRITION IMPROVEMENT FOR EARLY LIVE OF CHILDREN FOR CHILDS INTELEGENCE Azman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Barat Jl. Raya Padang – Solok Km 40 Sukarami Fak. 0755 - 31138 PENDAHULUAN Perbaikan gizi makanan pada anak perlu diadakan mengingat generasi masa depan harus berkualitas. Perbaikan gizi ini dianjurkan dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak lahir. Kemudian setelah anak lahir sampai umur 6 bulan anak diharuskan diberi makanan air susu ibu ASI. Setelah anak berumur 6 bulan dianjurkan menggunakan makanan pendamping ASI MPASI bermutu dan bergizi tinggi disamping ASI, diberikan sampai umur anak 2 tahun Azman, 2008 oleh karena pada masa tersebut anak sangat memerlukan gizi untuk pertumbuhan baik pertumbuhan isik maupun kecerdasan otak. Sejak anak berada dalam kandungan sampai anak berumur 2 tahun disebut den- gan seribu hari kehidupan. Gubernur Su- matera Barat Irwan Prayitno 2014 telah mencanangkan perbaikan gizi anak seribu hari kehidupan untuk generasi cerdas, te- lah mensosialisasikan programnya secara Naskah Masuk : 8 Oktober 2014 Naskah Diterima : 18 November 2014 391 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 besar-besaran dan telah menandatangani kesepatakan MoU dengan Kabupaten dan Kota 26 September 2014 di Padang. Jika seseorang bisa menjaga kuali- tas gizi anak dengan baik, anak akan tera- wat dan cerdas, perawatan itu harus dimu- lai dari awal kehamilan sampai usia 2 tahun 1000 hari kehidupan. Jika terlewat dari 1000 hari kehidupan maka anak akan tum- buh menjadi anak yang lemah, sering sakit dan kurang cerdas. Hal tersebut berakibat buruknya sumber daya manusia, banyak pengangguran dimasa datang Irwan Pray- itno, 2014. Michael 2014 sangat men- dukung edukasi tentang pentingnya gizi di awal kehidupan kepada para praktisi kese- hatan untuk menekan angka malnutrisi den- gan target 6,6 serta target MDGs sebesar 15,5 pada tahun 2016. Selanjutnya Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Masrul 2014 mengatakan berdasarkan hasil riset Badan Penelitian Pengembangan dan Pembangu- nan Kesehatan RI angka kekurangan gizi di Sumatera Barat masih belum memuaskan, maka perlu program seribu hari kehidupan di terapkan. Di Indonesia sebanyak 17 juta anak balita menderita gizi buruk, 5,2 juta men- derita kurang gizi dan 305.000 bayi dan balita meninggal setiap tahun Hariyal, et, al. 2005. Sedangkan di Sumatera Barat ter- dapat 50.000 dari 470 .000 anak balita men- derita gizi buruk Zulkarnain, 2010. Perbaikan gizi makanan dianjurkan memanfaatkan bahan makanan yang terse- dia sebaik-baiknya bahan lokal, mudah diperoleh, mudah pengolahannya, bermu- tu gizi tinggi Azman, 2010. Selanjutnya Mein 1997 mengatakan perbaikan gizi makanan dapat dilakukan dengan cara pe- nyediaan makanan terolah yang produksin- ya di dukung oleh pemerintah, mengguna- kan bahan baku setempat. Dari uraian di atas, terlihat perlunya perbaikan gizi makanan pada anak seribu hari kehidupan, oleh karenan makanan bergizi erat hubungannya dengan pertumbuhan isik, kesehatan dan kecerdasan. Generasi masa depan harus cerdas, hal tersebut akan membentuk sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Perbaikan gizi makanan perlu dilakukan sejak kehamilan sampai umur anak 2 tahun seribu hari kehidupan Tulisan ini merupakan review hasil- hasil penelitian dengan tujuan untuk mengkaji gizi anak untuk generasi cerdas dalam usaha membentuk sumber daya manusia berkualitas. PERMASALAHAN GIZI Unicef didalam http:hakimkep. wordpress.com20120608masalah-gizi- masyarakat, masalah kurang gizi dapat disebabkan oleh, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. 1. Penyebab langsung makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makanan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit, 2. Penyebab tidak lansung, ada 3 penyebab kurang gizi, 392 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya dalam jumlah yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya, b. Pola pengasuhan anak kurang memadai, setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik, baik isik, metal dan sosial, c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai, sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. Ketiga faktor tersebut berkaitan den- gan tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan ke- luarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang meman- faatkan pelayanan kesehatan. Akar permasalahan, kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inlasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut telah memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai. http:fandicelluler,blogspot.com201111 mkalah-tentang-gizi.ttml. Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan oleh kekurangan atau ketidak seimbangan asupan energi dan protein. Bila ibu hamil kurang energi, berakibat pada berat badan bayi yang lahir akan rendah. Pada anak bal- ita akan mengakibatkan marasmus, kwashi- orkor dan selanjutnya akan terjadi gang- guan pertumbuhan anak usia sekolah. Anak balita yang sehat atau yang kurang gizi se- cara sederhana dapat ditentukan dengan membandingkan penambahan berat badan menurut umur atau berat badan menurut tinggi. Apabila sesuai dengan standar anak disebut gizi baik, sedikit kurang dari stan- dar disebut gizi kurang dan jauh di bawah standar disebut gizi buruk. Bila gizi buruk disertai dengan tanda-tanda klinis seperti wajah sangat kurus, muka seperti orang tua, perut cekung, kulit keriput disebut maras- mus, dan bila kaki bengkak, wajah membu- lat dan sembab disebut kwashiorkor. Maras- mus dan kwashiorkor dikenal di masyarakat sebagai “busung lapar”http:hakimkep. wordpress.com20120608masalah-giz- imasyarakat. Masalah gizi mikro merupakan masalah kekurangan vitamin, mineral dan asam lemak essensial pada tubuh. Kekuran- gan vitamin pada tubuh seperti masalah KVA, gaky. Kekurangan mineral pada tu- buh seperti kekurangan kalsium, Fe dan kekurangan asam lemak essensial pada tu- buh seperti kekurangan asam lemak linoleat, linolenat, termasuk omega 3. Permasalahan tersebut diatas disebabkan oleh karena konsumsi makanan pada tingkat rumah tangga yang cenderung deisit dalam makanan sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat di 393 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 lakukan pemberian gizi berimbang. http: hakimkep.wordpress.com20120608 masalah-gizimasyarakat PERBAIKAN GIZI Gizi adalah kandungan zat-zat dalam makanan yang akan diproses di dalam tu- buh dan digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkemban- gan tubuh, serta memelihara fungsi normal organ-organ. Perbaikan gizi anak harus dimulai sejak ibu hamil sampai umur anak 2 tahun 1000 hari kehidupan, oleh karena saat itu telah mulai pertumbuhan sianak yang akan lahir, baik pertumbuhan isik pertumbu- han badan maupun pertumbuhan otak ke- cerdasan. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno telah mensosialisasikan program tersebut untuk menyiapkan generasi cerdas, dan berkualitas dimasa datang. Anony- mous, 2014 Makanan yang baik sesudah se- layaknya mengandung zat gizi lengkap, mulai dari karbohidratnya, lemak, protein, vitamin dan mineral. Berdasarkan kebutu- han tubuh akan makanan, kita dapat memb- agi bahan makanan menjadi tiga kelompok yaitu pertama, makanan yang bersumber pada karbohidrat atau zat tenagaenergi ter- dapat pada nasi, kentang, roti, mie dan ubi- ubian. Kedua adalah protein atau zat pem- bangun yang bersumber pada keju, susu, ikan, ayam, daging, telur dan kacang-ka- cangan, dan yang ketiga vitamin dan min- eral atau zat pengatur bisa diperoleh melalui konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. http:fandicelluler,blogspot.com201111 mkalah-tentang-gizi.ttml. Jika anak mengkonsumsi pola maka- nan lengkap seperti makanan pokok, sayur- sayuran, daging dan buah-buahan, maka kecukupan gizinya sudah dapat tercukupi. Tapi juga harus diperhatikan variasi hidan- gan jangan sampai mengkonsumsi satu jenis makanan, karena belum dapat ter- penuhi gizi lengkap dan seimbang. Pentingnya gizi dapat dilihat dari makanan, dimana makanan penting untuk hidup. Tanpa makan dan minum, kita tidak bisa hidup. Kekurangna makanan akan membuat kita kelaparan, dan jika dibiarkan kita bisa sakit bahkan meninggal dunia. Na- mun, jika makanan dengan jumlah yang cu- kup tetapi dengan zat gizi yang tidak