lalu ditutup. Melalui teleskop dapat dilihat adanya bidang terang dan bidang gelap lalu skrup pemutar prisma diputar sedemikian rupa, sehingga bidang terang dan
gelap terbagi atas dua bagian yang sama secara vertikal. Dengan melihat skala dapat dibaca indeks biasnya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10
halaman 61.
3.5.1.2 Penentuan bobot jenis
Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan alat Piknometer. Caranya: Piknometer kosong ditimbang dengan seksama pada suhu kamar
sehingga diperoleh bobot piknometer kosong, lalu diisi dengan air suling dan ditimbang dengan seksama. Kemudian piknometer dikosongkan dan dibilas
beberapa kali dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan bantuan hairdryer. Piknometer diisi dengan minyak selanjutnya dilakukan seperti pengerjaan pada air
suling. Hasil bobot minyak atsiri diperoleh dengan mengurangkan bobot piknometer yang diisi minyak atsiri dengan bobot piknometer kosong. Bobot jenis
minyak atsiri adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot minyak atsiri dengan bobot air suling dalam piknometer, kecuali dinyatakan lain dalam
monograf keduanya ditetapkan pada suhu 25ºC Depkes RI, 1995. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 62.
3.5.2 Analisis komponen minyak atsiri dan kristalnya dari rimpang lempuyang gajah dengan GC-MS
Penentuan komponen minyak atsiri dan kristalnya yang diperoleh dari simplisia rimpang lempuyang gajah Zingiber zerumbet SM. yang kering di
Laboratorium Penelitian Farmasi dengan menggunakan seperangkat alat GC-MS model Shimadzu QP-2010 Plus dan Auto Injecto AOC-20i. Dari hasil destilat
Universitas Sumatera Utara
yang dibiarkan mendingin akan terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk selanjutnya dipisahkan dari fase air dan minyak. Dari 1 kg rimpang kering
dihasilkan 20 gram fraksi kristal. Pemeriksaan komponen dari minyak atsiri dan kristalnya dianalisis komponen penyusunnya dengan GC-MS dengan
menggunakan pelarut n-heksan Mulyani, 2010. Kondisi analisis adalah sebagai berikut: Jenis kolom Rastek Rxi-5MS,
panjang 30 m, diameter 0,25 mm, detektor FID. Suhu injektor 280ºC, suhu kolom diprogram 70ºC 5 menit-270ºC 15 menit dengan kenaikan suhu diatur
10 Cmenit. Kecepatan gas pembawa 3,0 mLmenit, tekanan 13,7 k.Pa. Kondisi
GC-MS: ion source temp 250ºC, interface temp 300ºC dan solvent out time 3 menit Mulyani, 2010.
Cara identifikasi komponen minyak adalah dengan membandingkan spektrum massa dan komponen minyak atsiri yang diperoleh unknown dengan
data library yang memiliki tingkat kemiripan Similarity index tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemeriksaan Tanaman 4.1.1 Identifikasi tanaman
Identifikasi tanaman dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor terhadap tanaman yang diteliti menunjukkan
bahwa bahan uji adalah tanaman lempuyang gajah Zingiber zerumbet SM. dari suku Zingiberaceae. Identifikasi bertujuan untuk memastikan kebenaran tanaman
yang akan digunakan sebagai bahan uji Terlampir pada halaman 52.
4.1.2 Karakterisasi simplisia
Hasil pemeriksaan makroskopik adalah rimpang bentuk agak pipih, irisan rimpang berwarna kuning keputih-putihan. Bagian luar berwarna coklat
kekuningan. Berbau aromatik serta memiliki rasa pedas dan sedikit pahit. Hasil pemeriksaan mikroskopik pada serbuk warna kuning kecoklatan.
Terdapat butir pati berbentuk bulat telur, fragmen jaringan gabus, parenkim, pembuluh kayu dan serabut.
Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Materia Medika Indonesia Jilid II Tahun 1978. Hasil
karakterisasi simplisia rimpang lempuyang gajah Zingiber zerumbet SM. dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara