Hubungan Tindakan dengan Penerapan MK3 Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan MK3

5.4 Hubungan Tindakan dengan Penerapan MK3

Hasil uji statistik pada derajat kepercayaan 95 menunjukan ada hubungan yang bermakna tindakan terhadap penerapan MK3 P value = 0,041 0,05 di PT. Gold Coin Indonesia tahun 2010. Suatu sikap yang belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas. Selain faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain Notatmodjo, 2003. Hasil penelitian ini sesuai dengan Pusat K3 2003 yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di kalangan pekerja bagian produksi menunjukan kecendrungan peningkatan prevalensi, penyebab utamanya adalah kurangnya kesadaran pekerja, kualitas dan ketrampilan pekerja kurang memadai. Tresnaningsih 2007 menyatakan tidak mungkin menghilangkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja hanya dengan mengurangi keadaan yang kurang aman, karena pelaku kecelakaan kerja adalah manusia. Para ahli belum menemukan tindakan yang benar-benar jitu untuk menghilangkan tindakan pekerja yang tidak aman. Universitas Sumatera Utara

5.5 Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan MK3

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe condition sebesar 10 dan unsafe behaviour sebesar 88, dan act of god takdir tuhan hanya 2. Unsafe behavior merupakan perilaku pekerja yang mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja seperti tidak menggunakan APD Alat Pelindung Diri dan penggunaan peralatan yang tidak standar. Unsafe condition merupakan kondisi tempat kerja yang tidak aman seperti terlalu gelap, panas dan gangguan-gangguan faktor fisik lingkungan kerja lainnya. Faktor-faktor tersebut dapat dieliminasi dengan adanya komitmen perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan peraturan K3 serta didukung oleh kualitas SDM perusahaan dalam pelaksanaannya Dodi, 2006. Perilaku manusia tidak lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia berperilaku Notoatmojo, 2003 Hasil uji statistik dengan menggunakan regresi logistik berganda pada derajat kepercayaan 95 menunjukan ada pengaruh yang bermakna antara perilaku pekerja terhadap penerapan MK3 P value 0,05 di PT. Gold Coin Indonesia tahun 2010. Hasil pemodelan regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap penerapan MK3 di bagian produksi PT. Gold Coin Indonesia adalah variabel tindakan E xpβ=31,451. Hasil ini menunjukkan bahwa jika tindakan pekerja baik, maka penerapan MK3 di bagian produksi PT. Gold Coin Indonesia semakin menguat 31 kali, dibandingkan tindakan pekerja yang kurang baik. Universitas Sumatera Utara Kesuluruhan variabel yang dipergunakan dalam penelitian dapat memprediksi besarnya pengaruh perilaku kerja terhadap penerapan MK3 sebesar 85,7 overall percentage 85,7, sisanya 14,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Probabilitas individu pekerja berdasarkan persamaan regresi logidtik ganda yang terbentuk adalah 0,8701. Ini berarti pekerja yang mempunyai tindakan baik, mendapatkan pengetahuan dengan sangat tahu, maka memiliki probabilitas penerapan MK3 sebesar 87,01. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Salawati 2009 di labaratorium patologi klinik rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh dimana hasil uji statistik juga menunjukan adanya pengaruh perilaku pekerja terhadap MK3. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Persepsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Perilaku K3 pada Pekerja Bagian Produksi PT. Supratama Juru Enginering Medan Tahun 2015

7 70 156

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pekerja pada Bagian Produksi Mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Toba Pulp Lestari Porsea Tahun 2012

39 293 152

Pengaruh Sifat Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Gold Coin Indonesia Medan Tahun 2010

3 72 150

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor pada PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan.

37 186 98

Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Pekerja Pada Bagian Produksi Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010

9 137 84

Pengaruh Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perilaku keselamatan Karyawan PT PDSI Rantau Aceh Tamiang Tahun 2014

8 62 164

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 16

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58