seim- bang terlalu banyak karbohidrat, kurang vitamin akan membuat kita kurus atau keg- emukan. Sebaiknya, jika makanan yang kita makan lengkap dan seimbang zat gizinya, maka kita dapat hidup sehat dan terhindar dari penyakit http:fandycelluler.blogspot. com201111makalahtentang-gizihtml. Peran makanan untuk anak 1000 hari kehidupan dimana anak merupakan kon- sumen pasif, artinya anak menerima ma- kanan dari apa yang disediakan ibunya, a. Makanan sebagai sumber zat gizi, didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, min- eral dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi anak seba- gai zat tenaga, zat pembangun dan zat pen- gatur. Zat tenaga, yaitu zat gizi yang meng- hasilkan energi, seperti karbohidrat, lemak dan protein. Bagi anak energi diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta per- tumbuhan dan perkembangannya. Zat pem- bangun, seperti protein, berfungsi bukan 394 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 saja untuk pertumbuhan isik dan perkem- bangan organ-organ tubuh anak, tetapi juga berfungsi sebagai pengganti sel-seljarin- gan yang rusak. Zat pengatur berfungsi agar organ-organ danjaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. http:fandicelluler,blogspot.com201111 mkalah-tentang-gizi.ttml Zat-zat yang berperan sebagai zat pengatur adalah: 1. Vitamin, baik yang larut dalam air vi- tamin B komplek dan vitamin C mau- pun yang larut dalam lemak vitamin A, D, E dan K 2. Mineral kalsium, zat besi, iodium dan lour 3. Air, sebagai alat pengatur vital kehidu- pan sel-sel tubuh. Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik atau gizi berimbang. Status gizi anak dapat diketahui atau dipantau dengan menimbang anak setiap bulan, kemudian dicocokan dengan kartu menuju sehat. Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak antara lain akibat gizi yang tidak seimbang.http:www.danone-nutrindo. orgtentanggiziseimbang.php GIZI SEIMBANG Gizi seimbang adalah susunan makan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas isik, kebersihan dan berat badan ideal http:www.danonenutrindo. orgtentanggiziseimbangphp Zat-zat gizi yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi berfungsi untuk kelangsungan semua proses biologis dalam tubuh, zat gizi dibutuhkan untuk proses membangun dan memelihara organ tubuh manusia. http:fandicelluler,blogspot.com 201111mkalah-tentang-gizi.ttml Dahulu program gizi berimbang ini dikenal orang dengan pola makan empat se- hat, lima sempurna. Oleh karena konsep em- pat sehat, lima sempurna sudah tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, karena kebutu- han manusia akan gizi berbeda-beda tergan- tung berbagai faktor, maka dikembangkan konsep atau pola gizi seimbang. Konsep gizi seimbang terbagi atas tiga kelompok yaitu: sumber energi, padi-padian, umbi-umbian, tepung-tepungan, sagu, jagung dan lain- lain. Sumber zat pengatur, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sumber zat pembangun, ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-ka- cangan dan hasil olahannya seperti tempe, oncom, susu kedelai dan tahu. Pengaturan porsijumlah yang dikonsumsi disesuaikan dengan golongan usia, aktivitas, jenis ke- lamin. Sebagai contoh panduan umum un- tuk orang dewasa untuk makan dalam satu hari, sumber energi: 3-5 piring nasi. Sumber zat pengatur, 1,5 – 2 mangkok sayur, 2-3 potong buah. Sumber zat pembangun 2-3 395 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 potong lauk hewani, 3 potong lauk nabati. Selain itu, konsep gizi berimbang pun me- netapkan 13 pesan dasar sebagai pedoman praktis untuk mengatur makan sehari-hari yang seimbang dan aman agar status gizi serta kesehatan yang optimal dapat terca- pai. 13 pesan dasar tersebut adalah, 1. Ma- kanlah aneka ragaman makanan, 2. Makan- lah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan gizi, 3. