Sumber-sumber dari keberadaan debu Cu diudara sangat banyak. Namun yang terpenting diantaranya adalah berasal dari peleburan biji Cu serta pengelasan yang
mengandung logam Cu yang dikarenakan proses pekerjaan tersebut banyak menghasilkan debu Cu yang akan terlepas keudara.Pembakaran batubara juga
menyumbang uap debu keudara bebas Heryanto 2008.
2.2 Metode Destruksi
2.2.1 Destruksi Kering
Destruksi kering merupakan penguraian perombakan senyawa organik logam dalam sampel menjadi logam-logam anorganik dengan jalan pengabuan sampel dan
memerlukan suhu pemanasan tertentu. Pada teknik ini sampel dipanaskan secara bertahap diudara terbuka untuk menguapkan kandungan air,menguraikan dan
mengoksidasi sampel,dimana akhirnya sampel diabukan pada tanur dengan suhu pengabuan 450 – 550
o
C.Bila oksidasi logam yang bersifat mudah menguap sepertinya analisis Kadmium dan Krom maka perlakuan tidak memberikan hasil yang baik,sebab
pada suhu tinggi oksida-oksida logam ini telah habis menguap untuk analisis Kadmium dan Krom dilakukan pada suhu antara 300 – 320
o
C.Namun terdapat juga perlakuan destruksi kering pada suhu pengabuan pada suhu 750
o
C atau bahkan 980
o
C Raimon 1992.
Masalah utama dengan teknik yang sederhana ini bahwa tiap unsur dapat diubah menjadi senyawa yang mudah menguap secara cepat sehingga hilang sebagian
atau keseluruhan logam tersebut.Kehilangan dengan cara penguapan ini akan menjadi lebih besar jika pengabuan dilakukan pada suhu yang lebih tinggi lagi.Akan tetapi jika
pengabuan dilakukan pada suhu yang lebih rendah maka sampel tidak akan diabukan secara keseluruhan dan juga kan menjadi faktor kesalahan.Maka sebaiknya prosedur ini
Universitas Sumatera Utara
dilakukan didalam tanur sehingga kita dapat mengatur temperatur dan menentukan temperatur yang cocok dimana temperatur yang dipakai harus disesuaikan dengan unsur
yang akan dianalisa Haswel 1991.
2.2.2 Destruksi basah
Destruksi basah merupakan penguraian perombakan sampel dengan cara melarutkan sampel dengan menggunakan asam-asam kuat baik tunggal ataupun
campuran kemudian dioksidasi dengan oksidator yang umum yaitu Hidrogen Peroksida.Asam-asam
kuat yang dapat digunakan untuk mendestruksi sampel organik adalah asam nitrat HNO
3
,asam sulfat H
2
SO
4
,asam perklorat dan asam klorida yang dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran.
Jika didalam sampel dimasukkan asam pengoksidasi,lalu dipanaskan pada temperatur yang cukup tinggi dan jika dipanaskan secara kontiniu pada waktu yang
cukup lama,maka sampel akan teroksidasi sempurna sehingga akan meninggalkan berbagai elemen-elemen pada larutan asam dalam bentuk senyawa anorganik yang
sesuai untuk dianalisis. Destruksi basah sangat baik digunakan apabila sampel mengandung materi
dalam jumlah sedikit trace element,bahan yang bersifat sebagai racun seperti Hg,As,Se dan unsur-unsur yang mudah menguap .Prosedur pengabuan basah biasanya
menggunakan labu Kjedahl.
2.3.Spectrometry massa induksi plasma berpasangan ICP mass Spectrometry
Inductively Couple plasma merupakan spektroskopi nyala untuk menganalisa unsur logam dalam suatu bahan.Bahan yang akan dianalisa harus berwujud larutan yang
homogen.Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa dengan menggunakan alat
Universitas Sumatera Utara
ini.Kelebihan alat ini adalah sangat selektif dan dapat digunakan untuk mengukur beberapa unsur sekaligus didalam sampel pada saat pengukuran.
Akan tetapi dengan semakin banyaknya permintaan pengukuran ternyata alat ini mempunyai kelemahan yaitu akan menjadi kurang sensitif terhadap pengukuran
unsur yang mempunyai panjang gelombang dibawah 200 nm.Keterbatasan pengukuran tersebut ditunjukkan dengan nilai limit deteksi yang diperoleh.Pada penelitian yang
dilakukan sebelumnya tanpa menggunakan asupan gas N
2
maka diperoleh limit deteksi sebesar 2.4370 ppm untuk unsur Arsenik dan 3.8625 ppm untuk unsur
Stibium.Sehingga untuk menganalisa konsentrasi sampel yang lebih rendah tidak dapat dilakukan.
Menurut petunjuk pengoperasian alat ICP AES Plasma 40 dan Annaul Book of ASTM standard,ada cara untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan cara
mengalirkan gas N
2
pada sistim optik.Gas N
2
digunakan untuk menghilangkan pengaruh udara atmosfir dari sistim optik yang diharapkan akan meningkatkan
sensitifitas sinar yang dihasilkan dari unsur yang mempunyai panjang gelombang dibawah 200 nm dekat daerah ultra violet dapat dideteksi dengan baik dan
menurunkan limit deteksi pengukuran Siti Amina 1997 Yulia 2003.
2.3.1 Prinsip Kerja Alat Inductively Couple Plasma ICP