2. Kedudukan Hukum Administrasi Negara Dalam Lapangan Hukum
Dalam ilmu hukum terdapat pembagian hukum ke dalam dua macam yaitu Hukum Privat dan Hukum Publik. Penggolongan ke dalam Hukum Privat dan
Hukum Publik itu tidak lepas dari isi dan sifat hubungan yang diatur, hubungan mana bersumber dari kepentingan- kepentingan yang hendak dilindungi.
Adakalanya kepentingan itu bersifat perorangan individu privat tetapi ada pula yang bersifat umum publik. Hubungan hukum itu memerlukan pembatasan yang
jelas dan tegas yang melingkupi hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari dan terhadap siapa orang itu berhubungan.
Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur tiap – tiap hubungan di antara negara atau alat-alat negara sebagai pendukung kekuasaan penguasa di satu pihak
dengan warga negara pada umumnya di lain pihak atau setiap hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapannya, begitu pula
hubungan antara alat-alat perlengkapan negara yang satu dengan alat-alat perlengkapan negara yang lain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Hukum
Publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara atau perlengkapannya dengan perseorangan warga negara yang satu dengan
warganya atau hukum yang mengatur kepentingan umum, seperti Hukum Pidana, Hukum Tata Negara dan lain sebagainya.
20
Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain atau mengatur
20
R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafik, 1992, hal 195.
Universitas Sumatera Utara
kepentingan individu, seperi Hukum Perdata, Hukum Dagang dan lain sebagainya. Hukum Administrasi Negara itu merupakan bagian dari Hukum
Publik karena berisi pengaturan yang berkaitan dengan masalah-masalah kepentingan umum. Kepentingan umum yang dimaksud adalah kepentingan
nasional bangsa, masyarakat dan negara.
3. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara
Pengertian Hukum Administrasi Negara yang sudah diuraikan pada bagian sebelumnya menunjukan bahwa Hukum Administrasi Negara berkenaan dengan
kekuasaan Pemerintah atau eksekutif. Pengertian eksekutif di sini berbeda dengan yang dimaksud dalam ajaran Trias Polika yaitu menempatkan kekuasaan eksekutif
sebagai pelaksana Undang-Undang.
21
Istilah Hukum Administrasi Negara dalam kepustakaan Belanda dikenal dengan Istilah bestuursrecht dengan unsur utama bestuur. Menurut Philipus M.
Hadjon istilah bestuur berkenaan dengan sturen dan sturing. Bestuur dirumuskan sebagai lingkungan kekuasaan negara di luar lingkungan kekuasaan legislatif dan
yudikatif. Dengan demikian kekuasaan pemerintah tidak sekedar melaksanakan Undang-Undang saja tetapi merupakan kekuasaan yang aktif. Sifat aktif dalam
konsep hukum administrasi secara instrisik merupakan unsur utama dari sturen.
22
Sturen merupakan suatu kegiatan yang kontinyu. Kekuasaan pemerintahan dalam hal menerbitkan izin mendirikan bangunan misalnya, tidaklah berhenti
dengan diterbitkannya izin mendirikan bangunan. Kekuasaan pemerintahanan
21
Ridwan. HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Rajawali Pers, 2006, hal 34
22
Ibid., hal 36
Universitas Sumatera Utara
senantiasa mengawasi agar izin tersebut digunakan dan ditaati. Dalam hal pelaksanaan mendirikan bangunan tidak sesuai dengan izin yang diterbitkan,
pemerintah akan menggunakan kekuasaan penegakan hukum berupa penertiban yang mungkin berupa tindakan pembongkaran bangunan yang tidak sesuai.
Sturen berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah konsep hukum publik. Konsep hukum publik, penggunaan kekuasaan harus
dilandasi pada asas-asas negara hukum. Sturen menunjukan lapangan di luar legislatif dan yudikatif. Lapangan ini lebih luas daripada sekedar lapangan
eksekutif semata.
23
Kekuasaan pemerintahan yang menjadi objek kajian Hukum Administrasi Negara amat luas. Hal ini dikarenakan bahwa selain melakukan tindakan hukum
dalam bidang legislasi seperti pembuatan Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan tetapi juga melakukan aktifitas di luar perundangan, peradilan dan
juga melakukan tindakan hukum di luar bidang legislasi, oleh karena itu tidak mudah untuk menentukan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara. Kesukaran
untuk menentukan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Hukum Administrasi Negara berkaitan dengan tindakan pemerintahan
yang tidak semuanya dapat ditentukan secara tertulis dalam Peraturan Perudang-Undangan, seiring dengan perkembangan kemasyarakatan yang
memerlukan pelayanan Pemerintah dan masing-masing masyarakat di suatu daerah atau negara berbeda tuntutan dan kebutuhan;
23
Ibid. hal. 37
Universitas Sumatera Utara
2. Pembuatan peraturan-peraturan, keputusan-keputusan, dan instrumen
yuridis bidang administrasi lainnya tidak hanya terletak satu tangan atau lembaga;
3. Hukum Administrasi Negara berkembang sejalan dengan perkembangan
tugas-tugas pemerintahan dan kemasyarakatan, yang menyebabkan pertumbuhan bidang Hukum Administrasi Negara tertentu berjalan secara
sektoral. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan Hukum Administrasi Negara
tidak dapat dikodifikasikan.
24
E. Utrecht dalam bukunya Ridwan HR, menyebutkan alasan-alasan Hukum Administrasi Negara sulit dikodifikasi yaitu:
Peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara berubah lebih cepat dan sering secara mendadak, sedangkan peraturan-peraturan hukum privat dan hukum pidana
hanya berubah secara berangsur-angsur saja, Pembuatan peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara tidak dalam satu tangan. Di dalam pembuatan
Undang-Undang pusat hampir semua Departemen dan Pemerintah Daerah otonom membuat juga peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara sehingga
lapangan Hukum Administrasi Negara itu sangat beraneka warna dan tidak bersistem. Karena tidak dapat dikodifikasikan, maka sukar didentifikasikan ruang
lingkupnya dan yang dapat dilakukan hanyalah membagi bidang-bidang atau bagian-bagian Hukum Administrasi Negara.
25
Prajudi Atmosudirdjo membagi Hukum Administrasi Negara dalam dua bagian, yaitu:
24
Ibid., hal 38
25
Ibid., hal 39
Universitas Sumatera Utara
1. Hukum Administrasi Negara Heteronom
Bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945, TAP MPR, UU adalah huku yang mengaur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi negara.
2. Hukum Administrasi Negara otonom
Hukum operasional yang diciptakan pemerintah dan administrasi negara.
26
Berdasarkan pendapat beberapa sarjana di atas dapat disebutkan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang berkenaan dengan pemerintahan yaitu
hukum yang secara garis besar mengatur: Perbuatan pemerintah Pusat dan Daerah dalam bidang publik; Kewenangan Pemerintah dalam melakukan
perbuatan di bidang publik tersebut; didalamnya diatur mengenai dari mana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan kewenanggannya;
penggunaan kewenangan ini dituangkan dalam bentuk instrumen hukum sehingga diatur pula tentang pembuatan dan penggunaan instrumen hukum;Akibat-akibat
hukum yang lahir dari perbuatan atau penggunaan kewenangan pemerintah itu; Penegakan hukum dan penerapan saksi-saksi dalam bidang pemerintahan.
27
F. Metode Penelitian