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi, 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai sep- erempat dari kebutuhan energi, 5. Gunakan garam beryodium, 6. Makanlah makanan sumber zata besi, 7. Beri ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan, 8. Biasakan sara- pan pagi, 9. Minum air bersih aman dan cu- kup jumlahnya, 10. Lakukan kegiatan isik dan olahraga teratur, 11. Hindari minuman beralkohol, 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan dan, 13. Baca label pada makanan yang dikemas http:health. kompas.comread2013052109390826 konsepgiziseimbang.pengganti4sehat 5sempurna PRODUK BERGIZI TINGGI UNTUK MAKANAN ANAK 1000 HARI KE- HIDUPAN Pemberian makan anak 1000 hari kehidupan ada tiga tahap pemberian, 1. Sewaktu ibu hamil, 2. Anak umur 0-6 bulan, 3. Anak umur 6 bulan sampai 2 tahun. Azman, 2008 1. Ibu Hamil Pemberian makanan anak dalam kand- ungan dapat dilakukan melalui maka- nan ibu yang sedang hamil. Perbaikan gizi sudah mulai dilakukan sejalan den- gan perbaikan gizi ibu hamil. Ibu yang sedang hamil harus memperhatikan makan supaya bermutu gizi tinggi dan seimbang antara karbohidrat, protein dan vitamin. 2. Anak umur 0-6 bulan Pemberian makanan anak umur 0-6 bulan, sebaiknya melalui pemberian air susu ibu ASI. Oleh karena itu, ibu yang menyusui supaya menjaga maka- nannya dengan baik, bermutu dan ber- gizi tinggi, karena gizi makanan yang dimakan ibu menyusui akan mempen- garuhi gizi anak yang sedang disusuin- ya. 3. Anak umu 6 bulan sampai 2 tahun Setelah anak berumur 6 bulan sebaiknya sudah dapat dimulai pemberian makan tambahan berupa makanan-makanan bermutu dan bergizi tinggi, supaya anak dapat tumbuh dengan baik dan cerdas. Oleh karena pertumbuhan dan kecerdasan anak optimal pada umur di bawah dua tahun, termasuk saat ibu hamil dan ibu menyusui. Makan makanan tambahan untuk anak umur 6 bulan sampai 2 tahun dapat berupa makanan instan dan siap saji dari hasil pen- golahan pabrik seperti, SUN, sosial, beras merah, CSM, Promina, cerelac dan seba- gainya. Produk-produk tersebut banyak di- jual di plaza, market dan toko-toko dengan variasi beragam. Harga dari produk tersebut tergolong mahal, dimana masyarakat golon- gan ekonomi menengah kebawah yang ban- yak jumlahnya terasa memberatkan. Untuk itu perlu di kembangkan melalui penelitian- penelitian produk makanan anak dibawah dua tahun yang murah dan mudah. Artinya 396 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 produk tersebut murah biayanya, mudah ba- han bakunya dan mudah cara pengolahan- nya. Dari hasil-hasil penelitian, sebaiknya mengkonsumsi makanan dalam bentuk campuran atau formulasi, oleh karena me- makan makanan beragam dapat memper- baiki mutu gizi dari makan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pencampuran ma- kanan antara biji-bijian dengan kacang-ka- cangan dapat meningkatkan mutu gizi ma- kanan tersebut, oleh karena makanan dalam bentuk formulasi mempunyai nilai biologi yang tinggi. Formulasi Kadar Protein Nilai Cerma Nilai Biologi Mutu Gizi NPU Beras berprotein tinggi tanpa for mulasi • 16.01 a 93.77 a 57.23 a 53.60 a Beras+kacang hijau • 13.06 b 95.28 b 66.75 b 64.03 b Beras+kacang gude • 13.13 b 75.51 c 89.90 c 67.67 c Tabel 1. : Mutu gizi makanan dalam bentuk formulasi Sumber: Azman 2013 Dari Tabel 1, terlihat bahwa bahan formulasi beras dengan kacang-kacangan mempunyai mutu gizi lebih baik, walaupun kadar protein lebih rendah, akan tetapi da- pat menghasilkan mutu protein lebih tinggi di banding bahan beras berprotein tinggi tanpa formulasi. Hal tersebut disebabkan oleh karena bahan makanan formulasi mer- upakan campuran antara biji-bijian dengan kacang-kacangan dapat meningkatkan nilai cerna dan nilai biologi. Sesuai dengan hasil penelitian Azman 2008, bahwa untuk da- pat meningkatkan nilai biologi bahan maka- nan, perlu dilakukan pencampuran 2-3 ko- moditas atau lebih dalam bentuk formulasi. Dianjurkan pembentukan formula suatu bahan makanan dengan substitusi antara biji-bijian dengan kacangan-kacan- gan. Keadaan demikian dapat saling mengisi kekurangan zat gizi satu sama lain. Seperti halnya komoditas biji-bijian mengandung lisin lebih rendah, bila dicampur dengan komoditas kacang-kacangan maka produk yang dihasilkannya mengandung lisin lebih baik Azman, 1990. Sesuai dengan hasil penelitian Purwani, et, al 1996, bahwa ba- han dalam bentuk formula dapat meningkat- kan nilai biologi lebih tinggi, sehingga ba- han tersebut mempunyai mutu protein lebih baik, oleh karena bahan dalam bentuk for- mula akan terjadi saling mengisi kekurangan asam, asam amino satu sama lain. Untuk pertumbuhan, pengganti sel-sel yang rusak dan sebagai daya tahan tubuh, kadar protein produk makanan harus dise- suaikan dengan pola protein yang ditubu- tuhkan. FAOWHO didalam Azman 1990 telah mendapatkan dan merekomendasikan pola kosumsi protein untuk bayi anak-anak dan orang dewasa dalam bentuk asam ami- no. Pola asam amino bahan formula cam- puran beras dengan kacang-kacangan, telah mendekati pola asam amino yang di anjur- kan FAOWHO untuk makanan anak umur di bawah lima tahun. Protein yang bermutu, erat hubun- gannya dengan pertumbuhan sehat, dimana pertumbuhan sehat dari anak dapat dilihat dari penambahan berat badan yang merupa- kan indikatornya. Tabel 2 terlihat hubungan 397 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 mutu protein dengan penambahan berat ba- dan. Formulasi Mutu Protein NPU Protein Terpakai Jumlah Makanan yang dimakan g Penambahan Berat Badan g Organoleptik Rasa Beras berprotein tinggi dari fs 30 53.60 7.96 222.31 58.87 Agak enak Beras+kacang hijau 7:3 64.04 8.76 270.95 90.99 Enak Beras+kacang gude 7:3 67.67 9.11 172.03 48.5 Tidak enak Tabel 2. : Hubungan mutu protein dengan penambahan berat badan Sumber: Azman 2013 Fs = Fraksi Sosoh Makanan yang mempunyai mutu pro- tein rendah tidak memberikan pengaruh yang lebih baik untuk penambahan berat badan, apalagi pretein terpakainya rendah pula, walaupun makanan yang dimakan lebih banyak. Hal ini terlihat pada formula beras berprotein tinggi dari fs 30. Seba- liknya pada formulasi bahan makanan be- ras dengan kacang gude 7:3, dimana mutu protein formulasi tersebut lebih tinggi, akan tetapi pengaruhnya terhadap penambahan berat badan tidak terlihat, malahan terjadi penurunan penambahan berat badan. Hal tersebut dibabkan oleh karena jumlah bahan yang dimakan lebih rendah. Azman.2014 Sedangkan formulasi makanan anak dari beras dengan kacang hijau 7:3 meru- pakan makanan yang memberikan pengar- uh terhadap penambahan berat badan lebih baik, dimana penambahan berat badan pada penelitian tersebut merupakan yang tert- inggi. Dibanding dengan formulasi beras dengan kacang gude, maka mutu protein formulasi beras dengan kacang hijau 7:3 lebih rendah, akan tetapi dapat menghasil- kan penambahan berat badan lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena jumlah bah- an yang dimakan dari formula beras dengan kacang hijau lebih banyak oleh karena rasa makanan tersebut enak. Azman, 2014 Dapat disimpulkan perlu adanya ke- seimbangan antara mutu protein, protein terpakai dengan jumlah makanan yang di- makan dan cita rasa, supaya dapat terlihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan sehat atau penambahan berat badan. Artinya mutu gizi, efesiensi dan cita rasa perlu ada kes- eimbangan untuk dapat tumbuh sehat pada anak, dengan indikatornya penambahan be- rat badan. Persyaratan Mutu Gizi Makan Anak Umur Seribu Hari Kehidupan Anak umur seribu hari kehidupan disebut juga anak umur di bawah dua tahun. Sebagai pedoman untuk penyusunan makanan anak umur seribu hari kehidupan dipakai petunjuk PAG, mengenai komposisi gizi untuk setiap 100 g bahan makanan mengandung 20 protein dengan mutu NPU minimal 60 atau PER 2.1 dan kalori minimal 360 k.Cal. Bila muta protein lebih baik, kadarnya dapat lebih rendah. PAG di dalam Azman, 2008 Komposisi beberapa produk makanan anak umur seribu hari kehidupan di bawah 398 Jurnal Penelitian dan Kebijakan Publik, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014 program Internasional Orr. E. 1972 disaji- kan pada Tabel 3. Terlihat bahwa makanan anak seribu hari kehidupan harus memenuhi persyaratan mutu, dimana kandungan pro- tein bahan makanan tersebut 20 dengan mutu NPU ≥60 atau PER ≥2,1. Bahan Incaparina Colombia CSM Sekmina Turki Shadamin Iran WSB Faffan Tepung jagung 58 68 - - - - Tepung terigu - - 40 28 73 57 Tepung beras - - - - - - Tepung biji kapas 20 - - - - - Tepung kedelai 21 25 18 28 20 18 T. Kacang-kacangan lain - - 22 24 - 10 Susu skim - 5 10 10 - 5 Gula - - 9 9 - 8 Vitamin + mineral 1 2 1 1 3 2 Minyak kedelai - - - - 4 - Kadar protein 28 21 25 - 22 21 PER

2.2 2.3